Anda di halaman 1dari 13

Materi Pesantren Kilat yang Asyik untuk

Remaja
24 Juli 2013 · by harisspirit · in Inspirasi Religi. ·

Materi pesantren kilat yang asyik untuk remaja adalah materi keagamaan yang dilengkapi
dengan materi pengembangan diri serta out door games. Sesuai dengan namanya, tentu
saja materi pesantren kilat harus sarat dengan nilai-nilai ilmu keislaman. Namun
terkadang, cara penyampaian materi yang monoton terkadang membuat para peserta
sanlat bosen dan akhirnya kurang meminati program sanlat ini. Bahkan ketika sekolah
mewajibkan pun, masih saja ada siswa yang bolos dengan berbagai alasan. Untuk itu,
menurut saya perlu adanya modivikasi tanpa menghilangkan esensi dari program
pesantren kilat itu sendiri.

Masjid atau mushola bisa saja mengadakan kegiatan pesantren kilat yang dikelola oleh
DKM atau Ikatan Remaja Masjid dengan target peserta adalah remaja (siswa-siswi SMP
dan SMA). Tentu saja dengan materi tambahan yang memikat dan menjadi daya tarik
para remaja serta pemateri yang mampu membuat para peserta tertarik untuk tetap
menyimak dan mengikuti program sanlat tersebut.

Berikut adalah contoh materi yang bisa disampaikan:

 Tauhid: Allah yang ESA, Bukti Adanya Tuhan


 Fiqh: Tata Cara Bersuci, Tata Cara Shalat
 Belajar membaca Al Qur’an
 Tarikh: Sejarah Hidup Nabi Muhammad saw., Sejarah Khulafaur Rasyidin
 Ahlakh: Akhlaq kepada diri Sendiri, Allah, Orang Tua dan Masyarakat
 Pengembangan Diri: Pelatihan Menulis, Pelatihan Komunikasi, Motivation
Building, Manajemen Perasaan Cinta
 Out Door Games: Simulation Games yang membentuk karakter remaja muslim
yang tangguh, memiliki jiwa kepemimpinan serta kekompakkan dalam team
work.

Materi ini adalah penggabungan dari materi keagamaan yang lazim diberikan pada sanlat
untuk remaja serta ditambah materi pengembangan diri yang akan membuat pengetahuan
serta pembentukan karakter para peserta sanlat lebih OK lagi. Mungkin inilah materi
pesantren kilat yang asyik untuk remaja. Selamat menyelenggarakan sanlat dengan baik
dan sukses!

Materi Pesantren Kilat Ramadan untuk


Anak
May 10, 2015 by novita

Bagikan di TwitterBagikan di Facebook

Ramadan tinggal menghitung hari. Tentunya bulan ini sangat dinanti oleh kita semua,
mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Mungkin bagi orang dewasa, menjalankan
puasa adalah sesuatu yang mudah dijalani. Namun, tidak demikian halnya dengan anak-
anak yang masih belajar puasa, dengan fitrah mereka yang masih senang bermain dan
bergerak. Hal ini membuat mereka lebih cepat merasakan haus dan lapar, sehingga para
orang tua perlu menyusun strategi untuk mengondisikan anak-anaknya.
Strategi yang bisa dilakukan adalah dengan menyusun beraneka kegiatan untuk anak-
anak. Kegiatan yang sudah banyak dilakukan adalah dengan mengadakan pesantren kilat.
Biasanya pesantren kilat ini diadakan di sekolah, di Taman Pendidikan Alquran (TPA)
atau lembaga-lembaga tertentu. Selain itu, kita pun bisa membuat pesantren kilat sendiri
di rumah dengan mengajak anak-anak tetangga di sekitar.

Tapi yang menjadi masalah, materi pesantren kilat Ramadan itu dianggap sesuatu yang
sangat membosankan buat anak, karena seringkali di dominasi oleh ceramah agama yang
begitu panjang. Oleh karena itu, kita perlu menyusun materi pesantren kilat ramadan
yang membuat anak senang dan membuat mereka bertahan untuk menjalankan puasa.

Agar materi pesantren kilat Ramadan tidak membosankan, alangkah baiknya jika kita
mengindahkan bagaimana otak dapat dengan optimal menyerap informasi.

1. Buat Sesuatu yang Unik atau Berbeda

Anak-anak pasti akan antusias jika melihat atau melakukan sesuatu yang unik dan sesuatu
yang unik itu lebih mudah diingat, misalnya saja pemberi materi yang mampu
menyampaikan materinya sambil mendongeng menggunakan boneka tangan. Materi yang
disampaikan bisa apa saja.

2. Buat Kegiatan yang Membangitkan Emosi

Selain kita bisa memberikan materi pesantren kilat Ramadan dalam bentuk mendongeng,
kita pun bisa mengajak anak-anak pergi ke panti asuhan. Anak-anak akan diajarkan untuk
melihat sisi lain kehidupan. Dengan cara ini, diharapkan kita bisa menyentuh sisi emosi
anak, sehingga secara tidak langsung anak belajar untuk empati.

3. Berikan Materi yang Relevan bagi Anak

Jika anak belajar sesuatu yang ada kaitannya dengan kehidupan mereka, maka anak-anak
lebih mudah menangkap informasi dan lebih bersemangat. Jadi, berilah materi pesantren
kilat Ramadan yang memang benar-benar mereka butuhkan dan dekat dengan kehidupan
mereka. Misal, kita bisa mengajak anak-anak membuat menu berbuka puasa, lalu kita
bisa mengajak mereka memasak dan menyiapkan hidangan berbuka. Selama kegiatan,
banyak pelajaran yang bisa kita selipkan. Yang pasti, waktu menunggu untuk berbuka
pasti tidak akan terasa lama.

Sudahkah Abi dan Ummi menyiapkan kegiatan bagi anak-anak di bulan Ramadan nanti?

Agar Pesantren Kilat Ramadhan Tidak


Menotondan Membosankan
08 Agustus 2012 20:50:31 Dibaca : 8155
-

Pesantren kilat atau SANLAT yang menjamur pada bulan suci Ramadhan seperti
sekarang ini pada intinya adalah bagian dari optimalisasi ibadah puasa wajib yang
dilaksanakan pada bulan suci seperti sekarang ini. Agar puasa yang kita lakukan sebagai
orangtua atau orang dewasa dan yang mereka kerjakan mulai dari mulai anak-anak TK,
pelajar SD, SMP dan SMA, para pemuda dan remaja islam dimana saja mereka berada
memiliki nilai tambah sehingga puasa mereka bukanlah puasa yang hampa, akan tetapi
menjadi puasa yang bermakna dan berlimpah pahala.

Sehingga apa yang pernah disabdakan oleh Rosulullah SAW kepada sahabatnya itu
benar-benar terlaksana pada saat kita puasa seperti sekarang ini, yaitu “Man Shoma
Romadhona Imanan Wahtisabah Ghufirolahu Mataqoddama Mindanbihi” yang artinya
barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan
perhitungan/evaluasi maka pasti Allah SWT akan mengampuni dosanya termasuk dosa-
dosanya yang telah lalu”.

Begitu juga Rosulullah pernah menyampaikan sabdanya kepada sahabat-sahabatnya


bahwa ketika bulan puasa tiba kita harus berhati-hati, mempunyai sikap antisipasi dan
waspada agar puasa yang kita lakukan seperti saat ini janganlah sia-sia belaka, hanya
sekedar menahan lapar, haus dan dahaga saja, yaitu : “Kam min shoimin laisa lahu min
syiamihi illal juu’I wal ‘athosi“ yang artinya betapa banyak orang yang berpuasa namun
ia tidak memperoleh apa-apa kecuali hanya sekedar merasakan lapar dan haus semata”,
na’udzubillahi min dzalik.

Ada suatu nilai tambah atau kelebihan apabila yang melaksanakan SANLAT itu adalah
institusi sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya dimana lembaga ini memiliki
otoritas institusi untuk mengatur peserta didiknya sesuai dengan visi pendidikan yang
dimiliki oleh sekolah tersebut. Maka pelaksanaan sanlat bukanlah perkara yang susah
karena pesertanya sudah jelas, tidak seperi di lingkungan masyarakat seperti DKM
Masjid atau Rohani Islam RT/RW yang menyelenggarakan SANLAT untuk
mendapatkan peserta yang banyak maka perlu bekerja keras.
Untuk itu agar pelaksanaan SANLAT lebih efektif dan mengena kepada tujuan dan
sasaran utamanya maka panitia SANLAT perlu memperhatikan hal-hal berikut antara lain
: tujuan, waktu, pembicara/narasumber, materi/silabus/kurikulum, strategi/metode/media,
dan sarana pendukung lainnya. Untuk itu diperlukan tim yang solid dan kuat agar sanlat
berjalan efektif, bermanfaat dan mengenai sasaran atau sampai pada tujuan.

Sanlat yang dilakukan oleh teman kita di LPIT Thariq Bin Ziyad Bekasi Jawa Barat (Tgl
3-8 Agustus 2012) bisa dijadikan contoh atau model bagi lembaga lainnya yaitu dalam
mengelola dan mengemas strategi pembelajaran SANLAT para siswanya, lembaga ini
kedatangan para alumninya yang sudah melanjutkan sekolah di Husnul Khotimah
Kuningan Jawa Barat. Para tamu alumni tersebut dengan rela menjadi mentor dan
instruktur SANLAT bahkan lebih dari itu mereka pun menyumbangkan sebagian rizkinya
untuk santunan anak yatim dan dhuafa.

Selain itu agar kegiatan sanlat lebih efektif dan tepat sasaran dalam menyusun materi,
metode dan media pembelajaran SANLAT dikemas sedemikian rupa sehingga menarik,
menantang dan penuh dengan inspirasi atau pengalaman, sebagai contoh ketika
penanaman atau internalisasi nilai keimanan dan ketaqwaan tidak hanya dilakukan
dengan metode ceramah tetapi bervariasi yaitu ada nasyid, drama/bermain peran,
pemutaran film dll. Selain itu Sanlat di LPIT Thariq Bin Ziyad terdiri dari Sanlat SDIT
Kls 1-2, Kls 3-4, Kls 5-6, Sanlat SMPIT, Sanlat SMAIT . Durasi waktunya masing-
masing berbeda sesuai dengan jenjangnya. Selain itu pembicara atau narasumber Sanlat
selain dari guru sebagai pembimbing dan pengawas Sanlat juga melibatkan dari luar, dan
dari tahun ke tahun selalu ditingkatkan.

Apa yang dilakukan oleh alumni SDIT Thariq Bin Ziyad bersama timnya sebanyak 25
orang, mereka adalah Pelajar Tsanawiyah Husnul Khotimah Kuningan dalam mengisi
SANLAT adik kelasnya ternyata merupakan tugas terstruktur dari sekolahnya. Hal ini
disampaikan Ananda Kholid sebagai Koordinator tim 25 tersebut, bahwa tujuannya
adalah pertama silaturahim, kedua adalah dalam rangka dakwah islam, dan dalam rangka
mencari pengalaman dalam membina para pelajar terutama adik-adik kelas kami di SDIT
Thariq Bin Ziyad.

Ahda Sabila salah satu peserta Sanlat Kls 5 dan 6 yang mentoringnya diisi oleh Ananda
kholid dkk mengaku dengan diisi oleh alumni ia merasa lebih senang dan gembira karena
bertemu dengan orang baru, merasakan hubungan yang hangat seperti dengan kaka
sendiri, lebih enak dan berbeda dengan Sanlat tahun lalu Sanlat sekarang lebih asyik dan
menyenangkan.

Sementara Ust M Shofwan selaku ketua Panitia Syiar Ramadhan mengaku bahwa dengan
adanya alumni sebagai mentor dalam Sanlat kali ini bukan berarti guru sama sekali tidak
terlibat, akan tetapi tetap mensuport pelaksanaan Sanlat itu sendiri, baik itu untuk
mengarahkan siswa-siswinya (siswa junior)  maupun mentornya (siswa senior) sehingga
mereka bisa saling belajar.
Kegiatan seperti ini dalam kegiatan Sanlat bisa menambah gairah bagi kedua belah pihak
sehingga kegiatan Sanlat tidak menoton dan membosankan. Wallahu a'lam.

DENGAN ALUMNI MEREKA LEBIH BERDAYA DAN BERGAIRAH


Contoh Materi Pesantren Kilat

Materi Pesantren Kilat


Ramadhan Move On : Momentum Perubahan Diri dan
Umat
A. Merenungi kondisi masyarakat kita.

Barang siapa yang tidak peduli dengan urusa kaum muslimin , maka
ia bukanlah bagian darinya ( HR. Hakim & Thabrani )
Sebagai contoh mari kita ambil dari peristiwa serangan israel kepada warga
muslim di daerah Gaza, Palestina. Kita sebagai sesama muslim kita harus
membantu saudara kita umat muslim yang ada disana dengan cara kita
memberikan barang - barang yg kita punya untuk mereka tapi yang paling
mereka butuhkan adalah obat-obat dan makanan pokok dan pakaian, atau kita
dapat membantu dengan melalui doa. Itulah salah satu contoh kepeduliaan
kita terhadap sesama muslim di seluruh dunia termasuk di Gaza, Palestina.
Sekarang kita akan membahas tentang hal-hal yang dapat mengganggu
ibadah seseorang termasuk anak remaja masa kini di bulan Ramadhan bahkan
luar Ramadhan.
1. Yang pertama adalah konser / trend lagu
Anak remaja masa kini lebih banyak mementingkan datang kesebuah
konser band atau girl band dibanding dengan datang ke sebuah mesjid atau
musolah... Buktinya mesjid dan musolah kini hanya di penuhi atau didatangi
oleh orang-orang yg lanjut usia atau sudah berumur. Justru yang muda datang
hanya beberapa yang lain entah kemana...
2. Demam Piala Dunia
Piala dunia yang dibuat di Indonesia pada bulan suci Ramadhan tanpa
sadar itu untuk menguji keimanan umat muslim di Indonesia apakah umat
muslim disini lebih mementingkan ibadah di bulan suci ini pada malam hari
atau siang hari atau mereka lebih mementingkan jalannya piala dunia
tersebut. Ternyata jawabannya adalah kebanyakan masyarakat umat muslim
di sini terutama anak remaja lebih mementingkan demam piala dunia.
3. Kecanduan Game Online
- Banyak orang yang meninggal karena tidak berhenti-hentinya bermain
game
- Adanya pembunuhan akibat game internet.
4. Penyalahgunaan Internet
Banyak anak-anak yang menggunakan internet dengan salah
seharusnya internet di gunakan untuk mencari informasi dan hal-hal yg
berbau positif tidak untuk berbau hal negatif.
5. Generasi coba-coba
Maksudnya adalah banyaknya generasi masa kini yang berani untuk
mencoba-coba hal yg berbau negatif seperti merokok dan narkoba
Nauzubillahiminzalik...
6. Gelombang Ikhilat & Syahwat
RAMADHAN SEJARAH KEMENANGAN
Perang Badar ( 17 ramadhan 2H )
Fathu Makkah ( 10 ramadhan 8H )
Perang Tabuk ( 8 ramadhan 9H )
Fathu Andalus ( 28 ramadhan 92H )
Ain Jalut ( 15 ramadhan 658H )
Proklamasi Kemerdekaan RI ( 17 Agustus ‘45 )
Kebiasaan orang-orang pada bulan ramadhan yang kurang baik
1. Siang dijadikan ajang untuk bermalas-malasan
2. Malam dijadikan ajang untuk makan-makan dan bergadang
B. Menyambut Ramadhan dengan gembira.
- Ramadhan syiar agung
- Menyambut Ramadhan : biasa, berat, gembira
- Kegembiraan anak-anak
- Kegembiraan remaja
- Ramadhan menghapus Dosa
- Ramadhan musim kebaikan,
1. Pintu Surga dibuka
2. Pintu neraka ditutup
3. Setan di belenggu
- Bulan Ukhuwah penuh berkah
Ukhuwah adalah persatuan
- Malam Lailatuh Qadr
Malam lebih baik dari seribu bulan.

Ramadhan Super Camp Training


(Pesanten Kilat) SMAN 28 Jakarta
 Written by  admin
 Tuesday, 30 July 2013 02:00
 font size decrease font size increase font size
 Print
 Email
 1

Tempa Mental Religius: Ramadhan Super Camp Training SMAN 28 Jakarta Kerjasama
dengan Yayasan Al Kahfi

Jakarta – Kegiatan Pesantren Kilat yang diadakan SMAN 28 tahun ajaran 2013-2014 hari
selasa-rabu tanggal 23-24 Juli 2013 bekerjasama dengan Yayasan Al Kahfi.

Program ini merupakan implementasi perencanaan dan konsep pesantren kilat yang
dipadukan dengan training ESA (Emotional Spiritual Achievement) program unggulan
Yayasan Al Kahfi yang telah mendapat rekomendasi Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta dan Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan ini diadakan 2 hari 1 malam, menginap di sekolah dengan memadukan konsep
acara pemberian materi, peningkatan ibadah wajib dan sunnah, buka puasa bersama siswa
dan guru, qiyamul lail, dan tarawih bersama. Alhamdulillah semua kegiatan berjalan
dengan lancar dan memberikan kesan mendalam di peserta.

Kegiatan di hari Selasa (23/07) dimulai dengan acara pembukaan di Masjid Baiturrahman
SMAN 28 Jakarta. Sebelum pembukaan acara diadakan acara diskusi dan paparan konsep
kegiatan dari Yayasan Al Kahfi, DR Samsul Ma’arif, MA (Sekretaris Umum MUI DKI
Jakarta dan Dewan Penasehat Yayasan Al Kahfi), Pembina Rohis, Guru Agama, Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Perwakilan Pengurus Rohis, serta Kepala Sekolah
SMAN 28 Jakarta dengan hasil diskusi sebagai berikut:

Diawali dengan paparan terkait materi dan metode training ESA yang digunakan
dalam acara sanlat ini, Dody Wijaya sebagai ketua pelaksana program dari Yayasan Al
Kahfi menjawab harapan dari pihak sekolah (guru agama) agar materi diarahkan pada
pembentukan akhlak mulia menjadi salah satu tujuan/ target materi yang disampaikan
yakni: mengenal kebesaran Allah melalui tinjauan pengetahuan ilmiah dan mengenal
kebesaran Islam.

1. Metode pembentukan akhlak bisa dari berbagai pendekatan, dan berdasarkan


penelitian metode pembentukan akhlak yang paling efektif adalah dari
penghayatan Ketuhanan (SQ) dan penanaman nilai-nilai Islami, jika seorang
hamba menghayati kebesaran dan keagungan Tuhan dan memposisikan sebagai
hamba Allah maka segala perintah-Nya akan diikuti dan akan menjauhi segala
larangannya, dengan demikian akan mudah mengarahkan pada pembentukan
akhlak mulia karena sebagai hamba akan merasa diawasi Allah, segala
perbuatannya dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, sikap inilah yang
membentuk sikap ihsan.
2. Kemudian dari aspek metode kegiatan dengan pendekatan sosiodrama dan diskusi
ilmiah siswa diharapkan interaktif dan dapat menyerap materi dengan baik,
selama 10 tahun lebih pelaksanaan training ESA dilakukan oleh Yayasan Al
Kahfi mampu meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah
SWT. Dengan metode dialog interaktif dan diskusi ilmiah sangat tepat untuk
siswa SMAN 28 yang memiliki intelegensi diatas rata-rata dan merupakan SMAN
favorite di DKI Jakarta.

Diskusi ini juga mendengarkan paparan dari bapak DR Samsul Ma’arif, MA selaku
Sekum MUI DKI Jakarta. Beliau menyampaikan bahwa MUI DKI Jakarta telah
melakukan kajian terhadap materi dan metodologi dakwah dan training Yayasan Al Kahfi
dan menyimpulkan bahwa materi dan metode dakwah al Kahfi sesuai dengan syariat
Islam. Menurut MUI metode kajian Islam yang terbaik menurut ulama adalah yang
memadukan dalil naqli (teks Quran) dan dalil aqli (akal), kajian yang diselenggarakan Al
Kahfi menggabungkan kedua nya sehingga mampu menghasilkan kajian keIslaman yang
berkualitas dan MUI mendukung program-program Yayasan Al Kahfi diantaranya
dengan memberikan rekomendasi kegiatan, memberikan informasi kepada Dinas
Pendidikan DKI Jakarta (bapak Taufik Yudi Mulyanto) dan Kemendikbud RI (bapak
Muhammad Nuh) untuk mendukung dan merekomendasikan menjadi training di sekolah-
sekolah. Dari pihak MUI juga selalu mendampingi Yayasan Al Kahfi dalam melakukan
training di sekolah-sekolah dan menerima laporan pelaksanaan kegiatan.

Menanggapi permintaan dari Rohis agar logo Rohis 28 tidak ditampilkan di spanduk,
dari Pihak Yayasan al Kahfi sudah menyampaikan sejak awal (2 kali pertemuan
sebelumnya dengan Rohis, Pembina Rohis, dan Wakil Kesiswaan) bahwa hal tersebut
tidak menjadi masalah untuk mengganti spanduk. Akhirnya dari pihak Kepala Sekolah
mengambil jalan tengah yang menjadi solusi bagi semua pihak yakni :

1. Menanyakan kepada Pihak Rohis dan MUI apakah ada persoalan terkait materi
dan metode, dari Pihak Rohis menyatakan tidak ada persoalan terhadap materi
dan metode kegiatan
2. Kepala sekolah melihat inti dari kegiatan Sanlat ini adalah dari acara dan materi
kegiatan, sedangkan spanduk bukan menjadi hal yang prinsipil maka lebih baik
dilepas saja karena tidak berpengaruh terhadap acara/ materi kegiatan.
3. Point yang terpenting adalah tidak ada permasalahan terkait materi dan metode
kegiatan baik dari Pihak Rohis khususnya informasi dari Majelis Ulama
Indonesia.

Kepala Sekolah Hj Nani Kurniasih, MPd MUI DKI Jakarta DR Samsul Ma’arif, MA

Acara dilanjutkan dengan acara pembukaan pada pukul 08.30

1. Sambutan yang pertama dari ibu Hj Drs Nani Kurniasih, MPd beliau menekankan
pentingnya peningkatan Iman dan Taqwa di bulan suci Ramadhan, salah satunya
melalui kegiatan Pesantren Kilat (Ramadhan Super Camp Training) ini, oleh
karena itu beliau mengharapkan untuk mengikuti acara dengan sebaik-baiknya,
sekaligus beliau membuka acara dengan penyematan tanda peserta.
2. Sambutan yang kedua dari Yayasan al Kahfi diwakili Dewan Penasehat Yayasan
al Kahfi DR Samsul Ma’arif, MA, beliau menyampaikan pentingnya generasi
Islam mengkaji 3 hal: Iman, Islam, dan Ihsan. (1) Iman kepada Allah metode
pembentukannnya bisa dari berbagai pendekatan, salah satunya dengan
pendekatan pengetahuan ilmiah adalah termasuk penggunaan penggabungan
metode dalil naqli dan dalil aqli yang sangat bagus, (2) Islam, mengenal
kebesaran Islam akan meningkatkan kualitas keimanan dan keislaman, (3) Ihsan,
dengan memahami kebesaran Allah dan kebesaran Islam akan menimbulkan sikap
Ihsan, makna Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat
baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan.
Dengan menjadi pribadi Ihsan akan membentuk akhlak mulia. Ketiga target inilah
yang akan dijadikan target kegiatan training ESA yang dilaksanakan pada
program Pesantren Kilat di SMAN 28 Jakarta. Majelis Ulama Indonesia DKI
Jakarta telah melakukan kajian dan penelitian terhadap materi dan metode dakwah
Yayasan al Kahfi dan menyatakan tidak ada yang menyimpang dan sesuai dengan
syariat Islam oleh karena itu ikutilah dengan baik dan sampai tuntas.
3. Pembagian kelompok, trainer, dan tanda peserta dan dimulainya kegiatan
Peserta bertanya pada salah satu sesi diskusi Dialog interaktif dalam suasana bersahabat

Kegiatan Sanlat sesi diskusi pukul 09.30 – 11.30 berjalan seru, dengan metode dialog
interaktif para peserta diajak berdiskusi dan memahami kebesaran Allah. Keaktifan
peserta terlihat merata hampir di semua kelas dan memberikan hikmah yang mendalam
bagi peserta. Kemudian dilanjutkan dengan sholat Dhuhur berjama’ah dan mendengarkan
kultum tausiyah dari bapak Drs H Musta’in (guru PAI SMAN 28) tentang Peranan
Ramadhan dalam membentuk karakter Islami. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi
diskusi dan pembahasan materi mengenal kebesaran Allah dengan kesimpulan bukti-
bukti keberadaan dan kebesaran Allah melalui tinjuan pengetahuan ilmiah modern dan al
Quran. Istirahat Sholat Ashar dan dilanjutkan dengan pengisian angket kegiatan dan
alhamdulillah 96% peserta puas terhadap materi kegiatan.

Selanjutnya mandi dan istirahat kemudian acara persiapan berbuka puasa diisi dengan
tilawah bersama-sama. Setelah masuk adzan maghrib para peserta menikmati takjil
kurma dan air minum kemudian dilanjutkan sholat maghrib berjamaa’ah dan buka puasa
bersama di kelas masing-masing kemudian sholat Isya dan Tarawih berjamaah.
Disambung dengan Tausiyah Ramadhan dari Bapak Surwanto selaku pembina rohis
dengan tema “Hakikat Puasa Ramadhan”. Setelah selesei siswa mempersiapkan tempat
tidur di ruang masing-masing untuk akhwat di ruang kelas lantai 2 sedangkan ikhwan di
masjid. Tepat pukul 22.00 para peserta sudah beristirahat untuk bangun jam 03.00
Qiyamul Lail.

Kultum Ramadhan Guru Agama Drs H Musta’in Tausiyah Tarawih Ustadz Surwanto (Pembina Rohis)
Pukul 03.00 para peserta sudah bangun dan bergegas mengambil air wudhu, terlihat
semangat dan keceriaan peserta meskipun bangun tidur lebih awal. Kemudian sholat
qiyamul lail 8 rakaat dan ditutup witir. Kemudian Sahur bersama peserta dan panitia dan
dilanjutkan sholat shubuh berjamaah. Setelah sholat shubuh berjamaah para peserta
mencari tambahan pahala dan meningkatkan kualitas tilawah dengan belajar Tahsin
bersama pembina rohis pak Surwanto. Kemudian dilanjutkan dengan mandi dan
persiapan materi kembali.

Berwudhu persiapan melaksanakan Qiyamul Lail Sahur di SMAN 28 Jakarta

Tepat pukul 07.00 materi Sanlat hari kedua dimulai dengan sesi dialog interaktif dengan
tema mengenal kebesaran Islam. Sesi dialog interaktif disambut antusias oleh peserta
dengan semangat yang tidak mau kalah dengan trainernya meskipun ada sebagian kecil
peserta yang harus melawan rasa kantuk karena tidak terbiasa bangun Qiyamul Lail.
Materi pembahasan harus jeda sejenak untuk istirahat dan sholat dhuhur. Kemudian
dilanjutkan materi sesi pembahasan tentang kebesaran Islam dan Islam sebagai agama
rahmatan lil alamin dan karakteristik akhlak Islami dari ketedanan nabi Muhammad
SAW. Setelah materi selesei peserta mengisi angket dan alhamdulillah 95 % siswa
merasa puas dan termotivasi dengan materi yang telah diberikan dan memiliki semangat
untuk mengamalkan tentang keimanan terhadap Islam. Tepat pukul 15.00 siswa ke
Masjid Baiturrahman dan mengikuti acara penutupan dengan pembagian reward the best
person dan the best team dan ditutup oleh ibu Hj Nani Kurniasih selaku kepala sekolah
SMAN 28 dan do’a dari bapak Drs Surwanto selaku pembina rohis.

Acara Pesantren Kilat telah selesei, tetapi semangat Ramadhan tahun ini akan terus
menjadi semangat setiap hari untuk menjalani belajar ke depannya. Semoga kelak kita
benar-benar menjadi generasi Rabbani dan berkumpul dengan Allah di Jannah-Nya
kelak, amiin ya rabbal a’lamin.

Anda mungkin juga menyukai