Disusun oleh:
Kesdik Kusuma Arista Bakti
19308144019
Biologi E 2019
PRODI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. Latar Belakang
Reproduksi merupakan salah satu kunci dari kelestarian makhluk hidup, dengan
adanya reproduksi maka makhluk hidup dapat berkembang biak untuk menghasilkan
keturunan, baik secara seksual maupun secara aseksual. Setiap makhluk hidup memiliki
repsroduksi masing-masing dengan system dan mekanisme yang relative sama tetapi
memiliki perbedaan. Pentingnya reproduksi tidak hanya menyangkut individu terkait,
teptapi reproduksi memiliki dampak besar bagi ekosistem dimana individu tersebut
hidup juga.
Produsen utama yang kita kenal adalah dari tanaman. Salah satu reproduksi
utama dari tanaman yakni melalui atau dengan menggunakan bunga, Bunga sendiri
merupakan salah satu organ pada tanaman yang berfungsi Sebagai alat
perkembangbiakan generatif, Tempat Terjadinya Peristiwa Penyerbukan Dan
Pembuahan Yang Nantinya Akan Menghasilkan Buah Yang Di Dalamnya Terdapat
Biji. Biji Inilah Yang Akan Tumbuh Menjadi Tumbuhan Baru (Machin Dan Scopes,
2005). Bunga Dibedakan Menjadi 2, Yaitu Bunga Lengkap (Complete Flower) Dan
Bunga Tidak Lengkap (Incomplete Flower). Dengan demikian, guna menambah
pemahaman mengenai bunga maka dilakukanlak praktikum berjudul “Struktur Fungsi
Bunga”.
B. Tujuan
1. Mengamati struktur morfologi bunga
2. Mengaitkan antara struktur bunga dengan fungsinya sebagai alat reproduksi
seksual
3. Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah
C. Dasar Teori
a. Bunga
Bunga merupakan bagian tanaman yang memiliki fungsi reproduksi.
Berdasarkan tipenya, bunga terbagi atas:
1. Bunga tunggal, dimana tangkai bunga hanya dapat menampung satu bunga saja.
2. Bunga majemuk dalam satu tangkai mampu menampung banyak bunga.
Pada umunya bunga memiliki 4 organ utama yaitu Kelompak (Kaliks), Mahkota,
benang sari (andresium) dan putik (gymnesium) (Nugroho,2006). Berdasarkan
bagian-bagian pada bunga, bunga dapat dibedakan menjadi (Tjitrosoepomo, 1989):
1. Bunga sempurna yang terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari, dan putik
2. Bunga tidak sempurna, dimana pada bunga ini tidak terdapat salah satu alat
kelamin bunga atau bagian hiasan bunga. Jika pada bunga tidak terdapat hiasan
maka bunga tersebut disebut dengan bunga telanjang. Jika salah satu kelamin
dari bunga tersebut tidak ada maka disebut dengan bunga tunggal (Unisexualis).
Sumber: https://www.kibrispdr.org/gambar-bunga-lengkap-dan-penjelasannya.html
Putik merupakan gabungan dari karpel yang menjadi satu, pada putik umumnya
terdiri dari tiga bagian yaitu kepala putik (Stigma), tangkai putik (stylus), bakal buah
(ovarium), dan bakal biji (ovulum) yang menempel pada bagian dinding bakal buah
(plasenta).
Alat
1. Pensil
2. Buku
3. Alat dokumentasi (Smartphone)
Bahan
1. Bunga Pepaya (Carica Papaya) 4. Kembang Telang (Clitoria Ternatea)
2. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinesis) 5. Bunga Anggrek Cattleya (Cattleya
3. Bunga Biduri (Calotropis Gigantea) bicolor)
Pengamatan :
Observasi langsung
Prosedur:
Mulai
Melakukan pencatatan (Perhiasan bunga diamati, catat bentuk, warna, serta masing masing bagian saling
berlekatan atau tidak, ada tidaknya kelenjar madu)
Selesai
E. Hasil Pengamtan
Dokumentasi Gambar Keterangan
(Hibiscus rosa-sinesis)
Bunga Biduri 1. Tangkai bunga
2. Calyx
3. Corolla
4. Corona
5. Antera
6. Stigma
(Calotropis Gigantea)
Bunga Telang 1.Mahkota
2. Kelopak
3. Dasar bunga
4. Mahkota Pelindung
(Clitoria Ternatea)
Bunga Anggrek 1. Dorsal sepal (Kelopak pungung)
2. Petals (Mahkota)
3. Lateral Sepal (Kelopak Samping)
4. Bibir
5. Column (Tugu)
6. Sidolobes (Cuping samping)
7. Callus (Tonjolan)
8. Midlobe (Cuping tengah)
(Cattleya sp.)
F. Pembahasan
Bunga Pepaya
a. Bunga jantan
1. Benang sari
2. Benang sari
b. Bunga Betina
1. Putik
2. Corolla
c. Bunga Hemaprodit
1. Putik
2. Ovarium (Bakal
buah)
3. Corolla
4. Dasar Bunga
(Carica papaya)
Klasifikasi Carica papaya (Suprapti. 2005):
Kerajaan : Plantae Suku : Caricaceae
Divisi : Spermatophyta Marga : Carica
Kelas : Angiospermae Jenis : Carica papaya L.
Bangsa : Caricales
Terdapat 3 jenis bunga papaya yang diamati
a. Bunga jantan
Pada bunga jantan hanya terdapat satu jenis kelamin, yakni benang sari.
Teramati juga corolla bunga, pada bunga jantan biasanya tumbuh
bergerombol pada tangkai bunga yang menjuntai.
b. Bunga Betina
Pada bunga betina hanya terdapat satu jeni kelamin, yakni putik. Teramati
juga adanya corolla bunga, bunga betina biasanya muncul tunggal dan
berada dekat dengan batang pohon.
c. Bunga Hemaprodit
Disebut juga bunga banci, dimana bunga ini memiliki 2 kelamin sekaligus
(putik dan benang sari). Berdasarkan pengamatan hanya teramati putik,
bakal buah, dan corolla. Hal tersebut dikarenakan sampel telah mengalami
pembuahan dan benang sari telak terreduksi
Bunga papaya memiliki bentuk seperti terompet dengan warna putih susu-
kekuningan dengan karakteristik tepi bertaju lima, bersimetri banyak, warna bunga
kekuningan. Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligamus, karena tumbuhan
bunga pepaya terdapat bunga jantan, bunga betina, serta bunga hemafrodit. Bunga
jantan merupakan bunga majemuk yang bertangkai panjang serta bercabang-
cabang. Sedangkan bunga betina adalah bunga tunggal ( Ruhatzky et al, 1998).
Fungsi struktur bunga papaya yang teramati:
1. Stigma
2. Stamen
3. corolla
4. calyx
5. Epicalyx
6. Dasar bunga
7. Tangkai bunga
( Hibiscus rosa-sinesis )
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae Family : Malvaceae
Divisi : Spermathophyta Genus : Hibiscus
Kelas : Dicotyledonae Species:Hibiscus rosa-sinensis L.
Ordo : Malvales
Hasil pengamatan bunga sepatu yakni:
1. Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari kepala sari
(Terletak pada tangkai sari)
3. bakal buah.
1. Tangkai bunga
2. Calyx
3. Corolla
4. Corona
5. Antera
6. Stigma
(Calotropis gigantean)
Klasifikasi Calotropis gigantea (Dalimartha. 2003):
Kingdom : Plantae Sub kelas : Asteridae
Sub Kingdom : Tracheobionta Ordo : Gentianales
Super divisi : Spematophyta Famili : Asclepiadaceae
Divisi : Magnoliophyta Genus : Calotopis
Kelas : Magnoliopsida Spesies : Calotropis gigantea
Pada bunga biduri (Calotropis gigantean) yang teramati yakni: Stigma
(Kepala putik) dengan bentuk membulat dan berwarna hijau muda dengan sedikit
kekuningan, Antera (Kepala sari), Corona (Mahkota tambahan) memiliki warna
keunguan , Corolla (Mahkota) memiliki warna putih dengan gradasi warna ungu,
Calyx (Kelopak), dan Tangkai bunga. Fungsi dan keterkaitan struktur bunga:
Mahkota, berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Memiliki warna
yang cerah untuk menarik serangga (pollinator) (Ashari, 2002).
3. bakal buah.
Penyerbukan bunga widuri dapat dilakukan dengan bantuan hewan seperti kupu-
kupu, lebah, dan serangga lainnya
Bunga Telang
Gambar Bunga Keterangan
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Dasar bunga
4. Mahkota Pelindung
(Clitoria ternatea )
Klasifikasi Clitoria ternatea (Cronquist. 1981):
Kingdom : Plantae Ordo : Fabales
Super divisi : Spermatophyta Famili : Fabaceae
Divisi : Magnoliophyta Genus : Clitoria
Kelas : Magnoliopsida Spesies : Clitoria ternatea
Bunga telang memiliki putik, benang sari, kelopak bunga, 3 mahkota bunga
berlekatan dan dasar bunga, dan mahkota pelindung. Bunga telang termasuk bunga
bisexual (perfect) dikarenakan . Putik dan benang sari pada bunga telang diselimuti
oleh mahkota pelindung yang terletak pada bagian tengah mahkota (menjaga putik dan
benang sari dan membantu dalam penyerbukan sendiri), mahkota bunga telang
berwarna biru dan terdapat warna putih, Bunga ini tumbuh pada ketiak daun, sehingga
disebut flos axilaris. Berdasarkan struktur bunga telag, maka bunga telang dapat
melakukan penyerbukan sendiri (autogamy) dan termasuk bunga hermaprodit
Hal ini sesuai dengan taeori bahwa, Bunga telang termasuk tumbuhan monokotil
dan mempunyai mahkota yang berwarna biru, putih dan coklat. Bunga telang
merupakan bunga berkelamin dua (Hermaphroditus) karena memiliki benang sari (alat
kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) sehingga sering disebut dengan bunga
sempurna atau bunga lengkap (Macedo et al. 1992).
Bunga Anggrek
Gambar Bunga Keterangan
1. Dorsal sepal
(Kelopak pungung)
2. Petals (Mahkota)
3. Lateral Sepal
(Kelopak Samping)
4. Bibir
5. Column (Tugu)
6. Sidolobes (Cuping
samping)
(Catlleya sp.)
7. Callus (Tonjolan)
8. Midlobe (Cuping
tengah)
Cattleya sp. memiliki tiga sepal (daun kelopak bunga), tiga petal (daun
mahkota bunga). Menurut Widiastoety (2005), Cattleya sp. Cattleya berdaun satu
memiliki kuntum berjumlah 1-2 kuntum bunga dan berukuran besar, sementara jenis
Cattleya berdaun 2-3 mempunyai bunga 3-8 kuntum dan berukuran kecil. Panjang
tangkai bunga termasuk pendek, diameter bunga 5 hingga lebih dari 16 cm,. Struktur
bunga pada genus Cattleya pada dasarnya agak sederhana, mekar secara khusus, sepal
lebar, petal yang menjuntai diatas bibir (labelum) yang besar, indah dan biasanya
labellum berwarna berbeda
Putik dan benang sari (bagian jantan dan betina) yang bergabung bersama pada
bagian yang disebut column. (Gunawan, 2005).
Benang sari, berwarna kuning dan tertutup oleh anther cap
Putik, terletah dibawah cap dan plinia serta menghadap ke labellum (Purwanto
dan Semiarti, 2009).
Mempunyai tiga sepal (daun kelopak bunga). Berfungsi untuk melindungi
bunga pada saat masih kuncup, Salah satunya terletak pada bagian belakang
(punggung) yang menghadap ke atas dinamakan sepal dorsal
Mempunyai tiga petal (daun mahkota bunga) yang letaknya selang seling
dengan daun kelopak bunga. Salah satu dari petal yang terletak di bawah,
berfungsi untuk menarik datangnya serangga
Berbentuk seperti lidah yang disebut labellum (bibir bunga), membuat
bunga simetris antara kiri dan kanan.
Penyerbukan pada bunga anggrek dapat dibantu oleh hewan dan dengan bantuan
manusia
G. Diskusi dan Tugas
A. Carica papaya
Pada bunga jantan hanya terdapat satu jenis kelamin, yakni benang sari.
Teramati juga corolla bunga, pada bunga jantan biasanya tumbuh
bergerombol pada tangkai bunga yang menjuntai.
b. Bunga Betina
Pada bunga betina hanya terdapat satu jeni kelamin, yakni putik. Teramati
juga adanya corolla bunga, bunga betina biasanya muncul tunggal dan
berada dekat dengan batang pohon.
c. Bunga Hemaprodit
Disebut juga bunga banci, dimana bunga ini memiliki 2 kelamin sekaligus
(putik dan benang sari). Berdasarkan pengamatan hanya teramati putik,
bakal buah, dan corolla. Hal tersebut dikarenakan sampel telah mengalami
pembuahan dan benang sari telak terreduksi
Fungsi struktur
Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari kepala sari
(Terletak pada tangkai sari), tangkai sari (Berbentuk silinder dan sebagai
tempat berkembangnya serbuk sari) dan penghubung ruang sari (tempat
terbentuknya serbuk sari)
Putik, sebagai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik (memiliki
permukaan lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari), tangkai putik
(bagian terpanjang dari putik), dan bakal buah. Berbentuk seperti botol dan
pada bagian ujungnya disebut dengan kepala putik
Kelopak bunga, pada bagian ini memiliki fungsi untuk melindungi kuncup
bunga sebelum bunga mekar, permukaan kelopak bunga yang kasar dan
berambut memiliki ciri penyerbukan dari tawon atau lebah.
C. Calotropis gigantean
Kelopak bunga, pada bagian ini memiliki fungsi untuk melindungi kuncup
bunga sebelum bunga mekar, permukaan kelopak bunga yang kasar dan
berambut memiliki ciri penyerbukan dari tawon atau lebah.
Benang sari, sebagai alat kelamin jantan yang terdiri dari kepala sari
(Terletak pada tangkai sari), tangkai sari (Berbentuk silinder dan sebagai
Tangkai bunga, sebagai penopang bunga dan berfungsi sebagai penghubung
bunga dengan ranting
Dasar bunga, berfungsi sebagai pondasi tempat melekatnya mahkota bunga
dan bagian bunga lainnya agar tetap berada pada posisinya meskipun
terkena angin
tempat berkembangnya serbuk sari) dan penghubung ruang sari (tempat
terbentuknya serbuk sari)
Putik, sebagai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik (memiliki
permukaan lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari), tangkai putik
(bagian terpanjang dari putik), dan bakal buah. Berbentuk seperti botol dan
pada bagian ujungnya disebut dengan kepala putik
D. Clitoria ternatea
E. Cattleya sp.
I. Daftar Pustaka
Jamsari, Yaswendri dan Musliar kasim. Fenologi Perkembangan Bungan dan Buah
Spesies Uncaria gambir. Sumatera Barat : UNAND
Purwanto, A.W. dan E. Semiarti, 2009. Pesona Kecantikan Anggrek Vanda. Penerbit
Kanisius. 96p.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.