Anda di halaman 1dari 9

Peringatan Hari lahir Pancasila 1 Juni 2020

Pusat Studi & Pengembangan Wawasan Kebangsaan


PUSDIPWASBANG - UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

I. Nama kegiatan : Penulisan Esai bagi mahasiswa peserta kuliah MK : Pendidikan Pancasila,
Wasbang dan PPKN

Penulisan esai ini diinisiasi oleh Koordinator Mata kuliah Dasar Umum (MKDU) Universitas
Tribhuwana Tunggadewi sebagai ajang untuk berkreativitas dan inovasi melalui tulisan esai tingkat
mahasiswa, dalam rangka memotivasi generasi muda untuk meneladani kepahlawanan Ir. Soekarno,
proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. Tulisan esai berbentuk tugas akhir dari mata kuliah
MKDU. Tugas akhir tersebut selain merupakan bagian dari komponen nilai akhir mata kuliah MKDU,
selanjutnya akan dinominasikan untuk memperoleh penghargaan dari PUSDIPWASBANG-UNITRI.

II. Tema dan Subtema

Tema esai adalah “Inovasi Pemuda dalam meneladani kepahlawanan Ir. Soekarno “. Ir. Soekarno
atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dari
pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai. Ayah Soekarno adalah seorang
guru. Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung hingga akhirnya dia ikut kedua orangtuanya
pindah ke Mojokerto. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya.
Teks proklamasi secara langsung dibacakan oleh Soekarno yang semenjak pagi telah memenuhi halaman
rumahnya di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta.Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad
Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29
Agustus 1945 pengangkatan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dikukuhkan oleh
KNIP.

Nilai-nilai keteladanan dari Ir.Soekarno :

1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat.


Pada saat proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Soekarno dan tokoh kemerdekaan
Indonesia lainnya mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat demi keutuhan bangsa dan
negara Indonesia yang baru berdiri saat itu.

2. Meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.


Meskipun masing-masing tokoh memiliki pendapat yang berbeda-beda namun akhirnya Soekarno
dan tokoh bangsa lainnya dapat menghasilkan keputusan bersama yang diterima & dilaksanakan
dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.
3. Memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan.
Soekarno dan tokoh bangsa lainnya memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang
merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan rakyat.

4. Berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
Soekarno terkenal sebagai orator yang ulung. Pidato-pidato mampu membangkitkan semangat rakyat
untuk berjuang merebut kemerdekaan. Dengan tuduhan menghasut rakyat untuk memberontak, pada
akhir Desember 1929 Soekarno ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

5. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah


Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak tokoh
diantaranya Soekarno. Beliau berjuang keras tanpa kenal menyerah dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih
dan penuh semangat untuk merumuskan dasar Negara.

Subtema :
▪ Keteladanan Ir. Soekarno yang dapat diambil dalam membangun keberadaban dunia
baru, untuk menjalani kehidupan pada era new normal
▪ Keteladanan Ir. Soekarno yang dapat diambil dalam meningkatkan rasa nasionalisme
pemuda untuk menjalani kehidupan baru dalam era new normal
▪ Keteladan Ir. Soekarno yang dapat diambil untuk mengembangkan kepribadian baru
dalam kebudayaan masyarakat new normal

III. Ketentuan Peserta

1. Peserta merupakan mahasiswa aktif program Diploma atau S1 Univeritas Tribhuwana Tunggadewi
yang mengikuti mata kuliah MKDU, setiap prodi akan diambil Juara I, II dan II
2. Setiap tim terdiri dari maksimal 1 (satu) orang..
3. Setiap mahasiswa hanya diperbolehkan mengirim 1 (satu) karya.
4. Karya yang dikirimkan adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan dan belum pernah
menjadi juara pada berbagai esai dan sejenis, dalam bentuk file (pdf)
5. Karya essai terbaik akan diberikan apresiasi dana pendidikan dari PUSDIPWASBANG UNITRI

IV. Jadwal Pelaksanaan


No Tahapan Waktu
1 Pengumpulan makalah Sampai dengan Tgl 11 Juli ke Dosen ybs
2 Penilaian Wewenang dosen ybs
3 Pengarsipan naskah PUSDIPWASBANG UNITRI, Biro Kemahasiswaan
Naskah yang telah menjadi penilaian dosen diserahkan oleh dosen dalam bentuk file pdf ke
PUSDIPWASBANG UNITRI melalui email Sekretaris yaitu : Kemahasiswaan.unitri@gmail.com

V. Sistematika Penulisan

a. Cover Depan
Cover (1 halaman). Harus mencantumkan judul esay, nama perorangan, untuk tim menuliskan nama
tim diikuti nama masing-masing anggota tim. Cover dapat dibuat semenarik mungkin untuk menarik
namun mudah dibaca

b. Bagian Inti Esai

1. Bagian inti esai dimulai dari Pendahuluan sampai dengan Daftar Pustaka yang ditulis secara
implisit sebanyak 5 halaman. Jumlah halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut dapat
mengurangi penilaian.

2. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia baku dengan tata bahasa dan ejaan yang
disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, dan
tidak menggunakan singkatan seperti tdk, tsb, yg, dgn, dll., sbb.

3. Naskah diketik tas ukuran A4, jenis huruf Times New Roman ukuran 12, dan spasi 1,5 dengan
batas pengetikan samping kiri, kanan, atas, dan bawah masing-masing 4 cm, 3 cm, 3 cm, dan 3 cm.

c. Daftar Pustaka
Esai yang ditulis harus melampirkan sumber rujuakan yang digunakan. Daftar pustaka ditulis untuk
memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan
dan ditulis menggunakan Sistem Harvard. Penulisan daftar pustaka untuk buku dimulai dengan
menulis nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, tempat terbit dan nama penerbit. Penulisan
daftar pustaka untuk jurnal dimulai dengan nama penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume
dan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka yang diperoleh dari internet ditulis alamat website-
nya dan waktu pengambilan, namun bukan dari halaman website blog atau wikipedia juga website
sejenisnya.

VII. Pengiriman Berkas dan tindak lanjut naskah hasil penulisan


a. 10 Nominator terbaik dalam satu kelas dikirim oleh Dosen pengasuh melalui email :
Kemahasiswaan.unitri@gmail.com
b. Selanjutnya akan menjadi data arsip PUSDIPWASBANG dan sebagai penggalian data untuk
dilanjutkan analisa menjadi buku karya ilmiah biro kemahasiswaan.
c. Biro Kemahasiswaan bersama UPT. Penerbitan akan menjadikan buku untuk dicetak dan menjadi
referensi buku ajar pada semester / tahun-tahun berikutnya.

VIII. Format Penulisan Esai Secara Umum


▪ Halaman Judul/Cover Depan
▪ Isi makalah (Pendahuluan, Isi dan Kesimpulan)
▪ Daftar Pustaka
▪ Lembar Pernyataan Orisinalitas
X. Format Penilaian
Lampiran. 1

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS


Dengan ini saya,
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Asal Perguruan Tinggi :
Nomor Induk Mahasiswa :
Email/No.HP :

Menyatakan bahwa karya saya yang berjudul .............. dan diikutsertakan dalam Esai
PUSDIPWASBANG - Universitas Tribhuwana Tunggadewi adalah karya asli dan tidak sedang
diikutsertakan dalam per an lainnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, apabila di kemudian hari terbukti
melanggar ketentuan tersebut, maka saya bersedia didiskualifikasi , baik sebagai peserta maupun
pemenang.

…………………. 2020

ttd
(Nama)
Lampiran II. (catatan pustaka)

1. Pengertian Esai

Esai termasuk ke dalam suatu karya tulis. Namun, saat masih berada dijenjang sekolah dasar
sampai sekolah menengah atas, siswa lebih mengenal esai sebagai suatu bentuk soal uraian dalam ujian
atau tes. Sedangkan pada saat berada dijenjang perguruan tinggi, esai lebih dikenal sebagai suatu bentuk
karya tulis. Untuk memahaminya berikut ini ada beberapa penjabaran mengenai pengertian esai. Secara
bahasa, “esai” berasal dari bahasa Prancis, yang artinya mencoba atau berusaha. Esai adalah suatu
tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang dicoba untuk dinilainya.
Pengertian tersebut mengarah pada isi bahasan esai, yang mana esai membahas tentang suatu subjek
ataupun masalah, pendapat lain menyebutkan bahwa esai adalah karangan atau bentuk tulisan (artinya
lebih dari satu paragraf). Kedua, esai bertutur tentang kejadian yang diketahui/dipahami tentang sesuatu
yang terjadi di masyarakat atau lingkungan (dengan demikian, mengandung fakta atau pengalaman).
Ketiga, esai berisi pendapat/pandangan penulis tentang hal yang dibicarakan (artinya memuat
argumentasi dan bersifat subjektif). Lebih lanjut, esai secara mudahnya boleh dipandang sebagai suatu
usaha untuk melahirkan pandangan mengenai suatu topik dengan bentuk yang pendek serta dengan cara
penuturan yang sebaik-baiknya, yang terpenting dalam esai bukan apa yang dibicarakan, melainkan
bagaimana cara membicarakannya. Karya tulis essay adalah salah satu jenis karangan prosa yang
memaparkan suatu ide/ gagasan cemerlang penulis dilengkapi argumentasi yang akurat sehingga
ide/gagasan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Karena hanya menyampaikan suatu ide/gagasan
penulis untuk dikomonikasikan kepada pembaca, panjang karya essay hanya 3 ~ 5 halaman, jika diketik
12 pt, jenis Time New Roman, doble spasi akan mencapai sekitar 1500 kata. Dalam essay tidak perlu
diisi lembar pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak, atau
lampiran-lampiran. Karangan essay tidak perlu dibuat dengan bab-bab terpisah, misalnya bab
pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metode penulisan/penelitian, bab pembahasan, bab simpulan.
Sekali lagi karya essay tidak mewajibkan dibuat dengan bab-bab terpisah.

Karya essay disusun dalam satu rangkaian alur pengungkapan ide/gagasan. Diawali dengan judul,
nama penyusun, identitas singkat penyusun, langsung disambung di bawahnya alinea awal berupa
pendahuluan yang didalamnya sekaligus digambarkan latar belakang permasalahan. (Tidak perlu lagi
dibuat dengan urutan nomor rumusan masalah atau tujuan seperti biasa dibuat dalam makalah atau karya
tulis ilmiah). Setelah bagian pendahuluan langsung disambung dibawahnya dengan alinea sub-sub judul
pembahasan berikut penjelasan/argumentasi setiap sub judul. Setelah pembahasan setiap sub judul
dianggap sudah selesai ditutup dengan sub judul penutup yang isinya hanya aline penutup berupa
penegasan dari ide/gagasan yang hendak disampaikan. Bagian ini dapat juga diartikan sebagai
kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dalam sub-sub judul di atasnya.
2. Struktur Esai

Sama seperti karangan lain seperti prosa, pantun, cerpen, esai pun memiliki struktur. Struktur
esai yang baik dalam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Beberapa
ahli juga memiliki pendapat yang sama tentang struktur esai, mereka juga membaginya ke dalam tiga
bagian yang terdiri atas, paragraf pendahuluan (yang diakhiri dengan kalimat tesis), paragraf isi, dan
paragraf penutup. Pada bagian pendahuluan berisi pernyataan umum tentang topik yang akan dibahas,
selain itu juga berisi latar belakang topik. Paragraf isi berisi uraian pernyataan yang disampaikan pada
paragraph pendahuluan. Terakhir adalah paragraf penutup yang berisi simpulan atau ringkasan dari
halhal penting yang telah dikemukakan. Dari beberapa pendapat di atas, struktur esai intinya ada 3 yaitu
pendahuluan, isi, dan penutup atau simpulan.

Pertama, paragraph pengantar atau pendahuluan. Paragraf ini perlu dibuka dengan semenarik
mungkin, selain menarik paragraf ini juga memberi latar belakang informasi singkat mengenai topik
yang akan dibicarakan dalam esai. Paragraf ini terdiri atas dua bagian, yaitu beberapa kalimat /
pernyataan umum dan sebuah kalimat tesis, tempat ide pokok esai berada. Kedua yaitu paragraf isi.
Paragraf isi dapat hanya terdiri atas satu pargraf seperti halnya paragraph pendahuluan. Dapat pula lebih
panjang daripada paragraf pendahuluan karena di dalam paragraf inilah penulis secara perinci membahas
topik atau subtopik-subtopik yang sudah dinyatakan di dalam kalimat tesis. Beberapa teknik
pengembangan paragraf isi, diantaranya: memberikan contoh atau ilustrasi tentang apa yang dibicarakan;
menguraikan secara kronologis suatu kejadian; menceritakan anekdot yang berkaitan dengan apa yang
dibicarakan; mendefinisikan istilah yang berhubungan dengan apa yang dibicarakan; membandingkan
atau mengontraskan apa yang sedang dibicarakan; menganalisis atau mencari sebab-musabab dari
sesuatu yang dibicarakan; menguraikan akibat-akibat atau konsekuensi-konsekuensi dari sesuatu yang
dibicarakan; menerangkan bagaimana cara kerja atau fungsi sesuatu yang dibicarakan; melukiskan fisik
atau watak orang, tempat, barang, atau tindakan yang dibicarakan; kombinasi beberapa teknik di atas.
Ketiga, yaitu paragraph penutup. Untuk menandai bahwa pembaca sudah sampai pada akhir esai,
diperlukan “pengait” berupa kata transisi, seperti simpulannya, singkatnya, akhisrnya, dsb.

Struktur karya tulis essay dapat digambarkan secara praktis sebagai berkut :
Judul……(tulis judul singkat tetapi harus menggambarkan isi karangan)
Oleh: …….(tulis nama pengarang)
Identitas…. (tulis identitas singkat penulis, misalnya: ……………….)
1 Pendahuluan
(Paparkan alasan-alasan yang akurat munculnya permasalahan yang perlu mendapat solusi
pemecahan)
2 ………..(Tulis sub judul pembahasan 1)
(Paparkan pembahasan 1 berupa argumentasi-argumentasi yang akurat dan logis – pemaparan
dapat dibuat menjadi beberapa alinea sesuai kebutuhan – dalam satu acuan
memperjelas pembahasan
3. ………..(Tulis sub judul pembahasan 2)
(Paparkan pembahasan 2 berupa argumentasi-argumentasi yang akurat dan logis – pemaparan
dapat dibuat menjadi beberapa alinea sesuai kebutuhan – dalam satu acuan
memperjelas pembahasan
4………..(Tulis sub judul pembahasan 3)
(Paparkan pembahasan 3 berupa argumentasi-argumentasi yang akurat dan logis – pemaparan
dapat dibuat menjadi beberapa alinea sesuai kebutuhan – dalam satu acuan
memperjelas pembahasan3)
5 dst……….?????? Sama dengan penjelasan di atas lanjutkan ke pembahasan-
pembahasan berikut jika masih diperlukan.
6. Penutup ……….bagian akhir karya essay ……..
(Paparkan dalam satu atau lebih alinea hanya berisi gagasan penutup. Dapat berupa kesimpulan
dari seluruh pembahasan; dapat berupa saran-saran yang perlu dilakukan oleh pihak yang
berkaitan; dapat berupa ungkapan harapan-harapan; dapat berupa peringatan-peringatan yang
perlu diwaspadai; dan bentuk lain yang sifatnya menutup suatu ide/ gagasan.

2. Pengembangan Paragraf

Terlepas dari hal di atas, agar semua orang bisa menulis esai dengan baik, maka harus memahami
pengembangan paragraf dalam esai. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan langkah pertama,
dalam menulis esai adalah menyeleksi sebuah gagasan dan menulis sebuah pengantar (kalimat topik).
Setelah mengumpulkan semua gagasan atau fakta, Anda dapat memikirkan bagaimana semua gagasan
atau fakta itu dapat dihubungkan dengan topik. Perhatikan apakah semua gagasan atau fakta itu
membentuk sebuah pola yang mengacu pada sebuah gagasan pengontrol. Jika Anda telah memutuskan
sebuah gagasan pengontrol, tulislah sebuah paragraf pengantar yang mempresentasikan secara jelas dan
menarik. Paragraf ini harus memuat dua bagian. Pertama, pernyataan pernyataan umum, yakni yang
memperkenalkan topik esai dan memberikan latar belakang informasi tentang topik tersebut. Kedua,
sebuah pernyataan tesis, yakni gagasan pengontrol yang memuat inti topik yang akan dibahas. Paragraf
tubuh juga sangat penting. Tiap-tiap paragraf harus fokus pada kalimat topik dan harus memiliki transisi
logis yang memungkinkan pembaca memahami hubungan antarkalimat. Di akhir, uraikan alasan-alasan
dan contoh-contoh yang spesifik dan konkret agar dapat meyakinkan. Jika paragraf-paragraf pendukung
sudah dilengkapi, Anda harus memutuskan bagaimana Anda hendak menyimpulkannya. Dengan
mengulang proses selangkah demi selangkah yang sederhana ini, Anda dapat menyisihkan ketakutan
Anda dalam menulis sebuah esai yang jelas, serasi, dan meyakinkan.

3. Permasalahan dalam Menulis Esai

Permasalahan membuat siapapun terkendala dalam pekerjaannya dan terkadang sulit untuk
menemukan solusinya. Begitu pula dalam kegiatan menulis. Perlu kita ketahui bahwa pembelajaran
bahasa memiliki fungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan
gagasan, menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa, dan untuk memperluas wawasan. Beberapa
permasalah yang ditemukan dalam penulisan esai, diantaranya: kesulitan menemukan ide, kurangnya
pengetahuan tentang dasar penulisan karya ilmiah, kesulitan menuangkan gagasan, kesalahan berbahasa.
Hal pertama yaitu, kesulitan menemukan ide, hal ini bisa dikarenakan ada tekanan yang mengharuskan
orang tersebut menemukan ide dalam jangka waktu yang singkat, atau dapat juga dikarenakan suasana
hati dan pikiran yang sedang kacau sehingga sulit mendapatkan ide. Solusinya adalah dengan mencari
tempat yang nyaman, untuk berpikir atau mencari teman untuk diajak berdiskusi.

Yang kedua adalah kesulitan menuangkan gagasan, hal ini dapat diatasi dengan cara memahami
proses menggali tulisan. Yang terakhir kesalahan berbahasa, kesalahan berbahasa bisa terjadi karena
adanya banyak hal, misalnya pengaruh bahasa ibu, kekurang pahaman pemakai bahasa terhadap bahasa
yang dipakainya dan pengajaran bahasa yang kurang sempurna. Salah satu solusinya yaitu dengan
kegiatan membaca, dikarenakan dengan membaca dapat memperkaya kosa kata juga sebagai sarana
melatih diri dengan bahasa. Selain itu, dengan membaca banyak buku dan referensi yang digemari juga
akan dapat menampilkan ciri penulisan dari seorang penulis.

Anda mungkin juga menyukai