Anda di halaman 1dari 16

Sabbhata Yatra

Jurnal Pariwisata dan Budaya


Volume 1 Nomor 1 Juli 2021

PEMBUATAN OTAK-OTAK IKAN GABUS SEBAGAI ALTERNATIF


MAKANAN SUMBER ALBUMIN

Dewi Hermawati Wahyuningsih


Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta
Hermawati05dewi@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk: 1) Menemukan resep otak-otak ikan gabus. 2)
Menemukan formula otak-otak ikan gabus. 3) Mengetahui teknik olah pembuatan otak-
otak ikan gabus. 4) Mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap otak-otak ikan gabus.
5) Mengetahui kandungan gizi pada otak-otak ikan gabus dengan metode analisis
proksimat. 6) Mengetahui perubahan kadar albumin pada otak-otak ikan gabus selama
pengolahan. 7) Mengetahui porsi otak-otak ikan gabus untuk memenuhi kecukupan
albumin. Analisis data yang digunakan adalah analisis data varian (ANAVA) dan LSD
untuk mengetahui perubahan kandungan gizi pada otak-otak ikan gabus dan uji
kesukaan pada otak-otak ikan gabus, selanjutnya perhitungan AKG dan diteruskan
labeling gizi. Hasil penelitian menunjukkan : 1). Resep otak-otak ikan gabus yang
digunakan adalah 120 gr daging ikan gabus, 70 gr es batu, 7 gr garam, 1 gr phosmix mp,
60 gr tepung tapioka, 20 gr tepung maizena, 7 gr modified starc ultra-k, 8 gr gula pasir,
20 gr bawang putih, 10 gr daun bawang. 2) Formula yang digunakan untuk membuat
otak-otak ikan gabus yaitu bahan utama menggunakan 100% ikan gabus, bahan
tambahan antara lain es batu 58,33% dari bahan utama, phosmix MP 0,83%, garam
5,83%, tepung tapioka 50%, tepung maizena 16,67 %, modified starch ultara-k 5,83%,
gula pasir 6,67%, bawang putih 8,33% dan daun bawang 8,33% dari bahan utama. 3)
Mengetahui teknik olah pembuatan otak-otak ikan gabus meliputi beberapa tahap, yaitu:
seleksi bahan, penimbangan bahan, pemotongan bahan, penghalusan, pencampuran,
pembentukan adonan dan pengukusan. Sedangkan penyelesaian akhir bisa memilih
teknik olah kukus, teknik olah goreng dan teknik olah bakar. 4) Tingkat kesukaan
panelis terhadap otak-otak ikan gabus yang didapatkan adalah otak-otak ikan gabus
dengan penyelesaian akhir teknik olah goreng. 5) Kadar proksimat pada otak-otak ikan
gabus adalah kadar air sebesar 47,11%, kadar lemak sebesar 3,48%, kadar protein
sebesar 13,79%, kadar abu sebesar 2,92% dan kadar karbohidrat sebesar 32,69%. 6)
Perubahan kadar albumin total dari ikan gabus segar ke otak-otak ikan gabus mengalami
penurunan sebesar 83,4633%. Penggantian ikan tenggiri menjadi ikan gabus
menyebabkan kadar albumin otak-otak ikan meningkat sebesar 40,7487 %. 7) Otak-otak
ikan gabus sebanyak 76 gram (1 bungkus otak-otak ikan gabus, isi 4 buah), memiliki
kandungan lemak total 264,36 gram dapat mencukupi kebutuhan gizi usia umum
sebesar 426,39 %. Kandungan protein totalnya 1048,43 gram dapat mencukupi AKG
sebesar 1747,28 %. Kandungan karbohidrat total 2484,94 gram dapat mencukupi AKG
sebesar 828,31 %. Kandungan albumin total 182,76 g/dl dapat mencukupi AKG sebesar
3514,61 %.
Kata Kunci: Otak-Otak, Ikan Gabus, Albumin

| 75
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021

Abstract

This study aimed to: (1) find out grilled snakehead fish cake recipe; (2) find out grilled
snakehead fish cake formula; (3) find out techniques in making grilled snakehead fish
cake; (4) identify panelists’ level of pleasure to grilled snakehead fish cake; (5) identify
nutrients contain in grilled snakehead fish cake using proximate analysis; (6) identify
albumin level changes in grilled snakehead fish cake during processing; and (7) find
out grilled snakehead fish cake portion to meet albumin sufficiency. The data were
analyzed using analysis of variant data (ANAVA) and LSD to identify the changes of
nutrients content in grilled snakehead fish cake and pleasure test in grilled snakehead
fish cake. Then, AKG calculation done and continued to nutrient labelling. The result
of this study showed that : (1) recipe of grilled snakehead fish cake used were 120
grams of snakehead fish meat, 70 grams of ice cube, 7 grams of salt, 1 grams of
phosmix mp, 60 grams of tapioca flour, 20 grams of cornstarch, 7 grams of modified
starch ultra-k, 8 grams of sugar, 20 grams of garlic, 10 grams of leek; (2) formula used
to make grilled snakehead fish cake were 100% snakehead fish as the main ingredient,
additional ingredients such as 58,33% of ice cube of the main ingredients, 0,83% of
phosmix MP, 5,83% of salt, 50% of tapioca flour, 16,67% of cornstarch, 5,83% of
modified starch ultara-k, 6,67% of sugar, 8,33% of garlic, and 8,33% of leek of the
main ingredients; (3) there were some steps in making grilled snakehead fish cake, such
as selecting, weighing, cutting, smoothing, mixing ingredients, forming dough, and
steaming. Besides, in the end of this process could be steaming, frying, or grilling; (4)
frying technique had the highest level of pleasure for panelists; (5) proximate level of
grilled snakehead fish cake were 47,11% of water rate, 2,48% of fat, 13,79% of protein,
2,92% of ash, and 32,69% of carbohydrate; (6) the changes of total albumin level in
grilled snakehead fish cake had decreased about 83,4633%. The change of Spanish
mackerel to snakehead fish caused the albumin rate increased about 40,7487%; and (7)
76 grams of grilled snakehead fish cake (1 pack of grilled snakehead fish cake consists
of 4 pieces), it had 264,36 grams of fat which could fulfil nutrient need for general age
for about 426,39%; 1048,43 grams of total protein which could fulfill AKG for about
1747,28%; 2484,94 grams of total carbohydrate which could fulfil AKG for about
828,31 %; 182,76 g/dl of total albumin which could meet AKG for about 3514,61 %.

Keyword: grilled snakehead fish cake, snakehead fish, albumin

PENDAHULUAN sangat melimpah, lautnya kaya raya


Indonesia merupakan negara akan sumber daya alam. Luas
maritim yang terdiri dari 2/3 bagian air perikanan laut Indonesia diperkirakan
dan laut, selebihnya daratan terdiri dari sebesar 5,8 juta km² dengan garis
13.000 pulau besar dan kecil pantai terpanjang di dunia sebesar
merupakan negara yang kaya dan 81.000 km dan gugusan pulau-pulau

| 76
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
sebanyak 17.508, memiliki potensi Makanan, 2005 : 10). Selain komposisi
ikan yang diperkirakan terdapat gizi yang dimiliki ikan gabus yang
sebanyak 6,26 juta ton per tahun yang telah disebutkan, ikan ini juga
dikelola secara lestari dan 4,4 juta ton memiliki gizi unggulan yaitu albumin.
dapat ditangkap di perairan Indonesia Albumin merupakan jenis protein
dan 1,86 juta ton diperoleh dari terbanyak didalam plasma yang
perairan ZEEI (Departemen Kelautan mencapai kadar 60%. Albumin
dan Perikanan, 2008:03). bermanfaat dalam pertumbuhan
Standard yang ditentukan oleh jaringan sel baru. Pembentukan
FAO (Food and Agriculture jaringan tubuh yang dibutuhkan pada
Organization of the United Nations, saat pertumbuhan (bayi, kanak-kanak,
Badan PBB yang menangani masalah remaja dan ibu hamil) dan
pertanian dan pangan) adalah 31 kg per mempercepat penyembuhan jaringan
kapita per tahun. Sedangkan konsumsi tubuh misalnya sesudah operasi, luka
ikan nasional di akhir tahun 2010 bakar dan saat sakit. (Florentinus
mencapai 30,47 kg per kapita per Nurtitus, 2005 : 03). Sebenarnya
tahun, meningkat dibandingkan pada albumin dapat diperoleh dari sumber
2009 yang 29,08 kg per kapita per makanan lain, seperti ikan gabus, lele,
tahun. Namun jika dibandingkan telur dan susu.
dengan negara maju lainnya kita masih Otak-otak ikan gabus pada
jauh tertinggal. Sebagai contoh, prinsipnya mengacu pada otak-otak
konsumsi ikan di Jepang 110 kg per ikan. Otak-otak ikan merupakan
kapita per tahun, Korea Selatan 85 kg sejenis makanan yang terbuat dari
per kapita per tahun, dan Malaysia 45 daging ikan yang dibungkus dengan
kg per kapita per tahun. (Ridwan daun pisang kemudian dibakar
Kharis, 2011) menggunakan api arang kayu ataupun
Ikan gabus memiliki manfaat yang sabut kelapa. Otak-otak ikan biasanya
tinggi untuk kesehatan manusia. Ikan terbuat dari daging ikan tenggiri,
yang memiliki zat gizi seperti protein santan, sagu, bumbu dan gula. Ada
(25,2 gr), lemak (1 gr), kalsium (90 pula otak-otak yang tidak
gr), fosfor (192 mg), besi (25 mg) yang menambahkan santan, namun
lebih tinggi dibandingkan jenis ikan air menggunakan air es atau es batu. Otak-
tawar lainya (Daftar Komposisi Bahan otak ikan biasanya dibuat dengan

| 76
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
teknik olah dibakar dan digoreng. Modified SUB 7 gr. Bahan kimia yang
Meskipun begitu, otak-otak ikan pada digunakan untuk analisis kadar protein
umumnya lebih terkenal dengan teknik antara lain : Na₂𝑆𝑂4 , 𝐶𝑢𝑆𝑂4, asam
olah dibakar. sulfat, NaOH, HCl, asam borat. Bahan
Peneliti mencoba membandingkan kimia yang digunakan untuk analisis
teknik olah untuk otak-otak ikan kadar lemak antara lain petroleum eter.
gabus. Teknik olah yang digunakan Bahan kimia yang digunakan untuk
meliputi kukus, goreng dan bakar. analisis kadar albumin antara lain
Meskipun teknik olah yang diterapkan aquades, lowry A, lowry B, lowry C,
sama, namun bedanya adalah semua lowry D dan lowry E.
adonan dibungkus terlebih dahulu Alat yang digunakan food
menggunakan daun pisang, kemudian processor merk Philips, kompor merk
dikukus. Penelitian ini dilakukan guna Rinai, Steamer alumunium, Pan,
memperoleh informasi tentang cutting board, knife, spoon, bowl,
kandungan albumin yang terdapat measuring scale, sealer. Alat yang
dalam ikan gabus, ditinjau dari analisis digunakan dalam analisi kadar air
kandungan albumin pada otak-otak adalah neraca analitis atau neraca
ikan gabus. elektronik, botol timbang, mortar
BAHAN DAN METODE porselin, penjepit, eksikator, dan oven.
Bahan dan Alat Alat yang digunakan dalam analisis
Bahan yang digunakan dalam kadar abu antara lain desikator,
pembuatan otak-otak ikan gabus Bunsen, cawan porselen, tanur, dan
adalah ikan gabus yang didapat dari timbangan elektronik. Alat yang
pasar tradisional. Ikan gabus yang digunakan dalam analisis kadar protein
digunakan dalam penelitian ini adalah Erlenmeyer, pipet, beaker glass,
menggunakan daging ikan gabus buret, statif, gelas ukur, timbangan
sebesar 120 gr, selain daging ikan elektronik, labu ukur, blender dan
gabus juga menggunakan es batu corong. Alat yang digunakan dalam
sebanyak 70 gr, tepung tapioka 60 gr, analisis kadar lemak yaitu thimble,
tepung maizena 20 gr, gula pasir 8 gr, tabung ekstraksi mikro Soxhlet, alat
garam 7 gr, bawang putih 10 gr, daun distilasi mikro Soxhlet, labu godog,
bawang 10 gr. Selain itu menggunakan water bath, oven, neraca analitis, dan
bahan kimia yaitu phosmix MP 1 gr, desikator. Alat uji analisis kadar

| 77
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
albumin meliputi spektrometer, tabung Berat bahan kering = e = c – a
reaksi, timbangan elektronik. Berat air dalam bahan yang diuapkan =
METODE f=d–e
Penelitian dilakukan dalam dua Kadar air bahan ((web basis) = berat
tahap, yaitu tahap 1 Analisis Proksimat basah) = 𝑑
𝑓
100 %
yang meliputi analisis kadar air dengan
Kadar air bahan ((dry basis) = berat
metode oven vaccum, analisis kadar
kering) = 100 %
abu (metode penetapan total abu),
Analisis kadar protein
analisa kadar lemak (metode Soxhlet),
Metode yang digunakan dalam
analisa protein (metode Kjeldahl),
analisis kadar protein menggunakan
analisis karbohidrat (metode by
metode Kjedahl-mikro. Pada metode
different) dan tahap ke 2 yaitu analisis
ini protein ditetapkan berdasarkan
albumin (metode Lowry).
oksidasi bahan-bahan berkarbon dan
Analisis kadar air
konversi nitrogen menjadi amonia.
Metode yang digunakan dengan
Selanjutnya amonia berkonversi
Thermografimetri berdasarkan metode
dengan kelebihan asam membentuk
Anton Apriyantono (1989). Prosedur
amunium sulfur, larutan dibuat
melakukan analisis kadar air adalah
menjadi basa dan amonia diuapkan
sebagai berikut: 1. Sampel dihaluskan
untuk kemudian diserap dalam larutan
kemudian ditimbang 5 gr sampel
asam borat. Nitrogen yang terkandung
(cawan dipanaskan pada suhu 105°C,
dalam larutan dapat ditentukan
dinginkan dan ditimbang), 2.
jumlahnya dengan titrasi menggunakan
Dimasukkan dalam cawan tertutup,
HCl 0,02 N. (Anton Apriyantono,
kemudian dioven, setelah dioven
1989). Cara perhitungan analisis kadar
dikeringkan (tutup aliran vakum
protein :
pompa), dinginkan dalam desikator, 3.
Perhitungan jumlah total N
Panaskan kembali hingga mendapatkan
Jumlah N Total =
berat yang tetap, timbang dan dihitung.
Perhitungan kadar air bahan:
Berat botol timbang kosong = a
Berat botol timbang + sampel = b
Berat konstan = c % Protein = % N x factor
Berat bahan basah = d = b – a konversi

| 78
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
Analisis kadar lemak bakar dalam tanur pengabuan (tahap I
Metode yang digunakan untuk pada suhu 400°C), bakar lagi tahap II
analisis kadar lemak adalah metode (pada suhu 500°C), dinnginkan dalam
Soxhlet metode Anton Apriyantono desikator, timbang dan dihitung. Cara
(1989). Prosedur yang digunakan perhitungan kadar abu adalah sebagai
adalah sebagai berikut: sampel berikut :
dihaluskan dan ditimbang 1-2 gr,
kemudian dimasukkan dalam tabung Kadar abu = x 100%
ekstraksi Soxhlet dalam timbel dan
dioven. Didestilasi selama 4 jam
Analisis kadar karbohidrat
(tambahkan petroleum ether) kemudian
Pada umumnya, analisis karbohidrat
uapkan diatas water bath, keringkan
dilakukan secara tidak langsung
dalam oven dengan suhu 100°C
melalui perhitungan metode ini disebut
sampai berat konstan. Timbang dan
carbohidrat by difference atau
dihitung.
karbohidrat melalui selisih. Cara
Perhitungan :
perhitungan analisis karbohidrat :

% lemak = x 100%
% karbohidrat = 100% - (kadar lemak
+ kadar protein + kadar abu + kadar
Analisis kadar abu air)
Analisis kadar abu ditetapkan Analisis kadar albumin
dengan metode penetapan total abu. Metode yang digunakan adalah
Prinsip dari metode ini yaitu abu dalam metode Lowry. Metode ini merupakan
bahan pangan ditetapkan dengan pengembangan dan penggabungan dari
menimbang sisa mineral hasil metode Biuret dan metode Folin yang
pembakaran bahan organic pada suhu dilakukan oleh Lowry kurang lebih 45
sekitar 550º C. tahun yang lalu. Adanya inti aromatis
Prosedur pengujian kadar abu pada asam amino tirosin, triptofan, dan
adalah sebagai berikut: Sampel fenilalanin akan mereduksi kedua
dihaluskan dan ditimbang 3-5 gr, macam perekasi.
kemudian dimasukkan dalam cawan Lowry A (asam fosfomolibdat :
pengabuan (panaskan cawan, asam fosfotungsat 1:1) menjadi
dinginkan dan ditimbang). Setelah itu molibdenum yang berwarna biru yang

| 79
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
selanjutnya ditambahkan perekasi mendapatkan criteria produk otak-otak
Lowry B (CuSO4 + Na2CO3 2% ikan yang baik.
dalam NaOH 0,1 N + K Na-tatrat 2%) 2. Formula Otak-Otak Ikan Gabus
sehingga menghasilkan warna yang a. Tahap awal
lebih stabil dan dapat diukur Pembuatan otak-otak ikan gabus
absorbansinya pada λ 600 nm. Metode ini menggunakan bahan baku daging
ini lebih senditif daripada metode ikan gabus segar. Penggunaan daging
Biuret. ikan gabus yang masih segar ini
bertujuan agar otak-otak ikan gabus
PEMBAHASAN memiliki aroma yang tidak busuk.
1. Pra-eksperimen Dalam pembuatan otak-otak ikan
Untuk mendapatkan formula resep gabus ini perlakuan awal yang
otak-otak ikan gabus yang tepat, perlu dilakukan adalah membersihkan ikan
melalui beberapa kali eksperimen. gabus kemudian memisahkan antara
Sebelumnya telah menggunakan 2 daging dan tulangnya (fillet). Setelah
resep dan hasil yang diperoleh belum dibersihkan kemudian dicuci terlebih
bisa maksimal. Resep yang pertama dahulu sebelum dihaluskan.
dan kedua memiliki kelebihan yang b. Proses pembuatan
hampir sama, yaitu rasa gurih (berasal Pembuatan otak-otak ikan gabus
dari santan). Kelebihan dari menggunakan fillet. Prosedur
penggunaan santan untuk pembuatanya yaitu daging ikan gabus
menghasilkan rasa yang gurih, ternyata dihaluskan dengan menggunakan food
menjadi kekurangan karena masa processor sampai setengah halus
simpan otak-otak ikan gabus menjadi kemudian ditambahkan ½ bagian es
pendek/tidak tahan lama. batu dan dihaluskan kembali sampai
Penggunaan bahan-bahan pada halus, setelah itu ditambahkan sisa es
pembuatan otak-otak ikan gabus akan batu dan bahan-bahan lain sedikit demi
mempengaruhi rasa, aroma dan tekstur. sedikit sampai semua tercampur rata
Bahan-bahan pada resep I dan II belum dan yang terakhir adalah daun bawang.
dapat menghasilkan criteria produk Setelah proses pencampuran dan
otak-otak yang sesuai. Maka dari itu, penghalusan bahan, kemudian adonan
perlu penggantian bahan maupun dibungkus dengan daun pisang dan
penambahan bahan lain untuk selanjutnya dikukus selama 20 menit.

| 80
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
Proses pengukusan ini bertujuan agar rasa gurih dan tekstur kenyal dan
adonan matang dan otak-otak ikan empuk, selanjutnya untuk teknik olah
gabus terbentuk dengan baik. Setelah bakar memiliki aroma yang khas dari
proses pengukusan biarkan otak-otak bara api yang digunakan dan rasa gurih
ikan gabus dingin sebelum dikemas. sedangkan tekstur yang dihasilkan
c. Tahap akhir empuk dan sedikit kenyal.
Setelah memperoleh formula 3. Uji kesukaan produk otak-otak ikan
otak-otak ikan gabus, maka dilanjutkan gabus
dengan perlakuan pada teknik olah. Tingkat kesukaan konsumen
Teknik olah yang digunakan meliputi terhadap keseluruhan, warna, aroma,
teknik olah kukus, teknik olah goreng rasa dan tekstur ketiga produk otak-
dan teknik olah bakar. Alasan otak ikan gabus sebagai berikut :
pemilihan teknik olah tersebut karena a. Keseluruhan
selama ini otak-otak ikan hanya Berdasarkan uji kesukaan
menggunakan teknik olah yang didapatkan bahwa kategori penampilan
sederhana, yaitu pada umumnya secara keseluruhan mulai darai warna,
dibakar. Proses yang sederhana dengan aroma, rasa dan tekstur terbaik yang
adonan mentah dibungkus daun pisang disukai pertama oleh panelis adalah
kemudian dibakar. Proses seperti ini otak-otak ikan gabus dengan perlakuan
tidak memiliki daya simpan yang lama. teknik olah kedua, yaitu otak-otak ikan
Penambahan variasi teknik olah gabus dengan teknik olah digoreng,
pada otak-otak ikan gabus akan dengan nilai rerata 3,8667. Selanjutnya
memberikan rasa yang berbeda dan yang disukai kedua adalah perlakuan
tingkat kekenyalan yang berbeda pula. teknik olah yang pertama yaitu dengan
Perbedaan rasa pada otak-otak ikan teknik olah dikukus dengan nilai rerata
gabus dengan teknik pengolahan yang 3,2333 dan yang terakhir adalah otak-
digunakan karena media pemansan otak ikan gabus dengan teknik olah
yang digunakan member aroma dan ketiga yaitu di bakar dengan nilai
rasa yang berbeda. Untuk teknik olah rerata 3,1667. Dari rerata diatas, otak-
kukus akan beraroma daun pisang dan otak ikan gabus dengan teknik olah
tekstur sedikit empuk, untuk teknik kedua disukai karena dari segi
olah goreng memiliki rasa gurih karena penampilan yang lebih menarik,
minyak goreng (lemak) memiliki ciri adapun komentar panelis yang

| 81
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
mengatakan bahwa produk sudah coklat keemasan. Yang kedua dengan
layak. Dilihat dari warna otak-otak media dibungkus daun pisang
dengan teknik olah kedua ini lebih kemudian dibakar, menghasilkan
menarik, rasa ikan yang tidak terlalu warna putih tulang namun sembam
amis dan aroma ikan tidak terlalu karena panas bara yang di gunakan.
tajam. Selanjutnya, warna yang dihasilkan
b. Warna oleh teknik olah dikukus adaalh putih
Warna sangat berperan penting tulang agak kecoklatan karena efek
bagi suatu produk makanan, karena daun pisang yang terkena uap panas.
warna akan memberikan penilaian c. Aroma
tersendiri bagi konsumen. Selain kesan Berdasarkan uji kesukaan
dari produk, warna makanan juga akan didapatkan bahwa aroma yang disukai
membangkitkan selera makan. oleh panelis adalah otak-otak ikan
Berdasarkan uji indrawi oleh 30 gabus dengan perlakuan teknik olah
panelis dengan 3 sampel untuk digoreng, dengan nilai rerata 3,5333.
indicator warna, urutan sampel terbaik Selanjutnya perlakuan teknik olah
dari hasil uji indrawi adalah sebagai yang disukai kedua yaitu dengan
berikut : otak-otak ikan gabus dengan teknik olah dibakar dengan nilai rerata
perlakuan teknik olah kedua, yaitu 3,0333 dan yang terakhir adalah otak-
otak-otak ikan gabus dengan teknik otak ikan gabus dengan teknik olah di
olah digoreng, dengan nilai rerata bakar dengan nilai rerata 2,9333.
3,8667. Selanjutnya perlakuan teknik d. Rasa
olah yang ketiga yaitu dengan teknik Berdasarkan uji kesukaan
olah dibakar dengan nilai rerata 3,5667 didapatkan bahwa rasa yang disukai
dan yang terakhir adalah otak-otak oleh panelis adalah otak-otak ikan
ikan gabus dengan teknik olah pertama gabus dengan perlakuan teknik olah
yaitu dikukus dengan nilai rerata kedua, yaitu otak-otak ikan gabus
3,3000. Adanya warna yang dengan teknik olah dikukus, dengan
ditimbulkan dari ketiga produk nilai rerata 3,9000. Selanjutnya
tersebut karena proses pemanasan dan perlakuan teknik olah yang disukai
media yang digunakan. Untuk yang kedua yaitu dengan teknik olah
pertama dengan menggunakan media digoreng dengan nilai rerata 3,5000
minyak goreng menghasilkan warna dan yang terakhir adalah otak-otak

| 82
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
ikan gabus dengan teknik olah di bakar Dari hasil analisis proksimat
dengan nilai rerata 2,8667. pada otak-otak ikan gabus kandungan
Rasa yang ditimbulkan berbeda- gizi terbesar adalah kadar air dengan
beda dikarenakan proses/teknik nilai rerata 47,1115% dan kandungan
pengolahan yang dilakukan. Untuk gizi paling rendah adalah albumin
proses pemanasan/pengolahan dengan dengan nilai rerata 2,4047%.
dikukus(penguapan suhu tinggi) akan Berdasarkan hasil uji laboratorium
menghasilkan rasa ikan gabus yang diatas, diperoleh hasil pembahasan
masih sangat melekat. Selanjutnya analisis proksimat pada otak-otak ikan
untuk proses pengolahan goreng, akan gabus :
menghasilkan rasa gurih dan rasa ikan a. Kadar Air
gabus mulai berkurang, selanjtnya Kandungan air yang terdapat
untuk teknik olah bakar, menghasilkan dalam otak-otak ikan gabus adalah
rasa ikan dan bahan-bahan lain masih dengan rarata 47,11%. Hal tersebut
terasa tajam, hal ini dikarenakan menunjukkan bahwa otak-otak ikan
pematangan bahan-bahan yang masih gabus mempunyai kadar air yang
kurang maksimal. mendekati standar yang telah
e. Tekstur ditetapkan, yaitu pada SNI 01-3820-
Berdasarkan uji kesukaan 1995, kadar air yang ditetapkan pada
didapatkan bahwa tekstur yang disukai sosis ikan sebesar maksimum 67%.
pertama oleh panelis adalah otak-otak Kadar air pada otak-otak ikan gabus ini
ikan gabus dengan perlakuan teknik tergolong cukup tinggi, hal ini
olah kedua, yaitu otak-otak ikan gabus dikarenakan penambahan bahan yaitu
dengan teknik olah digoreng, dengan phosmix MP yang berfungsi untuk
nilai rerata 3,6333. Selanjutnya mengikat air dalam bahan pangan.
perlakuan teknik olah yang disukai Kadar air sangat berpengaruh terhadap
kedua yaitu dengan teknik olah dibakar mutu bahan pangan, hal ini merupakan
dengan nilai rerata 3,5667 dan yang salah satu penyebab dimana air sering
terakhir adalah otak-otak ikan gabus dikeluarkan atau dikurangi dengan cara
dengan teknik olah dikukus dengan penguapan atau pengentalan dan
nilai rerata 2,0667. penyaringan (F.G. Winarno, 1984).
4. Kandungan Proksimat pada otak- Pengurangan air ini bertujuan untuk
otak ikan gabus mengawetkan juga untuk mengurangi

| 83
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
berat bahan dari suatu produk pangan, tersebut semaki kenyal pula tekstur
sehingga akan lebih mudah dalam dari makanan itu.
pengemasannya. b. Kadar Abu
Air adalah komponen yang Dari hasil uji Laboratorium,
paling penting dari suatu produk kadar abu yang dimiliki otak-otak ikan
pangan, adanya air yang terkandung gabus ini memiliki rerata 2,9181%.
dari suatu produk pangan akan Kadar abu ini merupakan jumlah total
mempengaruhi penampilan, rasa dan bahan yang digunakan untuk
tekstur. Semua bahan makanan pembuatan otak-otak ikan gabus.
mengandung air yang berbeda-beda. Kadar abu berasal dari semua bahan
Kandungan air ini akan mempengaruhi yang digunakan untuk membuat otak-
kesegaran produk makanan. otak ikan.
Adanya standar yang ditetapkan Ketentuan mutu otak-otak ikan
untuk jumlah air yang terkandung dari menurut SNI 01-2891-1992 butir 6.1,
suatu produk makanan, hal ini menunjukkan bahwa otak-otak ikan,
mencegah kerusakan kandungan gizi memiliki kadar abu < 3%. Dari hasil
pada makanan tersebut. Pada uji Laboratorium otak-otak ikan gabus
pembuatan otak-otak ikan gabus ini, memiliki kadar abu kurang dari 3%.
ditambahkan beberapa bahan pengental c. Kadar Lemak
yang berfungsi mengentalkan adonan Dari hasil uji Laboratorium,
juga mengurangi kadar air pada kadar lemak yang dimiliki otak-otak
adonan. Penambahan tepung tapioka ikan gabus ini memiliki rerata
dan maizena ini juga akan membentuk 3,4784%. Kadar lemak ini merupakan
tekstur kenyal pada otak-otak ikan jumlah lemak yang terkandung dalam
gabus. Kadar air yang terkandung pada bahan-bahan pembuatan otak-otak ikan
suatu makanan akan mempengaruhi gabus, seperti ikan gabus, tepung
tingkat kekenyalan atau tekstur ddari tapioka, bawang putih, daun bawang
makanan tersebut. Jika semakin tinggi dan minyak goring
kadar airnya, maka akan semakin Ketentuan SNI 01-2891-1992
lunak tekstur dari makanan tersebut. butir 8.2 tentang oak-otak ikan,
Namun sebaliknya, apabila semakin menunjukkan bahwa otak-otak ikan,
rendah kadar air dalam makanan memiliki kadar lemak maksimal
2,43%. Dari hasil uji Laboratorium

| 84
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
otak-otak ikan gabus memiliki kadar Dari hasil uji Laboratorium,
lemak lebih dari 2,43%, hal ini karena kadar karbohidrat yang dimiliki otak-
otak-otak ikan gabus yang diuji adalah otak ikan gabus ini memiliki rerata
otak-otak ikan gabus goreng, 30,5431%. Ketentuan SNI 01-3891-
kandungan minyaknya lebih tinggi 1992 tentang otak-otak ikan,
dibandingkan SNI. menunjukkan bahwa otak-otak ikan,
d. Kadar Protein memiliki kadar karbohidrat minimal
Protein dapat mengalami 21,8%. Dari hasil uji Laboratorium
kerusakan oleh pengaruh panas, reaksi otak-otak ikan gabus memiliki kadar
kimia dengan asam, atau basa, karbohidrat lebih dari 21,8%.
goncangan dan lain-lainnya. Pengaruh Karbohidrat berasal dari semua bahan
tersebut dalam bahan makanan dikenal yang digunakan dalam pembuatan
terjadinya penggumpalan atau otak-otak ikan gabus, yaitu : ikan
pengerutan (F. G. Winarno. 1984 : 46). gabus, tepung tapioka, tepung maizena,
Dari hasil uji Laboratorium, gula pasir, bawang putih dan daun
kadar protein yang dimiliki otak-otak bawang. (lihat lampiran pada lembar
ikan gabus ini memiliki rerata lampiran).
13,7952%. Ketentuan SNI 01-2891- 5. Perubahan Kadar Albumin Otak-
1992 butir 7.1 tentang otak-otak ikan, Otak Ikan Gabus Selama
menunjukkan bahwa suatu produk Pengolahan
makanan (otak-otak ikan), memiliki Albumin merupakan jenis
kadar protein minimal 10,5%. Dari protein terbanyak di dalam plasma
hasil uji Laboratorium otak-otak ikan yang mencapai kadar 60 persen. Nilai
gabus memiliki kadar protein lebih dari normal albumin didalam darah sekitarb
10,5%. Protein terbesar berasal dari 3,5-5 g/dl. Protein yang larut dalam air
bahan utama, yaitu daging ikan gabus dan mengendap pada pemanasan itu
dan dari bahan-bahan yang digunakan merupakan salah satu konstituen utama
untuk membuat otak-otak ikan gabus, tubuh. Albumin termasuk dalam
yaitu tepung tapioka, tepung maizena, protein glubolar yaitu protein yang
bawang putih dan daun bawang (lihat berbentuk bola. Protein ini larut dalam
tabel di lembar lampiran). garam dan asam encer, mudah berubah
e. Kadar Karbohidrat dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam serta mudah mengalami

| 85
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
denaturasi.(Sunita Almatsier , 2004 : kadar albumin total, diawali dengan
86). penyetaraan kadar air yang sama, hasil
Dari nilai komposisi bahan kadar air ikan gabus segar ulangan I
makanan dikatakan bahwa kandungan sebesar 79,6133 %. Dari hasil
protein dalam ikan gabus ternyata perhitungan, perubahan kadar albumin
paling tinggi, yaitu 25% dan menurut total dari ikan gabus segar ke otak-otak
Johanes Carvallo (1998), kadar ikan gabus bernilai negatif (-), hal ini
albumin pada ikan gabus segar sebesar menunjukkan terjadinya penurunan
6,2%, dengan kadar lemak rendah. kadar albumin pada ikan gabus segar
(Florentinus Nurtitus, 2005) ke otak-otak ikan gabus sebesar
Pada ikan tenggiri albumin 83,4633 %. Kemudian perubahan
termasuk dalam komponen protein kadar albumin total dari otak-otak ikan
secara umum. Protein pada ikan tenggiri (produk acuan) ke otak-otak
tenggiri dalam 100 gram daging ikan ikan gabus berharga positif (+), hal ini
tenggiri adalah 18,5 gram. menunjukkan terjadinya peningkatan
(http://repository.ipb.ac.id) kadar albumin total pada otak-otak
Berdasarkan hasil pengujian ikan gabus sebesar 40,7487 %. Hal ini
maka diperoleh urutan nilai rerata dari dapat disimpulkan bahwa otak-otak
nilai terbesar ke nilai terkecil yaitu ikan gabus memiliki kadar albumin
ikan gabus segar dengan nilai 5,6087, total lebih tinggi dari pada otak-otak
otak-otak ikan gabus dengan nilai ikan tenggiri (produk acuan).
2,4047 dan otak-otak ikan tenggiri Untuk penurunan kadar albumin
(produk acuan) dengan nilai 1,4250. total dari ikan gabus segar ke otak-otak
Berdasarkan Tabel 26, penurunan ikan gabus disebabkan karena adanya
kadar albumin pada ikan gabus segar proses pemanasan yaitu saat proses
dan otak-otak ikan gabus mengalami pengolahan dikukus dan digoreng.
penurunan yang sangat drastis. Untuk Pada proses pengolahan ini albumin
otak-otak ikan gabus dan otak-otak total akan mengalami koagulasi bila
ikan tenggiri menggalami penurunan dipanaskan. Sedangkan untuk kadar
yang tidak begitu signifikan. albumin otak-otak ikan tenggiri
Perubahan kadar albumin total (produk acuan) ke otak-otak ikan
selama proses pengolahan otak-otak gabus mengalami peningkatan, hal ini
ikan gabus dari analisa kadar air dan disebabkan adanya perbedaan bahan

| 86
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
baku yang digunakan, berbeda pula mengkonsumsi sebanyak 1 bungkus
kadar albumin total yang dimiliki oleh (76 gr). Angka tersebut masih belum
bahan baku (daging ikan). mencukupi kebutuhan albumin total
6. Perhitungan Porsi Otak-Otak Ikan yang dianjurkan, sebab otak-otak ikan
Gabus Untuk Memenuhi Kebutuhan gabus digunakan untuk makanan
Albumin selingan sehingga untuk menambah
Sasaran konsumen otak-otak kadar albumin dapat mengkonsumsi
ikan gabus adalah masyarakat usia makanan dari bahan makanan lain
umum. Kebutuhan energi yang yang mengandung albumin seperti
dibutuhkan untuk usia umum adalah putih telur maupun ikan lele.
2000 kalori.
Dari hasil perhitungan yang telah PENUTUP
dilakukan, maka takaran saji otak-otak Berdasarkan eksperimen yang
ikan gabus sebanyak 76 gram per porsi telah dilakukan, maka diperoleh
atau 1 bungkus otak-otak ikan gabus. kesimpulan sebagai berikut :
Konsumsi sebanyak 76 gram otak-otak 1. Resep otak-otak ikan gabus yang
ikan gabus, memiliki kandungan lemak digunakan adalah 120 gr daging
total 0,66 gram dapat mencukupi ikan gabus, 70 gr es batu, 7 gr
kebutuhan gizi usia umum sebesar 1,1 garam, 1 gr phosmix mp, 60 gr
%. Kandungan protein totalnya 2,62 tepung tapioka, 20 gr tepung
gram dapat mencukupi kebutuhan gizi maizena, 7 gr modified starc ultra-k,
usia umum sebesar 4,4 %. Kandungan 8 gr gula pasir, 20 gr bawang putih,
karbohidrat total 6,21 gram dapat 10 gr daun bawang.
mencukupi kebutuhan gizi usia umum 2. Formula yang digunakan untuk
sebesar 2,1 %. Kandungan albumin membuat otak-otak ikan gabus yaitu
total 0,46 g/dl dapat mencukupi bahan utama menggunakan 100%
kebutuhan gizi usia umum sebesar 8,8 ikan gabus, bahan tambahan antara
%. lain es batu 58,33% dari bahan
Sebagai lauk pauk setiap satu utama, phosmix MP 0,83%, garam
takaran otak-otak ikan gabus dapat 5,83%, tepung tapioka 50%, tepung
mencukupi kebutuhan albumin total maizena 16,67 %, modified starch
usia umum sebesar 48 %, yaitu dalam ultara-k 5,83%, gula pasir 6,67%,
satu hari disarankan untuk

| 87
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
bawang putih 8,33% dan daun 7. Otak-otak ikan gabus sebanyak 76
bawang 8,33% dari bahan utama. gram (1 bungkus otak-otak ikan
3. Mengetahui teknik olah pembuatan gabus, isi 4 buah ), memiliki
otak-otak ikan gabus meliputi kandungan lemak total 264,36 gram
beberapa tahap, yaitu: seleksi dapat mencukupi kebutuhan gizi
bahan, penimbangan bahan, usia umum sebesar 426,39 %.
pemotongan bahan, penghalusan, Kandungan protein totalnya
pencampuran, pembentukan adonan 1048,43 gram dapat mencukupi
dan pengukusan. Sedangkan AKG sebesar 1747,28 %.
penyelesaian akhir bisa memilih Kandungan karbohidrat total
teknik olah kukus, teknik olah 2484,94 gram dapat mencukupi
goreng dan teknik olah bakar. AKG sebesar 828,31 %. Kandungan
4. Tingkat kesukaan panelis terhadap albumin total 182,76 g/dl dapat
otak-otak ikan gabus yang mencukupi AKG sebesar 3514,61
didapatkan adalah otak-otak ikan %.
gabus dengan penyelesaian akhir
DAFTAR PUSTAKA
teknik olah goreng.
Almatsier, Suninta. (2003). Prinsip
5. Kadar proksimat pada otak-otak Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.
GramediaPustaka Utama.
ikan gabus adalah kadar air sebesar
Apriyanto, Anton. (1989). Analisis
47,11%, kadar lemak sebesar Pangan. Bogor: Institut Pertanian
Bogor Pers.
3,48%, kadar protein sebesar
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
13,79%, kadar abu sebesar 2,92% RI. (1989). Daftar Komposisi Bahan
Makanan. Jakarta: Bharata.
dan kadar karbohidrat sebesar
Effendi, Supli.(2009). Teknologo
32,69%. Pengolahan dan Pengawetan
Makanan. Bandung : Alfabeta
6. Perubahan kadar albumin total dari
Florentinus Nurtitus. (2005). Sari Mina
ikan gabus segar ke otak-otak ikan Ikan Gabus. Semarang : Agro
Media Pustaka
gabus mengalami penurunan
Hamidah, Siti. (1996). Jobsheet
sebesar 83,4633%. Penggantian Patiseri. FPTK IKIP : Yogyakarta
Kartika, Bambang dkk.
ikan tenggiri menjadi ikan gabus
(1988). Pedoman Uji
menyebabkan kadar albumin otak- Inderawi Bahan Pangan.
Yogyakarta: Pusat Antar Universitas
otak ikan meningkat sebesar
Pangan dan Gizi UGM.
40,7487 %. Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia No.
HK. 00.05.52. 6291. 2007

| 88
Sabbhata Yatra
Jurnal Pariwisata dan Budaya
Volume 1 Nomor 1 Juli 2021
Ratnaningsih, Nani. (2005). Analisis
Gizi Dalam Pengolahan.
Jobsheet. Yogyakarta : Pendidikan
Teknik Boga dan Busana. UNY
Sudarmadji dkk. (1997). Prosedur
Analisa untuk Bahan Makanan dan
Pertanian FPT UGM. Yogyakarta:
Liberty.
Sudarmadji, Slamet, Suhardi dan
Bambang Haryono. (1989). Analisis
Bahan Makanan dan Pertanian.
Yogyakarta : Liberti Yogyakarta
Sukarno. (2008). Analisis Gizi
Proksimat.
http://Sukarno.web.ugm.ac.id/analisi
sproksimat/10 Maret 2021.
Suyitno. (1990). Bahan-Bahan
Pengemasan.Yogyakarta : Pusat
Antar UniversitasGadjah Mada.
Winarno, F.G. (1984). Kimia Pangan
dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
PustakaUtama.
Winarno, F.G. (1993). Kerusakan
Bahan Pangan. Jakarta: PT.
Gramedia PustakaUtama.
Winarno, F.G. (1993). Pengantar
Teknologi Pangan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.Robert S.
Harris dan Endel Karmas. (1989).
Evaluasi Gizi Pada Pengolahan
Bahan Pangan. Bandung : ITB
Bandung.

| 89

Anda mungkin juga menyukai