Anda di halaman 1dari 10

Analisis Elemen Pembentuk dan Pengisi Ruang pada

Lobby Receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni


Yossevani Sarah Sanjaya1, Hafidh Indrawan2
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara1,2
yossevani@gmail.com

Abstract— Lobby receptionist pada sebuah hotel merupakan ruangan yang sangat penting, karena di sana tempat pertama
kali dan terakhir kali dijumpai oleh tamu yang datang ke hotel tersebut, sehingga interior sebuah lobby receptionist harus
dapat meninggalkan kesan yang baik bagi para tamu. Dalam perancangan interior sebuah lobby receptionist sangat perlu
mempertimbangkan perpaduan unsur material, bentuk, dan warna dengan elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding,
plafon, dan juga elemen pengisi ruang (furniture) untuk membentuk suasana yang positif, kesan yang baik, dan sesuai dengan
citra hotel. Penelitian ini dilakukan pada Lobby Receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni dengan cara observasi lapangan dan
kajian pustaka. Sedangkan untuk penulisan menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang bersifat menggambarkan,
memaparkan, dan menguraikan tentang lantai, dinding, plafon, dan furnitur lobby receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni.
Hasil dari penelitian ini, lobby Harris Vertu Hotel Harmoni menggunakan material seperti marmer, karpet, wood perforated
panel, HPL, taco sheet, kain velvet, dan kaca sudah cukup baik dari segi estetika maupun fungsional.

Kata kunci: dinding, furniture, lantai, lobby, plafon.

I. PENDAHULUAN sangat perlu mempertimbangkan elemen


Harris Vertu Hotel Harmoni adalah hotel pembentuk dan pengisi ruang seperti dinding,
bintang 4 di Jakarta Pusat. Terletak di lantai, plafon, dan furnitur untuk memberi
lingkungan ramai yang dipenuhi dengan kesan baik pada tamu.
tempat makan dan ritel, dengan desain interior Dalam lingkup desain interior, yang
yang modern, up to date, dan formal, hotel ini dimaksud dengan elemen pembentuk ruang
sangat cocok untuk para perbisnis. adalah lantai, dinding, dan plafon
Lobby adalah tempat luas yang (Chressetianto, 2013). Selain itu terdapat juga
menetap/permanen dan memusat pada furniture sebagai elemen pengisi ruang.
penerimaan tamu dan fasilitas umum (Lawson, Pemilihan material yang baik untuk elemen
1997;62). Menurut Bagyono (2012:21) front interior dapat membentuk suasana ruang yang
office atau receptionist berperan sebagai pusat diinginkan, memberikan citra positif,
hotel, jantung hotel, serta memberi kesan kenyamanan, keamanan, dan juga kesan yang
pertama dan terakhir bagi tamu hotel. tidak terlupakan pada tamu.
Lobby receptionist sebuah hotel merupakan Lantai merupakan dasar dari sebuah ruang
tempat yang pertama kali ditemui dan menjadi dan berperan penting sebagai landasan untuk
pusat seluruh kegiatan di hotel, sehingga meletakkan berbagai benda seperti furniture
dalam perancangan interior lobby receptionist dan menopang segala aktivitas yang dilakukan
diatasnya, sehingga lantai lobby receptionist rongga atau ruangan untuk melindungi dan
harus terbuat dari material kuat dan aman. menutup instalasi listrik, sebagai bidang
Selain itu, lantai juga harus mendukung fungsi menempelnya titik-titik lampu, dan sebagai
lobby receptionist sebagai pusat aktivitas dan bidang peredam suara atau akustik.
focal point hotel dengan menggunakan Selain itu, terdapat juga elemen furniture.
material yang dapat merepresentasikan citra Pemilihan bentuk dan material furniture
dan kelas hotel. Lantai pada lobby hotel sangat mempengaruhi citra dan suasana lobby
biasanya memakai bahan marmer dan traso hotel, serta kenyamanan dan kesan
yang tidak licin, lantai dekoratif, batu finil, pengunjung. Pada lobby receptionist, peran
karpet dan komposisi lantai (Lawson, furniture sebagai pengisi ruang sangatlah
1997:204). penting. Hal ini dikarenakan furniture juga
Dinding merupakan bidang vertikal yang dapat menimbulkan atmosfer (suasana) dalam
berfungsi untuk memisahkan dan membentuk ruangan (Jack d. Ninemeier, 1984:270).
ruang, serta untuk menopang plafon, sehingga Elemen pengisi ruang (furniture) yang terdapat
dinding pada lobby hotel harus terbuat dari pada lobby receptionist hotel antara lain:
material yang kuat. Selain itu, dinding pada counter receptionist, kursi receptionist, meja
lobby hotel juga menekankan unsur dekoratif dan kursi tunggu pada seating area. Pada hotel
untuk lebih mencerminkan citra hotel. Dinding berbintang 4 atau lebih, banyak menggunakan
pada lobby receptionist harus dibuat mudah furnitur custom made desain dengan material
dalam perawatannnya. Material yang yang baik untuk dapat merepresentasikan citra
digunakan bisa berupa laminated wood, hotel.
plastik, besi dan kaca (Lawson, 1997:204). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Plafond atau langit-langit atap merupakan memaparkan material, bentuk, dan warna dari
bagian dari elemen pembentuk ruang. elemen pembentuk dan pengisi ruang pada
Ketinggian plafon dapat dibuat bervariasi lobby receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni.
menyesuaikan ruangan. Misalnya beberapa
bagian dibuat lebih tinggi dari bagian lain (up II. METODE
ceiling), atau beberapa bagian dibuat lebih Metode penelitian yang digunakan dalam
rendah dari bagian lain (down ceiling). penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang
Menurut Pamudji Suptandar (1982:203), bersifat menggambarkan, memaparkan, dan
secara umum, plafon mempunyai fungsi menguraikan objek yang diteliti (Arikunto,
antara lain sebagai pembentuk ruang, sebagai 2006:11). Sedangkan untuk pengumpulan data
menggunakan metode observasi lapangan menimbulkan kesan yang mewah, elegan,
kajian pustaka. Observasi menurut Mukhtar dan mahal. Teksturnya yang halus dan
(2013) adalah proses keterlibatan peneliti dominasi warna putih membuat lobby
dalam situasi sosial, kemudian dia hotel lebih terlihat bersih. Garis-garis urat
mengungkapkan keseluruhan apa yang dilihat, yang searah memberi kesan yang luas.
dialami, dan dirasakan langsung oleh peneliti. Dari segi fungsional, marmer
Kajian pustaka menurut Prasetya Irawan merupakan bahan yang tebal dan keras
adalah suatu penelitian yang datanya sehingga kuat dan tahan lama bila
diperoleh dari berbagai jenis bahan pustaka digunakan sebagai lantai. Permukaan
(buku, dokumen, artikel, laporan, majalah, marmer yang halus karena sudah dilapisi
kliping dan sebagainya (Irawan, 2002). coating juga mempermudah dalam
Metode ini berfungsi untuk perawatan dan membuatnya tahan
menggambarkan secara menyeluruh dengan terhadap goresan. Selain itu, marmer
berfokus pada objek penelitian, yaitu lantai, mempunyai sifat yang dingin atau tidak
dinding, plafon, dan furniture pada Lobby menghantarkan panas sehingga lantai
Receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni yang marmer tidak akan memuai bahkan retak
berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No.6, Jakarta bila terkena suhu panas atau sinar
Pusat. matahari, serta dapat memberi kesejukan
pada ruangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Elemen Pembentuk Ruang pada Lobby
Receptionist Harris Vertu Harmoni
A. Lantai
Pada lantai lobby Harris Vertu Hotel
Harmoni, batu jenis marmer digunakan
sebagai bahan penutup lantai. Marmer
Gambar 1. Marmer Slab Polish White Carrara
yang digunakan adalah marmer slab polish (sumber: dok. Tim, 2020)

jenis white carrara dengan warna putih Pada area resepsionis, terdapat karpet
yang mendominasi dan warna abu-abu abu-abu berbentuk persegi dengan motif
pada urat marmer sebagai aksen. abstrak. Penempatan karpet yang hanya
Dari segi estetika, penggunaan marmer pada area resepsionis memberi kesan
yang mengkilap pada seluruh lantai lobby khusus walaupun tanpa pembatas ruang.
Dari segi estetika, tekstur karpet yang membuat tampilan dinding semakin elegan
lembut memberi kesan hangat dan dan modern. Lampu-lampu yang ditanam
nyaman ketika berada di resepsionis. Motif pada dinding dengan posisi vertikal dan
abstrak dan warna abu-abu pada karpet ditutup dengan frosted akrilik warna putih
yang senada dengan warna urat marmer berfungsi sebagai aksen dinding agar tidak
membuat ruangan tampak luas dan monoton/membosankan.
modern. Dari segi fungsional, veneer kayu
Dari segi fungsional, karpet memenuhi memiliki sifat yang lebih kuat dan stabil
syarat sebagai elemen akustik yang baik. dari pada kayu karena tidak rentan
Selain itu, karpet juga tahan benturan dan terhadap keretakan dan pelengkungan.
tidak licin. Namun, veneer kayu juga memerlukan
perawatan seperti kayu solid. Lampu-
lampu tanam akrilik pada dinding berfungsi
dengan baik sebagai penerangan dan tidak
memakan tempat.
Gambar 2. Karpet
(sumber: dok. Tim, 2020)

B. Dinding
Dinding yang berada di sebrang
resepsionis menggunakan material
multipleks yang difinishing wood veneer
warna hitam dengan aksen berupa lampu-
Gambar 3. Dinding Multipleks
(sumber: dok. Tim, 2020)
lampu tanam vertikal.
Dari segi estetik, warna hitam yang
dominan memberi kesan elegan dan
mewah pada lobby. Warna hitam juga
berfungsi menyeimbangkan warna putih
yang sudah banyak dipakai pada lantai.
Tampilan veneer yang menyerupai kayu
mahal memberi nilai tambah pada dinding.
Garis-garis horizontal dan vertikal yang
Gambar 4. Lampu Akrilik
tipis dengan warna golden brown (sumber: dok. Tim, 2020)
Pada area belakang resepsionis, Kolom-kolom pada lobby hotel dilapisi
seluruh dindingnya berupa jendela kaca dengan aluminium perforated panel
vertikal semi-frameless yang tinggi hingga dengan motif abstrak dan cahaya lampu
ke lantai 2. warna hangat.
Dari segi estetika, penggunaan jendela Dari segi estetik, penggunaan wooden
vertikal yang besar membuat ruangan perforated panel dengan frame aluminium
tampak lebih luas dan tinggi. Jenis memberi kesan modern pada lobby.
jendelanya yang berupa semi-frameless Motifnya yang abstrak dengan cahaya
window dengan kusen aluminium sesuai lampu yang hangat membuat kolom
dengan tema modern dari Harris Vertu menjadi semakin menarik sebagai aksen
Hotel. ruangan.
Dari segi fungsional, pengunaan Dari segi fungsional, wooden
jendela yang penuh pada satu sisi dinding perforated panel berfungsi sebagai elemen
membuat ruang lobby tidak kekurangan akustik ruangan.
cahaya alami dan tampak lebih menyatu
dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu,
banyaknya cahaya matahari yang masuk
juga membuat udara pada lobby terasa
sejuk dan tidak lembab. Kekurangannya,
ketika siang hari cenderung silau, roller
blind hanya terdapat pada area belakang
meja resepsionis.
Gambar 6. Kolom
(sumber: dok. Tim, 2020)

C. Plafon
Area lobby resepsionis Harris Vertu
Hotel Harmoni menerapkan desain plafon
ganda atau void. Ruangan dengan plafon
ganda memiliki banyak kelebihan,
diantaranya melancarkan sirkulasi udara
dan memungkinkan banyak sinar matahari
Gambar 5. Semi-frameless Window
(sumber: dok. Tim, 2020) yang masuk. Dengan adanya void, maka
plafon menjadi cukup tinggi, yaitu berada Dari segi estetik, penggunaan wood
di lantai 2. Plafon menggunakan material perforated panel pada plafon membuat
gypsum board yang difinishing cat tembok ruangan menjadi lebih menarik dan tidak
warna putih. membosankan. Perpaduan motif yang
Dari segi estetik, warna putih yang berulang dan cahaya lampu yang hangat
digunakan pada seluruh plafon memberi dengan frame aluminium glossy memberi
kesan yang bersih dan luas. Letaknya yang kesan modern. Tampilannya yang
tinggi membuat lobby terasa lebih lapang. menyerupai kayu membuat plafon
Dari segi fungsional, penggunaan semakin terlihat mewah.
gypsum sebagai plafon memudahkan Dari segi fungsional, plafon gypsum dan
dalam perawatan dan terhindar dari rayap. wood perforated panel mudah dalam
perawatan dan baik dalam segi akustik.

Gambar 8. Wood Perforated Panel


Gambar 7. Plafon Ganda (sumber: dok. Tim, 2020)
(sumber: dok. Tim, 2020)

Area sirkulasi pada lobby tidak Elemen Pengisi Ruang pada Lobby
menggunakan plafon ganda. Sama seperti Receptionist Harris Vertu Harmoni
plafon area resepsionis, plafon pada area A. Furniture
sirkulasi juga menggunakan gypsum yang Terdapat 4 jenis furniture pada area
difinishing cat putih. Wood perforated lobby resepsionis, yaitu meja resepsionis,
panel pada plafon berfungsi sebagai aksen sofa chair, ottoman, coffee table, dan meja
dan sebagai pengarah sirkulasi komputer.
pengunjung. Perbedaan jenis plafon Meja resepsionis didesain custom
membuat pembagian area pada lobby dengan bentuk persegi panjang yang
menjadi jelas. simple dan menggunakan marmer polish
warna abu-abu muda dengan motif tipis. sangat mencerminkan Harris Vertu Hotel.
Pada bagian bawah meja diberi hidden Pada setiap kelompok area tunggu,
lamp dengan warna hangat. terdapat 3 ottoman dan 1 diantaranya
Dari segi estetik, penggunaan material memiliki ukuran yang sedikit lebih besar.
yang hanya satu jenis, yaitu marmer, tanpa Dari segi estetik, warna oranye pada
adanya ornamen lain membuat meja ottoman membuat komposisi warna
resepsionis tampak mewah dan elegan. ruangan yang mayoritas putih, abu-abu,
Hidden lamp warna hangat pada bagian dan hitam menjadi lebih seimbang dan
bawah berfungsi sebagai aksen dan tidak terlalu monoton. Bentuk ottoman
membuat meja resepsionis tampak lebih yang polos yang seragam, namun dengan
mencolok dari sekitarnya. ukuran bervariasi membuat area tunggu
Dari segi fungsional, penggunaan menjadi tampak lebih modern dan
marmer sebagai meja resepsionis menarik. Kain jenis velvet atau beludru
membuat lobby tampak lebih mewah, hal yang melapisi ottoman memberi kesan
ini sesuai dengan citra hotel yang mewah dan mahal serta nyaman karena
merupakan hotel mewah bintang 4. Selain teksturnya yang halus.
itu, bentuk yang kaku dan lurus memberi Dari segi fungsional, ottoman ini aman
kesan modern. digunakan, walaupun sisi atasnya lebih
lebar, namun tetap mampu menopang
beban berat dengan kaki yang kuat berupa
aluminium. Selain itu, ottoman ini juga
ringan sehingga lebih fleksibel, bisa
dipindah sesuai kebutuhan tamu. Meski
tanpa sandaran, ottoman ini tetap nyaman
karena memiliki tinggi yang sesuai dengan
Gambar 9. Meja Resepsionis standar, yaitu 45-50 cm.
(sumber: dok. Tim, 2020)

Pada area tunggu lobby, di samping


kanan meja resepsionis, terdapat beberapa
furniture yang disusun menjadi dua
kelompok. Diantaranya terdapat ottoman
dengan warna oranye mencolok yang Gambar 10. Ottoman
(sumber: dok. Tim, 2020)
Terdapat juga sofa chair dengan serasi bila dipadukan dengan sofa chair
sandaran tinggi yang dilapisi kain velvet warna hitam dan ottoman warna oranye.
warna hitam dan bantal sofa dengan motif Dari segi estetik, bentuk yang polos
abstrak diatasnya. tanpa ornament memberi kesan modern.
Dari segi estetik, bentuk yang unik dan Penggunaan kaca pada permukaan meja
permukaan yang polos memberi kesan dan HPL putih glossy sebagai finishing
modern. Kain velvet yang dapat membuat coffee table tampak lebih
memantulkan cahaya membuat sofa chair elegan. Selain itu, tingginya yang sama
ini tampak lebih mewah dan menarik dengan ottoman dan dudukan sofa chair
walaupun warnanya hitam polos. Kaki kursi membuat area tunggu tetap terlihat simple
yang ramping dan terbuat dari kayu dan luas.
menambah kesan elegan. Sedangkan Dari segi fungsional, penggunaan
bantal diatasnya berfungsi sebagai aksen multipleks dengan finishing HPL glossy
dan memberi kesan nyaman. membuat coffee table tahan lama dan
Dari segi fungsional, sandaran yang mudah dalam perawatan. Bentuknya yang
tinggi dengan lekukan disampingnya berupa persegi panjang membuat coffee
membuat sofa chair ini terasa aman dan table aman dan kokoh. Namun,
nyaman untuk beristirahat sejenak. penggunaan kaca pada permukaan meja
Materialnya yang halus dan rata cenderung rawan terhadap goresan.
memudahkan dalam perawatan.

Gambar 12. Coffee Table


(sumber: dok. Tim, 2020)

Pada sisi kiri dari meja resepsionis


Gambar 11. Black Sofa Chair
(sumber: dok. Tim, 2020) terdapat internet corner yang
Berbentuk persegi panjang dan terbuat menyediakan fasilitas berupa komputer,
dari bahan multipleks dengan finishing HPL meja komputer, dan sofa chair. Meja
polos warna putih glossy, coffee table ini computer berupa meja panjang yang
terbuat dari multipleks dengan finishing Dari segi estetik, bentuk kursi sofa yang
HPL marmer pada bagian top table dan HPL berlekuk dengan permukaan polos yang
motif kayu pada bagian kaki meja. dilapisi kain velvet memberi kesan elegan,
Dari segi estetik, bentuk meja yang modern, dan mewah. Warna oranye cerah
tersusun dari garis-garis lurus memberi berfungsi sebagai aksen dan membuat
kesan modern dan simple. Finishing HPL area internet corner menjadi tidak
dengan motif marmer putih yang serasi monoton.
dengan lantai menambah kesan mewah, Dari segi fungsional, bentuk kursi sofa
sedangkan HPL motif kayu pada kaki meja yang berlekuk dan empuk membuat
yang senada dengan motif kayu pada pengguna nyaman duduk di kursi tersebut.
plafon dan kolom memberi kesan elegan. Sandaran yang tidak terlalu tinggi dengan
Dari segi fungsional, bentuk meja kaki kursi yang berjarak cukup lebar satu
komputer ini aman walaupun panjang, sama lain membuat kursi sofa ini kokoh.
multipleks yang tebal dan bentuk yang
menekuk pada kedua ujungnya membuat IV. SIMPULAN
meja komputer ini kokoh. Pada lobby resepsionis hotel,
pemilihan material, bentuk, dan warna
pada elemen pembentuk ruang (lantai,
lobby, dan plafon) maupun elemen pengisi
ruang (furniture) sangat penting karena
akan mempengaruhi suasana dan citra
hotel tersebut. Perpaduan material,
Gambar 13. Meja Komputer bentuk dan warna yang baik akan
(sumber: dok. Tim, 2020)
menimbulkan pesan positif bagi para
Kursi sofa yang digunakan pada area
pengunjung hotel.
internet corner ini menggunakan kain
Lobby resepsionis Harris Vertu Hotel
velvet warna oranye mencolok khas Harris
Harmoni banyak menggunakan material
Vertu Hotel, sama seperti kain yang
seperti marmer, multipleks, veneer, HPL,
digunakan pada ottoman. Kaki kursi yang
tempered glass, kain velvet, dan logam
terekspos menggunakan material kayu,
aluminium dengan warna putih dan hitam
senada dengan kaki meja.
yang dominan dan warna oranye sebagai
aksen, serta banyak terdapat bentuk- Kavanaugh, Raphael R. & Jack D. Ninemeier.
bentuk lurus. Penggunaan material, warna, 1982. Supervision in the Hospitality
dan bentuk sudah cukup baik dari segi Industry. Orlando: Educational Institute
estetika maupun fungsional, walaupun ada of the American Hotel & Lodging
beberapa hal yang masih harus Association.
diperhatikan seperti penempatan material
dan pemasangan material.

DAFTAR PUSTAKA

Bagyono. 2012. Teori&Praktik Hotel Front


Office. Bandung : CV Alfabeta.
Chressetianto, Ayhwien. 2013. JURNAL INTRA
Vol. 1, No. 1: Pengaruh Aksesoris dan
Elemen Pembentuk Ruang terhadap
Suasana dan Karakter Interior Lobi Hotel
Artotel Surabaya. Program Studi Desain
Interior. Universitas Kristen Petra
Lawson, Fred. 1997. Hotel, Motel and
Condominium Design Planning and
Maintenance, Architecture. London: Pres
Ltd.
Rena, Letitia., Giovani Angelina, dan Maitri
Widya Mutiara. 2017. Jurnal Visual Vol.12,
No.2. Analisa Penerapan Material Pada
Lobby Hotel Best Western Premier Jakarta
Selatan. Program Studi Desain Interior.
Universitas Tarumanagara.
Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design II.
Jakarta: Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai