Anda di halaman 1dari 38

TUGAS MANDIRI

(Ns. Thirsa Mongi S,Kep M.Kes)

ILMU DASAR KEPERAWATAN I

Disusun Oleh :

Aprilia Kalenseng

Kelas/Semester : A7kep/I

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN
2016
Bab 1
Sistem kardiovaskular

pengertian

Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital dalam tubuh manusia, bagaimana tidak
jantung merupakan salah satu media yang memiliki peranan sangat penting untuk bisa mengalirkan
darah yang membawa oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Jantung terletak di rongga
mediastinum yang berada di belakang sternum, diantara paru kanan dan kiri, dan didepan vertebra
torakal.

Jantung memiliki ukuran sekepalan genggaman tangan kanan orang dewasa kurang lebih dengan
panjang 5" (12 cm), dan lebar 3,5" (9 cm), berat jantung 350 gram pada orang dewasa.

Adapun jantung terdiri dari:

1. Tiga lapisan (Epikardium, Miokardium, dan Endokardium)


2. Ada 2 pace maker alami utama yang berada di lapisan miokardium (SA Nodes, AV Nodes)
3. Empat ruang (2 Atrium, dan 2 Ventrikel)
4. Empat katup (Katup Atrioventrikuler - Trikuspidalis dan Mitral, Katup Semilunar - Pulmonal
dan Aorta)
5. Pebuluh darah koroner (Penyuplai darah untuk otot-otot jantung)
Fisiologi jantung

Secara umum jantung merupakan satu-satunya pemompa utama darah ke seluruh tubuh, sehingga
sangat penting untuk mengidentifikasi apakah fungsi jantung ini masih berjalan atau tidak, ada
beberapa metode untuk mengetahui apakah jantung masih bekerja dengan baik atau tidak

Dengan meraba denyut nadi

Denyut nadi ini dapat dirasakan pada pembuluh darah arteri, adapun pembuluh darah arteri yang
kerap di palpasi untuk mengetahui adanya kerja nadi atau tidak adalah

1. Arteri radialis (berada di pergelangan tangan sejajar dengan ibu jari)


2. Arteri Brachialis (berada di lipatan siku bagian atas sejajar dengan jaris manis dan jari
tengah)
3. Arteri Karotis (berada di sisi kanan dan kiri tulang tiroid)
4. Arteri Femoralis (berada di pangkal paha kiri dan kanan)
5. Arteri popliteal (berada di lipatan kaki di bagian belakang)
6. Arteri Dorsalis pedis (berada di punggung kaki sejajar dengan telunjuk jari kaki)

Pembuluh darah (vaskular)

Secara garis besar pembuluh darah dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Pembuluh darah arteri


2. Pembuluh darah vena

Adapun urutan jalur pembuluh darah dari dan ke jantung adalah sebagai berikut:
Jantung (ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri --> Arteriola --> Kapiler --> Venula --> Vena --> Vena
Cava superior dan inferior --> Jantung (atrium kanan)

Gambar 5. Alur dan distribusi peredaran darah dalam pembuluh darah


Karakterististik pembuluh darah

 Arteri
 Memiliki tekanan tinggi --> membawa darah ke jaringan
 Dapat teraba denyutan
 Memiliki dinding pembuluh darah yang tebal dengan jaringan elastis
 Membawa darah yang kaya akan oksigen sehingga darah lebih terlihat merah segar
 Darah keluar memancar (jika terjadi perlukaan)
 Tidak memiliki katup di sepanjang pembuluh (hanya ada pada permulaan aorta)
 Kapiler
 Memiliki penampang yang paling luas karena tersebar di dalam seluruh tubuh
 Disebut juga pembuluh darah rambut karena hanya memiliki diameter 0,008 mm
 Tempat terjadinya pertukaran dan transport O2/CO2, zat-zat nutrien, dan berbagai
jenis elektrolit yang dibutuhkan tubuh ke dalam jaringan (sel)
 Menyerap zat-zat nutrien dari usus

 Vena

 Bersemabungan dengan vena yang lebih besar yang disebut vena Cava
 Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
 Memiliki katup disepanjang pembuluh darah
 Membawa darah yang kaya akan CO2 sehingga warna darah lebih terlihat pucat
 Darah keluar tidak memancar hanya menetes (jika terjadi luka)
 Tidak teraba denyutan

Tekanan darah
Tekanan darah terdiri dari dua jenis tekanan:

1. Tekanan sistolik (batas atas) --> Merupakan tekanan tertinggi arteri yang dihasilkan ketika
kontraksi ventrikel sehingga terjadinya ejeksi awal ventrikel ke aorta sehingga jumlah darah
dalam pembuluh darah arteri meningkat secara signifikan. Tekan sistolik normal berkisar 140
s/d 100 mmHg
2. Tekanan diastolik (batas bawah) --> Merupakan tekanan terendah arteri yang terjadi ketika
relaksasinya ventrikel, dan jumlah darah dalam pembuluh darah sudah mulai berkurang
sebelum terjadinya ejeksi ventrikel kembali. Tekanan diastolik normal berkisar 90 s/d 60
mmHg
Bab 2
Sistem Pernapasan Pada Manusia

Pengertian

Pernapasan (respirasi) adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa oksidasi (reaksi
dengan oksigen) di dalam tubuh berupa karbon dioksida dan uap air melalui alat pernapasan.

Pernapasan meliputi dua proses, yaitu:

 Inspirasi, yaitu pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan
 Ekspirasi, yaitu pengeluaran udara pernapasan ke luar tubuh melalui alat pernapasan.

Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi atas:

 Repirasi eksternal, yaitu pertukaran gas (O2 dan CO2) dari udara luar masuk ke aliran
darah melalui alveolus (alat pernapasan)
 Respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2 dan CO2 yang terjadi di dalam sel-se tubuh.

1. Alat Pernapasan Manusia

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia :

1. Hidung
Pada rongga hidung terdapat kelenjar mukus dan rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring
udara yang masuk kerongga hidung. Kelenjar mukus menghasilkan lapisan lendir yang berfungsi
untuk menangkap kotoran halus agar udara yang masuk ke tenggorokan menjadi lebih bersih. Fungsi
rongga hidung, yaitu:

 Tempat masuknya udara


 Penyaring udara melalui rambut-rambut halus dan lendir di dalam hidung.
 Sebagai indra penciuman

2. Faring (Tekak)
Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan (tenggorokan) dan saluran pencernaan
(kerongkongan) yang berfungsi untuk meneruskan udara yang masuk menuju pangkal tenggorokan.
3. Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan, berfungsi sebagai tempat melekatnya selaput atau
pita suara. Pada laring terdapat katup epiglotis yang otomatis tertutup saat menelan makanan hingga
tidak masuk ke saluran pernapasan. Laringtis (infeksi laring) terjadi bila udara kotor masuk. Gejala
yang lebih parah menyebabkan pembengkakan pita suara hingga suara serak.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)


Trakea terletak di depan kerongkongan dan tersusun atas tulang-tulang rawan berbentuk cincin.
Dinding bagian dalam trakea dilapisi oleh jaringan epitel berambut (bersilia), yang berfungsi
menahan dan mengeluarkan kotoran yang terbawa oleh udara agar tidak masuk ke paru-paru dan
dikeluarkan melalui bersin.

5. Bronkus dan Bronkiolus


Bronkus merupakan percabangan trakea yang berfungsi untuk membawa udara menuju paru-paru
kiri dan kanan. Percabangan bronkus di dalam paru-paru disebut Bronkiolus

6. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru merupakan organ pernapasan yang terletak di dalam rongga dada dan terdiri atas dua
bagian, yaitu paru-paru kanan (terdiri atas tiga lobus) dan paru-paru kiri (terdiri atas dua lobus). Pada
paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus mengalami percabangan yang diujungnya
terdapat gelembung alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung udara yang sangat kecil dan
banyak, dan berfungsi sebagai alat pertukaran udara pernapasan CO2 dengan O2 di dalam paru-paru.

2. Proses Pernapasan Manusia

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus >
paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas
(inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada
saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung
keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut
pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga
berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang,
sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya
udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu
kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke
saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.

Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena
pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga
dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga
tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari
dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

3. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis Yaitu , pernapasan dada dan
pernapasan perut.

 Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi, Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat
(posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:


Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan
udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari
paru-paru.

 Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-
paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara masuk

Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis
--> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari
paru-paru.
Bab 3
Sistem Neurobiheser (Sel-sel saraf)
  

  pengertian       

System persarafan terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia dan sel Schwann).
Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-
sama berfungsi sebagai satu unit.

NEURON

     Susunan saraf pusat manusia terdiri atas sekitar 100miliar neuron. Neuron adalah suatu sel saraf
dan merupakan unit anatomi dan fungsional system persarafan.
Struktur Neuron :
Neuron – neuron dapat mempunyai berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda, salah satunya adalah
tipe neuron multipolar yang merupakan jenis yang paling banyak terdapat didalam system saraf
pusat.
 

BADAN SEL

     Secara relative badan sel lebih besar dan mengelilingi nucleus yang didalamnya terdapat
nucleolus. Di sekelilingnya terdapat perikarion yang berisi neurofilamen yang berkelompok yang
disebut neurofibril. Diluarnya terhubungkan dengan denrit dan akson yang memberikan dukungan
terhadap proses–proses fisiologis.

DENDRIT

      Denrit adalah tonjolan yang menghantarkan informasi menuju badan sel. Merupakan bagian
yang menjulur keluar dari badan sel dan menjalar ke segala arah. Khususnya di korteks serebri dan
serebellum,denrit mempunyai tonjolan – tonjolan kecil bulat,yang disebut tonjolan dendrite. Neuron
tertentu juga mempunyai akson fibrosa yang panjang yang berasal dari daerah yang agak tebal di
badan sel,yaitu akson hilok (bukit akson).

AKSON

      Tonjolan tunggal dan panjang yang menghantarkan informasi keluar dari badan sel disebut
akson. Dendrit dan akson,secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf.
Kemampuan untuk menerima,menyampaikan,dan meneruskan pesan – pesan neural disebabkan sifat
khusus membrane sel neuron yang mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektrokimia.
KLASIFIKASI STRUKTUR NEURON
           

Klasifikasi struktur neiuron berdasarkan pada hubungan antara dendrit,badan sel , dan akson
mencakup :

a)      Neuron tanpa akson


Secara struktur lebih kecil dan tidak mempunyai akson. Neuron ini berlokasi di otak dan berapa
organ perasa khusus.

b)      Neuron bipolar


Ukuran dari neuron bipolar lebih kecil didandingkan dengan neuron unipolar dan multipolar. Neuron
bipolar sangat jaranh ada, tetapi mereka ada di dalam organ perasa khusus, neuron ini menyiarkan
ulang informasi tentang pengelihatan, penciuman , dan pendengaran dari sel – sel yang peka
terhadap rangsang ke neuron – neuron lainnya.

c)      Neuron unipolar


Di dalam suatu neuron unipolar,dendrite dan akson melakukan proses secara berlanjut. Dalam suatu
neuron,segmen awal dari cabang dendrite membawa aksi potensial dan neuron ini memiliki akson.
Beberapa neuron sensorik dari saraf tepi merupakan neuron unipolar dan sinaps neuron berakhirdi
system saraf pusat (SSP).

d)     Neuron multipolar


Neuron multipolar lebih banyak memiliki dendrite dan dengam satu akson. Neuron ini merupakan
tipe neuron yang sebagian besar berada di SSP. Contoh tipe neuron ini adalah seluruh neuron
motorik yang mengendalikan otot rangka.
 

KLASIFIKASI FUNGSIONAL
           
Neuron-neuron juga dikategorikan berdasarkan kelompok fungsionalnya meliputi :

a.Neuron sensorik

Neuron sensorik berasal dari divisi aferen dari system saraf tepi (SST). Neuron ini membawa
informasi dari reseptor pesan sensorik untuk dibawa ke system saraf pusat.

Reseptor sensorik yang lebih spesifik meliputi :

–  Eksteroseptor , menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan luar dan informasi yang
didapat dari sentuhan, suhu , sensasi tekanan dan informasi yang didapat dari indera seperti
penglihatan, penciuman, pendengaran dan peraba.
–  Proprioseptor , memonitor keadaan posisi dan pergerakan otot rangka dan sendi
–  Interoseptor , memonitor kondisi system pencernaan, pernafasan , kardiovaskular , perkemihan ,
reproduksi serta beberapa sensasi perasa dan rasa nyeri.
b. Neuron motorik

Neuron motorik atau neuron eferen membawa instruksi-instruksi dari SSP menuju efektor perifer.
Neuron ini akan menstimulasi atau memodifikasi aktivitas dari jaringan-jaringan perifer , organ atau
system organ. Tubuh manusia memiliki sekitar 500.000 neuron motorik.

c.Interneuron

Interneuron atau neuron asosiasi berada di antara neuron sensorik dan motorik. Interneuron terdapat
diseluruh otak dan batang otak.

NEUROGLIA
           
Adalah sel penyokong untuk neuron-neuron SSP sedangkan sel Schwann menjalankan fungsi
tersebut pada SST. Ada 4 sel neuroglia :

a.       Mikroglia
b.      Ependimal
c.       Astroglia

Bab 4
Sistem Imun dan Hematologi

pengertian imun
Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam mempertahankan
tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti bakteri,jamur dan virus.
Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali dan
menghancurkankan serangan ini. jadi kalo kelainan sistem imun berarti kemampuan untuk
mempertahankan kekebalan tubuh terganggu sehingga mudah diserang penyakit. Sistem Imun
(bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap
infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan
parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain
seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika system kekebalan melemah, kemampuannya melindungi
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam
dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap
sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa
jenis kanker.
1.    Nodus Limfe

Dalam tubuh manusia ada semacam angkatan kepolisian dan organisasi intel kepolisian yang
tersebar di seluruh tubuh. Pada sistem ini terdapat juga kantor-kantor polisi dengan polisi penjaga,
yang juga dapat menyiapkan polisi baru jika diperlukan. Sistem ini adalah sistem limfatik dan
kantor-kantor polisi adalah nodus limfa. Polisi dalam sistem ini adalah limfosit.
Sistem limfatik ini merupakan suatu keajaiban yang bekerja untuk kemanfaatan bagi umat
manusia. Sistem ini terdiri atas pembuluh limfa-tik yang terdifusi di seluruh tubuh, nodus limfa yang
terdapat di beberapa tempat tertentu pada pembuluh limfatik, limfosit yang diproduksi oleh nodus
limfa dan berpatroli di sepanjang pembuluh limfatik, serta cairan getah bening tempat limfosit
berenang di dalamnya, yang bersirkulasi dalam pembuluh limfatik.
Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut: Cairan getah bening dalam pembuluh limfatik
menyebar di seluruh tubuh dan berkontak dengan jaringan yang berada di sekitar pembuluh limfatik
kapiler. Cairan getah bening yang kembali ke pembuluh limfatik sesaat setelah melaku-kan kontak
ini membawa serta informasi mengenai jaringan tadi. Infor-masi ini diteruskan ke nodus limfatik
terdekat pada pembuluh limfatik. Jika pada jaringan mulai merebak permusuhan, pengetahuan ini
akan diteruskan ke nodus limfa melalui cairan getah bening

2.    Lien (Limpa)

Anatomi Lien
Lien/ spleen/limfa  merupakan organ RES (reticuloendothelial system) yang terletak di cavum
abdomen pada regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa IX, X, dan
XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan kedepan sampai sejauh linea aksilaris media. Lien
juga merupakan ogan intra peritonial.
Morfologi Lien
Lien mempunyai 2 facies, facies diaphragmatica yang berbentuk konvex dan facies viscelais yang
berbentuk lebih datar. Facies diaphragmatica lin berhadapan dengan diphragma dan costa IX-XI
sinistra. Sedangkan facies viceralis memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yang berhdapan dengan ren
sinistra, facies gstric yang berhadapan dengan gaster, dan facies colica yang berhadapan dengan
flexura coli sinistra.

Vaskularisasi Lien
Lien di vaskularisasi oleh arteri renalis yang merupakan cabang dari truncus coeliacus / tripel hallery
bersama arteri hepatica communis dan arteri gastric sinistra.tripel hallery sendiri merupakan cabang
dari aorta abdominalis yang di cbangkan setinngi vertebra thoracal XII –vertebra lumbal I

Innervasi Lien
Lien diinervasi oleh persyarafan simpatis nervus sympaticus sngmen thoracal VI–X dan persarafan
parasimpatisnya oleh nervus fagus.

Fisiologis Lien
  Organ limfoid terbesar
  Tempat pembentukan sel darah saat fetus
  Tempat perombakan HB

Pemeriksaan fisik Lien


Meliputi palpasi dan perkusi pada daerah abdomen.

Palpasi lien ;
apabila lien mengalami pembesaran akan teraba pembesaran lien ke arah caudomedioanerior. Oleh
karena itu, palpasi lien dilakukan sepanjang garis schuffner, yaitu garis yang terbentang dari spina
ischiadica anterior superior (SIAS) dextra melewati imbilicus smp ke arcus costae sinistra.
Perkusi lien ;
untuk melakukan perkusi pada lien, kita dapat melakukan nya pada area traube atau traube’s space.
Yaitu merupakan sebuah tempat yang terletak antara ICS(intercostae space) terbawah pada linea
aksilaris media. Normalnya akan terdengar suara timpani, lalu kita menyuruh pasien menarik
dalam dan ditahan, lalu kita lakukan perkusi  kembali, apabila tidak didapatkan splenomegali,
maka akan terdengar bunyi timpani. Sedangkan bila di dapatkan splenomegali akan terdengar
bunyi redup/ pekak saat di perkusi.

3.      Sumsum tulang


Sumsum tulang (bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang
ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah
baru. Ada dua jenis sumsum tulang:

 sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah, dan
sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
 sumsum kuning, Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan
oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya

Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. Seiring dengan pertumbuhan, semakin
banyak yang berubah menjadi sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg sumsum
tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah.

4.    Tymus
Pada masa kanak-kanak, tymus merupakan organ yang mengisi sebagian besar mediastinum
superius. Tymus terdiri dari jaringan lymphoid berbentuk agak gepeng, mempunyai 2 lobi dan
tampak berbenjol-benjol. Letaknya di belakang os sternum, tetapi pada bayi baru lahir, dapat
mencapai daerah leher melewati aperturthoracis superior sehingga terdapat di depan pembuluh darah
besar. Pada anak yang lebih besar dan pubertas, thymus akan mengecil. Pada orang dewasa hamper
tidak dapat ditemukan lagi kecuali sebagai nodulus kecil terbungkus jaringan ikat jarang. Thymus
mendapat  darah dari arteria thyroidea inferior dan arteria thoracica interna. Fungsi thymus adalah
membentuk T-lymphocytes yg berhubungan dengan proses imunologi.
5.    C i n c i n w a l d e y e r
M e r u p a k a n j a r i n g a n l i m f o i d y a n g m e n g e l i l i n g i f a r i n g . B a g i a n terpentingnya
adalah tonsil palatina dan tonsil faringeal (adenoid). Unsur yang lain adalah tonsil
lingual, gugus limfoid lateral faring dan kelenjar-kelenjar limfoid yang tersebar dalamf o s a
Rosenmuller, di bawah mukosa dinding posterior faring dan dekat orifisium
t u b eustachius.

   6. GALT (Gutassosiated lymphoid tissue)


Sistem kekebalan saluran pencernaan yang sering disebut sebagai GALT (Gutassosiated lymphoid
tissue) dan bekerja untuk melindungi tubuh dari invasi. GALT adalah contoh dari mukosa terkait
jaringan limfoid

7.    BALT (bronchial-associated lymphoid tissue)


Bronkus-Associated limfoid Tissue (BALT) adalah struktur limfoid yang dapat ditemukan di daerah
peribronchial, perivaskular dan interstisial paru-paru. Pembentukannya dapat dipicu di paru-paru
tikus dan manusia dengan pertemuan dengan antigen, infeksi atau peradangan, tetapi tidak biasanya
hadir dalam paru-paru yang sehat dari spesies ini  . BALT terdiri dari agregat limfosit yang
menonjol, sering ditandai oleh proliferasi sel B dan germinal center, didukung oleh jaringan
dendritik folikular sel pusat.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Hematologi

HEMATOLOLOGI

Darah terdiri dari sel dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit) dan
trombosit (platelet)leukosit terdiri dari dua jenis yaitu polimorfonuklear (intinya banyak), yaitu neutrophil,eosinophil,
basophil. Lalu yang kedua mononuklear yang terdiri dari monosit/makropagdan limfosit.Sel darah ini pada orang
dewasadi produksi pada sum2 tulang panjang, seperti di pahaatau di lengan atas.Lalu plasma darah, merupakan bagian
yang cair dari darah terdiri atas air dan protein2darah sert faktor2 pembekuan darah.
Fisiologinya
eritrosit berfungsi mengikat oksigen untuk dibawa keseluruh tubuhleukosit sebagai imunitas tubuhtrombosit untuk
pembekuan darah Pada hemophilia, ada gangguan pada pembekuan darah jadi harus tau fisiologi pembekuan darah.
pembekuan darah normalnya saat seseorang mengalami pecah pembuluh darah maka tubuh akan melakukan system
pertahanan dengan membentuk gumpalan darah yang berfungsi menutupi pembuluh darah yang pecah tersebut
sehigga tidak terjadi perdarahan lebih lanjut hal ini dinamakan hemostasis.
ada mekanismenya yaitu:

1. Hemostasis primer: respon tercepat saat terjadi pecah pembuluh darah adalah menempelnya trombosit pada
pembuluh darah tersebut dan ini akan Mencegah keluarnya darah dari pecahan tersebut namun trombosit ini hanya
bersifat sementara, tidak dapat bertahan lama ia butuh tambahan pelekat berupa benang2 fibrin yang berfungsi sebagai
pengikat antar trombosit. Apabila benang2 fibrin tersebut tidakterbentuk maka sususnan trombosit itu akan pecah dan
peredaran kembali lagi.

Komponen Darah
1.Eritrosit
S e l d a r a h m e r a h ( e r i t r o s i t ) Bentuk dan ukuran sel darah merah tergantung dari jenis
hewan. Padamamalia sel darah merahnya tidak mempunyai inti, bentuknya bulat (kecuali pada
camellidae bentuknya lonjong) dan bikonkaf. Sel darah merah pada
kebanyakanvertebrata yang lain mempunyai bentuk lonjong, berinti dan bikonfeks.Pada umumnya
sel darah merah yang tidak berinti mempunyai ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel
darah merah yang berinti. Pada manusia sel darah merahnya mempunyai ukuran sebagai
berikut :d i a m e t e r r a t a - r a t a 7 , 5 m i k r o n , s e d a n g k a n t e b a l n y a a d a l a h 1 m i k r o n d i
b a g i a n tengah dan 2 mikron di bagian tepi, dan luas permukaannya adalah 120 mikron.
2.    Leukosit
S e l d a r a h p u t i h ( l e u k o s i t ) Sel darah putih yang dikenal juga sebagai leukosit
terdapat di dalamdarah dan cairan limfa, tetapi sering juga terdapat di cairan jaringan.
Sel darah  p u t i h y a n g t e r g o l o n g g r a n u l o s i t d i b u a t d i d a l a m s u m s u m t u l a n g ,
s e d a n g k a n limfosit dan monosit dibuat di nodus limfatikus.
S e l d a r a h p u t i h b e r b e d a d a r i s e l d a r a h m e r a h d a l a m h a l b a h w a a d a  beberapa ciri
yang dimiliki oleh sel darah putih yaitu : mempunyai nukleus, tidak m e n g a n d u n g h e m o g l o b i n ,
m e m p u n y a i u k u r a n y a n g r e l a t i v s l e b i h b e s a r , d a n  jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan sel darah merah.

3.Trombosit
Trombosit atau disebut juga keping darah merupakan sel
y a n g  berbentuk agak bulat, tidak mengandung inti, tidak berwarna, berat
j e n i s n y a rendah dan berukuran kecil dengan diameter antara 1 sampai 4 mikron.
Volumes e t i a p t r o m b o s i t a n t a r a 7 s a m p a i 8 m i k r o n 3 dan jumlahnya bervariasai
antara150000 sampai 400000 per mm, tetapi jumlahnya rata-ratanya adalah 250000 per mm .
dinding trombosit bersifat sangat rapuh dan cenderung untuk melekat pada permukaan kasar
seperti pada pembuluh darah yang robek. Setelah banyak yang m e l e k a t pada
p e r m u k a a n k a s a r , t r o m b o s i t k e m u d i a n m e n g a l a m i a g l u t i n a s i . (Wulangi, 1993)

Keseimbangan Sel-Sel Darah dan Transportasi Darah


Darah berada didalam pembuluh darah karena p e n g a r u h d u a j e n i s g a y a
yang seimbang yaitu gaya yangmendorong cairan darah keluar dari
p e m b u l u h , d a n g a y a yang menahan cairan untuk tetap berada didalam pembuluh.D a l a m
k e a d a a n s e i m b a n g c a i r a n d a r a h m e n g a l i r d e n g a n kecepatan sangat tinggi dipompa oleh
jantung dengan cairand a r a h berada dibagian tepi pembuluh sedang sel-sel
d a r a h dan butir pembeku ada dibagian tengah aliran. Darah bersih y a n g m e n g a n d u n g
e k s t r a k m a k a n a n d a r i u s u s d a n o k s i g e n serta gas yang bermanfaat dipompa oleh jantung
dand i a l i r k a n m e l a l u i p e m b u l u h a r t e r i k e s e l u r u h b a g i a n t u b u h u n t u k m e n s u p l a i
n u t r i s i s e l , s e m e n t a r a s e k a m b a l i n y a d a r i jantung, dan sekembalinya dari ja r i n g a n
a k a n m e m b a w a s i s a m e t a b o l i s m m e l a l u i p e m b u l u h vena ka jantung. Kemudian, darah
kotor tersebut dipompa kep a r u u n t u k d i b u a n g g a s y a n g t i d a k b e r g u n a u n t u k
d i g a n t i dengan gas yag dibutuhkan tubuh. Darah selalu dalamkeadaan seimbang. Cairan darah
yang rusak atau hilang akandiganti dengan yang baru demikian pula sel darah yang mati,melalui
pabriknya dibentuk stem sel yang akan membentuk sel darah baru.
Bab 5
SISTEM KULIT (SISTEM INTEGUMEN)

A.Pengertian Sistem Kulit

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus
daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi
dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar
16 % dari berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan telapak
kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B. Fungsi Kulit Manusia


Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di sebelah dalam
dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas
atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung
saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi
yang keduanya dipengaruhi saraf otonom.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan
melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang
dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air
transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke
dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi
lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan
masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding pembuluh darah ke
dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan
dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah,
pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

C.    Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya


Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:

1.  Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai
bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak
kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut.
Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional
epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui
dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.

2.DERMIS ( Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah
dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
3. HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang
berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan
makanan.

Bab 6
Sistem Gastrointestinal (Pencernaan)

Pengertian
Gastrointestinal adalah merupakan suatu saluran pencernaan yang panjangnya sekitar 9 meter mulai
dari mulut sampai anus, meliputi oropharing, esophagus, stomach(lambung), usus halus dan usus
besar. Di mulut makanan dikunyah dan dicampur dengan sekresi kelenjar saliva sehingga menjadi
bolus. Esophagus mengantarkan bolus dari mulut ke stomach (lambung), Lambung, usus halus dan
usus besar sebagai tempat penampung makan/bolus dan produk akhir dari pencernaan.
Lumen gastrointestinal secara umum memiliki lapisan mukosa, submukosa, lapisan otot. Sistem
gastro intestinal dan organ accesoris memperoleh aliran darah sekitar 25 – 30 % dari cardiac out put.
Saraf yang terlibat dalam mengendalikan sistem gastro intestinal melibatkan saraf autonom saraf
parasimpatis dan simpatis.

Fungsi Secara Umum Sistem Gastrointestinal


Fungsi secara umum sistem Gastrointestinal yaitu tarnsport air dan makanan, mencerna makanan
secara mekanik dan kimia, mengabsorbsi nutrien hasil pencernaan ke dalam pembuluh darah, serta
mengeluarkan produk sisa.
Saluran gastrointestinal memberi tubuh persediaan akan air, elektrolit, dan makanan, yang terus-
menerus.
Untuk mencapai hal ini dibutuhkan :
1. Pergerakan makan melalui saluran gastrointestinal
2. Sekresi getah pencernaan dan makanan
3. Absorbsi hasil pencernaan, air, dan berbagai elektrolit
4. Sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal untuk membawa zat-zat yang di absorbsi
5. Pengaturan semua fungsi ini oleh sistem saraf dan hormonal.

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM GASTROINSTESTINAL

A.Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya
terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang
berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Makanan dipotong-potong
oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian
dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

B. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu
Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga
hidung, didepan ruas tulang belakang.

C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir
dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan
menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso -
"membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan").

D. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu :
- Kardia.
- Fundus.
- Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang
bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
• Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan
lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
• Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan
cara membunuh berbagai bakteri.
• Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

E. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum),
dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus. ), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika
penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus,
di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan
usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti "lapar" dalam bahasa Inggris modern. Arti
aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong".
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

F. Usus Besar (Kolon)


Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
• Kolon asendens (kanan)
• Kolon transversum
• Kolon desendens (kiri)
• Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat
penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.

G. Usus Buntu (sekum)


Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung
yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.

H. Umbai Cacing (Appendix)


Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut
apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah
dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

I. Rektum dan anus


Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode
yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
• Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
• Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh
termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga
memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.

L. Kandung empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
• Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
• Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal
dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Bab 7

Sistem Muskuloskeletal
1. Definisi

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari
  Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
   Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi

Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang -tulang yang
memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai kerangka tubuh sistem
muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh.  Sebagai proteksi sistem muskuloskeletal melindungi
organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru
terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).

2. Klasifikasi dan Struktur Tulang (Skeletal)


Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang
yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang.
Fungsi Sistem Skeletal :
1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
3. Melekat pada tulang
4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk
darah.
5. Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium dari dalam darah misalnya.
6. Hemopoesis

Struktur Tulang
Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars
kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).
-Pars kompakta, teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga
dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat.
-Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang beronga seperti spons (busa). Rongga
tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri
dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung
sel tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).

Klasifikasi Tulang
  Berdasarkan bahan pembentuknya :
1. Tulang Rawan
Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan dasar). Matriks tulang
rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama pada sendi
dan di antara dua tulang.
2. Tulang Keras
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan), dibentuk oleh asteosit
yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang keras mengandung sedikit kolagen dan
mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks
menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur.
                                                     

Articaltion      
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot.
Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen
yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang
tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya
memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang
bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif
tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan
membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk
melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau
berwarna kekuningan.
Body Movement
a.       Gerakan Lurus (linear motion)-gliding
b.      Gerakan Sudut (angular motion)
 Fleksi-ekstensi-hiperektensi
Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antar dua tulang atau dua bagian tubuh, seperti
saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai
kearah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping.
Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada siku
dan lutut setelah fleksi.
Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh
melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang.

 Abduksi-adduksi
Abduksi  adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan
berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari
kaki.
Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh
atau aksis longitudinal tungkai.
 Sirkumduksi
Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang
berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat
berlangsung pada persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut.
c.       Gerakan putar (rotation)
 Rotasi kanan-kiri
 Rotasi medial-lateral
 Pronasi-Supinasi
-Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak
tangan menghadap kebelakang.
-Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke
depan.

d.      Gerakan khusus


 Inversi-eversi
Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai menghadap ke
dalam atau kea rah medial.
Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kea
rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan diatas daerah yang
rusak dan berbatu-batu.
 Dorsofleksi-plantar fleksi
Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan (meninggikan
bagian dorsal kaki)
Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki
 Opposisi
Gerakan ibu jari menyentuh telapak tangan.
 Protraksi-retraksi
Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan, atau
memfleksi girdel pektoral ke arah depan.
Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, s   seperti saat meretraksi
girdle pektoral untuk membusungkan dada
 Elevasi-depresi
Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan mulut
(mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut.

Struktur Otot Tubuh


Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.Otot menyebabkan
pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot
merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas.
Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh :                                                 

a.Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga
besar.Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik.Otot ini menempel pada kerangka dan
digunakan untuk pergerakan.

b.Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestium dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem
saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong
dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar.
c.Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya
tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.

Bab 8
System Reproduksi
Pengertian

Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi
adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap
individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.cara
reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu, seksual dan aseksual.

reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain
dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi
aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu.
Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang
berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum,
organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang
lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.

1.  Alat reproduksi pria

Alat kelamin dalam pria


a.Testis
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung
yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron.
Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
b.Saluran reproduksi, terdiri atas:
-     Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar
dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri.
Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan
untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.
-    Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini
terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis
ke kantung sperma (vesicula seminalis).
c.  Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas
menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
- Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya
dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.
- Kelenjar prostat : getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
-Kelenjar bulbo uretra : menghasilkan getah
- Kelenjar Cowper : terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan
dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen
yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis
(alat kelamin luar pria).
d.  Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:
-    sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
-    sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.

Alat kelamin luar pria

a. Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin
(senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim
wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak
mengandung rongga darah (korpus cavernosum).

b.Scrotum
Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
2. Alat reproduksi wanita
Alat kelamin luar wanita terdiri atas:

a.Celah luar yang disebut vulva.


b.Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor)
dan bibir kecil (labium minor).
c.Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah
terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria.
d.Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin
(vagina).

Alat kelamin dalam wanita terdiri atas :


a.Ovarium (indung telur)
Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya
seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan
yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.
b. Saluran reproduksi
-Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk
corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi
untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.
-Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan
bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan
otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel
yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak
mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini
dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan
ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.
- Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan
organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka
organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan
bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir
yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.

3.         Mekanisme Produksi Ovum.


Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur,
yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka
seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa
menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon
kelamin.
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme
produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut
- Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini
berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.
- Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen.
Fungsi hormon estrogen ialah:
  merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
  menghambat produksi FSH oleh pituitari
  memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari
hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut
ovulasi.
- Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi
mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk  mempercepat dan
mempertahankan pertumbuhan endometrium.

-Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini
menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk
memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat
memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding
rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang
disebut menstruasi.

-Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi /
transplantasi (penanaman diri) pada endometrium.  Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus
menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human
Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan
dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.

Bab 9
Sistem Urinaria (perkemihan)

A. Pengertian Sistem Urinaria


Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria

1. GINJAL

Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada
kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen.
Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal
kiri lebih besar dari pada ginjal kanan.
Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari
pada ginjal wanita.
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron.

a. Bagian – Bagian Ginjal

Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).

1. Kulit Ginjal (Korteks)

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut
nefron.

2. Sumsum Ginjal (Medula)


Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Pada bagian ini
berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam
pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi,
setelah mengalami berbagai proses.

3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)


Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum
berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang
masing – masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis
dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor,
urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih
(vesikula urinaria).
b. Fungsi Ginjal:

1. Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya


amonia.
2. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan
berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat warna).
3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.

2. URETER

Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari :

 Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


 Lapisan tengah otot polos
 Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan
mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).
Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan
dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh
pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan
pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

3. VESIKULA URINARIA ( Kantung Kemih )

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis
pubis di dalam ronga panggul.
Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
ligamentum vesika umbikalis medius.

Bagian vesika urinaria terdiri dari :

1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari
rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika
seminalis dan prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
4. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar),
tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Proses Miksi (Rangsangan Berkemih)

Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding
kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi).
Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi
relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan
kandung kemih.

Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus dihantarkan
melalui serabut – serabut para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk
mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf – saraf yang
menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.

Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin (kencing
keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan).

Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem
persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter
interna.
Peritonium melapis kandung kemih sampai kira – kira perbatasan ureter masuk kandung kemih.
Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi
penuh. Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena
membentuk anyaman dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis
sepanjang arteri umbilikalis.

4. URETRA

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan
air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya ± 20 cm.

Uretra pada laki – laki terdiri dari :


1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa

Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya
± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan
spongeosa merupakan pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara
uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya
sebagai saluran ekskresi.

Tahap – tahap Pembentukan Urine

a. Proses filtrasi

Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan
aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginjal.

b. Proses reabsorpsi

Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion
karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium
dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah,
penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada
pupila renalis.

c. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus
pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine
sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter,
urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine
sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Bab 10

Sistem persepsi sensorik

PENGERTIAN
Sistem saraf manusia adalah sebuah jaringan yang sangat khusus, yang berisi miliaran neuron, dan
bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan semua fungsi tubuh. Sistem ini
memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
terdiri dari dua komponen, sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf perifer (PNS).
- Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan
- sistem saraf perifer terdiri dari semua neuron tubuh, kecuali yang ditemukan di otak dan sumsum
tulang belakang.
Cara Kerja Saraf

Cara sistem saraf bekerja benar-benar unik dan kompleks. Ia bekerja melalui jaringan kompleks
neuron, yang merupakan fungsi dasar sel-sel dari sistem saraf. Neuron melakukan sinyal atau impuls
antara dua komponen dari sistem saraf, yaitu pusat dan sistem saraf perifer. Ada terutama tiga jenis
neuron, neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron.
Neuron sensorik mengirimkan rangsangan atau impuls yang diterima dari alat indera, seperti mata,
hidung atau kulit, sistem saraf pusat, yaitu, ke otak dan sumsum tulang belakang. Otak pada
gilirannya, memproses rangsangan tersebut dan mengirimkannya kembali ke bagian lain dari tubuh,
memberitahu mereka bagaimana bereaksi terhadap jenis tertentu dari stimulus. Motor neuron
bertanggung jawab untuk menerima sinyal dari saraf otak dan tulang belakang, dan mengirim
mereka ke bagian lain dari tubuh.

Di sisi lain, interneuron berkepentingan dengan membaca impuls, yang diterima dari neuron sensorik
dan memutuskan respon yang akan dihasilkan. Mereka terutama ditemukan di otak dan sumsum
tulang belakang. Selain neuron, sistem saraf juga mengandung sel-sel glial, yang mendukung dan
memelihara neuron. Neuron menggunakan sinyal elektrokimia, atau neurotransmitter untuk
transmisi impuls dari satu neuron yang lain. Namun, transmisi impuls dari satu neuron ke lain tidak
sesederhana kedengarannya. Jadi, mari kita cari tahu bagaimana tepatnya neuron mengirimkan
impuls ke neuron lain

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).

Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf
pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya
dapat .

Impuls

Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian
dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari
serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan

a.Gerak sadar
disadari Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau tidak.

b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan
gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak
refleks
adalah sebagai berikut.
1. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
2. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
3. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.

Anda mungkin juga menyukai