Bab Iv
Bab Iv
2. Pembahasan
Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi kekurangan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan kurangnya asupan zat besi
yang diperlukan dalam proses pembentukan hemoglobin. Permasalahan gizi
pada usia remaja perempuan sangatlah banyak salah satunya adalah anemia
defisiensi besi. Anemia pada remaja dapat membawa dampak kurang baik
bagi remaja, seperti menurunnya reproduksi, menurunnya kesehatan
reproduksi, perkembangan motoric, mental, kecerdasan terhambat,
menurunnya prestasi belajar, dan tingkat kebugaran menurun (Andriani, 2013)
Peningkatan hemoglobin pada klien anemia defisiensi besi akan
efektif dengan menggunakan metode non farmakologi yaitu mengkonsumsi
sayur dan buah yang mengandung zat besi . Sayur bayam dan buah kurma
mengandung zat besi yang diperlukan untuk proses pembentukan hemoglobin.
Berdasarkan hasil penelitian jurnal dari (Reza Iqbal Suhadad dkk, 2019)
tentang “Ektifitas Sayur Bayam Terhadap Perubahan Kadar Hemoglobin
Remaja Putri di SMP 3 Kalasan, Sleman Yogyakarta”. Bayam memiliki zat
besi paling tinggi yaitu sebanyak 8,3 mg/100 gram dari pada sayuran lainnya
seperti sawi 2,9 mg, kangkung 2,5 mg. Berdasarkan hasil analisis uji paired t-
test bahwa rerata kadar hemoglobin sebelum perlakuan pemberian sayur
bayam yaitu 12,797 gr/dl sedangkan rerata kadar hemoglobin sesudah
perlakuan pemberian 13,183 gr/dl. Sehingga dapat diketahui bahwa ada
perbedaan yang signitif sebelum dan sesudah diberikan pemberian sayur
bayam. Maka dapat disimpulkan bahwa sayur bayam efektif berpengaruh
terhadap perubahan kadar hemoglobin.
Seperti hasilnya penelitian yang dilakukan oleh (Dily Ekasari dkk,
2017) tentang “Pengaruh Konsumsi Kurma (Phoenix Dactylifera) terhadap
Kadar Hemoglobin Pada Siswi kelas XI di SMA Grogol Kabupaten Kediri”.
Kurma atau dalam bahasa latin disebut sebagai phoenix dactylifera
mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh salah satunya mengandung
zat besi. Kandungan besi dalam kurma adala 2,69 mg/100 gram sehingga
mampu membantu memenuhi kebutuhan gizi remaja yang hilang saat
menstruasi.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
memiliki kadar hemoglobin sekitar 10,81 gr% dimana hampir seluruhnya
(93,3%) sebelum konsumsi kurma (phoenix dactylifera) mengalami anemia
ringan dengan kadar hemoglobin tertinggi adalah 11,8 gr% dan kadar
hemoglobin terendah adalah 9,90%. Dan sesudah konsumsi kurma (phoenix
dactylifera) memiliki kadar hemoglobin sekitar 11,75 gr%, kadar hemoglobin
tertinggi 12,80 gr% dan kadar hemoglobin terendah 10,90 gr%. Dapat
disimpulkan dalam penelitian ini mengalami peningkatan kadar hemoglobin
sekitar 0,93% sehingga kurma efektif dalam perubahan kadar hemoglobin.
Seperti hasilnya penelitian yang dilakukan oleh (Arini Pradita Roselyn
dkk, 2018) tentang “Pemberian Buah kurma (Phoenix Dactylifera) ke
Penderita Anemia pada Remaja Putri terhadap Kadar Hemoglobin di SMA
Negeri 1 Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan” bahwa kurma
merupakan sumber zat besi dan kalsium yang baik. Kedua zat besi tersebut
dapat berperan dalam pembentukan darah.kurma mengandung zat besi dalam
jumlah yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin di
dalam sel darah sehingga dapat mencegah terjadinya anemia (Aprilistyowati,
2014). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa rata-rata kadar
hemoglobin penderita di SMA Negeri 1 Natar Lampung selatan tahun 2018
yaitu sebelum diberikan buah kurma 10,5600 mg/dl dan sesudah diberikan
buah kurma menjadi 12,4920 mg/dl. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
terjadi peningkatan kadar hemoglobin setelah diberikan buah kurma.
Dengan demikian sayur bayam dan buah kurma ke dua-duanya efektif
dalam peningkatan kadar hemoglobin pada remaja.