Pembimbing :
dr. Sri Julyani, M.Kes, Sp.PK
dr. Enny Arlini Wello
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.6 Hipotesa
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara polusi udara terhadap kadar hemoglobin
tukang becak di wilayah Perintis Kota Makassar.
H0 : tidak ada pengaruh signifikan antara polusi udara terhadap kadar hemoglobin tukang
becak di wilayah Perintis Kota Makassar. P>0,05 (tidak ada pengaruh)
H1 : ada pengaruh signifikan antara polusi udara terhadap kadar hemoglobin tukang becak di
wilayah Perintis Kota Makassar. (H0 ditolak)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polusi Udara
2.1.1 Pengertian
Polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat
menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat
atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang
tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu,
panas dan suara. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak property.
Definisi lain dari pencemaran udara adalah peristiwa pemasukan dan penambahan
senyawa, bahan, atau energy ke dalam lingkungan alam dan manusia sehingga
temperature dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pernapasan yang paling
baik. Atau dengan singkat dikatakan bahwa nilai lingkungan udara tersebut telah
menurun (Hutagalung, 2008).
2.1.2 Jenis-Jenis Pencemaran Udara
Ada beberapa jenis pencemaran udara, yaitu (Sunu, 2001):
1. Berdasarkan bentuk
a. Gas, adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena dipanaskan atau
menguap sendiri. Contohnya: CO2, CO, SOx, NOx.
b. Partikel, adalah suatu bentuk pencemaran udara yang berasal dari zarah-zarah kecil
yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan, cairan, maupun padatan dan cairan
secara bersama-sama. Contohnya: debu, asap, kabut, dan lain-lain.
2. Berdasarkan tempat
a. Pencemaran udara dalam ruang (indoor air pollution) yang disebut juga udara tidak
bebas seperti di rumah, pabrik, bioskop, sekolah, rumah sakit, dan bangunan lainnya.
Biasanya zat pencemarnya adalah asap rokok, asap yang terjadi di dapur tradisional
ketika memasak, dan lain-lain.
b. Pencemaran udara luar ruang (outdoor air pollution) yang disebut juga udara bebas
seperti asap asap dari industri maupun kendaraan bermotor.
3. Berdasarkan gangguan atau efeknya terhadap kesehatan
a. Irritansia, adalah zat pencemar yang dapat menimbulkan iritasi jaringan tubuh, seperti
SO2, ozon, dan Nitrogen Oksida.
b. Aspeksia, adalah keadaan dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas
Karbon Dioksida. Gas penyebab tersebut seperti CO, H 2S, NH3, dan CH4.
c. Anestesia, adalah zat yang mempunyai efek membius dan biasanya merupakan
pencemaran udara dalam ruang. Contohnya; Formaldehide dan Alkohol.
d. Toksis, adalah zat pencemar yang menyebabkan keracunan. Zat penyebabnya seperti
Timbal, Cadmium, Fluor, dan Insektisida.
4. Berdasarkan susunan kimia
a. Anorganik, adalah zat pencemar yang tidak mengandung karbon seperti asbestos,
ammonia, asam sulfat, dan lain-lain.
b. Organik, adalah zat pencemar yang mengandung karbon seperti pestisida, herbisida,
beberapa jenis alkohol, dan lain-lain.
5. Berdasarkan asalnya
a. Primer, adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang
menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Contohnya: CO 2, yang
meningkat diatas konsentrasi normal.
b. Skunder, adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksi anatara zat
polutan primer dengan komponen alamiah. Contohnya: Peroxy Acetil Nitrat (PAN).
Berdasarkan tempat :
Berdasarkan asal : Faktor eksternal (akibat
indoor air pollution,
primer, sekunder ulah manusia)
outdoor air pollution
Penyebab
Polusi udara
Sirkulasi
darah
Nutrisi
Jenis kelamin
Geografi
Kadar
Faktor Hemoglobin
kesehatan
Faktor genetik
Umur
2.4 Kerangka Konsep
Umur
Jenis
kelamin
Faktor
genetik Kadar Hemoglobin
Polusi Udara
Nutrisi
Kadar Hemoglobin
menurun
Geografi
Faktor
kesehatan
BAB III
METODE PENELITIAN
sampling :
Z 2 ∝/2× p ( 1− p ) N
n=
d 2 ( N−1 ) + Z 2 ∝/2× p(1− p)
dimana :
n : Besar sampel
52,272
n=
1,490
n=35,081=35
1. Setelah mendapat izin pihak responden (tukang becak) di wilayah Perintis Kota
Makassar, maka peneleiti mengadakan pendekatan kepada calon responden. Peneliti
menjelaskan tujuan, manfaat, peran serta responden dalam penelitian. Peneliti menjamin
kerahasiaan responden dan hak responden untuuk menolak menjadi responden. Bila
responden menyetujui maka peneliti memimnta responden menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden.
2. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, dilanjutkan wawancara peneliti
ke responden menggunakan kuisioner yang sudah disiapkan sebelumnya, dimana
pengisian kuisioner dilakukan oleh peneliti dan pengambilan responden secara selang-
seling.
Dampak yang ditimbulkan dari polusi udara yang dapat mempengaruhi kualitas
lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Hemoglobin
Hemoglobin terdiri dari materi yang mengandung besi yang disebut heme dan protein
globulin.
4. Kadar hemoglobin
5. Becak
Becak adalah kendaraan beroda tiga yang dijalankan oleh seseorang (tukang becak) untuk
mengangkut barang-barang atau orang.
6. Tukang becak
3.12