Anda di halaman 1dari 44

KELAS AMPHIBIA

Disusun oleh:
Aditya Putri Saraswati (4401417031)
Puspita Diana Arumawati (4401417033)
KELAS AMPHIBIA
Amphi : rangkap
Bios : hidup
 Dapat hidup di dua alam dan merupakan tetrapoda yang
terendah
Meliputi :

Caecilia salamander katak


Ciri-ciri

• Kulit lembab dan mengandung kelenjar


• Mempunyai dua pasang kaki untuk berjalan dan berenang
• Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut
dan dilengkapi klep untuk menahan air
• Mata berkelopak dan dapat digerakan
• Mempunyai membran tympani yang terletak di luar
• Rongga mulut bergigi dan lidah dapat dijulurkan ke luar
• Cor mempunyai 3 ruang ( 2 atrium, 1 ventrikel)
• Bernafas dengna insang, paru-paru, kulit, atau dinding rongga mulut
• Otak dengan 10 pasang nervi cranialis
• Poikiloterm
• Fertilisasi eksternal atau internal
Klasifikasi

Amphibia
Gymnophyona
Labyrinthodontia Lepospodily Salientia Urodela (Apoda)

Ichthiostegalia Temnospondily Anthracosauria Nechtridea Aistopoda Microsauria Proanura Anura Caudata Gymnophyona

= Kelas

= Subclass

= Ordo
SUBCLASS LABYRINTHODONTIDAE
Ciri-ciri:
• Gigi berbentuk labirin
• Sudah memfosil
• Tubuh dengan lembaran-lembaran dermal
• Berekor dan kaki berukuran sama
ORDO ICHTHYOSTEGALIA

Tubuh kecil seperti salamander


Contoh: Ichthyostega (sudah punah)
ORDO TEMNOSPONDILY

• Sebagian besar bersifat semiquatic, meskipun


beberapa hampir sepenuhnya terestrial,
kembali ke air hanya untuk berkembang biak.
Contoh: Eryops (Sudah punah)
ORDO ANTHRACOSAURIA

• Mirip Labyrinthodont yang tidak amniote


Contoh : Seymouria (sudah punah)
SUBCLASS LEPOSPODILY
Ciri-ciri:
• Memiliki ruas-ruas pada kulitnya
• Memiliki tonjolan panjang di sisi lateral tengkorak
sehingga kepala berbentuk pipih dan memanjang ke
samping
ORDO NECTRIDEA

• Tubuh memanjang dengan rahang kecil atau


tidak memiliki rahang.
• Contoh: Sauropleura (sudah punah)
ORDO AISTOPODA

• Tubuh panjang seperti ular


• Contoh: Ophiderpeton (sudah punah)
ORDO MICROSAURIA

• Bertubuh kecil
Contoh : Microbrachis (sudah punah)
SUBCLASS SALIENTIA
Ciri-ciri:
• Struktur punggung dan anggota tubuh belakang lebih
dikembangkan untuk berenang daripada untuk
melompat
ORDO PROANURA
Family Protobratachidae
• Merupakan katak pertama
• Vertebrata precaudal 16, caudal 3 atau 4
• Tidak memiliki urostyle
Contoh: Triadobatrachus
ORDO ANURA

• Meliputi semua jenis katak


• Kepala dan leher menyatu, tanpa leher dan ekor
• Kaki depan pendek
• Kaki belakang membesar untuk melompat dengan
dilengkapi selaput renang
• Vertebrae 10 buah yang terangkhir kecil disebut
urostyle
• Tulang rusuk mereduksi atau tidak ada
• Fertilisasi eksternal
• Mengalami metamorfosis
ORDO ANURA
Family Ascaphidae (Leiopelmastidai)
• Katak berekor dengan 2 sisa otot ekor
• Disebut juga bell toads
Contoh: Ascaphus truei
ORDO ANURA
Family Discoglossidae
• Mempunyai lidah dan kelopak mata
• Hewan dewasa memiliki tulang rusuk
Contoh: Discoglossus
ORDO ANURA
Family Pipidae
• Tidak mempunyai lidah dan kelopak mata
• Kaki berselaput renang, jari kaki depan
kecil memanjang berakhir dalam kumpulan
papilae dermal yang pendek
• Hidup aquatik
• Telurnya dibawa dalam kantong pada
punggung betina yang sudah
bermetamorfosis sempurna saat menetas
Contoh : Pipa katak dari Suriname
ORDO ANURA
Family Microhylidae
• Katak bermulut sempit
• Berkepala kecil
• Hidup arboreal, ada juga yang hidup di dalam
lubang-lubang
Contoh : Gastrophryne carolinensis
ORDO ANURA
Family Bufonidae
• Tidak mempunyai gigi maxila
• Memiliki kelenjar paratoid yang besar di
belakang tiap matanya
• Hidup terestrial dan nocturnal
Contoh: Bufo terrestris
ORDO ANURA
Family Hylidae
• Kebanyakan berukuran kurang dari 2 inches
• Mempunyai gigi pada rahang atas atau bawah dan atas
• Tiap jari berbentuk cakar
• Semua jari berdiscus untuk melekat pada pohon atau
karang
• Suaranya sering kali keras
• Telur-telur nya berada di dalam air
Contoh : Hyla versicolor
ORDO ANURA
Family Ranidae
• Gigi di rahang atas
• Ujung lidah di posterior bercabang dua
• Telur-telur biasanya dalam massa seperti
tapioca
Contoh : Rana catesbiena
ORDO ANURA
Family Rhacophoridae
• Terdapat di Asia-Afrika
• Mempunyai cartilago intercalary (sisipan di
antara jari-jarinya)
• Kebanyakan arboreal
Contoh : Rhacophorus nigropalmatus
SUBCLASS URODELA
ORDO CAUDATA
Family Hynobiidae
• Tubuh kecil
• Mempunyai pelupuk mata
• Gigi vomer dalam posisi V di belakang nares
• Fertilisasi eksternal
• Metamorfosis sempurna
Pada salamander lain: Hynobius abei
• Janta mempunyai papillae cloacalis
• Betina mempunyai seminal receptacle dan
fertilisasi internal
• Contoh: Hynobius leechii dan Hynobius abei

Hynobius leechii
ORDO CAUDATA
Family Cryptobanchidae
• Tubuhnya padat
• Kulit lunak,lembek, mempunyai
lipatan berdaging pada sisi-sisinya
• Tidak mempunyai pelupuk mata. Megalobatrachus japonicus
• Hidupnya aquatik permanen
• Contoh : Cryptobranchus
alleganensis dan
Megalobatrachus japonicus

Cryptobranchus alleganensis
ORDO CAUDATA
Family Sirenidae
• Tubuhnya langsing, tidak
memiliki kaki belakang dan
kelopakmata
• Mempunyai insang, rahang Siren lacertina
dilapisis zat tanduk
• Fertilisasi eksternal.
• Aquatik
• Contoh: Siren lacertina dan
Pseudobranchus sriatus

Pseudobranchus sriatus
ORDO CAUDATA
Family Proteidae
• Tubuh padat
• Ekor berpina
• Insang permanent
• Tidak memiliki kelopak mata Proteus anguineus
• Memiliki paru-paru
• Hidup aquatik permanent
• Contoh: Necturus maculosus
dan Proteus anguineus

Necturus maculosus
ORDO CAUDATA
Family Salamandridae
• Mempunyai gigi di atap mulut
di belakang nares
• Mempunyai paru-paru,
tidakmempunyai insang
• Mempunyia kelopak mata
• Hidup di Eropa, AsiaTimur, dan Diemictylus viridescens
Amerika Utara.
• Contoh : Diemictylus
viridescens dan Taricha torosa

Taricha torosa
ORDO CAUDATA

Family Amphiumidae
• Tubuh silindris
• Tidak mempunyaikelopak
mata
• Ketika deasa mempunyai paru-
paru, insang, dan celah insang
• Memiliki kaikecil dengan jari 2-
3.
• Contoh : Amphiuma means
(hidup di sawah)
Amphiuma means
ORDO CAUDATA
Family Ambistomidae
• Memiliki gigi dalamderetan
transversal menyilang tepi
posterior vomer
• Memiliki kelopak mata
• Ketika dewasa hidup terestrial
Ambystoma tigrinum
• Contoh : Ambystoma tigrinum
dan Dicamptodon ensatus
• Larva parenial

Dicamptodon ensatus
ORDO CAUDATA

Family Plethodontodae
• Memiliki sebuah alur nasolabial
yang sangat kecildari tiap lubang
hidung ke bibir atas.
• Memiliki kelopak mata
• Tidakmemiliki paru-paru atau
insang Pseudotriton ruber
• Kulitnya lemah
• Ketika dewasa hidup terestrial yang
lembab
• Contoh: Pseudotriton ruber dan
Desmognatus fuscus

Desmognatus fuscus
SUBCLASS GYMNOPHORA
Ciri Umum Gymnophora
• Tubuhnya langsing seperti cacing.
• Cranium keras, dengan atap dan tulang, banyak vertebra, tulang
rusuk panjang.
• Kulit halus, dengan alur-alur transversal, memilikikelenjar kulit dan
squirt gland yang dapat mengeluarkan cairan yang dapat
mengiritasi jaringan.
• Ada yang memiliki tentakel kecil yang dapat dijulurkan antara mata
dan lubang hidung.
• Mata tidak berkelopak, sering di bawah kulit atau tulang
maxillaries,ekor pendek, anus di ujung tubuh, yang jantan memiliki
organ copilasi yang dapat dijulurkan.
ORDO GYMNOPHYONA
Family Ceacilidae
Pada genus Hypogeophis dan
Gymnopis :
• Membuat lubang di tanah yang
lembab
• Bertelur, larva berkembang di
dalam telur sedangkan yang lain
aquatik
Pada genus Typhionectes :
• Vivipar, menghasilkan kira-kira 5 Gymnopis
embrio yang tumbuh sampai 150
mm sebelum dilahirkan.
ORDO GYMNOPHYONA
Family Typhlonectodae Family Ichthyophidae
• Habitat aquatik • Hidup bebas sebagai larva
• Vivipar • Ovipar
• Contoh : Typhlonectes • Contoh : Ichtyophis
Ichthyophis longicephalus

Typhlonectes
Ichthyophis longicephalus
comressicauda
ORDO GYMNOPHYONA
Family Scolecomorphus Family Rhinatrematidae
• Vivipar • Ovipar
• Contoh : Scolecomorphus • Hidup bebas sebagai larva
• Contoh : Rhinatrema

scolecomorphidae
REVIEW JURNAL
KEANEKARAGAMAN AMPHIBI DI AREAL
PERSAWAHAN KOTA TONDANO KABUPATEN
MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA

Penulis:
Yohaneta Karesa, Deidy Y. Katilia,Marnix L. Langoya

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam,


Universitas Sam Ratulangi Indonesia
Abstrak
Persawahan merupakan habitat yang baik bagi kehidupan amphibi. Amphibi
memiliki fungsi ekologis sebagai penyeimbang ekosistem dan sebagai
bioindikator lingkungan. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis
keanekaragaman amphibi di areal persawahan Boleuvard Kota Tondano
berdasarkan nilai indeks Shannon-Wiener. Penelitian ini menggunakan metode
Line Transect yang dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2018. Nilai
indeks keanekaragaman Shannon-Wiener pada transek satu H’ 0,782, transek
dua H’1,208 dan transek tiga H’ 1,139. Berdasarkanhasilpenelitianterdapat
lima spesies yang ditemukanya itu Bufo melanostictus, Rana cancrifora, Rana
chalconota, Fejevarya limnocharis, dan Hylarana nicobariensis. Berdasarkan
kategori indeks Shannon-wiener keanekaragaman amphibi di areal persawahan
Tondano termasuk dalam kategori sedang.
Daftar spesies katak yang ditemukan di areal persawahan kota
Tondano.

No Spesies Nama Lokal Habitat

Persawaha Persawaha Persawaha


n yang Baru n yang n yang
Ditanami Akan Berawa
Padi Dipanen
1. Bufo melanostictus Bangkong + + +
kolong
2. Hylarana Kongkang + + -
nicobariensis jangkrik
3. Rana cancrifora Katak + + +
sawah
4. Rana calchonota Kongkang - + +
kolam
5. Fejevarya Katak + + +
limnocharis tegalan
Analisis Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas amfibia
yang ditemukan kebanyakan menghasilkan suara,
berdiam diri, makan dan melakukan aktivitas kawin.
Kemunculan spesies pada ketiga habitat
berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
kehadiran spesies di pengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya faktor lingkungan dan faktor dari
spesies katak itu sendiri.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
nilai indeks Shannon -wiener amphibi pada ketiga habitat
di areal persawahan Tondano Kabupaten Minahasa
Sulawesi Utara bervariasi, pada habitat kesatu dengan
nilai H’= 0.782 , habitat kedua H’= 1.208 , dan habitat ke
tiga nilai indeksH’= 1.139. Terdapat 3 spesies yang
ditemukan pada ketiga lokasi sementara 2 diantaranya
yaitu H. Nicobariensis tidak ditemukan pada lokasi
berawa sedangkan R. Chalconota ditemukan pada lokasi
yang akan dipanen.
Daftar Pustaka
• Brower J. Jernold, Z., Von Ende, C. 1990. Filed and Laboratory Methode for General
Ecology. Third Edition. USA: W. M. C. Brown Publisers.
• Duellman, W. E. and L. Trueb. 1986. Biology of Amphibians. New York : Mc Graw –
Hill Book Company.
• Iskandar D. T. , 1998. Amfibi Jawa dan Bali. Seri Panduan Lapangan. Bogor:
Puslitbang LIPI.
• Hendri W. 2016. Inventarisasi Spesies Katak (Ranidae) Sebagai Komoditi Ekspor Di
Sumatera Barat. BioCONCETTA. Universitas Bung Hatta, Sumatra Barat.
• Kusrini M. D. and R. A. Alford. 2006. Indonesia’s exports of frogs’ legs. Traffic Bull.
• R.C. and Cohen, N.W. 1997. A Natural History of Amphibians. New Jersey:
Princeton University Press.

Anda mungkin juga menyukai