Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh lucas wayv sebagai brand ambassador neo coffee terhadap keputusan

pembelian

BAB I
Pendahuluan

1.1 latar belakang

Di era globalisasi ini, para pemasar merumuskan dan menerapkan berbagai strategi untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru. Indonesia
dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, karena itu untuk
meningkatkan penjualan produk mereka Wings Food sebagai produsen Neo Coffee bersaing
untuk mencari cara untuk mempromosikan.

Beberapa strategi yang bisa digunakan oleh perusahaan dadlam mengahdapi persaingan
usaha dengan beberapa cara, antara lain dengan menerapkan harga yang ekonomis,
kerjasama korporasi, promosi media massa, penggunaan figure sebagai endorser maupun
duta, dan beberapa cara lainnya.

Iklan menurut Kotler (2005:277) menyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi
non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus
dibayar. Iklan sendiri dimaksudkan untuk memotivasi pembeli yang potensial dan
mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa untuk mempengaruhi pendapat publik.

Selain iklan, brand ambassador juga dapat berpengaruh pada keputusan pembelian.
Menurut Lea-Greenwood (2012:88) dalam Muhammad dkk (2014) ,A brand ambassador is a
tool used by companies to communicate and connect with the public, regarding how them
actually enhances sales Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk
memengaruhi atau mengajak konsumen. Hal ini bertujuan agar konsumen tertarik
menggunakan produk, terlebih karena pemilihan brand ambassador biasanya didasarkan
pada pencitraan melalui seorang selebrititas yang terkenal.

Iklan menurut Kotler (2005:277) menyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi
non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus
dibayar. Iklan sendiri dimaksudkan untuk memotivasi pembeli yang potensial dan
mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa untuk mempengaruhi pendapat publik.

Wings food dalam meningkatkan citra merek neo coffee dengan strategi periklanan yang
menarik dengan slogan mereka "cobain kuy", itu berarti neo coffee mengikuti tren. Wings
food menyatukan lucas dari way v untuk menjadi duta merek mereka. Penggunaan brand
ambassador yang digunakan oleh Wings Food adalah salah satu bentuk komunikasi yang
bertujuan untuk meningkatkan penjualan neo coffee.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul
"Pengaruh Lucas Wayv sebagai duta merek neo coffee terhadap keputusan pembelian".
1.2 rumusan masalah

1. apakah ada pengaruh brand ambassador terhadap keputusan pembelian?


2. seberapa besar dampak dari brand ambassador dalam mempengaruhi keputusan
pembelian?

1.3 tujuan penelitian

1. untuk mengetahui apakah ada pengaruh brand ambassador terhadap keputusan


pembelian neo coffee
2. untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand ambassador terhadap keputusan
pembelian neo coffee

1.4 manfaat penelitian

1. manfaat teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi perluasan penelitian selanjutnya. Dapat
digunakan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai pengaruh atau peran brand ambassador terhadap keputusan
pembelian.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Instansi atau Perusahaan


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan evaluasi bagi perusahaan
untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya brand ambassador terhadap keputusan
pembelian, terutama dalam instansi pemasaran.
b. Bagi Penulis
Untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian.

1.5 sistematika penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan
gambaran secara keseluruhan mengenai isi penilitian ini. Adapun sistematika penulisan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai hal apa yang akan dibahas dalam penelitian ini, yang terbagi atas
beberapa bagian yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan landasana teori yaitu penjelasan mengenai teori yang digunakan, definisi
dan penjelasan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran, dan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN


Bab ini berisikan mengenai rancangan penilitian, populasi dan sampel penelitian, metode
pengumpulan data, jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, dan teknik analisis
data.
BAB II

TInjauan Pustaka

2.1 landasan teori

A. Brand ambassador
1. pengertian

Brand adalah nama, singkatan, tanda, atau desain yang mengidentifikasikan suatu produk
itu dari produk lain. Merek yang kuat memiliki tempat dibenak konsumen yang pada
akhirnya akan membentuk merek (Shimp, 2003).

Ambassador seringkali identik atau berkaitan dengan selebritas atau public figure yang
mempunyai pengaruh di sebuah negara ataupun di dunia. Selebritas dipercayai sebagai
salah satu factor pendukung sisi psikologis yang mampu mempengaruhi sikap dan keyakinan
konsumen akan produk (Kotler et al, 2008)

Pemilihan selebriti yang tepat akan meningkatkan brand produk sesuai dengan selebriti
yang akan mempengaruhi konsumen untuk percaya terhadap produk yang diwakilinya.
Menurut Philip Kotler dalam Royan dalam bukunya Marketing Selebrities, meyatakan
bahwa:
Seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki kredibilitas yang didukung
faktor keahlian, sifat, dapat dipercaya, dan adanya kesukaan.

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulakan bahwa brand ambassador adalah seseorang
dengan identitas dan pamor yang terkenal di masyarakat dapat mewakili suatu produk atau
perusahaan dan mampu berbicara banyak mengenai produk sehingga memberikan
pengaruh yang besar terhadap ketertarikan pasar akan merek tersebut. Seorang brand
ambassador harus cocok dengan produknya dan target pasarnya agar berhasil membentuk
identitas tersendiri terhadap produk tersebut danmembedakannya dengan yang lain.

2. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Selebriti (Brand ambassador)

Kelompok selebriti yang digunakan sebagai bintang iklan adalah para artis film, sinetron,
penyanyi, musisi, pelawak dan semua orang – orang terkenal yang bergerak dan memiliki
keahlian khusus di bidangnya masing – masing.

Brand Ambassador disini yang merupakan orang – orang terkenal yang digunakan untuk
mempromosikan produk mereka dapat berfungsi untuk:

1. Memberikan kesaksian (testimonial)

2. Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement)

3. Bertindak sebagai aktor dalam topik (iklan) yang diwakilinya.


4. . Bertindak sebagai juru bicara perusahaan.

Brand Ambassador tidak selamanya menggunakan selebritis, namun penggunaan selebritis


terkenal sering menjadi pilihan. Alasan dibalik penggunaan selebritis terkenal adalah
personality. Dari segi Branding, personality artis dapat mempengaruhi personality sebuah
merek. Personality artis dapat menarik perhatian dan membentuk persepsi sebuah merek.
Selebriti berpotensi untuk mendapatkan perhatian, ketertarikan, ingatan kembali, dan
tindakan yang berhubungan dengan pembelian, pemilihan atau penggunaan barang dan
jasa.

Selain Personality, tujuan perusahaan memilih seorang artis adalah untuk menjadi endorser
yang handal. Mereka digunakan sebagai juru bicara penjualan merek agar cepat melekat di
benak konsumen.

Daya tarik, personality dan kredibilitas selebriti itulah yang akan menimbulkan kesadaran
publik akan produk tersebut serta menggambarkan persepsi pasar (konsumen) terhadap
keahlian dan pengetahuan selebriti mengenai produk yang diiklankan dan juga kepercayaan
dari selebriti (kejujuran mengenai produk yang diklankan).

3. Indikator brand ambassador

Indikator Brand ambassador menurut Rossiter dan Percy (dalam Royan, 2005:15) dikenal
sebagai berikut :

a) Visibility (kepopuleran)

Popularitas yang melekat pada Ambassador yang mewakili produk tersebut. Karakteristik
Visibility dari seorang Brand Ambassador mengarah pada seberapa terkenalnya atau dikenal
dari terpaan masyarakat umum.

b) Credibility (kredibilitas)

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Dalam


proses persepsi, banyak rangsangan yang sampai melalui panca indera. Namun tidak semua
rangsangan tersebut mempunyai daya tarik yang sama. Masing-masing individu akan
mempersepsikan segala sesuatu dengan cara yang berbeda berdasarkan latar belakang,
pengalaman, budaya, dan suasana (Mulyana, Deddy 2000:175).

c) Attraction (daya tarik)

Daya tarik Brand terdiri dari dua karakteristik, Kepesonaan adalah daya tarik penampilan
fisik dan kepribadian. Kesukaan merupakan yang paling relevan untuk merubah sikap pada
merek. Kesamaan Target penonton haruslah menyamakan dengan gambaran emosional
dalam iklan dan hal ini ditambah dengan memperlihatkan seseorang diiklan yang memiliki
gaya serupa dengan anggota target penonton.
d) Power

Karakteristik kekuasaan yang dimiliki oleh Brand Ambassador adalah yang keempat.
Kekuasaan dapat meningkatkan intensitas pembelian barang walau tak berubah sikap,
dengan muncul untuk memerintahkan target untuk bertindak.

4. Efek Brand ambassador to product life cycle

Salah satu perbedaan utama dan paling jelas dalam melihat produk adalah selebritas
(endorser) yang mendukungnya. Sebelum produk mencapai global recognition, produk
relatif murah pada tahap 'persamaan' dari siklusnya. Sebaliknya, pada puncak permintaan di
pasar massal, produk murah tapi selebriti terkenal berdiri sebagai endorser mereka adalah
hal yang menguntungkan bagi produk merek tersebut.

5. Manfaat Brand Ambassador

Menurut Lea-Greenwood, (2012:87) Manfaat utama dari dukungan selebriti adalah sebagai
berikut:

1. 1)  Press coverage

2. 2)  Changing perceptions of the brand

3. 3)  Attracting new customers

4. 4)  Freshening up an existing campaign

B. Keputusan pembelian
1. Pengertian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh
penjual.

1. Menurut Kotler, Keputusan pembelian konsumen adalah Keputusan pembelian


konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi pribadi.

2. Tjipno mengemukakan bahwa keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan


satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.

3. Menurut Schiffman dan Kanuk, keputusan pembelian adalah seleksi terhadap dua
pilihan atau lebih. Dengan perkatan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi
seseorang ketika pengambilan keputusan. Setiap konsumen melaku kan berbagai
macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk dan
merek pada setiap periode tertentu.
Dari kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa, keputusan pembelian konsumen adalah
pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh
seorang konsumen dan mewujudkan dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah proses
tersebut, barulah konsumen itu dapat mengevaluasi pilihan nya dan menentukkan sikap
yang akan diambil selanjutnya.

2. Proses keputusan pembelian

a. Kotler dan Armstrong, mengemukakan proses keputusan pembelian sebagai


berikut:

1) Pengenalan kebutuhan : proses pembelian dimulai dengan pengenalan


kebutuhan (need recognition) pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan.

2) Pencarian informasi : konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak


informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk
yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan
membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu
dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi (information search)
yang berhubungan dengan kebutuhan.

3) Evaluasi alternatif : bagaimana konsumen memproses informasi untuk


sampai pada pilihan merek. Sayangnya, konsumen tidak menggunakan proses
evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian. Sebagai
gantinya, beberapa proses evaluasi dilaksanakan.

4) Keputusan pembelian : pada umumnya, keputusan pembelian (purchase


decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua
faktor bisa beradaantara niat pembelian dan keputusan pembelian.

5) Perilaku pasca pembelian : perilaku pasca pembelian (post purchase


behavior) yang harus diperhatikan oleh pemasar. Apa yang menentukan
kepuasan/ketidakpuasan pembeli terhadap suatu pembelian? jawabannya
terletak pada hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan
produk.

b. Menurut Hermawan dan Iwan , era modern ini telah perubahan Customer
Behavior dalam proses pembelian. Dahulu sangat sederhana dengan proses
4A, orang kenal, lalu menyukai, lantas beli dan beli lagi. Berbeda dengan
sekarang yangtelah menjadi 5A :
1) Aware
Tahapan ini adalah suatu brand memperkenalkan kepada publik. Customer
masih bersifat pasif, mereka terekspos, melihat dan mendengar sehingga
menyadari akan keberadaan suatu Brand. Terdapat tiga sumber pengenalan
brand ;
Pertama, melalui komunikasi pemasaran. Berbagai macam cara customer
mengenal suatu brand namun yang paling favorit adalah melalui iklan.
Kedua, melalui rekomendasi oleh lingkungan. Cara ini lebih menancap di
benak customer dikarenakan terlintas persepsi “sudah terbukti” oleh orang-
orang sekitar yang telah memilih/membeli brand tersebut.
Ketiga, melalui pengalaman sendiri. Cara ini yang pengaruhnya paling besar,
Top-of-mind awareness (TOM) bersumber dari pengalaman customer
menggunakan brand tertentu.
Dari ketiga sumber tadi, customer menjadi kenal akan suatu brand hingga
bersarang dalam memori mereka. Memori inilah yang kemudian bisa
“dipanggil kembali” (recall) ketika diperlukan, tepatnya saat akan membeli
suatu produk tertentu, maka customer akan “memanggil kembali’ ingatan
mereka tentang berbagai brand dikategori produk tersebut.

2) Appeal
Secara spontan dan instan, customer pada umumnya memutuskan tertarik
atau tidak terhadap suatu brand. Maka First Impression is the key to
influenced customers. Kesan pengenalan dari suatu brand sangat
berpengaruh terhadap ketertarikan customer. Di tahap ini, customer secara
tidak sadar membentuk daftar yang berisi berbagai brand yang membuat
mereka penasaran dan bertanya-tanya.
3) Ask
Tahap ini adalah peralihan dari proses individual ke sosial. Keputusan
customer membeli atau tidak akan ditentukan berdasarkan jawaban yang
diterima dari proses bertanya-tanya ini. Semakin penting proses pembelian,
semakin tidak pede customer, dan semakin lama proses bertanya-tanya ini.
4) Act
Jika hasil bertanya-tanya ternyata positif, customer menjadi yakin bahwa
suatu brand memang untuk mereka. Mereka beli brand tadi dan lalu
digunakan.

5) Advocate

Advocate terjadi ketika customer rela mempertaruhkan reputasi pribadinya


untuk merekomendasikan brand. Hal ini bisa terjadi secara spontan maupun
tidak spontan. Ketika customer secara aktif merekomendasikan brand
tertentu, itulah yang dinamakan dengan spontan. Lain halnya dengan yang
tidak spontan, biasanya customer ditanya dulu baru merekomendasikan.

3. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Hawkins (2001:12),konsumen membagi keputusan pembelian kedalam tiga


dimensi, yaitu:

1) Product Selection: pemilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.


2) Brand Selection : preferensi konsumen tentang sebuah merek selama proses
konsumsi.

3) Store Selection : pemilihan toko-toko tertentu yang dilakukan konsumen untuk


membeli suatu produk

4. Proses konsumen mengambil keputusan

Menurut proses konsumen mengambil keputusan adalah berdasarkan atas sikap dan
pertimbangan konsumen.

a. Sikap

Setelah keputusan diambil, maka dengan sendirinya konsumen bisa memanfaatkan barang
yang telah dibeli untuk berbagai tujuan. Salah satu tujuan adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bila demikian keadaannya,
maka konsumen dapat merasakan sendiri apakah barang yang telah dibeli tersebut mampu
memenuhi kebutuhannya, dalam arti mampu memberikan solusi yang diharapkan. Apabila
barang yang telah dibeli mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan, maka konsumen
tersebut merasakan kepuasan, sebaliknya apabila barang yang telah dibeli tidak mampu
memenuhi kebutuhannya atau bahkan membuat kesulitan, maka konsumen menjadi tidak
puas.

b. Proses Pertimbangan Membeli


Proses pertimbangan membeli secara sederhana ketiga sub-proses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Pengenalan Kebutuhan: merupakan awal dari adanya permasalahan yang dihadapi
konsumen yang perlu segera diselesaikan.
2) Pencarian informasi : banyak cara yang secara logika dapat digunakan oleh konsumen
untuk mengukur tingkat keakuratan informasi yang dibutuhkan, apabila tidak tersedia
informasi yang cukup.
3) Pemilihan Alternatif: pekerjaan yang memerlukan pertimbangan secara relatif atas
ketersediaan beberapa pilihan.

5. Jenis - Jenis Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong, jenis-jenis perilaku keputusan pembelian adalah sebagai
berikut:

1. Perilaku pembelian kompleks: konsumen melakukan perilaku pembelian kompleks


(complex buying behavior) ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian & merasa ada
perbedaan yang signifikan antar merek.

2. Perilaku pembelian pengurangan disonansi: perilaku pembelian pengurangan disonansi


(dissonance-reducing buying behavior) terjadi ketika konsumen sangat terlibat dalam
pembelian yang mahal, jarang dilakukan, atau beresiko, tetapi hanya melihat sedikit
perbedaan antar merek.
3. Perilaku pembelian kebiasaan: Perilaku pembelian kebiasaan (habitual buying behavior)
terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen yang rendah & sedikit perbedaan merek.
Perilaku pembelian mencari keragaman :

Konsumen melakukan perilaku pembelian mencari keragaman (variety-seeking buying


behavior) dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah tetapi
anggapan perbedaan merek yang signifikan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data berupa angka yang
diperoleh akan diolah secara statistik. Dan metode yang digunakan adalah survei,
dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner
(Prastowo, 2014:175).

Adapun jenis penelitian ini berdasarkan tujuannya adalah penelitian eksplanatif, dimana
penelitian eksplanatif mengbungkan sebab akibat antara dua atau satu konteks (Silalahi,
2010:30).

3.1 hasil penelitian sebelumnya

Penelitian oleh Rima Nabila Raswen dengan judul PENGARUH BRAND AMBASSADOR
BLACKPINK TERHADAP CITRA PERUSAHAAN SHOPEE PADA MAHASISWI DI UIN SUSKA RIAU
(2019) Nilai koefisien regresi 0,329 menyatakan bahwa jika brand ambassador BLACKPINK
mengalami peningkatan 1 satuan, maka citra perusahaan Shopee pada mahasiswi di UIN
SUSKA Riau akan mengalami peningkatan sebesar 0,329 point. Maksudnya adalah jika
BLACKPINK menjadi brand ambassador shopee maka citra perusahaan Shopee pada
mahasiswi di UIN Suska Riau akan meningkat

Penelitian dari Ligia, Yuliani, Sylvie (2016) menunjukkan hasil Dewi Sandra sebagai brand
ambassador kosmetik Wardah memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian
Konsumen di Kota Bandung. Penelitian dari Putra, Suharyono, Abdillah (2004) menunjukkan
hasil brand ambassador kosmetik Wardah memiliki pengaruh terhadap keputusan
Pembelian Line di Asia

4.1 krangka berpikir

x = pengaruh brand ambassador

y = keputusan pembelian

5.1 hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, peneliti dapat merumuskan suatu hipotesis yang
merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian. Dalam melakukan uji
hipotesis ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol
(H0) dan harus disertai pula dengan hipotesis alternatif (Ha).
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan Brand Ambassador ‘lucas wayv’ terhadap keputusan
jamaah dalam memilih neo coffee

Fadhillah Insan (AFI Tour).


Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan Brand Ambassador ‘lucas wayv’

terhadap keputusan konsumen dalam memilih neo coffee.

BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Jenis dan desain penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan Kuantitatif adalah Pendekatan penelitian yang berlandaskan pada sample filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data
menggunkan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis
deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Penulis menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan
dengan jelas bagaimana pengaruh Pengaruh Brand Ambassador Lucas Wayv Terhadap
Keputusan konsumen dalam Memilih Neo coffee.

3.2 ruang lingkup penelitian

1. Subjek dan objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang dapat memberikan informasi, yaitu konsumen.
Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh Brand Ambassador Lucas
wayv Terhadap Keputusan konsumen dalam memilih neo coffee.
3.3 teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen neo
coffee.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut konsumen neo coffee cukup banyak dan karena
keterbatasan waktu maka penarikan sampel dilakukan dengan metode convenience
sampling, yaitu dapat memilih dari elemen populasi (orang atau persitiwa) yang datanya
berlimpah dan mudah diperoleh oleh peneliti.

3.4 metode pengumpulan data

1. data primer

meneliti menggunakan data primer untuk memperoleh data yang akurat dan diinginkan
dalam penelitian ini. Data primer berupa data-data yang diperoleh dari hasil lapangan di
tempat penelitian. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian, yaitu:

a. Kuesioner (angket)

Menurut Sugiono, kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. pengumpulan data melalui kuesioner ini dilakukan dengan
pertimbangan :

1) Dapat mengumpulkan/menghimpun data yang diperlukan penulis

dalam waktu yang relatif singkat.

2) Memudahkan responden menjawab pertanyaan pada tempat yang disediakan.

3) Memudahkan dalam pengelompokan dan pengolahan data.

4) Adanya efisiensi dari segi tenaga, biaya, dan waktu pengumpulan data dengan angket.

Tujuan dari kuesioner adalah untuk mencari informasi yang dibutuhkan peneliti untuk
penelitian. Informasi yang diterima peneliti dari kuesioner biasanya lengkap dan kredibel
tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam daftar pertanyaan sehingga jawaban responden merupakan jawaban bagi
penelitian.

b. Wawancara

Sebuah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara
pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.

2. Data Skunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan
literatur yang berkaitan dengan judul penelitian, seperti buku, website, brosur, jurnal dan
bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 metode analisis data

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Ambassador Lucas wayv Terhadap
Keputusan konsumen dalam memilih neo coffee dilakukan dengan membagikan angket
kepada responden.

Item-item pernyataan pada angket dibuat dengan mengacu kepada skala yang dikembangkan
oleh Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

3.6 variable penelitian dan definisi operasional variable

1. variable penelitian

Variabel penelitian adalah adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Variable penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu
variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya,
serta variabel bebas (independent variable). Variabel–variabel yang digunakan pada
penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan pembelian neo coffee

b. Variabel bebas (independent variable) yaitu Brand Ambassador Lucas wayv

3.7 definisi operasional variable

Definisi operasional adalah suatu definisi yang yang diberikan pada suatu variabel dengan
memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pengertian operasional variable ini kemudian
diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :

a. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Keputusan pembelian (Y) adalah pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian
yang nyata. Setelah proses tersebut, barulah konsumen itu dapat mengevaluasi pilihan nya
dan menentukkan sikap yang akan diambil selanjutnya.

b. Variabel Tidak Terikat (Independent Variable)

Brand ambassador adalah seorang yang dapat mewakili produk atau perusahaan dan dapat
berbicara banyak tentang produk yang diwakilkan sehingga memberikan dampak yang besar
pada penjualan produk.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali
dan dimana-mana. validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian dengan dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

2.Uji Reliabilitas

Uji reliabiitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas atau keajegan butir soal artinya butir pertanyaan
menghasilkan jawaban yang konsisten/ajeg apabila ditanyakan kepada responden yang sama
pada waktu yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai