Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
KAJIAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
pustaka bisa dikutip penuh atau hasil kristalisasi dari penulis. Pendapat lain
terdahulu bagi peneliti yaitu sebagai acuan dasar dan memberikan gambaran
7
1. Penelitian Oleh Murkam Sudarto, Darmansyah dan Sri Warsono
pengembangan organisasi dan budaya kerja yang lebih baik dan benar.
sehingga aspek apa saja yang dapat menghambat kinerja suatu organisasi
8
jajarannya yang menangani hal tersebut. Teknik pengumpulan data yang
9
penghambat dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA
10
Nama Peneliti Murkam Sudarto, Liza Yulisna, Sowiyah dan Fakih Imam Winanda Hendy Bing Putra
Darmansyah dan Sri Irawan Suntoro
Warsono
Jenis Penelitian Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif
11
d. Manajemen
Sarana dan prasana
e. Manajemen
keuangan
f. Manajemen
hubungan
masyarakat
g. Manajemen budaya
lingkungan sekolah
Hasil penelitian Berdasarkan temuan data a. pengelolaan kurikulum Penulis menyimpulkan Secara umum penulis
dilapangan, maka dalam implementasi mbs di dari ketujuh komponen menyimpulkan dalam
penelitian ini dapat smp n 3 kota bumi pada tersebut sudah pelaksanaan MBS di
disimpulkan bahwasanya proses pembelajaran sudah diaplikasikan dengan SDN Gading 1 berjalan
pelaksanaan manajemen berjalan meskipun terdapat maksimal dan baik cukup baik. dalam
berbasis sekolah di SMP kendala seperti sarana karena kerjasama antar dimensi Komunikasi
Negeri 1 Seluma prasarana pendidikan, dan staf sekolah, guru-guru sekolah menggunakan
Kecamatan Semidang waktu pelaksanaan proses dan siswa sehingga website dan whatsupp
Alas Kabupaten Seluma pembelajaran yang tidak tercapai segala rencana sebagai sarana
dalam kategori sangat baik sesuai jadwal yang dibuat oleh penyebaran informasi,
(4.21), hal ini tidak b. Pengelolaan sarana pimpinan baik dari lalu dalam dimensi
terlepas dari kegiatan prasarana dalam yayasan Al Kautsar sumber daya yang ada
perencanaan manajemen implementasi MBS sesuai ataupun dari kepala di SDN Gading 1 cukup
berbasis sekolah (MBS) dengan kebutuhan pan sekolah Al Kautsar. lengkap baik itu sumber
dikategorikan baik (4.17), pemeliharaan dilakukan Penulis juga dapat daya manusia maupun
12
begitu juga dengan ter-utama jika ada prasaran menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana
kegiatan pengorganisasian yang rusak segera diganti. SMA Al Kautsar dapat namun terdapat
dalam kategori sangat Namun terdapat kendala memenuhi keinginan beberapa sarana dan
baik (4.52), kegiatan yaitu siswa belum para peserta didiknya prasaran yang tidak
pelaksanaan dalam seutuhnya sadar untuk dan membantudalam berfungsi secara
kategori baik (4.03) dan menjaga dan merawat kegiatan mereka. Maka maksimal. Selanjutnya
pada kegiatan evaluasi fasilitas seperti menjaga sangat wajar ketika dalam dimensi disposisi
dikategorikan baik (4.14). dan sungkan masyarakat sangat respon pegawai cukup
Implementasi membersihkan atau mengenal baik sekolah baik dalam
merawat jika tidak SMA Al Kautsar menjalankan
dikomando oleh guru.. wewenangnya dan
c. Pengelolaan keuangan dalam menangani
dalam implementasi MBS keluhan masyarakat.
berasal dari tiga sumber Terakhir dimensi
yaitu pemerintah pusat, struktur birokrasi
pemerintah daerah, dan ,sekolah membuat lima
masyarakat, sedangkan koordinator
peng-gunaan dana yaitu,koordinator
disesuaikan dengan kurikulum dan
kebutuhan operasional kesiswaan,koordinator
sekolah.Pertanggungjawab keuangan,koordinator
andana berdasarkan humas, koordinator
alokasi sumber dana. umum
13
d. Pengelolaan warga sekolah
hingga stakeholder dalam
implementasi MBS
meliputi pengelolaan
ketenagaan berdasarkan
SK,pelayanan siswa
dengan menyalurkan bakat
dan minat pada kegiatan
ekstrakurikuler,
pengelolaan iklim sudah
berjalan antara kepala
sekolah dengan guru,
kepala sekolah dengan
siswa, guru dengan siswa,
warga sekolah dengan
masyarakat atau
stakeholder dalam bentuk
diskusi. Namun tetap
menemui kendala yaitu
masih ada guru dan orang
tua murid tidak hadir
memenuhi undangan rapat.
e. Evaluasi program sekolah
dalam implementasi MBS
14
meliputi unsur yang
terlibat yaitu seluruh warga
sekolah, sedangkan untuk
rencana tindak lanjut
diberikan kewenangan
dalam melakukan
perencanaan sesuai dengan
kebutuhan yang
dituangkan dalam renstra
dan renop yang dibuat
bersama-sama dengan
warga sekolah di awal
tahun dan hasil evaluasi
harus diperbaiki serta
dijalankan dengan
pedoman pada aturan yang
ada. Namun terdapat
kendala yangditemukan
dalam evaluasi program
sekolah adalah rendah dan
kurangnya hal-hal berikut,
yaitu aspirasi masyarakat
terhadap pendidikan, status
sosial ekonomi
15
masyarakat, sasaran
sekolah, keberadaan siswa,
sikap kemandirian, proses
pengelolaan program,
proses kerjasama dan
partisipasi, kemandirian
sekolah.
f. Strategi peningkatan mutu
pendidikandalam
implementasi MBS yaitu
melakukan kerjasama
dengan lembaga-lembaga
pendidikan dan non
pendidikan. Sedangkan
yang menjadi kendala
yaitu: 1) Sulitnya prosedur
administrasi dalam
mengurus bantuan dana di
Dinas Pendidikan ;2)
Perkiraan yang tidak tepat
terhadap peningkatan
mutu; 3) Konflik dan
motivasi yang kurang
sehat; 4) Lemahnya
16
berbagai faktor penunjang
sehingga mengakibatkan
tidak ber-kembangnya
mutu yang baik.
17
B. Kajian Kebijakan Publik
a) Kebijakan Publik
suatu negara.
18
kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam mengatasinya untuk
adalah apa pun pilihan pemrintah untuk melakukan sesuatu atau tidak
tujuannya.
kebijakan publik adalah ‘apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk
kebijakan-kebijakan pula.
19
Menurut Bridgeman dan Davis 2004 (Suharto 2007:5)
sebagai hipotesis(hypothesis).
tertentu.
20
melakukan sesuatu. Kebijakn juga selalu memuat disensetif
21
b) Tahap-tahap Kebijakan
maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu, beberapa ahli
22
legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau putusan
peradilan.
Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau
dijalankan.
kebijakan redistributive
23
Kebijakan distributif menyangkut distribusi pelayanan atau
masyarakat.
24
C. Implementasi Kebijakan Publik
dikehendaki.
25
pedoman-pedoman kebijakan publikyang mencakup baik usaha-usaha
keputusan kebijakan.
26
tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk
27
d. Kecenderungan (disposition) dari pelaksana/implementor.
28
Model kerangka analisis implementasi (a framework for
pelaksana.
29
dari lembaga/badan pelaksana dalam bentuk disusunnya
birokrasi.
30
(atau dikomunikasikan) kepada bagian personalia yang tepat.
atas, yaitu:
kebijakan.
31
3) Konsistensi; perintah yang diberikan dalam pelaksanaan
pelaksana di lapangan.
sendiri.
32
Implementor harus mengetahui apa yang harus mereka
kelompoknya.
33
yang mencukupi, mengerti apa yang harus dilakukannya, dan
34
implementasi kebijakan harus dilihat juga dalam
35
suatu kebijakan, kemungkinan kebijakan tersebut tidak dapat
peraturan-peraturan.
36
b. Fragmentasi
37
untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
38
D. Kerangka Berpikir
1. Komunikasi:
2. Sumber daya:
3. Disposis
4. Struktur Birokrasi
39