NPK : 21187000516
1. Bill Of Material (BOM) adalah sebuah struktur yang menjelaskan tentang komponen - komponen
dalam suatu produk. Setiap produk pasti memiliki struktur komponen tersendiri dengan produk jenis
yang lain. Misalnya, pada struktur komponen produksi mobil pasti berbeda dengan struktur
komponen produksi meja atau kursi. Hal inilah yang membedakan bahwa bill of material mobil
berbeda dengan bill of material meja atau kursi.
Dalam suatu perencanaan produksi, bill of material sangatlah penting untuk diketahui oleh para
stakeholder (pihak yang berkontribusi) dalam suatu bisnis. Sebab, tanpa adanya pengetahuan
tentang bill of material maka akan kesulitan dalam membuat suatu produk. Bisa diibaratkan apabila
kita ingin membuat teh manis, namun lupa memakai gula, maka produk kita tidak bisa dikatakan
sebagai teh manis, tetapi teh tawar (loss sugar). Minuman yang kita buat rencana awalnya adalah
teh manis, namun kita lupa memberi material bernama gula. sehingga bill of materialnya tidak
lengkap, akibat lupa memberikan gula.
Bill of material harus dikuasai oleh bagian PPIC untuk membuat perencanan produksi, diketahui oleh
bagian produksi agar tidak ada kesalahan pada proses produksi dan juga diketahui oleh bagian
quality control (QC) agar tidak ada produk defect yang lolos akibat komponen yang kurang. Bill of
material merupakan sebuah formula dalam membuat produk.
Bill of material memiliki rumus perhitungan tersendiri dalam membuat suatu produk yang
menyesuaikan dengan jumlah output yang akan diproduksi. Untuk mempermudah dalam
memahaminya, akan saya berikan contoh soal seperti di bawah ini :
Soal
PT. Suka Maju Gak Mau Mundur, tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
sirup. Dalam membuat 1 buah sirup, dibutuhkan bahan baku dan bahan kemas dengan takaran :
Air = 1000 ml
Zat pewarna = 10 ml
Tentukan jumlah material yang dibutuhkan untuk membuat 100 buah botol sirup.
Jawaban :
Jadi, kebutuhan bill of material dari pembuatan 100 buah botol sirup adalah :
Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik
dan mudah ke produk tersebut. Contohnya untuk membuat sebuah rumah. Digunakan untuk
biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Contoh biaya untuk
tukang kaca dalam membuat sebuah rumah.
Biaya overhead mencakup semua biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung
dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja
tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan.
Bill untuk perencanaan diciptakan agar dapat menugaskan induk buatan kepada bill of
materialnya. Sedangkan Phantom Bill adalah bill of material untuk komponen, biasanaya
sub-sub perakitan yang hanya ada untuk sementara waktu.
Low-Level Coding
Dilakukan atas suatu bahan dalam bill of material diperlukan apabila ada produk yang serupa
supaya dapat membedakannya diberikan kode.
Oleh karena Single Level BOM tidak cukup untuk menggambarkan produk yang memiliki sub-unit,
maka ada pula Multi Level BOM. Level ini menunjukkan struktur produk yang berhirarki sehingga
dikenal juga dengan pohon produk. Produk akhir berada pada lebel nol yang juga berada di posisi
teratas dan level 1 hingga seterusnya berada di bagian bawahnya secara berlevel.
Penjelasan sederhana dari Level di Multi Level BOM ini adalah sebagai berikut.
Level 0 : Ini menunjukkan produk akhir atau produk jadi yang tidak dipakai sebagai
komponen pembentuk produk lain
Level 1 : Ini menunjukkan item atau komponen pembentuk langsung dari produk dengan
level 0 namun komponen ini juga dapat merupakan produk jadi. Misalkan ban mobil yang
menjadi elemen pembentuk mobil tetapi juga bisa dijual terpisah sebagai produk siap pakai.
Level 2 : Ini menunjukkan komponen pembentuk langsung dari produk level 1. Item pada
level 2 ini juga bisa dipakai sebagai komponen pembentuk langsung pada level 0 atau
sebagai produk jadi.
Level 3 dan seterusnya, bisa didefinisikan dengan maksud yang hirarki yang sama seperti
level sebelumnya.
Contoh : Sebuah took roti mempunyai sebuah resep untuk roti isi yang menentukan jumlah bahan
dan komposisinya. Salah satu cara daftar kebutuhan bahan mendefinisikan sebuah produk adalah
memberikan struktur produknya. Contoh 1 menunjukkan bagaimana cara membuat struktur produk
dan menguraikannya untuk menyatakan kebutuhan setiap komponen. Sebuah daftar kebutuhan
bahan untuk jenis barang A pada contoh 1 terdiri atas barang B dan C, jenis barang yang berada
diatas tingkat apa pun disebut induk (parent); barang yang ada dibawah tingkat apapun disebut anak
(children) atau komponen (component). Untuk memudahkan, tingkat teratas pada BOM disebut
tingkat 0.
CONTOH 1 : MENGEMBANGKAN SUATU STRUKTUR PRODUK DAN KEBUTUHAN BRUTO Speaker Kits
Inc. mengemas komponen stereo berkualitas tinggi untuk pesanan melalui pos. Komponen untuk kit
pengeras suara terbaik, “Awesome” (A), mencakup 2 kit pengeras suara 12 inci standar (B) dengan 3
kit pengeras suara dengan amp-booster (C). Setiap B terdiri atas 2 pengeras suara (D) dan 2 kotak
pengiriman yang masing-masing dilengkapi dengan kit instalasi (E). Setiap tiga kit stereo 300 watt (C)
memiliki 2 pengeras suara booster (F) dan 2 kit instalasi (E). Setiap pengeras suara booster (F) terdiri
atas 2 pengeras suara (D) dan 1 amp-booster (G). Total untuk setiap Awesome adalah 4 pengeras
suara 12 inci standar dan dua belas pengeras suara 12 inci dengan amp-booster. Sebagian besar
pembeli akan memerlukan alat bantu dengar dalam waktu 3 tahun penggunaan Awesome, dan
sedikitnya ada satu kasus pengadilan yang sedang ditunda karena kerusakan stuktur pada sebuah
asrama laki-laki akibat Awesome. Seperti yang dapat kita lihat, permintaan untuk B, C, D, E, F, dan G
sepenuhnya dependen pada jadwal produksi induk untuk A-kit pengeras suara Awesome.
JAWABAN • Struktur ini memiliki empat tingkat : 0,1,2 dan 3. Terdapat empat induk: A, B, C, dan F.
Setiap barang induk palig sedikit memiliki satu tingkat dibawahnya. Barang B, C, D, E, F adan G
adalah komponen sebab setiap barang ini paling sedikit memiliki satu tingkat diatasnya. • Dalam
struktur ini, B, C, dan F bertindak sebagai induk dan komponen. Angka yang berada dalam tanda
kurung menunjukan jumlah unit barang tertentu yang diperlukan untuk membuat barang yang
berada langsung pada tingkat diatasnya. Maka B (2) berarti diperlukan dua unit B untuk setiap unit
A, dan F (2) berarti diperlukan dua unit F untuk setiap unit C.
Setelah struktur produk telah dikembangkan, kita dapat menentukan jumlah unit dari setiap
jenis barang yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pesanan baru sejumlah 50 kit
Dengan demikiam, untuk 50 unit A diperlukan 100 unit B, 150 unit C, 800 unit D, 500 unit E, 300 unit
F, dan 300 unit G.