Anda di halaman 1dari 19

Nama : Evi Salawati

NIM : PO.62.20.1.16.139
Mata Kuliah : Asuhan Keperawatan 3 DM

LOGBOOK 8.5

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI NEPHROPATI

Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi nephropati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi
nephropati secara mandiri

Kasus 1
Ny. P, 54 tahun. Seorang Ibu Rumah Tangga. Mengeluh Badan terasa berat karena bengkak. 3
bulan sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh sesak. Klien mengetahui menderita DM sejak
5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, terdapat pitting edema pada
kedua tungkai. Klien menceritakan produksi air kencing sedikit. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil Hb = 8 mg/dl; albumin 2,4 mg/dl; ureum = 196 mg/dl dan kreatinin = 5,5 mg/dl.
CCT = 8,78 mg/dl.

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi nephropati.
Nefropati diabetik merupakan sindrom klinis pada pasien diabetes mellitus yang ditandai dengan
albuminuria menetap (>300 mg/24 jam) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3
sampai 6 bulan. Nefropati diabetik merupakan penyebab utama gagal ginjal. Kurang lebih 40% pasien
dengan diabetes tipe 1 akan mengalami komplikasi nefropati diabetik. Pengendalian glukosa darah
yang baik dan berkelanjutan baik dengan modifikasi perilaku maupun penggunaan obat sangat efektif
untuk mencegah terjadinya komplikasi nefropati pada pasien diabetes. Penatalaksaan yang mencapai
target terapi secara berkelanjutan, akan menurunkan insiden nefropati diabetik dan signifikan akan
memperlambat progresifitas gagal ginjal.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 1


Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati secara mandiri
Kata Kunci :
1. Usia, 54 tahun.
2. Mengeluh badan terasa berat karena bengkak.
3. 3 bulan sebelum masuk RS klien mengeluh sesak.
4. Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu.
5. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, terdapat pitting edema pada kedua tungkai.
6. Klien menceritakan produksi air kencing sedikit.
7. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb = 8 mg/dl; albumin 2,4 mg/dl; ureum =
196 mg/dl dan kreatinin = 5,5 mg/dl. CCT = 8,78 mg/dl.

Data Tambahan :
1. Riwayat kesehatan keluarga.
2. Riwayat Hipertensi.
3. Riwayat Kolesterol Tinggi.
4. Riwayat pengobatan.
5. IMT.
6. Gaya hidup (pola makan, aktivitas fisik, riwayat merokok).
7. Pola Eliminasi Urine (Intake dan Output)
8. Pemeriksaan KGD.
9. Pemeriksaan tanda – tanda vital.
10. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Tes LFG (Laju Filtrasi Glomerulus), untuk mengukur fungsi ginjal.
b. USG Ginjal atau Foto Rontgen (untuk melihat struktur dan ukuran ginjal) dan CT scan
atau MRI (untuk menilai kondisi sirkulasi darah di ginjal).
Sumber : https://www.alodokter.com/nefropati-diabetik

Aktifitas 3
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 2
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok

HASIL DISKUSI KELOMPOK


Kata Kunci :
1. Badan terasa berat karena bengkak.
2. 3 bulan sebelum masuk RS klien mengeluh sesak.
3. Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu.
4. Konjungtiva pucat.
5. Terdapat pitting edema pada kedua tungkai.
6. Klien menceritakan produksi air kencing sedikit.
7. Hb = 8 mg/dl (Nilai normal laki-laki 14-18mg/dl, perempuan 12-16mg/dl; Terjadi penurunan
menandakan bahwa kemungkinan terjadi anemia).
8. Albumin 2,4 mg/dl (Nilai normal 3-5 mg/dl; Terjadi penurunan menyebabkan terjadinya
edema di daerah rendah akibat disfungsi hepar).
9. Ureum = 196 mg/dl (Nilai normal 8-20 mg/dl; Terjadi peningkatan, menyebabkan sesak
nafas).
10. Kreatinin = 5,5 mg/dl (Nilai normal 0,7-1,5 mg/dl; Terjadi peningkatan, menyebabkan gatal-
gatal).
11. CCT = 8,78 mg/dl (Nilai normal 0,7-1,5 mg/dl, terjadi peningkatan).
Data Tambahan :
1. Hipertensi.
2. Pemeriksaan GDP, GDS, HbA1C, 2JPP.
3. Riwayat DM pada keluarga.
4. USG ginjal (melihat adanya pembengkakakn pad ginjal, terdapatnya massa).
5. Tanda-tanda vital.
6. Aktivitas fisik.
7. Riwayat pengobatan (konsumsi obat).
8. Kebiasaan minum alcohol, konsumsi kopi.
9. Diet rendah garam (rendah yodium).
10. Adanya gatal-gatal.
11. Adanya protein urin.
12. Total kolesterol (HDL, LDL, trigliserida)
13. IMT

Aktiftas 4
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara
mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus.
1. Hipervolemia
DS :
- Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
- 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh sesak
- Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu
- Klien menceritakan produksi air kencing sedikit
DO :
- Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Hb = 8 mg/dl
- albumin 2,4 mg/dl
- ureum = 196 mg/dl
- kreatinin = 5,5 mg/dl
- CCT = 8,78 mg/dl

2. Perfusi Perifer Tidak Efektif


DS :
- Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
- Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu
DO :
- Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Konjungtiva pucat
- Hb = 8 mg/dl

Sumber : DPP PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok.
HASIL DISKUSI KELOMPOK
1. Hipervolemia
DS :
- Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
- 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh sesak
- Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu
- Klien menceritakan produksi air kencing sedikit
DO :
- Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Hb = 8 mg/dl
- albumin 2,4 mg/dl
- ureum = 196 mg/dl
- kreatinin = 5,5 mg/dl
- CCT = 8,78 mg/dl

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 4


2. Penurunan Curah Jantung
DS :
- Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
- 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh sesak
- Klien menceritakan produksi air kencing sedikit
DO :
- Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Konjungtiva pucat
- Hb = 8 mg/dl
- albumin 2,4 mg/dl

3. Perfusi Perifer Tidak Efektif


DS :
- Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
- Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu
DO :
- Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Konjungtiva pucat
- Hb = 8 mg/dl

4. Defisit Perawatan Diri


DS :
- Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
DO :
- Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Konjungtiva pucat
- Hb = 8 mg/dl

5. Resiko Defisit Nutrisi


DS : -
DO : albumin 2,4 mg/dl

6. Defisit Pengetahuan
DS :
- Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu
DO :
- Hb = 8 mg/dl
- albumin 2,4 mg/dl
- ureum = 196 mg/dl
- kreatinin = 5,5 mg/dl
- CCT = 8,78 mg/dl

Sumber : DPP PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 5


Aktifitas 6
Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan nephropati.
1. Hipervolemia terjadi akibat gangguan keseimbangan elektrolit, terdapat edema pada tungkai
klien, dan juga produksi urine yang sedikit.
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif terjadi akibat, penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang
mengganggu metabolism tubuh, klien mengeluh badan terasa berat karena bengkak,
konjungtiva pucat, dan terdapat edema pada tungkai.

HASIL DISKUSI KELOMPOK


1. Hiperglikemi.
2. Hipertensi.
3. Genetik.
4. Riwayat DM.
5. Resistensi Insulin.
6. Asupan protein berlebihan.
7. Gangguan metabolic.
8. Pembengkakan.

Aktifitas 7
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 6
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah.

Fak. Resiko : usia, riw. Keluarga,


obesitas, kurang aktivitas fisik,
pola makan tidak sehat,
merokok, alkohol

Resistensi insulin

Diabetes melitus

Defisiensi insulin

Peningkatan asupan cairan Hiperglikemia

Polidipsi Efeksibilitas darah merah

Kelebihan asupan cairan Pelepasan O2

Peningkatan volume cairan Hipoksia perifer


tubuh

Gangguan mekanisme Perfusi perifer tidak efektif


regulasi

Hipovalemia

Aktifitas 8
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 7
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok dengan
menggunakan pohon masalah.

Aktifitas 9
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 8
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
secara mandiri.
a. Pengertian Nefropati Diabetik
Nefropati diabetik adalah jenis penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Penyakit ini
dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.
b. Gejala Nefropati Diabetik
1) Frekuensi buang air kecil meningkat atau sebaliknya.
2) Gatal-gatal.
3) Hilang nafsu makan.
4) Insomnia.
5) Lemas.
6) Mata bengkak.
7) Mual dan muntah.
8) Pembengkakan pada lengan dan tungkai.
9) Sulit berkonsentrasi.
10) Terdapat protein dalam urine dan urine berbusa.
c. Etiologi Nefropati Diabetik
Nefropati diabetik terjadi ketika diabetes menyebabkan kerusakan dan terbentuknya jaringan
parut pada nefron. Selain kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) dan tekanan darah
tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko nefropati
diabetik adalah:
1) Merokok.
2) Menderita diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun.
3) Menderita kolesterol tinggi.
4) Memiliki berat badan berlebih.
5) Memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal dalam keluarga.
6) Menderita komplikasi diabetes lain, seperti neuropati diabetik.
d. Pemeriksaan Penunjang Nefropati Diabetik
1) Tes BUN (blood urea nitrogen) atau ureum. Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar urea
nitrogen dalam darah. 
2) Tes kreatinin. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar kreatinin dalam darah. 
3) Tes LFG (laju filtrasi glomerulus). Tes LFG adalah jenis tes darah yang dilakukan untuk
mengukur fungsi ginjal. 
4) Tes urine mikroalbuminuria. Pasien dapat diduga menderita nefropati diabetik bila urine
mengandung protein yang disebut albumin. 
5) Uji pencitraan. Dokter dapat melakukan USG ginjal atau foto Rontgen , untuk melihat
struktur dan ukuran ginjal pasien.
6) Biopsi ginjal. Bila diperlukan, dokter dapat mengambil sedikit sampel jaringan dari ginjal
pasien.
e. Pengobatan Nefropati Diabetik
1) Obat penghambat enzim pengubah angiotensin ( ACE inhibitor) atau ARB (angiotensin II
receptor blocker), untuk menurunkan tekanan darah tinggi sekaligus menahan bocornya
albumin ke urine.
2) Obat penurun kolesterol, seperti statin, untuk menangani kolesterol tinggi, salah satu
faktor risiko nefropati diabetik.
3) Insulin, untuk menurunkan kadar gula darah.
f. Pencegahan Nefropati Diabetik
1) Menangani diabetes dengan benar. 
2) Menjaga tekanan darah dan kesehatan secara umum
3) Ikuti petunjuk penggunaan obat.
4) Menjaga berat badan ideal.
5) Berhenti merokok. 
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 9
Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan nephropati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara
mandiri
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi d.d Ny. P mengeluh Badan terasa berat
karena bengkak, klien mengeluh sesak, Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang
lalu, Klien menceritakan produksi air kencing sedikit, Terdapat pitting edema pada kedua
tungkai, albumin 2,4 mg/dl, ureum = 196 mg/dl , kreatinin = 5,5 mg/dl, dan CCT = 8,78 mg/dl.

2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d Ny. P mengeluh
Badan terasa berat karena bengkak, Klien mengetahui, Pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat, dan Terdapat pitting edema pada kedua tungkai.

Sumber : DPP PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
HASIL DISKUSI KELOMPOK
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi d.d Ny. P mengeluh Badan terasa berat
karena bengkak, klien mengeluh sesak, Klien mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang
lalu, Klien menceritakan produksi air kencing sedikit, Terdapat pitting edema pada kedua
tungkai, albumin 2,4 mg/dl, ureum = 196 mg/dl , kreatinin = 5,5 mg/dl, dan CCT = 8,78 mg/dl.

2. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d ditandai dengan Ny. P mengeluh
Badan terasa berat karena bengkak, 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh
sesak, klien menceritakan produksi air kencing sedikit, terdapat pitting edema pada kedua
tungkai, konjungtiva pucat, Hb = 8 mg/dl, albumin 2,4 mg/dl

3. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d Ny. P mengeluh
Badan terasa berat karena bengkak, Klien mengetahui, Pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat, dan Terdapat pitting edema pada kedua tungkai.

4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan d.d Ny. P mengeluh Badan terasa berat karena
bengkak, terdapat pitting edema pada kedua tungkai, konjungtiva pucat, Hb = 8 mg/dl

5. Resiko defisit nutrisi dibuktikan dengan albumin 2,4 mg/dl.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 10


6. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d klien mengetahui menderita DM sejak
5 tahun yang lalu, Hb = 8 mg/dl, albumin 2,4 mg/dl, ureum = 196 mg/dl, kreatinin = 5,5 mg/dl,
CCT = 8,78 mg/dl

Sumber : DPP PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara mandiri

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan komplikasi Nefropati Diabetik : Diagnosa.

Pertemuan hari III


Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap
masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu mendemonstrasikan tindakan pengukuran gula darah (rujuk modul nomor...)
4. Mampu mendemonstrasikan penyuntikan insulin
5. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri
6. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
7. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan nephropati
secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara
mandiri
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan status
keseimbangan cairan dapat ditingkatkan dengan kriteria hasil :
a. berat badan stabil
b. tidak ada edema
c. Keseimbangan intake dan ouput dalam 24 jam

Intervensi :
Observasi :

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 11


- Periksa tanda dan gejala Hipervolemia (mis.ortopnea, adema, JVP/CVP meningkat,
refleks hepatojugularis positif, suara nafas tambahan
- Identifikasi penyebab hypervolemia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsenterasi (mis, kadar natrium, BUN, hematocrit, berat jenis urin
Terapeutik :
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Jaga intake yang akurat dan catat output
- Monitor tanda-tanda vital pasien
Edukasi :
- Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika bb bertambah >1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian diuretic
- Kolaborasi penggantian kehilangan kaliaum akibat diuretic
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi perifer
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
a. TTV dalam batas normal
b. Warna kulit normal
c. Suhu kulit hangat
d. Nilai laboratorium dalam batas normal
Intervensi :
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer seperti nadi perifer, pengisian kapiler, warna, suhu
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstermitas
Terapeutik
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
Edukasi
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
- Anjurkan program rehabilitasi vaskular
- Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi misalnya rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan misalnya rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh dan hilangnya rasa

Sumber : DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.

Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 12
HASIL DISKUSI KELOMPOK
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan status
keseimbangan cairan dapat ditingkatkan dengan kriteria hasil :
a. berat badan stabil
b. tidak ada edema
c. Keseimbangan intake dan ouput dalam 24 jam
Intervensi :
Observasi :
- Periksa tanda dan gejala Hipervolemia (mis.ortopnea, adema, JVP/CVP meningkat,
refleks hepatojugularis positif, suara nafas tambahan
- Identifikasi penyebab hypervolemia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsenterasi (mis, kadar natrium, BUN, hematocrit, berat jenis urin
Terapeutik :
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Jaga intake yang akurat dan catat output
- Monitor tanda-tanda vital pasien
Edukasi :
- Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika bb bertambah >1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian diuretic
- Kolaborasi penggantian kehilangan kaliaum akibat diuretic
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi perifer
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
a. Tekanan darah dalam rentang normal.
b. Penurunan episode dyspnea
c. Klien dapat beraktivitas
Intervensi :
Observasi :
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea, kelelalahn, edema,
ortopnea, paroximal nocturnal dyspnea, peningkatan CVP).
- Monitor tekanan darah.
- Monitor saturasi oksigen.
- Monitor keluhan nyeri dada (misal intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi
nyeri).
Terapeutik :
- Beri posisi semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman.
- Beri diet jantung yang sesuai (missal batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan
tinggi lemak).
Edukasi :
- Edukasikan tentang beraktivitas fisik sesuai toleransi.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian antiaritmia.
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi perifer
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 13
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
a. TTV dalam batas normal
b. Warna kulit normal
c. Suhu kulit hangat
d. Nilai laboratorium dalam batas normal
Intervensi :
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer seperti nadi perifer, pengisian kapiler, warna, suhu
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstermitas
Terapeutik
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
Edukasi
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
- Anjurkan program rehabilitasi vaskular
- Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi misalnya rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan misalnya rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh dan hilangnya rasa

4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi perifer
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
a. Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
Intervensi :
Observasi
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan.
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (misal hangat, rileks, privasi).
- Siapkan keperluan pribadi (misal parfum, sikat gigi, dan sabun mandi).
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri.
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri.
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan.

5. Resiko defisit nutrisi dibuktikan dengan albumin 2,4 mg/dl.


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi perifer
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
a. Albumin meningkat
b. IMT dalam rentang normal

Intervensi :
Observasi
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 14
- Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori.
Terapeutik
- Timbang berat badan secara rutin.
- Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik (termasuk olahraga) yang
sesuai.
Edukasi
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu pengeluaran
makanan (missal pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas berlebihan)
- Ajarkan pengaturan diet yang tepat.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan hali gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan
makanan.

6. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi perifer
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
a. Klien memahami tentang penyakit diabetes dengan ginjal
Intervensi :
Observasi
- Kaji Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit DM dan ganggren
Terapeutik
- Jelaskan tentang penyakit yang di derita pasien
- Jelaskan proses penyakit perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan
kata-kata yang mudah di mengerti
- Memotivasi pasien dalam perawatan sehari –hari
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaat bagi pasien dan libatkan pasien di
dalamnya.
- Gunakan gambar gambar atau media dalam memberikan penjelasan (jika
memungkinkan)

Sumber : DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.

Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara
mandiri
1. Dx 1 Hipervolemia
S :
- Ny. P mengatakan sudah tidak mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
- Klien menceritakan produksi air kencing agak lebih banyak dari sebelumnya
O :
- Tidak terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Hb = 9,4 mg/dl
- albumin 3,4 mg/dl
- ureum = 100 mg/dl
- kreatinin = 3,5 mg/dl
- CCT = 6,78 mg/d

A : Masalah Hipervolemia belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 15
2. Dx 2 Perfusi perifer tidak efektif
S :
- Ny. P sudah tidak mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
O : TidakTerdapat pitting edema pada kedua tungkai
A : Masalah Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Dx 1 Hipervolemia
S :
- Ny. P mengatakan sudah tidak mengeluh badan terasa berat karena bengkak
- Klien menceritakan produksi air kencing agak lebih banyak dari sebelumnya
O :
- Tidak Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Hb = 9,4 mg/dl
- albumin 3,4 mg/dl
- ureum = 100 mg/dl
- kreatinin = 3,5 mg/dl
- CCT = 6,78 mg/d
A : Masalah Hipervolemia belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

2. Dx 2 Penurunan curah jantung


S :
- Ny. P sudah tidak mengeluh badan terasa berat karena bengkak
- Klien menceritakan produksi air kencing agak lebih banyak dari sebelumnya
O :
- Tidak terdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Konjungtiva pucat
- Hb= 9,4 mg/dl
- Albumin 3,4 mg/dl
A : Masalah Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

3. Dx 3 Perfusi perifer tidak efektif


S :
- Ny. P sudah tidak mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
O : TidakTerdapat pitting edema pada kedua tungkai
A : Masalah Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

4. Dx 4 Defisit perawatan diri


S :
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 16
- Ny. P sudah tidak mengeluh Badan terasa berat karena bengkak
O :
- TidakTerdapat pitting edema pada kedua tungkai
- Hb = 9,4 mg/dl
- albumin 3,4 mg/dl
- ureum = 100 mg/dl
- kreatinin = 3,5 mg/dl
- CCT = 6,78 mg/d
A : Masalah defisit perawatan diri teratasi
P : Hentikan Intervensi

5. Dx 5 Resiko deficit nutrisi


S : Klien mengatakan makan sesuai anjuran
O : albumin 3,4 mg/dl
A : Masalah resiko deficit nutrisi teratasi
P : Hentikan Intervensi

6. Dx 2 Perfusi perifer tidak efektif


S : Klien mengatakan sudah paham tentang diabetes dengan ginjal
O : Klien tampak antusias mendengarkan
A : Masalah deficit pengetahuan teratasi
P : Hentikan Intervensi

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara
mandiri
Dokumentasi
1. Ny. P mengatakan sudah tidak mengeluh badan terasa berat karena bengkak
2. Klien menceritakan produksi air kencing agak lebih banyak dari sebelumnya
3. Tidak Terdapat pitting edema pada kedua tungkai
4. Hb = 9,4 mg/dl
5. albumin 3,4 mg/dl
6. ureum = 100 mg/dl
7. kreatinin = 3,5 mg/dl
8. CCT = 6,78 mg/d
9. Klien mengatakan makan sesuai anjuran
10. Klien mengatakan sudah paham tentang diabetes dengan ginjal

Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan medianya.
Pertemuan hari III

Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu


A. Memanfaatkan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah-masalah pada klien diabetes melitus
dengan komplikasi nephropati dan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati

B. Mensimulasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi nephropati:
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 17
1. Membuat rencana pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati untuk pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier
2. Membuat media pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati
3. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati
4. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati

Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati

2. Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati

3. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan

4. Demonstrasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan nephropati

5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan nephropati
dengan kelompok

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 18


Informasi pada bagian ini :
Pernyataan Tanda chek Pernyataan Tanda chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan
praktik klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik klinik Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
 Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................

Mahasiswa Dosen

Nama Nama

NIM NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes melitus 19

Anda mungkin juga menyukai