Harry Wiriadinata
ABSTRACT
Mounts lluliinun National Park in Wcsl Ja\a has a very high plant diversity. The plant diversity composes of flowering plants.
ferns, mosses and fungi. They are very important in biodiversity as their functions to keep good environments and protect the living
endangered creatures such as Javanese eagle, panther, hornbill and gibbon. Data on the plant diversity is important for the park
management, education ami ecouirism. Invcntarisation ofplants from many areas within the park will be presented.
Key words: I'lanl diversity, flowering plants, mosses. I'ungi, Mts Halimun National I'ark.
137
Wiriadinaia Kckuyaun Jenis Tunilnihan
tan sekitar koridor Cianten (900-1200 m). bawah (lumut, jamur dan paku) dikcrjakan oleh tim
2. Kawasan Cikaniki-Citalahab mengikuti loop- lain, namun sebagai gambaran dalam tulisan ini
trail (900 m-1300 m) clan Gn. Kendeng selatan diberikan juga beberapa contoh yang terkoleksi
(900-1764 m). disertai keterangan singkat mengenai habitat
3. Kawasan Kasepuhan: Gn. Panenjoan, Ciawitali maupun ekologinya.
dan Ciptarasa (1000-1300 m). Kelompok jamur yang dapat dijumpai
4. Kawasan hutan Pasir Banteng (1000-1500 m), sepanjang tahun adalah Ganodenna spp. umumnya
Tanjakan kudapaeh (1000-1300 m), Gn. Botol menyerang batang kayu dan kadang-kadang
(1500 m), Gn. Kendeng tengah (1800 m), Gn. tampak pada pokok pohon yang masih tegak. Jenis
Bintang Gading (1800 m), Gn. Halimun 2 dan tertentu dari jamur ini diduga dapat dijadikan bahan
Gn Sanggabuana (1800 m). obat untuk mencegah dan mengobati kanker. Jamur
Pengumpulan spesimen herbarium diutama- ini berukuran besar. Jamur kuping atau Auriculaiia
kan terhadap tumbuhan fertil, yaitti sedang auricula-judae biasanya dijumpai pada kayu lapuk.
berbunga atau berbuah. Hal ini sangat penting Jamur ini bisa dimakan. Jamur lain yang menarik
dalam pengidentifikasiannya. Contoh yang adalah jamur mangkok atau Cookaena sp., mudah
dikumpulkan dibuat herbarium basah dan kering. dikenal karena bentuknya seperti mangkok yang
Selama di lapangan contoh herbarium diberi nomor bertangkai dan berwarna jambon. Jamur agarik
urut dan ditaruh di antara lipatan kertas koran, yang umumnya hidup di tanah pada berbagai
kemudian dimasukkan dalam kantong plastik besar perakaran tumbuhan biasanya mempunyai badan
ukuran 100 x 60 cm, serta disiram alkohol 70% buah yang muncul pada musim penghujan, jadi
atau spirtus secukupnya. Data lapangan seperti tidak selalu dapat dikoleksi.
tanggal, tempat pengambilan, habitat dan Kelompok lumut umumnya hidup
ekologinya, morfologi tumbuhan (warna menempel pada berbagai substrat seperti tanah,
bunga/buah) serta keterangan lapangan lainnya permukaan batu (Dawsonia sp., Biyuin sp), atau
dicatat di buku lapangan. batang pohon (lumut Meteoridae).
Spesimen selanjutnya dikeringkan dan Kelompok paku-pakuan yang umum merajai
disimpan di Herbarium Bogoriense untuk diteliti kawasan yang terbuka adalah Dicranopteris
lebih lanjut. ldentifikasi nama ilmiah, pemberian linearis maupun paku pohon atau Cyatheu
etiket yang memuat keterangan lapangan tumbuhan contaminans yang sekarang keberadaan
yang bersangkutan dilakukan di Herbarium populasinya diduga sudah mulai langka karena
Bogoriense. Untuk melengkapi data lapangan batangnya banyak diambil untuk dijadikan hiasan
tersebut, dibuat juga dokumentasi habitat serta foto maupun media tumbuhan merambat dan anggrek.
rinci tumbuhan dengan memakai gambar terawang Jenis paku tanah yang terdapat di pegunungan dan
maupun foto cetak warna. cukup dominan terutama pada tanah bersifat asam
adalah Oleandra sp. Scdangkan paku epifit yang
HASIL DAN PEMBAHASAN umum dijumpai terutama pada ketinggian sekitar
Pengamatan komposisi tumbuhan yang 1000-1500 m adalah paku sarang burung,
terdapat dalam kawasan TNGH lebih ditekankan Asplenium nidus. Paku epifit lain yang sangat
pada tumbuhan berbunga walaupun pada menarik sehingga sering disalah artikan seperti
prakteknya semua kelompok tumbuhan yang anggrek antara lain adalah Lycopodium
dijumpai dikoleksi untuk dijadikan herbarium dan phlegmaria.
disimpan di Herbarium Bogoriense sebagai bukti Kawasan TNGH Barat terutama bagian
dan penelitian lebih lanjut. Kelompok tumbuhan selatan nampaknya banyak mengalami gangguan
138
Berita Biologi, Volume 6, Nomor 1, April 2002, Edisi Khusus
"Biodiversitas Taman Nasionul Cunung Halimun (II) "
. terutama oleh adanya kegiatan penambangan emas. argentea), ki anak (C. acuminatissima) dan
Oleh sebab itu kegiatan eksplorasi yang dilakukan tungeuret (C. tunggurut).
lebih banyak di sebelah Timur hingga Tengah- Pohon lain yang biasanya tumbuh tersebar
selatan serta daerah koridor. Daerah tersebut tidak mengelompok, diantaranya adalah kihujan
keadaan vegetasi hutannya masih baik dan mudah (Engelhardia serrata), kenari (Canarium sp.),
dikunjungi. Hasil inventarisasi kekayaan tumbuhan manglid (Manglietia glauca), beringin (Ficus spp.)
berbunga yang dilakukan pada awa! penelitian ini Jenis pohon lain yang menarik karena sudah
tercatat sebanyak 500 jenis dari 266 marga dan 93 tergolong langka diantaranya adalah palahlar
suku (Wiriadinata, 1997) sedangkan pada tahun (Dipterocarpus hasseltii), bengang (Neesia
selanjutnya jumlah tersebut meningkat menjadi altissima), kiuncal (Tristaniopsis whiteana), garu
sekitar 799 jenis, 386 marga dan 119 suku {Gonystylus macrophyllus).
(Mirmanto dan Wiriadinata, 1999). Dengan
Tumbuhan lapisan bawah kanopi terdiri atas
adanya beberapa kali perjalanan eksplorasi pada
berbagai jenis pohon berukuran sedang,
tempat sama serta tambahan data dari pustaka yang
diantaranya dari suku Rubiaceae, Rutaceae,
ada maka kompilasi kekayaan tumbuhan tercatat
Lauraceae, Proteaceae, Theaceae, Symplocaceae,
saat ini adalah 845 jenis, 436 marga dan 125 suku.
Euphorbiaceae, Myrsinaceae dan Araliaceae.
Rekaman jumlah kekayaan jenis , marga dan suku
Lapisan bawah hutan terdiri atas tumbuhan
tumbuhan berbunga tersebut disajikan dalam Tabel
perdu dan semak, biasanya diwakili oleh suku
1. Catatan jenis baru yang belum pernah
Acanthaceae, Begoniaceae, Gesneriaceae,
dimasukkan pada daftar terdahulu disuguhkan
Balsaminaceae, Urticaceae, Piperaceae,
dalam Lampiran 1.
Zingiberaceae, Poaceae dan Cyperaceae
Tabel 1. Rekapitulasi kekayaan jenis tumbuhan Kelompok tumbuhan lain yang menarik
berbunga TNGH terdiri dari berbagai habitus seperti liana
Tahun Suku Marga Jenis (Elaeagnus, Freycinetia, Dioscorea, Smilax),
berbagai jenis rotan (Calamus, Daemonorops,
1997 93 266 500
Plectocomia), tumbuhan memanjat (Piperaceae,
1999 119 386 799
2002 125 799 845 Araceae), tumbuhan epifit umumnya anggota suku
anggrek (Orchidaceae) maupun kelompok
Dibandingkan dengan kekayaan tumbuhan tumbuhan paku-pakuan. Kelompok yang tidak
yang ada di Jawa (Backer and Bakhuizen v/d Brink kalah menariknya adalah beranekaragam jenis
Jr., 1968) sebanyak 6650 jenis, 1488 marga dan bambu (Dendrocalamus, Schizostachyum).
235 suku, maka kekayaan jenis maupun marga Pendataan jenis tumbuhan yang dilakukan
tumbuhan yang berhasil dicatat di TNGH ini relatif ini tidak hanya meliputi jenis tumbuhan asli hutan
cukup kaya dan sangat bervariasi. Perlu diingat TNGH, tetapi termasuk tumbuhan pendatang
bahwa yang tercatat dalam Flora of Java tersebut maupun yang sudah meliar bahkan menjadi
banyak jenis tumbuhan pendatang. tumbuhan pengganggu. Jenis-jenis ini biasa
Tumbuhan berbunga lebih banyak dikoleksi dijumpai pada tempat terbuka seperti di pinggiran
untuk spesimen herbarium. Pada kawasan hutan kawasan hutan, atau enclave perkebunan Nirmala.
pegunungan TNGH jenis pohon besar yang merajai Jenis yang dianggap penting dan sengaja ditanam
diantaranya adalah puspa (Schima wallichii), oleh pihak Kehutanan seperti Agathis dammara,
rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus Pinus merkusii, Maesopsis eminii umumnya berada
spp., dan Quercus spp.) dan saninten (Castanopsis di kawasan hutan produksi yang berbatasan dengan
139
Wiriadinata - Kekayaan Jenis Tumbuhan
kawasan hulan TNGH. Demikian juga jenis rotan Begoniaceae. Tidak kurang dari 8 jenis Begonia
yang berasal dari Kalimantan, yakni Calamus dapat dijumpai tersebar dalam beberapa kawasan
manan dapat dijumpai dalam wilayah koridor dan hidup mengelompok dalam jumlah besar
TNGH. Dalam kawasan tercatat juga banyak jenis terutama pada tempat tcrnaungi. agak lereng di
tanaman hias tumbuh meliar dan menjadi lantai hutan
pengganggu, diantaranya adalah Chromolaenu Kekayaan jenis tumbuhan yang ada ini
odorata, Ageratum mexicanum, A. conyzoides. dapat dikelompokan dalam beberapa group. Secara
Begonia semperflorens, B. hirtela dan Lantana tidak langsung semua jenis tumbuhan yang ada
camara. Beberapa jenis tumbuhan pendatang yang mempunyai peran dalam ekosistem. tempat
ditanam oleh pcnduduk sekitar kawasan seperti berlindung dan penghasil pakan bagi satwa yang
Sechium edule, Passiflora quadrangularis. berada dalam TNGH ini. Bila dikaji maka
Capsicum frutescens, C. aimuitm dan Solarium tumbuhan dapat dikelompokan sebagai penghasil
tuberosum juga ikut memperkaya kcanekaragaman kayu/papan antara lain Magnolia, Castanopsis.
jenis tumbuhan TNGH, jenis tersebut biasanya Diplerocarpus. Neesia. Allingia dan Schimu,
dijumpai terutama pada bagian pinggir kawasan. penghasil bahan obat antara lain Alstonia, Zingibcr,
Jenis pendatang dimasukkan dalam daftar, bila Chloranthits, Dioscorea. Fibraurea, Melastoma
dijumpai tumbuh dalam kawasan TNGH. dan Piper, bahan pangan antara lain Melastoma,
Hasil rekapitulasi seluruh kekayaan jenis Rubus, Castanopsis, Mangifera, Flacourtia dan
tumbuhan berbunga menunjukkan urut-urutan suku Dioscorea, tumbuhan ritual antara lain Gonystylus,
yang mempunyai marga terbesar adalah Rubiaceae tumbuhan hias diantaranya Begonia, Impatiens,
(23 marga), kemudian Poaceae (18 marga), Aeschynanthus dan Pepemmia serta tumbuhan
Araceae dan Zingiberaceae (masing-masing 13 lainnya.
marga), Papilionaceae dan Asteraceae (masing- Data kekayaan jenistumbuhan TNGH
masing 12 marga), Apocynaceae (11 marga), disusun dalam suatu daftar berdasarkan urutan
Arecaceae dan Melastomataceae (masing-masing alfabet suku, marga dan jenis. Nama jenis
10 marga), Acanthaceae dan Theaceae (masing- tumbuhan dilengkapi dengan nama pengarang
masing 8 marga), Euphorbiaceae dan Lauraceae (author) dan untuk pengacuannya disertai sitasi
(masing-masing 7 marga). Annonaceae. Araliaceae, pustaka yang bersangkutan. Data tersebut
Cucurbitaceae, Menispermaceae, Mimosaceae, direncanakan memuat juga data morfologi (pohon,
Myrsinaceae (masing-masing 5 marga) sedangkan perdu/semak, herba, liana, epifit, dsb.), spesimen
sisa suku lainnya mempunyai 5 atau kurang dari 5 koleksi, perbungaan, ekologi serta persebarannya.
marga. Kemudian dilengkapi juga dengan data kegunaan
Fagaceae, Moraceae dan Elaeocarpaceae dan potensi lainnya. Dengan demikian data tersebut
walaupun masing-masing suku hanya mempunyai 3 sangat berguna bagi pengelolaan kawasan TNGH
marga, tetapi anggota jenisnya sangat banyak dan maupun bagi pendidikan serta bagi pengunjung dan
merupakan komponen pcnting dalam penyusunan ekoturisme.
komunitas hutan pegunungan TNGH. Untuk
kelompok tumbuhan bawah suku Gesneriaceae, KESIMPULAN
Piperaceae dan Commelinaceae umumnya sangat Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun
melimpah pada tempat-tempat lembab atau dekat (TNGH), Jawa Barat masih mempunyai vegetasi
air. Kelompok suku yang hanya diwakili oleh satu hutan hujan tropis pegunungan yang masih cukup
marga tetapi merupakan kelompok dalam baik. Untuk mengetahui keanekaragaman
menyusun vegetasi hutan alam adalah tumbuhan yang ada telah dilakukan survei.
140
Berila Biulogi, Volume 6, Nomor I. April 2(102, Eilisi Khu.sus
"Biodivcrsitas Tamcw Nasionul Gunung Halimun (II) "
eksplorasi kebeberapa tipe ekosistem hutan Simbolon H and E Mirmanto. 1997. Altitudinal
terutama pada bagian sebelah tengah-Timur zonation of the Forest Vegetation in Gunung
selatan, sekitar Cikaniki-Citalahab, Gn.Kendeng, Halimun National Park, West Java. Iru M
Yoneda, H. Simbolon and J Sugardjito (Eds.)
Gn. Botol, Gn Kendeng tengah, Gn. Bintang
Research and Conservation of Biodiversity in
Gading. Gn. Halimun dan Gn. Sanggabuana.
Indonesia, vol. II. The Inventory of National
Kawasan TNGH ini mempunyai biodiver- Resources in Gunung Halimun National
sitas tumbuhan yang sangat tinggi terdiri atas Park. L1PI, PHPA, JICA, Bogor: 14-35.
berbagai kelompok jamur, lumut, tumbuhan paku- Van Steenis CGGJ. 1972. The Mountain Flora of
pakuan dan tumbuhan berbunga. Namun data Java. EJ Brill, Leiden.
jamur, lumut serta tumbuah paku dikerjakan secara Widjaja EA, Purwaningsih and Z Fanani. 1998.
terpisah oleh tim lain. The Bamboos of Gunung Halimun National
Park. IJK M Yoneda, H Simbolon and J
Hasil inventarisasi kekayaan tumbuhan
Sugardjito (Eds.) Research and Conservation
berbunga yang berhasil dikoleksi dan kompilasi of Biodiversity in Indonesia, vol. IV. Gunung.
data tim ekologi serta pustaka yang ada tercatat Halimun: The Last Submontane Tropical
sekitar 1000 jenis. Data tersebut direncanakan Forest in West Java. L1P1, PHPA, JICA,
untuk dibuat list tumbuhan TNGH. Aplikasinya Bogor: 33-40.
dapat dibuat buku panduan maupun sumber Wiriadinata H. 1997. Floristic study of Gunung
informasi data tumbuhan secara umum. Halimun National Park. In: M Yoneda, H.
Simbolon and J Sugardjito (Eds.) Research
and Conservation of Biodiversity in
PUSTAKA Indonesia, vol. II. The Inventory of National
Backer CA and BakViuizen v/d Brink Jr. 1968. Resources in Gunung Halimun National
Flora.Java 3 vols. Noordhof, Leiden. Park. LIP1, PHPA, JICA, Bogor: 7-13.
Mirmanto E dan H Wiriadinata. 1999. Pola Wiriadinata H. 2000. Keanekaragaman
vegetasi dan keanekaragaman jenis tumbuhan Tumbuhan Berpotensi Obat di Taman
di Taman Nasional Gunnung Halimun. Nasional Gunung Halimun. Prosiding
Eksposc dan Lokakarya Polensi Taman Seminar PERHIPBA Komisahat Jakaarta. 28
Nasional Gunung Halimun dan Juni 2000: Pemanfaatan Bahan Obat A lam
Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan. III. Jakarta
JICA, L1PI, PHPA.
141
lyiriiiclimiiii Kckayuan Jcnis Tiiinbiihan
142
Beriia Biologi. Volume 6, Nomor I. April 2(102. lutisi Khusus
"Biodiversilas Tuman National Guming Halimun (II) "
Lanjulun laitunpiiwi I.
Cornaceae Mustixia rostra la Blumc liana
Cucurbitaceae Cucumis sativits L. liana
Gymnopetalum cochinchinensis (Lour.)Kurz liana
Cyperaceae Mapania palustris (Hassk. Ex Steud.) F.Vill terna
Dioscoreaeeae Dioscorea bulbifera L. liana
Dioscorea hispida L. liana
Dioscorea pentaphylla L. liana
Elaeocarpaeeae Elaeocarpus oblusus Blume pohon
Elaeocarpus stipulates Blume pohon
Ericaceae Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq. semak
Huphorbiaccac Euphorbia pulcherrima Willd. semak
Mallotus paniculatus (Lmk)M.A. perdu
Kagaceac Liihocarpus indutus (BI.)Rchd. pohon
Liihocarpus dolichocarpus (v.Steen.)Rchd. pohon
Lithocurpus pseudomoluccus (Bl.) Rchd. pohon
Gesneriaccae Aeschynanthus longiflorns (Bl.) DC. liana
Cvrtandra coccinia Blume terna
Cyrlandra grandis Blume terna
Gnetaceae Gnetum gnemon L. pohon
Lamiaceae Orthosiphon ahstatus (Bl.) Miq. terna
Lauraceae Actinodaplmeprocera Nees pohon
Persea americana Mill. pohon
Liliaceae Ophiopogon caulescens (Bl.) Back. terna
Maranthaccae Phrynium capilatum Will. terna
Melastomaceae Astronia macrophylla Blume pohon
Medinella aspestris (Jack)Bl. semak
Memccylon intermedium Blume semak
Parasonerilla cinerea Jack terna
Meliaceae Aglaia aspera pohon
Chisochelon sandorococarpos K..& V. pohon
Myrsinaceae Embelia ribes Burm. Perdu
Myrtaceae Tristaniopsis whiteana (Griff.) G.Wilson pohon
Papilionaceae Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn. perdu
Styracaceae Bruinsmia styracoides Boerl. Ex Kds. pohon
Thymeleaccae Daphne compisitae (L.f.) Gilg. pohon
143