MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI BERBAGAI NEGAR1 (KLPK 1)
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI BERBAGAI NEGAR1 (KLPK 1)
BERBAGAI NEGARA
TUGAS
OLEH :
AKIL FADLI (17. 1449)
DIANA LESTARI (17. 1450)
DYAH EKA PUTRI (17. 1451)
FEBRILIA DAMAYANTI. H (17.1452)
HERLINDA SARI SAPUTRI (17. 1453)
ILMIATI ALI (17. 1454)
INDAH WARDANI IDRIS (17. 1455)
IRMA SURIANI (17. 1456)
2020
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI BERBAGAI
NEGARA
model from long term care. Model ini didasarkan pada pandangan bahwa
penelitian.
1973 (Clifford & Horvath, 1990; Hoffard & Woods, 1996, as cited in
memberikan asuhan.
berarti bahwa sistem asuhan didesain agar setiap klien memiliki hubungan
khusus dengan seorang PP. Pada model ini, asuhan langsung diberikan
bertanggung jawab kepada klien selama tinggal di rumah sakit, tetapi juga
setelah klien pulang dari rumah sakit. Oleh karena itu PP sangat mengetahui
perkembangan klien sehingga ia dapat memberikan respons terhadap tindakan
primer.
Horvath, 1990).
profesional, dan oleh karena itu harus diberikan kesempatan untuk mengatur
pada tingkat ruang rawat oleh suatu panitia. Oleh karena itu, pada tingkat
pelaksanaan model ini (Mayer et al, 1990). Tanggung jawab yang lain
terhdap kriteria evaluasi perawat yang akan bekerja di ruang model tersebut.
Panitia kendali mutu telaah sejawat memantau mutu asuhan yang diberikan
sakit dan mendapatkan bantuan dari Kings’ Fund Centre (KFC). Berdasarkan
keperawatan primer
memfasilitasi ide-ide baru, inisiatif, dan rasa ingin tahu sistematis pada
dengan biaya efektif melalui penataan peran layanan keperawatan dan layanan
a) Terdapat dua peran RN yaitu, perawat primer dan manajer asuhan klinik
(CCM)
tingkat lanjut.
lainnya.
kerangka waktu
detail
bimbingan kepada PP
pemanfaatan sumber-sumber
b) Perawat primer
rawat.
langsung
dengan tepat
1) Kualifikasi LPN
2) Peran LPN
keperawatan.
b) Rekruitmen LPN
di ruang model
Evaluasi model tentang kepuasan klien dan kepuasan perawat pada tingkat
ruang rawat dengan desain pre- dan post-test tidak menunjukkan perbedaan.
Namun, dokter memberikan respons yang positif tentang model tersebut, dan
lama hari rawat serta angka infeksi nosokomial menurun (Tonges, 1990;
6. Shared Governance
pada tingkat divisi dan panitia berbasis unit untuk mengambil keputusan pada
tingkat unit (Westrope, Vaughn, Boot, & Taunton, 1995, as cited in Sitorus,
masalah, sehingga sistem dapat berfungsi secara efektif. Pada tahap awal
edukasi. Anggota konsil merupakan perwakilan dari semua unit. Ketua konsil
Setiap unit menetapkan ketentuan yang terkait dengan praktik, mutu, dan
dewan pemimpin rumah sakit tentang rencana dan pencapaian kerja mereka.
Sitorus, 2006). Model ini merupakan penataan pada tingkat organisasi, yang
dilakukan dengan membentuk beberapa konsil pada tingkat divisi yang akan
(Wolf, Boland, & Aukerman, 1994). model tersebut dibagi dalam empat
Hasil primer model ini merupakan hasil yang diharapkan dari praktik
profesional, yaitu mutu asuhan, kepuasan perawat, dan kepuasan klien. Hasil
klien puas terhadap asuhan yang diberikan, reputasi pemberi asuhan dan
Western Sydney Area Health Service (WSAHS) dimulai pada tahun 1996.
kontribusi yang tepat dalam agenda layanan kesehatan. Oleh karena itu,