A. Hasil
1. 1. Kepala putik
2. Kepala sari
Bunga padi 3. Paleao
(Oryza Sativa) 4. Lemma
5. Tangkai sari
6. Tangkai putik
7. Lodicules
8. Bakal buah
2. 1. Glume atas
2. Pedicelled spikelet
Jagung jantan 3. Kepala sari bunga yang
(Zea mays) Diatas akan membuka lebih
dahulu
4. Palea bunga yang dibawah
5. Lemma dibawah
6. Glume bawah
3. 1. Kepala sari
2. Benang sari
Bunga Bugenvil 3. Kepala putik
4. Tangkai putik
5. Bakal biji
6. Tangkai bunga
7. Dasar Bunga
8. Kelopak
9. Mahkota
4. 1. Benang sari
2. Bakal biji
Bunga pepaya 3. Dasar bunga
hemaproid 4. Tangkai bunga
(Carica pepaya) 5. Kelopak bunga
6. Mahkota bunga
7. Putik
5. Bunga Sepatu 1. Mahkota
2. Putik
3. Anter
4. Tangkai putik
5. Filament
6. Kelopak
7. Kelopak tambahan
6. 1. Putik
2. Mahkota
Bunga pepaya 3. Tangkai
betina Tipe persilangan menyerbuk
(Carica pepaya) sendiri
7. 1. Mahkota
2. Benang sari
Bunga pepaya 3. Kelopak bunga
jantan Tipe persilangan menyerbuk
(Carica pepaya) silang
8. 1. Kepala sari
2. Putik
Bunga cabai 3. Mahkota
(Capiscum annum) 4. Tangkai bunga
Tipe persilangan menyerbuk
sendiri
B. Pembahasan
Pembiakan tanaman dapat melalui dua cara, yaitu seksual (dengan biji) dan aseksual
(dengan vegetatif). Pada pembiakan dengan cara seksual dibentuk sel-sel khusus yang
reproduktif dan disebut gamet. Pembentukan sel-sel reproduktif tersebut disebut peristiwa
bunga betina (megasporogenesis) menggunakan organ kelamin yang terdiri dari putik (pistil)
terdiri atas kepala putik (stigma) dan tangkai putik (style), dan kandung embryo (ovary).
benang sari (stamen) yang terdiri atas tangkai sari (filament) dan kepala sari (anther). Anther
Menurut Warisno (2007), biologi bunga penting untuk diketahui supaya dapat
macam bunga. selain pendapat tersebut dengan mengetahui biologi bunga kita dapat
mengetahui tipe penyerbukan dari tanaman tersebut. Dengan mengetahui tipe penyerbukan
tanaman tersebut akan mempermudah kita dalam pelaksanaan usaha pemuliaan tanaman
seperti hibridisasi.
tanaman. Setelah mengetahui tipe dari penyerbukan bunga tanaman tersebut, kita akan
mengetahui teknik dari tipe persilangannya. Teknik pemuliaan tanaman pada tanaman yang
berbunga dengan tipe persilangan tanaman menyebuk sendiri dengan tanaman menyerbuk
silang berbeda.
Teknik pemuliaan pada tanaman menyerbuk sendiri dapat dilakukan dengan beberapa
metode. Metode pemuliaan tanaman pada tanaman menyerbuk sendiri adalah introduksi,
seleksi massa, seleksi galur murni, hibridisasi diikuti dengan seleksi (pedigri, bulk, back cross
dan ssd), kultur jaringan diikuti seleksi, fusi protoplas dan DNA rekombinan. Beberapa
(kleistogamie), tepung sari luruh sebelum bunga membuka, benang sari dan putik ditutup oleh
bagian bunga sesudah bunga membuka, dan putik memanjang segera setelah tepung sari
masak (Wayan,2009)
Penyerbukan sendiri (self pollination) adalah bersatunya tepung sari dengan putik yang
masing-masing berasal dari tanaman itu sendiri. Penyerbukan sendiri hanya terjadi pada
tanaman berumah satu (monoecious), yaitu bunga jantan dan betina terdapat dalam satu
tanaman. Bunga tanaman menyerbuk sendiri dapat berupa bunga lengkap atau bunga
sempurna. Bunga lengkap adalah munga yang mempunyai empat organ bunga yaitu kelopak
bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stament) dan putik.(pistilum).
Sedangkan bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua organ kelamin jantan dan betina
(wayan,2009).
Teknik pemuliaan tanaman dengan menyerbuk silang dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu seleksi massa, seleksi satu tongkol satu baris, seleksi pedigri, seleksi curah,
modifikasi seleksi pedigri dan single seed descent. Wayan (2009) mengatakan bahwa ciri-ciri
tanaman menyerbuk silang adalah: a). Secara morfologi/ fisik kedudukan putik (pistilum) dan
(herkogamie), seperi pada tanaman panili. b). Tepung sari dan sel telur berbeda masaknya
(dichogamie). Protandris yaitu bila bungan jantan masak lebih dahulu dari bunga betina, dan
protoginis bila bunga betina masak (putik) lebih dahulu dari bunga jantan. c). Adanya sifat
pembuahan, karena adanya hambatan fisiologis. Hambatan fisiologis dapat berupa inaktifnya
zat tumbuh (phytohormon) sehingga buluh serbuk sari tidak terbentuk, seperti pada kakao. d).
Self-sterility, adalah tidak terjadinya penyerbukan bungan karena bunga jantan tidak
berfungsi (mandul) secara genetik. e). Tanaman berumah satu (monoecious), adalah tanaman
dimana bunga jantan dan betina tumbuh pada satu tanaman, tetapi letaknya berbeda, seperti
pada tanaman jagung. f).Tanaman berumah dua (dioecious) adalah tanaman dimana bunga
jantan dan betina masing-masing tumbuh pada tanaman berbeda, seperti pada tanaman
pepaya.
Contoh teknik pemuliaan tanaman pada bunga yang menyerbuk sendiri dan menyerbuk
silang adalah teknik hibridisasi, yaitu tanaman padi dan tanaman jagung. Tanaman padi
merupakan tanaman menyerbuk sendiri, dimana sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
berada pada satu bunga. hibridisasi pada tanaman padi dapat dilakukan dengan beberapa
langkah. Langkah pertama adalah pemilihan tetua yang diinginkan baik tetua jantan dan tetua
betina. Pada tetua betina langkah selanjutnya adalah pengkebirian yaitu menghilangkan sel
kelamin jantan. Proses ini dilakukan sebelum bunga mekar agar tidak terjadi proses
penyerbukan sendiri. Selanjutnya dilakukan penyerbukan dengan mengambil benang sari dari
Teknik hibridisasi pada tanaman jagung dapat dilakukan dengan beberapa langkah.
Langkah pertama adalah pemilihan tetua yang akan dilakukan persilangan. Tanaman jagung
yang akan dijadikan sebagai tetua betina, bunga jantannya dipotong. Langkah selanjutnya
adalah mengumpulkan serbuk sari dari tetua jantan dengan merontokkan bunga jantan,
selanjutnya bunga jantan pada tanaman jagung tersebut diserkukkan kebunga betina yang
telah diemaskulasi. Langkah berikutnya adalah penyungkupan bunga betina dengan kantong.
Penyungkupan dilakukan agar tidak ada bunga jantan asing yang menyerbuki tanaman
tersebut.
Contoh lain dari teknik pemuliaan tanaman untuk tanaman menyerbuk silang adalah
dengan metode seleksi satu baris satu tongkol. Seleksi ini prosedurnya adalah pada generasi
asal yang beragam diseleksi secara individual berdasarkan fenotip. Biji masing-masing
tanaman dipisahkan, biasanya dipilih sampai 200 tanaman, Sebagian biji dari masing-masing
tanaman terseleksi ditanam dalam satu baris dan sisanya disimpan, Seleksi dilakukan
berdasarkan tanaman terbaik dari baris terbaik, Sisa dari tanaman yang menghasilkan barisan
yang baik dapat ditanam pada tahun kedua dan seleksi dilakukan terhadap tanaman terbaik
A. Kesimpulan
dengan mempelajari biologi bunga maka para pemulia tanaman akan dapat
melakukan kegiatan pemuliaan tanaman karena dalam biologi bunga dipelajari berbagai
macam struktur bunga, sehingga diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga
yang bersangkutan
Bunga yang memiliki 4 bagian utama yaitu korola, calyx, putik dan benang sari
disebut bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya atau lebih
disebut bunga tidak lengkap.
Bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna, sedangkan
bunga yang hanya memiliki satu organ kelamin disebut bunga tidak sempurna.
Ada dua tipe penyerbukan yang dilakukan oleh tanaman yaitu penyerbukan sendiri
dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke
stigma pada bunga yang sama atau pada bunga lain pada tanaman yang sama, sedangkan
penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke sigma pada bunga yang
berbeda.
B. Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di
persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para
praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam
kegiatan praktikum tidak terhambat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Daryanto dan Siti Satifah.1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan
Silang Buatan. Gramedia, Jakarta.