P
E • Fungsi Ekskresi
N > mempertahankan osmolalitas plasma
D
> mempertahankan kadar elektrolit
A
plasma dalam rentang normal
H > mempertahankan pH plasma sekitar 7,4
U
> mengekskresikan produk akhir nitrogen
L
U dari metabolisme protein
(terutama urea, asam urat & kreatinin)
A
N
P • Fungsi non ekskresi
E > menghasilkan renin, utk pengaturan tekanan
N darah
D > menghasilkan eritropoietin – faktor penting
A dlm
H stimulasi produksi sel darah merah dalam
U sum-sum tulang
L > metabolisme vit D menjadi bentuk aktifnya
U > degradasi insulin
A > menghasilkan prostaglandin
N
ANATOMI & FISIOLOGI
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
ANATOMI & FISIOLOGI
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
ANATOMI & FISIOLOGI
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
SISTEM RENIN – ANGIOTENSIN
P Renin + angiotensinogen
E
Angiotensin I
N
D Angiotensin II
A
Vasokonstriksi perifer Sekresi aldosteron
H
U Retensi Na+ & H2O
L
U Peningkatan volume plasma
A
N Peningkatan tekanan darah
PEMBENTUKAN KEMIH
P
E Proses filtrasi Glomerolus
• RBF ± 25% (1200 ml/menit)
N
• Aliran plasma ginjal (RPF), 660 ml/menit
D
• ± 125 ml/menit dialirkan melalui glomerolus ke
A kapsula bowman (GFR/laju filtrasi glomerolus)
H • sel darah & molekul besar tertahan pori membran
U filtrasi
L • air & kristaloid tersaring
U - ± 173 L cairan disaring dlm sehari
- ± 1,5 L/hari diekskresi sbg kemih
A
N
REABSORBSI & SEKRESI TUBULUS
P
E Zat yg difiltrasi ginjal :
N • elektrolit (Na+, K+, Ca++, Mg++, HCO3-, HPO4=, Cl-)
D • nonelektrolit (glukosa, asam amino & metabolit
A produk akhir dari metabolisme protein : urea,
H asam urat, & kreatinin)
U
• air
L
U
A
N
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
GAGAL GINJAL
P
E Gagal ginjal dibagi menjadi 2 kategori besar :
N • Kronik
D perkembangan gg ginjal yg progresif & lambat,
A biasanya berlangsung beberapa tahun
H • Akut
U berkembang dlm beberapa hari atau beberapa
L minggu
U
A
N
GAGAL GINJAL AKUT
P
E
N Definisi :
D • peningkatan serum kreatinin > 44 µmol/L
A (0,5 mg/dL) di atas nilai normalnya
H • peningkatan Scr > 50 %
U • penurunan clearance kreatinin > 50 %
L
U
A
N
P
Faktor risiko GGA pd pasien ICU
A
T • sepsis • pendarahan
O • Hipotens • ventilasi
F i
• Pengurangan mekanik
volume • pembedahan
I
S
I Klasifikasi
O • Prerenal azotemia
L • GGA Post renal
O • GGA intrinsik
G • GGA karena agen terapi
I
PRE-RENAL AZOTEMIA
P
A • penyebab GGA paling banyak
T • RBF menurun sehingga tdk bisa menjaga GFR normal
O • tidak terjadi kerusakan seluler & GFR dpt kembali normal
F
I
S
I Penyebab penurunan RBF
O • penurunan perfusi renal
L
O • vasokonstriksi arterial
afferent
G
I
PRE-RENAL AZOTEMIA
P
A Obstruksi uretheral bilateral
T intrauretheral (emboli, batu, kristal)
O ekstrauretheral (tumor, retroperitoneal fibrosis)
F papillary necrosis (acute pyelonephritis)
I
Obstruksi kandung kemih
S
mekanik (hipertropi prostat, keganasan, infeksi)
I
fungsional (antikolinergik, bloker ganglion,
O
neuropathy)
L Obstruksi
O urethral
G
I
GGA INTRINSIK
P
A
T Penyebab Penurunan Fungsi Ginjal :
O • iskemik berat
F • mekanisme toksik atau imunologi
I • berhubungan dgn kerusakan struktural pd glomerolus,
S
tubulus, supply vaskuler atau jaringan interstisial
I
O
L
O
G
I
Penyebab GG Intrinsik
P
A Acute Tubular Necrosis (ATN)
T • respon non spesifik thdp iskemia atau mekanisme
O toksik langsung
F • GGA krn rusakan seluler dr nekrosis tubuler
I menyumbat tubulus proksimal
S
I
Contoh : antibiotik (aminoglikosida, amphotericin,
O
cefalosporin) metal (merkuri, tembaga),
L
kontras media, obat lain (paracetamol,
O cisplatin, cyclosporin)
G
I
GGA KRN AGEN TERAPI
P Glomerulonephritis
A • Disebabkan bbrp mekanisme yg berbeda
T efek tergantung dosis scr langsung
O reaksi imunologi
F • obat bertindak sbg antigen komplek antigen-
I antibodi pd glomerolus
S • kerusakan atau perubahan membran glomeruler
I proteinuria
O
L Contoh : alopurinol, ampicillin, captopril,
O cyclophosphamid,daunorubicin, gold,
G rifampi
I
n
TANDA & GEJALA
T
A Tujuan
T • menghilangkan penyebab utama
• mencegah kerusakan lebih lanjut
A • mengembalikan fungsi ginjal secepat mungkin
L
A Strategi
K • meningkatkan output urine & RBF
• menjaga keseimbangan cairan & elektrolit
S • menghilangkan sampah metabolit
A • meminimalkan nephrotoxic injury lebih
N lanjut
A
TERAPI NIR OBAT
T Kontrol volume
A • parameter penting : kontrol volume pasien
• Px dgn oliguria pre renal azotemia
T > resusitasi cairan cepat
A - memperbaiki perfusi renal
- mencegah hipoxia tubulus
- mencegah nekrosis tubuler akut Terapi suportive
L • menjaga euvolemia perusi jaringan & keseimbangan
A elektrolit
Menghindari nephrotoxin
K • recovery GGA iskemik : 14-21 hari
S (exposure kembali dpt memperlama durasi GGA)
• Diganti terapi
A alternatif
N
A
TERAPI DENGAN OBAT
T DIURETIK
A • meningkatkan output urine
T • meningkatkan RBF dgn efek vasodilator
Keuntungan peningkatan output urine :
A • manajemen keseimbangan cairan & elektrolit lebih mudah
• mungkin utk diberikan nutrisi yg adekuat
•menurunkan risiko edema paru & renal replacement therapy
L First line :
A • Loop diuretik
K dosis awal 40-80 mg iv
• mannitol
S scr parenteral 12,5-25 g dlm 20% lrt infus iv selama 3-5 menit
A monitor : output urine, elektrolit serum &
osmolalitas
N
A
TERAPI DENGAN OBAT
T
Dopamin
A • penggunaan pd GGA masih kontroversial
T • dosis rendah (0,5-2 µg/kg/menit) > dilatasi vaskuler
renal > meningkatkan RBF & GFR
A • dosis tinggi > mengikat reseptor β & ∞ adrenergik
>vasokonstriksi ginjal & penurunan GFR
L
Obat
A • Infus dobutamin (175 µg/min) memperbaiki Ccr tanpa
Vasoactive
K output urine (px dgn Ccr 70-80 ml/min)
meningkatkan
• mekanisme : peningkatan output jantung & RBF
S • Fenoldopam : agonis selektif reseptor
A >dopamin-1
vasodilatasi arteriola ginjal &
N natriuresis
A
TERAPI NUTRISI
• Elektrolit
> terjadi hiperkalemia
> Pasien GGA oliguria dibatasi kaliumnya utk mencegah
hiperkalemia
> Pasien GGA dgn overload cairan & dialisis intermitent
pembatasan Na
• Monitoring pd magnesium & fosfor
>masalah yg sering terjadi : hiperphosphatemia (khususnya px GGA
dg kerusakan jaringan atau katabolisme meningkat)
> agen yg mengandung kalsium mrpkn pilihan utama Pd px dgn
Phosphat serum > 7 mg/dL dihindari
• Protein
> Px GGA memecah protein dgn cepat & sel tdk dpt menggunakan
asam amino dgn efisien.
EVALUASI OUTCOME TERAPI