Abstract— Lobby receptionist pada sebuah hotel merupakan ruangan yang sangat penting, karena di sana tempat pertama
kali dan terakhir kali dijumpai oleh tamu yang datang ke hotel tersebut, sehingga interior sebuah lobby receptionist harus
dapat meninggalkan kesan yang baik bagi para tamu. Dalam perancangan interior sebuah lobby receptionist sangat perlu
mempertimbangkan perpaduan unsur material, bentuk, dan warna dengan elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding,
plafon, dan juga elemen pengisi ruang (furniture) untuk membentuk suasana yang positif, kesan yang baik, dan sesuai dengan
citra hotel. Penelitian ini dilakukan pada Lobby Receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni dengan cara observasi lapangan dan
kajian pustaka. Sedangkan untuk penulisan menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang bersifat menggambarkan,
memaparkan, dan menguraikan tentang lantai, dinding, plafon, dan furnitur lobby receptionist Harris Vertu Hotel Harmoni.
Hasil dari penelitian ini, lobby Harris Vertu Hotel Harmoni menggunakan material seperti marmer, karpet, wood perforated
panel, HPL, taco sheet, kain velvet, dan kaca sudah cukup baik dari segi estetika maupun fungsional.
jenis white carrara dengan warna putih Pada area resepsionis, terdapat karpet
yang mendominasi dan warna abu-abu abu-abu berbentuk persegi dengan motif
pada urat marmer sebagai aksen. abstrak. Penempatan karpet yang hanya
Dari segi estetika, penggunaan marmer pada area resepsionis memberi kesan
yang mengkilap pada seluruh lantai lobby khusus walaupun tanpa pembatas ruang.
Dari segi estetika, tekstur karpet yang membuat tampilan dinding semakin elegan
lembut memberi kesan hangat dan dan modern. Lampu-lampu yang ditanam
nyaman ketika berada di resepsionis. Motif pada dinding dengan posisi vertikal dan
abstrak dan warna abu-abu pada karpet ditutup dengan frosted akrilik warna putih
yang senada dengan warna urat marmer berfungsi sebagai aksen dinding agar tidak
membuat ruangan tampak luas dan monoton/membosankan.
modern. Dari segi fungsional, veneer kayu
Dari segi fungsional, karpet memenuhi memiliki sifat yang lebih kuat dan stabil
syarat sebagai elemen akustik yang baik. dari pada kayu karena tidak rentan
Selain itu, karpet juga tahan benturan dan terhadap keretakan dan pelengkungan.
tidak licin. Namun, veneer kayu juga memerlukan
perawatan seperti kayu solid. Lampu-
lampu tanam akrilik pada dinding berfungsi
dengan baik sebagai penerangan dan tidak
memakan tempat.
Gambar 2. Karpet
(sumber: dok. Tim, 2020)
B. Dinding
Dinding yang berada di sebrang
resepsionis menggunakan material
multipleks yang difinishing wood veneer
warna hitam dengan aksen berupa lampu-
Gambar 3. Dinding Multipleks
(sumber: dok. Tim, 2020)
lampu tanam vertikal.
Dari segi estetik, warna hitam yang
dominan memberi kesan elegan dan
mewah pada lobby. Warna hitam juga
berfungsi menyeimbangkan warna putih
yang sudah banyak dipakai pada lantai.
Tampilan veneer yang menyerupai kayu
mahal memberi nilai tambah pada dinding.
Garis-garis horizontal dan vertikal yang
Gambar 4. Lampu Akrilik
tipis dengan warna golden brown (sumber: dok. Tim, 2020)
Pada area belakang resepsionis, Kolom-kolom pada lobby hotel dilapisi
seluruh dindingnya berupa jendela kaca dengan aluminium perforated panel
vertikal semi-frameless yang tinggi hingga dengan motif abstrak dan cahaya lampu
ke lantai 2. warna hangat.
Dari segi estetika, penggunaan jendela Dari segi estetik, penggunaan wooden
vertikal yang besar membuat ruangan perforated panel dengan frame aluminium
tampak lebih luas dan tinggi. Jenis memberi kesan modern pada lobby.
jendelanya yang berupa semi-frameless Motifnya yang abstrak dengan cahaya
window dengan kusen aluminium sesuai lampu yang hangat membuat kolom
dengan tema modern dari Harris Vertu menjadi semakin menarik sebagai aksen
Hotel. ruangan.
Dari segi fungsional, pengunaan Dari segi fungsional, wooden
jendela yang penuh pada satu sisi dinding perforated panel berfungsi sebagai elemen
membuat ruang lobby tidak kekurangan akustik ruangan.
cahaya alami dan tampak lebih menyatu
dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu,
banyaknya cahaya matahari yang masuk
juga membuat udara pada lobby terasa
sejuk dan tidak lembab. Kekurangannya,
ketika siang hari cenderung silau, roller
blind hanya terdapat pada area belakang
meja resepsionis.
Gambar 6. Kolom
(sumber: dok. Tim, 2020)
C. Plafon
Area lobby resepsionis Harris Vertu
Hotel Harmoni menerapkan desain plafon
ganda atau void. Ruangan dengan plafon
ganda memiliki banyak kelebihan,
diantaranya melancarkan sirkulasi udara
dan memungkinkan banyak sinar matahari
Gambar 5. Semi-frameless Window
(sumber: dok. Tim, 2020) yang masuk. Dengan adanya void, maka
plafon menjadi cukup tinggi, yaitu berada Dari segi estetik, penggunaan wood
di lantai 2. Plafon menggunakan material perforated panel pada plafon membuat
gypsum board yang difinishing cat tembok ruangan menjadi lebih menarik dan tidak
warna putih. membosankan. Perpaduan motif yang
Dari segi estetik, warna putih yang berulang dan cahaya lampu yang hangat
digunakan pada seluruh plafon memberi dengan frame aluminium glossy memberi
kesan yang bersih dan luas. Letaknya yang kesan modern. Tampilannya yang
tinggi membuat lobby terasa lebih lapang. menyerupai kayu membuat plafon
Dari segi fungsional, penggunaan semakin terlihat mewah.
gypsum sebagai plafon memudahkan Dari segi fungsional, plafon gypsum dan
dalam perawatan dan terhindar dari rayap. wood perforated panel mudah dalam
perawatan dan baik dalam segi akustik.
Area sirkulasi pada lobby tidak Elemen Pengisi Ruang pada Lobby
menggunakan plafon ganda. Sama seperti Receptionist Harris Vertu Harmoni
plafon area resepsionis, plafon pada area A. Furniture
sirkulasi juga menggunakan gypsum yang Terdapat 4 jenis furniture pada area
difinishing cat putih. Wood perforated lobby resepsionis, yaitu meja resepsionis,
panel pada plafon berfungsi sebagai aksen sofa chair, ottoman, coffee table, dan meja
dan sebagai pengarah sirkulasi komputer.
pengunjung. Perbedaan jenis plafon Meja resepsionis didesain custom
membuat pembagian area pada lobby dengan bentuk persegi panjang yang
menjadi jelas. simple dan menggunakan marmer polish
warna abu-abu muda dengan motif tipis. sangat mencerminkan Harris Vertu Hotel.
Pada bagian bawah meja diberi hidden Pada setiap kelompok area tunggu,
lamp dengan warna hangat. terdapat 3 ottoman dan 1 diantaranya
Dari segi estetik, penggunaan material memiliki ukuran yang sedikit lebih besar.
yang hanya satu jenis, yaitu marmer, tanpa Dari segi estetik, warna oranye pada
adanya ornamen lain membuat meja ottoman membuat komposisi warna
resepsionis tampak mewah dan elegan. ruangan yang mayoritas putih, abu-abu,
Hidden lamp warna hangat pada bagian dan hitam menjadi lebih seimbang dan
bawah berfungsi sebagai aksen dan tidak terlalu monoton. Bentuk ottoman
membuat meja resepsionis tampak lebih yang polos yang seragam, namun dengan
mencolok dari sekitarnya. ukuran bervariasi membuat area tunggu
Dari segi fungsional, penggunaan menjadi tampak lebih modern dan
marmer sebagai meja resepsionis menarik. Kain jenis velvet atau beludru
membuat lobby tampak lebih mewah, hal yang melapisi ottoman memberi kesan
ini sesuai dengan citra hotel yang mewah dan mahal serta nyaman karena
merupakan hotel mewah bintang 4. Selain teksturnya yang halus.
itu, bentuk yang kaku dan lurus memberi Dari segi fungsional, ottoman ini aman
kesan modern. digunakan, walaupun sisi atasnya lebih
lebar, namun tetap mampu menopang
beban berat dengan kaki yang kuat berupa
aluminium. Selain itu, ottoman ini juga
ringan sehingga lebih fleksibel, bisa
dipindah sesuai kebutuhan tamu. Meski
tanpa sandaran, ottoman ini tetap nyaman
karena memiliki tinggi yang sesuai dengan
Gambar 9. Meja Resepsionis standar, yaitu 45-50 cm.
(sumber: dok. Tim, 2020)
DAFTAR PUSTAKA