Anda di halaman 1dari 59

NO: /SIP/2020

PERBANDINGAN ANGKA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN


KERAMIK LANTAI DAN PLAFON

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program S-1


Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Kristen Petra

Oleh:

Kevin Filbert Ong NRP: 21415147

Ruben Giovanno NRP: 21415148

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi

PERBANDINGAN ANGKA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN


KERAMIK LANTAI DAN PLAFON

Oleh:
Kevin Filbert Ong NRP: 21415147
Ruben Giovanno NRP: 21415148

Diterima Oleh:
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknil Sipil dan Perencanaan
Universitas Kristen Petra

Surabaya, 11 Juli 2020


Pembimbing:

Ir. Paulus Nugraha, M.Eng, M.Sc.


NIP: 77-005
Ketua Tim Penguji:

Ir. Sandra Loekita, M.T.


NIP : 79-004
Ketua Program Studi:

Dr. Daniel Tjandra, S.T., M.Eng.


NIP : 03-010

ii
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

FORMULIR PERSYARATAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR


Dengan ini diterangkan bahwa Skripsi / Tugas Akhir dengan judul :
PERBANDINGAN ANGKA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN
KERAMIK LANTAI DAN PLAFON

Yang dibuat oleh mahasiswa-mahasiswa :


1. Kevin Filbert Ong NRP : 21415147
2. Ruben Giovanno NRP : 21415148
Bidang studi Desain Manajemen Konstruksi pada Program Studi S-1 berdasarkan
Surat Penugasan Beban Akademik No. ………../TS/P/…., dinyatakan telah
memenuhi syarat akademis untuk menempuh UJIAN KOMPREHENSIP II. *)

Surabaya, 11 Juli 2020


Dosen Pembimbing Skripsi / Tugas Akhir
Pembimbing 1

Ir. Paulus Nugraha, M.Eng, M.Sc.


NIP : 82-012

iii
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

DATA SKRIPSI / TUGAS AKHIR

NOMOR : 21012365/SIP/2019

JUDUL : PERBANDINGAN ANGKA PRODUKTIVITAS


PEMASANGAN KERAMIK LANTAI DAN PLAFON

NAMA & NRP MAHASISWA : 1. Kevin Filbert Ong (21415147)


2. Ruben Giovanno (21415148)

DOSEN PEMBIMBING : Ir. Paulus Nugraha, M.Eng, M.Sc.

TAHUN DIBUAT : 2020

BIDANG STUDI DISAIN : STRUKTUR TR TRANSPORTASI KEAIRAN


GEOTEKNIK
KONSTRUKSI : MANAJEMEN KONSTRUKSI

MATA KULIAH PENUNJANG UTAMA :

MEKANIKA TANAH MEKANIKA TEKNIK MEKANIKA FLUIDA JALAN RAYA

MANAJEMEN PROYEK BETON HIDROLOGI & PENG. PELABUHAN


SUMBER AIR

TEKNIK KOMPUTER BAJA TENAGA AIR LAPANGAN TERBANG

MATEMATIKA GEMPA IRIGASI TEKNIK LALU LINTAS

BANGUNAN AIR PLANOLOGI

STABILITAS TANAH

JENIS:

PENELITIAN HASIL LABORATORIUM PERENCANAAN (PLANNING)

PENELITIAN HASIL LAPANGAN PERENCANAAN (DESIGN)

PENELITIAN HAL BARU STUDI LITERATUR

iv
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BERITA ACARA
PEMBIMBINGAN SKRIPSI

NRP Nama Mahasiswa Nama Dosen Pembimbing


21415147 Kevin Filbert Ong Ir. Paulus Nugraha M.Eng, M.Sc.
21415148 Ruben Giovanno
Rencana Judul :

PERBANDINGAN ANGKA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN KERAMIK


LANTAI DAN PLAFON

Bimbingan dimulai sejak Semester [ ] Gasal [√ ] Genap tahun 2019/2020

Kegiatan Pembimbingan
No Tanggal Topik Pembimbingan Paraf
1 03/02/2020 Asistensi Proposal
2 10/02/2020 Asistensi Proposal
3 17/02/2020 Asistensi Proposal
4 24/02/2020 Asistensi Power Point Proposal
5 02/03/2020 Asistensi Bab 1, 2, 3
6 09/03/2020 Asistensi Bab 1, 2, 3
7 16/03/2020 Asistensi Bab 2, 3
8 23/03/2020 Asistensi Bab 2, 3
9 30/03/2020 Asistensi Bab 2, 3
10 06/04/2020 Asistensi Bab 4, 5
11 13/04/2020 Asistensi Bab 4, 5
12 20/04/2020 Asistensi Bab 4, 5
13 27/04/2020 Asistensi Bab 4, 5
14 04/05/2020 Asistensi Bab 1, 2, 3, 4, 5
15 11/05/2020 Asistensi Makalah
16 25/05/2020 Asistensi Makalah

v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Kristen Petra, yang bertanda tangan dibawah ini,
saya:

Nama : Kevin Filbert Ong


NRP : 21415147

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Kristen Petra Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusice
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Konsep Sustainbale
Construction Pada Rumah Sederhana Ditinjau Dari Penggunaan Material Dalam
Proses Pelaksanaan. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas
Kristen Petra berhak menyimpan, mengalihkan-mediakan / format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan
menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademik tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan saya
sebagai penulis/pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak


Universitas Kristen Petra, segal bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 11 Juli 2020
Yang menyatakan,

Kevin Filbert Ong

vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Kristen Petra, yang bertanda tangan dibawah ini,
saya:

Nama : Ruben Giovanno


NRP : 21415148

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Kristen Petra Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusice
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Konsep Sustainbale
Construction Pada Rumah Sederhana Ditinjau Dari Penggunaan Material Dalam
Proses Pelaksanaan. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas
Kristen Petra berhak menyimpan, mengalihkan-mediakan / format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan
menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademik tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan saya
sebagai penulis/pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak


Universitas Kristen Petra, segal bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 11 Juli 2020
Yang menyatakan,

Ruben Giovann

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga Penulis
dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam
menyelesaikan program pendidikan S-1 pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi
Penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan penuh rasa hormat,
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Ir. Paulus Nugraha, M.Eng, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan waktu, saran, kritik, dan motivasinya terkait dengan
penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Herry Pintardi Chandra, S.E., M.M, M.T. dan Bapak Ir.
Jonathan Hendra Kusuma selaku dosen penguji yang telah memberi
masukan dan kritik yang berguna dalam penyempurnaan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Daniel Tjandra, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya.
4. Ibu Ir. Sandra Loekita, M.T. selaku Koordinator Skripsi Program Studi
Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya.
5. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, Penulis dengan senang hati menerima kritik, dan saran yang
membangun dari pembaca agar dapat menunjang pengembangan dan perbaikan
penulisan selanjutnya.

viii
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Tuhan memberkati.
Surabaya, 11 Juli 2020

Penulis

ix
ABSTRAK

Filbert K. dan Giovanno R.


Skripsi
Perbandingan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai dan
Plafon

Angka produktivitas pekerja merupakan salah satu faktor yang sangat


penting pada suatu pekerjaan konstruksi karena dapat menjadi tolak ukur bahwa
pekerjaan tersebut terlambat atau tidaknya. Rata-rata pekerja di Indonesia memiliki
produktivitas yang cenderung rendah. Berbeda dengan Singapura, Singapura sangat
maju dalam berbagai bidang yang salah satunya pada bidang konstruksi. Singapura
memiliki sebuah standar yang digunakan sebagai pedoman untuk pengerjaan
proyek dalam produktivitas yaitu BCA (Building Construction Authority). Tujuan
dari penelitian ini adalah mendapatkan data dan membandingkan angka
produktivitas pada pekerjaan konstruksi khususnya pekerjaan finishing
pemasangan keramik lantai dan plafon yang ada di Indonesia dan beberapa negara
lainnya kemudian mencari tahu apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
angka produktivitas tersebut dengan menggunakan pedoman BCA 2014. Penelitian
ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari studi literatur dan observasi
lapangan di pembangunan kantor Gagas Energy Surabaya yang sedang melakukan
pekerjaan pemasangan keramik lantai dan plafon. Hasil dari penelitian bahwa pada
rata-rata angka produktivitas pekerjaan pemasangan keramik lantai Indonesia
masih tertinggal dibanding dengan Singapura dan beberapa negara lainnya, tetapi
untuk pekerjaan pemasangan plafon Indonesia memiliki rata-rata angka
produktivitas yang cukup tinggi dan dapat mengungguli Singapura dan beberapa
negara lainnya. Untuk faktor-faktor penyebab perbedaan angka produktivitas itu
dipengaruhi oleh usia pekerja, skill pekerja, dan kondisi lembur.

KATA KUNCI: angka produktivitas, pekerjaan keramik lantai, plafon, faktor-


faktor, rata-rata

x
ABSTRACT

Filbert K. dan Giovanno R.


Thesis
Comparison of Productivity Numbers for Floor and Ceiling Ceramics

The worker's productivity rate is one of the most important factors in a


construction work because it can be a benchmark that the work is late or not. The
average worker in Indonesia has a productivity that tends to be low. Unlike
Singapore, Singapore is very advanced in various fields, one of which is in the
construction field. Singapore has a standard that is used as a guide for working on
projects in productivity, namely the BCA (Building Construction Authority). The
purpose of this study is to obtain data and compare productivity figures on
construction work, especially finishing work on the installation of floor and ceiling
tiles in Indonesia and several other countries and then find out what are the factors
that influence these productivity figures using BCA 2014 guidelines. This research
was conducted by collecting data from literature studies and field observations at
the construction of the Gagas Energy Surabaya office which was doing work on the
installation of floor and ceiling tiles. The results of the study showed that on average
the productivity figures for Indonesian floor tile installation work were still behind
compared to Singapore and several other countries, but for ceiling installation work
Indonesia had an average productivity figure that was quite high and could
outperform Singapore and several other countries. For factors that cause differences
in productivity figures are influenced by age of workers, worker skills, and overtime
conditions.

KEY WORDS: productivity figures, floor tile work, ceilings, factors, average

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii

FORMULIR PERSYARATAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ............................... iii

DATA SKRIPSI/TUGAS AKHIR ...................................................................... iv

BERITA ACARA PEMBIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR....................... v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 3

2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 4


2.1 Produktivitas.......................................................................................... 4
2.2 Angka Produktivitas Pembanding .......................................................... 5
2.3 Standar Produktivitas Building and Construction Authority ................... 5
2.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Produktivitas .............................. 7

3. RANCANGAN PENELITIAN .................................................................... 11


3.1 Pendahuluan ........................................................................................ 11
3.2 Kerangka Penelitian ............................................................................. 12
3.3 Studi Literatur...................................................................................... 12

xii
3.5 Pengumpulan Data.................................................................................... 13
3.6 Mengolah Data ......................................................................................... 13
3.7 Membandingkan Data............................................................................... 13
3.8 Mencari Faktor yang Berpengaruh ............................................................ 14

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................................... 15


4.1 Menentukan Pekerjaan Konstruksi yang dicari Data Produktivitasnya ...... 15
4.2 Pengumpulan Data.................................................................................... 15
4.3 Kendala yang Dihadapi............................................................................. 18
4.4 Analisis Hasil ........................................................................................... 19
4.5 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai
dari Literatur .................................................................................................. 19
4.5.1 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai
dari Hasil Peninjauan Lapangan ..................................................................... 21
4.5.2 Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai
di Indonesia dengan BCA Singapura 2014...................................................... 22
4.5.3 Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai di
Beberapa Negara lain dengan Indonesia ......................................................... 24
4.6 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Plafon dari Hasil
Literatur ......................................................................................................... 26
4.6.1 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Plafon dari Hasil
Peninjauan Lapangan ..................................................................................... 27
4.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angka produktivitas Pada Pekerjaan
Pemasangan Keramik Lantai dan Pekerjaan Pemasangan Plafon pada Beberapa
Proyek di Indonesia dan Beberapa Negara lain dengan BCA Singapura 2014 . 32
4.7.1 Faktor Usia Pekerja ............................................................................ 32
4.7.2 Faktor Skill Pekerja ............................................................................ 33
4.8 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas di Antara
Indonesia ........................................................................................................ 36
4.8.1 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas Pada
Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai di Antara Proyek di Indonesia........ 36
4.8.2 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas Pada
Pekerjaan Pemasangan Plafon di Antara Proyek di Indonesia ...................... 37

xiii
4.9 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas Antara
Beberapa Negara lain dengan Singapura ......................................................... 37
4.10 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas Antara
Indonesia dengan Singapura ........................................................................... 38
4.11 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka produktivitas Antara
Indonesia dengan Beberapa Negara lain ......................................................... 38

5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 40


5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 40
5.1.1 Perbedaan Angka Produktivitas Berdasarkan Hasil Penelitian Literatur
dan Observasi di Indonesia dengan Produktivitas di Beberapa Negara lain dan
BCA Singapura 2014 .................................................................................. 40
5.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Angka Produktivitas ...... 40
5.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Angka Produktivitas di
Antara Proyek di Indonesia ......................................................................... 40
5.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Produktivitas Indonesia
dengan Beberapa Negara lain dan Singapura............................................... 41
5.2 Saran ........................................................................................................ 41

xiv
DAFTAR TABEL

2.1 Key Items dalam BCA 2014 beserta Standar Produktivitasnya ................. 6
2.2 Angka Produktivitas Gedung Bukopin Solo ............................................ 10
4.1 Judul-judul Literatur Indonesia dan Luar Negeri yang Di dapat tentang Angka
Produktivitas untuk Pekerjaan Pemasangan Plafon .................................. 16
4.2 Judul-judul Literatur Indonesia dan Luar Negeri yang Di dapat tentang Angka
Produktivitas untuk Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai .................... 17
4.3 Rekapitulasi Data-data Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik
Lantai ...................................................................................................... 20
4.4 Contoh Konversi dan Perhitungan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik
Lantai Pada Proyek Kantor PT. Gagas Energi Indonesia .......................... 21
4.5 Rekapitulasi Semua Angka Produktivitas untuk Pekerjaan Pemasangan
Keramik Lantai di Indonesia dengan Angka Produktivitas BCA Singapura
2014 ........................................................................................................ 22
4.6 Rekapitulasi Semua Angka Produktivitas untuk Pekerjaan Pemasangan
Keramik Lantai di Beberapa Negara lain dengan Angka Produktivitas di
Indonesia................................................................................................. 24
4.7 Rekapitulasi Data-data Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan
Plafon ..................................................................................................... 26
4.8 Contoh Konversi dan Perhitungan Angka Produktivitas Pemasangan Plafon
pada Proyek Kantor PT. Gagas Energi Indonesia ..................................... 27
4.9 Rekapitulasi Perbedaan Semua Angka Produktivitas untuk Pekerjaan
Pemasangan Plafon di Indonesia dengan Standar BCA 2014 ................... 28
4.10 Rekapitulasi Semua Angka Produktivitas untuk Pekerjaan Pemasangan
Plafon Beberapa Negara lain dengan Indonesia ....................................... 30

xv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produtkivitas Pemasangan Keramik


Lantai dan Plafon .................................................................................... 7
3.1 Diagram Alur dari Aktivitas Penelitian .................................................... 12
4.1 Grafik Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai di Indonesia dengan BCA
2014 ........................................................................................................ 23
4.2 Grafik Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai di Beberapa Negara lain
dengan Indonesia..................................................................................... 25
4.3 Grafik Produktivitas Pemasangan Plafon di Indonesia dengan BCA
2014 ........................................................................................................ 29
4.4 Grafik Angka Produktivitas Pemasangan Plafon Beberapa Negara lain dan
BCA 2014 ............................................................................................... 31
4.5 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai ...... 32
4.6 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai antara
Pasangan Tukang di Pekanbaru ............................................................... 34
4.7 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai Gagas
Energi Surabaya ...................................................................................... 35
4.8 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Plafon Gagas Energi
Surabaya ................................................................................................. 35

xvi
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produktivitas adalah salah satu faktor yang sangat krusial pada suatu
konstruksi karena produktivitas itu dapat menjadi tolak ukur bahwa pekerjaan
tersebut terlambat atau tidaknya. Indonesia adalah salah satu negara berkembang
yang pesat perkembangannya terutama dibidang konstruksi. Sehingga produktivitas
sangatlah krusial terutama produktivitas mengenai pekerja.

Produktivitas pekerja adalah faktor yang sangat krusial karena suatu


konstruksi jika tidak ada pekerja maka hampir pasti pekerjaan tersebut tidak
berjalan karena suatu konstruksi minimal membutuhkan pekerja. Pekerja di
Indonesia memiliki produktivitas yang sedikit rendah.

Singapura dan Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki banyak


pembangunan. Tetapi singapura adalah sebuah negara maju bukan sebuah negara
berkembang seperti Indonesia. Singapura sangat maju dalam berbagai bidang, yang
salah satunya ada pada bidang konstruksinya. Singapura memiliki sebuah standar
yang digunakan sebagai pedoman untuk pengerjaan proyek dalam produktivitas
yaitu BCA (Building Construction Authority)

BCA (Building Construction Authority) di Singapura adalah sebuah


pedoman yang ada di singapura yang digunakan sebagai pedoman oleh kontraktor
yang ada disana untuk melihat serta membandingkan apakah produktivitas mereka
lebih cepat atau lebih lambat. BCA membuat standar tersebut agar memacu para
kontraktornya untuk meningkatkan produktivitasnya lebih tinggi daripada standar
mereka karena semakin tinggi angka produktivitas mereka semakin cepat dan pesat
juga pembangunan negara tersebut.

Indonesia masih belum memiliki standar seperti BCA yang sudah memiliki
12 key items dan sudah angka yang menunjukkan standar produktivitas yang ada
disana. Maka dari itu, produktivitas yang ada di Indonesia perlu dibandingkan
dengan standar produktivitas yang ada di BCA untuk mengetahui perbandingan
produktivitasnya sejauh mana. Dimana penelitian sebelumnya sudah meneliti
perbedaan angka produktivitas dari pekerjaan formwork, reinforcement placing dan

1
concrete placement, dan pada penelitian ini akan meneliti perbedaan angka
produktivitas ceramic floor tiling dan suspended ceiling.

Pekerjaan pemasangan plafon dan keramik lantai merupakan salah satu


bagian penting dalam proyek pembangunan konstruksi, karena pekerjaan ini dapat
mempengaruhi cepat lambatnya angka produktivitas proyek dan seberapa jauh
perbedaan angka produktivitas dari beberapa negara khususnya Indonesia dengan
Singapura dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya angka
produktivitas pekerjaan pemasangan plafon dan keramik lantai.

1.2 Rumusan Masalah


Penelitian ini akan meneliti tentang beberapa hal berikut ini :
1. Sejauh manakah perbedaan angka produktivitas untuk pekerjaan
konstruksi khusunya pekerjaan finishing pemasangan keramik lantai dan
plafon di beberapa negara lain termasuk di Indonesia dan di Singapura?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan angka
produktivitas tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan data dan membandingkan angka produktivitas pada
pekerjaan konstruksi khususnya pekerjaan finishing pemasangan
keramik lantai dan plafon yang ada di Indonesia dan beberapa negara
lainnya dengan menggunakan pedoman BCA 2014.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
angka produktivitas sehingga dapat memperoleh angka produktivitas
yang optimal dalam pekerjaan konstruksi.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti: Mendapatkan data dan membandingkan angka
produktivitas pada beberapa pekerjaan konstruksi khususnya pekerjaan
finishing pemasangan keramik lantai dan plafon yang ada di Indonesia
dan beberapa negara lainnya dengan menggunakan pedoman BCA 2014.

2
2. Bagi Kontraktor: Dengan mendapatkan dan mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap bertambah ataupun berkurangnya suatu
produktivitas pekerjaan, maka kontraktor dapat mengantisipasi suatu
produktivitas dalam pekerjaan agar dapat optimal guna meningkatkan
kecepatan dalam pembangunan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian yang dilakukan diambil 2 dari 12 bidang pekerjaan konstruksi
yang ada di BCA. Bidang pekerjaan tersebut tidak dipakai semuanya hanya diambil
pekerjaan pemasangan keramik lantai dan plafon karena pekerjaan beton, bekisting
dan pembesian sudah diambil pada skripsi sebelumnya yang dilakukan oleh Joshua
Benedicto dan Steven Evatne.
Sehingga Penelitian ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut :
1. Pemasangan keramik lantai
2. Pemasangan plafon

Sesuai dengan jenis pekerjaan pada BCA 2014 dengan mempertimbangkan jenis-
jenis komponen konstruksi pada pekerjaan finishing.

3
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produktivitas
Pengertian Produktivitas menurut Daryanto (2012:41), Produktivitas
adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang
dan atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah,
energi, dan sebagainya) untuk menghasilkan hasil tersebut.

Pengertian Produktivitas menurut Handoko (2011:210), Produktivitas


adalah hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem
produktif. Dalam teori, sering mudah untuk mengukur hubungan ini sebagai rasio
keluaran dibagi masukan. Bila lebih banyak keluaran diproduksi dengan jumlah
masukan sama, produktivitas naik. Begitu juga, bila lebih sedikit masukan
digunakan untuk sejumlah keluaran sama, produktivitas juga naik.

Pengertian Produktivitas menurut Smith dan Wekeley (1995),


produktivitas adalah produksi atau output yang dihasilkan dalam satu kesatuan
waktu untuk input.

Pengertian Produktivitas menurut Revianto (1985), Produktivitas adalah


suatu konsep yang menunjukan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk seorang tenaga kerja.

Pengertian Produktivitas menurut Sinungan (2000), produktivitas sebagai


hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan
masukan yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini cara mendapatkan angka produktivitas ada beberapa


macam metode yang dapat dilakukan, tetapi disini kita menggunakan metode work
sampling karena metode ini juga telah digunakan pada Building and Construction
Authority (BCA).

Produktivitas pekerja adalah salah satu faktor yang penting dalam


melaksanakan suatu proyek dan pekerja sebagai sumber daya, pekerja memegang
peranan yang besar, baik terhadap biaya, mutu maupun waktu yang ada dalam
tercapainya suatu proyek. Pekerja memiliki banyak peranan yang berbeda-beda
seperti contohnya terdapat Mandor, sebagai pemegang jabatan yang mengawasi

4
seorang atau sekelompok pekerja dalam sebuah pekerjaan dan mengetahui dengan
tepat sifat dan metode kerjanya (Thomas,1989). Wakil Mandor berperan dalam
membantu mandor untuk mengawasi proyek. Pekerja berperan sebagai seseorang
yang melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir proyek untuk memperoleh gaji
atau upah.

2.2 Angka Produktivitas Pembanding


Pada beberapa pekerjaan konstruksi yang digunakan sebagai pembanding
untuk angka produktivitas terdapat 2 literatur. 2 literatur tersebut berisikan angka
produktivitas dari beberapa pekerjaan konstruksi tersebut, yang pertama diperoleh
dari standar yang ada di Singapura yaitu Building and Construction Authority dan
yang kedua diperoleh dari hasil studi literatur peneliti yang terdapat di Indonesia

2.3 Standar Produktivitas Building and Construction Authority


BCA (Building and Construction Authority) di Singapura adalah standar
produktivitas yang ada di Singapura guna memantau produktivitas pada pekerjaan
konstruksi yang dianggap sebagai pekerjaan kunci yang ada di Singapura. BCA
bekerja sama dengan beberapa kumpulan kontraktor untuk memperbaharui standar
secara periodik. Data produktivitas dari BCA diperoleh dari hasil kerja pada proyek
konstruksi yang ada di Singapura. Tenaga kerja yang ada di Singapura sudah
memiliki lisensi atau sudah memiliki keahlian khusus sehingga dapat menghasilkan
dan terus meningkatkan angka produktivitas yang ada di Singapura. Data
dilaporkan menggunakan system yang disebut Electronic Productivity Submission
System (EPSS). Data dari produktivitas tersebut kemudian akan diproses oleh
departemen statistik yang ada di Singapura guna mendapatkan angka acuan yang
digunakan sebagai standar dalam proyek konstruksi di sana. BCA mengambil 12
key items sebagai acuan produktivitasnya, karena ke 12 key items tersebut sangat
banyak di dalam pekerjaan konstruksi yang ada di Singapura.

5
Tabel 2.1 Key Items dalam BCA 2014 beserta Standar Produktivitasnya

Productivit
Work Item Units y Indicator
(average)
Structural work
1 Formwork (Table form for slab/beam) m2/man-hour 2.3
2 Reinforcement placing and fixing (slab) kg/man-hour 75
3 Concrete Placement (with concrete pump)(slab) m3/man-hour 1.85
Architectural Work
4 Drywall (12mm thick board) m2/man-hour 2.25

5 Painting (Emulsion- 3 coats)(using roller) m2/man-hour 5.5

Timber door including door frame Number/man-


6 hour 0.34
7 Ceramic wall tiling (using adhesive) m2/man-hour 1.69
8 Ceramic floor tiling (using adhesive) m2/man-hour 2.03
9 Suspended ceiling (exposed grid system) m2/man-hour 5.04

Mechanical, Electrical and Plumbing work


Air conditioning duct(formed and insulated on
m2/man-hour
10 site) 2.9
20 mm diameter UPVC electrical conduit with
m/man-hour
11 wies fixed to ceiling 2.71
20 mm diameter copper pipe for water m/man-hour
12 (concealed in wall) 1.65

Dari seluruh pekerjaan yang tertera dalam BCA 2014 akan diambil
pekerjaan konstruksi berupa pekerjaan pemasangan plafon dan pemasangan
keramik lantai untuk dibandingkan dengan angka-angka produktivitas yang ada di
Indonesia, dikarenakan varian yang terlalu luas untuk pekerjaan lainnya lainnya dan
karena sesuai dengan bidang konstruksi yang diambil.

6
2.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Produktivitas
Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kecepatan serta
keterlambatan angka produktivitas pada pekerjaan pemasangan lantai keramik dan
plafon. Berikut dilampirkan gambar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas (Oglesby et al,1989)

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas pemasangan keramik


lantai dan plafon

● Pekerjaan ME yang Kompleks


Terkadang untuk project gedung bertingkat di mana pekerjaan mekanikal elektrikal
cukuplah kompleks bisa jadi kendala sendiri. Itu adalah sebab sesudah pekerjaan
rangka plafon tuntas terkadang tukang mekanikal elektrikal masih tetap kerjakan
instalasi mekanikal elektrikal seperti instalasi listrik, perpipaan, instalasi tata hawa
(AC) hingga panel gypsum board belumlah dapat ditutup atau dipasang dahulu.

7
● Ketrampilan (Skill)
Pekerja sebaiknya digolongkan berdasarkan keahlian dari pekerja tersebut. Dengan
penggolongan pekerja berdasarkan keahliannya hal ini dapat meningkatkan
produktivitas dari suatu proyek.

● Kontrol dan Pengawasan


Bila pengawasan dan kontrol pekerjaan buruk maka dapat terjadi pengulangan
pekerjaan. Pengulangan pekerjaan ini mengakibatkan menurunnya produktivitas
suatu proyek.

● Material
Hal ini menimbulkan masalah berupa material yang kurang ketika dibutuhkannya
suatu material pada pengerjaan proyek. Kekurangan material tersebut
mengakibatkan proyek yang harus ditunda pelaksanaannya hingga material yang
dibutuhkan tiba.
- Lokasi material yang jauh dari proyek
Lokasi material yang jauh mengakibatkan perlunya waktu untuk
memindahkan material menuju lokasi proyek.
- Material proyek yang diletakkan secara sembarangan
Hal ini mengakibatkan diperlukannya waktu, tenaga kerja ataupun alat guna
memindahkan material yang diletakkan secara sembarangan.

● Alat
Hal ini menyebabkan pengerjaan yang harus tertunda sampai alat yang dibutuhkan
datang. Alat-alat yang dikategorikan dalam kelompok ini adalah peralatan kecil
seperti gergaji, cangkul ataupun palu dan juga alat berat seperti excavator, tower
crane atau truk molen

● Bentuk Ruangan
Memang terkadang dalam membuat ruang dalam rumah, kita tidak bisa membentuk
sudut yang benar-benar menyiku. Kondisi tersebut menyulitkan memasang keramik
sebagai alas rumah, karena biasanya berbentuk persegi. Jika kita tetap ingin

8
memakai keramik persegi namun sudut ruangan kita tidak benar-benar membentuk
sudut, maka penampilannya tentu tidak akan maksimal jika kita memasangnya
dengan cara lurus.

● Pemadatan Tanah
Apabila pemadatan tanah kurang diperhatikan maka dapat menyebabkan penurunan
tanah yang akan mengakibatkan keramik yang terpasang di atasnya retak dan pecah
di kemudian hari. Keramik yang langsung dipasang di atas tanah dengan lapisan
mortar seadanya dan tidak rata, dikemudian hari bila muka air naik akibat hujan
maka air akan merembes naik di antara keramik atau melalui nat yang tidak padat
sehingga dapat menyebabkan banjir di permukaan lantai.

● Schedule
Schedule proyek yang tidak tertata dengan baik seperti contohnya urutan pekerjaan
yang tidak akurat akan mengakibatkan tertundanya pelaksanaan proyek yang
mengakibatkan menurunnya produktivitas.

2.5 Data Angka Produktivitas

Diambil contoh sebuah proyek pemasangan plafon pada gedung bukopin


cabang Solo yang dilaksanakan oleh PT. Mitra Sarana, Jakarta. Data yang diperoleh
dari studi literatur mengambil data pada suatu pekerjaan selama 5 hari. Data yang
telah diambil secara acak tersebut kemudian diambil rata-rata dari data tersebut.
Data yang telah dirata-rata tersebut sudah memiliki satuan yang sama dengan
standar BCA 2014 sehingga tidak perlu dikonversikan lagi.

9
Tabel 2.2 Angka Produktivitas Gedung Bukopin Solo

Hari Luasan perhari Angka produktivitas


(m²/hari) (m²/manhour)
1 16,56 2,37
2 24,84 3,39
3 41,40 5,66
4 41,40 5,66
5 68,60 10,57

10
3. RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan menjelaskan tentang metodologi penelitian yang
digunakan berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya. Aktivitas dari penelitian akan dilakukan sesuai dengan yang tertera
pada Gambar 3.1.

MULAI

Perumusan Masalah

Studi Literatur Wawancara & Observasi

Pengumpulan angka produktivitas pada pekerjaan


struktural 2 dari 12 jenis pekerjaan yang ada di BCA
yaitu:
• Ceramic Floor Tiling
• Suspended Ceiling

Konversi satuan
produktivitas

Membandingkan data
produktivitas di Indonesia
dengan luar Indonesia

Mencari dan meneliti faktor-


faktor yang berpengaruh
terhadap produktivitas

Evaluasi dan Kesimpulan

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram Alur dari11Aktivitas Penelitian


3.2 Kerangka Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan sejauh mana
perbedaan angka produktivitas antara Indonesia dan angka produktivitas yang ada
di dalam BCA (Building Construction Authority) 2014. Data-data diperoleh dari
studi literatur yang dilakukan dengan mencari jurnal-jurnal yang ada di Indonesia.
Perbedaan angka produktivitas selanjutnya akan di teliti lebih lanjut untuk
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi angka produktivitas
pada proyek konstruksi. Faktor-faktor tersebut berguna untuk perbaikan sistem
yang ada di dalam proyek konstruksi untuk memperbaiki angka produktivitas pada
proyek konstruksi.

3.3 Studi Literatur


Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus
yang akan diselidiki, referensi tersebut berisikan tentang angka produktivitas
pemasangan keramik lantai dan angka produktivitas pemasangan plafon yang
dimana referensi tersebut di dapat melalui artikel laporan penelitian, jurnal dan
situs-situs di Internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi
yang relevan dengan perumusan masalah. Tujuannya adalah untuk memperkuat
data-data yang ada serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi literatur terkait
angka produktivitas pemasangan keramik lantai dan angka produktivitas
pemasangan plafon juga faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan maupun
penurunan dalam produktivitas.

3.4 Wawancara dan Observasi


Wawancara adalah kita bertanya jawab dengan orang yang lebih paham
akan kasus yang akan kita teliti dan selidiki, terutama pada bagian pemasangan
keramik dan plafon seperti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cepat
lambatnya pekerjaan pemasangan keramik dan plafond lalu angka produktivitas
yang didapat dalam satuan tertentu. Observasi juga kami lakukan disini agar data
yang didapat selain dari narasumber dan juga dari internet kita juga mendapatkan
data dengan mengecek sendiri berapakah angka produktivitas pemasangan keramik
dan plafon pada suatu proyek. Tujuannya adalah agar semakin banyak data yang
kita dapat kita akan semakin paham berapa perbedaan angka produktivitas di

12
Singapura dan negara lain termasuk Indonesia dan juga faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

3.5 Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh dari hasil produktivitas yang didapat dari
jurnal dari dalam negeri. Jurnal diperoleh baik dari media Internet maupun dari
perpustakaan umum. Data yang dikumpulkan adalah 2 jenis pekerjaan yang ada
di dalam BCA 2014, yaitu:
• Ceramic Floor Tiling
• Suspended Teiling

3.6 Mengolah Data


Data diolah dengan membandingkan data produktivitas yang diperoleh dari
literatur dengan konversi menjadi satuan Orang Jam (OJ)/ Man Hour sesuai dengan
standar yang ada di BCA. Data dikonversi dengan tujuan agar perbandingannya
lebih relevan dengan standar yang ada. Data dari produktivitas yang ada dibagi
dengan jumlah pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut. Pembagian berdasarkan
jumlah pekerja dilakukan dengan mengabaikan jenis pekerja tersebut seusai dengan
cara perhitungan produktivitas yang ada di BCA 2014.
Diambil contoh sebuah proyek pemasangan plafon pada gedung bukopin
cabang Solo yang dilaksanakan oleh PT. Mitra Sarana, Jakarta. Data yang diperoleh
dari studi literatur mengambil data pada suatu pekerjaan selama 5 hari. Data yang
telah diambil secara acak tersebut kemudian diambil rata-rata dari data tersebut.
Data yang telah dirata-rata tersebut kemudian dikonversikan sehingga bisa
dibandingkan dengan BCA 2014.

3.7 Membandingkan Data


Data yang telah dikonversikan menjadi satuan Orang Jam kemudian
dibandingkan dengan menggunakan pedoman BCA 2014. Data produktivitas
dibandingkan dengan mempertimbangkan jenis pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan jenis pekerjaan yang ada di BCA 2014. Selain jenis pekerjaan, data juga
dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Setelah didapat
perbedaan produktivitas maka data akan ditampilkan menggunakan grafik. Grafik

13
dibuat dengan meletakkan hasil dari produktivitas pekerjaan lapangan dengan
standar dari BCA 2014.

3.8 Mencari Faktor yang Berpengaruh


Data yang telah dibandingkan pada produktivitas lapangan dengan standar
yang ada di BCA 2014 diselidiki lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perbedaan pada produktivitas. Faktor-faktor tersebut
dikelompokkan berdasarkan jenisnya seperti faktor kontrol dan pengawasan yang
memperngaruhi produktivitas, alat yang digunakan pada jenis pekerjaan begitupula
dengan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pada pekerja.
Faktor-faktor yang berpengaruh tersebut diperoleh dari data yang digunakan
dalam studi literatur. Data yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan faktor
produktivitas adalah data yang menedekati standar BCA 2014 bahkan melampaui
standar BCA 2014. Data-data tersebut kemudian akan dilihat apakah ada kesamaan
dalam faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitasnya. Seperti contohnya
terdapat faktor letak material yang tergolong jauh yang menyebabkan pekerjaan
tidak efektif mengingat dibutuhkan waktu guna memindahkan material pekerjaan
pada hari pertama yang kemudian membaik di hari-hari selanjutnya..

14
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Menentukan Pekerjaan Konstruksi yang dicari Data


Produktivitasnya
Dari 12 key items yang ada di BCA, maka akan diambil 2 jenis pekerjaan
yaitu:
1. Pemasangan Keramik lantai
2. Pemasangan Plafon
Kita mengambil 2 jenis pekerjaan ini dikarenakan sebelumnya ada peneliti
yang sebelum kami telah meneliti 3 jenis pekerjaan yang tertera pada BCA yaitu
pekerjaan pengecoran, pembesian dan bekisting dan kita melanjutkan penelitian
ini dengan mengambil key items yang lain yang tersedia di BCA, dan sifat
pekerjaan ini bersifat finishing.

4.2 Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang memiliki
hasil dari produktivitas berupa:
• Produktivitas pekerjaan pemasangan keramik lantai
• Produktivitas pekerjaan pemasangan plafon
Masing-masing data dapat berupa data yang masih harus dikonversikan lagi atau
data mentah yang belum bisa dibandingkan langsung, maupun data yang
merupakan hasil kesimpulan atau data matang yang siap untuk di bandingkan
yang berasal dari penelitian-penelitain sebelumnya. Data angka produktivitas
pada pekerjaan yang terkait dengan pemasangan lantai keramik dan plafon yang
ada di Indonesia diperoleh melalui hasil jurnal paper, maupun skripsi yang
didapat menggunakan google search, science direct maupun dengan
penggunaan google scholar, dan juga peninjauan langsung di lapangan.
Pengambilan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan pada periode
pertengahan Februari 2020 dan dilakukan sampai dengan pertengahan April
2020. Studi literatur yang didapat pada pekerjaan pemasangan lantai keramik
dan plafond tersebut sebanyak 24 penelitian yang terdapat pada tabel 4.1 dan
tabel 4.2.

15
Tabel 4.1 Judul-Judul Literatur Indonesia dan Luar Negeri yang Didapat Tentang
Angka Produktivitas untuk Pekerjaan Pemasangan Plafon

No Proyek Penulis Judul

Tinjauan Produktivitas Tenaga


Bukopin Fitriana
1 Kerja pada Pekerjaan Pemsangan
(Solo) Prabaningrum
Plafon

Gedung Pusat
Analisa produktivitas Tenaga
Administrasi
Kerja Pemasangan Plafon pada
Fakultas Teknik
2 Fakhrizal, F Pekerjaan Pembangunan Gedung
Universitas Syiah
Pusat Administrasi Fakultas
Kuala
Teknik Universitas Syiah Kuala
(Aceh)

Produktivitas Tenaga Kerja


Dalam Pemasangan Plafon Partisi
Gedung DPRD
3 Putra, V Ruang Pada Proyek
(Probolinggo)
Pembangunan Gedung DPRD
Kabupaten Probolinggo

Apartment Kent, A dan Phie, Analisis Waktu Pekerjaan


4
(Surabaya) R Finishing Pada Proyek Apartment
Analisa Percepatan Untuk
Hotel Namira Wahyuni, F dan Mengatasi Sisa Waktu dan
5
(Surabaya) Arimbi, R Pekerjaan Proyek Pembangunan
Hotel Namira Surabaya
Perhitungan Durasi Waktu
6 Indonesia Lulus, R. S
Proyek Konstruksi

7 Amerika Archie Labor Production Table

8 Malaysia Methvin Production Rate

9 Australia Syed Viqar A Production Rate

16
Tabel 4.2 Judul-Judul Literatur Indonesia dan Luar Negeri yang Didapat Tentang
Angka Produktivitas Untuk Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai

No Proyek Penulis Judul


Analisis Produktivitas Tenaga
I,
Rumah Kost Kerja Pekerjaan Pemasangan
1 Alfianarrochmah
(Yogyakarta) Keramik Dengan Menggunakan
dan A, Sigit
Metode MPDM
Gedung Pusat
Analisa produktivitas Tenaga
Administrasi
Kerja Pemasangan Plafon pada
Fakultas Teknik
2 Fakhrizal, F Pekerjaan Pembangunan Gedung
Universitas Syiah
Pusat Administrasi Fakultas
Kuala
Teknik Universitas Syiah Kuala
(Aceh)
Perumahan
Zainuri, Gusneli Analisis Produktivitas Tukang
Malay Asri dan
Yanti, Shanti Keramik Dengan
3 Mahkota
Wahyuni Memperhitungkan Mutu Hasil di
(Pekanbaru dan
Megasari Pekanbaru
Riau)

Bangunan Analisi Produktivitas Tenaga


Gedung Josua Parulian Kerja Konstruksi Pada
Pendidikan Hutasoit Pekerjaan Pasangan Lantai
4
Fakultas Mochtar Sibi, Revo Keramik dan Plesteran
Kedokteran L. Inkiriwang Dinding Menggunakan Metode
(Manado) Work Sampling

Apartment Kent, A dan Phie, Analisis Waktu Pekerjaan


5
(Surabaya) R Finishing Pada Proyek Apartment

Analisa Percepatan Untuk


Hotel Namira Wahyuni, F dan Mengatasi Sisa Waktu dan
6
(Surabaya) Arimbi, R Pekerjaan Proyek Pembangunan
Hotel Namira Surabaya
A Strategy For Labor
Buildings in J.E. Idiake, B. Performance Improvement For
7 Abuja Kabir dan A.A. Floor Tiling Work In Single
(Nigeria) Shittu Storey Buildings In Abuja,
Nigeria
Proyek
Analisis Perbandingan
Pembangunan
Produktivitas Kerja Tukang Pada
8 Ruang Server D.R.U. Matodang
Proyek Konstruksi Di Medan dan
Dinas KOMINFO
Pematang Siantar
(Medan)

17
Proyek
Analisis Perbandingan
Pembangunan
Produktivitas Kerja Tukang Pada
9 Kantor Konsultan D.R.U. Matodang
Proyek Konstruksi Di Medan dan
di Pematang
Pematang Siantar
(Siantar)
A. Ariffin, M.A.
Haron, T.S.
Designing Tile Installation Tool
10 Subramanian, N.
Malaysia for Floor Finishing Works
Hamzah dan
S.N.K. Rubani
Empirical Determination Of
Alhassan
Labour Output For Floor Screed
11 Nigeria Muhammad
and Tile Finishes For
SANI PGD
Construction Work in Abuja
Perhitungan Durasi Waktu
12 Indonesia Lulus, R. S
Proyek Konstruksi

13 Amerika Archie Labor Production Table

14 Malaysia Methvin Production Rate

15 Australia Syed Viqar A Production Rate

4.3 Kendala yang Dihadapi


Data yang digunakan sebanyak 24 penelitian. Data tersebut terdiri dari
berbagai studi literatur baik berupa jurnal maupun skripsi terdahulu dan juga
hasil peninjauan lapangan langsung. Data yang diperoleh merupakan hasil
analisa angka produktivitas yang didapat dari berbagai kota yang ada di
Indonesia dan juga salah satu data yang kami peroleh merupakan hasil
peninjauan langsung di salah satu proyek di Surabaya. Data angka produktivitas
pekerjaan dapat berupa data yang berisi angka produktivitas yang dapat
dibandingkan dengan pedoman maupun data yang harus dikonversikan terlebih
dahulu. Dalam pengumpulan data yang dilakukan selama 2 bulan pada periode
Februari 2020 sampai dengan April 2020, kendala yang dihadapi adalah
ketersediaan penelitian terdahulu yang tergolong sedikit sehingga tidak banyak
data yang dapat diperoleh maka dari itu kami tambahkan dengan peninjauan

18
lapangan langsung. Selain ketersediaan penelitian yang sedikit hal lain yang
menjadi kendala adalah data yang tidak lengkap sehingga tidak dapat diproses
lebih lanjut untuk dikonversikan. Data yang telah diperoleh kemudian
dikonversikan lebih lanjut sehingga dapat dibadingkan dengan pedoman.
Kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya penelitian yang bersifat
pemasangan yang terdapat pada penelitian yang ada di Indonesia dan juga di
luar negeri.

4.4 Analisis Hasil


Pada bagian analisis hasil ini data yang telah dikonversikan tersebut akan
dikumpulkan rata-rata dari tiap proyek, hasil rata-rata tiap proyeklah yang akan
dibandingkan dengan BCA Singapura 2014. Hasil dari tiap jenis pekerjaan
kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun dalam bentuk
deskriptif.

4.5 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik


Lantai dari Literatur
Analisis hasil dari angka produktivitas pekerjaan pemasangan keramik
lantai adalah pekerjaan yang bersifat pemasangan, sehingga bukan termasuk
fabrikasi atau pekerjaan yang dilakukan di workshop. Analisis pemasangan
keramik lantai yang dilakukan saat semua material sudah siap untuk dipasang, tidak
dihitung mulai dari pengangkatan material jadi perhitungan angka produktivitas ini
dimulai sejak adonan mortar di tuang dan keramik siap untuk dipasang.

19
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data-data Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan
Keramik Lantai
Angka
Proyek Produktivitas
(m²/Manhour)
Hotel Namira (Surabaya) 1.13
Rumah Kost (Yogyakarta) 1.14
Gedung Pusat Administrasi Fakultas Teknik
1.22
Universitas Syiah Kuala (Aceh)
Pembangunan Kantor Konsultan di Pematang
1.24
(Siantar)
Pembangunan Ruang Server Dinas KOMINFO
1.38
(Medan)
Bangunan Gedung Pendidikan Fakultas Kedokteran 1.47
Apartment (Surabaya) 1.65
Perumahan Malay Asri dan Mahkota (Pekanbaru
1.91
dan Riau)
Perhitungan Durasi Waktu pada Proyek (Indonesia) 1.95

Setelah mendapatkan data dari beberapa literatur yang ada di Indonesia,


kemudian data-data dikumpulkan lalu disamakan terlebih dahulu satuannya
menjadi m²/manhour lalu dibandingkan dengan angka rata-rata angka produktivitas
yang ada di negara lain yang sudah disamakan juga menjadi m²/manhour. Angka
produktivitas dari negara lain yang juga menjadi pembanding untuk pekerjaan
pemasangan keramik lantai yang telah kami dapatkan antara lain penelitian dari
Malaysia, Australia, Nigeria, dan Amerika.

20
4.5.1 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik
Lantai dari Hasil Peninjauan Lapangan

Tabel 4.4 Contoh Konversi dan Perhitungan Angka Produktivitas Pemasangan


Keramik Lantai Pada Proyek Kantor PT. Gagas Energi Indonesia

Produktivitas Produktivitas Jumlah Produktivitas


Rata-rata Rata-rata Pekerja Rata-rata
Observasi

(m²/min) (m²/hour) Man (m²/manhour)


1 0.05 3.24 2 1.62
2 0.05 2.88 2 1.44
3 0.05 3.24 2 1.62
4 0.04 2.16 2 1.08
5 0.04 2.52 2 1.26
6 0.04 2.52 2 1.26
7 0.05 2.88 2 1.44
8 0.04 2.52 2 1.26
9 0.04 2.52 2 1.26
10 0.04 2.16 2 1.08
Rata-rata 1.33

Data dari hasil peninjauan lapangan pada proyek PT. Gagas Energy
Indonesia menunjukkan angka produktivitas dalam m²/menit. Kemudian data
diubah menjadi m²/jam dengan cara, contoh observasi 1: rata rata produktivitas
adalah 0.05 m²/menit kemudian 0.05 x 60 sehingga menjadi 3.24 m²/hour.
Kemudian rata rata angka produktivitas m²/hour dibagi dengan jumlah pekerja agar
mendapatkan rata rata produktivitas m²/manhour, sehingga 1.62 m²/hour : jumlah
pekerja (2 orang) sehingga menjadi 1.62 m²/manhour cara tersebut dilakukan terus
menerus sampai observasi yang ke 10. Setelah itu hasil rata rata angka produktivitas
dari observasi 1 sampai 10 dirata rata sehingga muncul rata rata produktivitas 1.33
m²/manhour, sehingga dapat dikatakan bahwa angka 1.33 m²/manhour adalah
angka rata rata angka produktivitas dalam suatu proyek.

21
4.5.2 Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik
Lantai di Indonesia dengan BCA Singapura 2014

Tabel 4.5 Rekapitulasi Semua Angka Produktivitas Untuk Pekerjaan Pemasangan


Keramik Lantai di Indonesia dengan Angka Produktivitas BCA
Singapura 2014

Angka
Angka
Produktivitas
Proyek Produktivitas
BCA 2014
No (m²/manhour)
(m²/manhour)
1 Hotel Namira (Surabaya) 1.14
2 Rumah Kost 1.14
(Yogyakarta)
3 Gedung Pusat 1.22
Administrasi Fakultas
Teknik Universitas Syiah
Kuala (Aceh)
4 Pembangunan Kantor 1.24
Konsultan di Pematang
(Siantar)
5 Kantor Gagas Energy 1.33
(Surabaya)
6 Pembangunan Ruang 1.38 2.03
Server Dinas KOMINFO
(Medan)
7 Bangunan Gedung 1.47
Pendidikan Fakultas
Kedokteran
8 Apartment (Surabaya) 1.65
9 Perumahan Malay Asri 1.91
dan Mahkota (Pekanbaru
dan Riau)
10 Perhitungan Durasi 1.95
Waktu pada Proyek
(Indonesia)
Rata-Rata 1.44

22
Data dari hasil studi literatur dan observasi yang ada di Indonesia
dikumpulkan semua kemudian dibandingkan dengan standar yang ada di BCA
Singapura 2014 yaitu dengan angka produktivitas 2.03 m²/manhour dan rata-rata
keseluruhan angka produktivitas yang di dapat ialah 1.44 m²/manhour pada
pekerjaan pemasangan keramik lantai. Kemudian rata-rata angka produktivitas
setiap proyek dikurangkan dengan angka produktivitas yang ada di BCA, tujuannya
untuk mengetahui berapa selisih dari angka produktivitas yang ada di Indonesia
dengan BCA Singapura 2014. Dapat dilihat dari hasil rata-rata angka produktivitas
yang ada di Indonesia menunjukkan perbedaan yang tidak jauh dengan standar
BCA.

2,5
Angka
Produktivitas
2 Pemasangan
Lantai Keramik
di Indonesia
1,5

1 Linear (Angka
Produktivitas
Pemasangan
0,5 Lantai Keramik
BCA Singapura
2014)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4.1 Grafik Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai di Indonesia


dengan BCA 2014

23
4.5.3 Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Keramik
Lantai di Beberapa Negara lain dengan Indonesia

Tabel 4.6 Rekapitulasi Semua Angka Produktivitas Untuk Pekerjaan Pemasangan


Keramik Lantai di Beberapa Negara lain dengan Angka Produktivitas di
Indonesia

Angka Angka Produktivitas


Proyek Produktivitas (m²/manhour)
No
(m²/manhour)
Malaysia Nigeria Australia Amerika
1 Hotel Namira (Surabaya) 1.14
2 Rumah Kost 1.14
(Yogyakarta)
3 Gedung Pusat 1.22
Administrasi Fakultas
Teknik Universitas Syiah
Kuala (Aceh)
4 Pembangunan Kantor 1.24
Konsultan di Pematang
(Siantar)
5 Kantor Gagas Energy 1.33
(Surabaya)
6 Pembangunan Ruang 1.38 1.47 1.54 1.91 2.66
Server Dinas KOMINFO
(Medan)
7 Bangunan Gedung 1.47
Pendidikan Fakultas
Kedokteran
8 Apartment (Surabaya) 1.65
9 Perumahan Malay Asri 1.91
dan Mahkota (Pekanbaru
dan Riau)
10 Perhitungan Durasi 1.95
Waktu pada Proyek
(Indonesia)
Rata-Rata 1.44

24
Berdasarkan hasil pencarian dari literatur rata-rata dari rekapitulasi
pekerjaan pemasangan keramik lantai yang ada dibeberapa negara lainnya seperti
Malaysia, Nigeria, Amerika dan Australia di peroleh rata-rata angka produktivitas
seperti yang tertera pada tabel 4.6 diatas. Ada beberapa proyek di Indonesia yang
angka produktivitasnya sudah melebihi dari negara Australia, Nigeria, dan
Malaysia. Tetapi jika dibandingkan dengan negara Singapura untuk negara
Australia, Malaysia dan Nigeria memiliki angka yang tidak tertinggal terlalu jauh
dari Singapura dan juga sudah cukup mendekati angka produktivitas yang ada di
BCA Singapura sebesar 2.03 m²/manhour. Dari data beberapa negara yang kita
dapatkan seperti negara Nigeria, Malaysia, dan Australia hanya negara Amerika
yang memiliki angka produktivitas lebih tinggi 0.63 dari angka BCA Singapura,
yang artinya angka produktivitas di Amerika lebih cepat sedikit dibanding degan
Singapura.

3 Angka Produktivitas
Pemasangan Keramik Lantai
di Indonesia
2,5
Linear (Angka Produktivitas
Pemasangan Keramik Lantai
2
Australia)

Linear (Angka Produktivitas


1,5
Pemasangan Keramik Lantai
Malaysia)
1
Linear (Angka Produktivitas
Pemasangan Keramik Lantai
0,5 Nigeria)

Linear (Angka Produktivitas


0 Pemasangan Keramik Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Amerika )

Gambar 4.2 Grafik Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai di Beberapa


Negara lain dengan Indonesia

25
4.6 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Plafon dari
Hasil Literatur
Analisis hasil dari angka produktivitas pekerjaan pemasangan plafon adalah
pekerjaan yang bersifat pemasangan, sehingga bukan termasuk pembuatan.
Analisis pemasangan pekerjaan plafon ini dilakukan saat semua material sudah siap
untuk dipasang, tidak dihitung mulai dari pengangkatan material jadi perhitungan
angka produktivitas ini dimulai sejak material gypsum sudah siap dipasang, lalu
percanca telah terpasang dan kemudian rangka plafon juga sudah terpasang terlebih
dahulu.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Data-data Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan


Plafon
Angka
Proyek Produktivitas
(m²/manhour)
Hotel Namira (Surabaya) 2.27
Perhitungan Durasi Waktu pada Proyek (Indonesia) 2.69
Apartment (Surabaya) 3.99
Gedung DPRD (Probolinggo) 4.91
Bukopin (Solo) 5.53
Gedung Pusat Administrasi Fakultas Teknik
12.44
Universitas Syiah Kuala

Seperti halnya pekerjaan pemasangan keramik lantai, setelah semua data


hasil dari literatur pekerjaan pemasangan plafon terkumpul kemudian data-data
disamakan terlebih dahulu satuannya menjadi m²/manhour lalu dibandingkan
dengan angka rata-rata angka produktivitas yang ada di negara lain yang sudah
disamakan juga menjadi m²/manhour. Angka produktivitas dari negara lain yang
telah kami dapatkan untuk menjadi pembanding pekerjaan pemasangan plafon
antara lain Malaysia, Australia, Nigeria, dan Amerika.

26
4.6.1 Perhitungan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Plafon dari
Hasil Peninjauan Lapangan

Tabel 4.8 Contoh Konversi dan Perhitungan Angka Produktivitas Pemasangan


Plafon pada Proyek Kantor PT Gagas Energi Indonesia

Observation Produktivitas Produktivitas Jumlah Pekerja Angka


Rata-rata Rata-rata Produktivitas

(m²/min) (m²/hour) (orang) (m²/manhour)


1 0.07 4.32 2 2.16
2 0.16 9.84 2 4.92
3 0.12 7.28 2 3.64
4 0.15 9.12 2 4.56
5 0.16 9.74 2 4.87
6 0.14 8.52 2 4.26
7 0.15 9.12 2 4.56
8 0.13 8.10 2 4.05
Rata-rata 4.13
Data dari hasil peninjauan lapangan observasi pada pekerjaan pemasangan
plafon pada proyek kantor PT Gagas Energi Indonesia menunjukkan angka
produktivitas dalam m2/menit. Kemudian data diubah menjadi m²/hour dengan
cara, contoh rata rata angka produktivitas adalah 0,07 m²/menit kemudian 0,07 x 60
sehingga menjadi 4.32 m²/hour. Kemudian rata rata angka produktivitas m²/hour
dibagi dengan jumlah pekerja agar mendapatkan rata rata produktivitas m²/manhour
sehingga 4.32 m²/manhour : jumlah pekerja (2 orang) sehingga menjadi 2.16
m²/manhour cara tersebut dilakukan terus menerus sampai observasi yang ke 8.
Setelah itu hasil rata rata angka produktivitas dari observasi 1 sampai 8 dirata rata
sehingga muncul rata rata produktivitas 4.13 m²/manhour, sehingga dapat dikatakan
bahwa angka 4.13 m²/manhour adalah rata-rata angka produktivitas dalam suatu
proyek untuk pemasangan plafon.

27
4.6.2 Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Plafon di
Indonesia dengan BCA Singapura 2014

Tabel 4.9 Rekapitulasi Perbedaan Semua Angka Produktivitas Untuk Pekerjaan


Pemasangan Plafon di Indonesia dengan Standar BCA 2014

Angka
Angka
Produktivitas
No Proyek Produktivitas
BCA 2014
(m2/manhour)
(m2/manhour)
1
Hotel Namira (Surabaya) 2.27
2 Perhitungnan Durasi Waktu
2.69
pada Proyek
3 Apartment (Surabaya) 3.99
4 Kantor Gagas Energy
4.03 5.04
(Surabaya)
5
Gedung DPRD (Probolinggo) 4.91
6 Bukopin (Solo) 5.53
7 Gedung Pusat Administrasi
Fakultas Teknik Universitas 12.44
Syiah Kuala (Aceh)
Rata-Rata 5.12

Data dari hasil studi literatur dan observasi yang ada di Indonesia
dikumpulkan semua kemudian dibandingkan dengan standar yang ada di BCA
Singapura 2014 yaitu dengan angka produktivitas 5.04 m²/manhour dan rata-rata
angka produktivitas di bedakan menjadi dua, rata-rata angka produktivitas yang
pertama yang di dapat ialah 3.90 m²/manhour pada pekerjaan pemasangan plafon
jika proyek pada nomer 7 tidak diikutkan, lalu rata-rata angka produktivitas yang
kedua ialah 5.12 m²/manhour jika proyek nomer 7 diikutkan. Kemudian rata-rata
angka produktivitas dikurangkan dengan angka produktivitas yang ada di BCA,
tujuannya untuk mengetahui berapa selisih dari angka produktivitas yang ada di
Indonesia dengan BCA Singapura 2014. Dapat dilihat dari angka produktivitas ini
menunjukkan perbedaan yang tidak jauh dengan standar BCA dan ada juga proyek

28
di Indonesia yang mencapai angka lebih tinggi 7.40 m²/manhour dari standar BCA
Singapura 2014.

14

12
Angka Produktivitas
Pemasangan Plafon di
10 Indonesia

6
Linear (Angka
Produktivitas
4
Pemasangan Plafon
menurut BCA Singapura
2 2014)

0
1 2 3 4 5 6 7

Gambar 4.3 Grafik Produktivitas Pemasangan Plafon di Indonesia Dengan BCA


2014

29
4.6.3 Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Plafon di
Beberapa Negara lain dengan Indonesia

Tabel 4.10 Rekapitulasi Semua Angka Produktivitas Untuk Pekerjaan


Pemasangan Plafon Beberapa Negara lain dengan Indonesia

Angka Angka Produktivitas


No Proyek Produktivitas (m2/manhour)
(m2/manhour)
Malaysia Australia Amerika
1
Hotel Namira (Surabaya) 2.27
2 Perhitungnan Durasi Waktu
2.69
pada Proyek
3 Apartment (Surabaya) 3.99
4 Kantor Gagas Energy
4.03 1.80 1.87 2.66
(Surabaya)
5
Gedung DPRD (Probolinggo) 4.91
6 Bukopin (Solo) 5.53
7 Gedung Pusat Administrasi
Fakultas Teknik Universitas 12.44
Syiah Kuala (Aceh)
Rata-Rata 5.12

Dari data yang diperoleh berdasarkan literatur rata-rata dari rekapitulasi


pekerjaan pemasangan plafon yang ada dibeberapa negara lainnya seperti Amerika,
Malaysia, dan Australia di peroleh rata-rata angka produktivitas seperti yang ada
pada tabel 4.10 Untuk angka produktivitas proyek yang ada di Indonesia sudah
melebihi angka produktivitas Malaysia, Australia dan juga Amerika tetapi ada
beberapa proyek di Indonesia yang memiliki angka produktivitas yang cukup tinggi
sehingga terlampau jauh dibanding dengan negara Malaysia, Australia dan
Amerika. Jika dibanding dengan Singapura yaitu sebesar 5.04 m²/manhour negara-
negara lain seperti Malaysia, Australia dan Amerika juga tertinggal cukup jauh.
Dari data beberapa negara yang kita dapatkan, ketiga negara memiliki angka

30
produktivitas pemasangan plafon semuanya tertinggal cukup jauh dari angka BCA
Singapura, dan negara Malaysia yang memiliki rata-rata angka produktivitas yang
paling jauh dari BCA Singapura diantara negara Indonesia, Amerika dan juga
Australia.

14
Angka Produktivitas
Pemasangan Plafon di
12 Indonesia

10
Linear (Angka
Produktivitas Pemasangan
8 Plafon di Malaysia)

6
Linear (Angka
Produktivitas Pemasangan
4 Plafon Australia)

2
Linear (Angka
Produktivitas Pemasangan
0 Plafon Amerika)
1 2 3 4 5 6 7

Gambar 4.4 Grafik Angka Produktivitas Pemasangan Plafon Beberapa Negara


lain dan BCA 2014

31
4.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angka produktivitas Pada
Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai dan Pekerjaan Pemasangan Plafon
pada Beberapa Proyek di Indonesia dan Beberapa Negara lain dengan BCA
Singapura 2014
Bagian ini akan membahas mengenai beberapa hal yang mempengaruhi
hasil dari angka produktivitas pada pekerjaan pemasangan keramik lantai dan
pekerjaan pemasangan plafon di Indonesia. Faktor-faktor akan dijelaskan
berdasarkan data dari literatur dan juga data observasi yang telah dikumpulkan.

4.7.1 Faktor Usia Pekerja

Perbedaan Angka Produktivitas Pekerjaan


Pemasangan Keramik Lantai
1,34
1,32
1,3
1,28
1,26
1,24
1,22
1,2
Pembangunan Kantor Konsultan di Pembangunan Ruang Server Dinas
Pematang (Siantar) KOMINFO (Medan)

Angka Produktivitas

Gambar 4.5 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai


(no 4 dan 6)

Usia pekerja menjadikan salah satu penyebab dari berkurangnya angka


produktivitas pekerjaan pemasangan keramik lantai. Matondang, D.R.U. (2017)
menyatakan bahwa pada pekerjaan keramik, produktivitas pada proyek
pembangunan ruang server dinas kominfo di Medan pada tabel 4.6 nomer 6, lebih
tinggi dibandingkan produktivitas pada proyek pembangunan kantor konsultan di
Pematang Siantar pada tabel 4.6 nomer 4, namun perbedaan produktivitasnya tidak
jauh berbeda, hal ini disebabkan karena faktor usia yang berbeda. Tukang keramik
pada proyek di Medan rata-rata usianya lebih muda dari pada di Pematang Siantar.

32
Terjadinya perbedaan angka produktivitas pada pekerjaan pemasangan keramik
lantai dengan pengaruh faktor usia pekerja dapat dilihat dari gambar 4.5 di atas.
Grafik di atas menunjukkan perbedaan yang tidak jauh terjadi pada pengerjaan
pemasangan keramik lantai dengan usia pekerja yang berbeda.
Perbedaan angka produktivitas pada faktor perbedaan usia pekerja dari
proyek yang didapatkan adalah sebesar 10 %

4.7.2 Faktor Skill Pekerja


Pekerja yang berskill akan sangat mempengaruhi produktivitas suatu
pekerjaan, sebaliknya jika ada pekerja yang tidak memiliki skill atau keahlian
dalam mengerjakan sesuatu maka angka produktivitas cenderung akan lambat.
Zainuri., Yanti, G., Megasari, S.W. (2015) menyatakan bahwa produktivitas tenaga
kerja yang terukur dapat membantu tim manajemen dalam mengelola pekerjaan.
Keberhasilan tim manajemen dipengaruhi oleh berbagai kebijakan yang diambil
dalam pengelolaan berbagai macam bentuk pekerjaan yang tergabung dalam usaha
yang dijalankan. Bagi tim manajemen konstruksi, pengelolaan terhadap berbagai
kegiatan dalam pembangunan konstruksi yang melibatkan banyak tenaga kerja
dengan skill yang berbeda-beda. Skill dan kebiasaan yang berbeda memerlukan
penanganan yang berbeda pula. Skill dan kebiasaan tenaga kerja dalam bekerja
akan mempengaruhi kinerja dan pada akhirnya berpengaruh pada produktivitas.
Produktivitas tenaga kerja yang terukur menjadi penentu jumlah tenaga kerja yang
diperlukan pada suatu proyek konstruksi. Dapat dilihat pada gambar grafik 4.6,
perbedaan angka produktivitas diantara pasangan tukang 1-5. Pasangan tukang 1
mendapatkan angka produktivitas paling tinggi dikarenakan pasangan tukang 1
lebih memiliki skill dalam pemasangan keramik lantai dibanding pasangan tukang
yang lainnya. Selain skill pengalaman juga sangat penting dalam melakukan sebuah
pekerjaan, jika sudah terbiasa dalam mengerjakan pemasangan keramik lantai maka
angka produktivitas juga tinggi.

33
Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik
Lantai di Pekanbaru
3

2,5

1,5

0,5

0
Pasangan Tukang 1 Pasangan Tukang 2 Pasangan Tukang 3 Pasangan Tukang 4 Pasangan Tukang 5

Angka Produktivitas tiap Pasangan Tukang

Gambar 4.6 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai


antara Pasangan Tukang di Pekanbaru (no 9)

Dari hasil observasi di lapangan pada proyek kantor di Gagas Energy


Surabaya pasangan tukang yang mempunyai skill dalam memasang keramik lantai
juga mendapat angka produktivitas yang tinggi dibanding dengan yang tidak.
Pekerja yang tidak mempunyai skill dalam memasang keramik lantai akan sering
melakukan rework dan juga kesalahan lain. Kesalahan yang sering terjadi yaitu
memecahkan keramik pada saat proses pemukulan untuk merekatkan keramik pada
mortar. Kesalahan ini terjadi akibat tukang tidak terbiasa dalam memasang keramik
lantai dan tidak memiliki cukup pengalaman. Perbedaan angka produktivitas tidak
terlalu jauh yaitu 0.72 m²/manhour. Grafik perbedaan angka produktivitas
pekerjaan pemasangan keramik lantai dapat dilihat pada gambar grafik 4.7.

34
Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai di
Gagas Energy Surabaya
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
Pasangan Tukang 1 Pasangan Tukang 2

Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai

Gambar 4.7 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Keramik Lantai


Gagas Energi Surabaya (no 5)

4.7.3 Faktor Lembur

Angka Produktivitas Pemasangan Plafon di Gagas


Energy Surabaya
12

10

0
Normal Lembur

Angka Produktivitas Pemasangan Plafon

Gambar 4.8 Grafik Perbedaan Angka Produktivitas Pemasangan Plafon di Gagas


Energi (no 5)

35
Dapat dilihat pada gambar grafik 4.8 bahwa terjadi pemerosotan angka
produktivitas pekerjaan pemasangan plafon yang dilakukan pada saat jam lembur.
Penurunan angka produktivitas yang terjadi oleh lembur disebabkan oleh kelelahan
yang dialami oleh pekerja dan banyaknya terjadi rework yang merupakan akibat
dari kelelahan tersebut (Lenggogeni, 2018). Oglesby (1989) menyatakan bahwa
dengan adanya lembur yang terjadi berkepanjangan, maka akan berakibat
penurunan angka produktivitas dan meningkatnya peluang kecelakaan kerja yang
kemudian akan berdampak pada angka produktivitas pekerjaan pemasangan plafon.
Dari hasil observasi di lapangan pada proyek kantor di Gagas Energy
Surabaya terjadi penurunan yang sangat pesat pada pekerjaan pemasangan plafon
yaitu sebesar 5.52 m²/manhour. Dengan adanya jam lembur juga menjadi tidak
efektif, karena pekerja sering mengulangi pekerjaan akibat salah dan terkadang
tidak presisi saat memasang gypsum plafon.

4.8 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas di


Antara Indonesia

4.8.1 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas


Pada Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai di Antara Proyek di Indonesia
Pada studi literatur yang telah didapatkan terdapat beberapa penyebab yang
menyebabkan terjadinya angka produktivitas yang cukup rendah. Salah satu hal
tersebut adalah pada proyek pembangunan rumah kost di Yogyakarta dengan angka
produktivitas 1.14 m²/manhour, Ilma, A., Adityawan, S. (2017) menyatakan bahwa
ada beberapa hal penyebab rendahnya angka produktivitas pekerjaan pemasangan
keramik lantai adalah faktor penundaan tenaga kerja dan manajemen, hal ini
menyebabkan pekerja tidak bekerja maksimal pada saat jam efektif dan
mengakibatkan angka produktivitas yang rendah. Pada pekerjaan pemasangan
keramik lantai yang dilakukan di salah satu proyek apartemen di Surabaya yang
memiliki angka produktivitas 1.65 m²/manhour Kent, A., Phie, R.P. (2014)
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi angka produktivitas pemasangan
keramik lantai adalah luas bidang pekerjaan, jumlah pekerja serta keahlian dalam
memasang keramik sehingga tidak membuat banyak kesalahan. Kesalahan itu

36
berupa keramik banyak yang pecah dan tidak simetris ketika dipasang yang
membuat pekerjaan pemasangan keramik lantai menjadi terhambat.

4.8.2 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas


Pada Pekerjaan Pemasangan Plafon di Antara Proyek di Indonesia
Pada studi literatur yang didapatkan menyatakan bahwa pada proyek
pemasangan plafon yang terdapat pada proyek apartemen di Surabaya dengan
angka produktivitas 3.99 m²/manhour, Kent, A., Phie, R.P. (2014) menyatakan
bahwa jumlah pekerja dan lama waktu pengerjaan menjadi faktor penting dalam
sebuah angka produktivitas. Pada proyek pembangunan kantor Bukopin cabang di
Solo dengan angka produktivitas 5.53 m²/manhour Prabaningrum, F. (2016) Saat
dimulainya pelaksanaan sampai berakhirnya pekerjaan, para tenaga
kerja diharapkan lebih mendapat pengawasan yang ketat dari kepala
tukangnya. Hal itu sangat berpengaruh terhadap besarnya pencapaian nilai
produktivitas. Terbukti penelitian yang saya lakukan mengalami kendala, karena
faktor kurangnya pengawasan dari kepala tukang sehingga banyak sekali waktu
tidak efektif yang terbuang dan itu seharusnya dapat diminimalkan sehingga dapat
mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan.

4.9 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas


Antara Beberapa Negara lain dengan Singapura
Berdasarkan grafik pada gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa pada
pekerjaan pemasangan keramik lantai berdasarkan hasil studi literatur, ada
beberapa negara yang angka produktivitasnya masih berada di bawah rata-rata BCA
Singapura seperti negara Australia, Nigeria, Malaysia. Angka tersebut tidak
melebihi dari angka 2.03 m²/manhour yang merupakan standar dari pekerjaan
pemasangan keramik lantai yang ada di Singapura. Dari beberapa negara tersebut
hanya negara Amerika yang memiliki rata-rata angka produktivitas yang melebihi
standar BCA Singapura yaitu 2.66 m²/manhour. Negara Amerika 0.63 m²/manhour
lebih tinggi dari standar BCA Singapura yaitu 2.03 m²/manhour.
Berdasarkan grafik pada gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada
pekerjaan pemasangan plafon berdasarkan hasil studi literatur, beberapa negara
yang telah didapatkan angka produktivitasnya tidak ada yang melebihi dari standar
BCA Singapura, negara tersebut antara lain Malaysia, Australia dan Amerika. BCA

37
Singapura memiliki standar pekerjaan pemasangan plafon sebesar 5.04 m²/manhour
lalu negara kedua tertinggi ditempati oleh negara Amerika yaitu sebesar 2.66
m²/manhour. Selisih angka produktivitas diantara kedua negara ini adalah 2.38
m²/manhour.

4.10 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka Produktivitas


Antara Indonesia dengan Singapura
Pada pekerjaan pemasangan keramik lantai dari data literatur dan juga
observasi di lapangan, rata-rata angka produktivitas Indonesia tertinggal sebesar
0.59 m2/manhour. Rata-rata angka produktivitas yang didapat dari literatur pada
pekerjaan pemasangan plafon menunjukkan Indonesia lebih tinggi dibanding
dengan Singapura sebesar 0.08 m2/manhour.

Penyebab terjadinya perbedaan angka produktivitas antara Indonesia dan


Singapura adalah terdapat perbedaan pada tenaga kerja. Pekerja dan tukang-tukang
yang ada di Indonesia kurang adanya pelatihan akan pekerjaan mereka tidak seperti
di singapura yang mewajibkan para pekerja nya memiliki lisensi dan adanya kelas
kelas yang harus ditingkatkan agar mendapat gaji yang tinggi.

4.11 Penyebab Terjadinya Perbedaan Terhadap Angka produktivitas


Antara Indonesia dengan Beberapa Negara lain
Pada pekerjaan pemasangan keramik lantai dari literatur, rata-rata angka
produktivitas Indonesia tertinggal sebesar 0.17 m2/manhour. Rata-rata angka
produktivitas yang didapat dari literatur pada pekerjaan pemasangan plafon
menunjukkan Indonesia lebih tinggi dibanding dengan beberapa negara lain di
antaranya adalah Amerika, Malaysia, dan Australia sebesar 3.55 m2/manhour.

Perbedaan angka produktivitas pekerjaan pemasangan keramik lantai di


Indonesia dan beberapa negara lain adalah tukang- tukang yang telah dilatih
daripada di Indonesia dan mereka juga menempatkan fokus orang yang punya
keahlian untuk menggunakan alat pada proyek dan juga mesin-mesin dengan
efisien sehingga mereka memiliki angka produktivitas yang lebih tinggi. Di
beberapa negara juga pemasangan keramik lantai tidak di lakukan secara manual
melainkan menggunakan mesin maka dari itu pekerja jarang untuk melakukan

38
pemasangan keramik lantai secara manual melainkan menggunakan robot agar
mendapat angka produktivitas lebih tinggi.

39
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Perbedaan Angka Produktivitas Berdasarkan Hasil Penelitian
Literatur dan Observasi di Indonesia dengan Produktivitas di Beberapa
Negara lain dan BCA Singapura 2014

Angka produktivitas yang didapatkan berdasarkan judul-judul literatur


terdahulu menunjukkan perbedaan angka produktivitas berupa:

Pada pekerjaan pemasangan keramik lantai dari literatur didapat rata-rata


angka produktivitas sebesar 1.44 m2/manhour. Angka produktivitas Indonesia
masih tertinggal 0.59 m2/manhour dengan Singapura. Lalu jika dibanding dengan
negara lainnya seperti dengan Malaysia, Nigeria, Australia dan Amerika, Indonesia
masih tertinggal tetapi tidak terlampau jauh.

Pada pekerjaan pemasangan plafon dari literatur didapat rata-rata angka


produktivitas Indonesia sebesar 5.12 m2/manhour dan angka tersebut telah
mengungguli negara Singapura dengan selisih angka 0.08 m2/manhour. Lalu jika
dibanding dengan negara lainnya seperti Malaysia, Australia dan Amerika,
Indonesia juga mengguli dengan angka yang cukup jauh.

5.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Angka Produktivitas


Berdasarkan studi literatur yang telah didapatkan, faktor-faktor yang
mempengaruhi angka produktivitas di dalam proyek itu sendiri adalah

1. Usia Pekerja
2. Skill Pekerja
3. Kondisi Lembur

5.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Angka Produktivitas


di Antara Proyek di Indonesia
Angka produktivitas yang beragam yang ada di Indonesia pada penelitian
ini disebabkan oleh jumlah pekerja yang tidak proporsional dengan kebutuhan
pekerjaan, perbedaan usia pekerja, pengawasan dan beberapa pekerja tidak
memiliki skill yang mencukupi untuk melakukan pekerjaannya.

40
5.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Produktivitas Indonesia
dengan Beberapa Negara lain dan Singapura
Perbedaan yang terdapat pada angka produktivitas yang terdapat pada
beberapa negara lain dan Singapura disebabkan oleh perlunya lisensi untuk menjadi
pekerja di Singapura dengan terdapat gaji berdasarkan kelas di Singapura. Terdapat
pelatihan tukang terhadap kemampuan tukang sehingga dapat meningkatkan
produktivitas.

5.2 Saran
Diharapkan faktor yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan dalam
produktivitas diperhatikan lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan produktivitas
yang optimal. Untuk para pekerja disarankan agar mengikuti pelatihan khusus agar
dapat memiliki skill terlebih dahulu sebelum bekerja di proyek. Disarankan agar
tidak melakukan lembur bila tidak benar-benar mendesak, dikarenakan dengan
lembur terjadi penurunan angka produktivitas dan peningkatan biaya pekerja bila
dibandingkan dengan keadaan normal.

Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dilakukan penelitian


terhadap 7 jenis pekerjaan lainnya yang tercantum dalam Building and Construction
Authority. Hal tersebut bertujuan agar dapat mengetahui angka produktivitas pada
pekerjaan arsitektural lainnya dan juga MEP.

41
DAFTAR PUSTAKA

Alfianarrochmah, I., dan Adityawan, S. (2017). Analisis Produktivitas Tenaga


Kerja Pekerjaan Pemasangan Keramik Dengan Menggunakan Metode
MPDM. Tersedia di:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/14032/08%20naskah
%20publikasi.pdf?sequence=16&isAllowed=y (dilihat pada 3 Januari
2020)
Archie. (2013). Productivity Rate (Labor and Eqpt). Tersedia di:
https://www.scribd.com/doc/151591149/Productivity-Rate-Labor-Eqpt
(dilihat pada 5 Febuari 2020).
Azhar, M. (2015). Analisa Produktivitas Pekerjaan Pemasangan Granit Untuk
Lantai Pada Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Administrasi Fakultas
Teknik Universitas Syiah Kuala. Tersedia di:
https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=18240.
Daryanto. (2012). Produktivitas adalah Sebuah Konsep yang Menggambarkan
Hubungan Antara Hasil. Tersedia di: http://bumn.go.id/ptpn1/berita/1-
Pengertian-Produktivitas-dan-Faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
Produktivitas (dilihat pada 3 Januari 2020)
Handayani, R. (2015). Pengamatan Pekerjaan Finishing Dinding, Lantai dan
Plafon Pada Bangunan Office di Pasar Baru. Skripsi, Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Hutasoit, J. P., Sibi, M., dan Inkiriwang, R.L. (2017). Analisis Produktivitas
Tenaga Kerja Konstruksi Pada Pekerjaan Pasangan Lantai Keramik dan
Plesteran Dinding Menggunakan Metode Work Sampling. Skripsi,
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Kent, A., dan Phie, R. P. (2015). Analisis Waktu Pekerjaan Fisnishing Pada
Proyek Apartemen. Skripsi, Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Lee, F.S. (1999). Building Construction and Authority. Tersedia di:
https://books.google.co.id/books?id=5P1oDwAAQBAJ&pg=PA267&lpg=
PA267&dq=whether+all+workers+in+Singapore+involved+in+BCA+hav
e+special+training+or+certification&source=bl&ots=PwfnNoXLPQ&sig=
ACfU3U2zWUS9_PV7zVxpk1QaFn1FK6HkMQ&hl=en&sa=X&ved=2a
hUKEwi-
uoWcmrrpAhVVeH0KHclkD6IQ6AEwAHoECAwQAQ#v=onepage&q=
whether%20all%20workers%20in%20Singapore%20involved%20in%20B
CA%20have%20special%20training%20or%20certification&f=false.
Matondang, D. R. U. (2017). Analisis Perbandingan Produktivitas Kerja Tukang
Pada Proyek Konstruksi di Medan dan Pematang Siantar. Skripsi,
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Methvin. (2002). Construction Production Rates. Tersedia di:
https://www.methvin.org/construction-production-rates/building-
constants/suspended-ceilings.

42
Muhammad, A. (2007). Empirical Determination of Labour Output For Floor
Screed And Tile Finishes For Construction Work in Abuja. Department Of
Quantity Surveying Faculty Of Environmental Design Ahmadu Bello
University. Zaria Nigeria.
Oglesby, C. H. (1989). Productivity Improvement in Construction. McGraw-Hill
Book Company. New York.
Prabaningrum, F. (2006). Tinjauan Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan
Pemasangan Plafond. Tersedia di:
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/6521/MTc0MjY=/Tinjauan-
produktivitas-tenaga-kerja-pada-pekerjaan-pemasangan-plafond-studi-
kasus-proyek-pembangunan-gedung-bukopin-kantor-cabang-Solo-
abstrak.pdf (dilihat pada 23 Desember 2019)
Sinungan. (2003). Produktivitas Sebagai Hubungan Antara Hasil Nyata Maupun
Fisik. Bumi Aksara. Jakarta.
Syed, V.A. (2016). Productivity Rates. Tersedia di:
https://www.scribd.com/document/321870868/Productivity-Rate (dilihat
pada 23 Desember 2019).
Wahyuni, F., dan Riris Septi A. (2017). Analisa Langkah Percepatan Untuk
Mengatasi Sisa Waktu dan Pekerjaan Proyek Pembangunan Hotel
Namira. Skripsi, Universitas Institut Teknologi Sepuluh November,
Surabaya
Zainuri., Yanti, G., dan Megasari, W. (2015). Analisis Produktivitas Tukang
Keramik Dengan Memperhitungkan Mutu Hasil di Pekanbaru. Tersedia
di: https://docplayer.info/46008779-Analisis-produktivitas-tukang-
keramik.html (dilihat pada 23 Desember 2019).

43

Anda mungkin juga menyukai