Anda di halaman 1dari 15

12/7/2020 Pengertian, Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan Teks /

Paragraf Narasi - INIRUMAHPINTAR.com

Pengertian, Ciri, Unsur, Kaidah


Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi
22.9.16Bahasa, Bahasa Indonesia

INIRUMAHPINTAR - Materi tentang Pengertian, Ciri, Unsur,


Kaidah Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi serta langkah-
langkah menyusun dan cara penyuntingannya merupakan
bagian dari materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7
SMP/MTs Kurikulum 2013. Materi ini merupakan
penjabaran dari dua kompetensi dasar, yaitu:
mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi)
yang dibaca dan didengar; menelaah struktur dan
kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan
didengar. Selengkapnya, rubrik jendela ilmu menyajikan
penjelasan lengkap berikut ini:

1. Pengertian Teks / Paragraf Narasi


Teks / paragraf narasi adalah teks yang mengisahkan
suatu kejadian atau peristiwa secara kronologis (dalam
kesatuan waktu tertentu) dengan mengutamakan adanya
tindak-tanduk (perbuatan aktif) dari tokoh disertai
ilustrasinya. Penulis berusaha membawa pembaca larut
dalam cerita sehingga seolah-olah mereka melihat dan
mengalami sendiri peristiwa tersebut.

sumber: flickr

2. Ciri-ciri Paragraf / Narasi


Secara umum teks / paragraf narasi mempunyai
beberapa ciri berikut ini:
Menguraikan atau mengisahkan suatu
peristiwa
Menyajikan atau membangun alur
Mengutamakan faktor kronologis atau waktu
Menggali sumber ide dari kejadian nyata atau
pengembangan imajinasi (fiktif)

Namun, dari sumber lain ditemukan juga ciri-ciri narasi


sebagai berikut:
Adanya unsur perbuatan
Adanya unsur rangkaian waktu, informatif

https://www.inirumahpintar.com/2016/09/pengertian-ciri-unsur-kaidah-kebahasaan-teks-paragraf-narasi.html
12/7/2020 Pengertian, Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi - INIRUMAHPINTAR.com

Adanya sudut pandang penulis

Selain itu ada juga yang menyebutkan ciri-ciri


narasi sebagai berikut:
berisi kejadian atau rangkaian peristiwa yang
menunjukkan jalinan cerita
ada unsur pelaku
ada unsur tempat
ada unsur waktu
ada unsur suasana

Oleh karena itu, tidak semua topik sepadan menjadi teks


/ paragraf narasi. Hanya topik yang sesuai dengan ciri-
ciri tersebut di atas yang dapat dikembangkan menjadi
teks / paragraf narasi.

3. Unsur-unsur Teks / Paragraf Narasi


Teks atau paragraf narasi dapat dibangun dengan
unsur-unsur (struktur berikut :

Tema adalah pokok pembicaraan yang menjadi dasar


penceritaan penulis
Alur (plot) adalah jalinan cerita, bagaimana cerita
disusun, sehingga perihal demi perihal dapat
terkoneksi dengan baik
Watak atau karakter berhubungan dengan perangai si
pelaku atau tokoh dalam suatu narasi.
Suasana berhubungan dengan kesan yang ditimbulkan
sehingga pembaca dapat ikut mencitrakan dan
merasakan suasana yang dialami pelaku
Sudut pandang berhubungan dengan dari mana penulis
melihat suatu kejadian. Dia boleh memandang dari
sudut pandang orang pertama atau orang ketiga

4. Kaidah Kebahasaan Teks /


Paragraf Narasi
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks / paragraf
narasi:
Teks / paragraf narasi dominan menggunakan kata
penghubung penanda urutan waktu seperti: pertama-

https://www.inirumahpintar.com/2016/09/pengertian-ciri-unsur-kaidah-kebahasaan-teks-paragraf-narasi.html 3/6
12/7/2020 Pengertian, Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi - INIRUMAHPINTAR.com

tama, lalu, kemudian, selanjutnya, akhirnya, ketika,


dsb.
Teks / paragraf narasi menggunakan kata benda, kata
sifat, frase, atau klausa sesuai dengan topik, sudut
pandang dan objek yang dinarasikan.
Teks / paragraf narasi mengandung kata kerja transitif
atau intransitif sesuai kebutuhan.
Teks / paragraf narasi menggunakan kata kiasan
(metafora) sebagai penambah cita rasa penyampaian
cerita.

5. Langkah-langkah Menyusun
Teks / Paragraf Narasi
Paragraf narasi dapat disusun mengikuti langkah-langkah
berikut ini:
Memilih topik yang menjadi dasar penceritaan
Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian
Menetapkan pola pengembangan bahan uraian
Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan
gagasan penjelasannya
Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat
yang padu sehingga tersusun sebuah paragraf narasi
Jadi, setelah memilih topik yang akan dibentuk menjadi
paragraf narasi, mulailah merancang kerangka karangan.
Akan tetapi tentu saja terlebih dahulu mengumpulkan
materi sebagai bahan. Kerangka karangan tersebut
nantinya dikembangkan menjadi karangan utuh

6. Menyunting Teks / Paragraf Narasi


Proses berkarya hendaknya diakhiri dengan
penyuntingan. Hal ini penting dilakukan agar hasil karya
semakin bagus. Oleh karena itu, setelah menulis paragraf
narasi, seorang penulis melakukan penyuntingan. Hal-hal
yang perlu disunting adalah penggunaan ejaan, kosakata,
tata bahasa, ketepatan isi, dan pola paragraf. Untuk
memahami tentang proses penyuntingan teks / karangan
secara lengkap, direkomendasikan untuk membaca lebih
lanjut di pembahasan ini : Pengertian, Isi, Ciri, Struktur,
Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi Lengkap
Referensi :

https://www.inirumahpintar.com/2016/09/pengertian-ciri-unsur-kaidah-kebahasaan-teks-paragraf-narasi.html 4/6
12/7/2020 Pengertian, Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi - INIRUMAHPINTAR.com

1. Judul Buku : Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X, Penulis:


Sri Sutarni, S.Pd & Drs. Sukardi, M.Pd., Tahun: 2008
2. Judul Buku : Bahasa Indonesia untuk SMK Kelas XI,
Penulis: Nandi Darmayanti, Tahun: 2007
3. Judul Buku : Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA
Kelas 1, Penerbit: Grasindo

Demikianlah pembahasan lengkap tentang Pengertian,


Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi.
Semoga bermanfaat! ^_^

2 2 Tweet
Like Share

Related Posts :

Pengertian, Ciri-Ciri, Macam,


Contoh Ragam Bahasa
INIRUMAHPINTAR - Pembahasan materi kali ini
mengenai Pengertian, Ciri-Ciri, Macam,
Contoh Ragam Bahasa. Materi ini sangat
penting dan ber… Read More...
Mengenal Perbedaan Berbagai
Ragam Bahasa
INIRUMAHPINTAR - Untuk memahami dan
Mengenal Perbedaan Berbagai Ragam Bahasa
meliputi ragam lisan, ragam tulis, ragam baku,
ragam tidak b… Read More...
Pengertian dan Manfaat Penulisan Kreatif
INIRUMAHPINTAR - Untuk memahami apa
Pengertian dan Manfaat Penulisan Kreatif
terlebih dahulu harus diketahui batasan-batasan
makna dari ka… Read More...
Struktur, Alur dan Kebahasaan Teks
Cerita Fantasi
INIRUMAHPINTAR - Setelah memahami
pengertian, ciri, dan jenis-jenis cerita fantasi
pada pembahasan sebelumnya, pada
kesempatan ini, rubrik… Read More...
Langkah-langkah, Struktur, Jenis
dan Kebahasaan Teks Eksposisi

https://www.inirumahpintar.com/2016/09/pengertian-ciri-unsur-kaidah-kebahasaan-teks-paragraf-narasi.html 5/6
12/7/2020 Pengertian, Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan Teks / Paragraf Narasi - INIRUMAHPINTAR.com

INIRUMAHPINTAR - Inilah penjelasan materi mengenai


Langkah-langkah, Struktur, Jenis dan Kebahasaan Teks
Eksposisi. Pembahasan tersebut be… Read More...

0 Comments

Add a comment...

Facebook Comments Plugin

No comments:

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang


sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak
mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1,
promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan
postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan
penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!

Enter your comment...

Comment as: Google Accoun

Publish Preview

Newer Post Home Older Post

Copyright 2016-2020 INIRUMAHPINTAR.com Powered by Blogger.com


Teks Narasi : Pengertian, struktur, kaidah kebahasaan. jenis dan
contoh teks narasi

Kali ini saya akan menguraikan apa itu teks narasi, apa yang saya uraikan di artikel kali ini tentang teks narasi
meliputi pengertian, struktur, kaidah kebahasaan dan sekaligus dengan contoh teks narasi.

Teks narasi sebenarnya banyak kita pelajari baik di SD, SMP, maupun SMK, namun terkadang karena jarang
digunakan materi tentang teks narasi sering lupa. sehingga banyak yang kesulitan ketika anda diminta untuk
membuat teks narasi.

Oleh karena itu melalui artikel kali ini saya akan uraikan secara lengkap mengenai teks narasi sehingga anda
bisa membuat, membedakan antara teks narasi dan teks non narasi baik secara lisan maupun tulisan.

Pengertian paragraf naratif


Teks narasi atau Paragraf Naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun
secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian cerita yang lengkap.

Atau juga bisa didefinisikan


Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari
waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir

Sedangkan pengertian teks / paragraf narasi  menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Widjono (2007 : 175) uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan , keadaan secara
berurutan dari permulaan sampai akhir hingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain. Bahasanya berupa
berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.
Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian yang seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu unsur yang paling penting dalam sebuah
narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak-tanduk yang dilakukan orang-
orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian
waktu.

Ciri-ciri Teks Narasi


Untuk mengenali sebuah teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk referensi membuat karangan atau teks
narasi, maka anda harus mengenal ciri-ciri dari teks narasi.

Ciri-ciri dari teks narasi adalah sebagai berikut:

1. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

2. Dirangkai dalam urutan waktu.

3. Ada konfiks.
Konfiks adalah imbuhan tunggal yang terjadi dari perpaduan awalan dan akhiran yang membentuk satu
kesatuan. beberapa konfik diantaranya adalah:

 Konfiks ke-an : keindahan 


 Konfiks pe-an : pengiriman 
 Konfiks per-an : pergaulan 
 Konfiks ber-an : berpandangan 
 Konfiks se-nya : setibanya 
 Konfiks me-kan : menyelesaikan

4. Menggunakan kata ulang.


Kata ulang atau proses pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik baik seluruhnya
maupun sebagian. Dalam hal ini ada yang berupa variasi fonem ataupun tidak. Hasil pengulangan itu disebut
kata ulang.

Macam-macam pengulangan :

a. Pengulangan seluruh
Yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan
afiks, misalnya: Buku : buku- buku

b.Pengulangan sebagian
Pengulangan bentuk dasar secara sebagian, misalnya : Membaca : membaca- baca
c. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. 
Dalam golongan ini, bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks ,
misalnya : menghubung- hubungkan / memata- matai

d. Pengulangan dengan perubahan fonem


Suatu bentuk pengulangan terhadap suatu kata yang susunan katanya berubah.
Misalnya : Gerak : gerak- gerik

e. Kata ulang semu


Kata ulang yang berupa kata dasar. seperti kupu-kupu, biri-biri

5. Ada unsur tempat, suasana pelaku dan waktu 6. Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa 7. Membangun
alur dan mengutamakan faktor kronologis dan waktu
8. Adanya unsur perbuatan atau tindakan 
9. Adanya unsur rangkaian cerita 
10. Adanya sudut pandang pengarang 
11. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita 
12. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa 
13. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan 
14. Menggunakan bahasa sehari-hari 
15. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-
mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
16. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 
17. Memiliki nilai estetika. 
18. Menekankan susunan secara kronologis. 

Ciri-ciri narasi  Menurut Gorys Keraf (2000:136)


  Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  Dirangkai dalam urutan waktu.
  Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
  Ada konfliks.

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfliks. Selain alur cerita,
konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31)
sebagai berikut:

 Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.


 Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata
imajinasi atau gabungan keduanya.
 Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
 Memiliki nilai estetika.
 Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu
cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfliks. Perbedaannya, Keraf
lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

Kaidah / Unsur kebahasaan paragraf Naratif


Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan yang digunakan untuk membuat teks narasi, adapun unsur
kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/ didefinisikan sebagai "pemakaian kata
atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan
persamaan atau perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda adalah tulang punggung
negara".Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung.
Metafora adalah gaya bahasa perbandingan.

Contoh metafora:

 Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara".[1]
 Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
 Raja siang keluar dari ufuk timur.
 Jonathan adalah bintang kelas dunia.
 Raja malam telah keluar dari paraduannya.

Metafora digunakan dalam teks narasi dengan tujuan untuk menambah atau membumbui cerita hingga lebih
menarik

2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif


Kata kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti oleh objek. Objek yang mengikuti bisa kata benda, frasa, atau
kata ganti. Kata kerja transitif dapat diubah ke bentuk pasif.
Contoh:

 Saya makan sebuah apel .


 Saya mencintai ibu saya.

Jadi, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai pelengkap agar artinya dapat dengan mudah dimengerti
dan tentunya make sense.

Lebih mudahnya lagi, kata kerja transitif membantu menjawab kata tanya 'what (apa)' atau 'who (siapa).'
Seperti dua kalimat di atas, dua kalimat tersebut menjawab kata tanya 'what (apa)' dan 'who (siapa)'.

  Apa yang saya makan? Saya makan sebuah apel.


 Siapa yang saya cintai? Saya mencintai ibu saya.

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai pelengkap kalimat. Tidak
seperti kata kerja transitif, kata kerja intransitif tidak dapat diubah ke bentuk pasif.
Contoh:

 Dia jatuh.
 Mereka tertawa.
 Anak kecil itu menangis.

Kata kerja intransitif dapat diikuti kata keterangan atau frasa preposisional, tetapi tidak dapat diikuti kata benda.

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa


Penggunaan kata tersebut disesuaikan dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu


Contoh penanda urutan waktu seperti misalnya, pertama-tama, lalu, kemudian,  ketika akhirnya selanjutnya
dan lain sebagai nya.

Jenis Teks / Paragraf narasi


Paragraf narasi dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

a. Narasi Ekspositoris (biografi)


Memiliki nama lain narasi non fiksi, ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan
secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
Contoh:

 Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli
merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpati masih kecil, usahakan kandang tidak
terlalu terbuka agar suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah makanan
dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk
menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya. Terakhir, perhatikanlah gerak-gerik merpati untuk
mengantisipasi adanya cacat pada tubuh merpati.

b. Narasi Sugesti / Imajinatif


Nama lain dari narasi fiksi, ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
Contoh :

 Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18
Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika
itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua
perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa
senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan
senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku
mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami
saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku
dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu
berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak
rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

c. Narasi informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

d. Narasi artistik
Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu
amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan
ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur
sugestif atau bersifat objektif.

Struktur teks / paragraf naratif


a. Orientation 
Orientasi yaitu bagian di mana pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya, dibagian inilah diperkenalkan
dimana dan kapan peristiwa terjadi serta para tokoh.

b.Complication 
Complication yaitu bagian di mana tokoh utama menghadapi rintangan dalam mencapai cita - citanya, bagian
di mana komplik mulai terjadi.

c. Resolution
Resolution yaitu bagian permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan.

Pada bagian ini mempunyai dua kecendrungan, yaitu mengakhiri cerita dengan kebahagiaan (happy ending)
dan atau mengakhiri cerita dengan kesedihan (sad ending), tetapi ada juga teks naratif yang membiarkan
pembaca/ pendengar menebak akhir cerita

d. Ada juga paragraf naratif yang hanya menggunakan konjungsi dan tidak mengikuti struktur di atas.

Tujuan teks narasi


Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:

 Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan


 Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
Langkah-langkah menulis karangan narasi
 Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
 Tetapkan sasaran pembaca
 Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
 Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
 Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
 Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
 Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

Contoh Teks Narasi


Berikut beberapa contoh teks narasi.

Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota
Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri
khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang
saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak
jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan
coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya.
Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah.

Narasi dibagi menjadi 2, yaitu ekspositori (Autoboigrafi dan Biografi) dan narasi Imajinatif.

Contoh Teks Narasi Ekspositori (Biografi) 


Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung, 24 Oktober 1982. Andrea Hirata sendiri merupakan
anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang
termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan
segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak
mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama
Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil
Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan
tetapi, masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea
Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.

Contoh Narasi Imajinatif 


Narasi Imajinatif adalah teks yang  mengimajinasikan suatu benda seoalah-olah seorang manuasia.

Namaku Edelweiss alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak - puncak
gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili
Compositae atau disebut juga Asteraceae (sambung sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput.
Orang lebih mengenalku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan
dengan harum yang khas. (Dikutip dari wacana Namaku Edelweiss dalam Majalah Sabili

Anda mungkin juga menyukai