DIALOG KAJIAN PEMINDAHAN IBU KOTA Jam 09.30 FINAL - Publish PDF
DIALOG KAJIAN PEMINDAHAN IBU KOTA Jam 09.30 FINAL - Publish PDF
Oleh:
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
2
1 Mengapa Ibu Kota harus pindah ke Luar Jawa?
3
Sekitar 57% Penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa
21,78%
56.932.400 Jiwa
Sumatera
7,33%
6,05% 19.149.100 Jiwa
2,72%
15.801.800 Jiwa Sulawesi
7.103.500 Jiwa
Kalimantan
Maluku & Papua
56,56%
147.828.100 Jiwa 5,56%
Jawa 14.540.600 Jiwa
Bali & Nusa Tenggara
• Pulau jawa memiliki jumlah penduduk tertinggi, 56,56% dari total jumlah penduduk Indonesia,
sementara itu daerah-daerah lain memiliki jumlah penduduk sangat rendah (<10%) kecuali Pulau
Sumatera
4
Kontribusi Ekonomi per Pulau terhadap PDB Nasional
• Kegiatan
perekonomian
masih terkonsentrasi
di Pulau Jawa
tercermin dari share
PDRB 58,49%
KBI KTI • Share PDRB
5,3% Jabodetabek
5,1% terhadap PDB
Nasional 20,85%.
• Pertumbuhan
Ekonomi di Pulau
Jawa 5,6%, lebih
tinggi
dibandingkan
dengan luar Pulau
Kontribusi Jawa 4,7%
5
Krisis Ketersediaan Air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta
dan Jawa Timur
7
Ancaman Gempa Bumi di Indonesia
Hongkong 6,683
Depok 2,179,813
Moskow 4,748
Tangerang 2,093,706
Los Angeles 3,275
Semarang 1,602,717
Sumber : BPS (2017) Sumber: United Nations Demographic Yearbook (2017)
Palembang 1,602,071
Jakarta sulit memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar (a.l. perumahan, air bersih, dan sanitasi)
9
Meningkatnya beban Jakarta:
Penurunan daya dukung lingkungan dan kerugian ekonomi
Rawan banjir
Tanah turun dan muka air laut naik
Kualitas air sungai 96% tercemar berat
Land Subsidence
2000-2015 (ITB)
10
10
Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara dalam
2 Sistem Perkotaan dan konstelasi wilayah
11
Pengembangan 6 Wilayah Metropolitan di Luar Jawa
WM
Medan
WM
WM Manado
Palembang Strategi:
– Mendorong peran
Kawasan Strategis
Nasional (KSN)
Perkotaan/
Metropolitan dalam
mendukung
WM
Semarang
WM pertumbuhan
Banjarmasin wilayah/pulau
Legend: WM
WM
= Main roads Jakarta Makassar – Pengembangan
= Rails rencana investasi
= National Activity Centers WM sektor jasa strategis
= Regional Activity Centers Bandung bagi metropolitan
WM
baru
= Port cities
WM Denpasar
= Aerotropolis Surabaya
WM Jakarta WM Denpasar
= Dam Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan
= PLTN WM Medan WM Semarang WM Banjarmasin
Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo Kendal-Demak-Ungaran-Salatiga-Semarang-Purwodadi Banjarmasin-Banjarbaru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut
= Airports WM Palembang Wm Surabaya WM Makassar
Palembang-Betung-Indralaya- Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo- Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar
= Palapa Ring Lane
Kayuagung Lamongan
= KSN (Metro)
Sumber: Bappenas (2019) 12
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan
Industri (KI) sebagai Pusat Pertumbuhan Wilayah
KPBPB Sabang
KI KUALA TANJUNG
KEK & KI SEI MANGKEI KEK MOROTAI
KEK & KI BITUNG
Destinasi Prioritas
Danau Toba KEK GALANG BATANG KEK MBTK
13
Pengembangan Sistem Perkotaan Nasional
15
Rancangan Zonasi Kawasan Ibu Kota Negara
• Istana
1. Kawasan Inti • Kantor Lembaga Negara
Pusat Pemerintahan (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif)
(2.000 Ha)
• Taman Budaya
• Botanical Garden
• Perumahan ASN
2. Kawasan IKN • Fasilitas pendidikan dan kesehatan
(40.000 Ha) • Universitas
• Science & Techno Park
• Hi-tech and Clean Industries
• R&D Center
• MICE / Convention Center
• Sport Center
• Museum
17
Pemindahan Ibu Kota merupakan fenomena umum
yang telah dilaksanakan oleh banyak negara
Dalam 100 tahun, lebih dari 30 negara sukses memindahkan Ibu Kota. Contoh:
Brazil (Brasilia)
Malaysia (Putrajaya)
Korea Selatan (Sejong)
Kazakhstan (Astana)
Australia (Canberra)
30 negara sedang merencanakan utk memindahkan Ibu Kota, bahkan beberapa
negara sudah memasuki tahap pembangunan , contoh:
Mesir
Iran
Liberia
Sejarah mencatat, setiap 3-4 tahun terjadi pemindahan Ibu Kota. Bahkan akhir-akhir
ini, berlangsung hampir setiap 2 tahun sekali.
18
Best Practice Pemindahan Ibu Kota Negara
Washington DC (USA) Brasilia (Brazil) Sejong City (Korea) Putrajaya (Malaysia)
Periode Pembangunan 1790 - 1922 1956 – 1961 (5 tahun untuk 2005 – 2030 1996 – 2001 (5 tahun untuk
(132 tahun) pusat pemerintahan) (25 tahun) pusat pemerintahan)
Fungsi Utama • Fungsi Pemerintahan, • Fungsi Pemerintahan, • Fungsi Pemerintahan, • Fungsi pemerintahan
• Perumahan • Perumahan • Science Park : business and R&D • Open Space
• Taman, Rekreasi, dan • Sport Center institutes specialized in BT, IT, ET • CBD
Ruang Terbuka • Taman, Botanical Garden, • Creative Campus : higher • Public amenities
• Kawasan Komersial Kebun Binatang education trained for R&D and
• National Memorials, • Bioskop, Teater, Restoran start-up
Museum • Cultural Center • Campus Town : commercial and
• Banking recreational facilities
• Small Local Industries
Tema Kota vibrant world capital , smart Education & Information City, Intelligent and Garden City
Modernist City
green and sustainable city Green City
Luas Area 17.900 HA 581.400 HA 7.300 HA 4.900 Ha
19
Sumber: World Bank (2017)
Washington DC, USA – Lessons Learned
• Motivasi:
Permasalahan Ibu Kota sebelumnya.
Penguatan Identitas Bangsa.
Memperbarui kebanggaan nasional dengan membangun ibu kota yang modern di abad 21
Meningkatkan kesatuan nasional dengan membuka lahan kosong di tengah-tengah Brazil
• Tidak meremehkan resiko politik – pembangunan dalam 5 (lima) tahun memerlukan kompromi
• Perhitungan yang realistis terhadap biaya menjadi kunci utama – Land value di Brasilia naik lebih
lambat dari yang diperkirakan, mengakibatkan pengeluaran pemerintah yang sangat besar untuk
membangun kota baru.
• Merencanakan untuk peduduk dari semua lapisan masyarakat –Perencanaan telah disusun dengan
baik, namun pelaksanaan yang tergesa-gesa mengakibatkan penjualan superblok tidak teratur dan
berpihak kepada penawar tertinggi.
• Menanamkan modal investasi pada infrastruktur nasional – infrastruktur dapat memberikan dampak
positif terhadap pemerataan pembangunan.
23
Kriteria penentuan lokasi Ibu Kota
Lokasi Strategis, secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia untuk mereprensentasikan
keadilan dan mendorong percepatan pengembangan wilayah KTI (Indonesia Centris).
Tersedia lahan luas milik pemerintah/BUMN Perkebunan untuk mengurangi biaya investasi.
Lahan harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, serta kebakaran
hutan dan lahan gambut
Tersedia sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan
Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang untuk efisiensi investasi awal infrastruktur.
Akses mobilitas/logistik : bandara, pelabuhan dan jalan.
Ketersediaan pelabuhan laut dalam sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim
melalui konektivitas tol laut antar pulau.
Tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi yang memadai untuk dikembangkan
Potensi konflik sosial rendah dan memiliki budaya terbuka terhadap pendatang, serta memiliki
dampak negatif minimal terhadap komunitas lokal.
Memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan, terutama (a) to minimize vulnerability of State;
(b) Safeguard its territorial; (c) help to gain Regional and International Affairs; (d) Tidak dekat
wilayah perbatasan negara.
24
Hasil Kunjungan Lapangan Provinsi
Kalimantan Tengah
Keunggulan
+ Memiliki akses terhadap Bandara Tjilik Riwut (Hierarki
Pengumpul Tersier)
+ Bebas bencana gempa bumi
+ 97,04% wilayah deliniasi tergolong ke dalam area
yang aman dari banjir
+ Tidak berbatasan langsung dengan batas negara
+ Ketersediaan lahan yang luas dengan 70% status
hutan produksi konversi (bebas konsesi) dan hutan
produksi dengan konsesi Hutan Alam
Kelemahan
– Lokasi jauh dari pelabuhan laut sekitar ±6 jam
– Ketersediaan sumber daya air tanah terbatas, hanya
tersedia air sungai
– Di sebagian besar wilayah deliniasi memiliki lapisan
gambut yang rentan terhadap kebakaran hutan
dan lahan
– Struktur demografi relatif homogen
Hasil Kunjungan Lapangan Provinsi
Kalimantan Timur
Keunggulan
+ Dekat dengan 2 bandara besar di Balikpapan dan
Samarinda
+ Dekat dengan akses Jalan Tol Balikpapan -Samarinda
+ Dekat dengan Pelabuhan Semayang Balikpapan
+ Ketersediaan infrastruktur jaringan energi dan air bersih
+ Struktur Demografi heterogen, sebagian besar
merupakan pendatang
+ Lokasi delineasi dilewati oleh ALKI II di sekitar Selat
Makassar
+ Bebas bencana alam gempa bumi dan kebakaran
hutan
+ Tidak berbatasan langsung dengan batas negara
+ Memiliki ketersediaan lahan dengan status APL, hutan
produksi dengan konsesi HTI dan hutan produksi yang
bebas konsesi
Kelemahan
– Rawan banjir pada wilayah yang dekat dengan hulu DAS
– Ketersediaan sumber daya air tanah rendah
6 Kebutuhan Pembiayaan
27
Skema Pembiayaan Pemindahan Ibu Kota
28
Estimasi Cost Project dan Pembiayaan Fisik Ibu Kota Negara
Sumber Pembiayaan
Cost APBN Swasta
No. Komponen Project (Termasuk PNBP- (Skema Kerja
Skema KPBU
(Rp T) Earmark/ Sama
Manajemen Aset) Pemanfaatan)
A. Fungsi Utama:
1. Gedung legislatif v
2. Gedung eksekutif 32,7 v
3. Gedung yudikatif v
4. Istana Negara dan bangunan strategis TNI/POLRI v
B. Fungsi Pendukung:
1. Rumah dinas (bertingkat & Rumah Tapak ASN & TNI/POLRI)
v
2. Sarana Pendidikan (SD, SMP, & SMA)
3. Sarana Pendidikan (Perguruan Tinggi) 265,1 v
4. Sarana Kesehatan v v
5. Lembaga Pemasyarakatan v
C. Fungsi Penunjang: v
1. Sarana dan prasarana (jalan, listrik, telekomunikasi, air 156,2
v
minum, drainase, pengolah limbah, sarana OR)
2. Ruang terbuka hijau 4 v
D. Pengadaan Lahan 8 v
Total 466 30,6 340,6 95
Keterangan: Cost project bandar udara dan pelabuhan pembiayaannya melalui BUMN. 29
TERIMA KASIH