KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM LATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan teknik,
prosedur, dan pengetahuan yang berhubungan dengan kompetensi merawat kaki
secara lengkap, baik, dan benar sesuai ketentuan yang berlaku, setelah melakukan
pembersihan dan analisis terhadap kondisi kaki dan kuku kaki dengan mengikuti
peraturan kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mencuci Rambut
ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan kerja;
2. Membersihkan Kaki dan Menganalisa
3. Melaksanakan perawatan kaki
4. Memberikan saran pasca perawatan;
5. Membersihkan dan merapikan area kerja.
BAB II
MELAKUKAN PERSIAPAN KERJA
1. Pengertian Pedicure
Pedicure atau Paedicure berasal dari Bahasa Latin, pes yang berarti ‘kaki’ dan
cura yang berarti ‘merawat’. Singkatnya, paedicure adalah suatu tindakan
perawatan kaki dan kuku.
3. Penerapan Prinsip Sanitasi dan Hygiene pada Area Kerja Sesuai Jenis Pelayanan
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Nomor
HK.01.01/BI.4/4051/2011, prinsip sanitasi dan hygiene yang harus dipenuhi
dalam jasa kecantikan kulit, khususnya salon kecantikan, diterapkan pada syarat
pengadaan fasilitas sebagai berikut:
1) Bangunan
Persyaratan Umum:
a) Bangunan yang bersih serta dapat mencegah kemungkinan terjadinya
penularan penyakit dan atau kecelakaan.
b) Pembagian ruangan yang jelas sesuai dengan fungsinya. Jika salon
memiliki lebih dari satu jenis layanan (contoh: salon perawatan kecantikan
kulit, rambut, dan wajah atau spa), ruangan perawatan kaki sebaiknya
terpisah atau memiliki sekat yang membatasi dengan ruang perawatan
wajah, ruang perawatan rambut, dan ruang perawata tubuh/massage.
c) Bangunan tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan tidak
terganggu oleh keadaan di sekitarnya.
Persyaratan Khusus:
a) Lantai kedap air, rata, tidak licin serta mudah dibersihkan.
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 6 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
b) Dinding atau penyekat sebelah dalam rata, berwarna terang, serta mudah
dibersihkan.
c) Langit-langit berwarna terang, mudah dibersihkan dengan tinggi dari
lantai minimal 2,5 meter.
d) Atap kuat dan tidak bocor.
e) Ventilasi
Ventilasi dapat menjamin pergantian udara ruangan dengan baik
atau luas ventilasi minimal 5% dari luas lantai.
Bila ruangan dilengkapi dengan fasilitas AC, ventilasi tidak
diperlukan.
f) Pencahayaan
Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup.
Ruang kerja intensitas minimal 150 lux.
Tidak menimbulkan kesilauan.
g) Pencegahan Terhadap Serangga dan Tikus
Ventilasi dilengkapi dengan kawat kasa nyamuk.
Lubang SPAL di kamar mandi.
WC dipasang jeruji besi berjarak 1 cm antara satu dengan yang
lain.
Bila menggunakan lemari maka raknya minimal jaraknya dengan
lantai 15 cm.
8) Bak Penampungan Air
Dibersihkan secara berkala satu minggu sekali.
Dilengkapi dengan tutup.
9) Saluran Pembuangan Limbah
Kedap air.
Dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran 2-3%).
10) Air Bersih
Tersedia air bersih yang memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis.
Kuantitasnya mencukupi kebutuhan.
11) Tempat Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, kedap air, tahan karat
dan permukaan dalam rata dan diberi tutup.
Dilengkapi penutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa
mengotori tangan (tempat sampah berpedal)
Jumlah dan volume sampah disesuaikan dengan produk sampah
yang dihasilkan.
12) Kamar Mandi dan Jamban
Tersedia kamar mandi dan jamban yang bersih untuk pengunjung.
Disesuaikan dengan penggunaanya.
13) Tersedia Sarana Pemadam Kebakaran dan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).
Berkenaan dengan kegiatan konsultasi, merawat kaki, serta mengecat kuku kaki,
persiapan area kerja yang harus dilakukan untuk memenuhi standar Prinsip
Sanitasi dan Hygiene adalah:
1) Membersihkan ruangan dan lantai dari debu dan kotoran. Lantai harus
dibersihkan dengan desinfektan agar terhindar dari berkembangbiaknya
kuman.
2) Memeriksa agar ruangan memiliki ventilasi atau penghawaan yang cukup
sehingga tidak pengap dan lembab. Ruangan dengan akses air seperti
ruang pencucian rambut cenderung memiliki kadar kelembaban tinggi,
sehingga dapat digunakan air conditioner, air purifier, atau bahan penyerap
kelembababan.
3) Memeriksa dan menjaga agar ruangan terkena sinar matahari atau memiliki
penerangan yang cukup sehingga tidak lembab. Jika berada pada ruangan
tertutup, perlu untuk memeriksa penerangan dalam ruangan dan
memastikan lampu menyala dengan terang dan baik.vc
4) Memeriksa aliran listrik untuk menjaga jangan sampai terjadi kebocoran
5) Memeriksa ketersediaan air yang mencukupi dan pembuangan air yang
memadai
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 8 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
6) Menciptakan suasana yang nyaman bagi klien dengan penataan ruang yang
menarik
7) Menyiapkan tempat sampah yang berpedal
Hal yang sangat menentukan untuk mencapai kondisi kerja yang praktis dan
efisien adalah penataan atau organisasi alat yang digunakan. Prinsip dalam
organisasi perabot dan alat kerja adalah sebagai berikut:
a. Ketersediaan Alat
Kelengkapan alat adalah faktor yang menentukan efisiensi kerja. Agar tidak
perlu bergerak meninggalkan tempat perawatan kaki untuk mengambil alat
dan bahan, sebaiknya alat dan bahan telah disiapkan sebelumnya.
b. Pengelompokan alat
Saat bekerja, alat yang sejenis, dipakai berurutan, atau dipakai dalam
kesempatan yang sama dapat dikelompokkan dan diletakkan berdekatan.
c. Posisi alat
Alat harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau. Jika mengikuti
prinsip organisasi barang, untuk memaksimalkan efisiensi kerja, alat juga
dapat ditempatkan sesuai dengan urutan kerja. Misalnya urutan perawatan
kaki adalah pencucian kaki - perawatan kutikula - perendaman kaki -
pemberian lotion - pengecatan kuku kaki, maka urutan peletakkan alat dan
bahan dalam trolley adalah alat manikur - bahan perawatan kutikula -
lotion - cat kuku.
d. Keberadaan alat bantu untuk organisasi barang
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 9 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
1) profesionalisme layanan
2) penentuan bahan dan kosmetika
3) pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan
Selain area kerja, peralatan, dan bahan, hal yang juga perlu diperhatikan dalam
kegiatan di salon, khususnya pada kegiatan mencuci rambut, adalah kebersihan
dan hygiene perorangan karyawan. Kebersihan dan kesehatan karyawan menjadi
syarat mutlak untuk menerapkan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),
karena tidak hanya menyangkut kesehatan karyawan yang bersangkutan, tetapi
juga dapat mempengaruhi kesehatan pelanggan.
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Nomor
HK.01.01/BI.4/4051/2011, hal yang perlu diperhatikan pada karyawan adalah:
(1 buah)
2 Spatula
Sendok ukuran Untuk mengambil
kecil dari bahan krim atau kosmetik
plastik/non- perawatan kaki
logam
(1 buah)
3 Sikat kuku
Sikat dari bahan untuk menyikat
plastik kaki dan kuku
pada pembersihan
(1 buah) pra-perawatan
4 Batu apung
Batu berongga untuk menyikat
(baik dengan kaki, khususnya
pegangan atau pada bagian yang
tidak) kasar dan
menebal, pada
(1 buah) pembersihan kaki
pra-perawatan
Foot file
Amplas untuk
berukuran besar menghaluskan kaki
dengan tangkai dengan
kayu/plastik menghilangkan
kulit mati
Sikat kaki
(Foot scrubber/foot brush) Sikat bertangkai untuk menyikat
kayu atau plastik dan membersihkan
kaki
terdiri atas:
- bentuk datar
untuk bagian
atas kuku
- bentuk miring
untuk bagian
tepi kuku dan
kelingking
(2 buah)
(1 buah)
7 Kikir amplas
(nail sandpaper)
Kikir dari bahan Untuk membentuk
kasar seperti kuku dan
amplas menghaluskan
tepian kuku
(1 buah)
(1 buah)
(1 buah)
10 Gunting kutikula
Gunting kecil Untuk
dengan ujung menggunting
agak menukik kutikula
(1 buah)
Pisau kutikula
batang kecil untuk memotong
dengan ujung kutikula atau
pisau kecil bagian yang kasar
melengkung dari dari permukaan
bahan stainless kaki
steel
(1 buah)
(1 buah)
dilapisi kain
(1 buah)
13 Baja segitiga
(triangle stainless steel scraper)
batang logam untuk mengikis
stainless steel sisa-sisa cat kuku
dengan ujung
berbentuk
segitiga
(1 buah)
14 Baja segiempat
batang logam untuk
stainless steel menghilangkan
dengan ujung atau mengikis
berbentuk kotak bagian kulit yang
pipih kasar pada
permukaan kaki
(1 set)
Separator jari
Pemisah jari kaki Untuk memisahkan
dari bahan jari-jari kaki
plastik atau gel sehingga
membantu pada
pengaplikasian dan
pengeringan cat
kuku
PERABOT PENDUKUNG
15 Trolley/tray kosmetika dan alat Troli beroda Sebagai wadah
dengan tingkat- untuk meletakkan
tingkat rak alat dan bahan
perawatan
19 Box sterilizer
Kotak untuk Untuk
mensterilkan mensterilkan
peralatan peralatan dan
menyimpan
peralatan yang
sudah disterilkan
LENNA
Handuk kain bahan terry untuk mengalasi
cloth (handuk) kaki pelanggan,
berukuran yang dipasang di
sedang pangkuan terapis
Handuk kain bahan terry untuk dipasang di
cloth (handuk) kaki pelanggan
berukuran kecil pada saat
perawatan dan
pewarnaan kuku
kaki
Washlap
kain bahan terry untuk membilas
cloth (handuk) kaki pada saat
yang dilipat dan mencuci kaki dan
dijahit pada membilas krim
ketiga sisinya, massage
sehingga
berbentuk
kantung atau
berbentuk
seperti tangan
dengan
separator jempol
3) Penggunaan air yang bersih dan mencukupi, dengan suhu yang sesuai,
serta adanya saluran pembuangan yang memadai.
c) Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan dilakukan dengan saringan keramik (berkefeld) atau
porselen (Chamberland)
d) Penyinaran (radiasi)
Penyinaran dilakukan dengan sinar ultraviolet (sinar gamma)
2) Sterilisasi dengan zat kimia
Sterilisasi dengan zat kimia dilakukan dengan teknik:
a) Perendaman (wet sanitizing)
Dalam teknik ini, digunakan larutan zat kimia yang dapat mematikan
bibit penyakit seperti larutan alcohol 70%, ammonium kuartenar,
klorheksidin (Savlon) povidone-yodium (betadine), dan formalin.
Peralatan direndam dalam larutan yang ditempatkan pada
ditempatkan dalam wadah khusus yang disebut wet sanitizer. Teknik
ini tidak disarankan untuk diterapkan pada alat-alat yang terbuat dari
besi, karena akan membuatnya berkarat.
b) Penguapan (fuming)
Dalam teknik ini, digunakan larutan zat kimia yang dapat mematikan
bibit penyakit yang diletakkan dalam alat sterilisator khusus
(fumigant) untuk menguapkan zat tersebut. Alat yang dapat
disterilisasi dengan teknik ini adalah alat yang terbuat dari kain, karet,
atau plastik. Seperti juga teknik wet sanitation, teknik ini tidak
disarankan digunakan pada alat dari besi.
5 Krim pembersih
susu pembersih, membersihkan
krim pembersih, kaki dari kotoran
atau scrub dan debu
untuk kaki
Alkohol
6 Penyegar (foot skin toner)
cairan untuk
toner/penyegar menyegarkan kaki
setelah
dibersihkan/diberi
susu pembersih,
sekaligus
mengangkat sisa
susu pembersih
8 massage cream
krim urut untuk sebagai bahan
kaki pembantu ntuk
memberikan
massage pada
kaki
9 cuticle remover
krim untuk untuk
dipakai pada melembutkan dan
pelepasan atau melunakkan
perawatan jaringan kutikula
kutikula sehingga mudah
dilepaskan atau
dibentuk
11 nail enamel
cat kuku dengan untuk mewarnai
warna tidak kuku kaki
boleh
transparan
12 base coat
cat dasar akrilik untuk melapisi
atau transparan kuku sebelum
untuk kuku diwarnai dengan
cat kuku sehingga
memberikan hasil
akhir warna yang
maksimal
13 top coat
cat pelapis akhir untuk melapisi cat
cat kuku kuku sehingga
lebih tahan lama
dan mengilap,
dapat memberikan
hasil akhir glossy.
2. Menyiapkan area kerja sesuai dengan jenis pelayanan dengan memenuhi prinsip
sanitasi dan hygiene
3. Melakukan persiapan pribadi sesuai Peraturan K3 kesehatan, keselamatan kerja
mengacu pada etika profesi
4. Menyiapkan alat dan lenna sesuai kebutuhan pencucian rambut dan memenuhi
prinsip kesehatan dan keamanan kerja
5. Menyiapkan bahan dan kosmetik sesuai dengan kebutuhan dalam keadaan baik
dan bersih
4) Sikap kerja yang Diperlukan dalam Melakukan Persiapan Kerja
1. Harus cermat, teliti, dan rapi, dan bersih dalam mempersiapkan area kerja, alat,
lenna, dan bahan kosmetik
2. Harus rapi, efisien, praktis, dan bersih dalam menata perabot kerja
3. Harus rapi, bersih, dan berpenampilan sopan dalam mempersiapkan diri pribadi
BAB III
MEMBERSIHKAN KAKI DAN MENGANALISA
a. Menggunakan air dengan suhu yang sesuai, hangat, tidak terlalu panas
karena dapat membakar kulit pelanggan
b. Bagi terapis, perlu untuk mencuci tangan dengan sabun lembut dan air yang
dicampur desinfektan sebelum dan sesudah melaksanakan perawatan
c. Melakukan sterilisasi alat sebelum dan sesudah digunakan
d. Berhati-hati dalam menggunakan alat, agar tidak melukai kaki pelanggan dan
tangan terapis
e. Selalu melakukan cek kontrol indikasi sebelum melakukan setiap tahap
perawatan, seperti infeksi kulit, memar, luka, alergi terhadap kosmetik, dan
lain sebagainya.
2. Persiapan Pelanggan
Hal pertama yang harus dilakukan sesuai dengan etika pelayanan pelanggan
adalah mempersilakan pelanggan untuk duduk pada tempat yang sudah
disediakan. Langkah ini merupakan tahap yang menentukan karena memberikan
kesan (first impression) mengenai karyawan yang bersangkutan dan pelayanan
yang akan dijalani. Oleh karena itu, penting untuk memperlakukan pelanggan
dengan ramah, sopan, dan bersahabat.
Diagnosa kondisi kulit kaki dan kuku kaki dapat dilakukan di ruang perawatan.
Tempat untuk melakukan diagnosa kondisi rambut dan kulit kepala harus
memenuhi syarat:
c. Bersih
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 29 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
3. Konsultasi Pelanggan
Pada salon kecantikan kulit, diagnosa yang dilakukan terbatas pada jenis
serta kondisi kulit dan kuku kaki, serta penanganan permasalahan kelainan
kulit dan kuku kaki ringan seperti kulit pecah-pecah dan bersisik, perawatan
kuku dan kulit kaki, serta pembentukan dan pengecatan kuku. Salon
kecantikan tidak perlu untuk melakukan diagnosis dan tindakan medis untuk
kasus-kasus kuku dan kulit kaki berat. Dalam hal ini, ahli pedicare atau
terapis dapat menyarankan agar pelanggan melakukan konsultasi dengan
dokter spesialis kulit.
Agar tujuan perawatan kulit, khususnya kulit dan kuku kaki, dapat tercapai
dengan sempurna, konsultasi dan komunikasi dengan pelanggan perlu
dilakukan. Komunikasi pra-perawatan dapat menjamin kepuasan kedua belah
pihak, baik terapis maupun pelanggan itu sendiri, karena sejak awal kedua
ppihak telah mengetahui kondisi kaki, tujuan perawatan, serta metode
perawatan yang harus diterapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
etika konsultasi dan komunikasi adalah suatu hal yang amat penting
dipahami oleh terapis. Dalam melakukan komunikasi, terapis harus mampu
beradaptasi dengan lingkungan dan mampu membaca situasi, khususnya
berhubungan dengan klien. Ketika melakukan wawancara dan diagnosis,
Seiring dengan uraian di atas, jelaslah bahwa ada beberapa hal penting yang
harus dimiliki oleh terapis dalam melakukan komunikasi dan konsultasi.
b. Tatacara Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Mempersilakan pelanggan duduk pada tempat yang sudah disediakan
2) Menanyakan keperluan dan kebutuhan pelanggan
3) Menanyakan riwayat atau kondisi kulit dan kuku kaki pelanggan yang
diketahui
Konsultasi harus dilakukan dengan sopan dan ramah, tetapi tetap jelas. Detail
riwayat atau kondisi kulit dan kuku kaki juga dapat ditanyakan, termasuk
gangguan atau kelainan yang dialami. Beberapa aspek yang berhubungan
dengan kesehatan kulit, misalnya alergi atau oversensitivitas terhadap zat
kimia atau suhu tertentu dapat ditanyakan, karena hal ini dapat
mempengaruhi metode perawatan. Bahkan, karena pada perawatan kaki juga
terdapat gerakan memijat, dapat pula ditanyakan mengenai keluhan tubuh
secara umum, berhubung pada telapak kaki terdapat saraf-saraf refleksi. Jika
gejala tersebut dapat ditangani oleh terapi refleksi, terapis juga dapat
menambahkan pijatan pada titik refleksi yang dimaksud. Jika gejalanya
terlalu berat, terapis dapat menghindari titik tersebut dalam pemijatan agar
tidak menambah berat keluhan penyakit.
a. Baskom
b. Washlap
c. Air hangat
d. Cairan antiseptik
Membersihkan kaki pelanggan dilakukan dengan prosedur:
a. Mempersilakan pelanggan untuk melepaskan alas kaki dan kaos
kaki/stoking dan meletakkannya pada tempat penyimpanan yang telah
disediakan
b. Jika pelanggan mengenakan celana panjang, pelanggan dapat
diberikan opsi untuk mengganti celana dengan kain sarung atau jubah
mandi. Pada perawatan kaki baik klien maupun terapis mengenakan
penutup kaki dengan handuk besar.
c. Mempersilakan pelanggan untuk duduk pada tempat perawatan kaki
d. Menyiapkan air hangat dalam baskom yang telah dibubuhi dengan
antiseptik
e. Menyampirkan handuk pada pangkuan klien dan terapis.
f. Membersihkan kaki pelanggan dengan air hangat. Kaki dibersihkan
dengan cara dilap menggunakan washlap untuk menghilangkan
kotoran/debu yang menempel pada kaki, dengan asah basuh ke
bawah mulai dari lutut hingga ujung jari kaki
g. Melakukan desinfeksi pada kaki pelanggan dengan bahan antisptik
untuk kulit kaki, terutama pada sela-sela jari kaki dan telapak kaki.
Desinfeksi dilakukan dengan larutan desinfektan seperti Dettol atau
H2O2 3% yang dicampur dengan air hangat.
h. Mengeringkan kaki pelanggan dengan cara membungkus kaki dengan
handuk dan menekan-nekannya secara perlahan untuk menyerap air.
Cat kuku dihapus dengan kapas yang telah dibubuhi dengan bahan penghapus
cat kuku (nail polish remover) atau aceton. Pembersihan dilakukan dengan
mengelap kuku searah arah pertumbuhan kuku untuk menghapus cat hingga
kuku dan jaringan sekitar kuku bersi.h Setelah membersihkan cat kuku, ada
kalanya kapas tertinggal di sela-sela kuku. Sisa kapas ini harus dikeluarkan.
Analisis dan diagnosis kondisi kaki dan kuku kaki dilakukan setelah kaki dan kuku
dibersihkan. Untuk melakukan diagnosis, perlu untuk memahami hal-hal yang
diuraikan berikut ini.
1) Anamnesa
2) inspeksi
3) palpasi
1) berminyak,
2) normal,
3) kering.
c. Bentuk kaki
1) besar
2) kecil
3) panjang
4) sedang.
Untuk menentukan bentuk jari kaki, yang harus diperhatikan adalah bentuk
jari kaki secara keseluruhan, secara rata-rata, tidak termasuk panjang kuku
yang dipelihara.
1) besar
2) kecil panjang.
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 34 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
e. Bentuk kuku
Disebabkan tebal dan keringnya lapisan tanduk telapak kaki, kulit pada
tumit kaki menjadi retak (ragaden).
4) Kapalan
6) Lepuh ringan
Pada kulit kaki hingga setinggi lutut banyak keluar keringat hingga basah.
8) Kuku keras
9) Kuku kapur/tanduk
Kuku sangat tebal dan berwarna kuning kehijauan, pada permukaan tidak
rata dan tidak cerah, karena tekanan sepatu.
Hasil analisa dan rencana perawatan kaki dicatat dalam lembar analisa yang
sekaligus sebagai kartu pelanggan.
Nama Tanggal
Usia Paedicurist
Alamat
.
No Aspek Hasil Diagnosis Keterangan
Amatan
1 Jenis Kulit Berminyak Normal
Kaki Kering
2 Bentuk kaki Besar Kecil
Sedang Panjang
3 Bentuk jari Besar Kecil
Sedang Panjang
4 Bentuk kuku
- Ibu jari Persegi Bulat
Lonjong Runcing
- Jari lain Persegi Bulat
Pendek
5 Kelainan Telapak kaki rata
kaki dan Lepuh ringan
kuku
Pembuluh darah timbul
Keluar keringat berlebih
Tumit kaki pecah-pecah
Kuku keras
Telapak kaki rata
Kapalan
Kaki kapur / tanduk
Keti mumul (mata ikan)
Kuku bergaris
Lainnya _________________
Perawatan Jenis
yang Perawatan
disarankan Kosmetika
5) Membersihkan cat kuku lama hingga kuku dan jaringan sekitar kuku
terlihat bersih dari cat kuku .
6) Melakukan analisa kondisi kaki dan kuku kaki dengan dengan anamnesse,
inspeksi dan palpasi untuk mengetahui jenis kulit, bentuk jari, kuku dan
kaki serta kelainan yang ada
BAB IV
MELAKSANAKAN PERAWATAN KAKI
a. Alat
Alat dalam Pembentukan Kuku Kaki yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1) Tissue
2) Gunting kuku
3) Kikir Kuku
4) Amplas kuku (emery board)
5) Kikir baja (nail file)
6) Penghalus kuku (nail buffer)
2) Sikat kuku
3) Sabun cair
4) Handuk
4) Jika pada bagian telapak kaki atau tumit ada pecah-pecah atau mata ikan,
dapat digosok dengan penghalus kaki (dead skin remover)
3. Merawat Kutikula
Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam merawat kutikula adalah sebagai
berikut:
Alat dan bahan yang digunakan dalam merawat kutikula adalah sebagai berikut:
1) Pisau kutikula
2) Pendorong kutikula
3) Gunting kutikula
5) Cuticle softener
1) Bersihkan bagian dalam pada ujung kuku lepas dengan baja segitiga.
2) Bersihkan kaki mulai lutut sampai ujung kaki dengan kosmetik pembersih.
5) Dorong lipatan kuku dengan orange wood stick, kemudian dengan baja
pendorong segi empat.
b. Petrisage (Meremas)
d. Tapotage (Memukul)
4) Pounding (memukul)
a. Vibration (Menggetar)
b. Stroking
c. Passive Movement
Gerakan yang dihasilkan oleh tenaga atau tekanan dari luar tubuh pada saat
otot berada dalam kondisi tidak aktif, atau ketika ruang gerak dibatasi oleh
sebab tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggerakkan bagian tubuh
mengikuti gerak otot atau persendian, misalnya memutar tangan dan
tungkai, menelengkan leher, atau memutar telapak kaki
Ulangi 3x.
Ulangi 3x.
Ulangi 6x
Ulangi 3x.
ulangi 6x.
a. Alat
Alat dalam Mengecat Kuku Kaki yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1) Kapas/spons
2) Cotton bud
3) Base coat
4) Nail polish/nail enamel
5) Top coat
6) Nail polish remover/acetone
1) Kuak jari-jari kaki dan beri spons/kapas di antara jari-jari kaki atau spon
peregang jari kaki untuk menjaga jari-jari kaki tetap terpisah
2) Pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku dasar (base coat).
a) Pengolesan dimulai dari kuku bagian tengah dan dilanjutkan pada sisi
kiri dan kanan
d) Jika ada cat yang keluar dari batas kuku (mengenai kulit), hapus
dengan cotton bud yang sudah dibubuhi nail polish remover/acetone
3. Merendam kaki serta menyikat tumit yang pecah-pecah dan kuku dengan
alat yang tepat dengan memenuhi prinsip kenyamanan dan keamanan
pelanggan hingga tumit dan kuku jari bersih Menyiram rambut dengan air
hangat/dingin sampai rata dan basah
6. Mengoleskan cat kuku pada kuku kaki sesuai prosedur dan teknik
pengolesan
BAB V
MEMBERIKAN SARAN PASCA PERAWATAN
Selesainya pelapisan kuku kaki dengan top coat menandakan berakhirnya seluruh
rangkaian pedicure. Pelanggan dapat dipersilakan untuk bangkit dari tempat
duduk dan disiapkan untuk layanan selanjutnya. Jika tidak ada layanan lain yang
perlu dilakukan, pelanggan dapat dipersilakan untuk mengganti
kamisol/jubah/kemben dengan pakaian yang dikenakan sebelumnya.
1. Harus sopan, ramah, dan komunikatif dalam menanyakan dan mencatat kepuasan
pelanggan
2. Harus jelas, sopan, dan ramah dalam menyampaikan saran dan nasihat untuk
layanan selanjutnya
BAB VI
MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN AREA KERJA
Kosmetika seperti sabun cair, desinfektan, foot scrub, massage cream, toner, dan
cat kuku perlu dikembalikan ke tempatnya semula lantas disusun menurut
jenisnya, agar mudah diambil jika dibutuhkan kembali.
Setelah pedicure selesai, area kerja perlu dirapikan dan dibersihkan kembali dari
sampah dan air yang menyiprat.
Baskom dibuang airnya dan dikeringkan di tempat yang telah disediakan dalam
keadaan telungkup. Kursi pelanggan, penyangga kaki, dan bangku terapis dilap
kemudian ditata/dikembalikan ke tempatnya semula. Lap untuk mengeringkan
peralatan harus ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau dan terkena udara
agar mudah kering, tetapi tidak terlihat berantakan.
3. Membersihkan alat
4. Membuang sampah
Sampah harus dibuang di tempat yang telah disediakan. Tempat sampah untuk
pedicure sebaiknya adalah tempat sampah berpedal sehingga mencegah ontak
langsung antara tangan dengan tempat sampah. Tempat sampah harus dialasi
plastic terlebih dahulu sehingga mempermudah ketika membuang sampah. Jika
dibutuhkan, dapat disediakan tepat sampah terpisah untuk membuang sampah
medis seperti kapas beralkohol, tisu, kapas yang dipakai untuk menangani luka,
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 53 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
atau bahkan jaringan kulit yang dibuang pada proses pedicure. Dapat juga
disediakan tempat sampah terpisah antara bahan yang dapat diurai (kapas, tisu)
dan tidak dapat diurai (plastik)
5. Merapikan lenna.
Sementara itu, washlap, handuk, dan jubah mandi/kamisol yang basah dilipat
dan disimpan di tempat khusus (semacam hamper atau kerancang cuci) untuk
dilakukan pencucian. Untuk menjaga kehigienisan lenna, handuk basah tidak
dapat dipakai oleh pelanggan berikutnya.
6. Mencuci tangan
Jika seluruh pekerjaan telah selesai, tangan dapat dicuci dengan sabun
antiseptik, dikeringkan dengan handuk, kemudian diberi sedikit handcream atau
hand lotion agar kulit tangan tetap halus.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
A. Buku Referensi
1. Herni Kusantati dkk, Tata Kecantikan Kulit untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid
2, Direktorat Pembinaan SMK Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Depdiknas, Jakarta, 2008
2. Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, Merawat Tangan, Kaki, dan Rias
Kuku, Direktorat Pembinaan SMK Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Depdiknas, Jakarta, 2001
3. Pipin Tresna P., Modul Merawat Tangan, Kaki, dan Rias Kuku, Program Studi
Pendidikan Tata Busana Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung, 2010
C. Referensi Lainnya
1. Lussy Chandra, Job Sheet Uji Kompetensi Tata Kecantikan Rambut,
http://lussychandra.blogspot.com/2013/02/tata-kecantikan-rambut.html, Diakses pada 30
November 2018 pukul 11.24
A. Daftar Peralatan/Mesin
1) ALAT BANTU
3) PERABOT
No Nama Perabot Kegunaan
Trolley/tray kosmetika dan Setiap peserta/disediakan tempat uji
1 alat Sebagai wadah untuk meletakkan alat dan
bahan perawatan
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 58 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01
4) LENNA
No Nama Perabot Kegunaan
1 Handuk Setiap peserta
untuk mengalasi kaki pelanggan, yang
dipasang di pangkuan terapis
2 Handuk Setiap peserta
untuk dipasang di kaki pelanggan pada saat
perawatan dan pewarnaan kuku kaki
3 Washlap Setiap peserta
untuk membilas kaki pada saat mencuci kaki
dan membilas krim massage
B. Daftar Bahan
1 Air hangat untuk mencuci kaki dan membilas kaki
2 Sabun cair Setiap peserta
Untuk membersihkan kulit dan kuku dari
debu dan kotoran
3 Desinfektan Setiap peserta
Untuk menghilangkan kuman pada
pencucian
4 nail enamel remover/ Setiap peserta
acetone untuk menghilangkan cat kuku lama dan
membersihkan area kulit sekitar kuku yang
Judul Modul Merawat Kaki dan Mewarnai Kuku Halaman: 59 dari 61
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Jasa Kegiatan Lainnya Bidang Tata Kecantikan Kulit KEC.TK.02.004.01