Anda di halaman 1dari 8

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1. 1. Kepala putik
2. Kepala sari
Bunga padi 3. Paleao
(Oryza Sativa) 4. Lemma
5. Tangkai sari
6. Tangkai putik
7. Lodicules
8. Bakal buah
2. 1. Glume atas
2. Pedicelled spikelet
Jagung jantan 3. Kepala sari bunga yang
(Zea mays) Diatas akan membuka lebih
dahulu
4. Palea bunga yang dibawah
5. Lemma dibawah
6. Glume bawah

3. 1. Kepala sari
2. Benang sari
Bunga Bugenvil 3. Kepala putik
4. Tangkai putik
5. Bakal biji
6. Tangkai bunga
7. Dasar Bunga
8. Kelopak
9. Mahkota

4. 1. Benang sari
2. Bakal biji
Bunga pepaya 3. Dasar bunga
hemaproid 4. Tangkai bunga
(Carica pepaya) 5. Kelopak bunga
6. Mahkota bunga
7. Putik
5. Bunga Sepatu 1. Mahkota
2. Putik
3. Anter
4. Tangkai putik
5. Filament
6. Kelopak
7. Kelopak tambahan

6. 1. Putik
2. Mahkota
Bunga pepaya 3. Tangkai
betina Tipe persilangan menyerbuk
(Carica pepaya) sendiri

7. 1. Mahkota
2. Benang sari
Bunga pepaya 3. Kelopak bunga
jantan Tipe persilangan menyerbuk
(Carica pepaya) silang

8. 1. Kepala sari
2. Putik
Bunga cabai 3. Mahkota
(Capiscum annum) 4. Tangkai bunga
Tipe persilangan menyerbuk
sendiri

B. Pembahasan

Pembiakan tanaman dapat melalui dua cara, yaitu seksual (dengan biji) dan aseksual

(dengan vegetatif). Pada pembiakan dengan cara seksual dibentuk sel-sel khusus yang
reproduktif dan disebut gamet. Pembentukan sel-sel reproduktif tersebut disebut peristiwa

gametosis (Schuler, 1998). Menurut Mangoendidjojo (2003) bahwa gametogenesis pada

bunga betina (megasporogenesis) menggunakan organ kelamin yang terdiri dari putik (pistil)

terdiri atas kepala putik (stigma) dan tangkai putik (style), dan kandung embryo (ovary).

Sedangkan organ kelamin jantan melakukan gametogenesis (microsporogenesis) dengan

benang sari (stamen) yang terdiri atas tangkai sari (filament) dan kepala sari (anther). Anther

memiliki banyak mikrospora (PMC-Pollen Mother Cell).

Menurut Warisno (2007), biologi bunga penting untuk diketahui supaya dapat

menentukan keseragaman buah, menentukan pohon induk, dan mengetahui bermacam-

macam bunga. selain pendapat tersebut dengan mengetahui biologi bunga kita dapat

mengetahui tipe penyerbukan dari tanaman tersebut. Dengan mengetahui tipe penyerbukan

tanaman tersebut akan mempermudah kita dalam pelaksanaan usaha pemuliaan tanaman

seperti hibridisasi.

Mengetahui biologi bunga dapat memberikan pengaruh terhadap teknik pemuliaan

tanaman. Setelah mengetahui tipe dari penyerbukan bunga tanaman tersebut, kita akan

mengetahui teknik dari tipe persilangannya. Teknik pemuliaan tanaman pada tanaman yang

berbunga dengan tipe persilangan tanaman menyebuk sendiri dengan tanaman menyerbuk

silang berbeda.

Teknik pemuliaan pada tanaman menyerbuk sendiri dapat dilakukan dengan beberapa

metode. Metode pemuliaan tanaman pada tanaman menyerbuk sendiri adalah introduksi,

seleksi massa, seleksi galur murni, hibridisasi diikuti dengan seleksi (pedigri, bulk, back cross

dan ssd), kultur jaringan diikuti seleksi, fusi protoplas dan DNA rekombinan. Beberapa

mekanisme bunga melakukan penyerbukan sendiri adalah: bunga tidak membuka

(kleistogamie), tepung sari luruh sebelum bunga membuka, benang sari dan putik ditutup oleh
bagian bunga sesudah bunga membuka, dan putik memanjang segera setelah tepung sari

masak (Wayan,2009)

Penyerbukan sendiri (self pollination) adalah bersatunya tepung sari dengan putik yang

masing-masing berasal dari tanaman itu sendiri. Penyerbukan sendiri hanya terjadi pada

tanaman berumah satu (monoecious), yaitu bunga jantan dan betina terdapat dalam satu

tanaman. Bunga tanaman menyerbuk sendiri dapat berupa bunga lengkap atau bunga

sempurna. Bunga lengkap adalah munga yang mempunyai empat organ bunga yaitu kelopak

bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stament) dan putik.(pistilum).

Sedangkan bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua organ kelamin jantan dan betina

(wayan,2009).

Teknik pemuliaan tanaman dengan menyerbuk silang dapat dilakukan dengan beberapa

metode, yaitu seleksi massa, seleksi satu tongkol satu baris, seleksi pedigri, seleksi curah,

modifikasi seleksi pedigri dan single seed descent. Wayan (2009) mengatakan bahwa ciri-ciri

tanaman menyerbuk silang adalah: a). Secara morfologi/ fisik kedudukan putik (pistilum) dan

benang sari (stament) sedemikian rupa sehingga mencegah penyerbukan sendiri

(herkogamie), seperi pada tanaman panili. b). Tepung sari dan sel telur berbeda masaknya

(dichogamie). Protandris yaitu bila bungan jantan masak lebih dahulu dari bunga betina, dan

protoginis bila bunga betina masak (putik) lebih dahulu dari bunga jantan. c). Adanya sifat

inkompatibilitas yaitu terjadinya penyerbukan pada bunga tetapi tidak dilanjutkan

pembuahan, karena adanya hambatan fisiologis. Hambatan fisiologis dapat berupa inaktifnya

zat tumbuh (phytohormon) sehingga buluh serbuk sari tidak terbentuk, seperti pada kakao. d).

Self-sterility, adalah tidak terjadinya penyerbukan bungan karena bunga jantan tidak

berfungsi (mandul) secara genetik. e). Tanaman berumah satu (monoecious), adalah tanaman

dimana bunga jantan dan betina tumbuh pada satu tanaman, tetapi letaknya berbeda, seperti

pada tanaman jagung. f).Tanaman berumah dua (dioecious) adalah tanaman dimana bunga
jantan dan betina masing-masing tumbuh pada tanaman berbeda, seperti pada tanaman

pepaya.

Contoh teknik pemuliaan tanaman pada bunga yang menyerbuk sendiri dan menyerbuk

silang adalah teknik hibridisasi, yaitu tanaman padi dan tanaman jagung. Tanaman padi

merupakan tanaman menyerbuk sendiri, dimana sel kelamin jantan dan sel kelamin betina

berada pada satu bunga. hibridisasi pada tanaman padi dapat dilakukan dengan beberapa

langkah. Langkah pertama adalah pemilihan tetua yang diinginkan baik tetua jantan dan tetua

betina. Pada tetua betina langkah selanjutnya adalah pengkebirian yaitu menghilangkan sel

kelamin jantan. Proses ini dilakukan sebelum bunga mekar agar tidak terjadi proses

penyerbukan sendiri. Selanjutnya dilakukan penyerbukan dengan mengambil benang sari dari

padi varietas lain. Dan pemberian sungkup serta label.

Teknik hibridisasi pada tanaman jagung dapat dilakukan dengan beberapa langkah.

Langkah pertama adalah pemilihan tetua yang akan dilakukan persilangan. Tanaman jagung

yang akan dijadikan sebagai tetua betina, bunga jantannya dipotong. Langkah selanjutnya

adalah mengumpulkan serbuk sari dari tetua jantan dengan merontokkan bunga jantan,

selanjutnya bunga jantan pada tanaman jagung tersebut diserkukkan kebunga betina yang

telah diemaskulasi. Langkah berikutnya adalah penyungkupan bunga betina dengan kantong.

Penyungkupan dilakukan agar tidak ada bunga jantan asing yang menyerbuki tanaman

tersebut.

Contoh lain dari teknik pemuliaan tanaman untuk tanaman menyerbuk silang adalah

dengan metode seleksi satu baris satu tongkol. Seleksi ini prosedurnya adalah pada generasi

asal yang beragam diseleksi secara individual berdasarkan fenotip. Biji masing-masing

tanaman dipisahkan, biasanya dipilih sampai 200 tanaman, Sebagian biji dari masing-masing

tanaman terseleksi ditanam dalam satu baris dan sisanya disimpan, Seleksi dilakukan

berdasarkan tanaman terbaik dari baris terbaik, Sisa dari tanaman yang menghasilkan barisan
yang baik dapat ditanam pada tahun kedua dan seleksi dilakukan terhadap tanaman terbaik

(Tim Dosen Pemuliaan Tanaman, 2015)


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

dengan mempelajari biologi bunga maka para pemulia tanaman akan dapat
melakukan kegiatan pemuliaan tanaman karena dalam biologi bunga dipelajari berbagai
macam struktur bunga, sehingga diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga
yang bersangkutan

Bunga yang memiliki 4 bagian utama yaitu korola, calyx, putik dan benang sari
disebut bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya atau lebih
disebut bunga tidak lengkap.

Bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna, sedangkan
bunga yang hanya memiliki satu organ kelamin disebut bunga tidak sempurna.

Ada dua tipe penyerbukan yang dilakukan oleh tanaman yaitu penyerbukan sendiri
dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke
stigma pada bunga yang sama atau pada bunga lain pada tanaman yang sama, sedangkan
penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke sigma pada bunga yang
berbeda.

B. Saran

Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di
persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para
praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam
kegiatan praktikum tidak terhambat.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Daryanto dan Siti Satifah.1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan
Silang Buatan. Gramedia, Jakarta.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius,


Yogyakarta.

Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Schuler, L. 1998. Comparation Sum Up the Chromosome of Plant. Agronomy


Journal XI (4) : 7-11.

Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang.

Tim dosen pemuliaan tanaman. 2015. Universitas Jenderal Soedirman.


Purwokerto

Tjitrosomo, S. S, dkk. 1985. Botani Umum I. Angkasa, Bandung.

Warisno. 2007. Budi Daya Pepaya. Kanisius. Yogyakarta.

Wayan, dkk. 2009. Pemuliaan Tanaman. Universitas Udayana. Bali

Anda mungkin juga menyukai