Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri sangat berpengaruh berbagai macam hal diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan zaman ( dalam Tarwoto
& Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan
hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam
lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan
cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter, 2005).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (dalam Tarwoto & Wartonah
2006).

B.     RUMUSAN MASALAH


Bagaimana pemenuhan defisit perawatan diri pada pasien?

C.     TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan mahasiswa mengerti dan mengetahui tentang
asuhan keperawatan pada pasien terhadap pemenuhan defisit perawatan diri.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa memahami konsep dasar personal hygiene
b.      Mahasiswa memahami asuhan keperawatan personal hygiene secara teoritis
c.       Mahasiswa memahami proses asuhan keperawatan kebutuhan personal hyhiene pada pasien.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE
1.      Definisi Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah
salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan kondisi kesehatan, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Ukuran kebersihan
atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap
orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan
informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau
frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan perawatan diri.
2.      Epidemologi
Pemenuhan kebutuhan personal hygine biasanya menyangkut tentang kebutuhan untuk
kebersihan diri secara mandiri. Gangguan pada personal hygine dapat terjadi pada semua tingkat
umur. Pasien yang tidak bisa bangun sendiri atau hanya tidur dirumah sakit biasanya yang
mengalami gangguan personal hygine.
3.      Etiologi
a.       Gangguan kognitif
b.      Penurunan motivasi
c.       Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
d.      Ketidaknyamanan merasakan hubungan spasial
e.       Ansietas
f.       Kelemahan
4.      Faktor Predisposisis
Menurut Potter dan Perry (2005), sikap seseorang melakukan personal hygiene dipengaruhi
oleh sejumlah faktor antara lain:

a.       Citra Tubuh


Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada orang tersebut.
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini
dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
b.      Praktik sosial.
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi
praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene
dari orang tua mereka.
c.       Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang
penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kosmetik. Perawat juga harus menentukan jika
penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan sosial yang dipraktikkan oleh
kelompok sosial klien.
d.      Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi
praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus
termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau
kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang
diharapkan dan menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seseorang
untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e.       Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.
Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda
pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan.
f.       Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun,
sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g.      Kondisi Fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi
sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
5.      Tanda dan Gejala
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
a.       Kulit kepala kotor, rambut kusam, dan acak-acakan
b.      Hidung dan telinga kotor
c.       Gigi kotor disertai mulut bau
d.      Rambut panjang dan tidak terawat
e.       Kuku panjang dan tidak terawat
f.       Badan dan pakaian kotor
g.      Penampilan tidak rapi
6.      Pemeriksaan Fisik
a.        Rambut
    Amati kondisi rambut.
    Keadaan rambut yang mudah rontok.
    Keadaan rambut yang kusam.
    Tekstur rambut.
b.        Kepala
    Amati dengan benar kebersihan kulit kepala
    Normosepal
    Ketombe
    Berkutu
    Kebersihan
    Apakah ada nyeri tekan
c.        Mata
 Apakah mata kanan dan kiri simetris
 Konjungtiva ananemis
 Seklera aninterik
 Seklera pada kelopak mata.
d.       Hidung
    Apakah pilek
    Apakah ada perubahan penciuman
    Kebersihan hidung
    Keadaan membrana mukosa apakah ada septum deviasi
e.        Mulut
 Keadaan mukosa mulut
 Kelembapan
 Adanya lesi
 Kebersihan
f.         Gigi
 Amati kondisi mukosa mulut dan kelembaban mulut
 Apakah ada karang gigi
 Apakah ada carries
 Kebersihan.
g.        Telinga
 Amati telinga kanan kiri apa simetris
 Apakah ada lesi
 Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga.
h.      Kulit
    Amati kondisi kulit (tekstur, turgon, kelembaban)
    Apakah ada lesi
    Apakah ada luka
i.          Kuku, Tangan, dan Kaki
    Amati kebersihan kuku
    Perhatikan adanya luka
j.          Tubuh secara umum
    Amati kondisi dan kebersihan badan secara umum.
    Perhatikan adanya klainan pada kulit pasien
7.      Terapi
a.       Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien.
b.      Ciptakan lingkungan yang mendukung.
c.       Sikap keluarga.
d.      Membantu klien untuk melakukan perawatan diri.
8.      Penatalaksanaan
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami atau
beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang mengalami tekanan
(tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan
lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir
rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa
nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit dan memperlancar sistem
peredaran darah di bawah kulit. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara membersihkan
dan menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah infeksi pada mulut
akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan dan menjaga
kebersihan gigi dan mulut. Tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
secara sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau
infeksi akibat garukan dari kuku.

ASUHAN KEPERAWATAN
TINJAUAN KASUS

Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 2 minggu yang lalu dengan diagnosa
medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran
kompos mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas,
pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada lukaserta tidak dapat menggerakannya.
Klien juga mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi serta memotong kuku
selama berada diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa
menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan
bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, saat berbicara tercium bau, gigi
terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak bercahaya, kuku panjang dan kotor.
Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Klien
juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit. Balutan luka diganti setiap satu kali
sehari dengan menggunakan prinsip steril. Nafsu makan klien baik dimana klien mampu
menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah sakit.

 
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
(Personal Hygiene)

A.    Data Biografi
1.      Nama Pasien               : Ny.E
2.      Tempat/tanggal lahir   : Manado, 10 desember 1977
3.      Umur                        : 35 thn
4.      Jenis Kelamin              : Perempuan
5.      BB/TB                        : 55 Kg/158 cm
6.      Status Perkawinan      : Kawin
7.      Agama                        : Islam
8.      Suku Bangsa               : Indonesia
9.      Pendidikan                  : S1
10.  Pekerjaan                     : Sekretaris
11.  Alamat : Tuminting
12.  Nama Suami                : Tn. M
13.  Pendidikan Suami       : S1- Hukum
14.  Pekerjaan                   : Pengacara

B.     Riwayat Kesehatan
a.      Riwayat penyakit sekarang        : Klien datang ke rumah sakit dengan kondisi
terdapat luka pada daerah tungkai kaki kiri. Suami klien mengatakan luka disebabkan karena
terkena rantai sepeda motor ketika perjalanan berobat ke dokter 1 bulan yang lalu. Klien
mengatakan saat kejadian tersebut klien sama sekali tidak merasakan sakit pada kakinya. karena
luka dirasa tidak sembuh-sembuh dan semakin melebar, kemudian klien dibawa ke RSUP Prof
Kandou Malalayang
b.       Diagnosa medis     : DM dengan ganngrene pada dorsal pedis
dengan balutan luka harus diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril

c.      Keluhan     : Klien mengeluh lemas,pusing dan merasa sakit pada daerah dorsal pedis yang ada
luka serta tidak dapat menggerakannya dan klien terlihat meringis.

C.    Pola Kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan saat ini)


1.      Pola Aktivitas
a)      Di rumah   : Melakukan aktivitas seperti biasa
b)      Di RS        : Dibantu seluruhnya oleh keluarga dan
  Perawat
2.      Pengkajian fisik yang berhubungan dengan aktivitas :         
a)      Kekuatan   otot      : -
b)      Paralis                    : -
c)      Terapi bedrest       : bedres dengan posisi semi fowler
d)     Lain-lain                : DM dengan gangrene pada dorsal pedis, balutan luka
                                diganti  sekali sehari menggunakan prinsip steril

B.     Pola Nutrisi
1.      Frekuensi                  : 3x /hari                                 
2.      Jenis                        : nasi, lauk, dan sayur             
3.      Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan nutrisi:
a)      Turgor kulit                                   : elastis
b)      Kelembaban mukosa mulut           : lembab
c)      Konjungtiva                                  : anemis
d)     Lain-lain                                        : -

C.    Pola Eliminasi
1.      BAB                  
a)      Frekuensi   :  I x sehari
b)      Cara           :       dibantu
  Di tempat tidur
  
2.      BAK
a)      Frekuensi   :  1600 cc/hari
b)      Cara           : dibantu Di tempat tidur

D.    Pola kebersihan
                                                                                         
1.      Kebiasaan mandi                                 :  I x sehari
2.      Mencuci rambut                                  :  l x 3hari
3.      Membersihkan gigi dan mulut            : 1 x sehari
4.      Mengganti pakaian                              : 1 x sehari
5.      Membersihkan kaki dan kuku             : 1 x seminggu 
6.      Kebersihan kulit                                  : tidak teratur
7.      Cara membersihkan                             : dilap dengan air

E.     Keadaan Psikososial
1.      Konsep diri
a)      Gambaran diri       : klien mengatakan malu karena pada kakinya ada luka
  dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
b)      Peran                     : klien mengatakan perannya sebagai wanita karier.

2.      Suasana hati                : terlihat cemas, gelisah dan sering melamun


3.      Karakter                      : supel, ramah, dan lemah lembut
4.      Perkembangan mental : sesuai dengan manusia
5.      Daya konsentrasi         : klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
6.      Sosialisasi                    : bersosialisasi dengan keluarga dan pasien lain.

F.     Riwayat Kesehatan Lingkungan
1.      Kebersihan
a)      Rumah                   : klien mengatakan rumahnya setiap hari jarang disapu
b)      lingkungan             : klien mengatakan lingkungan sekitar kotor dan berisik
2.      Polusi                      : klien mengatakan rumahnya dekat pabrik
3.      Kemungkinan bahaya : dekat dengan jalan raya

G.    Pemeriksaan Fisik
1.      Rambut
a)      Tekstur                  : kasar, kusam, dan berketombe
b)      Warna                    : hitam
c)      Kebersihan            : rambut terlihat kotor
d)     Distribusi               : merata
e)      Kulit kepala           : kulit kepala kotor
f)       Gatal                     : klien mengatakan kepala terasa gatal,
g)      Kebersihan            : klien mengatakan sudah 5 hari belum cuci rambut,

2.      Gigi dan mulut


a)      Kelengkapan gigi  : sudah tidak lengkap dengan jurnlah 30 buah
b)      Masalah gigi          : gigi berlubang, kuning, dan kotor
c)      Kebersihan            : gigi terlihat kuning, klien mengatakan sudah 2 hari
belum gosok gigi.
d)     Bau mulut             : ada, klien merasa malu bicara dengan orang lain karena
mulutnya bau.
3.      Kuku tangan dan kaki
a)      Bentuk kuku         : normal
b)      Sudut antar kuku  : 180 derajat
c)      Warna kuku           : putih pucat
d)     Kebersihan            : kuku terlihat panjang dan kotor, klien mengatakan
belum memotong kuku selama 3 minggu

4.      Genitalia
a)      Kelainan                : tidak ada
b)      Gatal                     : tidak ada
c)      Kemerahan            : tidak ada
d)     Lesi                       : tidak ada
e)      Kebersihan            : bersih

5.      Kulit
a)      Erithema                : -
b)      Tekstur                  : kasar dan kering
c)      Turgor                   : elastis
d)     Jaundice                : -
e)      Petechie                 : -
f)       Sianosis                 : ada
g)      Gatal                     : ada
h)      Kebersihan            : Kulit terlihat kotor dan lengket, klien mengatakan
sudah 2 hari belum mandi dan merasa tidak nyaman karena merasa badannya lengket dan bau.
terdapat luka pada daerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm kedalam 3 cm tidak ada pus,
terdapat nekrosis jaringan, bau gangren, balutan luka bersih, kondisi luka setengah kering, tidak
kotor, sekitar daerah luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman, dan balutan luka harus diganti
setiap 1x sehari dengan prinsip steril

H.    Kepercayaan Budaya
1.      Kebiasaan        : klien mengatakan jarang shalat 5 waktu
2.      Pantangan       : klien mengatakan tidak boleh mandi saat sakit
3.      Pengetahuan    : klien mengatakan tidak memehami tentang kebersihan diri

I.       Lain-lain
Suami mengatakan klien
1.      sering menggaruk pada bagian kaki
2.      tidak dapat berjalan seperti biasa

ANALISA DATA

Nama/Umur                : Ny.E / 35 thn


No Data Masalah Etiologi
1 DS: Gangguan personal Kelemahan fisik
Klien mengatakan : hygiene: rambut,
- Kulit kepalanya terasa gatal mulut, kulit, dan
-Sudah 3 hari belum keramas kuku
-Selama sakit tidak boleh keramas
4.      belum menggosok gigi selama 3 hari
malas gosok gigi karena terpasang infus
-Belum mandi selama 3 hari
8.      merasa  malu bertemu dengan orang
lain karena bau badan
-Belum memotong kuku selama masuk
RS

DO :
1.      Rambut klien terlihat acak-acakan
2.      Rambut klien Lengket dan
berminyak
3.      Rambut klien kasar, kusam dan
berketombe
4.      gigi terlihat kuning dan kotor
5.      tercium bau mulut
6.      kulit lengket dan kusam
8.      kuku klien panjang
9.      terdapat kotoran pada ujung kuku
10.  terpasang dowe chateter
11.  terpasang infus dan terdapat balutan
luka pada dorsal pedis

2. DS: Gangguan integritas Terputusnya  kontinuitas


Klien mengatakan: kulit jaringan
-  Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.
2.      Tidak dapat menggerakan kaki
telapak kaki

Suami mengatakan:
1.      Luka terjadi karena terkena rantai
sepeda motor ketika pergi berobat dan
klien tidak merasakan sakit pada
kakinya,  luka tidak sembuh-sembuh
selama 1 bulan, semakin hari semakin
parah dan melebar

DO:
1.      Terdapat luka didaerah dorsal pedis
dengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm,
bau gangren, kondisi luka setengah
kering, disekitar luka kulit terlihat pucat
coklat kehitaman
2.      klien terlihat meringis
3.  
1.      TTV
TD : 120/90 mmHg
N   : 80 x/menit
Rr  : 24x/menit
S    : 37,4 C

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan personal hygiene : rambut ,mulut,kulit ,kuku b.d keterbatasan fisik


2. Gangguan integritas kulit bd terputusnya kontuinitas jaringan kulit

RENCANA KEPERAWATAN

Nama: Ny. E / 35 thn


DX Tujuan dan Kriteria
TGL Rencana Tindakan Rasional
NO Hasil
10 1 Tujuan: 1.      kaji pola kebutuhan 1.      Mengetahui data dasar dalam
des Setelah dilakukan personal hygiene klien. melakukan intervensi.
19 tindakan
keperawatan selama 2.      Cuci rambut klien 2.      Rambut klien bersih
2 x 24 jam. menggunakan shampo
Personal hygiene selama 1x 2 hari 3.      Gigi klien bersih
rambut, mulut, 3.      Bantu klien menggosok
kulit, dan kuku gigi 4.      Menghindari resiko infeksi
klien kembali dan memberikan kenyamanan
terpenuhi. 4.      Bantu klien dalam bagi klien
KH: menjaga kebersihan
1.   Rambut klien badannya dengan cara 5.  Kuku klien pendek
bersih memandikan klien 2x sehari.
2.   Rambut klien 6.      Meningkatkan pengetahuan
wangi dan tidak 5.  Potong kuku klien dan membuat klien lebih
lengket 1x/minggu kooperative.
3.   Gigi klien bersih
4.   Mulut klien wangi 6.      Berikan pendidikan
dan segar kesehatan tentang kebersihan
5.   Kulit klien bersih. diri pada klien.
7.   Kuku klien pendek
8. Kuku klien bersih

10
des 2 Tujuan: 1.      Kaji luas dan keadaan 1.      Pengkajian yang tepat
19 Setelah dilakukan luka serta proses terhadap luka dan proses
tindakan selama 3 x penyembuhan. penyembuhan akan membantu
24 jam integritas kulit dalam menentukan tindakan
kembali utuh.   selanjutnya.

KH: 2.      Ganti balutan luka secara 2.      Menurunkan resiko infeksi


1.   Kondisi luka asepti 1x sehari sehingga membantu
menunjukkan adanya penyenbuhan dan mencegah
perbaikan jaringan terjadinya kontaminasi
dan adanya granulasi.
2.   Tidak adanya pus 3.      Lakukan perawatan luka 3.      Merawat luka  dapat
pada luka secara menjaga kontaminasi luka
3.   Klen dapat
menggerakkan 4.      Kolaborasi pemberian 4.      Antibiotik dapat menbunuh
kembali kakinya antibiotik: metronidazole kuman dan bakteri

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama/Umur                : Ny.E / 35 thn
Tanggal No
IMPLEMENTASI EVALUASI
Pukul DX
10 des
11 1 -Mengkaji pola kebutuhan personal hygiene S: -Klien mengatakan badannya
klien terasa segar
R: mengetahui data dasar dalam -kilen mengatakan akan
melakukan intervensi melakukan kebersihan diri
dengan teratur
1 Mencuci rambut klien menggunakan
  - 

shampo selama 1x 2 hari O: -Klien tampak segar, rambut


R: rambut klien lebih bersih, tidak rapi, kuku kaki dan tangan
lengket,kulit rambut bersih  dan klien bersih,gigi tampak bersih, bau
merasa lebih nyaman mulut segar.

1 Membantu klien dalam kebersihan  mulut


-   A: Masalah teratasi
dengan cara dan menggosok gigi klien
R: klien merasa lebih bersih dan nyaman P: Hentikan Intervensi
  

1 -Membantu klien dalam menjaga


kebersihan badannya dengan cara
memandikan klien 2x sehari.
R: klien mau melakukannya dan klien
mengatakan merasa
     lebih nyaman

1 -Membantu memotong kuku klien


R: Kuku klien tampak bersih

-Memberikan pendidikan kesehatan


1 tentang kebersihan diri pada
klien.
R: Klien mengerti dan ingin
membersihkan dirinya dengan teratur

2 S: -Klien mengatakan lukanya


-Mengkaji luas dan keadaan luka serta
sudah tidak terlalu nyeri
proses penyembuhan.
-Klien mengatakan belum
R: Membantu dalam menentukan tindakan
bisa menggerakkan telapak kaki
selanjutnya
2 -Mengganti balutan luka secara steril O: -Klien tampak tidak meringis
   R:  adanya granulasi, pus pada jaringan lagi
berkurang -Telah dilakukan perawatan
luka
2 -Melakukan perawatan luka -TTV: TD: 120/90 mmHg
 R: luka didaerah dorsal pedis N: 80 x/menit
dengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, RR: 24 x/menit
gangrene, kondisi luka setengah kering, SB: 37,4 C
disekitar luka kulit terlihat pucat coklat
kehitaman A: Masalah teratasi sebagian

2 - Mengkolaborasi pemberian antibiotik: P: Lanjutkan Intervensi


R: Telah diberikan obat antibiotik
metronidazole sesuai indikasi.
  
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA. Jakarta :
MediAction

Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ediai 3.
Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai