1 Tor Bok Ukm Sek Promkes 2020 PDF
1 Tor Bok Ukm Sek Promkes 2020 PDF
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 3 Tahun 2019, tentang
Petunjuk Tehnis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan.
2. Gambaran Umum Singkat
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang ke lima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif,
tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitative secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan nasional, Program Indonesia Sehat
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemanpuan hidup sehat bagi
setiap orang dalam lingkungan yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat.
Menurut undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,
dalam pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai
kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan non fisik. Dana Alokasi Khusus Non
Fisik Bidang Kesehatan adalah dana yang bersumberdana dari APBN yang dialokasikan
untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang difokuskan pada
penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, penanggulangan masalah gizi, serta
pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Adalah salah satu DAK Non Fisik yang
membantu pemerintahan kabupaten dan pemerintahan kota melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan dengan meningkatkan
kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dan,oleh, untuk, dan bersama masyarakat , agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber dana masyarakat,
sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan public yang
berwawasan kesehatan. Sedangkan Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk
menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu,
keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan.
Saat ini juga masih ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh kabupaten
terkait dengan promosi dan pemberdayaan masyarakat antara lain masih ada beberapa
puskesmas yang belum semua mempunyai tenaga kesehatan promosi kesehatan,
ketersediaan sarana dan promosi yang masih perlu ditingkatkan, serta kemampuan dan
keterampilan tenaga promosi kesehatan yang masih perlu ditingkatkan.
Masalah lain yang muncul adalah masih terjadinya disparitas antar berbagai
determinan sosial di masyarakat yang meliputi perbedaan antar wilayah, antar
pendidikan masyarakat, antar sosial ekonomi masyarakat, dan determinan sosial lainnya.
Adanya masalah-masalah tersebut tentu dapat berpengaruh pada hasil penyelenggaraan
upaya kesehatan yang menjadi tugas dan fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan primer.
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan
Kabupaten Probolinggo melalui Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai
rujukan UKM, utamanya untuk 33 Puskesmas mendapatkan fasilitasi, pembinaan, monitoring
dan evaluasi dalam rangka meningkatkan kemandirian masyarakat Kabupaten Probolinggo