000,-)
Edisi Jumadil Awwal, 1-28 Februari 2018/ 1439H
al-wa‘ie
Media Politik dan Dakwah
Afkar: 68 19 Iqtishadiyah:
ibut-ribut soal mahar politik menjelang 85,4 miliar. Pasangan Basuki Tjahaja Poernama
R Pilkada/Pilpres kembali muncul. Kali ini
mencuat saat La Nyalla Mattaliti
membeberkan bahwa Gerindra telah meminta
dan Djarot Saiful Hidayat sebesar Rp 82,6 miliar.
Anggota Divisi Korupsi Politik ICW Almas
Sjrafina mengatakan, setidaknya ada lima tahapan
mahar politik dalam jumlah fantastis untuk Pemilu yang dianggap membutuhkan modal
pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jatim tahun besar. Pertama, masa kampanye untuk menarik
2018. Namun kemudian, La Nyalla membantah perhatian public. Partai atau bakal calon yang
pernah mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra, akan berlaga dalam Pemilu membuat baliho
Prabowo Subianto, memalak dirinya. Menurut dia, hingga melakukan survei. Kedua, calon tersebut
kalimat itu merupakan bahasa media. juga harus menarik perhatian partai politik dengan
Tak hanya Gerindra, Partai Hanura yang dibidani menyerahkan “mahar”. Partai politik mematok
Wiranto pun terkena isu mahar politik. Ketua harga masing-masing. Ketiga, Meski politik uang
Umum Hanura, yang dilengserkan lawan politik di dilarang, masing-masing calon boleh membagi-
partainya, Oesman Sapta Odang (OSO) mengakui bagikan barang ke masyarakat dengan nilai tidak
kisruh yang terjadi di partainya dipicu karena lebih dari Rp 25.000. Ini yang membuat kandidat
permasalahan mahar politik. Hal yang sama berlomba-lomba mengumpulkan dana kampanye
muncul pula di Cirebon. Salah yang gagal maju yang tinggi. Keempat , tahapan yang juga
sebagai bertarung dalam Pilkada, Brigjen Pol. menguras kantong adalah pendanaan saksi saat
Siswandi, menuding PKS meminta mahar politik pemungutan suara. Di Jawa Barat, kata Almas,
meskipun ini telah dibantah keras pihak PKS. ada calon yang butuh dana Rp 20 miliar hanya
Mahar politik tidak bisa dilepaskan dari sistem untuk dana saksi. Terakhir, persiapan dan
demokrasi yang membutuhkan biaya mahal. pengawalan sengketa. Kasus yang menyeret
Kementerian Dalam Negeri menyebutkan, calon mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil
bupati atau walikota butuh dana Rp 20 hingga Mochtar menjadi contoh sempurna bagaimana
Rp 100 miliar untuk memenangi Pilkada. Dalam pada tahapan ini para kandidat rela mengeluarkan
Pilkada DKI Jakarta 2012, pasangan Fauzi Bowo banyak uang. Ada potensi upaya para peserta
dan Nara mengeluarkan dana kampanye sebesar Pemilu memengaruhi keputusan hakim atas
Rp 62,6 miliar. Pasangan Joko Widodo dan Basuki sengketa Pemilu dengan melakukan suap.
Tjahaja Poernama mengeluarkan dana Rp 16,1 Modal politik yang mahal ini tentu membuka
miliar. Angka itu naik siginifikan pada Pilkada DKI celah untuk praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan
2017. Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Nepotisme) berkembang. Pemenang Pilkada tentu
Uno menghabiskan dana kampanye sebesar Rp berpikir keras bagaimana mengembalikan modal
memimpin dunia adalah berbeda-beda. Perbedaan ideologi yang menuntun kebijakan negara
tentu akan menghasilkan perbedaan dalam melaksanakan aktivitas militer, politik, dan ekonomi.
Contohnya, imperium Inggris, negeri kecil yang luas wilayahnya hanya 1,4% dari dunia dan
dengan populasinya yang kecil telah mengontrol semua benua tanpa ada satu bangsa pun yang
bisa menantang superioritasnya sejak abad 19 hingga abad 20. Di lain pihak, Negara Khilafah
yang berawal dari kota Madinah telah meluaskan wilayahnya dan mengatur separuh belahan
dunia. Tentu ada perbedaan yang sangat menyolok dari dua contoh ini dan sejarahnya pun
terekam dalam bukti-bukti sejarah. []
Kita
Ilham Efendi
(Dir. Resist Invasion Center) L 309.934,4 km², sama
dengan 3,5 kali Pulau Jawa.
Wilayah ini subur dengan kandungan
mineral dan potensi SDA (sumber daya alam) yang melimpah; dari mulai hutan, tambang emas,
tembaga hingga uranium. Dari sisi geopolitik pun, Papua sangat strategis.
Namun, dengan potensi SDA Papua yang demikian besar, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Papua
termasuk yang paling rendah dibandingkan dengan seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Tingkat
kemiskinan masyarakatnya juga sangat merisaukan. Padahal Papua telah terbukti memberikan banyak
keuntungan dengan kandungan kekayaan alamnya yang melimpah kepada perusahaan lokal, nasional
maupun multinasional (asing). Namun, Papua seolah hanya menjadi pundi-pundi kekayaan dan sapi
perah kepentingan perusahaan-perusahaan tersebut dan pihak asing, termasuk para elit penguasanya.
Kondisi inilah yang mendorong sebagian masyarakat Papua (lebih tepatnya; elit politiknya)
menyuarakan tuntutan referendum (yang arahnya adalah merdeka atau minimal berformat federalisme).
Referendum dianggap sebagai pilihan akhir untuk mengubah keadaan itu semua.
Masalah lain Papua adalah disintegrasi. Untuk menghilangkan tuntutan referendum dari Tanah
Papua, faktor pemicu tuntutan ini perlu dipecahkan. Lepasnya Timor-Timor menjadi pengalaman sangat
pahit. Papua jauh lebih besar potensi SDA-nya dibandingkan Timor-Timur. Apalagi Papua adalah ladang
subur tempat melampiaskan ketamakan para kapitalis asing melalui instrumen negaranya untuk
melakukan penjajahan sekaligus mengeruk habis kekayaan Papua.
Kepentingan negara-negara besarlah, khususnya Amerika dan Australia, yang memainkan peran
penting di Papua. Sesungguhnya negera-negera penjajah inilah yang memiliki kepentingan dan bakal
meraih keuntungan jika Papua merdeka atau memisahkan diri melalui referendum yang sedang
diusahakan oleh mereka. Jika ini tidak dicermati Pemerintah, boleh jadi nasib Papua nanti akan seperti
Timor Timur; lepas begitu saja dari pangkuan Indonesia.
Banyak ‘bukti’ yang menunjukkannya adanya dukungan Australia dalam membantu para
pemberontak di Papua, baik secara langsung atau melalui New Guinea, yang juga menyediakan tempat
yang aman kepada para pemberontak separatis di samping dukungan finansial dan militer. Kebijakan
yang sama telah dilakukan Australia terhadap provinsi-provinsi di Indonesia selama puluhan tahun,
seperti dalam kasus Aceh dan Timor Timur. Amerika juga mulai mengungkapkan keprihatinan besarnya
atas konflik di Papua ketika tahun 2005 Kongres AS memutuskan untuk menerapkan klausul:
berdasarkan apa Papua telah menjadi bagian dari Indonesia.
Semua itu tentu saja menunjukkan betapa Amerika dan Australia begitu bersemangat untuk
‘melepaskan’ Papua dari Indonesia dengan memanfaatkan konflik-konflik yang terjadi di provinsi ini. []
Infrastructure Engineering and Management, ada di pedesaan, propinsi maupun yang dibuat
Neil S Grigg mengkategorikan infrastruktur oleh negara selama sarana tersebut bermanfaat
menjadi tujuh kategori berdasarkan fungsinya, dan dapat membantu. Marâfiq ‘âmmah ialah
yakni: seluruh sarana umum yang disediakan negara
1. Infrastruktur transportsi semisal: bandara, agar dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
jembatan, stasiun, terminal, dan jalan raya. masyarakat seperti:
2. Infrastruktur air dan limbah seperti: saluran (i) Sarana pelayanan pos, surat menyurat,
drainase dan pipa pembuangan air limbah. telepon, kiriman kilat, teleks, sarana
3. Infrastruktur pengelolaan limbah padat televisi, perantara satelit, dan lain-lain.
seperti: landfill. (ii) Alat pembayaran berupa alat tukar, jasa
4. Infrastruktur produksi dan distribusi energi titipan, pertukaran mata uang, uang emas
seperti: pembangkit listrik, jaringan kabel, dan perak cetakan, atau penukaran uang
jaringan transmisi, gardu induk. cetak. Negara melayani berbagai transaksi
5. Infrastruktur bangunan gedung seperti: tadi. Selama pelayanannya tidak
perkantoran, rumah, apartemen, mall, mengandung riba, dibolehkan.
gedung kantor. (iii)Sarana transportasi umum, seperti kereta
6. Infrastruktur rekreasi seperti: taman api yang berjalan bukan pada jalan umum.
rekreasi, taman kota. Jika kereta api berjalan di jalan umum
7. Infrastruktur komunikasi seperti: jaringan berarti menjadi milik umum, mengikuti
kabel telekomunikasi, menara komunikasi. hukum jalan umum. Begitu pula pesawat
terbang dan kapal laut. Sarana-sarana ini
Berbeda dengan yang disampaikan oleh bisa dimiliki oleh individu. Seseorang boleh
Neil di atas, Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam memilikinya. Pada saat yang sama, negara
buku Sistem Keuangan Negara Khilafah yang juga harus memiliki sarana-sarana tersebut,
dikeluarkan Hizbut Tahrir Indonesia, membagi baik pesawat terbang, kereta api, kapal laut,
infrastruktur dari sisi kepemilikan menjadi 3 jika dilihatnya terdapat maslahat bagi kaum
jenis. Pertama: Infrastruktur milik umum. Jenis Muslim, dan sangat mendesak untuk
ini terbagi menjadi dua yaitu: (i) Jalan-jalan membantu mereka, serta memudahkan
umum dan sejenisnya seperti laut, sungai, mereka untuk bepergian.
danau, kanal atau terusan besar seperti terusan (iv) Pabrik atau industri. Pabrik atau industri
suez, lapangan umum dan masjid. (ii) Pabrik/ yang menjadi milik negara adalah pabrik-
industri yang berhubungan dengan benda- pabrik yang berhubungan dengan industri
benda milik umum seperti pabrik/industri berat dan industri militer. Jenis pabrik ini
eksplorasi pertambangan, pemurnian dan boleh dimiliki oleh individu, karena bagian
peleburannya; juga pabrik/industri minyak dari pemilikan individu. Akan tetapi, pabrik-
bumi dan penyulingannya. Jenis pabrik/industri pabrik dan industri semacam ini
ini boleh dijadikan milik umum, mengikuti memerlukan modal yang sangat besar.
(hukum) benda-benda yang dihasilkan pabrik Sangat sulit dapat dilakukan oleh seorang
tersebut dan yang berkaitan dengannya. individu. Lagi pula (industri) senjata berat
Kedua: Infrastruktur milik negara yang saat ini tidak bisa dibandingkan dengan
disebut dengan marâfiq. Marâfiq adalah bentuk (industri) senjata perorangan (ringan) yang
jamak dari kata mirfaq, yaitu seluruh sarana dapat dimiliki individu, seperti yang terjadi
yang dapat dimanfaatkan; meliputi sarana yang pada masa Rasulullah saw dan para
Khalifah sesudah beliau. Jadi harus dimiliki pengaturan dan pemeliharaan urusan mereka.
oleh negara. Negaralah yang Dalam hal ini, negara tidak mendapat
membangunnya. Sudah menjadi kewajiban pendapatan sedikit pun. Yang ada adalah
negara mengatur dan membangunnya. subsidi terus-menerus. Jadi, sama sekali tidak
ada pos pendapatan dari sarana-sarana ini.
Ketiga : Infrastruktur yang bisa dimiliki Dalam pandangan Islam, ada sejumlah
individu seperti industri berat dan senjata, aset/sumberdaya yang terkategori kepemilikan
landasan pesawat terbang, sarana ransportasi umum yang mencegah pemberian hak khusus/
seperti bus dan pesawat terbang serta yang hak eksklusif pemilikan atau penguasaan
lainnya. sumberdaya tersebut kepada individu atau
kelompok tertentu.
Startegi Pembiayaan dan Pengelolaan Meskipun negara sama-sama sebagai pihak
Dalam sistem ekonomi kapitalis, termasuk yang mengelola kepemilikan umum dan juga
yang diterapkan di Indonesia, biaya mengelola milik negara, terdapat perbedaan di
pembangunan dan pemeliharaan berbagai antara dua kepemilikan tersebut. Setiap benda
macam infrastruktur diperoleh dari sektor pajak yang tergolong milik umum seperti minyak
sebagai pemasukan terbesar penerimaan bumi, gas dan barang tambang yang
negara, dari pinjaman atau uang luar negeri jumlahnya sangat banyak, laut, sungai, mata
dan melalui skenario kerjasama pemerintah dan air, lapangan, hutan belukar, padang
swasta (KPS) yaitu kontrak kerjasama antara gembalaan, dan masjid; semua itu tidak boleh
Pemerintah dan swasta dalam penyediaan dialihkan kepemilikannya untuk siapa pun, baik
infrastruktur atau layanan publik dalam jangka individu maupun kelompok. Semuanya milik
waktu panjang (biasanya 15-20 tahun). Pada seluruh kaum Muslim. Semua itu wajib dikelola
akhirnya masyarakat yang harus menanggung oleh Khalifah sehingga memberi peluang
beban bak secara langsung melalui pungutan seluruh manusia dapat memanfaatkan
penggunanan infrasturktur seperti tarif tol yang kepemilikan ini. Khalifah dapat menjadikan
semakin mahal maupun melalui pungutan tanah maupun bangunan yang termasuk milik
tidak langsung dalam bentuk peningkatan negara dimiliki oleh orang-orang tertentu baik
berbagai pungutan pajak. bendanya maupun manfaatnya, atau
Dalam sistem ekonomi Islam, infrastruktur manfaatnya saja tanpa memiliki bendanya,
yang masuk kategori milik umum harus dikelola atau mengizinkan untuk menghidupkan dan
oleh negara dan dibiaya dari dana milik umum. memilikinya. Khalifah mengatur hal itu dengan
Bisa juga dari dana milik negara, tetapi negara melihat kebaikan dan kemaslahatan bagi kaum
tidak boleh mengambil keuntungan dari Muslim.
pengelolaannya. Walaupun ada pungutan, Infrastruktur jenis kedua yang merupakan
hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat milik negara, maka keempat jenis sarana/
sebagai pemiliknya dalam bentuk yang lain. Ini infrastruktur tersebut harus disediakan negara
termasuk juga membangun infrastruktur atau untuk melayani masyarakat dalam
sarana lain yang menjadi kewajiban negara memudahkan kehidupan mereka. Karena
untuk masyarakat seperti sekolah-sekolah, infrastruktur tersebut milik negara maka
perguruan tinggi, rumah sakit, jalan-jalan dimungkinkan negara mendapat atau
umum, dan sarana-sarana lain yang lazim memperoleh pendapatan dengan menentukan
diperuntukkan bagi masyarakat sebagai bentuk tarif tertentu atas pelayaananya termasuk juga
mengambil keuntungan. Pendapatan dan dari rakyat. Jika waktu pemungutan dharîbah
keuntungannya pun menjadi milik negara dan memerlukan waktu yang lama, sementara
menjadi salah satu pemasukan Baitul Mal, yang infrastruktur harus segera dibangun, maka
ditaruh pada pos fai dan kharaj. Dana itu boleh negara meminjam kepada pihak lain.
digunakan sesuai dengan peruntukkannya. Pinjaman tersebut akan dibayar dari dana
Adapun jenis infrastruktur yang ketiga, dharîbah yang dikumpulkan dari masyarakat.
yaitu infrastruktur yang dibangun oleh individu Pinjamaan yang diperoleh tidak boleh ada
dan menjadi milik individu atau swasta, maka bunga atau menyebabkan negara bergantung
tidak boleh dilarang oleh negraa. Negara kepada pemberi pinjaman.
bahkan mendorong setiap individu berperan Hanya saja terdapat perbedan yang
aktif dalam membantu Pemerintah untuk mendasar antara pajak dalam sistem Islam dan
melayani kepentingan masyarakat dan akan pajak dalam sistem kapitalis. Dalam sistem
mengaturnya sesuai dengan hukum syariah kapitalis, pajak merupakan tulang punggung
dan kemaslahatan umat. pendapatan negara yang dipungut dari banyak
sekali item yang ditetapkan sebagai objek
Pembiayaan dengan Utang dan Pajak pajak. Pemungutan pajak dalam Kapitalisme
Dari sisi jangka waktu pengadaannya dilakukan terhadap seluruh warga negara dan
infrastruktur dalam islam dibagi menjadi dua secara permanen/berkelanjutan. Adapun dalam
jenis: (i) Infrastuktur yang sangat dibutuhkan pandangan Islam, pajak (dharîbah ) hanya
oleh rakyat dan menundanya akan dipungut dalam kondisi kas negara dalam
menimbulkan bahaya atau dharar bagi umat. keadaan kosong dan dipungut dari orang-orang
Misal, satu kampung atau komunitas tertentu kaya saja. Penarikan dharîbah ini juga dilakukan
belum memiliki jalan umum, sekolah, secara temporer hingga kas negara terpenuhi.
universitas, rumah sakit, saluran air minum. Selebihnya, pemasukan negara dalam Khilafah
(ii) Infrastruktur yang dibutuhkan tetapi tidak Islamiyah didapatkan dari berbagai macam
begitu mendesak dan masih bisa ditunda pos-pos pemasukan yang diizinkan oleh Asy-
pengadaannya misalnya jalan alternatif, Syâri’ berupa harta-harta fai dan kharaj ,
pembangunan gedung sekolah tambahan, pemasukan dari pengelolaan kepemilikan
perluasan masjid dll. umum oleh negara dan pos khusus pemasukan
Infrastruktur kategori yang kedua tidak zakat (khusus pos pemasukan yang terakhir,
boleh dibangun jika negara tidak memiliki dana ia tidak boleh dicampur dengan pemasukan-
sehingga tidak dibolehkan pembangunan pemasukan lainnya dan tidak boleh
infrastruktur tersebut dengan jalan utang dan dialokasikan selain kepada delapan golongan
pajak. Jadi infrastruktur kategori yang kedua yang berhak menerima zakat). [Adam Romulo
hanya boleh dibangun ketika dana APBN atau dan Anas].
Baitul Mal mencukupi.
Adapun infrastruktur kategori yang Referensi
pertama, tanpa memperhatikan ada atau tidak 1. Grigg, Neil S. (1988), Infrastructure Engineering and
Management, John Wiley and Sons, N.Y., USA.
ada dana APBN atau Baetul Mal, harus tetap 2. Zallum, Abdul Qadim (2009), Sistem Keuangan Negara
dibangun. Jika ada dana APBN atau Baitul Mal Khilafah, HTI Press, Bogor, Indonesia.
maka wajib dibiayai dari dana tersebut. Akan
tetapi, jika tidak mencukupi maka negara wajib
membiayai dengan memungut pajak (dharîbah)
Mantan PM Belgia Elio di Rupo; Bettel Perdana berpendapat bahwa dalam masalah syariah,
Menteri (PM) gay di Luxembourg sejak 2013; boleh berdalil dengan hadis ahad. Khabar ahad
Mantan PM Islandia Jóhanna Sigurðardóttir bukan dha’îf, bisa dipakai sebagai dalil, jika
(AP).2 memenuhi syarat sebagai berikut: perawinya
Demikian pula soal gender, baik laki-laki mukallaf, Muslim, dhâbit dan tidak
maupun perempuan, punya hak yang sama bertentangan dengan hadis yang lebih kuat.
untuk menjadi anggota legislatif, kepala daerah Imam al Nawawi dalam Mukadimah Syarh
maupun kepala negara. Shahih Muslim menyatakan, “Pendapat yang
Agar kepemimpinan wanita betul-betul dipegang oleh mayoritas kaum Muslim dari
bisa diterima oleh umat Islam, maka pegiat kalangan sahabat dan tâbi’în, juga kalangan
demokrasi, termasuk para feminis, dengan ahli hadis, fukaha dan ulama ushul yang datang
lantang mengatakan bahwa Islam setelah para sahabat dan tâbi’în adalah: khabar
membolehkan laki-laki dan perempuan menjadi ahad (hadis ahad) yang tsiqqah adalah hujjah
pemimpin, baik pemimpin negara maupun syar’i yang wajib diamalkan.”6
pemimpin publik yang lain secara mutlak Menurut Taqiyuddin an-Nabhani dalam
sebagaimana laki-laki.3 kitab Ajhizah Dawlah al-Khilâfah, wanita
Feminis menolak hadis riwayat Imam al- dibolehkan menjadi pegawai dan pimpinan
Bukhari yang melarang wanita menjadi swasta maupun pemerintahan yang tidak
pemimpin negara: “Lan yufliha qawm[un] termasuk wilayâh alamri/wilâyah al-hukm
wallaw amrahum imra’at[an] (Tidak akan antara lain sebagai kepala Baitul Mal, anggota
pernah berjaya suatu kaum yang menyerahkan Majelis Wilayah, anggota Majelis Ummah,
urusan (pemerintahan) mereka kepada qâdhi khushumât (hakim yang menyelesaikan
wanita).” perselisihan antar rakyat), qâdhi hisbah (hakim
Menurut dia, hadis di atas tidak dapat yang langsung menyelesaikan pengurangan
dipakai sebagai hujjah. Alasannya, menurut atas hak-hak rakyat). Dibolehkan juga bagi
Fatima Mernissi, kualitas perawi cacat. Hadis wanita menjadi kepala departemen kesehatan,
itu mengomentari putri Kisra yang tidak departemen pendidikan, departemen
kapabel. Matan hadis ini tidak bisa perindustrian, departemen perdagangan; rektor
menunjukkan larangan (pengharaman).4 perguruan tinggi, kepala rumah sakit, direktur
Menurut dia pula, hadis ini tidak tepat perusahaan; dan lain-lain.
dipakai sebagai dalil karena hadis pada tabaqat Adapun dalam posisi sebagai hukkam
shahabat hadis ini hanya diriwayatkan satu wanita tidak dibolehkan menduduki jabatan
rantai, Abu Bakrah saja. Karena itu hadis ini tersebut, antara lain: Khalifah (Kepala Negara
termasuk hadis ahad yang gharîb.5 Khilafah), Mu’awin (Pembantu Khalifah), Wali
(Gubernur), Qadi qudat (Pemimpim para qâdhi/
Kepemimpinan Wanita dalam Islam hakim), Qâdhi Mazhâlim (Qâdhi/Hakim yang
Pengusung demokrasi, termasuk para mempunyai kewajiban menghilangkan
feminis menolak hadis ahad. Padahal para kezaliman, termasuk memecat Khalifah jika
ulama hadis sepakat bahwa hadis tentang melakukan kezaliman kepada rakyat atau
larangan wanita menduduki posisi hukkam menyalahi al-Quran dan al-Hadis).7
(penguasa) ini merupakan hadis ahad yang Imam Mawardi dalam kitab Al-Ahkâm as-
sahih sehingga wajib diterima dalam masalah Sulthâniyyah menyebutkan pendapat Abu
penetapan hukum syariah. Jumhur ulama Hanifah bahwa semua jabatan pemerintahan
tidak boleh dijabat oleh wanita, namun wanita Tuduhan Mernisi bahwa hadis tersebut
boleh menjabat sebagai hakim yang memutus cacat karena perawinya Abu Bakrah merupakan
perkara-perkara yang dia dibenarkan menjadi tuduhan yang salah. Alasannya, Abu Bakrah
saksi di dalamnya. Sebaliknya, dia tidak boleh adalah seorang perawi yang tsiqqah
menjadi hakim yang memutus perkara-perkara (dipercaya). Memang, Abu Bakrah pernah
yang dia tidak dibolehkan menjadi saksi dicambuk oleh Khalifah Umar, namun bukan
didalamnya.8 karena ia berbohong. Akan tetapi, pada saat
Menurut Muhammad bin Ahmad Ismail al pengaduannya atas kasus perzinaan yang
Qadir, Al-Mar’ah bayna Takrîm al-Islâm wa mengharuskan adanya empat orang saksi,
Ihânah al-Jâhiliyah, wanita tidak dibolehkan ternyata di antara empat orang saksi ada yang
menjabat khalifah (kepala negara). Alasannya, mengundurkan diri. Secara hukum,
kepala negara dalam Islam adalah pemimpin ketidakmampuan menghadirkan empat orang
masyarakat, pemimpin para intelektual dan saksi menjadikan ia dianggap melakukan
cendekiawan baik Muslim maupun Muslimah. tuduhan palsu.
Khalifah pun mempunyai wewenang Karena Abu Bakrah adalah perawi yang
mengumumkan perang kepada musuh, tsiqqah, para ulama hadis sepakat bahwa hadis
memimpin pasukan di medan perang, dan tentang larangan wanita menduduki posisi
memutuskan perselisihan-perselisihan yang hukkâm (penguasa) merupakan hadis sahih,
terjadi diantara masyarakat. Kepala negara muttasil sanad-nya dan marfû’. Hadis ini,
dalam Islam adalah juga orang yang selain diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, juga
mempunyai wewenang dan paling layak untuk diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam at-
menjadi imam dan khatib Jumat. Tidak bisa Tirmidzi.12 Muhammad Nashiruddin al-Bani
dipungkiri bahwa tugas-tugas tersebut tidak juga menyebutkan hadis ini yang diriwayatkan
sesuai dengan tabiat wanita.9 oleh Imam an-Nasa’i.13 []
Karena itu posisi kepala negara atau posisi
hukkam tidak dibolehkan bagi wanita. Dari Abi Catatan kaki:
Bakrah berkata bahwa Nabi S.A.W. bersabda
1
https://lifestyle.sindonews.com/read/1082855/166/
daftar-negara-yang-melegalkan-pernikahan-sejenis-dan-
tentang negeri Persia yang dipimpin oleh putri lgbt-1454594358
Kisra: 2
http://global.liputan6.com/read/2966391/3-pemimpin-
dunia-yang-punya-pasangan-sejenis
«»ﻟَ ْﻦ ﻳـُْﻔﻠِـ َـﺢ ﻗَـ ْـﻮٌم َوﻟﱠ ْـﻮا أ َْﻣـ َـﺮُﻫ ْﻢ ْاﻣـ َـﺮأَة 3
Amalia (ed), Pengantar Fikih Berperspektif Gender, hlm.
460
Tidak akan pernah beruntung suatu kaum 4
Ibid, hlm. 448-453.
5
Ibid, hlm. 448-453
yang urusannya diserahkan kepada wanita 6
An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, hlm 71
(HR al-Bukhari). 10 7
Taqiyuddin an-Nabhani, Ajhizah ad-Dawlah al-Khilâfah,
Beirut Libanon: Dar al Ummah, 2005,
hlm.59,113,119,134 dan 153.
Hadis ini sekalipun bentuknya khabar 8
Imam al-Mawardi, Al-Ahkâm as-Sulthâniyyah, Bekasi:
Dar al-Falah, 2012, hlm. 122-123.
(pemberitahuan), tetap berfaedah larangan 9
Qadir, Al-Mar’ah bayna Takrîm al-Islâm wa Ihânah al-
untuk memberi kekuasaan kepada wanita. Jâhiliyah, hlm. 149-152.
10
Abu Abdullah Muhammad Ibnu Ismail ibn al Mughirah
Adanya dzam (celaan) berupa lan yufliha (tidak
Bukhari (w.256H), Shahih Bukhari, CD.
akan pernah beruntung) sebagai qarînah 11
Nabhani, Asy-Syakhshiyah al-Islâmiyyah, II/31-32.
menunjukkan bahwa larangan tersebut tegas/
12
Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, Musnad Imam
Ahmad, CD.
pasti (jâzim). Dengan demikian haram bagi 13
Muhammad Nashiruddin al Bani, Shahih Sunan Nasa’i
wanita menjabat sebagai hukkâm.11 Juz III, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007, hlm 708.
ntuk jadi gubernur perlu 300 miliar. Bisa saja mereka memaksa maju dengan
PERJUANGAN
INTELEKTUALDAN POLITIK
Pertanyaan:
Di dalam nasyrah “At-Tahrîk as-Siyâsi” yang dikeluarkan oleh Hizb dinyatakan bahwa al-
kifâh as-siyâsi (perjuangan politik) adalah uslûb dan bukan tharîqah. Jika masalahnya demikian,
yaitu al-kifâh as-siyâsi dan ash-shirâ’u al-fikri (perjuangan intelektual) adalah uslûb dan bukan
merupakan tharîqah, lalu apakah ini berarti bahwa periode tafâ’ul (interaksi dengan msyarakat)
adalah bagian dari tharîqah, sedangkan apa yang berlangsung di dalam periode ini dalam
bentuk aktivitas politik dan intelektual (fikriyah) merupakan uslûb?
Pasalnya, banyak terdapat ayat di dalam al-Quran yang menjelaskan adanya al-kifâh as-
siyâsi dan ash-shirâ’u al-fikri melawan para pemimpn kufur Quraisy?
Jawab:
di sini dan tidak harus di sana.
Benar bahwa tafâ’ul (interaksi dengan
Supaya saya bisa mendekatkan masalah ini,
masyarakat) merupakan bagian dari tharîqah.
pendistribusian leaflet kadang dilakukan
Penting disebutkan bahwa perjuangan politik
dengan uslûb kifâhi (heroik) sehingga leaflet
dan intelektual juga merupakan bagian dari
itu didistribusikan dengan tantangan yang
tharîqah. Periode tafâ’ul mengharuskan hal itu
gamblang. Kadang leaflet didistribusikan secara
dan tidak sempurna kecuali dengan kedua
biasa saja.
aktivitas itu. Bahkan bukan merupakan tafâ’ul
Jadi ash-shirâ’ dan al-kifâh memiliki
tanpa aktivitas politik dan intelektual.
konotasi tantangan yang gamblang disertai
Al-kifâh as-siyâsi dan ash-shirâ’u al-fikri
konsekuensi-konsekuensi tantangan ini. Ini
merupakan tantangan yang gamblang melalui
adalah uslûb.
aktivitas politis dan intelektual. Tantangan ini
Adapun apa yang disebutkan di alam al-
adalah uslûb. Kadang hal itu harus dilakukan
Quran al-Karim adalah kondisi-kondisi terbatas
ْ ِذ
a ﻛ ِﺮي ـﻮك ِ َ ِﰐ َوﻻَ ﺗَﻨِﻴَﺎ ِﰲ َ َﺧ ِ
ُ ﺖ َوأ َ ْﺐ أَﻧ ْ ا ْذ َﻫ
ِ
ُ ﻓَـ ُﻘـﻮﻻَ ﻟَﻪُ ﻗَـ ْﻮﻻً ﻟَﻴِّﻨًﺎ ﻟَ َﻌﻠﱠﻪaا ْذ َﻫﺒَـﺎ إِ َﱃ ﻓ ْـﺮ َﻋ ْﻮ َن إِﻧﱠﻪُ ﻃَﻐَﻰ
Mereka memerangi Islam
ﻳـَﺘَـ َﺬ ﱠﻛُﺮ أ َْو َﳜْ َﺸﻰ
dan kaum Muslim dengan Pergilah kamu beserta saudaramu dengan
keras bagaimanapun dalil- membawa ayat-ayat-Ku dan janganlah kamu
dalil telah mengatakan berdua lalai dalam mengingat-Ku. Lalu
kebenaran. Lalu berbicaralah kamu berdua kepada dia dengan
disebutkanlah serangan- kata-kata yang lemah lembut, mudah-
serangan sengit dan kuat mudahan ia ingat atau takut (QS Thaha [20]
mereka di dalam ayat- 42-43).
ayat tersebut. Meskipun
demikian, seandainya Tampak jelas di dalam ayat ini bahwa yang
Anda inventarisir, niscaya dituntut adalah diskusi intelektual yang tenang
Anda temukan semuanya dan lunak.
itu terbatas, padahal Sekarang, bacalah ayat ini dalam topik yang
jumlah orang kafir itu sama, juga dengan subyek sama yaitu Nabi
banyak. Musa as. dengan Fir’aun. Akan tetapi, ada sikap
yang berbeda setelah Musa menawarkan
kepada Fir’aun bukti dan argumentasi. Meski
M. Ismail Yusanto:
DEMOKRASI
ITU ALAT
PENJAJAHAN
BARAT
Sebagai “agama global”, demokrasi diyakini dan dianut oleh mayoritas penghuni planet ini.
Karena itu banyak yang yakin, termasuk di kalangan kaum Muslim, demokrasi adalah sebuah
keniscayaan sejarah dan peradaban umat manusia. Tidak banyak yang menyadari, termasuk di
kalangan Islam, bahwa demokrasi adalah peradaban sampah yang layak dibuang jauh-jauh. Terlalu
banyak cacat bawaan dalam demokrasi. Terlalu banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh demokrasi.
Apalagi demokrasi sejatinya adalah alat penjajahan Barat, khususnya atas Dunia Islam. Betulkah
demikian?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini Redaksi mewawancarai kembali Ustadz M.
Ismail Yusanto. Berikut paparannya.
Akad Imamah (Khilafah) sah dengan adanya Padahal Khilafah adalah suatu akad (baiat)
baiat atau lebih tepatnya baiat dari Ahlul yang wajib didasarkan pada kerelaan tanpa ada
Halli wal ‘Aqdi…yang mudah untuk pemaksaan, sebagaimana akad-akad lainnya.
dikumpulkan. Adapun jika pengambil kekuasaan itu
(mutasallith) berhasil meyakinkan umat untuk
Baiat in’iqâd inilah yang menjadi satu- membaiat dia, dan kemudian umat membaiat
satunya metode ( tharîqah ) syar’i untuk dia secara rela tanpa paksaan, maka dia baru
mengangkat seorang khalifah. Baiat inilah menjadi khalifah sejak baiat ini, bukan sejak
perkara yang baku dalam pengangkatan dia mengambil kekuasaan secara paksa (Abdul
khalifah pada masa Khulafaur Rasyidin. Qadim Zallum, Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm,
Perlu ditambahkan, para ulama memang hlm. 57-58).
menyebut ada tiga metode lain di luar baiat Adapun pengangkatan khalifah
untuk mengangkat khalifah (nashb al-khalîfah), berdasarkan nas sebagaimana pendapat Syiah,
namun dalilnya tidaklah kuat. Tiga metode hal ini tidak benar. Alasannya antara lain,
tersebut adalah: (1) penunjukkan khalifah bahwa nas-nas al-Quran dan as-Sunnah secara
sebelumnya, atau disebut juga sistem putra jelas hanya menjelaskan metode pengangkatan
mahkota, yang disebut dengan istilah al- khalifah, yaitu baiat, namun tidak menjelaskan
istikhlâf atau wilâyah al-‘ahdi; (2) pengambilan secara khusus siapakah sosok khalifah yang
kekuasaan secara paksa dengan kekuatan fisik dimaksudkan. Adanya nas-nas syariah tentang
(disebut dengan al-ghalabah wa al-qahr wa al- baiat telah menafikan apa yang diklaim sebagai
istilâ`); (3) dengan penetapan (nas, teks) dari
Allah SWT, sebagaimana pendapat golongan
Syiah (Al-Khalidi, Qawâ’id Nizhâm al-Hukm
fî al-Islâm, hlm. 260-261).
Mengenai istikhlâf atau wilâyah al-‘ahdi, Adapun pengangkatan
menurut Abdul Qadim Zallum, tidak sah khalifah berdasarkan nas
menjadi metode pengangkatan khalifah.
sebagaimana pendapat
Syiah, hal ini tidak benar.
Alasannya, kekuasaan (ash-sulthân) itu milik
Alasannya antara lain, bahwa
umat Islam, bukan milik khalifah sebelumnya. nas-nas al-Quran dan as-
Adapun penunjukan pengganti (istikhlâf) yang Sunnah secara jelas hanya
dilakukan Khalifah Abu Bakar terhadap Umar, menjelaskan metode
sifatnya hanya pencalonan (tarsyîh), bukan pengangkatan khalifah, yaitu
akad pengangkatan Umar sebagai khalifah. baiat, namun tidak
Umar menjadi khalifah bukan karena menjelaskan secara khusus
penunjukan oleh Abu Bakar, melainkan karena siapakah sosok khalifah yang
baiat yang diberikan umat setelah Khalifah Abu dimaksudkan. Adanya nas-
Bakar wafat (Abdul Qadim Zallum, Nizhâm al- nas syariah tentang baiat
telah menafikan apa yang
Hukm fî al-Islâm, hlm. 86-87).
diklaim sebagai wasiat Nabi
Pengambilan kekuasaan secara paksa
saw. mengenai Kekhalifahan
dengan kekuatan fisik juga jelas tidak sah Ali bin Abi Thalib ra. pasca
menjadi metode pengangkatan khalifah. Nabi saw. wafat
Alasannya, di sini terjadi pemaksaan (ikrâh)
yang menjadikan akad Khilafah itu cacat.
KEPASTIAN
HARI KIAMAT
(Tafsir QS ‘al-Mursalat [77]: 1- 7)
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ﻓَﺎﻟْ َﻔﺎ ِرﻗَــﺎتa َواﻟﻨﱠﺎﺷـ َـﺮات ﻧَ ْﺸ ًﺮاaﺼ ًﻔﺎ
aﻓَـﺮﻗًﺎ ْ ﻓَﺎﻟْ َﻌﺎﺻـ َـﻔﺎت َﻋaَواﻟْ ُﻤْﺮ َﺳـ َـﻼت ﻋُ ْﺮﻓًﺎ
ِ ِ ِ ِ
aﻊ َ ُ إِﱠﳕَﺎ ﺗa ﻋُ ْﺬ ًرا أ َْو ﻧُ ْﺬ ًراaﻓَﺎﻟْ ُﻤ ْﻠﻘﻴَــﺎت ذ ْﻛًﺮا
ٌ ﻮﻋ ُﺪو َن ﻟََﻮاﻗ
Demi yang diutus untuk membawa kebaikan; yang terbang dengan kencangnya; yang
menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya; yang membedakan (antara
yang hak dan yang batil) dengan sejelas-jelasnya; yang menyampaikan wahyu untuk
menolak alasan-alasan atau memberi peringatan. Sungguh apa yang dijanjikan
kepada kalian itu pasti terjadi (QS al-Mursalat [77]: 1-7).
urat ini dinamai al-Mursalât yang Kata al-mursalât merupakan bentuk jamak
nabi yang diutus kepada hamba-hamba-Nya seperti angin yang bertiup kencang dalam
untuk menyampaikan syariah-Nya. Menurut menjalankan perintah Allah SWT.16
Ibnu Athiyah, ini merupakan pendapar Sebagian lainnya menafsirkan kata itu
sebagian besar mufassir.10 sebagai angin.17 Menurut asy-Syaukani, al-
Menurut sebagian yang lain, yang ‘âshifât bermakna angin yang bertiup sangat
dimaksud dengan kata itu adalah ar-riyâh kencang.18 Dari Ibnu Mas’ud, itu adalah angin
(angin). Kalimat al-mursalât ‘urf[an] berarti yang bertiup kencang sehingga menggugurkan
angin yang dikirimkan secara berturutan.11 Itu daun-daun dan kulit tanaman. Makna ini
artinya, Allah SWT bersumpah dengan angin seperti dalam QS al-Isra’ [17]: 69.19
yang dikirimkan tatkala angin itu Dia perintah, Kemudian disebutkan: wa an-nâsyirât
sebagaimana disebutkan dalam QS al-Hijr [15]: nasyr[an] (yang menyebarkan [rahmat
22 dan al-A’raf [7]: 57.12 Tuhannya] dengan seluas-luasnya). Terdapat
Menurut Imam al-Qurthubi dan Imam asy- perbedaan penafsiran atas kata al-nâsyirât
Syaukani, ini merupakan pendapat jumhur.13 dalam ayat ini. Ada yang menafsirkan kata
Namun demikian, Ibnu Jarir ath-Thabari tidak tersebut sebagai malaikat.20
mau memilih salah satu dari beberapa Sebagian lainnya menafsirkan kata itu
penafsiran tersebut. Menurut ath-Thabari, sebagai angin.21 Menurut Ibnu Mas’ud dan
pendapat yang benar adalah bahwa Allah SWT Mujahid, itu adalah angin yang dikirimkan
bersumpah dengan al-mursalât ‘urf[an]. Yang Allah SWT untuk menyebarkan rahmat-Nya,
dikirim membawa kebaikan itu bisa malaikat, yakni mendung yang disebarkan untuk hujan.22
bisa pula angin. Tidak ada dalil yang Namun demikian, Ibnu Jarir ath-Thabari
menunjukkan salah satu dari dua makna tidak memilih salah satu penafsiran di atas.
tersebut. Dalam bersumpah Allah SWT Alasannya, tidak ada dalil yang
menyebutkan sifatnya secara umum. Oleh mengkhususkan salah satunya dan
karena itu, semua yang memiliki sifat seperti meninggalkan yang lain. Angin menyebarkan
itu termasuk dalam cakupan sumpah-Nya awan, hujan menyebarkan tanah dan malaikat
tersebut, baik itu malaikat, angin, maupun para menyebarkan kitab. Dalam hal ini tidak ada dalil
rasul dari kalangan manusia.14 yang mentukan salah satu maknanya sehingga
Kemudian Allah SWT berfirman: fa al- wajib menerima bahwa maksudnya adalah ini
‘âshifât ‘ashf[an] (yang terbang dengan dan tidak yang lainnya. Semuanya masuk
kencangnya). Huruf al-fâ` merupakan ‘athf. Jadi dalam kategori nâsyir[an] (menyebarkan).23
kata al-‘âshifât dalam ayat ini ma’thûf terhadap Kemudian Allah SWT berfirman: fa al-
kata al-mursalât. Ini merupakan kelanjutan fâriqât farq[an] (yang membedakan [antara
qasam dari ayat sebelumnya. yang haq dan yang batil] dengan sejelas-
Kata al-‘âshifât juga merupakan kata sifat jelasnya). Kata al-fâriqât merupakan ism al-
yang tidak disebutkan perkara yang disifati. fâ’il dari kata al-farq. Kata tersebut kebalikan
Akibatnya, kata tersebut juga memunculkan dari kata al-jam’ (mengumpulkan,
beberapa penafsiran. menghimpun).24
Menurut sebagian, yang dimaksud dengan Dalam konteks ayat ini, terdapat beberapa
kata tersebut adalah para malaikat yang penjelasan. Ada yang mengatakan bahwa al-
diserahi tugas untuk mengurus angin yang fâriqât adalah al-Quran . 25 Allah SWT
bertiup kencang.15 Para malaikat itu disebut memisahkan di dalamnya yang haq dan yang
al-‘âshifât karena mereka terbang kencang batil, yang halal dan yang haram.
Sebagian lainnya menafsirkan kata tersebut jawâb al-qasam (jawaban atas sumpah) atau
sebagai para rasul yang memisahkan apa yang perkara dikukuhkan oleh sumpah. Perkara yang
diperintahkan Allah SWT dengan yang Dia diancamkan adalah Hari Kiamat. Ini
larang. Maksudnya, menjelaskan semua itu.26 ditunjukkan oleh ayat-ayat selanjutnya yang
Ada juga yang mengatakan bahwa itu memberitakan tanda-tanda kejadian Hari
adalah para malaikat yang turun untuk Kiamat.33 Menurut az-Zamakhsyari, makna
memisahkan yang haq dan yang batil.27 ayat ini adalah apa yang diancamkan kepada
Menurut Ibnu Jarir ath-Thabari, pendapat kalian berupa kedatangan Hari Kiamat itu
yang benar adalah bahwa Allah SWT benar-benar ada, terjadi dan tidak ada
bersumpah dengan al-fâriqât, yang berarti yang keraguan.34
memisahkan antara yang haq dan yang batil,
tidak dikhususkan pada salah satu tertentu. Beberapa Pelajaran
Itu artinya, Dia bersumpah dengan pemisah Ayat-ayat ini memberikan banyak pelajaran
antara yang haq dan yang batil baik malaikat, amat peting. Pertama: keistimewaan perkara
al-Quran maupun yang lain.28 yang dijadikan sebagai al-muqsam bih
Kemudian Allah SWT berfirman: fa al- (penguat sumpah). Ada lima perkara yang
mulqiyât dzikr[an] (yang menyampaikan disebutkan, yakni al-mursalât ‘urf[an], al-
wahyu). Makna al-mulqiyât adalah penyampai ‘âshifât, al-nâsyirât, al-fâriqât dan al-mulqiyât
wahyu Allah SWT kepada rasul-rasul-Nya. Ada dzikrâ. Hanya saja, semua yang disebutkan
juga yang berpendapat, maksudnya adalah tersebut memunculkan penafsiran lebih dari
para rasul yang menyampaikan apa yang satu. Semua kemungkinan penafsiran tersebut
diturunkan Allah SWT kepada umat-umat tercakup di dalam makna kata yang disebutkan
mereka. Demikian menurut Quthrub.29 sebagai al-muqsam bih. Meskipun berbeda-
Menurut penafsiran lainnya, mereka adalah beda maknanya, ada titik-titik kesemaannya.
para malaikat yang menyampaikan wahyu Di antaranya adalah keagungan dan
Allah SWT kepada para nabi as.30 keistimewaan semua yang disebutkan.
Kemudian ayat ini dilanjutkan dengan Angin, misalnya, yang tidak terlihat
firman-Nya: ‘udzr[an] wa nudzr[an] (untuk wujudnya, keberadaannya dapat diketahui
menolak alasan-alasan atau memberi ketika kita secara langsung diterpa angin. Kita
peringatan). Kata ini berkedudukan sebagai bisa merasakan angin yang sepoi-sepoi atau
maf’ûl li ajlihi dari ayat sebelumnya.31 Baik kencang. Kita pun dapat memastikan
yang dimaksudkan oleh ayat sebelumnya keberadaan angin dari dari pengaruh yang
adalah para malaikat yang menyampaikan atau ditimbulkan seperti daun pohon yang bergerak,
para nabi dan rasul, keduanya memberikan debu yang beterbangan.
makna yang sama; keduanya untuk udzr[an] Angin mendatangkan banyak manfaat bagi
maupun nudzr[an]. Menururut al-Farra, manusia. Manusia bisa merasakan udara sejuk,
maknanya adalah menyampaikan wahyu membawa mendung hingga hujan bisa
sebagai i’dzâr[an] (alasan) dari Allah SWT atau tersebar di berbagai daerah, dan lain-lain.
indzâr (peringatan) kepada makhluk-Nya akan Sebaliknya, angin juga bisa mendatangkan
adanya azab.32 bencana bagi manusia. Itu terjadi pada angin
Kemudian Allah SWT berfirman: Innamâ badai yang menerbangkan debu dan batu,
tû’adûna la wâqi‘ (Sungguh apa yang dijanjikan menumbangkan pohon, meluluhlantakkan
kepada kalian itu pasti terjadi). Ini merupakan bangunan, dan lain-lain. Semua itu terjadi
dengan seizin Allah SWT. Angin tunduk pada ada apa-apanya dibandingkan dengan besarnya
perintah Allah SWT ke mana harus berhembus. siksa di akhirat. Karena itu manusia diberi
Dengan memperhatikan angin, manusia peringatan agar tidak melakukan berbagai dosa
diharapkan memahami kebesaran dan yang membuat mereka terjerumus di
keagungan Allah SWT; juga lebih mudah untuk dalamnya. Inilah tugas para nabi dan rasul.
beriman, terutama dalam perkara-perkara gaib, Mereka diutus sebagai nadzîr (pemberi
tetapi dipastikan adanya. peringatan) kepada manusia, selain sebagai
Meskipun tidak sama persis, ada basyîr (penyampai kabar gembira).
keserupaan dengan malaikat. Malaikat juga Ketika nudzr (peringatan) itu telah
tidak kasatmata. Bedanya, mereka benar-benar disampaikan kepada manusia, maka itu telah
gaib bagi manusia. Sebab, manusia tidak menjadi udzr (alasan) bagi Allah SWT untuk
mengetahui para malaikat melalui indera atau menimpakan azab kepada siapa pun yang
pengaruh yang ditimbulkan oleh mereka mengingkari, mengabaikan dan melanggar
sebagaimana angin. Kita wajib mengimani nudzr (peringatan) tersebut. Sebaliknya,
keberadaan para malaikat karena ada dalil naqli dengan sampainya peringatan kepada manusia,
yang memberitakannya. Sebagaimana angin mereka tidak memiliki alasan lagi bahwa
berhembus, malaikat pun hanya mengerjakan mereka tidak mengetahui tentang iman dan
perintah Allah SWT. Mereka taat kepada Allah kufur, perbuatan baik dan buruk, terpuji dan
SWT dan tidak durhaka kepada-Nya. tercela, dan yang berpahala dan berdosa.
Demikian pula para nabi dan rasul yang Pasalnya, mereka sudah mendapatan
diutus Allah SWT. Sebagai utusan Allah SWT, penjelasan dari nabi dan rasul yang Allah SWT
mereka hanya taat kepada-Nya. Mereka tidak utus (QS al-Nisa [4]: 165).
mengikuti hawa nafsu mereka, baik dalam Maka dari itu, setelah pengutusan para
ucapan maupun perbuatan. Tugas mereka rasul, manusia tidak lagi memiliki hujjah atau
adalah menyampaikan risalah dari Allah SWT alasan di hadapan Allah SWT. Allah SWT pun
yang wajib ditaati manusia. Mereka adalah telah memberitakan bahwa Dia tidak akan
manusia yang ma’shûm. Maka dari itu, menaati menimpakan azab kepada manusia hingga
perintah mereka hakikatnya adalah menaati kepada mereka diutus seorang rasul (QS al-
Allah SWT (QS al-Nisa [4]: 80). Isra’ [17]: 15).
Kedua: Kegunaan wahyu bagi manusia. Ketiga : Kepastian Hari Kiamat. Setelah
Dalam ayat tersebut dzikr[an] disampaikan menyebutkan lima perkara yang menjadi al-
oleh malaikat (kepada nabi dan rasul) atau oleh muqsam bih, kemudian disebutkan al-muqsam
para nabi dan rasul kepada manusia. Dzikr[an] ‘alayh yang menjadi jawâl al-qasam (sesuatu
(peringatan) yang disampaikan tersebut yang ingin dikuatkan dalam sumpah tersebut,
berguna sebagai ‘udzr[an] (alasan) dan sebagaimana diterangkan para ulama, ayat ini
nudzr[an] (peringatan). memberitakan bahwa Hari Kiamat benar-benar
Menurut para mufassir, pengertian udzr[an] pasti ada dan tidak boleh diragukan.
adalah alasan Allah SWT, sementara nudzr[an] Dalam ayat ini, selain diawali dengan
adalah peringatan-Nya kepada manusia. sumpah yang memberikan penekanan
Perkara yang paling penting untuk kebenaran berita yang disampaikan, juga
diperingatkan kepada manusia adalah azab disebutkan huruf al-lâm sebelum kata wâqi’
neraka pada Hari Akhir. Inilah azab yang paling yang juga berfungsi sebagai ta’kîd (untuk
besar dan dahsyat. Semua siksa di dunia tidak mengukuhkan).
Salman Iskandar
Predator Buku dan Peminat Sejarah Islam
eristiwa mengejutkan baru-baru ini Lalu apa peran yang diinginkan Amerika
P di negeri dua Tanah Suci (bilâd al-
haramayn) mengungkap perubahan
untuk dimainkan oleh Ibnu Salman dan
bapaknya?
luar biasa dalam strategi Amerika terhadap Boleh jadi, hal pertama yang ditunggu oleh
Timur Tengah. Barangkali salah satu aspek Trump dari Ibnu Salman dan bapaknya adalah
paling menonjol dari strategi ini adalah meningkatkan arus pendapatan minyak ke
bangkitnya peran Saudi di bawah perbendaharaan Amerika. Dana miliaran dolar
kepemimpinan barunya. Dari semua itu, yang benar-benar sudah mulai mengalir US$460
paling menarik perhatian adalah bangkitnya miliar pada saat Saudi memberikan fasilitas
bintang muda Muhammad bin Salman di atas untuk investasi 23 korporasi besar Amerika
reruntuhan keluarga Al-Saud dan kudetanya (Al-Jazeera. Net, 20/5/2017). IPO saham Saudi
terhadap protokol tradisional yang membatasi Aramco di Bursa New York Stock and Excange
jabatan raja pada anak-anak Abdul Aziz secara tidak akan menjadi susu terakhir yang diperah
berturut-turut sejak pendirian kerajaan mereka. Trump dari sapi perah yang banyak susunya
Presiden Trump juga memecahkan protokol tersebut.
Gedung Putih saat menerima Muhammad bin Perang melawan teror, yaitu Islam, adalah
Salman—yang kemudian menjadi putra slogan masa kini yang selalu diperbarui di meja
mahkota—pada bulan Maret lalu. Ketika itu tuan dan pengikutnya secara berdampingan.
Trump mengizinkan wartawan dan kamera Tujuannya untuk mengubur hidup-hidup janin
berbagai kanal televisi untuk memotret raksasa Islam, memotong jalan bagi para
pertemuan keduanya. Biasanya juru foto dan pejuang untuk melanjutkan kehidupan Islam,
media massa tidak diijinkan hadir dan dan mencegah atau menunda berdirinya
mengambil gambar kecuali jika pertemuan itu Khilafah, yang mulai terlihat oleh para pembuat
dengan kepala negara lain. Protokol juga kebijakan di Barat dan Amerika tanda-tanda
dipatahkan dalam pertemuan itu dengan kembalinya tidak lama lagi.
diadakan jamuan makan malam untuk Situs Sky News Arabic pada 26/11/2017
Pangeran Muhammad bin Salman atas perintah melansir, pada Ahad, dalam sidang pembukaan
Presiden AS di Gedung Putih. Padahal para pertemuan para menteri pertahanan koalisi
presiden Amerika tidak mengadakan negara Islam untuk memerangi terorisme, putra
perjamuan kecuali untuk para kepala negara mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin
yang sangat penting. Salman, menegaskan “ancaman terbesar
terorisme adalah penyimpangan dari akidah Barat sampai budaya Barat itu mengalir dalam
Islam kita”. dirinya layaknya darah mengalir di pembuluh
Dia menambahkan, lebih dari 40 negara darah sehingga penglihatannya buta sebelum
menegaskan dalam pertemuan menteri matanya. Ada peralihan masyarakat Saudi, dari
pertahanan koalisi militer Islam bahwa mereka masyarakat yang menutup dirinya sendiri
akan bekerjasama secara militer, finansial, menahan wanita di rumahnya dan melarang
intelijen dan politik. Sidang-sidang pertemuan wanita melepaskan jilbabnya dan mengendarai
itu akan mendiskusikan strategi-strategi umum mobilnya, menjadi masyarakat terbuka yang
koalisi militer Islam untuk memerangi terorisme berlari di belakang kemewahan Barat yang
dan mekanisme administrasi terorganisir untuk menipu berdasarkan kaidah “nafsu pihak yang
operasi, aktivitas dan inisiatifnya di masa kalah dalam mengekor pihak yang menang”.
depan. Semua itu dalam rangka perang Di antara manifestasi dari pergeseran ini:
melawan terorisme dalam bidang utama Pertama, putra Mahkota Saudi Pangeran
aktivitasnya baik intelektual, media dan militer. Muhammad bin Salman meminta dukungan
Pertemuan tersebut juga akan membahas internasional untuk mengubah negara tersebut
penentuan mekanisme dan kerangka kerja masa menjadi masyarakat yang terbuka dan menarik
depan yang akan memandu upaya negara- untuk investasi. Putra Mahkota Saudi dalam
negara Islam untuk memberantas terorisme wawancara dengan the Guardian Inggris
dan berintegrasi dengan upaya internasional mengatakan bahwa negara yang sangat
lainnya di bidang menjaga keamanan dan konservatif itu tidak normal selama 30 tahun
perdamaian global. lalu. Dia menyalahkan apa yang dia sebut
Begitulah, Kerajaan Keluarga Al-Saud telah sebagai doktrin ketat yang mengatur
menjadikan negeri al-haramayn sebagai sarang masyarakat. Muhammad bin Salman
untuk polarisasi dan memimpin negara-negara menambahan bahwa apa yang terjadi dalam 30
yang bersekutu melawan Islam dengan dalih tahun terakhir tidak relevan untuk Saudi. Dia
perang melawan teror. Slogan ini adalah slogan berpandangan bahwa telah tiba waktunya untuk
yang ditetapkan oleh Amerika bersama orang- melepaskan semua itu. Dia menunjukkan bahwa
orang kafir Barat untuk mengumpulkan semua 70% anggota masyarakat Saudi berusia di
kekuatan para pengikut, kecil dan besar. bawah tiga puluh tahun, dan bahwa mereka
Tujuannya adalah untuk memerangi Islam dan tidak ingin menyia-nyiakan tiga dekade lagi dari
kaum Muslim serta menghalangi bangunnya kehidupan mereka dalam perang melawan ide-
umat Islam yang dipandang oleh Barat, yang ide ekstremis. Ia mengindikasikan perlunya
dipimpin oleh Amerika, sebagai bahaya yang untuk segera menghilangkan ide-ide ini (Al-
mengancam mereka. Pada saat yang sama, Jazeera.net, 25/10/2017).
Amerika mensponsori terorisme global dan Kedua, pengurangan wewenang lembaga
menutrisinya dalam bentuk pembunuhan, amar makruf nahi mungkar. Washington Post
pengrusakan dan penghancuran bangsa- Amerika menerbitkan sebuah laporan yang
bangsa yang rentan. menyatakan bahwa di Arab Saudi sekarang
Kudeta terhadap sistem politik di negara terlihat adanya diskusi politik luar negeri,
itu berlangsung dari rezim orang tua yang pandangan-pandangan oposisi serta cdiskusi-
mengenakan jubah yang dibanjiri oleh berkat diskusi keagamaan dipantau secara lebih
Wahabi Salafis, kepada raja muda yang bebas, terbuka dan dalam skala besar. Washington
yang dibesarkan dengan asupan susu budaya Post menambahkan bahwa “polisi keagamaan”
hampir “tidak bergigi” atau bahkan dihapuskan perubahan yang terjadi pada masyarakat di
(?). Para personelnya tidak lagi memiliki negeri kaum Muslim, terutama bila perubahan
wewenang kepolisian. Washington Post itu sesuai dengan budaya dan peradaban Barat.
memonitor bahwa sejak dekade pertama BBC menyatakan bahwa keputusan Arab Saudi
negara Saudi, lembaga tersebut—yang untuk mengizinkan perempuan mengemudi
namanya diterjemahkan menjadi Lembaga adalah berita baik yang langka di Timur Tengah
Amar Makruf Nahi Mungkar—memaksakan saat ini. Perubahan ini berasal dari atas ke
interpretasinya untuk peraturan Islam terhadap bawah, terutama dengan kehadiran putra
perilaku publik. Anggotanya kadang-kadang mahkota baru Pangeran Muhammad bin
dikenal sebagai Muthawwi’in. Selama Salman, yang meresmikan jenis politik baru
bertahun-tahun, lembaga ini mengawasi (BBC Arabic, 28/9/2017).
perkumpulan yang campur-baur antara laki-laki Ada serangan terhadap agen Inggris yang
dan perempuan dan menutup tempat-tempat berasal dari keluarga berkuasa dan orang-orang
kerja selama waktu-waktu shalat di pasar-pasar berpengaruh dari kalangan pemilik uang dan
umum (Sputnik Arabic, 16/8/2017). pengambil keputusan. Bahkan ada
Ketiga , para wanita Saudi diijinkan penghapusan eksistensi dan pengaruh mereka
mengemudikan mobil dan melakukan di negara serta pemaksaan dominasi orang-
pekerjaan-pekerjaan yang dulu dilarang. (Di sini orangnya Amerika di reruntuhan mereka.
kami sedikit keluar dari masalah di sini dengan Demikian juga ada upaya membatasi pengaruh
ucapan: Islam tidak melarang wanita Muslimah agen Inggris di negara-negara kecil Teluk dan
menyetir mobil atau melakukan pekerjaan- Yordania, memojokkan mereka ke posisi paling
pekerjaan tertentu seperti perdagangan, sempit, dan melemahkan gerakan mereka yang
pengobatan, dan pendidikan. Tentu selama mengganggu Amerika Serikat di kawasan ini.
mereka terikat dengan hukum-hukum tata Berikut ini kami sampaikan apa yang ada
pergaulan dalam Islam. Islam mengharuskan dalam Jawab-Soal yang dikeluarkan oleh Al-
pemisahan antara laki-laki dan perempuan ‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah,
ketika wajib dipisah. Islam pum membolehkan Amir Hizbut Tahrir hafizhahulLâh, tertanggal
mereka bercampur-baur ketika dibolehkan 2 Rabi’ul Awal 1439 H - 20/11/2017 M:
campur-baur [ikhtilâth], Semua itu telah dirinci Begitulah, apa yang terjadi di Arab Saudi
dalam buku Nizhâm al-Ijtimâ’iy fî al-Islâm oleh di bawah apa yang disebut perang melawan
Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani pendiri Hizbut korupsi adalah untuk memotong upaya Inggris
Tahrir rahimahulLâh. Jadi kita tidak memerlukan dan mencegah mereka melakukan usaha kudeta
pemikiran pastoral milik Barat kafir yang mereka atau yang lain melawan Raja Salman dan
banggakan terhadap kita. Kita punya dari Islam putranya, sang putra mahkota. Demikian juga
dan hukum-hukumnya apa yang kita perlukan untuk merealisasi transisi yang aman untuk
untuk menyelesaikan semua persoalan dunia). kekuasaan ke tangan putra mahkota sehingga
Kami menyampaikan di sini dalam tidak ditentang oleh siapapun. Putra mahkota
pembicaraan mengenai perubahan yang terjadi itu telah mengambil beban melayani
di masyarakat Saudi melalui tanga-tangan kepentingan Amerika tanpa pesaing internal
rezim baru. Semisal perkara ini ada promosi hingga meski dari kerabat terdekatnya, juga
luas di tengah media barat. BBC meliput topik tidak dari pesaing eksternal terutama Inggris.
ini dengan perhatian besar yang mencuat Semua ini agar pengaruh di jazirah itu murni
bersama dengan perhatian Barat pada milik Amerika. Begitulah, itu merupakan
alam hadis ini jelas ada dua pilihan. sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang
ad-dalîlayn awla min ihmâl ahadihimâ tampak bagi orang yang melihat bahwa dua
(mengamalkan dua dalil lebih utama daripada ucapan itu kontradiksi. Dari sinilah ada dugaan
mengabaikan salah satunya). Selain itu: al- ta’ârudh (kontradiksi) antara satu sabda Rasul
ashlu fi al-adillah al-i’mâl wa lâ al-ihmâl saw. dan sabda beliau yang lain. Akan tetapi,
(hukum asal dalil adalah diamalkan, bukan ketika ta’mîm dijauhkan dan masing-masing
diabaikan). dijadikan sebagai solusi untuk faktanya sendiri-
Al-Jam’u wa at-tawfîq di antara dua sabda sendiri, juga dihindari tajrîd (isolasi) fakta dari
atau dua nas yang kontradiksi itu dilakukan keadaan dan situasinya, maka akan terlihat
dengan melakukan pemeriksaan dengan cermat hubungan solusi itu dengan faktanya, dan
pada masing-masing sabda Nabi saw. atau nas tampak hubungan kejadian dengan keadaan
itu. Dengan begitu menjadi jelas keadaan dan dan situasinya. Akhirnya, akan tampak bahwa
situasi masing-masingnya. Saat itu akan keduanya berbeda, tetapi tidak kontradiktif.
tampak bahwa keduanya tidak ta’ârudh (tidak Ta’ârudh antar sabda Nabi saw. hanya
kontradiksi). dalam satu kondisi, yaitu naskh: yang satu me-
Keadaan dua perkara itu berbeda satu sama naskh yang lain. Contohnya, Buraidah
lain. Karena itu tidak boleh dianalogikan menuturkan bahwa Nabi saw. bersabda:
keadaan yang satu ke keadaan yang lain hanya
وﻫــﺎ ِ ِ ِ ٍ
karena ada kemiripan. Pasalnya, boleh saja ada َ ور ُ ـﺖ ََْﻴـﺘُ ُﻜـ ْـﻢ َﻋـ ْـﻦ ﺛـَ َـﻼث َﻋـ ْـﻦ زَ َرة اﻟْ ُﻘﺒُــﻮر ﻓَـُﺰ ُ » ُﻛْﻨـ
ِ ـﻮم ْاﻷَﺿـ
ـﺎﺣ ِّﻲ ِ وﻟْﺘـ ِﺰْد ُﻛﻢ ِز رُ ـﺎ ﺧــﲑا وَ ﻴـﺘ ُﻜــﻢ ﻋــﻦ ُﳊـ
kemiripan dalam satu perkara, tetapi َ ُ ْ َ ْ ُ َْ َ ً ْ َ َ َ َ ْ َ َ
sebenarnya di situ ada perbedaan-perbedaan. ٍ ﺑـﻌ َـﺪ ﺛَ َـﻼ
Karena itu dalam hal tasyrî’ , ketika ث ﻓَ ُﻜﻠُـﻮا ِﻣْﻨـ َﻬــﺎ َوأ َْﻣ ِﺴـ ُﻜﻮا َﻣــﺎ ﺷـْﺌـﺘُ ْﻢ َوََْﻴـﺘُ ُﻜـ ْـﻢ
ِ
َْ
ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
َي ِو َﻋــﺎء ﺷـْﺌـﺘُ ْﻢ ِّ َﻋـ ْـﻦ ْاﻷَ ْﺷـ ِﺮﺑَﺔ ﰲ ْاﻷ َْوﻋﻴَــﺔ ﻓَﺎ ْﺷـ َـﺮﺑُﻮا ﰲ أ
memeriksa dalil, begitu juga dalam politik,
ketika memeriksa kejadian politik, tidak boleh
dilakukan ta’mîm (generalisasi) dan tajrîd yaitu «َوَﻻ ﺗَ ْﺸـ َـﺮﺑُﻮا ُﻣ ْﺴــﻜًِﺮا
memisahkan dalil dari keadaan dan situasi Dulu aku melarang kalian dari tiga hal: dari
(konteks) yang melingkupinya. Hal ini karena ziarah kubur. (Sekarang) berziarahlah dan
tasyrî’ adalah solusi terhadap perbuatan engkau tambah ziarahnya adalah lebih baik.
manusia dengan menjelaskan hukumnya. Hal Dulu aku melarang kalian dari daging hewan
itu berkaitan dengan kehidupan beserta situasi kurban lebih dari tiga hari. (Sekarang)
dan keadaan-keadaannya, yang beragam dan makanlah daging hewan kurban itu dan
berbeda-beda. Sebaliknya, tak sedikit yang simpanlah sesuka kalian. Dulu aku melarang
serupa atau mirip, atau mirip disertai kalian minuman di wadah. (Sekarang)
perbedaan. Dikhawatirkan perbedaan dan minumlah di wadah apa saja sesuka kalian
keragamaan situasi dan keadaan itu tidak dan jangan kalian minum minuman yang
terlihat. Hal ini bisa sehingga menjerumuskan memabukkan (HR an-Nasa’i).
pada sikap ta’mîm (generalisasi) dengan
memberikan hukum untuk semua perkara yang Dalam hadis ini jelas bahwa dulu ada
sejenis; juga bisa menjerumuskan pada sikap larangan Rasul atas tiga hal itu. Pada awalnya
tajrîd, yaitu memisahkan satu perbuatan dari ada sabda Rasul melarang tiga hal itu. Lalu
keadaan dan situasi yang berkaitan dengannya. sabda Rasul dalam hadis di atas me-naskh
Di situlah akan terjadi kesalahan. Akibatnya, ketiga larangan itu.
tampak kontradiksi antara dua hukum untuk Contoh lain, Qabishah bin Duaib
satu perbuatan atau satu perkara, yakni menuturkan, Rasul saw. bersabda:
ِ َ»ﻣــﻦ ﺷـ ِﺮب ا ْﳋﻤــﺮ ﻓَﺎﺟﻠِـ ُـﺪوﻩ ﰒُﱠ إِ َذا ﺷـ ِﺮب ﻓ Jika ada nas yang menunjukkan keengganan
ُﺎﺟﻠـ ُـﺪوﻩ ْ َ َ ُ ْ َ َْ َ َ ْ َ Rasul saw. melakukan sesuatu, tetapi beliau
ِ ِ َﰒُﱠ إِ َذا ﺷـ ِﺮب ﻓ
ُب ِﰱ اﻟﱠﺮاﺑِ َﻌـﻓَــﺔـﺎﻗْـﺘُـﻠُﻮﻩ َ وﻩ ﰒُﱠ إِ َذا َﺷـ ِﺮ
ُ ﺎﺟﻠـ ُـﺪ
ْ َ َ menyatakan tidak melakukannya, maka itu
bukanlah larangan atas hal itu. Jika pada saat
ب ا ْﳋَ ْﻤـ َـﺮ ﻓَ َﺠﻠَـ َـﺪ ُﻩ ﰒُﱠ أُﺗِ َﻰ ﺑـِ ِـﻪ ِ ِ
َ ﻓَﺄُﺗ َﻰ ﺑَﺮ ُﺟ ٍـﻞ ﻗَـ ْﺪ َﺷـ ِﺮ.« lain Rasul saw. melakukan itu atau membiarkan
ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ
ُﻓَ َﺠﻠَ َـﺪﻩُ ﰒُﱠ أُﺗ َـﻰ ﺑـﻪ ﻓَ َﺠﻠَ َـﺪﻩُ ﰒُﱠ أُﺗ َـﻰ ﺑـﻪ ِاﻟﰱﱠﺮاﺑ َﻌــﺔ ﻓَ َﺠﻠَـ َـﺪﻩ
hal itu dilakukan, maka itu menunjukkan
bahwa hal itu adalah mubah. Ini seperti dalam
ـﺖْ ﺼـﺔً ﻓَـﺜَـﺒَـﺘَـ
َ ـﺖ ُر ْﺧ ْ َـﺎس َوَﻛﺎﻧِ ﻓَـ َـﺮﻓَ َﻊ اﻟْ َﻘْﺘـﻞ َﻋـ ِﻦ اﻟﻨﱠ
َ kasus mendengar suara seruling atau berjabat
“Siapa saja yang minum khamr, cambuklah tangan antara laki-laki dan perempuan.
dia. Lalu jika dia mengulangi meminum Jika Rasul saw. melarang sesuatu (misalnya
khamaru, cambuklah dia. Kemudian jika dia berobat dengan yang haram atau najis), tetapi
meminum khamar lagi, cambuklah dia. pada lain waktu beliau membolehkan hal itu
Selanjutnya, jika dia meminum khamar lagi (beliau membolehkan orang Urainah berobat
untuk yang keempat kalinya, bunuhlah dia.” dengan air kencing unta, membolehkan
(Qabishah berkata): Didatangkan seorang Abdurrahman bin ‘Auf dan Zubair bin al-‘Awam
laki-laki yang telah minum khamr, lalu beliau memakai sutra karena sakit kulit), maka hal itu
mencambuk dia. Lalu dia didatangkan lagi, menunjukkan bahwa larangan itu tidak bersifat
lalu beliau mencambuknya. Kemudian dia tegas sehingga hukumnya makruh.
didatangkan lagi, lalu beliau mencambuknya. Begitu juga jika dua nas tampak kontradiksi,
Selanjutnya dia didatangkan lagi pada yang tetapi berbeda situasinya, maka keduanya tidak
keempat kalinya, lalu Nabi saw. kembali ta’ârudh , melainkan bisa dipertemukan.
mencambuknya. Jadi beliau mencabut Contoh kasus: bersaksi sebelum diminta
pembunuhan dari orang-orang dan itu bersaksi. Hal itu dipuji dalam hal berkaitan
merupakan rukhshah.” (HR asy-Syafi’i, dengan hak-hak Allah atau kesaksian atas hak
Abdu ar-Razaq, Abu Dawud, al-Baihaqi). milik orang yang orang itu tidak tahu lalu dia
memberitahu orang itu. Adapun yang dicela
Sabda beliau yang menyatakan sanksi adalah bersaksi sebelum diminta bersaksi
bunuh atas orang yang mengulangi minum dalam hal hak-hak manusia.
khamr pada yang keempat kalinya juga Begitu juga bisa dipertemukan dua nas
diriwayatkan dari Abu Hurairah, Muawiyah dan yang tampak kontradiksi dan masalahnya
lainnya. Dalam hadis Qabishah jelas bahwa sama, tetapi keadaannya berbeda. Contohnya,
sanksi bunuh tersebut di-naskh. meminta pertolongan orang kafir atau musyrik
Sementara itu, al-jam’u wa at-tawfîq antara dalam peperangan. Hal itu boleh jika orang itu
dua nas yang tampak kontradiksi bisa melalui di bawah panji kaum Muslim, tetapi tidak boleh
berbagai jalan. Hal ini telah dijelaskan rinci oleh jika mereka adalah entitas sendiri dan di bawah
para ulama. Di antaranya, jika Rasul saw. panji mereka sendiri.
menyatakan tidak melakukan atau menerima Al-Jam’u wa at-tawfîq juga bisa dilakukan
sesuatu, tetapi pada kesempatan lain beliau dengan cara lainnya yang telah dirinci oleh para
menyuruh melakukan atau menerimanya, maka ulama ushul.
itu menunjukkan hal itu adalah mubah. Ini WalLâh a’lam bi ash-shawâb wa ahkam.
seperti dalam kasus menerima hadiah dari [Yahya Abdurrahman]
orang kafir atau musyrik.