Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

“Morfologi Bunga”

Oleh
SITTI NURKHOLIFAH
NIM. D1B1 16 086

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan

generatif. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga

majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga,

sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Pada

umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota

(corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Benang sari terdiri dari

tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah

(ovary).

Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan

kedalam :bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga

(kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga

yang tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut Kita tidak akan

mengetahui secara jelas atau detail tentang bagian masing – masing bunga, jika

tidak melakukan penelitian. Maka dari itu, pada praktikum kali ini, akan dibahas

sedikit banyak tentang morfologi bunga tunggal (Planta uniflora) dan bunga

majemuk (Planta multiflora).

Bunga merupakan modifikasi dari batang dengan bagian-bagiannya yang

merupakan daun khusus berfungsi sebagai alat reproduktif. Pada tumbuhan

berbungan dapat menghasilkan bunga yang beragam bentuk, ukuran, warna dan

baun tergantung spesiesnya. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan
tangkai bunga, bagian ini merupakan modifkasi dari batang, sedangkan kelopak

dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya

berubah. Sebaagian masih bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan

mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses

reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual.

Uniseksual jika pada suatu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan,

disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu

bunga hadir kedua jenis alat pembiakan.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu memberi pengalaman kepada

praktikan dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam susunan bunga

tunggal dan bunga mejemuk, memberi kemampuan kepada praktikan untuk

mendeskripsikan bermacam susunan bunga tunggal dan bunga majemuk serta

memberi kemampuan kepada praktikan menyusun rumus bunga dan diagram

bunga.

Kegunaan dari praktikum kali ini yaitu mahasiswa terampil dalam

melakukan pengamatan terhadap bermacam susunan bunga tunggal dan bunga

majemuk, mampu mendeskripsikan secara visual bermacam-macam susunan

bunga tunggal dan bunga majemuk dan dapat secara mudah menyusun rumus

bunga dan diagram bunga.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Bunga (flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek

yang berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun

pada batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain

disebut internodus. Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain :

mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum).

Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk. Kelopak

merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna

hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus,

lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari

yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling

atas berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto, 2009).

Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan

berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta

multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila

letaknya di ujung cabang atau ujung batang; dan bunga aksiler apabila bunga

terletak diketiak daun (Sulasmi, 2012).

Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar

bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan

putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga

(peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan

bunga (Stace, 2006).


Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan

merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang

biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-

beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu

dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan

generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan

(Hardjoridomo, 2007).

Penyerbukan adalah proses perpindahan tepung sari atau kepala sari ke

kepala putik. Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain

pada satu tanaman, maka disebut dengan penyerbukan sendiri (self pollination).

Bila serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain disebut dengan penyerbukan

silang (cross pollination). Baik tanaman yang menyerbuk sendiri maupun

tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungking yang sama untuk

terjadinnya penyerbukan yang berkebalikan. Tanamna yang menyerbuk silang

memiliki kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5 %. Begitu juga

tanaman yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang

sebesar 5%. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat

dan genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan

kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto, 2010).

Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada

tumbuhan (Iaxillaries atau terminalis) dan bagian - bagian bunga (jumlah, bentuk,
kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan

sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya) ( Savitri, 2009).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi

Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Kamis, 27 Oktober 2016

pukul 08.00 WITA sampai selesai.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu buku penuntun dan alat tulis menulis.

Bahan yang digunakan adalah bunga kembang sepatu (Hibiscus

rosasinensis), bunga lamtoro gun (Leucaena giauca Benth.), bunga soka (Ixora

paludosa Karz.), bunga kumis kucing (Orthosiphon stameneus Bethan.), bunga

kelapa (Cocus nucifera L.), alamanda (Allamanda carthartica L.), bougenvil

(Bougenvilica spectahilis L.) tasbih (Canna sp.) dan anggrek kalajengking

(Arachnis sp.).

A. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menulis nama bahn dan menyebutkan nama dalam bahasa latin dan

Indonesianya serta menyebutkan familinya.

2. Menggambar skematis dan memberi keterangan pada bagian-bagian untuk

mengamati bagian-bagian bunga secara membujur dan menyebutkan bagian-

bagianya dengan teliti dengan istilah Indonesia dan latinya.


3. Menggambar bahan dan memperhatikan susunanya berdasarkan masing-

masing jenis bunga.

4. Menggambar semua bahan dan memperhatikan perbedaan bunga majemuk

dan bunga tunggal masing-masing bahan tersebut.

5. Membuat rumus dan diagram bunga serta menyebutkan bagian-bagian yang

ditemukan dari gambar diagram tersebut.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil praktikum ini dapat dilihat dari gambar sebagai berikut:

No Gambar bunga Keterangan

1 Kembang sepatu a.kelopak bunga

b. mahkota bunga

c. benang sari

d. putik

2 Lamtoru gun a. dasar bunga

b. tangkai bunga

c. ibu tangkai bunga

d. benang sari

3 Soka a. mahkota bunga

b. benang sari

c. putik

d.tangkai bunga
4 Kumis kucing a. benang sari

b. putik

c. kelopak bunga

5 Kelapa a. kepala sari

b. tangkai sari

c.tangkai bunga

d. bakal buah

6 Alamanda a.kelopak bunga

b. tangkai bunga

c. benang sari

d.mahkota bunga
7 Bougenvil a.tenda bunga

b.putik

c.banang sari

d.mahkota bunga

8 Tasbih a. kelopak bunga

b. mahkota bunga

c. benang sari

d. putik

9 Anggrek kalajengking a.mahkota bunga

b. benag sari

c.tangkai bunga

d. putik
Diagram Bunga

Keterangan:

K : Kelopak Bunga

C : Mahkota Bunga

A : Benang Sari

G : Kepala Putik

Bunga bougenvil (bougrnvilica spectahilis L.) (C5, A6, G1)

Keterangan:

K : Kelopak Bunga

C : Mahkota Bunga

A : Benang Sari

G : Kepala Putik

kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) (K5, C5, A~, G5).

Keterangan:

K : Kelopak Bunga

C : Mahkota Bunga

A : Benang Sari

G : Kepala Putik

Anggrek kalajengking (Arachis sp) (C5, A1, G1)


Keterangan:

K : Kelopak Bunga

C : Mahkota Bunga

A : Benang Sari

G : Kepala Putik

Bunga tasbih (Canna sp) (K3, C3, A5, G1)

B. Pembahasan

Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk,

warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena

itu, bunga ini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan

pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.

Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat

yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil

alat perkembangbiakan, pada umumnya bunga mempunyai warna menarik, berbau

harum, bentuknya bermacam-macam, dan biasanya mengandung madu.

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinersis) dalah tanaman semak suku

Malvaceae. Bunga tanaman ini berbentuk besar berwarna merah dan tidak

memiliki bau. Bunga ini terdiri dari 5 kelopak yang dilindungi oleh kelopak

tambahan epecalixsehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota

bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangaki putik

berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan

serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik 5. Bunga
berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm hingga 20 cm. Putik

menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke

bawah, atau menghadap ke samping. Kembang sepatu memiliki rumus (K5, C5,

A~, G5), bunga sepatu ini yaitu sejenis kelamin hermaproditus atau bisa juga

disebut dengan banci, karena mempunyai dua alat kelamin pada satu bunga yaitu

benang sari dan putik. Bunga ini disebut bunga tunggal karena dalam satu tangkai

bunga memiliki satu bunga, dan termasuk bunga lengkap yang memiliki tangkai

bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, kepala putik.

Lamtoro Gun (Leucaena giauca Benth.) atau biasa dikenal dengan nama

petai china atau petang selong ini merupakan sejenis perdu dari suku-suku

Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan). Tanaman ini memiliki bunga yang

tersusun secara majemuk berupa bongkol bertangkai panjah yang berkumpul

dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum

bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm,

di atas tangkai sepanjang 2-5 cm. Tiap bongkol merupakan tumpukan benang sari

yang membentuk bulatan. Putik terletak di bagian dalam tumpukan benang sari

tersebut, bunga lamtoro termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai bunga

satu bunga, dan termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki kelopak

bunga, mahkota bunga, memiliki jenis kelamin dua yang biasa disebut dengan

bunga banci.

Kumis Kucing (OrthosiphonstameneusBethan.) adalah tanaman dari famili

Labiatae. Kelopak bunga ini berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan

jarang sedangkan bagian paling atas gundul. Bunga bibi, mahkota yang bersifat
terminal yakni berupa tanda yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29

cm, dengan ukuran panjang 13-27 mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek

berwarna ungu dan kemudian menjadi putih. Bunga berbentuk tabung dengan

panjang tabung 10-18 mm, panjang bibir 4,5-10 mm, helai bunga tumpul, bundar.

Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga bagian atas. kumis kucing

termasuk bunga majemuk, karena dalam satu tangkai bunga memiliki lebih dari

satu bunga.

Kelapa (Cocusnucifer L.) adalah anggota tunggal dari marga Cocos dan

suku aren-arenan atau Aracaceae. Bunga kelapa merupakan cikal bakal buah

kelapa. Tanaman ini memiliki bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang

dilindungi oleh bractea; terdapat pada bunga jantan dan bunga betina, berumah

satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan terletak

di bagian yang jauh dari pangkal. bunga kelapa termasuk bunga tunggal, karena

dalam satu tangkai bunga satu bunga.

Alamanda (Allamandacarthartica L.) biasa disebut bunga terompet emas,

bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup adalah tanaman yang termasuk

golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Bunga

alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran

diameter 5-7,5 cm, dan memiliki bau yang harum. Alat perkembang biakan bunga

ini terdapat dalam tabung bunga yang berbentuk terompet. bunga alamanda

termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai bunga satu bunga, bunga

alamanda termasuk bunga banci karena memiliki dua jenis kelamin.


Bougenvil (Bougenvilicaspectahilis L.) atau biasa dikenal dengan nama

bunga kertas merupakan bunga dari genus Bougainvillea. Keindahan tanaman ini

berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian

karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu

bentuk khusus dari daun pelindung (bractea) Seludang bunga ini kerap dianggap

sebagia bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang

terlindung oleh seludang. Umunya, terdapat 3 seludang bunga yang melindungi

bunga asli tanaman ini. Tanaman ni disebut bunga kertas karena bentuk seludang

bunganya yang tipis dan mempunyai ciri-ciri seperti kertas. Bunga ini tergolong

bunga majemuk karna dalam seludang bunga terdapat 3 bunga asli. Sama seperti

bunga pada bunga lengkap umunya, bagian-bagian bunga terdiri dari kelopak,

mahkota, benang sari, putik, dan kelopak bunga. Adapun rumus bunga bougenvil

yaitu (C5, A6,G1). bunga bougenvil termasuk bunga majemuk, karena dalam satu

tangkai bunga memiliki lebih dari satu bunga, dan termasuk bunga bunga banci

yang memiliki dua jenis kelamin.

Anggrek Kalajengking (Arachnis sp.) atau biasa disebut Anggrek

ketonggeng adalah slah satu spesies anggrek yang memiliki bentuk unik,

dikarenakan bentuk bunganya yang mirip hewan kalajengking. Bunga

kalajengking tidak terlalu lebat, memiliki tinggi 10-11 cm dan lebar 7-8,5 cm.

Warna bunga ini kuning semu kehijauan dan berlukik cokelat gelap. Bunganya

harum dan memiliki aroma seperti kasturi. Bunga anggrek kalajengking memiliki

bagian-bagian bunga yaitu: benang sari, putik dan mahkkota. yang memiliki
rumus (C5, A1, G1). Anggrek termasuk bunga majemuk yang memiliki dua jenis

kelamin.

Berdasarkan hasil pengamatan bunga tasbih (Canna sp.) memiliki bentuk

bunga majemuk yaitu bunga yang menyerupai tangga atau bunga berseling dan

tipenya adalah bunga majemuk berbatas (inflorescentia centrifuga). Bunga tasbih

merupakan bunga yang sempurna dan pada bunga tasbih benang sarinya adalah

yang menyerupai mahkota bunga mahkota bunganya terletak di bawah benang

sarinya tersebut, sedangkan putiknya terletak di tengah-tengah benang sarinya.

bunga ini asimetris. Bunga tasbih memiliki rumus (K3, C3, A5, G1). Bunga tasbih

adalah bunga banci yang memiliki dua jenis kelamin.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa bagian utama

bunga terdiri dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla), benang sari (stamen)

dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga (reseptakulum), tangkai

bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium).

Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan

generatif. Bunga meruapakn modifikasi cabang. Pada umumnya bunga memiliki 4

organ utama, yaitu: kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Berdasarkan

tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga

tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan bunga majemuk

satu tangkai mendukung banyak bunga. Tipe perbungaan pada bunga majemuk

juga berbeda-beda, ada tipe yang perhubungannya rasemosa dan semosa.

B. Saran

Saran saya yaitu untuk praktikum berikutnya jelaskan secara detail tentang

bahan yang di praktikan.


DAFTAR PUSTAKA

Darjanto. 2009. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan


Silang Buatan. PT Gramedia. Jakarta.

Hardjoridomo. 2007. Morfologi tumbuhan. Bina Cipta. Bandung.

Savitri. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sulasmi. 2012. Macam-Macam Tanaman Dataran Tinggi dan Rendah. Bogor :


IPB Press.
Sunarto. 2010. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang.
Stace. 2006. Taksonomi Tumbuhan dan Biosistematik. Bogor : IPB Press.

Anda mungkin juga menyukai