0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan15 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. UU No. 19 tahun 2016 mengatur tentang hukum siber di Indonesia dan ruang lingkupnya.
2. Banyak pengaduan terkait penerapan pasal-pasal karet dalam UU ITE meski tidak dihapus saat revisi.
3. Pasal 27 ayat 1-4 UU ITE menjelaskan definisi mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat dapat diakses informasi elektronik serta mengacu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. UU No. 19 tahun 2016 mengatur tentang hukum siber di Indonesia dan ruang lingkupnya.
2. Banyak pengaduan terkait penerapan pasal-pasal karet dalam UU ITE meski tidak dihapus saat revisi.
3. Pasal 27 ayat 1-4 UU ITE menjelaskan definisi mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat dapat diakses informasi elektronik serta mengacu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. UU No. 19 tahun 2016 mengatur tentang hukum siber di Indonesia dan ruang lingkupnya.
2. Banyak pengaduan terkait penerapan pasal-pasal karet dalam UU ITE meski tidak dihapus saat revisi.
3. Pasal 27 ayat 1-4 UU ITE menjelaskan definisi mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat dapat diakses informasi elektronik serta mengacu
perpanjangan dari pikiran dan mata sehingga membentuk imajinasi dan kenyataan, termasuk dunia baru.
Penggunaan frasa siber setidaknya memiliki 3 justifikasi:
1. Siber merupakan terminologi yang digunakan secara global. 2. Dunia siber bukan dunia khayalan (maya). 3. Cyber juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi siber. Ruang Lingkup Hukum Siber UU ITE dan cakupannya Banyaknya Pengaduan UU ITE “UU ITE memang mengandung pasal karet yang bisa disalahgunakan,” ujar Menkominfo Rudiantara pada 2016 silam. Meski telah memakan banyak korban, pihaknya tak mau menghapus pasal 27, 28, dan 29 saat proses revisi UU ITE di DPR. Angka 4 Pasal 27 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “mendistribusikan” adalah mengirimkan dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik kepada banyak Orang atau berbagai pihak melalui Sistem Elektronik. Yang dimaksud dengan “mentransmisikan” adalah mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang ditujukan kepada satu pihak lain melalui Sistem Elektronik. Yang dimaksud dengan “membuat dapat diakses” adalah semua perbuatan lain selain mendistribusikan dan mentransmisikan melalui Sistem Elektronik yang menyebabkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dapat diketahui pihak lain atau publik. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Ketentuan pada ayat ini mengacu pada ketentuan pencemaran nama baik dan/atau fitnah yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Ayat (4) Ketentuan pada ayat ini mengacu pada ketentuan pemerasan dan/atau pengancaman yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).