Anda di halaman 1dari 41

BUKU INFORMASI

MENCUCI RAMBUT
KEC.TR02.001.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM LATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan

2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------- 2


BAB I ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------------------------- 4
A. Tujuan Umum ------------------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus------------------------------------------------------------------------------- 4
BAB II --------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
MELAKUKAN PERSIAPAN KERJA -------------------------------------------------------------------- 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja ------------------ 5
3) Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja -----------------14
4) Sikap kerja yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja -------------------14
BAB III -------------------------------------------------------------------------------------------------15
MENDIAGNOSA KULIT KEPALA DAN RAMBUT --------------------------------------------------15
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mendiagnosa Kulit Kepala dan Rambut---15
5) Keterampilan yang Diperlukan dalam Mendiagnosa Kulit Kepala dan Rambut --24
6) Sikap kerja dalam Mendiagnosa Kulit Kepala dan Rambut --------------------------24
BAB IV -------------------------------------------------------------------------------------------------25
MELAKSANAKAN PENYAMPOAN -------------------------------------------------------------------25
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Penyampoan ----------------25
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Penyampoan ----------------31
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan Penyampoan ------------------31
BAB V --------------------------------------------------------------------------------------------------32
MEMBILAS DAN MENGKONDISIONER ------------------------------------------------------------32
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membilas dan Mengkondisioner -----------32
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membilas dan Mengkondisioner -----------35
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membilas dan Mengkondisioner --------------35
BAB VI -------------------------------------------------------------------------------------------------36
MEMBERIKAN SARAN PASCA PERAWATAN ------------------------------------------------------36
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memberikan Saran Pasca-Perawatan ----36
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memberikan Saran Pasca-Perawatan ----36
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memberikan Saran Pasca-Perawatan-------36
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 2 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB VI -------------------------------------------------------------------------------------------------37
MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN AREA KERJA, ALAT, BAHAN, DAN KOSMETIKA ------37
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Merapikan Area Kerja,
Alat, Bahan, dan Kosmetika ---------------------------------------------------------------------37
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Merapikan Area Kerja,
Alat, Bahan, dan Kosmetika ---------------------------------------------------------------------38
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Merapikan Area Kerja,
Alat, Bahan, dan Kosmetika ---------------------------------------------------------------------38
DAFTAR PUSTAKA -----------------------------------------------------------------------------------39
A. Dasar Perundang-undangan -------------------------------------------------------------39

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 3 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan teknik
mencuci rambut dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku, yang
berperan dalam menentukan keberhasilan penataan, pemangkasan, perawatan,
pewarnaan, pengeritingan, dan pelurusan rambut.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mencuci Rambut
ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan kerja;
2. Mendiagnosa kulit kepala dan rambut;
3. Melaksanakan penyampoan;
4. Membilas dan mengkonditioner;
5. Memberikan saran pasca perawatan;
6. Membersihkan dan merapikan area kerja, alat, bahan dan kosmetika

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 4 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB II
MELAKUKAN PERSIAPAN KERJA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja

1. Prinsip Sanitasi dan Hygiene pada Area Kerja Sesuai Jenis Pelayanan

a. Prinsip Sanitasi dan Hygiene pada Salon Kecantikan

Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik


manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.

Sedangkan Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara


yang berguna bagi kesehatan, yakni melindungi, melelihara, dan mempertinggi
derajat kesehatan badan dan jiwa, baik untuk umum maupun perseorangan.
Tujuan penerapan ilmu kesehatan adalah untuk memberikan dasar-dasar
kelanjutan hidup yang sehat serta mempertinggi kesejahteraan dan daya guna
perikehidupan manusia (Harahap dkk, 1993).

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Nomor
HK.01.01/BI.4/4051/2011, prinsip sanitasi dan hygiene yang harus dipenuhi
dalam jasa kecantikan rambut, khususnya salon kecantikan, diterapkan pada
syarat pengadaan fasilitas sebagai berikut:

1) Bangunan

Persyaratan Umum:
a) Bangunan yang bersih serta dapat mencegah kemungkinan terjadinya
penularan penyakit dan atau kecelakaan.
b) Pembagian ruangan yang jelas sesuai dengan fungsinya. Untuk ruangan
pencucian rambut sebaiknya terpisah atau memiliki sekat yang membatasi
dengan ruang perawatan wajah atau ruang potong rambut.
c) Bangunan tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan tidak
terganggu oleh keadaan di sekitarnya.
Persyaratan Khusus:
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 5 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

a) Lantai kedap air, rata, tidak licin serta mudah dibersihkan.


b) Dinding atau penyekat sebelah dalam rata, berwarna terang, serta mudah
dibersihkan.
c) Langit-langit berwarna terang, mudah dibersihkan dengan tinggi dari
lantai minimal 2,5 meter.
d) Atap kuat dan tidak bocor.
e) Ventilasi
 Ventilasi dapat menjamin pergantian udara ruangan dengan baik
atau luas ventilasi minimal 5% dari luas lantai.
 Bila ruangan dilengkapi dengan fasilitas AC, ventilasi tidak diperlukan.
f) Pencahayaan
 Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup.
 Ruang kerja intensitas minimal 150 lux.
 Tidak menimbulkan kesilauan.
g) Pencegahan Terhadap Serangga dan Tikus
 Ventilasi dilengkapi dengan kawat kasa nyamuk.
 Lubang SPAL di kamar mandi.
 WC dipasang jeruji besi berjarak 1 cm antara satu dengan yang lain.
 Bila menggunakan lemari maka raknya minimal jaraknya dengan
lantai 15 cm.
8) Bak Penampungan Air
 Dibersihkan secara berkala satu minggu sekali.
 Dilengkapi dengan tutup.
9) Saluran Pembuangan Limbah
 Kedap air.
 Dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran 2-3%).
10) Air Bersih
 Tersedia air bersih yang memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis.
 Kuantitasnya mencukupi kebutuhan.
11) Tempat Sampah
 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, kedap air, tahan karat
dan permukaan dalam rata dan diberi tutup.

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 6 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

 Dilengkapi penutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori


tangan.
 Jumlah dan volume sampah disesuaikan dengan produk sampah yang
dihasilkan.
12) Kamar Mandi dan Jamban
 Tersedia kamar mandi dan jamban yang bersih untuk pengunjung.
 Disesuaikan dengan penggunaanya.
13) Tersedia Sarana Pemadam Kebakaran dan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).

b. Cara Mempersiapkan Area Kerja Pencucian Rambut Berdasarkan Prinsip


Sanitasi dan Hygiene pada Salon Kecantikan

Berkenaan dengan kegiatan konsultasi serta mencuci rambut dan kulit


kepala, persiapan area kerja yang harus dilakukan untuk memenuhi standar
Prinsip Sanitasi dan Hygiene adalah:

1) Membersihkan ruangan dan lantai dari debu dan kotoran. Lantai harus
dibersihkan dengan desinfektan agar terhindar dari berkembangbiaknya
kuman.
2) Memeriksa agar ruangan memiliki ventilasi atau penghawaan yang cukup
sehingga tidak pengap dan lembab. Ruangan dengan akses air seperti
ruang pencucian rambut cenderung memiliki kadar kelembaban tinggi,
sehingga dapat digunakan air conditioner, air purifier, atau bahan penyerap
kelembababan.
3) Memeriksa dan menjaga agar ruangan terkena sinar matahari atau memiliki
penerangan yang cukup sehingga tidak lembab. Jika berada pada ruangan
tertutup, perlu untuk memeriksa penerangan dalam ruangan dan
memastikan lampu menyala dengan terang dan baik.
4) Memeriksa aliran listrik untuk menjaga jangan sampai terjadi kebocoran
5) Memeriksa ketersediaan air yang mencukupi dan pembuangan air yang
memadai
6) Menciptakan suasana yang nyaman bagi klien dengan penataan ruang yang
menarik

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 7 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

7) Menyiapkan tempat sampah yang berpedal

2. Penataan Perabot menurut Prinsip Efisiensi dan Kepraktisan Kerja

a. Prinsip Efisiensi dan Kepraktisan Kerja

Efisiensi dan kepraktisan kerja merupakan hal yang menentukan dalam


kelancaran pekerjaan, khususnya menyangkut lama waktu yang digunakan
dalam melaksanakan pekerjaan. Persiapan yang baik, menyangkut kebersihan
dan kelengkapan fasilitas, alat, dan bahan sangat menunjang efektivitas dan
efisiensi kerja.

b. Cara Penataan Perabot

Hal yang sangat menentukan untuk mencapai kondisi kerja yang praktis dan
efisien adalah penataan atau organisasi alat yang digunakan. Prinsip dalam
organisasi perabot dan alat kerja adalah sebagai berikut:
1) Ketersediaan Alat
Kelengkapan alat adalah faktor yang menentukan efisiensi kerja. Agar tidak
perlu bergerak meninggalkan tempat pencucian untuk mengambil alat dan
bahan, sebaiknya alat dan bahan telah disiapkan sebelumnya.
2) Pengelompokan alat
Saat bekerja, alat yang sejenis, dipakai berurutan, atau dipakai dalam
kesempatan yang sama dapat dikelompokkan dan diletakkan berdekatan.
3) Posisi alat
Alat harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau. Jika mengikuti
prinsip organisasi barang, untuk memaksimalkan efisiensi kerja, alat juga
dapat ditempatkan sesuai dengan urutan kerja. Misalnya urutan pencucian
adalah penyampoan – kondisioner – pengeringan, maka urutan peletakkan
alat dalam trolley adalah botol shampo – kondisioner – handuk kering.
4) Keberadaan alat bantu untuk organisasi barang
Agar barang tidak menumpuk atau berceceran, yang selain membuat
lingkungan tidak rapi dan suasana tidak kondusif, dapat digunakan alat
bantu untuk mengorganisasi barang. Trolley dengan rak-rak dan sekat

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 8 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

dapat dijadikan pilihan untuk mengorganisasi peralatan dan lenna,


sekaligus memudahkan menjangkau barang yang dibutuhkan.

3. Persiapan Diri Pribadi Sesuai Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di salon, khususnya


berhubungan dengan proses pencucian rambut, mencakup:

1) profesionalisme layanan
2) penentuan bahan dan kosmetika
3) pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan

b. Persiapan diri Pribadi menurut Prinsip K3

Selain area kerja, peralatan, dan bahan, hal yang juga perlu diperhatikan
dalam kegiatan di salon, khususnya pada kegiatan mencuci rambut, adalah
kebersihan dan hygiene perorangan karyawan. Kebersihan dan kesehatan
karyawan menjadi syarat mutlak untuk menerapkan prinsip Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), karena tidak hanya menyangkut kesehatan karyawan
yang bersangkutan, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan pelanggan.

Hygiene perorangan adalah suatu ilmu pengetahuan tentang usaha-usaha


kesehatan perorangan untuk dapat melindungi, memelihara kesehatan diri
sendiri serta memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan dan mencegah
timbulnya penyakit. Menurut Prihantina & Indaryani (2013), tindakan hygiene
personal pada usaha salon adalah bertujuan untuk

1) Meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.


2) Memelihara kebersihan seseorang.
3) Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
4) Mencegah penyakit.
5) Membudayakan personal hygiene pada karyawan usaha salon.

Selanjutnya dalam Prihantina & Indaryani (2013), disebutkan bahwa syarat


kesehatan yang harus dimiliki para karyawan dan para pegawai salon (perias
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 9 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

dan para asisten, pemangkas rambut (barber), kapster, dan lain-lain,


termasuk di dalamnya asisten pencuci rambut) adalah sebagai berikut ():

1) Bebas dari penyakit menular dan penyakit kulit


2) Setiap karyawan harus memeriksakan diri secara berkala atau sedikitnya
satu kali setahun.

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Nomor HK.01.01/BI.4/4051/2011, hal yang perlu diperhatikan pada karyawan
adalah:

1) Karyawan harus berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan


sehat dari dokter.
2) Memiliki ijazah nasional dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai
kriteria salon.
3) Memahami dan menerapkan etika profesi sebagai karyawan salon.
4) Memakai pakaian kerja yang bersih, rapi dan utuh.

Dalam penerapan Prinsip K3 tersebut, sebelum melaksanakan tugasnya,


persiapan pribadi yang harus dilakukan antara lain:

1) Memastikan kebersihan tubuh, gigi, rambut, dan mulut


2) Menjaga bau badan dan bau mulut
3) Menggunakan riasan wajah yang sederhana
4) Menggunakan tata rambut yang sederhana, praktis, dan rapi
5) Mengenakan pakaian bersih, sopan, dan tidak mengganggu pekerjaan
6) Mengenakan sepatu karet atau sepatu kerja dengan tinggi hak tidak lebih
dari 3 cm
7) Tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan, bahkan sebaiknya tidak
memakai jam tangan karena akan mengganggu penyampoan dan mungkin
akan rusak terkena air.
8) Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
9) Sesuai etika profesionalitas, karyawan juga harus menampilkan ekspresi
wajah yang ramah dan bersikap sopan dan lemah lembut, dalam berbicara
jelas baik dan benar

4. Persiapan Alat dan Lenna Sesuai Prinsip K3 dalam Mencuci Rambut


Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 10 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

a. Alat dan lenna dalam mencuci rambut mencakup:


No Nama Alat Spesifikasi Kegunaan
1 Tempat pencucian Terdiri atas kursi dan Tempat mencuci rambut
rambut basin yang terpisah atau pelanggan
kursi yang sudah
dilengkapi dengan basin
untuk pencucian rambut
2 Kran air dan sprayer Kran dengan suhu yang Mengalirkan air ke
dapat disetel dan sprayer rambut pelanggan
dengan tingkat
semprotan air yang dapat
disetel
3 Trolley Tiang penyangga dari Tempat meletakan alat
crome stell, dapat dan bahan kosmetik
didorong dan ditarik
sesuai kebutuhan
4 Aplikator (minimal 2 Botol kecil dengan Menempatkan shampo
buah) aplikator pada bagian dan kondisioner
kepala
5 Sisir Sikat Bahan dari plastic, Untuk menyikat
bertangkai rambut pada saat
bergigi rapat dan banyak penyampoan
seperti sikat bertangkai
6 Sisir Besar Untuk menyisir rambut
Bahan dari plastik,
sebelum dan sesudah di
bertangkai
sampo
bergigi besar dan jarang
7 Sisir Garpu Bahan dari plastic,bagian Untuk menyisir rambut
belakang sisir panjang yang kusut setelah
dan meruncing bersampo
8 jepit bebek/jepit bergigi Bahan dari plastic Untuk menjepit rambut
Dengan perkuat
9 Handuk Kecil Kain handuk (terry cloth) Untuk menutupi kerah
berbahan katun baju sebelum di pasang
berukuran kecil (35x64 cape pada penyampoan
cm), warna putih serta untuk membungkus
kepala dan
mengeringkan rambut
pelanggan yang basah
setelah dicuci
10 Cape Bahan dari kain tahan air. Untuk menutupi tubuh
Bentuk persegi atau dan pakaian pelanggan
membulat yang terbuka dari cipratan air
di bagian belakang
dengan lubang lingkaran
di bagian tengah, bagian
leher ada kerah tinggi

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 11 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

b. Prinsip K3 dalam Persiapan Alat dan Lenna

Untuk kegiatan mencuci rambut, syarat standar minimal kebutuhan peralatan


yang memenuhi Standar K3 adalah:

1) penggunaan peralatan seperti kursi, meja/basin pencucian yang bersih

2) Penggunaan bahan (lenan) yang bersih dan steril

3) Penggunaan air yang bersih dan mencukupi serta adanya saluran


pembuangan yang memadai.

Untuk menjamin kebersihan dan kesehatan pelanggan, alat-alat salon perlu


untuk disterilisasi. Sterilisasi diartikan sebagai suatu tindakan untuk
mensucihamakan suatu benda dengan membunuh bibit penyakit yang
terdapat pada benda tersebut. Sterilisasi dapat dilakukan dengan:

1) Sterilisasi berdasarkan ilmu fisika


a) Panas lembab
Sterilisasi dengan panas lembab dapat dilakukan pada alat-alat yang
terbuat dari logam atau gelas. Teknik ini dilakukan dengan cara
merebus peralatan dalam air mendidih (100o C) atau mengukus
peralatan selama 20 menit. Sebagai sterilisator, dapat digunakan
panci dan pengukus atau sterilisator khusus yang dipanaskan dengan
membakar spiritus atau dengan listrik.
b) Panas kering
Sterilisasi dengan panas kering dapat dilakukan dengan:
 Membakar
Dilakukan pada alat-alat yang terbuat dari logam atau keramik
 Memanggang
Dilakukan pada alat-alat yang terbuat dari logam atau keramik
serta tenunan (handuk, penutup rambut, dan sebagainya)
setelah dibungkus dalam kertas dan dipanggang dalam oven.
Pemanggangan akan mencoklatkan kertas, tetapi tidak
membakar tenunan. Teknik ini tidak disarankan untuk pisau
cukur dan gunting, karena akan membuat alat menjadi tumpul.
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 12 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

 Menyeterika
Dilakukan pada bahan tenunan seperti handuk dan sebagainya.
Teknik ini paling disarankan untuk bahan tenunan karena mudah
dan tidak beresiko menghanguskan bahan.
c) Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan dilakukan dengan saringan keramik (berkefeld) atau
porselen (Chamberland)
d) Penyinaran (radiasi)
Penyinaran dilakukan dengan sinar ultraviolet (sinar gamma)

2) Sterilisasi dengan zat kimia


Sterilisasi dengan zat kimia dilakukan dengan teknik:
a) Perendaman (wet sanitizing)
Dalam teknik ini, digunakan larutan zat kimia yang dapat mematikan
bibit penyakit seperti larutan alcohol 70%, ammonium kuartenar,
klorheksidin (Savlon) povidone-yodium (betadine), dan formalin.
Peralatan direndam dalam larutan yang ditempatkan pada
ditempatkan dalam wadah khusus yang disebut wet sanitizer. Teknik
ini tidak disarankan untuk diterapkan pada alat-alat yang terbuat dari
besi, karena akan membuatnya berkarat.
b) Penguapan (fuming)
Dalam teknik ini, digunakan larutan zat kimia yang dapat mematikan
bibit penyakit yang diletakkan dalam alat sterilisator khusus
(fumigant) untuk menguapkan zat tersebut. Alat yang dapat
disterilisasi dengan teknik ini adalah alat yang terbuat dari kain, karet,
atau plastik. Seperti juga teknik wet sanitation, teknik ini tidak
disarankan digunakan pada alat dari besi.

Tergantung pada kepekatannya, suatu larutan dapat dipakai untuk tujuan


sterilisasi, sebagai desinfektan, atau sebagai antiseptik.

5. Bahan dan Kosmetika pada Pencucian Rambut

Bahan yang digunakan pada pencucian rambut mencakup:


Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 13 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

No Nama Alat Spesifikasi Kegunaan


1 Shampo - Sesuai dengan Untuk membersihkan
kondisi kepala dan kulit kepala dan rambut
rambut
- Berbentuk cairan dan
berbusa
2 kondisioner - Sesuai dengan - Mengkondisikan
kondisi kepala dan rambut agar nudah
rambut diatur sesudah
- Berbentuk penyampoan
cairan/krim - Melembutkan rambut
3 Hair tonic Berbentuk cairan - Untuk menyuburkan
rambut.
- Mencegah kerontokan.
- Menyegarkan kulit
kepala dan rambut
4 Tissue/kapas Lapisan tipis kapas Untuk mengoleskan hair
atau tissue kecantikan tonic pada kulit kepala

3) Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja

1. Menyiapkan area kerja sesuai dengan jenis pelayanan dengan memenuhi


prinsip sanitasi dan hygiene
2. Menata perabot sesuai prinsip efisiensi dan kepraktisan kerja
3. Melakukan persiapan pribadi sesuai Peraturan K3 kesehatan, keselamatan
kerja mengacu pada etika profesi
4. Menyiapkan alat dan lenna sesuai kebutuhan pencucian rambut dan
memenuhi prinsip kesehatan dan keamanan kerja
5. Menyiapkan bahan dan kosmetik sesuai dengan kebutuhan dalam keadaan
baik dan bersih
4) Sikap kerja yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja

1. Harus cermat, teliti, dan rapi, dan bersih dalam mempersiapkan area kerja,
alat, lenna, dan bahan kosmetik
2. Harus rapi, efisien, praktis, dan bersih dalam menata perabot kerja
3. Harus rapi, bersih, dan berpenampilan sopan dalam mempersiapkan diri
pribadi

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 14 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB III
MENDIAGNOSA KULIT KEPALA DAN RAMBUT

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mendiagnosa Kulit Kepala dan


Rambut

1. Etika Pelayanan Pelanggan

Hal pertama yang harus dilakukan sesuai dengan etika pelayanan pelanggan
adalah mempersilakan pelanggan untuk duduk pada tempat yang sudah
disediakan. Langkah ini merupakan tahap yang menentukan karena memberikan
kesan (first impression) mengenai karyawan yang bersangkutan dan pelayanan
yang akan dijalani. Oleh karena itu, penting untuk memperlakukan pelanggan
dengan ramah, sopan, dan bersahabat.

Diagnosa kulit kepala dan rambut tidak dilakukan di area pencucian, tetapi dapat
di area salon (ruang kaca) atau ruang konsultasi (jika ada).

Tempat untuk melakukan diagnosa kondisi rambut dan kulit kepala harus
memenuhi syarat:

a. Bersih
b. Memiliki penerangan cukup

Karyawan dapat menarikkan kursi, mempersilakan pelanggan duduk, kemudian


menanyakan kebutuhan pelanggan.

2. Konsultasi Pelanggan

a. Tujuan Konsultasi

Konsultasi dan komunikasi dengan pelanggan sebelum memulai pencucian


rambut bertujuan sebagai tahap awal dalam diagnosis kondisi kulit kepala
dan rambut, sehingga dapat menentukan metode dan bahan kosmetik yang
tepat untuk digunakan pada pencucian rambut.

Beberapa klinik kecantikan rambut, khususnya yang bersifat medis, memiliki


alat khusus untuk dapat melakukan diagnosis kondisi rambut dan kulit kepala
yang tepat. Pada salon kecantikan, diagnosa yang dilakukan terbatas pada
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 15 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

jenis serta kondisi rambut dan kulit kepala, serta penanganan permasalahan
kelainan rambut dan kulit kepala ringan seperti kerontokan dan ketombe.
Salon kecantikan tidak perlu untuk melakukan diagnose dan tindakan medis
untuk kasus-kasus kulit kepala dan rambut berat.

Tujuan dari penataan rambut agar tercapai dengan sempurna, perlu


melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pelanggan. Karena cara ini
akan dapat memuaskan kedua belah pihak baik bagi penata rambut maupun
pelanggan itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut maka etika konsultasi
dan komunikasi adalah suatu hal yang amat penting dipahami oleh penata
rambut. Di samping itu etika akan selalu berhubungan dengan bagian dalam
diri, karenanya para penata rambut haruslah dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Dengan
demikian penguasaan etika konsultasi dalam melakukan komunikasi akan
memancarkan kepribadian yang menarik.

Sedangkan konsultasi, berarti memberikan sesuatu yang berharga, mencari


solusi dari suatu permasalahan dan menambah/memperbaiki dari yang telah
ada menjadi lebih sempurna atau lebih baik dari sebelumnya.

Seiring dengan uraian di atas, jelaslah bahwa ada beberapa hal penting yang
harus dimiliki oleh penata rambut dalam melakukan komunikasi dan
konsultasi.

b. Tatacara Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Mempersilakan pelanggan duduk pada tempat yang sudah disediakan
2) Menanyakan keperluan dan kebutuhan pelanggan
3) Menanyakan riwayat atau kondisi rambut pelanggan yang diketahui
Konsultasi harus dilakukan dengan sopan dan ramah, tetapi tetap jelas. Detail
riwayat atau kondisi rambut dan kulit kepala juga dapat ditanyakan, termasuk
gangguan atau kelainan yang dialami. Beberapa aspek yang berhubungan
dengan kesehatan kepala, misalnya kulit kepala yang sensitif, rasa
pusing/sakit kepala, pengecilan pembuluh darah, riwayat penyakit ayan dan
stroke, dan sebagainya juga dapat ditanyakan, karena hal ini dapat

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 16 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

mempengaruhi metode pencucian rambut. Sebagai contoh, untuk pelanggan


yang rentan merasa sakit/pusing karena gejala penyempitan pembuluh darah
di kepala, disarankan tidak dikeramas menggunakan air dingin dan dipijat.

3. Persiapan Pelanggan

Setelah melakukan konsultasi, persiapan pelanggan yang selanjutnya sebelum


melakukan penyampoan mencakup:

1) Melakukan penyisiran rambut dengan sisir bergigi besar untuk


menghilangkan rambut yang kusut
2) Melakukan penyikatan rambut dengan menggunakan sisir sikat untuk
dengan memenuhi teknik dan prosedur yang benar untuk melepas rambut
yang seharusnya sudah rontok dan untuk menstimulasi kulit kepala.
3) Melakukan analisa kondisi serta kelainan kulit kepala dan rambut dengan
teknik wawancara, observasi, dan perabaan
4) Mencatat hasil analisa pada data pelanggan
5) Mempersilakan pelanggan untuk pindah ke tempat pencucian rambut

4. Teknik Penyisiran

Sebelum melakukan diagnosis kondisi kulit kepala, sebaiknya rambut disisir dan
disikat. Penyisiran dilakukan untuk menghilangkan rambut kusut dengan sisir
bergigi besar. Penyisiran dengan sisir bergigi besar dilakukan sebagai
pendahuluan sebelum melakukan penyikatan dengan sisir sikat, untuk mengurai
rambut yang kusut dan mengurangi resiko tercabutnya akar rambut.

Metode penyisiran adalah sebagai berikut:

a. Mencuci tangan dengan sabun dan hand-sterilizer sebelum bekerja

b. Melepaskan jepit rambut dan ikat rambut pada tamu

c. Menggunakan sisir bergigi besar, rambut disisir perlahan mulai dari bagian
bawah rambut untuk mengurai kekusutan. Secara bertahap, titik awal

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 17 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

penyisiran bergerak ke atas jika kekusutan rambut di bagian bawah sudah


berkurang. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerontokan.

5. Teknik Penyikatan

Setelah bagian-bagian yang sangat kusut diurai dengan penyisiran, langkah


berikutnya adalah melakukan penyikatan rambut. Menyikat rambut sebelum
diagnosis dan pencucian bertujuan untuk:

a. Menghilangkan kekusutan rambut


b. menghilangkan ketegangan-ketegangan otot di kepala
c. mengangkat kotoran dan debu
d. membantu mengaktifkan kelenjar dan memperlancar peredaran darah.
e. Menghilangkan kekusaman rambut

Terdapat dua teknik penyikatan rambut sebelum pencucian, yang dibedakan


menurut konteks atau tujuan penyikatan, yakni:

a. Penyikatan pertama

Penyikatan pertama dikerjakan saat melakukan dryscalp treatment


(perawatan kulit kepala secara kering)

Teknik ini dilakukan dengan prosedur:

a. Rambut dibagi menjadi dua bagian secara merata, mulai dari depan
hingga ke belakang tengah kuduk leher

b. Rambut yang telah dibagi dijepit di kiri dan kanan kepala dengan klem

c. Pengerjaan dilakukan per bagian. Setiap 1-2 cm, rambut diambil


segenggam dan dipegang dengan tangan kiri, diarahkan ke atas.

d. Sikat diletakkan pada pangkal rambut pada pangkal rambut dekat kulit
kepala dengan tangan kanan

e. Rambut disikat ke arah ujung rambut

f. Rambut dapat disikat beberapa kali (sekitar tiga) di daerah yang kusut

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 18 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

g. Setelah gangguan teratasi, sampirkan rambut yang telah rapi ke bagian


depan bahu dan lanjutkan ke bagian lain.

Teknik ini tidak disarankan dilakukan dalam keadaan sebagai berikut:

1) Sebelum proses pengeritingan rambut

2) Sebelum pengecatan rambut

3) Jika ada luka-luka di kepala

b. Penyikatan kedua

Penyikatan jenis ini dilakukan sebelum pengeritingan rambut. Prosedurnya


adalah sebagai berikut:

1) Penyisiran dilakukan dimulai dari bagian belakang kepala

2) Penyisiran/penyikatan dilakukan sedikit demi sedikit mulai dari ujung


rambut, lantas menanjak ke arah pangkal rambut sampai dekat kulit
kepala

3) Setelah kekusutan pada bagian belakang hilang, dapat berpindah ke


bagian samping kiri atau kanan kepala

4) Penyisiran tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa.

Sambil melakukan penyikatan, terapis juga dapat mengamati keadaan kulit dan
rambut guna mendiagnosis jenis kulit kepala dan rambut serta kelainan yang
ada. Hal ini akan menjadi dasar bagi langkah selanjutnya, mulai dari pemilihan
kosmetik yang tepat, hingga penilaian kesesuaian jenis rambut untuk langkah
perawatan tertentu.

6. Kondisi Kulit Kepala

a. Anatomi dan Fisiologi Kulit Kepala

b. Kondisi Kulit Kepala

Cara untuk mendiagnosa kondisi kulit kepala adalah dengan diraba atau
disentuh. Secara umum, terdapat tiga tipe kulit kepala yang dapat dikenali
berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 19 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

1) Kulit Kepala Normal


Kulit kepala normat memiliki karakteristik:
a) kelenjar palit bekerja dengan normal.
b) Dapat menghasilkan sebum atau minyak untuk melumasi kulit kepala
dan rambut dengan normal.
c) kulit kepala kelihatan bersih
d) tidak berminyak
e) tidak bersisik
f) tidak kering
2) Kulit Kepala Kering
Kulit kepala kering memiliki karakteristik:
a) Kelenjar palit kurang giat bekerja
b) Kurang menghasilkan sebum untuk melumasi kulit kepala dan rambut
c) Terlihat kering dan kusam
d) Kulit kepala bersisik
3) Kulit Kepala Berminyak
Kulit kepala berminyak memiliki karakteristik:
a) kelenjar palit sangat giat bekerja
b) menghasilkan sebum secara berlebihan
c) kulit kepala selalu terlihat basah dan lengket
d) kulit kepala sangat mudah kotor
c. Kelainan Kulit Kepala
Kelainan kulit kepala antara lain:
a. Sindap kering (Pityriasis Sicca)
Terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung sangat
cepat sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik.
b. Sindap basah (Pityriasis Steodeos)
Merupakan kelainan kulit yang menahun ditandai dengan terjadi bercak-
bercak yang berwarna kelabu karena penumpukan zat tanduk.
c. Kurap (Tinea Capitis)
Kelainan ini terjadi karena infeksi jamur. Dapat menyebabkan rambut
mudah patah dan getas antara akar dan batang rambut.

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 20 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

d. Kadas (Tinea Favasa)


Disebabkan infeksi jamur tertentu, gejalanya adalah terbentuknya
keropeng-keropeng (crustak). Kadas atau favas dapat menyebabkan
kebotakan permanen.
e. Cutis Vertitis Gyrata
Kulit kepala berlipat-lipat sehingga menimbulkan gambaran seperti papan
gilasan. Kelainan ini disebabkan kulit kepala terlalu luas dan tebal, karena
jaringan ikat di bawah kulit sangat jarang sehingga kulit tidak sempurna.
f. Ros kepala (Dermatitis Seborrhoica)
Terjadi karena peradangan menahun, kulit menjadi merah dan tertutup
sisik. Sisik ini dapat berlemak, basah atau kering.
g. Kebotakan (Alopecia)
Kebotakan disebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut dapat
terjadi sewaktu masa katagen/peralihan atau masa anagen/siklus
pertumbuhan rambut. Ada dua jenis kebotakan (alopecia), antara lain:
a) Botak merata (Alopecia Symtomatica)
Botak merata terjadi karena kerontokan rambut secara mendadak dan
merata pada masa siklus peralihan, misalnya setelah mengindap
penyakit yang disertai demam tinggi, karena penyakit yang menahun,
setelah kehamilan, mengalami reaksi alergi yang hebat, setelah
mengalami goncangan jiwa, atau karena keadaan gizi buruk.
Kerontokan rambut secara berlebihan terjadi karena kerusakan papil
rambut. Setelah keadaan papil rambut pulihm pertumbuhan rambut
akan kembali membaik.
b) Botak lingkaran (Alopecia Areata)
Kondisi yang juga sering disebut pelade ini merupakan kondisi
menipis atau rontoknya rambut pada daerah-daerah tertentu
sehingga menimbulkan kondisi kulit kepala pitak/botak pada sebagian
kepala. Daerah yang tidak berambut batasnya jelas, kulitnya tipis,
bersih, mengkilat tanpa adanya ujung patahan rambut. Alopecia ariata
kadang-kadang jelas dan kadang- kadang tidak diketahui. Jenis

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 21 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

kelainan ini dapat sembuh, namun dapat juga memburuk sehingga


mengakibatkan kondisi alopecia totalis.
c) Botak menyeluruh (Alopecia Universal)
Terjadi karena kerontokan rambut menyeluruh, sehingga semua
rambut kepala rontok.
d) Alopecia Seborrhoica
Terjadi karena akibat siborrhoe kulit kepala. Kerontokan rambut
terjadi secara menahun dan merata, mulai dari daerah pelipis, dahi
dan puncak kepala, sehingga hanya di daerah belakang kepala dan di
atas telinga yang tersisa rambut. Kadang-kadang seluruh kepala
menjadi botak, biasanya terjadi pada laki-laki.
e) Alopecia Cicatrizata atau Pseudopelade Brocq
Terjadi karena peradangan, kemudian menjadi jaringan parut yang
tidak berambut lagi.
h. Alergi
Merupakan perubahan reaksi tubuh yang diakibatkan oleh kontak dengan
zat tertentu. Reaksi alergi yang berlangsung di kulit kepala dapat juga
disebabkan karena penggunaan kosmetika.
7. Kondisi Rambut

a. Anatomi dan Fisiologi Rambut


b. Kondisi Rambut

Seperti juga kulit kepala, rambut dapat dibagi menjadi jenis normal, kering,
dan berminyak. Biasanya jenis kulit kepala cenderung sinkron dengan jenis
rambut, misalnya orang dengan kulit kepala normal memiliki jenis rambut
normal, orang dengan kulit kepala kering memiliki rambut kering, dan orang
dengan kulit kepala berminyak memiliki rambut berminyak. Akan tetapi, pada
beberapa kasus, kondisi tersebut dapat berbeda jika terjadi perubahan
kondisi rambut karena perlakuan yang tidak sesuai, misalnya salah memilih
jenis perawatan rambut, salah melakukan prosedur perawatan dan penataan
rambut, serta terjadi maslah kelainan rambut.

Di luar ketiga jenis rambut tersebut, terdapat jenis keempat yakni jenis
rambut glassy.
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 22 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

Adapun jenis dan karakter tiap jenis rambut adalah sebagai berikut:

1) Rambut normal

2) Rambut kering

3) Rambut berminyak

4) Rambut glassy’

c. Jumlah Rambut

Secara garis besar, menurut warnanya, rambut dapat digolongkan menjadi


empat tipe, yakni pirang (blonde), coklat (brown), hitam (black), dan merah
(red). Warna rambut ditentukan oleh genetika, yakni berhubungan dengan
ras seseorang. Warna rambut berpengaruh pada jumlah rata-rata, tekstur
(kasar dan halusnya rambut), serta usia/tingkat penuaan (aging rate).

1) Blonde: 140.000 helai

2) Brown: 110.000 helai

3) Hitam: 108.000 helai

4) Merah: 90.000 helai

d. Kelainan rambut

Jenis-jenis penyakit atau kelainan yang dapat diidap rambut antara lain:
1) Kelainan karena infeksi jamur (Tinea Cipitis)
Di batang rambut, jamur dapat tumbuh hanya pada permukaan saja
(ectothrix) atau menyusup ke dalam kulit rambut (endothrix). Zat tanduk
menjadi rusak dan rambut mudah patah. Pada piedra (Thchosporasis
Nodosa) jamur membuat kutikula rambut, tumbuh secara melingkar
dengan membentuk simpul-simpul yang berwarna hitam atau kelabu,
keras dan tidak dapat ditarik lepas.
2) Infeksi karena serangga (Pediculosis Capitis)
Disebabkan oleh kutu kepala, karena kontak langsung. Pembasmian kutu
kepala ini dilaksanakan dengan DDT atau gamesakan 1-2% dicampur
dengan talk, xylol, gensil, gensoat, eurax. Telur kutu kepala dapat

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 23 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

dilepaskan dari rambut dengan membasmi rambut dengan larutan cuka


pekat, biarkan semalam kemudian dicuci dan disisir dengan sisir serit.
3) Kelainan rambut karena kerusakan zat tanduk, terdiri dari:
a) Rambut pecah atau bercabang (Trichoptilosis)
Ujung-ujung rambut terbelah secara memanjang, kelainan ini dapat
terjadi secara terus menerus, kurang gizi atau pemakaian kosmetika
rambut yang terlalu keras.
b) Penyakit mutiara (Trichorrhexis Nodosa)
Pada batang rambut terdapat bagian-bagian yang menebal, sehingga
rambut menjadi rapuh dan mudah patah. Penyebabnya pemakaian
sikat yang keras, dan pencucian rambut yang tidak bersih.
5) Keterampilan yang Diperlukan dalam Mendiagnosa Kulit Kepala dan
Rambut

1) Mempersilakan pelanggan duduk pada tempat yang sudah disediakan

2) Melakukan konsultasi dengan pelanggan

3) Menyiapkan pelanggan untuk melakukan penyampoan

4) Melakukan penyisiran rambut dengan sisir bergigi besar untuk menghilangkan


rambut yang kusut

5) Melakukan penyikatan rambut dengan menggunakan sisir sikat untuk dengan


memenuhi teknik dan prosedur yang benar untuk melepas rambut yang
seharusnya sudah rontok dan untuk menstimulasi kulit kepala.

6) Melakukan analisa kondisi serta kelainan kulit kepala dan rambut dengan teknik
wawancara, observasi, dan perabaan

7) Mempersilakan pelanggan untuk pindah ke tempat pencucian rambut

6) Sikap kerja dalam Mendiagnosa Kulit Kepala dan Rambut

1. Ramah, sopan, komunikatif, dalam mempersilakan pelanggan untuk duduk di


tempat yang sudah disediakan dan pindah ke tempat pencucian rambut
2. Ramah, sopan, dan jelas dalam melakukan konsultasi dengan pelanggan
3. Cermat, teliti, dan memperhatikan SOP dalam menyisir dan menyikat rambut
4. Harus teliti, cermat, analitis, dan tepat dalam menganalisa kondisi serta
kelainan kulit kepala dan rambut
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 24 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB IV
MELAKSANAKAN PENYAMPOAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Penyampoan

1. Jenis Kosmetik Shampo

Menurut wujudnya, shampoo dapat dibagi menjadi:

1) Shampo krim (cream shampoo)


2) Shampo cair (liquid shampoo)
3) Shampo bubuk (powder dry shampoo)

Sedangkan menurut kandungannya, shampoo dapat dibagi menjadi:

a. Egg Shampoo

Shampo dengan kandungan protein (zat putih telur), cocok untuk rambut
kering, rontok, dan rambut sesudah proses pengecatan

b. Cream shampoo

Shampo dengan kandungan bahan-bahan yang mengandung minyak


sehingga memberikan lebih banyak moisturizer bagi rambut. Karena sifatnya
yang lebih melembutkan dan mengilapkan rambut, shampoo jenis ini cocok
digunakan bagi rambut bertipe normal cenderung kering.

c. Lemon shampoo

Shampo dengan kandungan banyak deterjen atau zat yang dapat melarutkan
minyak, sehingga dapat mengangkat minyak dari kulit kepala dan rambut.
Karenanya, shampoo jenis ini cocok digunakan untuk rambut berminyak.

d. Medicated shampoo

e. Antiseptic champoo

f. Powder dry shampoo


Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 25 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

g. Liquid dry shampoo

h. Color shampoo

Pemilihan jenis bahan kosmetik rambut seperti shampoo dan kondisioner sangat
tergantung pada hasil diagnosis kondisi rambut dan kulit kepala. Berikut
disampaikan jenis-jenis shampoo yang sesuai untuk berbagai kondisi rambut dan
kulit kepala.

a. Rambut normal

Untuk rambut normal, bisa menggunakan berbagai jenis shampo, tetapi


sebaiknya menggunakan shampoo untuk kulit normal atau shampoo krim
dengan kandungan moisturizer sedang. Shampoo yang mengandung terlalu
banyak deterjen dapat membuat kulit dan rambut menjadi kering, sedangkan
shampoo untuk kulit kering akan membuat rambut lepek.

b. Rambut kering

c. Rambut berminyak

Rambut berminyak tidak cocok untuk shampoo yang mengandung banyak


moisturizer dan protein seperti egg shampoo. Untuk jenis rambut ini,
shampoo yang dipakai harus yang mengandung deterjen atau dapat
melarutkan minyak, seperti shampo lemon.

Demikian pula untuk perawatan setelah pencucian, rambut berminyak tidak


dapat menggunakan balsam dan kondisioner berbahan dasar protein, minyak,
lilin, atau gliserin karena bahan tersebut akan tertinggal pada kutikula rambut
dan membuat rambut makin berminyak.

Kondisioner yang cocok untuk rambut jenis ini adalah kondisioner jeruk
nipis/lemon (lime/lemon conditioner) dan kondisioner asam sitrat (citric acid
rinse). Jenis ini dapat meringkas pori-pori kurit kepala, sehingga mengurangi
produksi minyak. Selain itu, kondisioner yang bersifat asam dapat

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 26 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

mengencangkan kutikula rambut sehingga rambut akan lebih mudah dibentuk


setelah kering.

d. Rambut berwarna

e. Kulit kepala sensitif

f. Kondisi kesehatan khusus:

 Kulit kepala bermasalah

 Pasien/orang yang kepalanya tidak boleh disiram

2. Cara Mempersiapkan Bahan Kosmetik

Cara mempersiapkan bahan kosmetik adalah sebagai berikut:

a. Menentukan jenis shampoo dan kondisioner yang sesuai dengan kondisi kulit
kepala dan rambut berdasarkan hasil diagnosis

b. Menempatkan shampoo dalam botol aplikator atau cawan dengan banyak


sesuai dengan kebutuhan

Shampo cair (liquid) dapat dicairkan lagi dengan air dengan perbandingan 1:3
atau menurut takaran yang tertera pada kemasan, sehingga tidak terlalu
alkalis. Pencairan shampoo memiliki beberapa keuntungan seperti:

 Mengurangi efek buruk shampoo berkonsentrasi tinggi seperti


membuat rambut cepat kering, ujung bercabang, serta mudah rusak
dan rontok

 Pembagian shampoo akan lebih rata dan sama banyak pada saat
dituangkan ke atas kepala

 Lebih menghemat waktu kerja

 Lebih ekonomis

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 27 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

3. Persiapan Penyampoan

Penyampoan dilakukan setelah diagnosis kondisi kulit kepala dan rambut serta
analisis kebutuhan pelanggan berdasarkan hasil diagnosis. Prosedur persiapan
pelanggan sebelum penyampoan adalah:

a. Memakaikan handuk dan cape menutupi bahu pelanggan

Dalam pencucian rambut, perlu untuk memasangkan tiga lapis lenan di bahu
pelanggan yakni lapisan handuk di atas bahu, dilanjutkan dengan cape, dan
handuk lagi.

Pemakaian handuk di bawah cape adalah untuk mencegah rasa gatal akibat
sentuhan langsung antara cape yang berbahan plastik dengan kulit
pelanggan. Sedangkan handuk di atas cape bertujuan untuk mengeringkan
air yang terpercik ke wajah pelanggan. Sisi bagian atas handuk ketiga harus
dipastikan membungkus tepi leher (dapat dimasukkan ke leher cape) untuk
mencegah agar air tidak membasahi kerah baju pelanggan.

b. Mempersilakan pelanggan untuk duduk di kursi penyampoan

Karyawan harus memastikan pelanggan duduk dengan nyaman. Kepala


pelanggan dibaringkan di basin penyampoan dengan tumpuan leher. Kuduk
leher harus berada tepat di sebelah dalam tempat cuci rambut.

c. Memeriksa persediaan air

Air harus tersedia cukup, sebaiknya dengan suhu dan tekanan yang dapat
disetel. Sebelum pencucian, perlu dilakukan tes suhu dan tekanan air yang
disesuaikan dengan kenyamanan pelanggan.

d. Memeriksa bahan kosmetik

Sebelum penyampoan, perlu untuk memilih dan menyiapkan kosmetik seperti


shampoo dan kondisioner yang disesuaikan dengan kondisi kulit kepala dan
rambut berdasarkan hasil diagnosis. Kosmetik ditempatkan pada botol

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 28 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

aplikator atau cawan dalam jumlah yang mencukupi dan diletakkan pada
tempat yang mudah dijangkau.

4. Teknik Penyiraman Rambut

Sebelum mengaplikasikan shampo, terlebih dahulu rambut harus disiram hingga


rata dan basah. Untuk membasahi rambut, perlu untuk mengikuti prosedur
sebagai berikut:

a. Sebaiknya menggunakan air bersuhu hangat untuk mempercepat pelarutan


lemak dan kotoran pada rambut.
b. Sebelum menyiramkan air ke kepala pelanggan, karyawan harus terlebih
dahulu mengecek suhu air dan tekanan dengan mengarahkan kepala shower
ke dasar basin untuk menyemprot tangan karyawan
c. Setelah suhu dan tekanan dirasa cukup, langkah selanjutnya adalah
mengarahkan kepala shower ke kepala pelanggan dan menanyakan
kenyamanan suhu dan tekanan air pada pelanggan. Jika dirasa cukup,
penyiraman bisa dilanjutkan
d. Rambut disiram hingga rata dan basah

5. Teknik Penyampoan

Penyampoan dilakukan dengan metode sebagai berikut:

a. Shampoo diberikan sepajang garis rambut bagian muka, lantas ke bagian


belakang kedua telinga, dilanjutkan ke bagian belakang, kemudian bagian
atas kepala. Shampoo harus didistribusikan dengan merata.

b. Selama pengaplikasian shampoo, tangan kiri mengusap-usap shampoo hingga


berbusa.

6. Teknik Menggosok Rambut pada Penyampoan

Pada saat penyampoan, dapat juga dilakukan massage (pengurutan) ringan


sembari menggosok rambut. Gerakan massage dapat menstimulasi peredaran
darah pada kulit kepala sehingga mengurangi gejala sakit kepala ringan,

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 29 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

mencegah kerontokan, dan memperkuat akar rambut. Massage hanya dilakukan


secara ringan oleh telapak ujung-ujung jari dan tidak boleh digaruk.

Gerakan massage dilakukan dengan urutan:

a. Gerakan mengusap (Effleurage) sekaligus meratakan kosmetika shampoo


pada seluruh kulit kepala dan rambut.

b. Gerakan zigzag dengan ujung jari dan kedua tangan pada seluruh kulit kepala
secara vertikal dan harizontal

c. Gerakan melingkar (rotasi) yang dilakukan sepanjang garis rambut (hairline)


dimulai pada bagian muka, dilakukan oleh kedua tangan. Tangan kiri
melakukan pengurutan mulai dari tengah kepala ke arah telinga kiri,
sedangkan tangan kanan mengerjakan bagian kanan kepala.

d. Gerakan menggosok bagian belakang telinga

e. Gerakan menggosok bagian belakang kepala dan kuduk leher dengan terlebih
dahulu mengangkat kepala pelanggan dan menahannya dengan satu tangan.
Tangan kiri menggosok belakang telinga kiri hingga tengah belakang kepala
sementara kepala ditahan oleh tangan kanan, sedangkan tangan kanan
menggosok bagian kepala kanan sementara kepala ditahan oleh tangan kiri.

f. Gerakan rotasi hair line (di garis rambut) di lanjutkan pada seluruh kepala

g. Gerakan terakhir mengusap kembali seluruh rambut seperti gerakan pertama

Pengurutan kepala (massage) tidak perlu dilakukan pada kondisi seperti berikut:

 Sebelum pengeritingan rambut


 Sebelum pengecatan atau pewarnaan rambut
 Sebelum bleaching (pemudaan warna rambut)
 Jika kepala atau kulit kepala sangat perasa (sensitive), sehingga
pengurutan mungkin akan menimbulkan efek negatif bagi pelanggan

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 30 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Penyampoan

1. Memilih shampo sesuai dengan kondisi kulit kepala dan rambut

2. Menempatkan shampo pada botol aplikator atau cawan sesuai dengan jenis
shampo yang digunakan

3. Menyiapkan kondisioner dalam botol aplikator secukupnya

4. Menyiram rambut dengan air hangat/dingin sampai rata dan basah

5. Mendistribusikan shampo yang telah disiapkan ke seluruh rambut hingga merata

6. Menggosok rambut yang telah diberi shampo dengan teknik yang sesuai

7. Mempersiapkan rambut sesuai dengan dengan layanan yang akan dilakukan


selanjutnya: pemangkasan, creambath, pengeritingan, pewarnaan, penataan
sanggul dll

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan Penyampoan

a. Harus cermat, teliti, tepat, memperhatikan SOP


b. Harus cermat, teliti, memperhatikan SOP

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 31 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB V
MEMBILAS DAN MENGKONDISIONER

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membilas dan Mengkondisioner

1. Teknik Membilas

Setelah melakukan penyampoan, langkah selanjutnya adalah membilas rambut


untuk menghilangkan sisa-sisa shampo yang masih menempel. Teknik membilas
rambut adalah sebagai berikut:

1) Menyiram rambut dengan air hangat atau dingin, sesuai dengan


kebutuhan berdasarkan jenis rambut dan preferensi pelanggan. Ketika
membilas, tangan kiri menjaga agar air jangan sampai jatuh ke wajah
atau masuk ke dalam telinga
2) Bila masih terasa kotor, pemberian shampo dapat diulang hingga
maksimal tiga kali

2. Fungsi Kondisioner

Jika dibutuhkan, setelah pemberian shampo dan pembilasan, rambut dapat diberi
kondisioner. Kondisioner memiliki beberapa fungsi, yakni:

o Menutup kembali sisik-sisik rambut yang terbuka karena terkena bahan


alkali pada penyampoan

o Membantu mempercepat melarutkan atau menghilangkan bekas-bekas


shampo yang masih tertinggal pada saat mencuci rambut

o Memudahkan penyisiran setelah pemakaian kosmetik

o Membuat rambut lebih mengkilat dan tidak mudah kering

o Beberapa jenis kondisioner atau hair rinse dapat mewarnai rambut


sementara

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 32 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

3. Teknik Mengkondisioner

Pemberian kondisioner atau hair-rinse bertujuan untuk:

 Mengkondisikan rambut agar mudah diatur sesudah penyampoan

 Melembutkan rambut

Cara pemberian kondisioner adalah sebagai berikut:

 kondisioner diaplikasikan hanya pada batang rambut saja (tidak mengenai

pangkal rambut dan kulit kepala)

 kondisioner diusapkan dan diratakan ke seluruh batang rambut, khususnya

bagian bawah rambut, dan dibiarkan selama 5-10 menit

 dapat dilakukan pijatan ringan pada batang rambut, tetapi jangan digosok

 jika pencucian dilakukan setelah pengecatan rambut, dapat diberikan acid

rinse sebagai pelemas rambut dan perlu dibiarkan selama lima menit

 rambut dibilas hingga benar-benar bersih dari sisa kondisioner.

4. Teknik Mengeringkan Rambut Sesudah Pencucian

Setelah pemberian kondisioner dan pembilasan, rambut ditutup dengan handuk


yang semula disampirkan di bahu pelanggan. Cara menutup rambut dengan
handuk adalah:

a. Air diturunkan dari rambut dengan cara menekankan kedua tangan pada
kepala dan menekan batang rambut secara perlahan
b. Rambut disatukan dan diangkat ke bagian crown kepala. Jika rambut
panjang, rambut dapat dibentuk ponytail sebelum digulung dan diangkat ke
bagian crown kepala.
c. Bagian ujung kanan dan kiri handuk yang semula tersampir di bahu ditarik ke
bagian tengah kepala
d. Bagian sisi luar handuk yang tersampir di punggung ditarik ke bagian tengah
kepala

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 33 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

e. Ujung-ujung handuk disatukan hingga handuk membungkus seluruh kepala,


kemudian dijepit dengan jepitan bebek atau jepitan bergerigi
f. Setelah rambut pelanggan terbungkus handuk, pelanggan dipersilakan untuk
kembali ke tempat duduk semula di depan cermin.
g. Handuk dilepaskan, kemudian rambut dikeringkan kembali dengan handuk
kering dengan cara ditekan-tekan sehingga air menyerap.
Pada pengeringan rambut setelah dibilas, rambut tidak boleh digosok dengan
handuk karena dapat mengakibatkan rambut menjadi panas dan kulit ari atau
kulit batang rambut mengembang, yang memicu penguapan yang berlebihan
pada rambut. Akibatnya, rambut menjadi bertambah kering, mudah rapuh,
dan ujungnya menjadi pecah-pecah.
h. Rambut disisir dengan sisir besar dan dirapikan

5. Persiapan Layanan Selanjutnya

Pengeringan rambut sesudah dibilas menandakan akhir dari proses pencucian.


Selanjutnya, pelanggan dapat dipersilakan untuk kembali ke tempat duduk
semula di depan cermin untuk melakukan layanan selanjutnya.

Pada tahap ini, pelanggan juga dapat dipersiapkan sesuai dengan jenis layanan
yang akan dilakukan selanjutnya, misalnya untuk pengeritingan, pemotongan,
creambath, pewarnaan, bleaching, atau penataan (styling).

Persiapan yang dapat dilakukan sesuai jenis layanan adalah:

 Pengeritingan

- Dipasangkan handuk kecil warna putih yang disampirkan menutupi


bahu
- Dipasangkan cape plastik
 Pemotongan
- Dipasangkan handuk kecil warna putih yang disampirkan menutupi
bahu
- Dipasangkan cape potong rambut
 Pewarnaan

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 34 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

- Dipasangkan handuk kecil warna hitam yang disampirkan menutupi


bahu
- Dipasangkan cape pewarnaan rambut warna hitam
 Penataan Rambut (styling)
- Untuk penataan rambut (styling) dan blow-dry, tidak perlu
dipasangkan cape dan handuk lagi.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membilas dan Mengkondisioner

1. Membilas kulit kepala dan rambut dengan menggunakan air hangat/dingin

2. Mendistribusikan kondisioner pada batang rambut dan meratakannya ke seluruh


rambut

3. Menyiram rambut dan kulit kepala hingga bersih

4. Menekan-nekan rambut dengan handuk hingga air tidak menetes

5. Membungkus kepala pelanggan dengan handuk dan mempersilakan pelanggan ke


tempat duduk semula untuk melakukan layanan selanjutnya sesuai pertimbangan
yang disarankan

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membilas dan Mengkondisioner

Dalam melaksanakan pembilasan dan pengkondisioneran, harus bersikap cermat,


teliti, serta memperhatikan prosedur.

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 35 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB VI
MEMBERIKAN SARAN PASCA PERAWATAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memberikan Saran Pasca-Perawatan

1. Pendataan Kepuasan Pelanggan

Setelah rambut selesai dikeringkan, pelanggan dapat disiapkan untuk layanan


selanjutnya. Jika tidak ada layanan lain yang perlu dilakukan, rambut dapat
disisir dengan sisir besar dan dirapikan sesuai kebutuhan, dapat dirapikan begitu
saja tanpa dikeringkan lebih lanjut, di-blow dry menggunakan hair dryer, atau
dicatok/ditata menggunakan hair-iron/hair-curler.
Jika rambut telah rapi, pelanggan dapat diberikan kaca untuk memperlihatkan
refleksi rambut bagian belakang. Seraya memperlihatkan hasil pencucian dan
penataan, dapat ditanyakan pula kepuasan pelanggan atas layanan yang sudah
dilakukan. Respon pelanggan dapat dicatat dalam kartu data pelanggan atau
kartu saran sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk perbaikan dalam
layanan selanjutnya.
2. Komunikasi Saran dan Nasihat untuk Layanan Selanjutnya
Komunikasi dengan pelanggan setelah pelayanan juga dibutuhkan untuk
memberikan kesan baik sehingga pelanggan berkenan untuk kembali. Pada
kesempatan ini, dapat diberikan saran kepada pelanggan mengenai perawatan
yang tepat sesuai dengan kondisi kulit kepala dan rambutnya. Contoh saran yang
bisa diberikan antara lain agar pelanggan melakukan perawatan secara kotinyu
dengan hair spa, creambath, atau perawatan lain sesuai kebutuhan.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memberikan Saran Pasca-Perawatan
1. Menanyakan dan mencatat kepuasan pelanggan
2. Mengomunikasikan saran dan nasihat untuk layanan selanjutnya
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memberikan Saran Pasca-Perawatan
1. Harus sopan, ramah, dan komunikatif dalam menanyakan dan mencatat kepuasan
pelanggan
2. Harus jelas, sopan, dan ramah dalam menyampaikan saran dan nasihat untuk
layanan selanjutnya

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 36 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

BAB VI
MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN AREA KERJA, ALAT, BAHAN, DAN
KOSMETIKA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Merapikan Area


Kerja, Alat, Bahan, dan Kosmetika

1. Membersihkan area kerja dan bak penyampoan

Setelah pencucian, area kerja perlu dibersihkan dan dikeringkan dari sisa-sisa
sampo, kondisioner, dan air yang menyiprat.

Bak penyampoan dibersihkan dengan disiram air hangat untuk menghilangkan


sisa busa sampo dan kondisioner, lantas dikeringkan dengan lap. Lap untuk
mengeringkan peralatan harus ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau
dan terkena udara agar mudah kering, tetapi tidak terlihat berantakan.

2. Membersihkan alat

Alat seperti sisir, sikat, dan jepitan dibersihkan dari sisa-sisa rambut yang
menempel. Untuk menjaga kehigienisan alat, alat tersebut dapat disterilisasi
dengan cairan pembasmi kuman (sanitizer) atau dimasukkan ke dalam alat
pensuci hama (sterilizer)

3. Merapikan dan menyimpan kosmetika

Kosmetika seperti sampo dan kondisioner perlu dikembalikan ke tempatnya


semuladan disusun menurut jenisnya, agar mudah diambil jika dibutuhkan
kembali.

4. Merapikan handuk dan cape penyampoan.

Sementara itu, handuk-handuk yang basah dilipat dan disimpan di tempat


khusus (semacam hamper atau kerancang cuci) untuk dilakukan pencucian.
Untuk menjaga kehigienisan lenna, handuk basah tidak dapat dipakai oleh
pelanggan berikutnya. Cape dapat disampirkan di gantungan handuk untuk
dikeringkan.

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 37 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

5. Mencuci tangan

Jika seluruh pekerjaan telah selesai, tangan dapat dicuci dengan sabun
antiseptik, dikeringkan dengan handuk, kemudian diberi sedikit handcream atau
hand lotion agar kulit tangan tetap halus.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Merapikan Area


Kerja, Alat, Bahan, dan Kosmetika

1. Membersihkan area kerja penyampoan dan bak penyampoan hingga siap


digunakan kembali

2. Merapikan dan menyimpan kembali kosmetika

3. Menempatkan handuk dan cape penyampoan yang sudah dipakai di tempat yang
disiapkan untuk dicuci.

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Merapikan Area


Kerja, Alat, Bahan, dan Kosmetika

1. Harus bersih, rapi, teratur, memperhatikan SOP

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 38 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan

1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor.93/MEN/IV/2005


tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sektor
Kecantikan Sub Sektor Tata Rias Rambut.
2. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013
Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

B. Buku Referensi
1. Sartini Harahap dkk, Modul Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil, Yayasan
Institut Andragogi Indonesia (Insani) dan Direktorat Pendidikan Masyarakat Ditjen
Diklusepora Depdikbud, Jakarta, 1993
2. Rostamailis, dkk., Tata Kecantikan Rambut Jilid 1, Direktorat Pembinaan SMK
Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas, Jakarta, 2008

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
1. Lussy Chandra, Job Sheet Uji Kompetensi Tata Kecantikan Rambut,
http://lussychandra.blogspot.com/2013/02/tata-kecantikan-rambut.html, Diakses pada 30
November 2018 pukul 11.24

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 39 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Tempat pencucian rambut Disediakan tempat uji
Sebagai tempat mencuci rambut
pelanggan
2. Kran air dan sprayer Disediakan tempat uji
Untuk mengalirkan air ke rambut
pelanggan
3. Trolley Disediakan tempat uji
Sebagai tempat meletakkan alat dan
bahan kosmetik
4. Aplikator (minimal 2 buah) Setiap peserta
Untuk Menempatkan shampo dan
kondisioner
5. Sisir Besar Setiap peserta
Untuk menyisir rambut sebelum dan
sesudah di sampo
6. Sisir Sikat Setiap peserta
Untuk menyikat rambut pada saat
penyampoan
7. jepit bebek/jepit bergigi Setiap peserta
Untuk menjepit rambut
8. Handuk Kecil (2 buah) Setiap peserta
Untuk menutupi kerah baju sebelum di
pasang cape pada penyampoan serta
untuk membungkus kepala dan
mengeringkan rambut pelanggan yang
basah setelah dicuci
9. Cape Setiap peserta
Untuk menutupi tubuh dan pakaian
pelanggan dari cipratan air

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan

1. Shampoo Setiap peserta


Untuk membersihkan kulit kepala dan
rambut
2. Kondisioner Setiap peserta
Untuk mengkondisikan rambut agar
mudah diatur sesudah penyampoan
dan melembutkan rambut
3. Tissue Setiap peserta
4. Spidol marker
5. Tinta printer
6. ATK siswa
7. Kertas jawaban
8. Brosur, leaflet
9. Lembar pendaftaran
Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 40 dari 41
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Kecantikan Sub-Sektor Tata Rias Rambut KEC.TR02.001.01

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Waridah Muthi’ah, M.Ds  Anggota Himpunan Ahli Rias


Pengantin (HARPI) Melati
Kabupaten Bekasi

Judul Modul Mencuci Rambut Halaman: 41 dari 41


Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai