Anda di halaman 1dari 11

ACUTE KIDNEY INJURY

a. Definisi

• Acute Kidney Injury (AKI), sebelumnya dikenal sebagai Acute Renal Failure, ditandai
dengan gangguan fungsi ginjal secara tiba-tiba yang mengakibatkan retensi nitrogen
dan produk limbah lainnya yang biasanya dibersihkan oleh ginjal.
• Bukan merupakan penyakit tunggal, sekumpulan penyakit dengan diagnostic
features yang serupa; peningkatan BUN atau serum creatinine, penurunan volume
urin.

b. Epidemiologi

• AKI termasuk ke 5-7% kasus di rumah sakit dan 30% pada ICU
• Merupakan komplikasi major di dunia, berasal dari penyakit diare dan infeksius
seperti malaria dan leptospirosis
• Insiden AKI berkembang 4x lipat di US sejak 1988, estimasi insiden per tahun
mencapai 500 per 100.000 populasi, lebih tinggi dari stroke
• Mortality rate di ICU mencapai 50%

c. Risk Factor

d. Etiologi

AKI dibagi menjadi 3 jenis:


a. Pre renal AKI
b. Intrinsic AKI
c. Post renal AKI
e. Manifestasi Klinis

1. Pre renal AKI


• Rasa haus
• Pusing pada posisi berdiri (orthostatic dizziness)
• Riwayat fluid loss
• Turgor melemah
• Vena leher kolaps
• Mukosa membrane mengering
• Penurunan tekanan darah dan pulsasi

2. Intrinsic AKI
• Proteinuria
• Hematuria
• RBC cast

3. Post renal AKI


• Nyeri suprapubic, nyeri perut, kolik
• Distensi VU
• LUTS

f. Klasifikasi

1. RIFLE Classification

2. AKIN Classification

3. KDIGO Classification
g. Diagnosis

 Px Fisik
• Kesadaran menurun
• Pernafasan cepat dan dalam
• Hipertensi/hipotensi ortostatik
• Tanda-tnada dehidrasi
• Oligurua
• Takikardi
• Mulut kering
• Tanda-tanda penyakit sistemik multi organ
• Pembesaran ginjal
• Gejala retensi urin
• Px Penunjang
• Darah lengkap: anemia, trombositopenia
• Fungsi ginjal : ureum dan kreatinin meningkat
• Pemeriksaan elektrolit : hiponatermia/hipernatermia, hyperkalemia,
hipokalsemia, hiperfosfatemia, hipermagnesemia
• Agd : gambaran asidosis metabolic (ph turun, co2 turun) dengan anion gap
meningkat
• Urinalisa: untuk mengukur kadar elektrolit dalam urine, OU, warna urine
• Pencitraan
• Biopsy ginjal : dilakukan jika gagal ginjal akut belum dapat ditentukan secara
klinis, px fisik, lab dan radiologis
h. Tata Laksana

 Tata Laksana Konservatif


Penggunaan obat-obatan untuk mencegah/mengurangi progresifitas, mobiditas dan
mortalitas akibat komplikasi AKI

Tujuan:
 Meringankan keluhan akibat akumulasi toksin azotemia
 Mempertahankan dan memperbaiki metabolism optimal
 Memelihara keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
 Mencegah progresifitas penurunan fungsi ginjal
b. Terapi Pengganti Ginjal

q Dialisis
• Pengobatan dengan menggunakan mesin untuk membuang akumulasi toksin
pada tubuh
• Indikasi: end stage kidney failure (kehilangan 85-90% fungsi ginjal), GFR <15,
BUN di atas100 mg/dL, asidosis, intoksikasi, uremia, electrolyte imbalance,
overload cairan, pulmonary edema
• Hemodialisa  menyaring darah dari sampah metabolit menggunakan dialyzer
• Peritoneal dialysis  metode dialysis dengan bantuan membrane peritoneum, darah
tidak perlu dibersihkan dan disaring oleh mesin dialysis
• CRRT  untuk pasien tidak sadar, multiorgan dysfunction
q Transplantasi ginjal

i. Komplikasi

• Gangguan keseimbangan cairan tubuh


• Gangguan keseimbangan elektrolit
• Asidosis metabolik
• Gagal jantung
• Gagal napas, penyebab:
• Kelebihan cairan intravaskular (edema kardiogenik)
• Disfungsi ventrikel kiri (Acute Respiratory Distress Syndrome)
• ↑ permeabilitas kapiler paru (acute lung injury)
• Azotemia  (peningkatan toksik uremik) → gangguan sal cerna, (anoreksia, mual-
muntah), gangguan kesadaran derajat ringan-koma, perikarditis, efusi perikard,
tamponade kardiaka, dsb)

j. Pencegahan

• Memperhatikan status hemodinamik pasien


• Mempertahankan keseimbangan cairan
• Mencegah penggunaan zat nefrotoksik obat yang dapat mengganggu kompensasi
ginjal pada seseorang dengan gangguan fungsi ginjal

k. Prognosis

• Mortalitas akibat AKI bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.
• Perlu diperhatikan faktor usia.
• Pasien dengan AKI yang menjalani dialysis angka kematiannya sebesar 50-60%,
karena itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan
• Sebagian besar kasus cedera ginjal akut sembuh seluruhnya dengan penatalaksanaan
suportif

Anda mungkin juga menyukai