PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kumpulan objek yang dipelajari di dalam ini bisa terbatas atau tidak
terbatas. Istilah matematis terbatas terkadang diterapkan di dalam bagian dari
perhitungan diskrit membahas kumpulan nilai terbatas, terutama di bidang yang
berhubungan dengan bisnis. Penelitian di bidang ini bertambah setelah
pertengahan abad ke 20 setelah adanya computer dijital yang beroperasi dalam
tingkatan diskrit serta menyimpan data dalam bit diskrit. Konsep notasi dari
perhitungan ini sangat berguna untuk mempelajari dan menjelaskan objek dan
masalah dari ilmu computer, seperti algoritma computer, bahasa pemrograman,
kriptografi, pengembangan perangkat lunak. Implementasi computer juga sangat
berperang dalam menerapkan ide berkembang di dalam matematika ke dalam
aplikasi dunia nyata, seperti di dalam penelitian operasi. Meskipun tujuan utama
pembelajaran perhitungan seperti ini adalah objek diskrit, metode analisa
matematika kontinue terkadang diterapkan juga.
1
Sejarah matematika diskrit muncul dari beragam permasalahan rumit yang
mengundang perhatian ke bidang tersebut. Di grafis, banyak penelitian dilakukan
untuk membuktikan teorema 4 warna, yang pertama kali muncul pada tahun 1852,
berhasil dibuktikan pada tahun 1976 oleh Kenneth Appel serta Wolfgang Haken
menggunakan bantuan computer.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Makalah
D. Manfaat Makalah
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari matematika diskrit :
3
pemahaman tentang struktur diskrit sebagai salah satu ilmu
matematika secara abstrak yang digunakan untuk memberikan obyek-
obyek secara diskrit dan menghubungkan antara obyek-obyek sendiri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerbang Logika
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
5
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua
Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
6
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya
: Z = X + Y.
7
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate)
8
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND
merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan
kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan
menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1
dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1.
9
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate)
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan
kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari
Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran
Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin
mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai
Logika 0.
10
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate)
6. Gerbang X-OR (X-OR Gate)
11
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate)
12
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
B. Aljabar Boolean
1. Closure :(i) a + b Î B
(ii) a b Î B
2. Identitas :(i) a + 0 = a
13
(ii) a 1 = a
3. Komutatif :(i) a + b = b + a
(ii) a b = b a
4. Distributif :(i) a (b + c) = (ab) + (a c)
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
5. Komplemen:(i) a + a’ = 1
(ii) a a’ = 0
A b a×b a B a+b A a’
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1
14
(ii) 1 × 0 = 0 × 1 = 0
3. Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner.
4. Distributif:
(i) a × (b + c) = (a × b) + (a × c) dapat ditunjukkan benar dari tabel
operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran:
2. Ekspresi Boolean
Misalkan (B, +,, ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi
Boolean dalam (B, +, ’) adalah:
(i) setiap elemen di dalam B,
(ii) setiap peubah,
(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 × e2, e1’ adalah
ekspresi Boolean
15
Contoh: 0
1
a
b
c
a+b
a×b
a’× (b + c)
a × b’ + a × b × c’ + b’, dan sebagainya
16
4. Prinsip Dualitas
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang
melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh
dengan cara mengganti
dengan +
+ dengan
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga
benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh.
(i) (a × 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1
(ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b
17
3. 3. Hukum komplemen: 4. 4. Hukum dominansi:
1. a + a’ = 1 1. a × 0 = 0
2. aa’ = 0 2. a + 1 = 1
18
6. Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B
melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : Bn ® B yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang
beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah
asal B.
Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.
Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3
(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
1. f(x) = x
2. f(x, y) = x’y + xy’+ y’
3. f(x, y) = x’ y’
4. f(x, y) = (x + y)’
5. f(x, y, z) = xyz’
19
Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan h dalam tabel
kebenaran.
Penyelesaian:
X y z f(x, y, z) = xy z’
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0
C. PETA KARNAUGHT
K-Map 2 variabel
20
Kita ambil 2 (dua) variable A dan B, dari kedua variable ini kemungkinan yang
terjadi adalah 4 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya adalah dengan
menggunakan 4 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan antara variable atau
antara negasi dari variable. (lihat table berikut).
21
Dalam K-Map dapat pula diterapkan system kelompok mendatar atau kelompok
vertical, berikut menunjukan pengelompokan mendatar dan vertical.
Pengelompokan mendatar:
Pengelompokan vertikal:
22
Pengelompokan kombinasi:
23
K-Map 3 variabel
Kita ambil 3 (dua) variable A, B dan C, dari kedua variable ini kemungkinan yang
terjadi adalah 8 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya adalah dengan
menggunakan 8 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan antara variable atau
antara negasi dari variable. (lihat table berikut).
24
Untuk pengelompokan disamping dilakukan seperti diatas dapat pula dilakukan
dengan system berikut:
25
D. GRAPH
1. Walk
1. a, b, c, d, c, g, h
2. a, b, c, d, e, f, c, a, b, d, c
3. a, b, d, c, b, d, e
2. Trial
1. a, b,d, c, e, d
2. c, a, b, c, d, e, c, f, e
3. a, b, c, e, f, c, a
3. Path
1. a, d, g, k
2. c, e, f
3. b, c, e
4. Cycle
1. b, d, c, b
2. a, b, c, a
3. a, b, d, e, f, c, a
E. CRITICAL PATH
26
Dari simpul A ke simpul E
Diperoleh :
Critical Path (Lintas Kritis ) : 29 Shotest Path ( Lintas Pendek ) : 20
27
Langkah yang dilakukan untuk membentuk minimum spainning tree adalah :
1. Bentuk kembali semua simpul tetapi tanpa ruas
2. Gambar dan telusuri ruas dan bobot paling kecil ( secara ascending) hingga
semua simpul terhubung
28
Martiks Adjacency dari Graph G, yaitu matriks yang menghubungkan Vertex
dengan Vertex, tanpa ruas sejajar adalah matriks A berukuran (N x N) yang
bersifat :
Matriks Incidence dari Graph G, yaitu matriks yang matriks incidence dari graph
G, yaitu matriks yang menghubungkan vertex dengan edge, tanpa self-loop
didefinisikan sebagai matriks M berukuran (NXM) sebagai berikut :
Contoh Graph :
Matriks Adjacency :
Contoh Graph :
29
Matriks Incidence :
30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Gerbang logika NOR merupakan kombinasi gerbang logika dasar Not dan Or
3. Dalam suatu rangkaian NOR, Apabila salah satu saklar ditekan, maka lampu tidak
4. Dalam suatu rangkaian NOR, Apabila dua saklar pada rangkaian ditekan secara
bersamaan, maka lampu tidak akan memyala, karena terjadi konsleting pada
rangkaian.
5. Dalam suatu rangkaian NOR, Apabila dua saklar pada rangkaian tidak ditekan,
maka lampu akan menyala, karena ada arus yang mengalir sebab tidak dialihkan
Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam
berbagai disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar
kita lebih seius dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika
sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah
bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
31