Anda di halaman 1dari 32

KEBERTAHANAN MASYARAKAT KAMPUNG KOTA

PASCA PANDEMI COVID 19

Oleh :
DIYAN LESMANA
INKINDO - JAWA TIMUR
PERTUMBUHAN SURABAYA SEBAGAI KOTA METROPOLITAN

FENOMENA :
•Tersedia fasilitas kota yang lengkap
sebagai magnet
•Memicu urbanisasi dengan
harapan adanya peningkatan
ekonomi
• Terjadinya over capacity terhadap
daya dukung lingkungan kota

TATA GUNA LAHAN diKOTA terdiri dari :


- Perdagangan dan jasa
- Pemukiman (pusat kota/kampung
kota dan sub urban)
- Fasilitas umum (RS, Pemerintahan)
- Pendidikan, Militer dll
KARAKTER KAMPUNG KOTA :

Pemukiman
dengan Memiliki akses
masyarakat yang kecil (micro
Heterogen mobility)

Kampung Kota

Memiliki Interaksi Memiliki Hak Historis


Sosial yang tinggi

Kekerabatan
yang kental
VISUALISASI KAMPUNG KOTA SURABAYA :
Fisik :
• Pemukiman padat
• Micro mobility
• Ruang publik terbatas
• Memiliki nilai Historis

Kampung Warna warni Kenjeran Surabaya

Kampung Nelayan Bulak Surabaya Kampung Pandegiling Surabaya


VISUALISASI KAMPUNG KOTA SURABAYA :

Kampung Ketandan Surabaya Kampung Wisata Jambangan Sby

Kampung Samijali Doli Surabaya Kampung Enak Kec Bulak Surabaya


VISUALISASI KAMPUNG KOTA SURABAYA :

Kampung Lawas Maspati Surabaya Kampung Genteng Candirejo Sby

Kampung Sutorejo Sby Kampung Genteng Candirejo Sby


VISUALISASI KAMPUNG KOTA SURABAYA :

Kampung Lawas Maspati Surabaya Kampung Ampel Surabaya

Kampung Kungfu Kapasan Surabaya Kampung Peneleh Surabaya


VISUALISASI KAMPUNG KOTA SURABAYA :

Non Fisik :
• Interaksi Sosial
• Tradisi / Budaya

Kampung Pelangi Kendang Sari Sby

Kampung Lawas Maspati Surabaya Kampung Ketandan Surabaya


VISUALISASI KAMPUNG KOTA SURABAYA :

Kampung Lawas Maspati Surabaya Kampung Ketandan Surabaya

Kampung Made Lakarsantri Surabaya Kampung Lawas Maspati Surabaya


DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA
Kampung Kota –
PASCA PANDEMI

Redefinisi Kampung :
Deliniasi Diperlukan ruang
Implementasi
(Terkait Kemampuan virtual
protokol Covid
Pemerintah Dalam
Mengontrol)

Kampung
TANGGUH

Eksklusifitas ruang
Wani Jogo menjadi tinggi –
Suroboyo Kampung
Rasa Kepercayaan BERGIAT

Kampung
LUMBUNG
PANGAN
DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA
Adanya Re-definisi Kampung :
Karena keterbatasan pemerintah dalam mengontrol wilayah maka terjadi
deliniasi wilayah pada lingkungan. Yang semula hanya 1 gang/RT, sekarang
menjadi lingkup RW.

Kampung Lawas Maspati ( RW VI)


DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA

Adanya Deliniasi wilayah maka terbentuk satgas Covid 19 tingkat RW.


DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA

Implementasi Protokol Covid 19


DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA
Ruang Virtual

Kebijakan Pemerintah - Stay at Home

Media Sosial /Internet menjadi


Budaya Baru (WA, Blog,
YouTube,Instagram dsbnya)

Kolaborasi Kegiatan Usaha/UMKM :


Memamerkan
Mempromosikan/Menawarkan
Menjual

Semula Eksternal sekarang Internal


(tetangga menjadi pasar sendiri)
DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA
Tangguh :
Kemampuan suatu sistem,
komunitas, atau masyarakat terkena
bahaya bencana untuk melawan,
menyerap, menampung, dan
memulihkan diri dari efek bahaya
bencana pada waktu yang tepat dan
dengan efisien; termasuk melalui
perlindungan dan restorasi struktur
dasar yang penting dan fungsinya
Sumber : BSN, 2017
DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA
KAMPUNG BERGIAT :

Warga yang mampu bergiat membantu warga yang kurang mampu


DAMPAK PANDEMI PADA KAMPUNG KOTA
KAMPUNG LUMBUNG
(PANGAN) :
Merupakan lembaga cadangan pangan di
daerah perkampungan, berperan dalam
mengatasi kerawanan pangan masyarakat.
Misal :
Penyediaan sembako murah atau gratis.
Menjual hasil usaha nya ke tetangga sendiri
dengan harga terjangkau sehingga tetangga
menjadi pasarnya
KASUS : KAMPUNG LAWAS MASPATI dan GENTENG CANDIREJO

Kampung Maspati, Kel


Bubutan, Kec Bubutan

Kampung Maspati, Kel


Bubutan, Kec Bubutan
LOKASI Kampung Lawas Maspati

Pusat kota Surabaya


KASUS : KAMPUNG LAWAS MASPATI
EXISTING
Kampung Maspati sebagai Kampung Lawas
ditandai :
• Banyaknya bangunan lama dan bangunan
bersejarah di kampung ini.
• Memiliki akses kecil (micro mobility)
• Memiliki interaksi sosial budaya yang kuat

Bangunan Lama/Peninggalan

Akses kecil (micro mobility) Budaya musik patrol


KASUS : KAMPUNG LAWAS MASPATI

Atraksi Budaya Menyambut Tamu Wisata Kampung Lawas Maspati


KASUS : KAMPUNG LAWAS MASPATI
Pemberdayaan Masyarakat (UMKM) warga Kampung Lawas Maspati

Minuman Herbal

Kerajinan Souvenir Kaos


LOKASI Kampung GENTENG CANDIREJO

Pusat kota Surabaya


KASUS : GENTENG CANDIREJO
EXISTING :
Kampung Genteng Candirejo dahulunya
disebut sebagai kampung Larakan (sampah)
karena menjadi tempat pembuangan sampah
dan limbah dari Pasar Genteng
Seiring dengan kesadaran masyarakat untuk
bangkit dan merubah image sebagai Kampung
Larakan maka kampung ini melakukan
perubahan kondisi fisiknya menjadi kampung
yang bersih, hijo royo-royo dan kampung Pengolahan Limbah rumah tangga (PANDORA)
herbal

Akses jalan yang hijo royo-royo Tanaman Herbal


KASUS : GENTENG CANDIREJO

Tanaman hydroponic Kelola limbah sampah menjadi pupuk

Ruang Baca di Balai Pertemuan RT Bank Sampah oleh ibu-ibu


KAMPUNG AMAN
KAMPUNG LAWAS MASPATI
dan
KAMPUNG CANDIREJO
PASCA PANDEMI COVID 19
1. Pencegahan ( Aman, Tangguh)
2. Pendampingan terhadap terdampak langsung
(Bergiat)
3. Penggalangan donasi dari warga utk warga
(Lumbung Pangan) Pemasangan CCTV pada beberap tempat

Gerbang Kampung Genteng Candirejo Gerbang Kampung Lawas Maspati


PASCA PANDEMI PADA KAMPUNG
KAMPUNG TANGGUH (SEHAT)
PASCA PANDEMI PADA KAMPUNG
KAMPUNG TANGGUH (SEHAT)
PASCA PANDEMI PADA KAMPUNG
KAMPUNG LUMBUNG (PANGAN)
PASCA PANDEMI PADA KAMPUNG
KAMPUNG BERGIAT
KESIMPULAN
KEBERTAHANAN
Masyarakat
Kampung Kota
PASCA PANDEMI

Kepedulian Sosial
Eksklusifitas Memperluas
Lebih Tinggi :
ruang menjadi Ruang / Space
Kampung (Aman,
tinggi – Virtual untuk
Tangguh, Bergiat,
Perlindungan Eksistensi
Lumbung
Diri Kampung
/Pangan)

Memperkuat
“Wani Jogo
Sense Of
Suroboyo”
Place
TERIMA KASIH

INKINDO – JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai