Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR BETON BERTULANG III

KEHILANGAN GAYA PRATEGANG


AKIBAT PERPENDEKAN ELASTIS BETON
PADA BETON PRATEGANG PRA TARIK
• Antara sistem pra-tarik dan pasca tarik pengaruh kehilangan gaya
prategang akibat perpendekan elastis beton ini berbeda.
• Pada sistem pra-tarik perubahan regangan pada baja prategang yang
diakibatkan oleh perpendekan elastis beton adalah sama dengan
regangan beton pada baja prategang tersebut. Pada metode ini jika
hanya menggunakan kabel tunggal maka tidak ada kehilangan
prategang akibat perpendekan elastis beton, hal ini dikarenakan gaya
prategang diukur setelah perpendekan elastis beton terjadi.

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

• Kehilangan tegangan akibat perpendekan elastis tergantung pada


rasio antara modulus elastisitas beton dan tegangan beton dimana
baja prategang terletak dan dapat dinyatakan dengan persamaan :
Es
ES = n ∙ fc = ∙ fc
Ec
ES = kehilangan gaya prategangan
fc = tegangan beton
n = rasio perbandingan modulus elastisitas baja prategang dan
modulus elastisitas beton
Es = modulus elastisitas baja prategang
Ec = modulus elastitas beton

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

• Menurut ACI, tegangan pada beton akibat gaya prategang awal ( Pi ) :


Pi
fc =
Ac + n ∙ As

• Kehilangan gaya prategang akibat perpendekan beton elastis :


n ∙ Pi
ES = n ∙ fc =
Ac + n ∙ As
ES = kehilangan gaya prategangan
Pi = gaya prategang awal
Ac = luas penampang beton
As = luas penampang baja prategang

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

Contoh :
Beton prategang dengan metode pra-tarik memiliki panjang balok 10 m.
Dimensi beton tersebut adalah 450 x 450 mm. Luas tulangan baja
prategang sebesar 925 mm2 yang ditarik dengan tegangan sebesar 1350
MPa. Modulus elastisitas beton sebesar 30000 MPa dan modulus elastisitas
baja prategang sebesar 200000 MPa.
Tentukan kehilangan gaya prategangan akibat elastisitas beton prategang
metode pra tarik tersebut!

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

Penyelesaian :
Gaya prategangan awal
Pi = fs ∙ As = 1350 ∙ 925 = 1248750 N

Es 200000
n= = = 6,6667
Ec 30000

n ∙ Pi 6,6667 ∙ 1248750
ES = = = 𝟑𝟗, 𝟖𝟗𝟔𝟐 𝐌𝐏𝐚
Ac + n ∙ As 450 ∙ 450 + 6,6667 ∙ 925

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

KEHILANGAN GAYA PRATEGANG


AKIBAT PERPENDEKAN ELASTIS BETON
PADA BETON PRATEGANG PASCA TARIK
• Pada metode pasca–tarik yang hanya menggunakan kabel tunggal
maka tidak ada kehilangan prategang akibat perpendekan elastis
beton, hal ini dikarenakan gaya prategang diukur setelah
perpendekan elastis beton terjadi.
• Jika pada metode pasca–tarik ini, kabel prategang menggunakan lebih
dari satu kabel maka kehilangan gaya prategang ditentukan oleh
kabel yang pertama ditarik dan memakai harga setengahnya untuk
mendapatkan harga rata-rata semua kabel.

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

• Kehilangan gaya prategang pada metode pasca tarik adalah :


n ∙ Pi
ES = ∆ ∙ fc =
Ac
ES = kehilangan gaya prategangan
fc = tegangan beton
Pi = gaya prategang awal
n = rasio perbandingan modulus elastisitas baja prategang dan
modulus elastisitas beton
Es = modulus elastisitas baja prategang
Ec = modulus elastitas beton

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

Contoh :
Beton prategang dengan metode pasca tarik memiliki panjang balok 10 m.
Dimensi beton tersebut adalah 450 x 450 mm. Luas tulangan baja
prategang sebesar 925 mm2 yang terdiri dari 5 buah tendon. Kabel
prategang tersebut ditarik satu persatu dengan tegangan tegangan sebesar
1350 MPa. Modulus elastisitas beton sebesar 30000 MPa dan modulus
elastisitas baja prategang sebesar 200000 MPa.
Tentukan kehilangan gaya prategangan akibat elastisitas beton prategang
metode pasca tarik tersebut!

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

Penyelesaian :
Kehilangan prategang untuk tendon 1 (disebabkan oleh gaya prategang
pada 4 kabel lainnya)
P1 = 5 − 1 925Τ5 1350 = 999000 N
n ∙ Pi (200000Τ30000)(999000)
ES1 = = = 32,8889 MPa
Ac (450 ∙ 450)
Kehilangan prategang untuk tendon 2 (disebabkan oleh gaya prategang
pada 3 kabel lainnya)
P2 = 5 − 2 925Τ5 1350 = 749250 N
n ∙ Pi (200000Τ30000)(749250)
ES2 = = = 24,6667 MPa
Ac (450 ∙ 450)

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

Penyelesaian :
Kehilangan prategang untuk tendon 3 (disebabkan oleh gaya prategang
pada 2 kabel lainnya)
P3 = 5 − 3 925Τ5 1350 = 499500 N
n ∙ Pi (200000Τ30000)(499500)
ES3 = = = 16,4444 MPa
Ac (450 ∙ 450)
Kehilangan prategang untuk tendon 4 (disebabkan oleh gaya prategang
pada 1 kabel lainnya)
P4 = 5 − 4 925Τ5 1350 = 249750 N
n ∙ Pi (200000Τ30000)(249750)
ES4 = = = 8,2222 MPa
Ac (450 ∙ 450)

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR
STRUKTUR BETON BERTULANG III

Penyelesaian :
Kehilangan prategang untuk tendon 5
P5 = 5 − 5 925Τ5 1350 = 0 N
n ∙ Pi (200000Τ30000)(0)
ES5 = = = 0 MPa
Ac (450 ∙ 450)

Kehilangan gaya prategang metode pasca tarik


ES1 + ES2 + ES3 + ES4 + ES5
ESrerata =
5
32,8889 + 24,6667 + 16,4444 + 8,2222 + 0
ESrerata = = 𝟏𝟔, 𝟒𝟒𝟒𝟒 𝐌𝐏𝐚
5

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TIDAR

Anda mungkin juga menyukai