Anda di halaman 1dari 17

Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat

Komisi Pemberantasan Korupsi


SISTEMATIKA PENYAJIAN
PENDAHULUAN

SISTEM INSENTIF PADA KORPORASI

INSENTIF FINANSIAL DAN NON-FINANSIAL

PENERAPAN SISTEM INSENTIF UNTUK MEMBANGUN

MEMBANGUN KULTUR DAN INTEGRITAS KORPORASI


SISTEM INSENTIF PADA
KORPORASI
Sistim Insentif adalah
Reward dan Punishment

Punishment

R e w a rd

Reward dan Punishment harus berdampak


Dampak Hukuman Ringan
Gneezi dan Rustichini (2004) melakukan studi tentang dampak sanksi yang ringan terhadap perilaku pelaku
pelanggaran ketentuan dengan menggunakan metode eksperimen. Eksperimen dilakukan terhadap tempat
penitipan anak-anak. Biasanya beberapa orang tua terlambat untuk menjemput anak-anaknya maksimal 30
menit dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Eksperimen dilakukan dengan membagi tempat penitipan anak-anak tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu
kelompok Denda dan kelompok Bebas. Di kelompok Denda, para orang tua akan dikenai denda yang ringan
untuk setiap keterlambatan menjemput anak-anak mereka. Di kelompok Bebas, tidak ada denda sama sekali
untuk keterlambatan orang tua menjemput anak.

Ternyata hukuman denda yang ringan dipersepsikan oleh orang tua, bahwa mereka telah membayar denda,
sehingga mereka tidak merasa bersalah jika kemudian mereka makin terlambat dalam menjemput anaknya.

Denda yang ringan justru dipersepsikan sebagai transaksi tebusan atas keterlambatan menjemput anak,
sehingga orang tua justru akan mengoptimalkan keterlambatan tersebut.

Dilain pihak tidak ada perubahan perilaku di kelompok Bebas selama eksperimen.
Insentif Internal
Sistem insentif internal berasal dari dalam korporasi
(antara korporasi dengan karyawan)

Insentif Eksternal
Sistem insentif eksternal berasal dari luar korporasi
(antara korporasi dengan pihak luar)
INSENTIF FINANSIAL DAN
NON-FINANSIAL
INSENTIF FINANSIAL

TAX HOLIDAY TAX REDUCTION

Bagi Sektor Tertentu Memiliki Program CSR


SANKSI FINANSIAL B I AYA
PENGGANTI

DENDA

P E R A M PA S A N
ASET
SANKSI FINANSIAL
Perusahaan-Perusahaan yang Pernah Dijatuhi
Hukuman Korporasi Akibat Terlibat Korupsi di Amerika
Perusahaan Lokasi Kantor Utama Denda (Juta) Tahun
Siemens Jerman $800 2008
Alstom Perancis $772 2014
KBR/Halliburton USA $579 2009
Och-Ziff USA $412 2016
BAE Inggris $400 2010
Total Perancis $398 2013
VimpelCom Belanda $398 2016
Alcoa USA $384 2014
Snamprogetti/ENI Belanda/Itali $365 2010
Technip Perancis $338 2010
INTERNAL EKSTERNAL
FINANSIAL BONUS TAX HOLIDAY INVESTASI TERTENTU
GAJI TAX REDUCTION – CSR, EMISI, DLL
TAMBAHAN FASILITAS JABATAN
DENDA
GANTI RUGI BIAYA PENGGANTI
TIDAK MENDAPAT BONUS PERAMPASAN ASET
PENUNDAAN KENAIKAN GAJI POTONG KEUNTUNGAN
NON FINANSIAL PLAKAT, SERTIFIKAT REWARD-TOP LIST
TRAINING INVEST RATING
PROMOSI AWARD KINERJA
BEASISWA ANAK
BOIKOT PRODUCT
TUNDA/PENURUNAN PANGKAT/JABATAN BLACKLIST
SKORSING BERHENTI SEMENTARA HINGGA TUTUP
PHK
IMPACT SANKSI

FINANSIAL
< NON FINANSIAL
Mas Mulyadi adalah petugas kebersihan di mall Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta. Tidak
berbeda dengan petugas kebersihan di mall lainnya, pendapatan Mas Mulyadi tentunya
tidaklah besar. Namun demikian integritas Mas Mulyadi patut diteladani kita bersama.
Suatu hari di bulan Juni 2016, Mas Mulyadi menemukan sebuah tas yang tertinggal di toilet
di Kokas. Tanpa berpikir panjang, Mas Mulyadi langsung membawa tas tersebut untuk
diserahkan kepada customer service tanpa berusaha membuka isi tas terlebih dahulu.
Setelah diumumkan beberapa kali tentang temuan tas tersebut, si pemilik tas mengambil
tas tersebut di customer service. Ternyata tas tersebut berisi uang Rp 100 juta, namun
kejujuran Mas Mulyadi membuat dia tidak tergiur dan bahkan tidak ingin mengetahui isi
tas tersebut. Pihak pengelola Mall Kokas memberikan apresiasi kepada Mas Mulyadi dalam
bentuk promosi sebagai manajer petugas kebersihan, namun Mas Mulyadi ternyata
menolak promosi tersebut. Alasan penolakan promosi oleh Mas Mulyadi karena beliau
merasa belum siap dan belum memikirkan naik ke jabatan tersebut. Menurut pengakuan
Mas Mulyadi, apa yang dilakukannya adalah menunaikan pesan dari orang tuanya yaitu
kalau menemukan sesuatu harap langsung dikembalikan kepada yang memiliki.
MEMBANGUN KULTUR
INTEGRITAS KORPORASI
Membangun Kultur Integritas
K
E P
SDM B E
E R
R U
L S

KOMITMEN SENSE OF A
N
A
H
B I AYA
PIMPINAN CRISIS G A
S A
U N
Pradiptyo, dkk., (2015)
melaporkan bahwa salah satu N
keberhasilan suatu negara WA K T U G
dalam memberantas korupsi A
dimulai dari komitmen dari N
para pemimpinnya
Faktor Pendukung dalam membangun
kultur integritas di korporat (Borduin, 2016)
• a) misi-visi yang jelas dari perusahaan;
• b) komitmen kuat dari para pemimpin perusahaan dan diwujudkan dalam
tindakan,
• c) Regulasi dan implementasi GCG;
• d) ketersediaan sistem pendukung untuk training dan pencegahan anti
korupsi;
• e) membangun kerjasama erat dengan sektor bisnis dan pemerintah dalam
pencegahan anti korupsi;
• f) membangun sistem yang konsisten dalam pengenaan sanksi terhadap
semua pihak; dan
• g) membangun sistem penegakan hukum yang jujur, transparan dan
konsisten
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai