Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL USAHA

“ROTI BAKAR ICE CREAM”

Disusun oleh:

Rifah Rosyidah (27)


Kelas : XI Admistrasi Perkantoran 2

SMK NEGERI 2 PEKALONGAN


Jalan Perintis Kemerdekaan No.29 Telp./Fax (0285) 423200 Pekalongan 51118
TAHUN AJARAN 2012/2013

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL USAHA
“ROTI BAKAR ICE CREAM”
Di Susun oleh :
1.    Nomor Ujian        :
2.    Nama                   : RIFAH ROSYIDAH
3.    Nis                                    : 12128
4.    Kelas                    : XI Adm. Perkantoran 2

Pekalongan,                         2013

Guru Pembimbing                                                   Peserta Uji


Dra. MURTININGSIH                                              RIFAH ROSYIDAH
NIP. 19640505 200701 2013                                 NIS. 12128

Mengetahui
Kepala SMK N 2 Pekalongan

Drs. NURHAYATNO, M.Si


NIP. 19660925 199403 1 007

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah_Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal ini dengan baik. Proposal ini disusun untuk melengkapi nilai mata pelajaran
kewirusahaan.

Atas terselesainya proposal ini, saya mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Drs. Nurhayatno M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Pekalongan
2.      Ibu Dra Murtiningsih selaku pembimbing dalam penyusunan proposal ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini.

Proposal ini masih dikatakan jauh dari kata sempurna oleh karena itulah kritik dan saran yang
bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.

Semoga apa yang tercantum dalam proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang dapat
dijadikan inspirasi usaha Anda.

BAB I PENDAHULUAN

A.              Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati
dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali
dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini
terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama
dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung
didalam makanan yang mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan adalah
memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga.
Oleh karena itu,  roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa,
roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan
gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila saya mendirikan usaha jualan roti
bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar
terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

B.               Manfaat
Adapun manfaat dalam membuat proposal ini, meliputi :
1.      Manfaat Ekonomi
                     Menambah keuntungan yang sebesar-besarnya
                     Meningkatkan taraf hidup
2.      Manfaat Sosial
      Terus berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.
      Menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
                     Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.
       Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
      Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang memuaskan.
SISTEMATIKA PROPOSAL

BAB I         PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
B.   Manfaat
C.   Sistematika Proposal
BAB II       ANALISIS USAHA
A.    Profil Usaha
B.     Keunggulan Usaha
C.     Keunggulan Produk
D.    Sistematika Pemasaran Produk

BAB III      ANALISIS SWOT


BAB IV      PERENCANAAN KEUANGAN
A.    Kalkulasi Biaya
B.     Kalkulasi Modal
BAB V       PENUTUP

BAB II
ANALISIS USAHA
A.              Profil Usaha
Usaha roti bakar ini saya berikan atas dasar pencairan peluang usaha selepas tamat SMK, yang
hanya dengan modal minim atau mungkin juga hasil pinjaman bank, saya akan mendirikan usaha roti
bakar ini dengan nama “ROTI BAKAR ICE CREAM” yang merupakan pemikiran saya.
Untuk tempat usaha saya memilih tempat di Jalan Urip Sumoharjo dekat dengan supermaret
Carrefour Kota Pekalongan karena prospek kedepannya sangat bagus, dilihat dari lokasinya yang
strategis dengan supermarket, sekolahan, dan hotel yang memungkinkan usaha ini terus berkembang.
Tempat usaha untuk sementara merupakan hasil dari sewa tempat berhubung dengan
keterbatasan biaya, dengan pekerja mungkin hanya 2 (dua) orang untuk membantu kelancaran dalam
menjalankan usaha.

B.               Keunggulan Usaha
Adapun keunggulan usaha dari “Roti Bakar Ice Cream” antara lain, sebagai berikut :
1.    Bahan baku yang mudah didapat
2.    Pembuatan produk yang tidak rumit
3.    Produk mudah dipasarkan dan digemari masyarakat, terutama untuk anak-anak, remaja, dewasa,
hingga orang tua.
4.    Modal tidak terlalu besar
5.    Alat-alat yang digunakan sederhana
6.    Proses pembuatan mudah

C.               Keunggulan Produk
Adapun keunggulan produk dari “Roti BakarIce Cream” antara lan, sebagai berikut :
a.       Makanan yang digemari semua kalangan
b.      Halal, praktis, dan higienis
c.       Harganya terjangkau
d.       Enak, lezat dan tidak mengandung bahan pengawet
e.       Mengandung gizi yang cukup, seperti : karbohidrat, protein, dll.

D. Sistematika Pemasaran Produk


1.    Gambaran Umum Pasar
     Pada produk “Roti  Bakar Ice Cream” ini memakai sistem produksi langsung. Yaitu dari produsen
langsung ke konsumen.
Adapun sasaran konsumen/pembelinya meliputi seluruh lapisan masyarakat, yang wilayah
pemasarannya masih dalam Kota Pekalongan dan sekitarnya.

2.    Strategi Pemasaran Produk


            Strategi pemasaran yang saya lakukan berupa proses produksi dan proses promosi.
1)      Proses Produksi
      Produk
a.      Selalu melakukan inovasi baru bagi kepuasan pelanggan.
b.         Menerima kritik dan saran disetiap proses produksinya, demi      memajukan usaha agar selalu
digemari oleh semua kalangan.
c.           Dalam produk ini saya akan menerima pesanan jika memang ada pelanggan yang menginginkannya.
      Harga
     Harga satuan per porsi adalah Rp 4.000

      Jalur Penjualan
   Dijual melalui took karena menurut saya lebih sederhan, sehingga konsumen dapat mengunjunginya
dengan mudah.
2)      Proses Promosi
     Produk akan saya promosikan melalui radio, maupun brosur selebaran sehingga dapat
menambah peluang pasar.

BAB III
ANALISIS SWOT

1.         Strenght (Kekuatan)
       Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha roti bakar yang lainnya
      yaitu roti bakar pelangi dan roti bakar ice cream.
        Tempatnya strategis.
         Rasanya enak, halal dan produk higienis.
        Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, tempatnya rapi dan    bersih.

2.        Weakness (kelemahan)
                                                               
      Tidak cocok buat orang yang tidak suka roti, buah, ataupun ice cream.
      Belum mempunyai cabang.

3.        Opportunity (Peluang)

      Di gemari sebagian besar masyarakat.


      Ciri khas menu yaitu roti bakar menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
      Cabang yang semakin banyak membawa konsumen mudah mendatanginya.

4.       Threat (ancaman)

      Banyak saingan diluar sana.


       Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga  roti bakar yang
mungkin dapat mengurangi pembeli.
       Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu   banyak (jarang).
BAB IV
PERENCANAAN KEUANGAN

A.                          Kalkulasi Biaya
   Biaya pengadaan bahan untuk 30 porsi

Adapun pembiayaan bahan untuk 30 porsi


      Biaya pengadaan bahan untuk 30 porsi/hari , 900 porsi/bulan
1.    Bahan utama
1)   Roti sebanyak 3 bungkus@Rp 6.000           Rp 18.000
2)   Rasa ice cream @Rp 15.000                         Rp 15.000
3)   Margarin secukupnya @Rp 4.000                Rp   4.000
4)    Selai (pelangi) 3 bungkus @Rp 6.000          Rp 18.000    +
Jumlah bahan utama                                  Rp 55.000

2.    Biaya produksi langsung


1)   Biaya tenaga kerja                 Rp 15.000/hari            Rp 450.000/bln
2)   Biaya angkut pembelian        Rp  1.000/hari                         RP   30.000/bln
3)    Biaya bahan bakar                 Rp  5.000/hari             Rp
150.000/bln   +
prod. lngsng Rp 21.000/hari  atau Rp 630.000/bln

3.    Biaya produksi tak langsung/bulan


1)   Biaya penys. Gerobak           Rp  1.000/hari             Rp   30.000/bln
2)   Biaya penys. Perlat masak    Rp  2.000/hari             Rp   60.000/bln
3)   Biaya penys. Listrik & air     Rp                               Rp   40.000/bln
4)    Biaya penys. Kemasan          Rp  /hari                      Rp
135.000/bln   +
hari             Rp 265.000/bln
=  Rp 895.000

n utama + jumlh biaya prod.


00 + Rp 29.900
00

Harga pokok produksi

Total biaya      =  Rp 84.900    = Rp 2.830


    Porsi                        30
                    pembulatan         = Rp 2.850
Laba  40%   x   Rp 2.850                  = Rp 1.140   +
       Harga per porsi                   = Rp 3.990  pembulatan  Rp 4.000

Perhitungan Laba/Rugi
Total hasil penjualan 30 porsi x Rp 4.000       = Rp 120.000
Total biaya pembelian bahan                           = Rp  30.000     -
Laba kotor                                      Rp  65.000

      Biaya Produksi
Biaya produksi langsung
1)              Biaya tenaga kerja                   Rp 15.000/hari            Rp 450.000/bln
2)              Biaya angkut pembelian          Rp  1.000/hari                         RP   30.000/bln
3)                 Biaya bahan bakar                  Rp  5.000/hari             Rp
150.000/bln   +
                                                Rp 21.000/hari  atau    Rp 630.000/bln

  Biaya produksi tak langsung/bulan


5)   Biaya penys. Gerobak           Rp  1.000/hari             Rp   30.000/bln
6)   Biaya penys. Perlat masak    Rp  2.000/hari             Rp   60.000/bln
7)   Biaya penys. Listrik & air     Rp                               Rp   40.000/bln
8)    Biaya penys. Kemasan          Rp  8.900/hari             Rp
135.000/bln   +
0/hari             Rp 265.000/bln

biaya prod. Lngsng +


  jmlh biaya prod. Tk lngsng
  = Rp 630.000 + Rp 265.000
  = Rp 895.000

hari x 30 hari
x 30
00
00 – Jumlah biaya produksi per bulan
00 – Rp 895.000
00

B.                           Kalkulasi Modal
1.      Modal Tetap
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total

1. Gerobak 1 unit Rp3.000.000 Rp3.000.000


2. Pemanggang 1 unit Rp500.000 Rp500.000
Roti
 3. Kompor gas 1 unit Rp 300.000 Rp 300.000
4. Telenan 2 buah Rp  15.000 Rp   30.000
5. Pisau 2 buah Rp  25.000 Rp   50.000
6. Tabung Gas 1 buah Rp100.000 Rp 100.000
7. Serbet 5 buah Rp    5.000 Rp   25.000
8. Solet 3 buah Rp   2.000 Rp     6.000
9. Listrik, air, _ Rp  40.000 Rp   40.000
dll
10. Box tempat 1 buah Rp  50.000 Rp   50.000
ice cream
Total Modal            Rp 4.101.000
Tetap

2.      Modal Lancar
Adapun Rinciannya :

No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total


1 Roti 30 bungkus Rp  6.000 Rp 180.000
2 Selai 15 bungkus Rp  6.000 Rp   90.000
Rasa ice
3 cream 10 pack Rp 15.000 Rp 150.000
4 Mentega 18 bungkus Rp  4.000 Rp   72.000
5 Gas 2 buah Rp 14.500 Rp   72.500
1 bungkus(isi
6 Kertas makan 100 buah) Rp20.000 Rp   20.000
7 Plastik 3 bungkus Rp  5.000 Rp   15.000
              Total Modal Lancar                                     Rp 599.500

umlah Modal = Total Modal Tetap + Total Modal Lancar


                         = Rp 4.101.000 +  Rp 599.500
                         = Rp 4.700.500
Modal Awal = Jumlah Modal – Biaya Bahan
= Rp 4.700.500 – Rp 55.000
= Rp 4.645.500

BEP         =      FC
                       P-VC     
              = B. Penyusutan + B.listrik, air
                  Harga jual/porsi – B.bahan + B.tenaga kerja
+ B.bahan bakar
                                                   Jumlah porsi
=  Rp 90.000 + Rp 40.000
                   Rp  4.000 – Rp 55.000 + Rp 16.000 + Rp 5.000
                                                   30
 = Rp 130.000
                  Rp  4.000 – Rp 76.000
                           30
= Rp 130.000
 Rp 4.000 – Rp 2.533,33
= Rp 130.000
                 Rp 4.000 - Rp 2.550
              = Rp 130.000
 Rp 1.450
    BEP                        =  89,6
                        =  + 90

Titik Balik Modal

Modal          x   1 bulan (30 hari)  = Rp 4.645.500      = 4,40 = 4 bulan 


   Laba                                                              Rp 1.055.000

Rentabilitas
Rentabilitas = Laba       x 100%
   Modal
= Rp 1.055.000    x 100%
   Rp 4.645.500     
= 22,7 %

Modal Akhir = Modal Awal + Laba


  = Rp 4.645.500 + 1.055.000
  = Rp 5.700.500
PENUTUP
            Demikianlah proposal “Roti Bakar Ice Cream” ini saya susun dengan sebaik-baiknya, dan saya
mengucapkan alhamdulillahh atas terselesainya proposal ini. Semoga bagi Tim Penguji dan Penilai
memberikan tanggapan dan nmerasa puas akan hasil saya.
            Dalam penyusunan proposal ini, saya telah berusaha sebaik mungkin guna menyelesaikan
proposal ini dengan sebaik mungkin, maka dari itu saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan
lain sebagainya. Dan saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaaan, oleh karena
itu saya mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman.
            Sekiranya saya rasa cukup  dan semoga proposal ini memberikan manfaat bagi pembacanya.

KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berbagai nikmat
dan anugerahnya yang luar biasa kepada kita semua sehingga kita masih diberi kesempatan
untuk bernafas serta diberi kesehatan. Teriring pujian syukur juga saya persembahkan sebagai
bentuk syukur atas ijin Tuhan sehingga saya bisa menyelesaikan proposal usaha roti bakar ini.

Dalam perjalanannya, usaha roti bakar memang sedang diminati oleh masyarakat meski
belum terlalu populer di masyarakat. Namun demikian, bukan sebuah kemustahilan jika ingin
mendapatkan kesuksesan dari bisnis ini. Dengan persaingan yang bisa dikatakan masih minim,
usaha ini masih sangat potensial untuk dikembangkan.

Saya berharap, proposal ini mampu meyakinkan pihak bank untuk dapat
menginvastasikan dana guna memberi modal usaha dan pengembangannya. Dengan sistem kerja
sama bagi hasil dan pengelolaan yang telah dirancang secara matang, saya yakin usaha ini akan
dapat berkembang menjadi salah satu usaha dengan keuntungan yang menggiurkan. Segala hal
yang belum jelas dapat ditanyakan langsung kepada pemilik usaha ini. 

BAB I
PENDAULUAN

1.1.   Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-
hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti
sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini
terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas
utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi
yang terkandung didalam makanan yang mereka beli.Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan
masyarakat kita dalam membeli makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung
dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu,  roti banyak
menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup
banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia,
dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha jualan roti
bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti
bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

1.2.   Visi dan Misi


a.       Visi
         Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
         Menjadi salah satu kuliner tersukses di Jambi
b.      Misi
         Terus berinovasi untuk menciptakan menu-menu yang enak
         Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat pembeli
         Memberikan pelayanan yang baik dan ramah
         Menjual produk yang harganya terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang memukau

1.3.   Rencana usaha
a.       Rencana jangka pendek 
      Usaha bisnis roti bakar yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja
didalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat
meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan
masa depan dan biaya kuliah.
b.      Rencana jangka menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami
bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran
menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepannya. Pelanggan ialah raja, maka dari
itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu
usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik
dari mulut ke mulut, iklan radio, media online, dan media yang lainnya.
c.       Rencana jangka panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas
dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan pabrik roti maupun toko
roti agar kami dapat dengan mudah untuk mendapatkan bahan baku agar usaha ini tidak
mengalami kendala apapun dalam penyediaan bahan baku.

1.4.   Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini :
1.      Untuk mengetahui kelayakan usaha Roti Bakar
2.      Untuk mengetahui peluang usaha Makanan dalam bidang kuliner
3.      Untuk merencanakan usaha bisnis
4.      Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Jambi dengan omset yang               tinggi.
1.5.   Manfaat penulisan
1.      Dapat memberikan kontribusi positif
2.      Dapat memahami apa saja yang dibutuhkan dalam usaha bisnis
3.      Dapat menganalisis usaha bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
4.      Menciptakan ide-ide kreatif

1.6.   Manfaat usaha
a.       Bagi pemilik
Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai daerah
bahkan ke luar negeri. Usaha roti bakar ini cukup menjanjikan bagi kita, karna masih banyak
daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati enaknya roti bakar ini, sehingga kita dapat
memasarkannya ke daerah tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu
dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran dalam
menjalankan bisnis-bisnis yang lain yang lebih besar. Pembelajaran yang diperoleh seperti
bagaimana cara melayani konsumen, serta bagaimana supaya karyawan menjadi senang dengan
kebijakan yang kita tetapkan, dan lain sebagainya.

b.      Bagi masyarakat
Dengan adanya roti bakar ini, dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan makanan mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan
kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha ini telah berkembang
maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran usaha.

1.7.   Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini, sebagai berikut:
a.       Terciptanya produk yang benar-benar memerhatikan kesehatan, pemenuhan gizi           yang
tepat dengan harga yang terjangkau dan mudah untuk didapatkan.
b.      Adanya strategi pemasaran roti bakar untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.

BAB II
POSISI UNIT BISNIS
2.1.   Profil Usaha
Nama usaha               : Kedai roti bakar
Jenis usaha                 : Kuliner
Alamat usaha             : Jl.setot ali basya, no 22, Selincah , Jambi
Nomor ponsel            : 082182760983
2.2.   Kepemilikan usaha
Nama pemilik             :   1.     Niza Dahniati
2.           Hismaniati
3.           Rida Wisliya
Alamat pemilik          :1.  Jl.lawet raya, no 11, kota baru,Jambi
                                   2. Jl Setot Ali basya ,no 14,selincah ,Jambi
                                   3. Jl. Agus salim ,no 24 ,kota baru ,Jambi

2.1.   Gambaran awal usaha


Usaha ini merupakan usaha kami yang pertama. Dalam tahap ini kami  akan meminjam dana
dari Bank sebagai tambahan awal modal kami dalam mendirikan usaha ini. Selanjutnya kami
akan menyewa tempat sebagai lokasi usaha kami dan membuat surat izin usahanya.

2.2.   Analisa SWOT

No Strenght (kekuatan ) No Weakness ( kelemahan )


Banyak digemari oleh kalangan
1. 1. Tidak ada identitas yang khas
masyarakat
2. Penyajiannya yang cepat 2. Suasana tempat yang kurang nyaman
3. Rasanya yang enak 3. Menu tidak berinovasi
4. Harganya terjangkau 4. Kurangnya prasarana
Seluruh bahan-bahannya mudah
5. 5. Tenaga kerja yang terbatas
didapatkan

No Oppurtunity ( peluang ) No Treats ( ancaman )


Sibuk kerja, tidak mempunyai
1. 1. Harga bahan baku yang naik atau turun
waktu dalam memasak
Bisa dinikmati oleh kalangan
2. masyarakat menegah ataupun 2. Banyak pilihan makanan  yang lain
bawah
Memperkenalkan makanan Roti Banyaknya pesaing yang menjual makanan
3. 3.
bakar ini
Tingkat pendapatan masyarakat
4. 4. Turunnya minat pembeli
yang tinggi
5. Tidak bisa memasak 5. Kurangnya pelanggan di sekitarnya
                                     
2.3.   Matriks IFAS dan EFAS

Internal Strategic Analysis Summary


No Strength (Kekuatan) Bobot Rating Skor
1. Banyak digemari oleh kalangan masyarakat 0.19 1 0.19
2. Penyajiannya yang cepat 0.16 2 0.32
3. Rasanya yang enak 0.10 1 0.10
4. Harganya terjangkau 0.12 2 0.24
5. Seluruh bahan-bahannya mudah didapatkan 0.19 2 0.28
Jumlah 0.57 1.13

No Weakness (Kelemahan) Bobot Rating Skor


1. Tidak ada identitas yang khas 0.08 2 0.16
2. Suasana tempat yang kurang nyaman 0.05 3 0.15
3. Menu terbatas 0.07 1 0.07
4. Tempat parkir yang kurang memadai 0.09 2 0.18
5. Tenaga kerja yang terbatas 0.07 1 0.07
Jumlah 0.40 0.63

Eksternal Strategic Analysis Summary


No Opportunity (Peluang) Bobot Rating Skor
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu dalam
1. 0.12 2 0.24
memasak
Bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat menegah
2. 0.14 3 0.42
ataupun bawah
3. Memperkenalkan makanan khas Betawi 0.10 2 0.20
4. Tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi 0.07 1 0.07
5. Tidak bisa memasak 0.19 1 0.19
Jumlah 0.50 1.12

No Threats (Ancaman) Bobot Rating Skor


1. Harga bahan baku yang naik atau turun 0.10 2 0.20
2. Banyak pilihan makanan  yang lain 0.08 1 0.08
3. Banyaknya pesaing yang menjual makanan ini 0.08 2 0.15
4. Turunnya Minat Pembeli 0.08 1 0.08
5. Kurangnya pelanggan di sekitarnya 0.06 1 0.03
Jumlah 0.40 0.50

Hasil analisis SWOT :


Sumbu X = kekuatan – kelemahan : 0.5
Sumbu Y = peluang – ancaman : 0.62

BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BISNIS

3.1.   Aspek teknik
Aspek teknik yaitu berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis, peralatan atau proses produksi
yang sesuai dengan kapasitas produksi.
a.        Lokasi bisnis
Lokasi bisnis ini letaknya sangat strategis yang berlokasi di Jalan setot ali basya No.22, kota
baru,jambi
b.      Proses produksi
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
         Nyalakan mesin panggangan roti bakar atau pan anti lengket,
          Belah roti tawar menjadi empat lapisan jangan sampai terputus.
         Olesi margarin antara lapisan pertama dan kedua kemudian taburkan coklat meses diatasnya
siram dengan susu kental manis lalu tutup
         Olesi margarin antara lapisan ketiga dan keempat kemudian parut keju secara rata diatasnya lalu
siram susu kental manis dan tutup.
          Lelehkan margarin di atas panggangan roti bakar, Olesi permukaan roti bakar dengan margarin,
panggang roti bakar pada setiap sisinya hingga warnanya menjadi kecoklatan. Angkat.
         Potong potong menjadi 5 bagian, roti bakar spesial coklat keju siap dinikmati.
         Sajikan hidangan di atas piring
c.        Perhitungan kapasitas produksi
Hari kerja per tahun                           : 360
Unit gerobak                                      : 5
Rata2 per hari per unit yang dijual    : 155     x

3.2.   Aspek keuangan
Data Dasar yang Digunakan         :
a.       Bisnis yang distudi                       : Roti Bakar
b.       Satuan output bisnis                     : per porsi
c.       Kapasitas produksi/thn                 : 279.000 porsi
d.       Harga/tarif output per satuan     : Rp. 8.000-15.000

A.    Investasi
1)      Investasi Utama                   Rp                  Life Time               Nilai Sisa
a.  Gerobak                     25.000.000                  5                     5.000.00
b.  Mesin Panggang       32.500.000                   5                     32.500.000
c.  Bangunan                  350.000.000                15                   70.000.000
2)       Investasi Penunjang
a.  Kipas Angin                 1.500.000                    5                     300.000
b. Meja                              20.000.000                  5                     4.000.000
c. Kursi                             75.000.000                  5                     15.000.000
d. Sendok                          1.700.000                    5                    340.000
e. Piring                             3.000.000                    5                    600.000
f. Kuas                               100.000                       5                    20.000
g. Pisau                              450.000                       5                    90.000
h. Wajan                            2.000.000                    5                    400.000
i.  Nampan                         1.400.000                    5                    280.000
j.  Penjepit                          9.000.000                   5                   1.800.000
k. Galon                            1.500.000                    5                     300.000
l.  Despenser                     2.500.000                    5                    500.000
m. Lain-lain                      7.500.000                     5                  1.500.000      
     
B.     Biaya-Biaya     
1)      Variabel cost/unit                            
a. Roti Tawar                                      Rp 3800         
b. Mentega                                          Rp 266
c. Susu Coklat                                     Rp 160
d. Susu Putih                                      Rp 160
e. Meses Ceres                                    Rp 113   
f.  Keju                                                Rp 400
g. Kacang                                           Rp 133
h. Selai Strowbery                              Rp 253
i.  Selai Nanas                                     Rp 253
j.  Pisang 1 Tundun                             Rp 500

2)      Fixed cost/tahun
a. Owner Free                                     Rp 48.000.000
b. Gaji Pegawai                                  Rp 66.000.000
c.  Pemeliharaan Gerobak                  Rp 30.000.000
d. Sewa (Air + Listrik)                       Rp 138.000.000
3.3 Aspek lingkungan
Aspek Lingkungan yaitu berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada lingkungan
sekitar. Dalam bisnis ini bisa dibilang limbah dari usaha roti bakar tersebut adalah sampah yang
berserak dan air yang menggenang pada lingkungan sekitarnya.
Untuk mengatasi dampak tersebut dengan cara membuang sampah yang telah disediakan dan
membersihkan semua fasilitas baik di luar maupun yang di dalam.

3.4 Aspek Organisasi dan Manajemen


a.       Organisasi
Terkait dengan struktur organisasi
b.      Pihak manajemen dalam usaha ini
Dari kinerja yang terlihat antara lain, yaitu :
         Owner
 Menyiapakan anggaran untuk pembelian semua bahan dalam pembuatan Roti Bakar
 Membayarkan gaji setiap bulan kepada karyawan
 Memantau secara langsung pada kegiatan penjualan
         Karyawan
  Mengambil bahan-bahan dalam pembuatan roti bakar yang berada di owner
  Membuat serta menghidangkan kepada konsumen
  Melaporkan penjualan setiap hari kepada owner

3.5  bagian administrasi
a. Owner                                     : Rp 4.000.000/bulan
b. Karyawan                               : Rp 1.100.000/bulan
c. Pemeliharaan gerobak            : Rp 500.000/bulan
d. Sewa                                       : Rp 2.300.000/bulan

3.6  aspek pemasaran
1.      4 P (product, price, place, promotion)
a.       Produk
Produk dibuat dengan kualitas yang baik, dengan label sertifikat halal. Rasa yang diciptakan
sesuai dengan keinginan dan selera pasar.
b.      Price
Harga yang ditetapkan disesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Penetapan harga sedikit
di atas harga pesaing, hal ini agar menciptakan kesan bahwa harga yang tinggi menunjukkan
kualitas produk yang baik.
c.       Place
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan komposisi penduduk, keramaian lalu-lintas
kendaraan, dan akses jalan yang baik serta infrastruktur yang memadai. Semua per-timbangan
tersebut dibuat agar memudahkan calon konsumen yang ingin makan di tepat ini.
d.      Promotion
Untuk memperkenalkan produk yang dibuat, maka promosi dapat dilakukan dengan
membuat dan menyebarkan brosur hinggan radius 15 km dari lokasi.
2.      Market share
Pasar sasaran bisnis ini adalah masyarakat di sekitar lokasi rumah makan hingga radius 15
km dan pengendara yang sedang dalam perjalanan. Sehingga untuk target market share hanya
sebesar 60% dari cangkupan wilayah operasional bisnis (radius 15 km).
3.      Potensi permintaan / demand
Potensi permintaan terhadap menu masakan ini selalu bertambah/tumbuh setiap
tahunnya. Pertumbuhan permintaan bisa mencapai 5-15% setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
bertambahnya jumlah penduduk golongan menengah setiap tahunnya.

3.7  Aspek hukum
1.      Izin lokasi
  Bukti pembayaran PBB yang terakhir,
  Rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan

2.      Izin usaha
  Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan    hukum
lainnya.
  NPWP (nomor pokok wajib pajak)
  Surat tanda daftar perusahaan
  Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
  Surat tanda rekanan dari pemda setempat
  Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Perdagangan

3.8  Aspek ekonomi sosial budaya


1.      dari segi sosial
Dengan keberadaan usaha ini wilayah menjadi semakin ramai, daya beli       konsumen
terhadap roti bakar  dapat meningkatkan minat beli konsumen.
2.      Dari sisi budaya
Makanan yang  disuguhkan  ditujukan  kepada  masayarakat, khususnya pecinta kuliner dari
semua usia,kalangan,dan jenis golongan masayarakat apapun.
3.      Dari segi ekonomi
Apakah usaha ini dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk
setempat.
Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk
melihat apakah suatu bisnis layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan
investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI KELAYAKAN USAHA

4.1 Gambaran produk


Produk roti bakar kami berbeda dari roti-roti bakar yang lainnya. Kami mempunyai ide
dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu roti bakar. Kami tidak hanya menjual roti bakar
biasa pada umumnya, tetapi kami juga mempunyai menu spesial yakni roti bakar buah dan roti
bakar ice cream. Tidak hanya menjual roti bakar, kami juga menjual aneka minuman seperti
aneka macam jus buah, sirup, maupun es krim. Kami harap dengan ide dan inovasi kami dalam
menjual roti bakar, dapat menarik para pembeli sehingga dapat meningkatkan omset penjualan
kami.

4.2 Gambaran persaingan


Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaing terhadap
penjualan roti bakar kami agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu
berjualan roti bakar dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang
yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan membeli roti bakar
mereka.

4.3 Gambaran penjualan


            Dalam pelaksanaannya nanti, kami akan menjual roti bakar ditempat yang strategis, yakni
di Jalan Setot Ali Basya,nomor 22, selincah,Jambi  yang merupakan salah satu tempat yang
strategis di Jambi. Dalam menjual roti bakar, Saya akan terjun langsung dalam melayani para
pembeli karena kami tidak ingin menggunakan jasa karyawan pada tahap awal ini. Kami ingin
melihat langsung bagaimana respon para pembeli dalam melihat produk roti bakar kami. Tentu
dalam penjualannya nanti, ada strategi-strategi penjualan yang akan kami pakai dalam menarik
calon pembeli. Besar harapan kami agar dalam pelaksanaannya nanti penjualan roti bakar kami
dapat berjalan dengan sukses.

4.4 Analisa pasar dan pemasaran


Analisis Pasar dan Pemasaran usaha roti bakar kelompok kami
yaitu:
1.      Target Pasar
      Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-
pinggir jalan utama, seperti jalan Majapahit, Taruma negara, amangkurat,
mangkubumi , Alun-alun dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat
lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat
lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk dikenal
oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu masyarakat
sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
2.      Pesaing
      Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah
kreatifitas kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat
membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang
dengan tindakan kita. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga
antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa
menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati peraturan dan undang-
undang pasar yang telah di tetapkan.

3.      Sasaran Pembeli

      Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup


semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah
dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu
untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami
berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami
berikan yaitu mulai dari Rp8.000 sampai dengan Rp15.000.

4.5 Strategi pemasaran


Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
1.      Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
bercerita dengan teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan
usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat
akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan
disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang
lain untuk membeli roti bakar di tempat kita.
2.      Dengan media Internet

            Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat


dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui
facebook, twitter, blog,dll. Karna sebagian besar masyarakat telah
menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui
usaha kita,
3.      Pengembangan Pasar
            Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti
diatas, kami juga mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah
pasar baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal
ini, dapat dengan memperluas usaha roti bakar ini ke daerah-daerah lain,
dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga
dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat
pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4.      Pengembangan Produk

            Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa


yang mungkin tidak ada di pesaing lain, seperti rasa durian dengan harga
yang terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen.
Sehingga jangkauan pasar mililiki semakin luas, dan tingkat loyalitas
konsumen pun setiap harinya kian meningkat. Kami juga menerima
pemesanan pada acara-acara arisan, ulang tahun, dan juga acara resmi
lainnya.
5.      Langkah-langkah promisi

            Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami


tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut
yaitu:
         Pada malam minggu kami akan memberikan potongan harga kepada
konsumen yang membeli roti dengan harga diatas Rp8.000, maka akan
kami berikan diskon sebesar 10%.
         Apabila konsumen membeli roti bakar diatas 4 bungkus, maka kami akan
menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga yang paling
rendah yaitu Rp8.000,-
         Selain itu, apabila konsumen membeli roti bakar diatas 8 bungkus, maka
kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga
yang paling rendah yaitu Rp8.000,- dan memberikan gratis satu bungkus
roti bakar.

4.6  Analisa oporasional
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
1.      Desain produk
Desain produk yang diusahakan ialah kami membuatnya dengan
semenarik mungkin   agar pelanggan tidak bosan dengan tampilan roti
bakar yang itu-itu saja.
2.      Tempat usaha
            Tempat usaha yang kami rintis ialah dipinggir jalan-jalan utama
yang ramai dilalui orang, agar konsumen dapat dengan mudah
mengakses tempat usaha kami, selain itu di alun-alun juga
memungkinkan kami untuk membuka usaha roti bakar ini.
3.      Pengawasan kualitas
            Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha kami ini agar dapat
dikonsumsi oleh konsumen dengan baik dan aman, maka kami
melakukan pengecekan setiap hari terhadap kualitas maupun kuantita
dari roti-roti yang ada. Agar para konsumen tidak mendapatkan produk
yang tak layak jual dan makan.

4.      Marketing atau promosi


 Analisis aspek SDM:
         Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber
Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:

1) Distributor
            Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka
kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor roti bakar
lainnya, sehingga bahan-bahan dari roti bakar ini mudah didapatkan.
Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok barang-
barang yang kami butuhkan seperti pabrik roti maupun toko roti yang
menjual segala bahan yang kami butuhkan.

2) Tenaga Kerja
            Dalam bisnis jualan roti bakar ini kita tidak memerlukan sumber
daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan
tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun /
telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena ini merupakan
pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.

3) Masyarakat Sekitar
            Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya
masyarakat juga berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita
juga harus memiliki hubungan baik dengan masyarakat setempat, karna
apabila kita tidak mempunyai hubunga baik maka bisa saja usaha kita
tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang
baik dan jujur terhadap siapa saja.
         . Metode Pelaksanaan Program

1. Metode pengumpulan data


            Metode pengumpulan yang dilakukan ialah dengan mencatat
segala jenis aktifitas dan kendala-kendala apa saja yang dapat
menghambat kelancaran usaha roti bakar ini. Kritik dan saran dari
pelanggan akan sangat mendukung kemajuan usaha ini.
2. Survei bahan baku
            Bahan baku sangat penting dalam usaha roti bakar, karena tanpa
tersedianya bahan baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar,
salah satu faktor yang mendukung usaha roti bakar ini ialah bahan baku,
maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja sama
dengan salah satu pabrik roti maupun toko roti yang menjual bahan baku
tersebut.
3. Pembuatan bahan baku.
            Pada pembuatan roti, fermentasi berfungsi menambah cita rasa,
mengembangkan adonan roti dan membuat roti berpori. Hal ini
disebabkan oleh gas CO2 yang merupakan hasil fermentasi. Roti yang
dibuat menggunakan ragi memerlukan waktu fermentasi sebelum
dilakukan pemanggangan. Pembuat roti harus menyimpan adonan di
tempat yang hangat dan agak lembab. Keadaan lingkungan tersebut
dapat memungkinkan ragi untuk berkembang biak, memproduksi karbon
dioksida secara terus menerus selama proses fermentasi.
4. Kandungan mikrobia dalam bahan baku.

5. Pengemasan bahan baku


Bahan baku yang kami terima dikemas dengan menggunakan
palstik tipis dan dipres, berhubung bahan baku yang kami pesan dalam
jumlah yang banyak, pengemasan dimasukkan kedalam kardus.
6. Sosialisasi kepada masyarakat
            Percobaan demi percobaan kami lakukan demi mendapatkan cita
rasa yang sesui dengan lidah konsumen dan berbeda dari roti bakar
lainnya, untuk tahap awal kami memberi secara cuma-cuma kepada
tetangga sekitar dan pelanggan 5 orang pertama. Setelah mendapat
respon yang bagus baru kami berani mengembangkan usaha roti bakar
ini, tidak lupa pula kami menjelaskan kepada konsumen tentang
kandungan gizi dan manfaat roti bagi tubuh manusia melalui selebaran
yang kami tempel dan diletakkan didekat meja maupun gerobak
dagangan.
7. Penjualan atau pemasaran produk
            Penjualan dilakukan setelah selesai segala aktifitas kuliah, bisanya
dilakukan dari sore hingga malam hari, tergantung dari bahan baku yang
kami punya setiap malamnya. Kami juga menerima pesanan dalam
jumlah kecil, berhubung modal kami terbatas, maka kami tidak berani
menerima pesanan dalam jumlah yang banyak.
8. Pembagian hasil kerja
            Usaha Roti Bakar ini merupakan usaha bersama yang kami rintis
yang menggunakan modal awal dengan cara patungan, maka dari itu
keuntungan juga kami bagi rata.
4.7 Sumber dan penggunaan dana
a.       Rencana Anggaran

Anggaran   

Investasi (Rp.) 533.150.000

Modal kerja (Rp.) 1,106,580,000   

- Biaya Tetap
(Rp.)/tahun 264,000,000   

 - Biaya Var. (Rp.) 842,580,000   

Jumlah ( Rp.) 1,639,730,000


Penggunaan
Sumber Dana data bobot
Investasi
Dana sendiri (Rp.) 1,128,901,800 :sisanya 287,901,000 68.85%
Modal
kerja :sisanya 841,000,800
Jumlah  Dana
Sendiri 1,128,901,800

Investasi :  46.
Pinjaman (Rp.) 510,828,200 %* Inv 245,249,000 14.96%
Modal kerja: 24
%*MK 265,579,200 16.20%
Jumlah
Pinjaman: 510,828,200

Jumlah                1,639,730,000 100.%

b.      Perhitungan Cut Off Rate

Pinjaman untuk investasi Keterangan


         Bobot pinjaman 14.96% Dihitung
         Pajak 30.00% Angka % pajak dalam benefit
         Tingkat suku bunga pinjaman 13.50% Ditetapkan
         Cost of Capital 9.45%  =(1- 30%)* i pinjaman investasi

Pinjaman untuk modal kerja


         Bobot pinjaman 16.20% Dihitung
         Pajak 30.00% Angka % pajak dalam benefit
         Tingkat suku bunga pinjaman 11.27% Ditetapkan
         Cost of Capital 7.89%  =(1- 30%)* i pinjaman modal kerja

      Modal sendiri
         Bobot modal sendiri 68.85%
         Tabungan Rf 7.50% Ditetapkan
         Laba Usaha sejenis Rm 16% Ditetapkan
         Resiko ) βj 1.07 Ditetapkan
         Biaya modal sendiri tanpa utang Rj 16.60% Dihitung
         Ratio (pinjaman/modal sendri) 45.25% Dihitung
         Cost of Capital 18.50% Dihitung

4.8  Analisa Base Casea.


1.      Tingkat produksi dimulai dari 50% sampai 100%. Dimulai dari 50% karena BEQ adalah 44,56%
dan setiap tahun kenaikan produksi adalah 2%, jadi tingkat produksi harus diatas BEQ.
(Perhitungan base case ada dilampiran)
2.      Kapasitas maksimum dari produksi Roti bakar adalah 279.000 porsi. Dimana dari 5 unit gerobak
setiap tahunnya harus terjual maksimal 262.500 mangkok. Perkembangan produksi untuk 5
tahun masih 468.500 porsi. Namun jika permintaan naik kapasitas produksi akan ditambah.

4.9 Analisa Sensitifitas
1.         analisa Sensitifitas dengan asumsi Produksi Turun 1%
Jika produksi turun 1% NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentase turun dari base case
namun belum negatif. Tetapi table growth of production pinjaman pada tahun ke-0, laba sebelum
pajak positif. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menambah
produksi lebih dari 1%. (Perhitungan ada dilampiran)
2.         Analisa Sensitifitas dengan asumsi Biaya Naik 103 %
Jika biaya naik 103 % NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentase turun dari base case namun
belum negatif. Tetapi laba sebelum pajak pada table growth of production tahun ke-0 positif.
Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menurunkan biaya-biaya
lebih dari 103 % pada biaya variabel maupun biaya tetap. Jika ingin menurunkan biaya pilih
salah satu saja biaya variabel atau biaya tetap jangan kedua biaya tersebut diturunkan dan harga
jual mie ayam dinaikkan agar laba sebelum pajak tidak negatif. (Perhitungan ada dilampiran)
3.         Analisa Sensitifitas dengan asumsi Investasi Mundur 1 Tahun
Jika investasi mundur 1 tahun bisnis tidak layak untuk dijalankan walaupun NPV, BCR, dan
IRR nilai dan persentasenya turun dari base case. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan
manajemen adalah investasi jangan mundur lebih dari 1 tahun karena jika investasi mundur lebih
dari 1 tahun kemungkinan bisnis tidak layak .

BAB IV
PENUTUP

Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi orang lain. Tidak lupa kami mengucap syukur kepada Tuhan YME karena atas
segala Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan proposal bisnis kami. Dan tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal
ini. Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap
awal kami dalam memulai usaha roti bakar ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami
berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik kami harapkan dari semua pihak karena kami menyadari bahwa proposal
kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi
pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
                                                                                                     Jambi , 28 November 2015

                                                                                      Niza Dahniati

Anda mungkin juga menyukai