ANALISIS KASUS
Oleh:
ROHAYATI
G2D1 19 037
Jawab:
Jawab:
Krisis ekonomi merupakan isu eksternal yang tidak bisa terkendali dan akan
menyudutkan pihak pengusaha sebagai decision maker dalam mengambil
kebijakan terkait kepentingan perusahaan yang harus terus sustainable tetapi
di sisi lain tetap harus mengedepankan kepentingan stakeholder internalnya,
yakni para karyawan mereka yang membebani perusahaan karena adanya
beban gaji. Isu krisis ekonomi akan memaksa perusahaan melakukan efisiensi
produksi. Kebijakan efisiensi produksi salah satunya adalah perampingan
struktur personalia. Dalam menghadapi krisis ekonomi, tentu saja
perusahaan perlu mengedepankan keberlangsungan perusahaan, dengan
mempertahankan pertumbuhan dan tingkat laba yang diperolehnya. Krisis
mempengaruhi tingkat pendapatan tersebut sehingga menurun, maka agar
menyeimbangkannya agar tetap tumbuh dan profitable, tentu saja perlu
dilakukan efisiensi biaya seperti PHK terhadap para pekerja. Maka, perlu
dilakukan pendekatan MSDM strategic untuk menunjang keputusan ini,
misalnuya saja, identifikasi pada lingkungan MSDM eksternal, dengan
mempertimbangkan teknologi dan otomatisasi.
3. Apa saja saran Anda terhadap dua isu (butir 1 dan 2) di atas?
Jawab:
Saran bagi butir (1) untuk mengantisipasi adanya krisis ekonomi, para
pekerja perlu mengembangkan kompetensi (competence) dirinya, seperti
memupuk etos kerja, kejujuran, pengetahuan, keterampilan maupun
kepemimpinan. Atau perlu dilakukan repositioning SDM secara individu,
terlebih adanya kecepatan perubahan teknologi. Adapun Saran bagi butir (2)
adalah agar perusahaan sebelum mengambil tindakan implementatif atas
manajemen strategic, perlu melakukan monitoring lingkungan baik internal
maupun eksternal, evaluasi dampak perubahan, mengambil tindakan
proaktif, mendapatkan dan menganalisa feed back, kemudian melakukan
devaluasi untuk mengetahui apakah sasaran telah tercapai.
KASUS 2
Jawab:
Jawab:
Item-item analisis di atas digunakan dalam analisis pekerjaan yang dilakukan
dengan menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pekerjaan. Kemudian, menetapkan knowledge, abilities, skills, dan beberapa
karakteristik seperti kepribadian, sikap, ketangkasan atau karakteristik fisik
dan mental yang di perlukan bagi pekerjaan sesuai yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tugas-tugas. Sedangkan data yang tersaji pada kasus di atas
hanya terbatas pada pemahaman mengenai prospek pekerjaan pada UKM di
sektor agribisnis sebagai implikasi gejala demografis sehingga diperoleh
batasan kegiatan yakni pada sektor agribisnis.
3. Meskipun keragaman data dalam kasus ini tidak begitu tampak, mana
saja data yang dapat dan tidak dapat digunakan untuk menganalisis
pekerjaan? Mengapa?
Jawab:
Perkiraaan data sebaran penduduk yang tersaji pada tahun 1999 sebanyak
40% sebagai akibat urbanisasi dapat membantu memahami prospek
pekerjaan yang dihasilkan dengan menggunakan analisis ekonomi atas
proyeksi usaha yang potensial akibat adanya gejala demografis tersebut.
Analisis ini sebagai suatu proses identifikasi awal analisis pekerjaan sehingga
gambaran mengenai batasan kegiatan dapat diperoleh.
KASUS 3
Jawab:
Jawab:
Jawab: