(AMDAL)
1. Penapisan
2. Pelingkupan Identifikasi hal penting
3. Identifikasi Dampak Potensial
4. Evaluasi dan Pemusatan Dampak
5. Kerangka Acuan/ KA ANDAL
6. ANDAL + RKL + RPL Prakiraan dan Evaluasi Dampak
7. Implementasi
Penapisan
Deskripsi
Rencana
Prioritas
kegiatan Dampak Dampak
Dampak
Penting
Potensial Penting
Hipotetik
Rona Hipotetik
Lingkungang
Hidup
Dampak yang dikelola : dampak negatif dan positif penting dan yang
potensial negatif dan positif penting.
Obyek yang dikelola : sumber dampak utama (hulu atau primer) dan
dampak yang terjadi (lingkungan yang berubah)
Obyek yang dipantau : Alat atau cara pengelolaan, dan lingkungan yang
terkena dampak
10
Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotetik yang terkait
dengan rencana usaha dan/atau kegiatan
1. Tahap Persiapan
Pemrakarsa wajib melakukan konsultasi kepada warga masyarakat yang
berkepentingan
Hasil konsultasi wajib digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
melakukan pelingkupan
Pemrakarsa harus mendokumentasikan semua berkas yang berkaitan
dengan pelaksanaan konsultasi dan
membuat rangkuman hasilnya untuk diserahkan kepada Komisi Penilai
AMDAL
14
Untuk melancarkan konsultasi kepada masyarakat Pemrakarsa
wajib
Menyediakan informasi dengan lingkup :
Penjabaran kegiatan (jenis kegiatan, kapasitas dan lokasi
kegiatan)
Komponen lingkungan yang sangat penting diperhatikan
karena akan terkena dampak
Isu-isu pokok mengenai dampak lingkungan yang
diperkirakan akan muncul
Mengumumkan waktu, tempat serta cara konsultasi yang akan
dilakukan
Misalnya : - pertermuan-pertemuan publik
Lokakarya
Seminar
Diskusi terfokus
Metoda-metoda lain yang dapat dipergunakan
untuk berkomunikasi secara dua arah
15
2. Tahap Penilaian KA ANDAL
Warga masyarakat terkena dampak berhak duduk
sebagai anggota Komisi Penilai melalui wakil yang telah ditetapkan
Warga masyarakat berkepentingan juga dapat menyampaikan
masukan, tanggapan dan saran dengan ketentuan :
Disampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab, dan/atau
Pemrakarsa
Disampaikan dalam bentuk yang mudah didkumentasikan dan/atau
tertulis
Disampaikan selambat-lambatnya 3 hari sebelum rapat Komisi Penilai
AMDAL
1
6
3. Tahap Penilaian ANDAL, RKL & RPL
Warga masyarakat terkena dampak berhak duduk sebagai anggota Komisi
Penilai melalui wakil yang telah ditetapkan
Warga masyarakat berkepentingan juga dapat menyampaikan masukan,
tanggapan dan saran dengan ketentuan :
Disampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab, dan/atau
Pemrakarsa
Disampaikan dalam bentuk yang mudah didkumentasikan dan/atau
tertulis
Disampaikan selambat-lambatnya 45 hari kerja setelah informasi
jadwal rencana sidang penilaian oleh Komisi Penilai AMDAL
disebarluaskan secara resmi
17
PENGUMUMAN
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
KILANG NATURAL GAS LIQUID (NGL) DAN
PEMASANGAN PIPA NGL DI PROPINSI SUMATERA SELATAN
Dalam rangka memenuhi SK. Kepala BAPEDAL No. 8 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi Dalam Proses AMDAL, bersama ini diumumkan bahwa PT. E1 - PERTAGAS
selaku Pemrakarsa, akan melakukan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Rencana Pembangunan Kilang Natural Gas Liquid (NGL) dengan Kapasitas 250 MMSCFD. Extraction
Plant akan dibangun di Prabumulih Barat dan Fractionation Plant akan dibangun di Sungai Gerong,
berikut Pemasangan Pipa NGL diameter 8” sepanjang ± 90 km dengan tekanan pipa 250 s.d 350 psig dari
Kota Prabumulih sampai dengan Sungai Gerong Kabupaten Banyuasin (Lokasi PERTAMINA RU III).
Jalur pipa NGL tersebut melalui Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang di
Propinsi Sumatera Selatan.
Potensi dampak yang mungkin timbul dari rencana kegiatan tersebut antara lain dampak positif yaitu
memenuhi kebutuhan LPG dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor bahan bakar gas (LPG),
diversifikasi energi dari BBM ke bahan bakar gas dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan,
sedangkan dampak negatif adalah pencemaran air, udara dan kebisingan.
Sebagai bahan kajian dan telaahan dalam penyusunan studi AMDAL tersebut, kami mengharap masukan,
saran, tanggapan secara tertulis dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung mulai tgl. 03 Agustus
2009 s.d. tgl. 14 September 2009 dan dapat disampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab dan
tembusan kepada Pemrakarsa.
18
19
20
Foto-foto Sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi AMDAL PLTU 3 Banten di Kegiatan Sosialisasi AMDAL PLTU 3 Banten di
21 Kecamatan Mauk yang Dipimpin oleh Kecamatan Mauk yang Dihadiri Instansi Terkait
Kepala Bapedal Propinsi Banten dan Kecamatan Daerah Studi
Metoda Identifikasi/Prakiraan Dampak
1. Checklist
Simple Checklist
Descriptive Checklist
Scaling Checklist
Scaling Weighted Checklist
2. Bagan Alir
Vertikal
Horisontal
Impact Tree
3. Matriks
Simple Matrix
Leopold Matrix
Moore Impact Matrix
Stepped Matrix (Network)
22
23
Simple Checklist
Description Checklist
Setiap komponen lingkungan yang berpotensi terkena
dampak diuraikan sedetail mungkin
Scaling Checklist
Proposed Action
Alteration of
Modification of Surface Noise and Cut and Fill Erosion Traffic
Hhydrology and Urbanization Landscaping
Habitat Paving Vibration (Land Fill) Control Circulation
Drainage
Existing Environmental Conditions
Land Form B C B A B C C D B
Water Recharge A B B B A B
Climate A A
Floods - Stability C C B B A D
Stress - Strain (Earthquake) B C A B A
Open Space D D B C D B
Residential D D
Health and Safety D B B B B A C
Population Density B A B
Structures B B B B B A B
Transportation B C B C
TOTAL COMPUTATIONS B C B A B B A D B, C
IMPACTING ACTIONS
ACTION PERIOD Interim EFFECTS OF COMPLETED ACTIONS
Demolition, Period New New Modifications
Residential Business New Utilities Parking Park and Historical
Grading, (Temporary Residential Commercial to Street
Relocation Relocation In Place Structures Open Space Preservation
ELEMENTS Construction Uses) Buildings Buildings System
Soil & Geology * * * * * * * * * *
Sanitary Sewer System * * * * *
Water System * * * * *
Vegetation * * * * * *
Animal Life * * * * * * * * * *
Air Quality * * * * *X
PHYSICAL Adjacent Land Use * * * * *
Storm Drainage * * * *
Streets
Transportation Public
* * * *
System Transportation * * * X X X X X X
Pedestrian * X X
Open Space * * * * * X X
Demand for Anciliary Services * * *
Tax Base * * * * X *
Health & Safety * * *
SOCIO Neighborhood Viability * X
ECONOMIC Residents X
Public Schools * * * * * X
Police Services X * X
Fire Services X * X
View * * * *
AESTEHETIC
Historic Structures * * * * X *X
Amenity
Neighborhood Character X
LEGEND : indicates a minor negative impact indicates a major positive impact
24
indicates a major negative impact X indicates an undetermind impact
indicates a minor positive impact * indicates no appreciable impact
Scaling Weighted Checklist
Battle Laboratories
25
2. Bagan Alir
Vertikal
Horisontal
26
27
Impact Tree
28
29
30
3. Matriks
Simple Matriks
Komponen Kegiatan
Mobilisasi
Pematangan
Alat &
Lahan
Komponen Lingkungan Bahan
Kualitas Udara
Abrasi
Hidrologi
Komponen Kegiatan
Mobilisasi
Pematangan
Alat &
Lahan
Komponen Lingkungan Bahan
Kualitas Udara -T
Abrasi
Hidrologi -P 31
Leopold Matriks
Komponen Kegiatan
Mobilisasi
Pematanga
Alat &
n Lahan
Bahan
Komponen Lingkungan
+B B = Besarnya Dampak (1 - 10)
Kualitas Udara
P P = Sifat Penting Dampak (1 - 10)
Abrasi
+B
Hidrologi
P
32
Tabel 2.75
Indeks Skala Kualitas Lingkungan
Komponen Lingkungan Skala Dampak (Besaran Dampak)
No Terkena Dampak dan
1 (Kecil) 2 (Cukup Besar) 3 (Besar) 4 (Lebih Besar) 5 (Sangat Besar)
Sumber Dampak
TAHAP PRA KONSTRUKSI
I. Sosekbud :
1. Keresahan masyarakat yang Melakukan sosialisasi Melakukan sosialisasi Melakukan sosialisasi Melakukan sosialisasi Tidak melakukan
timbul akibat adanya isu kegiatan di tingkat kegiatan di tingkat kegiatan di tingkat kegiatan yang hanya sosialisasi kegiatan
sosial saat dilakukannya sigi Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota yang melibatkan dinas/instansi kepada masyarakat baik
lapangan melibatkan dinas/instansi melibatkan dinas/instansi melibatkan dinas/instansi terkait di tingkat di tingkat Kabupaten/
terkait, aparat terkait, aparat terkait dan aparat Kabupaten/Kota Kota, Kecamatan
kecamatan, desa/ kecamatan, desa/ kecamatan maupun desa/kelurahan
kelurahan serta kelurahan
masyarakat
2. Keresahan Pemilik Lahan Nilai jual lahan > NJOP Nilai jual lahan sama Nilai jual lahan sama Nilai jual lahan sama Nilai jual lahan < NJOP
akibat ketidaksesuaian ganti dan semua pemilik lahan dengan NJOP dan (1 - 5) dengan NJOP dan (6 - dengan NJOP dan (26 - dan > 50 % pemilik
rugi saat pembebasan lahan bersedia lahannya % pemilik lahan belum 25) % pemilik lahan 50) % pemilik lahan lahan belum bisa
dibebaskan bisa menerima lahannya belum bisa menerima belum bisa menerima menerima lahannya
dibebaskan lahannya dibebaskan lahannya dibebaskan dibebaskan
TAHAP KONSTRUKSI
I. Fisik-Kimia :
1. Kualitas udara (debu) akibat Rona Awal + Kontribusi < Rona Awal + Kontribusi > Satu parameter udara Dua parameter udara ≥ 3 parameter udara
kegiatan mobilisasi alat dan BMU (230 g/Nm3) BMU (230 – 275) g/Nm3 ambien > BMU (276 – ambien > BMU (326 – ambien 376 g/Nm3
bahan 325) g/Nm3 375) g/Nm3
2. Kebisingan yang timbul pada Kebisingan < 55 dBA Kebisingan : (56 – 59) Kebisingan (60 – 63) dBA Kebisingan : (64 – 67) Kebisingan (68 – 71) dBA
saat mobilisasi alat dan dBA dBA
bahan
3. Hidrologi (peningkatan Tidak terjadi genangan Terjadi genangan air Terjadi genangan air Terjadi genangan air Terjadi genangan air
limpasan air hujan) sebagai air di sekitar unit seluas 0,5 Ha dengan seluas 1,0 Ha dengan seluas 1,0 Ha dengan seluas > 1,0 Ha dengan
akibat kegiatan pengupasan ekstraksi dan pemukiman tinggi 0,5 m tinggi 0,5 m tinggi 1,0 m tinggi > 1,0 m
dan perataan tanah
(pematangan lahan)
33
Komponen Lingkungan Skala Dampak (Besaran Dampak)
No Terkena Dampak dan
1 (Kecil) 2 (Cukup Besar) 3 (Besar) 4 (Lebih Besar) 5 (Sangat Besar)
Sumber Dampak
TAHAP OPERASI
I. Fisik-Kimia :
1. Kualitas udara akibat :
Pembuangan gas (CH4) Rona Awal + Kontribusi < Rona awal + kontribusi Rona awal + kontribusi Rona awal + kontribusi Rona awal + kontribusi >
saat emergency shutdown BMU (160 g/Nm3) (160 - 200) g/Nm3 (201 - 250) g/Nm3 (251 - 300) g/Nm3 300 g/Nm3
Unit Ekstraksi dan Unit
Fraksionasi
Dispersi gas yang timbul Pipa dilapisi internal Pipa dilapisi internal Pipa dilapisi internal Pipa dilapisi internal Pipa dilapisi internal
karena tekanan & korosi coating dan dipasang coating dan dipasang coating dan dipasang coating dan dipasang coating dan dipasang
pipa saat penyaluran NGL cathodic protection cathodic protection cathodic protection cathodic protection cathodic protection
pada setiap jarak pada setiap jarak (501 pada setiap jarak (751 pada setiap jarak pada setiap jarak >
500 m - 750) m - 100) m (1001 - 1250) m 1250 m
Ketebalan pipa 11,9 Ketebalan pipa (11,1 - Ketebalan pipa (10,6 – Ketebalan pipa (10,1 – Ketebalan pipa < 10
mm 11,9) mm 11,0) mm 10,5) mm mm
2. Kebisingan akibat Kebisingan < 55 dBA Kebisingan : (56 – 59) Kebisingan (60 – 63) dBA Kebisingan : (64 – 67) Kebisingan (68 – 71) dBA
operasional peralatan dBA dBA
mekanikal Unit Ekstraksi
3. Kualitas air akibat air Kualitas air limbah < Satu parameter Satu parameter Dua parameter ≥ 3 parameter
terproduksi dari proses BMAL konsentrasi air limbah konsentrasi air limbah konsentrasi air limbah konsentrasi air limbah
pemisahan gas di Unit > BMAL > BMAL > BMAL > BMAL
Ekstraksi; Kualitas air campuran Kualitas air campuran Satu parameter Dua parameter ≥ 3 parameter
(air limbah + air (air limbah + air konsentrasi air konsentrasi air konsentrasi air
sungai) < BMA sungai sungai) < BMA sungai campuran (air limbah campuran (air limbah campuran (air limbah
Kelas II Kelas II + air sungai) > BMA + air sungai) > BMA + air sungai) > BMA
sungai Kelas II sungai Kelas II sungai Kelas II
34
Komponen Lingkungan Skala Dampak (Besaran Dampak)
No Terkena Dampak dan
1 (Kecil) 2 (Cukup Besar) 3 (Besar) 4 (Lebih Besar) 5 (Sangat Besar)
Sumber Dampak
TAHAP PASCA OPERASI
I. Fisik-Kimia :
1. Kualitas Udara (debu) akibat Rona Awal + Kontribusi < Rona Awal + Kontribusi > Satu parameter udara Dua parameter udara ≥ 3 parameter udara
kegiatan pekerjaan sipil & BMU (230 g/Nm3) BMU (230 – 275) g/Nm3 ambien > BMU (276 – ambien > BMU (326 – ambien 376 g/Nm3
mekanikal dan transportasi 325) g/Nm3 375) g/Nm3
bahan bekas pada saat
pembongkaran/perapihan
lokasi kegiatan
2. Kebisingan yang timbul Kebisingan < 55 dBA Kebisingan : (56 – 59) Kebisingan (60 – 63) dBA Kebisingan : (64 – 67) Kebisingan (68 – 71) dBA
akibat dari kegiatan dBA dBA
pekerjaan sipil & mekanikal
dan transportasi bahan bekas
pada saat pembongkaran/
perapihan lokasi kegiatan
3. Gangguan lalu lintas akibat Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan jalan
transportasi bahan bekas (Qp/C) ratio sebesar (Qp/C) ratio sebesar (Qp/C) ratio sebesar (Qp/C) ratio sebesar (Qp/C) ratio sebesar
pada saat pembongkaran/ 0,00 – 0,74 0,75 – 0,85 0,86 – 0,90 0,91 – 0,95 0,96 – 1,0
perapihan lokasi kegiatan
II. Biologi :
1. Peningkatan komunitas flora >50% lahan bekas (26 - 50)% lahan bekas (11 - 25)% lahan bekas 10% lahan bekas proyek Tidak ada reklamasi,
akibat kegiatan reklamasi, proyek direklamasi, proyek direklamasi, proyek direklamasi, direklamasi, restorasi restorasi dan rehabilitasi
restorasi dan rehabilitasi restorasi dan rehabilitasi restorasi dan rehabilitasi restorasi dan rehabilitasi dan rehabilitasi pada lahan bekas proyek
(penggunaan lahan sesuai
tata ruang)
35
Moore Impact Matriks
36
37
Stepped Matriks (Network)
38
Deskripsi
Rencana Kegiatan
39
40
Metoda Identifikasi
Dampak
Kegiatan Utama
Sub Kegiatan
Sub Sub Sub Sub Kegiatan
Kegiatan 1 Kegiatan m
Dampak Turunan
Primer
Dampak Dampak
Primer 1 Primer n
Dampak Turunan
Dampak Dampak Dampak Sekunder
Sekunder 1 Sekunder o
Dampak Tersier
Dampak Dampak
Tersier 1 Tersier p
dst
dst
45
Dampak lingkungan tergolong penting bila
a. Menyebabkan perubahan pada sifat-sifat fisik dan atau hayati
lingkungan yang melampaui Baku Mutu Lingkungan
b. Menyebabkan perubahan mendasar pada komponen lingkungan
yang melapaui kriteria yang diakui berdasarkan pertimbangan
ilmiah
c. Mengakibatkan
Spesies-spesies langka/endemik/dilindungi terancam punah
atau
Habitat alaminya mengalami kerusakan
d. Menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung
e. Merusak atau memusnahkan benda-benda dan bangunan
peninggalan sejarah yang bernilai tinggi
f. Mengakibatkan konflik atau kontroversi dengan
Masyarakat
Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat dan/atau 46
Menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan
Masyarakat
Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat
47
5. Sifat Kumulatif Dampak
Kumulatif bertambah, bertumpuk, bertimbun
a. Dampak lingkungan berlangsung
Berulang kali dan
Terus menerus, sehingga
Pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh :
Lingkungan alam, atau
Lingkungan sosial yang menerimanya
b. Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam satu ruang tertentu,
sehingga :
Tidak dapat diasimilasi oleh
Lingkungan alam, atau
Sosial yang menerimanya
c. Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan
efek yang saling mempekuat (sinergetik)
48
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible)
dampak
Berbalik : Dampak dapat dipulihkan
Tidak Berbalik : Dampak tidak dapat dipulihkan walau
dengan intervensi manusia sekalipun
49
Wanita Transparan