Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


“RESUME”

WAHYU RATNA SARI


N 111 18 080

PEMBIMBING :
dr. Miranti, M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
RESUME

Penerapan Keselamatan Kerja pada suatu kegiatan merupakan suatu kewajiban


yang harus dilaksanakan oleh seluruh pelaku Kegiatan Guna melindungi keamanan
Para Pekerja.

Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat


dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah
pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja Keselamatan kerja menyangkut segenap
proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa.

Ada beberapa penyakit yang disebabkan dari kerja, misalnya Arthrax, silicosis,
asbetosis, low back pain, white finger syndrom ds. Hal ini disebabkan banyak faktor,
antara lain biologi ( bakteri, virus, jamur, binatang), kimia ( bahan beracun dan
radioaktif, fisik ( tekanan, suhu, kebisingan, cahaya), biomekanik ( postur, gerakan
berulang, pengangkutan manual), dan psikologis ( stress). Sehingga para pekerja
harus selalu mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diingankan, seperti melakukaan
pemeriksaan secara berkala dan pemeriksaan kesehatan secara khusus.

Undang- undang yang mengatur kesehatan kerja tertera pada , 1) keputusan


Menkes RI, Nomor 432/Menkes/SK/IV/2007, tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, 2) Keputusan Menkes RI,
Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010, tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Rumah Sakit.

Tujuan dari K3 yaitu:

1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Kerugian akibat kecelakaan kerja, yaitu:
1. Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan yang luka
2. Kerugian akibat hilangnya karyawan lain yang terhenti bekerja
3. Kerugian akibat hilangnya waktu bagi para mandor, penyedia, atau pimpinan
lainnya
4. Kerugian akibat penggunaan waktu dari petugas pemberi pertolongan pertama
5. Kerugian akibat rusaknya mesin, perkakas, atau peralatan lainnya
6. Kerugian insidental akibat terganggu produksi.

Para pekerja diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) saat bekerja,
sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan saat bekerja. Alat alat
pelindung diri berupa, pelindung kepala, masker, baju, sepatu, sarung tanga, dan yang
lain-lain yang dapat menunjang keslematan pekerja.

Kesehatan kerja di rumah sakit sangat beragam mulai dari tenaga medis, para
cleaning service maupun para pekerja yang berada dilingkungan rumah sakit. Hal ini
harus dimulai dari program sanitasi rumah sakit seperti mengatur pencehaayn
bangunan, kesehatan makanan, kesehatan air, pengendalian hewan-hewan hama,
sterilisasi, perlindungan radiasi, semua hal tersebut harus menjadi prioritas pimpinan
untuk menjaga para pekerja.

Tugas Unit Organisasi K3-RS


 Memberi rekomendasi dan pertimbanagan kepada Direktur RS tentang
masalah-masalah yang berkaitan dengan K3_RS
 Membuat program K3-RS
 Melaksanakan program K3_RS
 Melakukan evaluasi program K3-RS
Tahap Pelaksanaan 
Program K3-RS
1. Pelaksanaan kesehatan kerja bagi karyawanb ( prakerja, berkala, khusus )
2. Upaya pengamanan pasien, pengunjung dan petugas
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Sanitasi lingkungan RS
5. Pengelolaan dan pengolahan limbah padat, cair, gas
6. Pencegahan dan penanggulangan bencana (Disaster program)
7. Pengelolaan jasa, bahan dan barang berbahayaPendidikan dan pelatihan K3
8. Sertifikasi dan kalibrasi sarana, prasarana, dan peralatan RS
9. Pengumpulan, pengolahan dan pelaporan K3

Tahap Pemantauan dan Evaluasi


1. Inspeksi dan audit program K3
2. Perbaikan dan pengendalian K3 yang didasarkan atas hasil temuan dari audit
dan inspeksi
3. Rekomendasi dan tindak lanjut hasil evaluasi program K3

Indikator keberhasilan SM-K3RS


1. Terlaksanakannya program K3-RS
2. Penurunan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Ruang lingkup K3 di Rumah Sakit


 Sarana higene yang memantau pengaruh lingkungan kerja terhadap tenaga
kerja antara lain pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja.
 Sarana Keselamatan kerja yang meliputi pengamanan pada peralatan kerja,
pemakaian alat pelindung diri dan tanda/rambu-rambu peringatan dan alat
pemadam kebakaran.
 Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan
khusus, gizi kerja, kebersihan diri dan lingkungan.
 Ergonomi yaitu kesehatan antara alat kerja dengan tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai