Anggota tetrapoda (hewan dg 4 tungkai). Amfibia (Y)=
Amphi, kedua belah pihak & bios, hidup. Amphibia saat ini mencapai 6091 sp. Nilai ekonomi (Rendah): konsumsi (Ranidae & Salamander), Agen penyakit oleh Salmonella (Ranidae), antibakteri (Bufonidae)
Secara ekologis, amfibia berperan penting dalam
menjaga keseimbangan komponen lingkungan CIRI UTAMA 1. Kulit lunak & lembab 2. Jantung beruang 3 (2 atrium, 1 ventrikel) 3. Ektotermal (tdk ada pengatur suhu tubuh/mengikuti suhu lingkungan) 4. Telur diletakkan di air/tempat lembab 5. Masa larva hidupnya di air 6. Ada metamorfosis SEJARAH AMFIBI Amphibia peka thd kekeringan, hewan ini bisanya ditemukan tidak jauh dari lingkungan lembab/basah. Kulit amphibia belum kedap air. Kulit amphibia menyerap air via permukaan & Nitrogen diekskresikan via ginjal. Amphibian muncul kira-kira 370 juta tahun yang lalu (zaman devon atas) KRITERIA KLASIFIKASI Ada / tidaknya ekor dan tungkai Ada / tidaknya struktur alat penerima bunyi/suara Ada /tidaknya gigi vomer (tulang pada langit- langit mulut) Ada / tidaknya selaput pada jari-jari tungkai Tipe kelenjar kulit Alur kelopak mata Tipe tulang sakral diapofisis, apakah melebar / silindris PERNAPASAN Ada 2 cara respirasi: insang & paru-paru, dapat melalui kulit (salamander paru- paru/Pletodonthidae) Paru-paru amfibi terisi udara melalui gerakan tulang rahang saat menelan MATA Mata tidak selalu dimiliki oleh amfibia, Amphisbaena tidak punya mata Mata amfibi memiliki kelenjar yang terus mengeluarkan cairan Kelopak mata dapat menutup mata sepenuhnya Amfibi nokturnal memiliki diameter dan pupil mata yang lebih besar SUARA Amfibi ada yang tidak dapat bersuara, Amphisbaena, Salamander tidak memiliki selaput suara (suara yang dihasilkan lemah) Suara anura lebih keras saat musim kawin Suara saat musim kawin umumnya dilakukan dengan mulut & hidung tertutup, udara dipompakan melalui selaput suara Saat “bahaya” suara diproduksi pada kondisi mulut terbuka TAKSONOMI Amphibia hanya memiliki satu subkelas: Lissamphibia Ordo terdiri atas 3 ordo: Anura, Urodela dan Apoda URODELA/SALAMANDER Ciri-ciri: Tubuh seperti kadal/tokek, bertungkai dan berekor. Fertilisasi internal /eksternal dg spermatophore. Hidup terrestrial/akuatik, tersebar di belahan bumi utara. Ukuran tubuh mencapai 160 cm. Distribusi di Asia Tenggara terbatas di Thailand Selatan dan Vietnam Utara, tidak ditemukan di Indonesia Contoh: Salamandra salamandra Salamandra salamandra APODA (CAECILIANS) Ciri-ciri: Tubuh sperti cacing (tanpa tungkai), ada struktur yang mirip sisik terbenam di bawah kulit. Kepala keras dengan mata yang tereduksi, fertilisasi internal dengan kopulasi, hidup melubang atau di air. Ukuran tubuh ada yang mencapai 135 cm. Saat ini diprakirakan ada 160 spesies. Contoh: Ichthyophys glutinosus, I. javanicus Ichthyophis ANURA (Mencakup katak & kerabatnya) REPRODUKSI Ada musim kawin (biasanya musim hujan) satu induk dapat menghasilkan 10.000 telur (Rana catesbeiana yang dibuahi external), Beberapa jenis melakukan parental care terhadap telur & anaknya, Hemiphractus & Gastrotheca marsupiata (membawa telur di punggungnya
Metamorfosis selama 2-3 bulan, tetapi Scaphiopus
metamorfosisnya hanya 2 minggu dan Rana catesbeiana selesai 3 tahun Eggs Breeding season KRITERIA KLASIFIKASI Tipe telur & anatomi berudu Perilaku kawin & anatomi berudu. Bentuk permukaan artikulasi ruas-ruas tulang belakang (konkaf anterior, Procoelus), (Konkaf posterior, Opisthocoelus), (Konkaf dikedua sisi, Amphicoelus) Tipe pertemuan tulang epicoracoid, saling melingkupi (arciferal), saling bertemu ditengah (firmisterna) Tipe tulang sakral diapofisis Ada/tidaknya gigi maksila Ruas Tulang Belakang KRITERIA KLASIFIKASI (Lanjutan) Ada/tidaknya organ bidder (ovarium rudimenter) Tipe pertemuan tumit, proporsi panjang kaki & badan Ada tidaknya kelopak mata atas,selaput jari kaki & kel.kulit di belakang mata, serta ada tidaknya celah/garis di sisi kepala Bentuk ujung jari kaki, apakah bulat pipih, meruncing/bercakar STRUKTUR dan FUNGSI Kulit punya kelenjar racun (nitrogen) dapat menimbulkan iritasi kulit, halusinogen atau neurotoksik. Katak yg punya racun kuat biasanya berwarna mencolok (Phyllobates femoralis). Warna kulit mencolok dipakai untuk perlindungan, pelindungan utama melalui kamuflase Mycrohylidae punya kulit sangat lengket (Kalophrynus) PENGELOMPOKAN BERDASARKAN TULANG EPICORACOID KELOMPOK ARCIFERAL:KERABAT BUFO/KODOK Leiopelmitidae Leptodactylidae Bufonidae Discoglossidae Rhinophrinidae Pipidae Brahcycepalidae Dendrobatidae Hylidae Pelobatidae Rhinodermatidae Pseudidae Myobatrichidae Centrolinidae
•KELOMPOK FIRMISTERNA:KERABAT RANA/KATAK
Ranidae Microhylidae Socoglossidae Rhacoporidae Antelopodidae FAMILI PADA ANURA ANTELOPODIDAE
Diapopisis melebar, tubuh kecil,
warna mencolok (Kuning, merah), Cocophryne barbanica (Cibodas) MEGOPHRYIDAE
Katak serasah, Dipisahkan dari
pelobatidae, kaki pendek, katak terkecil Leptobracella endemik di Kalimantan, Bayak jasa ilmuan 2 Ilmuwan Belanda Johann Coenraad van Hesselt & Heinrich Kuhl, Leptobranchium hasseltii MEGOPHRYS (MEGOPHRYDAE) Disebut Juga katak bertanduk (tonjolan dermal di atas mata), kepala besar, berudu aktif mencari makan di atas permukaan airyang agak deras dan jernih, genus ini memiliki 26 spesies
Contoh:Megophrys montana, nama diambil
dari habitat di gunung-gunung BUFONIDAE Diapopisis melebar, Kulit berbintil, ada kel. Paratoid di belakang mata, tdk ada gigi maksila, organ bidder (jantan) distribusi tdk di Indonesia Bagian Timur, Bufo asper, B. biporcatus, B. melanotictus, Ansonia PELOBATIDAE
Diapopisis melebar, Pupil mata
vertikal, ada gigi maksila, jari tdk berselaput, di ujung jari ada diskus, hidup di bawah daun-daun kering, Pelobates fuscus RHACOPORIDAE
Pupil horizontal, ada gigi vomer, jari
kaki berselaput, ujung jari kaki melebar, ada rawan interkalar Polipedates leucomystax, Philautus hallidayi MICROHYLIDAE Diapopisis melebar, jari kaki tdk bercakar, rahang tidak bergigi,Kalaula bakata (tdk melewati masa kecebong) HYLIDAE
Ada rawan interkalar di jari kaki,
ujung jari ada cakar, tubuh dorsal hijau lumut, perut putih, melimpah di sebelah timur garis Wallace, Hyla infrafrenata (di jawa) RANIDAE
Cosmopolitan (byk di Afrika), sacral
diapopisis silindris, tdk ada rawan interkalar, ada gigi vomer, Rana saat ini banyak mengalami perubahan nama genus, Co: Rana cancrivora >< Fejervarya cancrivora, F. limnocharis Contoh lain Rana kuhlii PENELITIAN AMPHIBIA ALAT & BAHAN SAMPLING Peralatan Lapang: jaring, Senter/head lamp, Dissecting set, Calliper, Loope, timbangan, jarum suntik, label spesimen, kantung platik, kantung kain, work sheet, termometer, meteran, pH meter, higrometer dll Peralatan Lab: loope, mikroskop, Dissecting set, Calliper, Petridish, jarum pentul dll Bahan: alkohol 70%, formalin 10% METODE Koleksi bebas (Sweeping) Transect (metode Jalur) Pit-Fall trap Kuadrat Plot Tree Buttres Dip net (Catching tadpole) PRESERVASI Injeksi dengan alkohol 70% Dimasukkan ke kantung platik/kain Rendam dg formalin 10% (24 jam) Injeksi di bg tungkai belakang & perut u/ spesimen besar Jgn lupa mencatat ulang/mengganti label lapangan Pengaturan posisi tubuh LABEL SPESIMEN No koleksi & tanggal Tempat (kolam, sungai, lantai hutan, pohon…) Ketinggian Koordinat lokasi Warna sewaktu tertangkap SUMBER BIAS DATA Nokturnal Alat tidak memadai Banyak variasi morfologi dan sub spesies (Bufo) Anatomi berudu, tingkat kemiripan antar spesies sangat tinggi Peralatan analisis lab. tidak memadai WEB SITE www.globalamphibians.o rg www.amphibiainfo.org www.projectkodok.org www.aphibians.org www.froglife.org TERIMA KASIH