Disusun Oleh :
Nama : Retno Eka Nianti
NIM : 1705122503
B. METODE PENELITIAN
Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah benih ikan patin jenis jambal yang
berbobot 7,6 g/ekor dengan padat penebaran 50 ekor/wadah. Ikan ini ditebar pada tangki serat
gelas dengan volume 100L yang dilengkapi dengan penutup bagian atasnya dan aerator. Pakan
yang akan digunakan yaitu dalam bentu remah dengan banyak 6% dari bobot total ikan per hari.
Pakan uji ini mempunyai kandungan lemak dan karbohidrat yang berbeda pada masing-masing
perlakuan..
Pemberian pakan dilakukan dengan metode at sitiation dan diberikan pakan sebanyak 3 kali
sehari . Yaitun pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB dan 16.00 WIB. Media air yang digunakan
yaitu air tawar yang telah diendapkan selama sehari. Setelah diendapkan lalu air disaring dan
dimaksukkan kedalam tangki serat gelas dengan volume 100L. Rancangan percobaan yang
dilakukan yaitu Rancangan Acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 pengulangan.
Pengamatan dilakukan setiap hari, dilakukan pencatatan jumlah pakan yang diberikan, ikan
yang mati, dan bobot ikan untuk dianalisis. Variabel pengamatan datayang dilakukan antara
lain :
Laju Pertumbuhan Relatif ( RGR), Protein Efficiency Ratio ( PER), Efisiensi Pemanfaatan Pakan
( EPP), Tingkat Konsumsi Pakan ( TKP) dan parameter kualitas air.
Gambar 1 menunjukkan bobot rata-rata individu ikan per perlakuan untuk setiap waktu
pengamatan, diperoleh bobot tubuh ikan tertinggi yaitu 34,40 g dengan pemberian pakan pada
rasio 6. Ini menunjukkan rasio karbohidrat dan lemak yang baik pada pakan ikan yaitu pada
rasio 6.
Pada tabel 3 diperoleh analisis ragam pakan karbohidrat dan lemak berbeda
akanmemberikan konversi pakan yang tidak berbeda nyata ( P>0,05).
Pada Tabel 4 , pakan dengan rasio karbohidrat dan lemak sebesar 6 memberikan rasio
efisiensi lemak tertinggi (0,07) dan berbeda nyata (P>0,05) dengan pakan yang mempunyai
rasio karbohidrat dan lemak sebesar 8, 10 dan 12. Ini menunjukkan bahwa ikan patin jambal
sangat responsif terhadap pakan buatan, karena menghasilkan konversi pakan yang baik (1,01)
dan laju pertambahan bobot harian (5,20%).
Makin tinggi rasio karbohidrat dan lemak pada pakan yang diberikan pada benih ikan,
maka kandungan lemak pada pakan tersebut makin rendah, sedangkan kandungan
karbohidratnya makin tinggi, begitupun sebaliknya. Menurut Fleicher et at. ('1962),apabila
terjadi perombakan lemak maka kandu ngan esse nti al f atty acrd (EFA) akan berkurang.
Kekurangan EFA akan menyebabkan perubahan oermeabilitas membran sel dan perubahan ini
sangat dipengaruhi oleh fosfolipid. Untuk ikan tropis, salah satu peran lemak (fosfolipid) yaitu
untuk memelihara bentuk dan fungsi membran atau jaringan. Perubahan permeabilitas yang
tidak sesuai akan mengganggu aktivitas enzim-enzim yang terdapat pada membran
mitokondria. Selanjutnya akan terjadi gangguan metabolisme energi sehingga proses sintesis
protein pun terganggu dan akhirnya pertumbuhan yang diperoleh lebih rendah.
Huisman (1987) menyatakan bahwa kadar lemak yang tinggi akan menyebabkan
adanya pengaruh sampingan yaitu penurunan konsumsi makanan dan pedumbuhan sefia
degenerasi hati. Selanjutnya Yamada (1983) juga menjelaskan bahwa kelebihan lemak akan
menimbulkan penyakit nutrisi seperti hati berlemak atau pengendapan lemak pada otot atau
usus yang menyebabkan kualitas ikan menurun dan mengurangi bobot tubuh.
Makin turun kadar lemak pada pakan maka makin tinggi kadar karbohidratnya, ini kaan
mengakibatkan nilai retensi protein, rasio efisiensi protein danpertambahan bobot yang
menurun. Sehingga pakan tersebiut kurang efisien dengan naiknya konvensi pakan.
D. KESIMPULAN
Pada pembudidayaan benih ikan patin djambal ( Pangasius djambal) rasio karbohidrat dan
lemak pada pakan yang baik untuk pertumbuhan ikan adalah 36 % kadar karbohidrat dan 6 %
kadar lemak.