Gambar 9.4 Penampung Air (a) dan dengan Operator Manusia (b)
b. Otak
Mempunyai 2 fungsi yaitu
membandingkan level air yang
sebenarnya dengan garis level
referensi (A) dan kemudian
mengambil keputusan yaitu :
Jika level air sebenarnya
melebihi tanda A, maka valve
harus dibuka
Jika level air sebenarnya kurang
dari tanda A, maka valve
ditutup.
Jika level air sebenarnya sama
dengan tanda A, maka valve Gambar 9.7 Sistem Kontrol Level Air s
dibiarkan (tidak ditutup dan tidak
dibuka)
keputusan sesuai dengan yang
c. Tangan disebut di atas (ada 3 kemungkinan
kondisi). Dalam hal ini fungsi otak
merupakan contoh lain dari sebuah harus dibuat dalam orde minimum,
sistem kontrol loop tertutup. Tingkat untuk mengurangi waktu tunda yang
persediaan yang sebenarnya, yang tidak diinginkan dalam sistem.
merupakan keluaran sistem, Semakin kecil kopling silang maka
dibandingkan dengan tingkat akan semakin halus aliran sinyal kerja
persediaan yang diinginkan, yang dan bahan.
dapat berubah dari waktu ke waktu Sistem bisnis merupakan sistem
sesuai dengan pasaran. Jika ada loop tertutup. Disain yang bagus akan
perbedaan antara tingkat persediaan menyederhanakan kontrol manajerial
yang sebenarnya dengan tingkat yang diperlukan. Perhatikan bahwa
persediaan yang diinginkan, maka gangguan pada sistem ini adalah
laju produksi distel sedemikian rupa cacat bahan atau manusia, interupsi
sehingga keluaran selalu mendekati komunikasi, kesalahan manusia, dan
"level" yang diinginkan, yang dipilih sejenisnya.
untuk memaksimumkan keuntungan.
Gambar 9.14 Respon Sistem Kontrol Kecepatan Idle Loop Terbuka dan Tertutup
= percepatan sudut
dari
beban (rad/s2)
Contoh di kendaraan adalah
pada sistem kontrol pengaliran bahan
bakar yang menggunakan sistem
karburator dan injeksi K. Pada bagian
ini proses kerja karburator tidak perlu
di bahas. Siswa dianggap sudah
memahami bagaimana prinsip
Gambar 9.15 Sistem dashpot-massa- kerjanya. Sistem kontrol pengaliran
pegas yang dipasang di atas kereta bahan bakar yang menggunakan
injeksi K ini bisa dijelaskan sebagai
berikut. Sama dengan prinsip yang
harus mengalir di sekitar torak (atau ada di karburator, pada sistem injeksi
melalui lubang-lubang kecil yang K pada kendaraan berbahan bakar
terdapat pada torak) dari sisi yang bensin, bahan bakar dikabutkan
satu ke sisi yang lain dari torak. Pada secara terus-menerus. Yang
dasarnya dashpot menyerap energi. membedakan adalah komponen yang
Energi yang diserap tersebut digunakan. Pada sistem injeksi K,
dikeluarkan sebagai panas dan untuk menyemprotkan bahan bakar
dashpot tidak menyimpan energi agar terbentuk kabut, digunakan
kinetik ataupun tegangan. Dashpot injektor (komponen mekanis). Disini
dinamakan juga peredam (damper). injektor menyemprot secara terus-
menerus. Banyak sedikitnya bahan
bakar yang disemprot, berdasarkan
informasi yang diperoleh dari tekanan
udara yang masuk. Semakin besar
tekanan udara yang masuk,
mengindikasikan bahwa massa udara
yang terhisap di ruang bakar tentunya
Gambar 9.16 Sistem Rotasi Mekanika banyak. Agar didapatkan
perbandingan yang ideal dari massa
Tinjau sistem rotasi mekanika udara dan massa bahan bakar yang
yang diunjukkan dalam Gambar 9.16. masuk ke ruang bakar, maka
Sistem terdiri dari beban inersia dan tentunya kontroler mekanis dari
peredam gesekan liat. Untuk sistem sistem K-Jetronik ini bisa mengatur
rotasi mekanika demikian, maka berapa banyak bahan bakar yang
Hukum Newton kedua menyatakan disemprotkan melalui injektor.
Dengan perbandingan yang ideal
T = J antara massa udara dan bahan bakar
sebesar 14.7 : 1 akan didapatkan
Dimana T = torsi yang diterapkan pembakaran yang sempurna. Hal ini
ke sistem (Nm) yang menjadi masalah di semua
J = Momen Inersia dari sistem kontrol pengaliran bahan
beban (kgm2) bakar, baik sistem karburator, K-
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 189
Teknik Ototronik
Jetronik. Ketika pedal gas diinjak oleh ngan udara A, dengan arah aliran
pengemudi, maka katup gas D akan udara sesuai dengan arah anak
semakin terbuka. Sebaliknya panah. Setelah melalui saringan
udara (Pu) ada juga faktor lain yang Sebaliknya semakin kecil udara
mempengaruhi seberapa besar yang mengalir maka semakin
plunyer pengontrol terangkat. Faktor- sedikit bahan baka yang
faktor tersebut adalah berat piring diinjeksikan. Dengan perhitungan
atau plat sensor (Pg) dan berat bobot yang sesuai, maka akan
pengimbang (G). Agar tercapai didapatkan perbandingan udara
kesetimbangan maka Pu + G = Pg + dan bahan bakar sebesar 14.7 : 1
Pk. Disinilah model matematik di setiap kondisi bukaan katup
kontrolernya. Sehingga dari sini bisa gas. Dan hal ini yang diharapkan
didapatkan besarnya keluaran pada sistem kontrol pengaliran
kontroler (plunyer pengontrol), yaitu bahan bakar K-Jetronik.
Pk = (Pu + G) – Pg. Ada dua kondisi
yang bisa dijelaskan di sini, yaitu : 9.4.2 Sistem Kontrol Pneumatik
(pada kondisi pedal gas)
Sebagai media yang paling
Ketika Katup gas lebih menutup berdaya guna untuk menyalurkan
Dimana Pu + G < Pg + Pk, maka sinyal dan daya, fluida, baik dalam
piring/plat sensor lebih menutup bentuk cairan ataupun gas,
saluran masuk. mempunyai banyak kegunaan dalam
Ketika Katup gas lebih membuka industri. Cairan dan gas pada
Pu + G > Pg + Pk, maka plat dasamya dapat dibedakan oleh relatif
sensor lebih membuka saluran kemungkinan pemampatannya dan
masuk. fakta bahwa cairan mungkin
mempunyai permukaan yang bebas,
Faktor lain yang mempengaruhi sedang gas membesar memenuhi
aliran udara adalah bentuk tempatnya. Dalam bidang rekayasa,
konisitasnya (B pada Gambar 9.17). istilah pneumatika menjelaskan
Dengan bentuk konisitas yang sistem fluida yang menggunakan
sedimikian rupa, maka aliran udara udara atau gas, dan hidrolika berlaku
tersebut bisa terhambat atau mengalir untuk sistem yang menggunakan
lancar. Konisitas merupakan bentuk minyak pelumas atau oli.
saluran. Sehingga dari penjelasan Sistem pneumatika digunakan
tersebut diatas dapat kita secara ekstensif dalam otomatisasi
simpulkansebagai berikut : mesin-mesin produksi dan dalam
biang kontroler otomatis. Misalnya,
Jumlah udara yang mengalir rangkaian pneumatika yang
tergantung dari tinggi mengubah energi udara yang
pengangkatan piring/plat sensor dimampatkan menjadi energi
dan bentuk konisitasnya. Sesuai mekanika digunakan secara luas, dan
dengan pedal gas yang diinjak berbagai jenis kontroler pneumatika
oleh seorang sopir. ditemukan dalam industri. Karena
Jumlah bahan bakar yang sistem pneumatika dan sistem
diinjeksikan tergantung dari hidrolika sering saling dibandingkan,
jumlah udara yang mengalir. maka berikut ini kita akan
Semain besar udara yang memberikan perbandingan antara
mengalir, maka semakin besar kedua sistem tersebut secara singkat.
bahan bakar yang diinjeksikan. antara kedua sistem tersebut.
192 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik
Perbedaan-perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Udara dan gas dapat
dimampatkan sedang oli tidak
dapat dimampatkan.
2. Udara kekurangan sifat pelumas
dan selalu mengandung uap air.
Fungsi oli adalah sebagai fluida
hidrolika dan juga pelumas.
mirip dengan itu terjadi karena faktor- tinggi dengan start, stop, dan
faktor seperti sifatnya yang positif, kecepatan kebalikan yang cepat.
ketepatan, fleksibilitas, perbandingan 4. Aktuator hidrolika dapat
daya kuda-berat yang tinggi, start dioperasikan di bawah keadaan
yang cepat, berhenti dan ke belakang berkesinambungan, terputus-
dengan lancar dan presisi, dan putus (intermittent), kebalikan,
kesederhanaan operasinya. dan melambat tanpa mengalami
Tekanan operasi dalam sistem kerusakan.
hidrolika sekitar 145 dan 5000 lb/in 2 5. Tersedianya aktuator balik linear
(antara 1 dan 35 MPa). Dalam maupun putar memberikan
beberapa aplikasi khusus, tekanan fleksibilitas dalam desain.
operasi mungkin sampai 10.000 6. Karena kebocoran yang rendah
lbf/in2 (70 MPa). Untuk persyaratan dalam aktuator hidrolika, maka
daya yang sama, berat dan ukuran kecepatan akan jatuh bila beban
dari unit hidrolika dapat dibuat lebih yang diterapkan kecil.
kecil dengan meningkatkan tekanan
pasokan. Pada sistem hidrolika Di lain pihak, beberapa
tekanan tinggi, gaya yang sangat kekurangan cenderung membatasi
besar dapat diperoleh. Aksi yang penggunaanya :
cepat, peletakan posisi yang tepat 1. Daya hidrolika tidak siap tersedia
dari beban yang berat dimungkinkan dibandingkan dengan daya listrik.
dengan sistem hidrolika. Kombinasi 2. Biaya sistem hidrolika mungkin
sistem elektronika dan hidrolika lebih tinggi daripada sistem listrik
digunakan secara luas, karena ia yang sebanding dan mengerjakan
mengombinasikan kelebihan- fungsi yang mirip.
kelebihan baik dari kontrol elektronika 3. Bahaya api dan ledakan ada,
maupun daya hidrolika. kecuall jika menggunakan fluida
Terdapat kelebihan dan tahan api.
kekurangan tertentu dalam 4. Karena sukar sekali merawat
penggunaan sistem hidrolika sistem hidrolika yang bebas dari
dibandingkan dengan sistem lain. kebocoran, maka sistem tersebut
Beberapa kelebihan-kelebihannya cenderung kotor.
adalah: 5. Oli yang terkontaminasi mungkin
1. Fluida hidrolika bertindak sebagai menyebabkan kegagalan sistem
pelumas, disamping membawa hidrolika untuk fungsi dengan
pergi panas yang dihasilkan benar.
dalam sistem ke tempat 6. Sebagai hasil dari karakteristik non
pertukaran panas yang baik linear dan karakteristik rumit
(convenient heat exchanger). lainnya, maka desain dari sistem
2. Aktuator hirdolika yang secara hidrolika yang canggih sangat
perbandingan ukurannya kecil memerlukan waktu dan usaha
dapat mengembangkan gaya dan yang besar.
torsi yang besar. 7. Rangkaian hidrolika umumnya
3. Aktuator hidrolika mempunyai mempunyai karakteristik redaman
kecepatan tanggapan yang lebih yang buruk. Jika rangkaian
hidrolika tidak didesain dengan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 195
Teknik Ototronik
Oksigen, sensor ledakan, dan sensor sinyal dibagi menjadi dua bagian,
gas. Ada penggolongan lain yaitu pengkondisi sinyal secara
berdasarkan keperluan dari sumber analog dan secara digital.
energi, yaitu sensor pasif dan sensor Pengkondisian secara analog
aktif. Untuk mengkonversi sifat-sifat menghasilkan sinyal keluaran yang
fisik atau kimia ke besaran listrik masih merepresentasikan sinyal
sensor pasif tidak memerlukan analog yang variabel. Pada aplikasi
bantuan sumber energi, contohnya pemrosesan digital, beberapa
adalah termocouple. Termocouple pengkondisi sinyal analog tertentu
menghasilkan tegangan output dilakukan sebelum konversi analog
sebanding dengan suhu pada ke digital dikerjakan.
sambungan termcouple tersebut.
Berbeda dengan sensor aktif, untuk
mengkonversi sifat-sifat fisik atau
kimia ke besaran listrik sensor aktif ini
memerlukan bantuan sumber energi.
Ada 6 tipe isyarat penggolongan
sensor, yaitu :
1. Mechanical, contoh : panjang,
luas, mass flow, gaya, torque,
tekanan, kecepatan, percepatan,
panjang gel acoustic dan lain-lain.
2. Thermal, contoh : temperature,
panas, entropy, heat flow dan
lain-lain.
3. Electrical, contoh : tegangan,
arus, muatan, resistance,
frekuensi dan lain-lain.
4. Magnetic, contoh : intensitas
medan, flux density dan lain-lain. Gambar 9.23 Linearisasi pada Sinyal
5. Radiant, contoh : intensitas, yang Tidak Linear
panjang gelombang, polarisasi
dan lain-lain.
6. Chemical, contoh : komposisi, 9.5.2.1 Pengkondisian Sinyal Analog
konsentrasi, pH, kecepatan reaksi (Analog Signal Conditioning)
dan lain-lain.
Sebuah sensor menghasilkan
9.5.2 Pengkodisian Sinyal (Signal nilai variabel dalam besaran listrik
Conditioning) setelah melewati proses konversi.
Tentunya besar sinyal ini bergantung
terhadap karakteristik materialnya.
Pengkondisi sinyal merupakan
Agar sinyal yang dihasilkan oleh
suatu operasi elektronik untuk
sebuah sensor sesuai dengan yang
mengkonversi sinyal tersebut menjadi
diinginkan maka kita harus
sinyal yang sesuai dengan komponen
mengkonversinya setelah didapatkan
elektronik lain yang diperlukan di
keluarannya. Kita tidak bisa merubah
dalam sistem kontrol. Pengkondisian
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 199
Teknik Ototronik
VR4
Va
R 2 R4
dimana
V = sumber tegangan rangkaian
.
VR3 VR4
V dengan
R1 R3 R2 R4
memakai beberapa persamaa
algebra matematika, dapat
ditunjukkan persamaan tersebut
menjadi
R3 R2 R1 R4
V V
( R1 R3 ).( R2 R4 )
tersebut akan menjadi 1 hanya bila akan menyala bila saklar A atau
semua masukannya 1. saklar B tertutup. Lampu juga akan
menyala apabila kedua saklar, baik
A = A
Gambar 9.53 Tabel kebenaran untuk suatu gerbang AND jenis TTL
yang sama. Aljabar Boolean sebelah pada sisi kanan disebut fungsi NOR-
kanan pada Gambar 9.61 (b) eksklusif (XNOR). Gerbang XOR
merupakan suatu pernyataan XOR menghasilkan pernyataan A B.
yang disederhanakan. Simbol tanda Pernyataan gerbang XOR ini
tambah di dalam lingkaran menan-
dakan fungsi XOR dalam aljabar
Boolean. Simbol tersebut menyata-
kan bahwa masukan A dan masukan
B pada Gambar 9.61 (b) di-OR-kan
dengan eksklusif satu sama lain.
juga membuat jenis gerbang NAND, gerbang XOR. Perhatikan kedua jenis
NOR, dan XOR dalam model ICs ICs CMOS seri 74C00 dan 4000. Kita
CMOS. Jenis gerbang NAND CMOS harus mengingat bahwa ICs tersebut
74C00 mempunyai gerbang NAND tanpa perantara khusus, TTL dan ICs
quad 2 masukan, gerbang NAND CMOS tidak kompatibel (sesuai).
74C30 mempunyai 8 masukan dan Dari Gambar 9.70, tuliskan
ICs DIP gerbang NAND 4012 pernyataan boolean untuk rangkaian
mempunyai awal 4 masukan. tersebut !
Beberapa CMOS gerbang NOR
dalam bentuk IC DIP adalah 74CO2 9.5.2.2.3 Flip-Flop
quad 2-masukan gerbang NOR dan
74C86 guard 2-masukan gerbang Rangkaian logika dikelompokkan
XOR dan 4030 guard 2-masukan dalam dua kelompok besar.
Kelompok-kelompok gerbang yang
digambarkan demikian jauh, telah
dirangkaikan sebagai rangkaian
logika kombinasional. Pada bab ini
akan kita perkenalkan jenis rangkaian
yang sangat berguna, yaitu rangkaian
logika sekuensial. Bentuk dasar dari
logika kombinasional adalah gerbang
logika. Bentuk dasar dari rangkaian
logika sekuensial adalah rangkaian
flip-flop. Rangkaian logika sekuensial
sangat bermanfaat karena
karakteristik-memorinya.
seperti terlihat pada Gambar 9.79 Dengan pulsa detak yang berulang,
mengilustrasikan mengenai tiga keluaran Q dapat menjadi RENDAH,
9.81 (b). Gambar tersebut ini dapat juga dibeli berupa unit yang
menunjukkan flipflop JK yang dipacu-ujung (edge-triggered unit).
digunakan dalam mode togel. Flip-flop adalah dasar pembentuk
Perhatikan bahwa masukan J dan K blok dari urutan rangkaian logika.
digabungkan sedemikian rupa Oleh karena, itu, pembuatan IC
sehingga menjadi level TINGGI, dan jenisnya bervariasi dalam dua flip-flop
detak dimasukkan pada masukan dalam kelompok TTL dan CMOS.
CK. Begitu pulsa detak yang berulang Pada umumnya flip-flop CMOS
dimasukkan pada masukan CK, adalah jenis 7428 8-bit alamat Latch,
keluaran akan mentogel secara 40125 quad flip-flop D, dan 14C76
sederhana. dual flip-flop J-K dengan Clear dan
Operasi togel banyak digunakan preset.
dalam rangkaian logika sekuensial. Pemacu diperlukan pada flip-flop.
Oleh karena penggunaannya yang Kebanyakan perlengkapan digital
luas, maka kadang-kadang yang kompleks beroperasi sebagai
digunakan simbol khusus untuk flipp- suatu sistem sekuensial sinkron. Hal
flop togel (jenis-T) tersebut. Gambar ini menyatakan bahwa suatu sinyal
9.81 (c) mengilustrasikan simbol detak master dikirimkan kepada
logika untuk flip-flop togel. Masukan semua bagian sistem tersebut untuk
tunggal (yang dilabelkan dengan T) mengkoordinasikan operasinya.
merupakan masukan detak. Keluaran Deretan pulsa-detak khusus
Q dan Q ditunjukkan di sebelah ditunjukkan pada Gambar 9.82. Ingat
kanan dari simbol tersebut. Flip-flop T bahwa jarak horisontal pada bentuk
hanya mempunyai mode operasi gelombang tersebut adalah waktu
togel. dan jarak vertikal adalah tegangan.
Rlip-flop JK komersial dapat juga Pulsa detak yang dipaparkan pada
mempunyai sifat masukan asinkron, gambar ini adalah untuk peralatan
disamping masukan J, K, dan CK TTL karena adanya tegangan +5 V
yang normal. Khususnya, flip-flop dan GND. Rangkaian digital yang lain
tersebut dapat mempunyai masukan menggunakan detak tetapi
preset (PR untuk pengesetan secara tegangannya dapat berbeda, bisa
asinkron keluaran Q menjadi 1. Flip- ddilihat dari datasheet komponen.
flop ini dapat juga mempunyai
Kita mulai dan sebelah kiri pada mode togel. Perhatikan bahwa
bentuk gelombang pada Gambar masing-masing ujung depan (ujung
9.82. Mula-mula pulsa berada pada menuju-positif) dari detak tersebut
tegangan GND atau level RENDAH. mentogel flip-flop.
Keadaan ini disebut juga suatu logis Flip-flop lain dikelompokkan
0. Pulsa a menunjukkan ujung depan sebagai flip-flop yang dipacu-ujung-
(ujung positif) dari bentuk gelombang negatif (negative-edge-triggered flip-
yang berubah dari tegnagan GND ke flops). Operasi flip-flop yang dipacu-
ujung-negatif 'ditunjukkan pada dua
bentuk gelombang bagian bawah dari
detak 3, keluaran Q direset atau flop menerima hal ini sebagai mode
diklerkan menjadi 0. Pulsa 4 datang reset. Maka pada ujung ekor dari
pada saat masukan-masukan dalam pulsa detak 8, keluaran Q akan reset
keadaan mode togel (J = 1, K = 1). menjadi 0.
Pada ujung ekor dari pulsa detak 4, Sekarang, perhatikan pulsa detak
keluaran Q mentogel ke logis 1 atau 9 pada Gambar 9.84. Pada waktu
TINGGI. Pulsa 5 datang pada waktu muncul ujung positif pulsa detak 9
masukan-masukan dalam keadaan dari flip-flop JK master-budak
mode togel kembali. Pada ujung ekor tersebut, baik masukan J maupun K
dari pulsa 5, keluaran Q mentogel ke kedua-duanya berlevel RENDAH.
logis 0 atau RENDAH. Selama pulsa 9 berlevel TINGGI,
Pulsa detak 6 pada Gambar 9.84 masukan K menjadi TINGGI untuk
akan menunjukkan sifat yang luar sesaat, dan kemudian menyusul
biasa dari flip-flop JK master-budak. masukan. C y juga menjadi TINGGI
Perhatikan bahwa pada ujung depan pada saat yang sama. Pada ujung
dari pulsa 6, masukkan K = 1 dan J = ekor dari pulsa detak 9, kedua
0. Kemudian, pada waktu pulsa 6 masukan tersebut (J dan K) berlevel
sedang berlevel TINGGI, masukkan RENDAH. Flip-flop menganggap hal
K berubah dari 1 ke 0, sedangkan ini sebagai mode togel. Maka
masukan J dari 0 ke 1 dan ke 0 lagi. keluaran Q berubah keadaan dari
Pada ujung ekor dari pulsa 6 kedua logika 0 ke 1.
masukan dan K) berlevel RENDAH. Sebagai catatan, perlu kita
Sepintas lalu, kondisi seperti ini ketahui bahwa tidak semua flip-flop
seolah-olah seperti kondisi tetap. JK berjenis master-budak. Beberapa
Namun, inilah keanehan yang terlihat flip-flop JK adalah dipacu-ujung.
pada flip-flop JK master-budak; Manual data dari pabrik akan
temyata flip-flop ini masih mentogel menentukan apakah flip-flop tersebut
level TINGGI. Flip-flop JK master- dipacu-ujung atau dipacu-pulsa.
budak mengingat setiap atau semua
masukan TINGGI pada waktu pulsa 9.5.2.2.4 Konverter
detak sedang berlevel TINGGI.
Selama pulsa 6, baik masukan J Komponen digital yang sangat
maupun K berlevel TINGGI untuk penting dalam teknologi sistem
sesaat, pada waktu masukan detak kontrol salah satunya adalah
sedang berlevel TINGGI. Maka flip- mengubah informasi digital ke analog
flop tersebut tetap menganggap hal dan sebaliknya. Pengukuran yang
ini sebagai kondisi togel. sangat baik dari variabel proses bisa
Selanjutnya, perhatikan pulsa dilihat dari peralatan yang mengubah
detak 76 pada Gambar 9.84. Pulsa 7 informasi dari suatu variabel sinyal
muncul pada waktu masukan JK tegangan elektrik.
berada pada mode tetap (J = 0, K = Untuk menghubungkan sinyal ini
0).Keluaran Q tetap berada pada dengan sebuah komputer atau
keadaannya yang sekarang (Logis 1). rangkaian digital logic, yang pertama
Selama pulsa 8 muncul, masukan K diperlukan adalah memakai suatu
berlevel TINGGI untuk sesaat dan komponen yang mengkonversi dari
masukan J berada pada logis 0. Flip- sinyal analog menjadi digital, yang
Karakteristik dari DAC tersebut, dapat apapun data pada terminal input
disimpulkan di bawah ini, antara lain : akan terkunci dalam DAC dan
analog output akan berubah
1. Input digital (Digital Input). Berupa berdasarkan data input tersebut.
data biner secara parallel dari Output akan tetap nilainya selama
sejumlah bits tertentu, dan level data digital yang baru terkunci
logic TTL diperlukan, kecuali jika sebagai input. Dengan cara ini,
ditentukan dalam IC DAC tertentu. input DAC dapat disambungkan
2. Sumber tegangan (Power Supply). secara langsung pada data bus
Menggunakan sumber bipolar dari komputer, tetapi ini akan
pada level ±12 sampai ±18 Volt, berubah datanya hanya ketika
diperlukan untuk amplifier internal. perintah mengunci diberikan oleh
Beberapa DAC beroperasi dengan sebuah komputer.
suply yang unipolar (0 sampai 18 7. Waktu konversi (Conversion
Volt). Time). Sebuah DAC melaksana-
3. Tegangan referensi (Reference kan konversi digital input menjadi
Supply). Diperlukan untuk analog output dengan cepat.
menetapkan range dari tegangan Waktu konversi tersebut biasanya
output dan resolusi dari konverter. terjadi dalam beberapa mikrodetik.
Nilainya harus stabil, mempunyai
riak yang kecil. Dalam beberapa Output dari DAC dapat didefinisikan
unit, tegangan referensi sudah ada ke dalam persamaan :
didalamnya.
4. Keluaran (Output). Sebuah Vout = VR [b12-1 + b22-2 +... +bn2-n +]
tegangan yang merepresentasikan
input digitalnya. Tegangan ini dimana,
berubah dalam setiap langkah Vout = tegangan analog output.
sebagai perubahan input digitalnya VR = tegangan referensi.
dalam setiap bit-nya. Output b1b2...bn = data biner n-bit.
sebenarnya bisa jadi bipolar jika
konverter didesain untuk Nilai minimum dari Vout adalah nol,
merepresentasikan input digital dan maksimumnya tergantung dari
yang negatif. ukuran n-bit data binernya. Sebagai
5. Offset. Karena DAC biasanya contoh data 4 bit mempunyai nilai
diimplementasikan dengan maksimum :
menggunakan op-amp, ada
tegangan offset outputnya dengan Vmax = VR[2-1+2-2+2-3+2-4] = 0.9375 VR
input zero-nya. Koneksi akan
memberikan kemudahan untuk Dan data 8-bit mempunyai nilai
membuat nol dari output DAC maksimum :
dengan input nolnya.
6. Data terkunci (Data Latch). Banyak Vmax = VR[2-1+2-2+2-3+2-4+2-5+2-6+2-7+2-8]
DAC mempunyai membuat data = 0.9961 VR
terkunci pada inputnya. Ketika
sebuah perintah logic diberikan Alternatif persamaan di atas, yang
untuk mengunci suatu data, seringkali lebih mudah dipakai. Yaitu :
N ΔV = VR2-n
Vout VR
2n
Untuk itu, Ada suatu ketidakpastian
dimana, N = input DAC dengan data yang menjadi sifatnya dari ΔV dalam
berbasis 10 (desimal). Diketahui banyak kasus konversi tegangan
konverter 8 bit dengan tegangan analog menjadi sinyal digital.
referensi 5 Volt, mempunyai input Ketidakpastian ini harus bisa dibawa
101001112, atau A7H. Jika input disini kedalam nilai yang diharapkan dalam
dikonversi ke basis 10 (desimal), kita sebuah desain aplikasi. Jika masalah
dapatkan N = 16710 dan 28 = 256. Dari dibawah pertimbangan yang sudah
persamaan di atas maka kita dapatkan
output DAC sebesar
167
Vout 5 3.2617 Volt.
256
dimana,
Vout = tegangan analog input.
VR = tegangan referensi. Gambar 9.94 Tabel kebenaran untuk suatu
b1b2...bn = output data biner n-bit.
dalam suatu aplikasi. CPU AT89S51 only memory) dan RAM (random
mengenali hanya beberapa puluh access memory). ROM digunakan
nilai suhu referensi adalah 80 oC. dapatkan ada tiga kemungkinan yang
Nilai ini adalah harga yang disaran- ada, yaitu :
1. Error bernilai negatif.
2. Error bernilai positif.
3. Error bernilai nol.
temperatur rendah maka kerja dari Harga RECU tergantung dari desain
engine tidak bisa menghasilkan yang dibuat. Bisa dibuat dengan nilai
power yang optimal, begitu juga jika 1 kΩ - 5 kΩ.
temperature tinggi. Jika temperature
sangat tinggi, terjadi overheating,
maka akibatnya akan sangatlah fatal.
Hal ini bisa menyebabkan kerusakan
pada engine. Sehingga dengan
adanya sistem kontrol ini, diharapkan
temperatur pada engine selalu
berada di suhu kerjanya.
Setelah dibuat blok diagram,
maka mari kita buat rangkaian
elektronikanya. Pada umpan balik,
ada sensor suhu dengan tipe NTC.
Tentunya agar bisa dirubah menjadi
sinyal tegangan, maka diperlukan
rangkaiannya. Rangkaian tersebut
bisa ditunjukkan pada gambar 9.104.
Tampak pada gambar tersebut Gambar 9.105 Hubungan antara
bahwa rangkaian yang ada adalah temperatur dengan nilai hambatan
yang dihasilkan
mengendalikan proses-proses