Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


“HAMIL KEMBAR”

WAHYU RATNA SARI


N 111 18 080

PEMBIMBING :
Dr. dr. Ketut Suarayasa, M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
TUGAS KESEHATAN IBU DAN ANAK
Skenario Kasus

IDENTITAS KEPALA KELUARGA

Nama KK : Tn. K
Pekerjaan KK : PNS
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : jalan Dayodara
Nama : Ny. R
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Guru
Golongan darah :B
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :S1

Sorang pasien hamil berusia 25 tahun diantar ke Puskesmas Birobuli oleh


suaminya untuk memeriksakan kehamilannya yang ke 2 kalinya. Pasien merasakan
pergerakan janin yang pertama kali sejak awal bulan september. Riwayat demam (-),
riwayat nyeri perut (-), riwayat buang air besar normal. Pasien sudah mendapatkan
suntikan TT (tetanus toksoid). Pasien sudah menikah kurang lebih 2 tahun Menurut
suaminya pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, asma dan DM

Pada hasil pemeriksaan didapatkan


KU : Baik

Kesadaran : Komposmentis (GCS =E4V5M6)

TD : 100/60 mmHg

Nadi : 98x/menit, kuat angkat

Pernapasan : 22x/menit

Suhu : 37.4oC
Management kasus pada pasien ini adalah sebagai berikut :

1) Timbang berat badan dan mengukur tinggi badan pasien, didapatkan BB: 56kg
dan Tinggi badan 152 cm
2) Melakukan Pemeriksaan Tekanan darah pada pasien dan didapatkan TD : 100/60
mmHg.
3) Pada pasien ini dilakukan palpasi didapatkan teraba 1 bokong dan 1 kepala, TFU
24 cm. Pada lingkar perut di dapatkan 78 cm
4) Denyut jantung janin (+), puka puki
5) Pasien sudah mendapatkan suntikan TT 1 pada kunjungan pertama, dan TT2 pada
kehamilan 4 minggu dimana tindakan ini sudah tepat karena TT1 sebaiknya
dilakukan sedini mungkin pada kunjungan pertama ibu.

6) Memberikan Tablet zat besi kepada ibu sebanyak 60 mg 1 x 1 tablet per hari,
serta vitami C 50 mg 3x1 tablet perhari. Untuk kebutuhan janin dan sel darah
merah.
7) Menentukan status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
(ukuran lingkar lengan atas yang 24 cm biasanya kadar lemak dalam tubuhnya
normal, bahkan bisa lebih pada ukuran tertentu)
8) Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV) (Rutin dan Khusus)
9) Tatalaksana kasus.
 Memantau KU dan obs TTV
 Melakukan pemeriksaan USG
10) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan paska persalinan.
 Menjelaskan pada ibu tetntang hasil pemeriksaan
 Memberikan penjelasan bahwa ibu hamil kembar/ ganda
 Memberikan HE (health education) tentang Gizi ibu hamil, kebutuhan gizi ibu
hamil lebih besar terutama ibu hamil kembar, karena digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin,organ-organ dalamamkehammilan dan
memenuhi kebutuhan ibu serta persiapan laktasi.
 Menjelaskna pada ibu tanda bahaya kehamilan
- Perdarahan jalan lahir
- Sakit kepala yang hebat dan menetap
- Penglihatan kabur
- Bengkak pada wajah dan tangan
- Nyeri perut yang hebat
- Keluar cairan pervaginam/ ketuban
- Janin kurang bergerak seperti biasanya
- Demam tinggi
- Anemia berat
 Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin untuk memantau
kesejahteraan janin dengan ketentuan:
- Waktu menghitung gerakan dilakukan sekali dalam sehari
- Di hitung hingga 10 kali gerakan dengan sekurang-kurangnya 10
gerakan dalam 10 jam
- Ibu harus segera memberitahu petugas kesehatan jika gerakan
janinnya kurang dari 10 kali dalam 10 jam
 Mengajarkan kembali pada ibu untuk datang kembali pada trimester 3

Tabel Cek List Standar Pelayanan Antenatal Care

No. Jenis Pemeriksaan Iya Tidak Ket.


1 Ukur TB dan timbang BB Ya
2 Ukur Tekanan Darah (TD) Ya
3 Ukur Lingkar Lengan Atas Ya
(LILA)
4 Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) Ya
5 Tentukan letak janin dan DJJ Ya
6 Penentuan status Imunisasi TT Ya
7 Pemberian tablet Fe Ya
8 Pemeriksaan laboratorium (Hb) Ya
9 Konseling Ya
10 Tatalaksana Kasus Ya
KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI
I II III IV
Triwulan
KEL Masalah / Faktor Resiko Skor
NO I II III.1 III.2
F.R
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4
4
Tahun
Terlalu lama hamil lagi ≥10
3 4
Tahun
Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2
4 4
Tahun
Terlalu banyak anak, 4 atau
5 4
lebih
6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a.terikan tang/vakum
9 b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
4
         Kurang Darah      b. Malaria,
         TBC Paru            d. Payah
11 4
Jantung
         Kencing Manis (Diabetes) 4
         Penyakit Menular Seksual 4
Bengkak pada muka / tungkai
12 4
dan tekanan darah tinggi.
13 Hamil kembar 4 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
6

DETEKSI DINI RESIKO TINGGI KEHAMILAN


No. Masalah/ Faktor Resiko TW 1 TW 2 TW 3.1 TW 3.2
1 Penyakit pada ibu hamil 4 4 4 4
a. Kurang dara
b. Malaria

c. TBC paru jantung 4 4 4 4


d. Payah
e. Kencing manis 4 4 4 4
( Diabetes)
f. Penyakit menular 4 4 4 4
seks
2 Bengkak pada muka/ tungkai dan 4 4 4 4
tekanan darah tinggi (TD: )
3 Hamil kembar 2 atau lebih 4 4 4 4
4 Hamil kembar air (hydroamnion) 4 4 4 4
5 Bayi mati dalam kandungan 4 4 4 4
6 Kehamilan lebih bulan 4 4 4 4
7 Letak sunsang 8 8 8 8
8 Letak lintang 8 8 8 8
9 Perdarahan dalam kehamilan 8 8 8 8
10 Pre-eklamsi berat/ kejang-kejang 8 8 8 8
Total Skor 4

Total skor 1 + Total skor 2 = 6+4 =10


Jumlah skor akhir (6-10) = Kehamilan resiko tinggi (KRT)

KONSELING IBU HAMIL


No Materi Hasil Paraf
ibu/keluarga
1 Perkenalan, informasi Informasi di Ya
pendampingan, informasi pahami
kelas ibu
2 Pemeriksaan antenatal care iIbu paham Ya
(hal-hal yang diperoleh ibu untuk rutin
hamil saat pemeriksaan melakukan
ANC dan manfaatnya pemeriksaan
ANC, bahwa hal
itu penting
untuk
mengetahui
perkembangan
dan kesehatan
ibu dan janin

Apa yang dilakukan kepada keluarganya?


 Edukasi kepada keluarga untuk membantu ibu agar disendirikan dalam kamar yang
tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu
hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk.
Memberikan makanan yang bergizi dan buah-buahan.
 Membantu ibu hamil untuk senam ibu hamil.
 Berikan pengertian kepada keluarga dan ibu bahwa kehamilan kembar adalah suatu hal
yang wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan
penderita bahwa jangan takut dan khawatir. Jangan membebani ibu hamil dengan
masalah atau konflik yang kiranya dapat membuat ibu stress.
 Berikan pengertian pada keluarga bahwa hamil kembar sangat beresiko pada ibu dan
janinya dikarenakan bisa terjadi lahir prematur, lilitan tali pusat ataupun letak kepala.

Apa yang bisa disampaikan kepada masyarakat berdasarkan kasus ini?


Yang perlu diketahui oleh masyarakat bahwa kehamilan kembar sangat beresiko pada ibu
dan janin. Sehingga setiap ibu hamil harus rutin kontrol ke puskesmas atau dokter untuk
mengetahui perkembangan janin dan kesehatan ibu.

KESIMPULAN

Ibu hamil kembar beresiko tinggi terdapat kehamilannya, sehingga ibu hami kembar
harus rutin untuk melakukan Antenatal Care untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan
janin.

SARAN
Sebaiknya suami pasien selalu memperhatikan pasien.

Anda mungkin juga menyukai