Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM REPRODUKSI TUMBUHAN

STRUKTUR FUNGSI BUNGA

Disusun oleh:
Kesdik Kusuma Arista Bakti
19308144019
Biologi E 2019

PRODI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. Latar Belakang

Reproduksi merupakan salah satu kunci dari kelestarian makhluk hidup, dengan
adanya reproduksi maka makhluk hidup dapat berkembang biak untuk menghasilkan
keturunan, baik secara seksual maupun secara aseksual. Setiap makhluk hidup memiliki
repsroduksi masing-masing dengan system dan mekanisme yang relative sama tetapi
memiliki perbedaan. Pentingnya reproduksi tidak hanya menyangkut individu terkait,
teptapi reproduksi memiliki dampak besar bagi ekosistem dimana individu tersebut
hidup juga.
Produsen utama yang kita kenal adalah dari tanaman. Salah satu reproduksi
utama dari tanaman yakni melalui atau dengan menggunakan bunga, Bunga sendiri
merupakan salah satu organ pada tanaman yang berfungsi Sebagai alat
perkembangbiakan generatif, Tempat Terjadinya Peristiwa Penyerbukan Dan
Pembuahan Yang Nantinya Akan Menghasilkan Buah Yang Di Dalamnya Terdapat
Biji. Biji Inilah Yang Akan Tumbuh Menjadi Tumbuhan Baru (Machin Dan Scopes,
2005). Bunga Dibedakan Menjadi 2, Yaitu Bunga Lengkap (Complete Flower) Dan
Bunga Tidak Lengkap (Incomplete Flower). Dengan demikian, guna menambah
pemahaman mengenai bunga maka dilakukanlak praktikum berjudul “Struktur Fungsi
Bunga”.

B. Tujuan
1. Mengamati struktur morfologi bunga
2. Mengaitkan antara struktur bunga dengan fungsinya sebagai alat reproduksi
seksual
3. Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah

C. Dasar Teori
a. Bunga
Bunga merupakan bagian tanaman yang memiliki fungsi reproduksi.
Berdasarkan tipenya, bunga terbagi atas:
1. Bunga tunggal, dimana tangkai bunga hanya dapat menampung satu bunga saja.
2. Bunga majemuk dalam satu tangkai mampu menampung banyak bunga.
Pada umunya bunga memiliki 4 organ utama yaitu Kelompak (Kaliks), Mahkota,
benang sari (andresium) dan putik (gymnesium) (Nugroho,2006). Berdasarkan
bagian-bagian pada bunga, bunga dapat dibedakan menjadi (Tjitrosoepomo, 1989):
1. Bunga sempurna yang terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari, dan putik
2. Bunga tidak sempurna, dimana pada bunga ini tidak terdapat salah satu alat
kelamin bunga atau bagian hiasan bunga. Jika pada bunga tidak terdapat hiasan
maka bunga tersebut disebut dengan bunga telanjang. Jika salah satu kelamin
dari bunga tersebut tidak ada maka disebut dengan bunga tunggal (Unisexualis).

Sumber: https://www.kibrispdr.org/gambar-bunga-lengkap-dan-penjelasannya.html

b. Kelamin jantan bunga


Benang Sari (stamen) Epidermis filamen mempunyai kultikula dan hanya pada
spesies tertentu mempunyai trikoma. Filamen terdiri atas parenkim dengan vakuola
yang berkembang baik dan ruang antar sel kecil. umunya, dalam cairan sel terdapat
pigmen, pada bagian bentuk luar stamen Angiospermae memiliki ukuran yang
sangat besar. pada umumnya antera berisi 4 kantong sari (mikrosporagia) yang
berpasangan dalam 2 labus yang dipisahkan oleh konkektivus yang merupakan
jaringan steril (Hidayat, 1994).
c. Kelamin betina bunga

Putik merupakan gabungan dari karpel yang menjadi satu, pada putik umumnya
terdiri dari tiga bagian yaitu kepala putik (Stigma), tangkai putik (stylus), bakal buah
(ovarium), dan bakal biji (ovulum) yang menempel pada bagian dinding bakal buah
(plasenta).

d. Macam-macam Polinasi atau penyerbukan


Berdasarkan Asal Serbuk Sari:
1. Penyerbukan Sendiri (Autogami)
Jenis penyerbukan ini terjadi jika serbuk sari dari kepala sari jatuh langsung ke
kepala putik bunga yang sama tanpa perantara khusus.
2. Penyerbukan Tetangga (Geitonogami)
Serbuk sari jatuh ke kepala putik pada bunga lain, tapi bunga itu masih terletak
pada tumbuhan itu sendiri.Penyerbukan tetangga terjadi akibat bunga jantan dan
bunga betina tidak berada dalam satu bunga. Sehingga membutuhkan 2 bunga
untuk melakukan proses penyerbukan.
3. Penyerbukan Silang (Alogami)
Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan, tetapi
masih sejenis.
4. Bastar (hybridogamy).
Serbuk sari jantan jatuh ke kepala putik (betina) bunga lain yang berbeda
varietas. Kemudian menghasilkan varietas maupun spesies baru.
Penyerbukan Berdasarkan Perantara:
1. Penyerbukan dengan Angin (Anemogami)
Proses penyerbukan terjadi saat angin meniup serbuk sari yang halus, sehingga
terlepas dari tangkai sehingga bisa masuk ke dalam kepala putik.
2. Penyerbukan dengan Hewan (Zoidiogami)
Penyerbukan dibanto oleh perantara hewan
3. Penyerbukan dengan air (hidrogami atau hidrofili).
Proses penyerbukan ini terjadi sebab tumbuhan terendam air, bisa juga terjadi
saat terkena air hujan, atau karena tumpahan air lainnya. Sehingga membuat
serbuk sari rontok dan mendekati kepala putik.
4. Penyerbukan Bantuan Manusia (Antropogami)
Penyerbukan dengan bantuan manusia, biasa diterapkan pada beberapa tumbuhan
yang tak mampu melakukan penyerbukan bila tidak dibantu oleh manusia.
D. Metode Penelitian

Alat dan Bahan:

 Alat
1. Pensil
2. Buku
3. Alat dokumentasi (Smartphone)
 Bahan
1. Bunga Pepaya (Carica Papaya) 4. Kembang Telang (Clitoria Ternatea)
2. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinesis) 5. Bunga Anggrek Cattleya (Cattleya
3. Bunga Biduri (Calotropis Gigantea) bicolor)
Pengamatan :
Observasi langsung
Prosedur:

Mulai

Mencari Bunga yang akan diamati

Mengamati struktur bunga (tanpa merusak bagian bunga tersebut)

Memvisualisasikan amatan dengan menggambar hasil amatan pada kertas

Melakukan pencatatan (Perhiasan bunga diamati, catat bentuk, warna, serta masing masing bagian saling
berlekatan atau tidak, ada tidaknya kelenjar madu)

Menyusun laporan praktikum

Selesai
E. Hasil Pengamtan
Dokumentasi Gambar Keterangan

Bunga Pepaya a. Bunga jantan


1. Corolla
2. Benang sari
b. Bunga Betina
1. Putik
2. Corolla
c. Bunga Hemaprodit
1. Putik
c b a 2. Ovarium (Bakal buah)
3. Corolla
4. Dasar bunga
(Carica Papaya)

Bunga Sepatu 1. Stigma


2. Stamen
3. corolla
4. calyx
5. Epicalyx
6. Dasar bunga
7. Tangkai bunga

(Hibiscus rosa-sinesis)
Bunga Biduri 1. Tangkai bunga
2. Calyx
3. Corolla
4. Corona
5. Antera
6. Stigma

(Calotropis Gigantea)
Bunga Telang 1.Mahkota
2. Kelopak
3. Dasar bunga
4. Mahkota Pelindung

(Clitoria Ternatea)
Bunga Anggrek 1. Dorsal sepal (Kelopak pungung)
2. Petals (Mahkota)
3. Lateral Sepal (Kelopak Samping)
4. Bibir
5. Column (Tugu)
6. Sidolobes (Cuping samping)
7. Callus (Tonjolan)
8. Midlobe (Cuping tengah)

(Cattleya sp.)
F. Pembahasan

Praktikum biologi reproduksi (tumbuhan) dengan judul “STRUKTUR FUNGSI


BUNGA” telah dilaksanakan secara daring dengan menggunakan bahan dari
lingkungan sekitar. Praktikum ini bertujuan untuk Mengamati struktur morfologi
bunga, Mengaitkan antara struktur bunga dengan fungsinya sebagai alat reproduksi
seksual, dan Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah. Hasil
pengamatan:

Bunga Pepaya

Gambar Bunga Keterangan

a. Bunga jantan
1. Benang sari
2. Benang sari
b. Bunga Betina
1. Putik
2. Corolla
c. Bunga Hemaprodit
1. Putik
2. Ovarium (Bakal
buah)
3. Corolla
4. Dasar Bunga
(Carica papaya)
Klasifikasi Carica papaya (Suprapti. 2005):
 Kerajaan : Plantae  Suku : Caricaceae
 Divisi : Spermatophyta  Marga : Carica
 Kelas : Angiospermae  Jenis : Carica papaya L.
 Bangsa : Caricales
Terdapat 3 jenis bunga papaya yang diamati

a. Bunga jantan

Pada bunga jantan hanya terdapat satu jenis kelamin, yakni benang sari.
Teramati juga corolla bunga, pada bunga jantan biasanya tumbuh
bergerombol pada tangkai bunga yang menjuntai.

b. Bunga Betina
Pada bunga betina hanya terdapat satu jeni kelamin, yakni putik. Teramati
juga adanya corolla bunga, bunga betina biasanya muncul tunggal dan
berada dekat dengan batang pohon.

c. Bunga Hemaprodit

Disebut juga bunga banci, dimana bunga ini memiliki 2 kelamin sekaligus
(putik dan benang sari). Berdasarkan pengamatan hanya teramati putik,
bakal buah, dan corolla. Hal tersebut dikarenakan sampel telah mengalami
pembuahan dan benang sari telak terreduksi

Bunga papaya memiliki bentuk seperti terompet dengan warna putih susu-
kekuningan dengan karakteristik tepi bertaju lima, bersimetri banyak, warna bunga
kekuningan. Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligamus, karena tumbuhan
bunga pepaya terdapat bunga jantan, bunga betina, serta bunga hemafrodit. Bunga
jantan merupakan bunga majemuk yang bertangkai panjang serta bercabang-
cabang. Sedangkan bunga betina adalah bunga tunggal ( Ruhatzky et al, 1998).
Fungsi struktur bunga papaya yang teramati:

1. Corolla, untuk melindungi benag sari/putik serta menarik perhatian


serangga agar membantu penyerbukan
2. Benang sari, sebagai alat kelamin jantan (membawa materi genetis tanaman)
3. Putik, sebagai alat kelamin betina(membawa materi genetis tanaman)
4. Ovarium (Bakal buah), tempat terjadinya proses pembuahan dan merupakan
bagian bunga yang nanti akan berkembang menjadi buah
5. Dasar bunga, berfungsi sebagai penokong buga agar lebih kokoh dan kuat
(terutama ketika dihinggapi oleh serannga ketika penyerbukan)
Berdasar struktur bunga papaya, maka dapat dimungkinkan bunga papaya dapat
melakukan penyerbukan dengan cara dibantu oleh hewan, angin, atau manusia.
Bunga Sepatu
Gambar Bunga Keterangan

1. Stigma
2. Stamen
3. corolla
4. calyx
5. Epicalyx
6. Dasar bunga
7. Tangkai bunga

( Hibiscus rosa-sinesis )
Klasifikasi:
 Kingdom: Plantae  Family : Malvaceae
 Divisi : Spermathophyta  Genus : Hibiscus
 Kelas : Dicotyledonae  Species:Hibiscus rosa-sinensis L.
 Ordo : Malvales
Hasil pengamatan bunga sepatu yakni:

Bunga tersebut memiliki Tangkai bunga berwarna hijau, Dasar bunga


berwarna hijau tua, Epicalyx (kelopak tambahan) memiliki bentuk meruncing,
Calyx (Kelopak)memiliki warna putrih gradasi merah, Corolla ( Mahkota)
berwarna merah dan berjumlah 5, Stamens (Benang sari) berada dekat dengan putik
dengan warna kekuningan, dan Stigmas ( kepala Putik) berada di atas benang sari
dengan ujung bulat pipih berwarna coklat tua. Fungsi dari masing-masing struktur
dan kaitannya:

 Tangkai bunga, sebagai penopang bunga dan berfungsi sebagai penghubung


bunga dengan ranting. Menjaga kondisi bunga agar tidak patah ketika terjadi
penyerbukan yang dibantu oleh hewan (dihinggapi hewan)
 Dasar bunga, berfungsi sebagai pondasi tempat melekatnya mahkota bunga
dan bagian bunga lainnya agar tetap berada pada posisinya
 Epicalyx (kelopak tambahan), merupakan daun pelindung yang tersusun di
bawah kelopak bunga
 Kelopak bunga, berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga
mekar.

 Mahkota, berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Memiliki


warna yang cerah untuk menarik serangga (pollinator) (Ashari, 2002).

1. Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari kepala sari
(Terletak pada tangkai sari)

2. tangkai sari (Berbentuk silinder dan sebagai tempat berkembangnya


serbuk sari)

3. penghubung ruang sari (tempat terbentuknya serbuk sari)

 Putik, sebagai alat kelamin betina yang terdiri dari

1. kepala putik (memiliki permukaan lengket sebagai tempat


menempelnya serbuk sari)

2. tangkai putik (bagian terpanjang dari putik)

3. bakal buah.

Penyerbukan pada bunga sepatu biasanya melalui bantuan (hewan) yang


tertarik oleh nectar yang dihasilkan oleh bunga tersebut, bunga sepatu memiliki
benang sari dan putik yang berdekatan, namun posisi benang sari yang lebih rendah
dari putik dan karakteristik serbuk sari yang lengket menyebakan tidak
mungkin/sulit terjadi penyerbukan sendiri atau dengan bantuan angin
Bunga Biduri
Gambar Bunga Keterangan

1. Tangkai bunga
2. Calyx
3. Corolla
4. Corona
5. Antera
6. Stigma

(Calotropis gigantean)
Klasifikasi Calotropis gigantea (Dalimartha. 2003):
 Kingdom : Plantae  Sub kelas : Asteridae
 Sub Kingdom : Tracheobionta  Ordo : Gentianales
 Super divisi : Spematophyta  Famili : Asclepiadaceae
 Divisi : Magnoliophyta  Genus : Calotopis
 Kelas : Magnoliopsida  Spesies : Calotropis gigantea
Pada bunga biduri (Calotropis gigantean) yang teramati yakni: Stigma
(Kepala putik) dengan bentuk membulat dan berwarna hijau muda dengan sedikit
kekuningan, Antera (Kepala sari), Corona (Mahkota tambahan) memiliki warna
keunguan , Corolla (Mahkota) memiliki warna putih dengan gradasi warna ungu,
Calyx (Kelopak), dan Tangkai bunga. Fungsi dan keterkaitan struktur bunga:

 Tangkai bunga, sebagai penopang bunga dan berfungsi sebagai penghubung


bunga dengan ranting
 Dasar bunga, berfungsi sebagai pondasi tempat melekatnya mahkota bunga dan
bagian bunga lainnya agar tetap berada pada posisinya meskipun terkena angin
 Kelopak bunga, berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga
mekar dengan permukaan kelopak bunga yang kasar dan berambut

 Mahkota, berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Memiliki warna
yang cerah untuk menarik serangga (pollinator) (Ashari, 2002).

 Mahkota tambahan, merupakan tempat filament-filamen yang menyatu


 Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari

1. kepala sari (Terletak pada tangkai sari)

2. tangkai sari (Berbentuk silinder dan sebagai tempat berkembangnya serbuk


sari)

3. penghubung ruang sari (tempat terbentuknya serbuk sari)

 Putik, sebagai alat kelamin betina yang terdiri dari

1. kepala putik (memiliki permukaan lengket sebagai tempat menempelnya


serbuk sari)

2. tangkai putik (bagian terpanjang dari putik)

3. bakal buah.

Penyerbukan bunga widuri dapat dilakukan dengan bantuan hewan seperti kupu-
kupu, lebah, dan serangga lainnya

Bunga Telang
Gambar Bunga Keterangan

1. Mahkota
2. Kelopak
3. Dasar bunga
4. Mahkota Pelindung

(Clitoria ternatea )
Klasifikasi Clitoria ternatea (Cronquist. 1981):
 Kingdom : Plantae  Ordo : Fabales
 Super divisi : Spermatophyta  Famili : Fabaceae
 Divisi : Magnoliophyta  Genus : Clitoria
 Kelas : Magnoliopsida  Spesies : Clitoria ternatea
Bunga telang memiliki putik, benang sari, kelopak bunga, 3 mahkota bunga
berlekatan dan dasar bunga, dan mahkota pelindung. Bunga telang termasuk bunga
bisexual (perfect) dikarenakan . Putik dan benang sari pada bunga telang diselimuti
oleh mahkota pelindung yang terletak pada bagian tengah mahkota (menjaga putik dan
benang sari dan membantu dalam penyerbukan sendiri), mahkota bunga telang
berwarna biru dan terdapat warna putih, Bunga ini tumbuh pada ketiak daun, sehingga
disebut flos axilaris. Berdasarkan struktur bunga telag, maka bunga telang dapat
melakukan penyerbukan sendiri (autogamy) dan termasuk bunga hermaprodit

Hal ini sesuai dengan taeori bahwa, Bunga telang termasuk tumbuhan monokotil
dan mempunyai mahkota yang berwarna biru, putih dan coklat. Bunga telang
merupakan bunga berkelamin dua (Hermaphroditus) karena memiliki benang sari (alat
kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) sehingga sering disebut dengan bunga
sempurna atau bunga lengkap (Macedo et al. 1992).

Bunga Anggrek
Gambar Bunga Keterangan

1. Dorsal sepal
(Kelopak pungung)
2. Petals (Mahkota)
3. Lateral Sepal
(Kelopak Samping)
4. Bibir
5. Column (Tugu)
6. Sidolobes (Cuping
samping)
(Catlleya sp.)
7. Callus (Tonjolan)
8. Midlobe (Cuping
tengah)

Klasifikasi Catleya sp. (Plantamor, 2011):


 Kerajaan : Plantae  Bangsa : Asparagales
 Divisi : Spermatophyta  Suku : Orchidaceae
 Sub divisi : Angiospermae  Spesies : Cattleya sp.
 Kelas : Monocotyledoneae
Hasil pengamatan pada bunga anggrek (Cattleya sp.) teramati adanya:
1. Dorsal sepal (Kelopak 5. Column (Tugu)
pungung)
6. Sidolobes (Cuping
2. Petals (Mahkota) samping)

3. Lateral Sepal (Kelopak 7. Callus (Tonjolan)


Samping)
8. Midlobe (Cuping tengah)
4. Bibir bunga

Cattleya sp. memiliki tiga sepal (daun kelopak bunga), tiga petal (daun
mahkota bunga). Menurut Widiastoety (2005), Cattleya sp. Cattleya berdaun satu
memiliki kuntum berjumlah 1-2 kuntum bunga dan berukuran besar, sementara jenis
Cattleya berdaun 2-3 mempunyai bunga 3-8 kuntum dan berukuran kecil. Panjang
tangkai bunga termasuk pendek, diameter bunga 5 hingga lebih dari 16 cm,. Struktur
bunga pada genus Cattleya pada dasarnya agak sederhana, mekar secara khusus, sepal
lebar, petal yang menjuntai diatas bibir (labelum) yang besar, indah dan biasanya
labellum berwarna berbeda

Fungsi Struktur dan karakteristik bunga anggrek menurut Hidayani (2007):

 Putik dan benang sari (bagian jantan dan betina) yang bergabung bersama pada
bagian yang disebut column. (Gunawan, 2005).
 Benang sari, berwarna kuning dan tertutup oleh anther cap
 Putik, terletah dibawah cap dan plinia serta menghadap ke labellum (Purwanto
dan Semiarti, 2009).
 Mempunyai tiga sepal (daun kelopak bunga). Berfungsi untuk melindungi
bunga pada saat masih kuncup, Salah satunya terletak pada bagian belakang
(punggung) yang menghadap ke atas dinamakan sepal dorsal
 Mempunyai tiga petal (daun mahkota bunga) yang letaknya selang seling
dengan daun kelopak bunga. Salah satu dari petal yang terletak di bawah,
berfungsi untuk menarik datangnya serangga
 Berbentuk seperti lidah yang disebut labellum (bibir bunga), membuat
bunga simetris antara kiri dan kanan.

Penyerbukan pada bunga anggrek dapat dibantu oleh hewan dan dengan bantuan
manusia
G. Diskusi dan Tugas

1. Jelaskan apakah dengan mengamati struktur bunga, kita dapat memprediksi


bagaimana bunga tersebut melakukan penyerbukan?
 Bisa, dikarenakan struktur bunga memiliki karakteristik yang telah disesuaikan
kebutuhan masing-masing jenis tanaman guna mempermudah atau
menyukseskan proses penyerbukan. ciri-ciri penyerbukan bunga berdasarkan
cara penyerbukannya:
a. Dengan bantungan angin (Anemogami):
 Warna bunga tidak mencolok  Memiliki serbuk sari yang
 Tangkai sari yang panjang banyak, berbulu dan ringan
 Tidak mempunyai kelenjar  Memiliki kepala putik besar dan
madu terkadang berbulu

b. Dengan bantungan hewan (Zoidiogami) memiliki cirri struktur


 Memiliki ahkota bunga yang  Memiliki kelenjar madu
besar
 Memiliki bau yang khas untuk
menarik perhatian serangga
c. Dengan bantungan air (Hidrogami)
 Tidak memiliki ciri struktur yang khusus, dimungkinkan penyerbukan
dengan bantuan air terjadi apabila serbuh sari tidak terlalu lengket dan
bersifat anti air
d. Dengan bantungan manusia (Antropogami):
 Kepala putik tertutup (tidak dapat atau sulit terbuka secara alami
 Serbuk sari sulit rontok
2. Buatlah rekonstruksi perkembangan bunga menjadi buah dari salah satu jenis
tumbuhan yang ada di sekitar anda! Jelaskan bagian bunga yang berkembang
menjadi buah!

Proses terbentuknya buah dari bunga pada tanaman gambir

(Jamsari at al., 2007)


1. Fase Inisiasi (F0)
Hanya memiliki dua bagian (tangkai bunga dan kuncup)
2. Fase Kuncup Kecil (F1)
membentuk gerombolan bakal buah berbentuk bongkol/klaste, yang menmpel
pada receptacle (perantara yang menghubungkan antara ovary dengan tangkai
bunga)
3. Fase Kuncup Besar (F2)
Tabung mahkota terlihat keluar dari ovary, tetapi putik dan benang sari masih
dibungkus atau ditutup oleh petal.
4. Fase Bunga Terbuka (F3)
Ditandai dengan terjadinya pemekaran sempurna dari kuncup bunga dimana
pada petal membuka dengan sempurna dan putik mulai kelaur dari dalam.
5. Pekembangan Buah (S0)
Ditandai dengan gugurnya beberapa struktur perhiasan bunga seperti petal,
stigma dan anther. Tahap ini terjadi perkembangan bakal buah menjadi buah
serta bakal biji menjadi biji.
H. Kesimpulan
1. Mengamati struktur morfologi bunga
A. Struktur Hibiscus rosa-sinensis (teramati)
1. Tangkai bunga 5. Corolla ( Mahkota)
2. Dasar bunga 6. Stamens (Benang sari)
3. Epicalyx (kelopak tambahan) 7. Stigmas ( kepala Putik)
4. Calyx (Kelopak)
B. Struktur Catleya sp. (teramati)
1. Dorsal sepal (Kelopak 4. Bibir
pungung) 5. Column (Tugu)
2. Petals (Mahkota) 6. Sidolobes (Cuping samping)
3. Lateral Sepal (Kelopak 7. Callus (Tonjolan)
Samping) 8. Midlobe (Cuping tengah).
C. Struktur Calotropis gigantean (teramati)
1. Stigma (Kepala putik) 4. Corolla (Mahkota)
2. Antera (Kepala sari) 5. Calyx (Kelopak)
3. Corona (Mahkota tambahan)) 6. Tangkai.

D. Struktur Carica papaya (teramati)


a. bunga jantan
1. Benang sari
2. Corolla (Mahkota bunga)
b. bunga betina
1. putik
2. Corolla (Mahkota bunga)
c. bunga hemaprodit
1. putik
2. Ovarium (Bakal buah)
3. Corolla (mahkota bunga).
E. Struktur Clitoria ternatea (teramati)
1. Mahkota 3. Kelopak
2. Mahkota pelindung 4. Dasar bunga
2. Mengaitkan antara struktur bunga dengan fungsinya sebagai alat reproduksi
seksual

A. Carica papaya

Struktur pada bunga jantan yang teramati ;


a. Bunga jantan

Pada bunga jantan hanya terdapat satu jenis kelamin, yakni benang sari.
Teramati juga corolla bunga, pada bunga jantan biasanya tumbuh
bergerombol pada tangkai bunga yang menjuntai.

b. Bunga Betina

Pada bunga betina hanya terdapat satu jeni kelamin, yakni putik. Teramati
juga adanya corolla bunga, bunga betina biasanya muncul tunggal dan
berada dekat dengan batang pohon.

c. Bunga Hemaprodit

Disebut juga bunga banci, dimana bunga ini memiliki 2 kelamin sekaligus
(putik dan benang sari). Berdasarkan pengamatan hanya teramati putik,
bakal buah, dan corolla. Hal tersebut dikarenakan sampel telah mengalami
pembuahan dan benang sari telak terreduksi

Fungsi struktur

1. Corolla, untuk melindungi benag sari/putik serta menarik perhatian


serangga agar membantu penyerbukan
2. Benang sari, sebagai alat kelamin jantan (membawa materi genetis tanaman)
3. Putik, sebagai alat kelamin betina(membawa materi genetis tanaman)
4. Ovarium (Bakal buah), tempat terjadinya proses pembuahan dan merupakan
bagian bunga yang nanti akan berkembang menjadi buah
5. Dasar bunga, berfungsi sebagai penokong buga agar lebih kokoh dan kuat
(terutama ketika dihinggapi oleh serannga ketika penyerbukan)
B. Hibiscus rosa-sinensis

 Tangkai bunga, sebagai penopang bunga dan berfungsi sebagai penghubung


bunga dengan ranting
 Dasar bunga, berfungsi sebagai pondasi tempat melekatnya mahkota bunga
dan bagian bunga lainnya agar tetap berada pada posisinya meskipun
terkena angin
 Epicalyx (kelopak tambahan), merupakan daun pelindung yang tersusun di
bawah kelopak bunga
 Mahkota, berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Memiliki
warna yang cerah untuk menarik serangga (pollinator) (Ashari, 2002).

 Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari kepala sari
(Terletak pada tangkai sari), tangkai sari (Berbentuk silinder dan sebagai
tempat berkembangnya serbuk sari) dan penghubung ruang sari (tempat
terbentuknya serbuk sari)

 Putik, sebagai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik (memiliki
permukaan lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari), tangkai putik
(bagian terpanjang dari putik), dan bakal buah. Berbentuk seperti botol dan
pada bagian ujungnya disebut dengan kepala putik

 Kelopak bunga, pada bagian ini memiliki fungsi untuk melindungi kuncup
bunga sebelum bunga mekar, permukaan kelopak bunga yang kasar dan
berambut memiliki ciri penyerbukan dari tawon atau lebah.

C. Calotropis gigantean

 Kelopak bunga, pada bagian ini memiliki fungsi untuk melindungi kuncup
bunga sebelum bunga mekar, permukaan kelopak bunga yang kasar dan
berambut memiliki ciri penyerbukan dari tawon atau lebah.

 Mahkota, berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Memiliki


warna yang cerah untuk menarik serangga (pollinator) (Ashari, 2002).

 Mahkota tambahan, tempat berkumpulnya filament-filamen yang menyatu

 Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari kepala sari
(Terletak pada tangkai sari), tangkai sari (Berbentuk silinder dan sebagai
Tangkai bunga, sebagai penopang bunga dan berfungsi sebagai penghubung
bunga dengan ranting
 Dasar bunga, berfungsi sebagai pondasi tempat melekatnya mahkota bunga
dan bagian bunga lainnya agar tetap berada pada posisinya meskipun
terkena angin
 tempat berkembangnya serbuk sari) dan penghubung ruang sari (tempat
terbentuknya serbuk sari)

 Putik, sebagai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik (memiliki
permukaan lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari), tangkai putik
(bagian terpanjang dari putik), dan bakal buah. Berbentuk seperti botol dan
pada bagian ujungnya disebut dengan kepala putik

D. Clitoria ternatea

 Kelopak, fungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar,


 Mahkota, berfungsi untuk melindungi bagian bunga yang terdapat di dalam
mahkota bunga
 Dasar bunga, berfungsi sebagai pondasi tempat melekatnya mahkota bunga dan bagian
bunga lainnya agar tetap berada pada posisinya meskipun terkena angin

 Mahkota pelindung (bendera), berfungsi untuk melindungi putik dan


benang sari sehingga tidak dihinggapi serangga

E. Cattleya sp.

 Benang sari, berwarna kuning dan tertutup oleh anther cap


 Putik, terletah dibawah cap dan plinia serta menghadap ke labellum
(Purwanto dan Semiarti, 2009).
 Mempunyai tiga sepal (daun kelopak bunga). Salah satunya yang
terletak pada bagian belakang (punggung) yang menghadap ke atas
dinamakan sepal dorsal. Pada sepal berfungsi untuk melindungi bunga pada
saat masih kuncup
 labellum (bibir bunga) berbentuk seperti bibir, berfungsi agar bunga
simetris antara kiri dan kanan.
 Putik dan benang sari (bagian jantan dan betina) yang bergabung bersama
pada bagian yang disebut column. (Gunawan, 2005).
 Mempunyai tiga petal (daun mahkota bunga) yang letaknya selang seling
dengan daun kelopak bunga. Salah satu dari petal yang terletak di bawah,
berfungsi untuk menarik datangnya serangga
3. Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah
Bagian dari bunga yang menjadi buah yaitu bakal buah. Berdasarkan praktikum ini
bakal buah terdapat pada tanaman pepaya (Carica papaya) dan bunga widuri
(Calotropis gigantea ). Bakal buah memiliki bentuk menggembung atau bulat oval dan
menyatu dengan putik (merupakan bagian pangkal putik)

I. Daftar Pustaka

Ashari, Ir Sumeru. 2002. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta: Rineka


Cipta.
Campbell, N. A., Reece, J. B dan Mitchel. L. G (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New
York, Columbia University Press

Hidayani,.F.2007. Mengenal dan bertnaman anggrek. Amico. Bandung. Hal 9-21

Hidayat, E. 1995. Biologi Sel. Bandung : ITB

Jamsari, Yaswendri dan Musliar kasim. Fenologi Perkembangan Bungan dan Buah
Spesies Uncaria gambir. Sumatera Barat : UNAND

Nugroho, H. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan . Jakarta : Penebar


Swadaya
Plantamor. 2011. Sistematika Taksonomi Tumbuhan

Purwanto, A.W. dan E. Semiarti, 2009. Pesona Kecantikan Anggrek Vanda. Penerbit
Kanisius. 96p.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai