Anda di halaman 1dari 8

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK : SEBUAH LAPORAN KASUS

A.A. Gede Ocha Rama Kharisma Putra, S.Ked


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

ABSTRAK
Gangguan skizoafektif adalah penyakit dengan gejala psikotik yang persisten, seperti
halusinasi atau delusi, terjadi bersama-sama dengan masalah suasana (mood disorder)
seperti depresi, manik, atau episode campuran. Gangguan skizoafektif diperkirakan
terjadi lebih sering daripada gangguan bipolar. Suatu gangguan psikotik dengan gejala-
gejala skizofrenia dan manik sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang
sama. Pada laporan ini menguraikan tentang kasus “Gangguan Skizoafektif Tipe
Manik” pada perempuan berusia 42 tahun. Pasien ini mendapatkan terapi yaitu
farmakoterapi berupa Carbamazepine 2x200 mg per oral dan Stelazine 2x5 mg per oral.
Kata kunci: skizoafektif, mood

SCHIZOAFFECTIVE DISORDER WITH MANIC TYPE : A CASE REPORT


ABSTRACT
Schizoaffective disorder is a disease with persistent psychotic symptoms, such as
hallucinations or delusions, occurs together with mood disorder such as depression,
manic, or mixed episodes. Schizoaffective disorder is estimated to occur more
frequently than bipolar disorder. A psychotic disorder with symptoms of schizophrenia
and manic air equally prominent in one episode of the same disease. This report
describes the case of b schizoaffective disorder with manic type in women aged 42
years. These patients get therapy is pharmacotherapy Carbamazepine 2x200 mg orally
and Stelazine 2x5 mg orally.

Keywords: schizoaffective, mood


PENDAHULUAN wanita lebih besar daripada pria, pada
usia tua gangguan skizoafektif tipe
Gangguan skizoafektif adalah penyakit depresif lebih sering sedangkan untuk
dengan gejala psikotik yang persisten, usia muda lebih sering gangguan
seperti halusinasi atau delusi, terjadi skizoafektif tipe bipolar. Laki-laki
bersama-sama dengan masalah suasana dengan gangguan skizoafektif
(mood disorder) seperti depresi, manik, kemungkinan menunjukkan perilaku
atau episode campuran. Statistik umum antisosial. (Melliza, 2013).
gangguan ini yaitu kira-kira 0,2% di Diagnosis gangguan skizoafektif
Amerika Serikat dari populasi umum dan hanya dibuat apabila gejala-gejala
sampai sebanyak 9% orang dirawat di definitif adanya skizofrenia dan
rumah sakit karena gangguan ini. gangguan afektif bersama-sama
Gangguan skizoafektif diperkirakan menonjol pada saat yang bersamaan,
terjadi lebih sering daripada gangguan atau dalam beberapa hari sesudah yang
bipolar. (Melliza, 2013). lain, dalam episode yang sama. Sebagian
Prevalensi pada pria lebih rendah diantara pasien gangguan skizoafektif
daripada wanita. Onset umur pada mengalami episode skizoafektif
1
berulang, baik yang tipe manik, depresif kejaran mungkin ada. Gejala skizofrenia
atau campuran keduanya. (Ken juga harus ada, antara lain merasa
Duckworth,2012). pikirannya disiarkan atau diganggu, ada
Suatu gangguan psikotik dengan kekuatan-kekuatan yang sedang
gejala-gejala skizofrenia dan manik yang berusaha mengendalikannya, mendengar
sama-sama menonjol dalam satu episode suara-suara yang beraneka beragam atau
penyakit yang sama. Gejala-gejala menyatakan ide-ide yang bizarre. Onset
afektif diantaranya yaitu elasi dan ide- biasanya akut, perilaku sangat
ide kebesaran, tetapi kadang-kadang terganggu, namun penyembuhan secara
kegelisahan atau iritabilitas disertai oleh sempurna dalam beberapa minggu.
perilaku agresif serta ide-ide kejaran. (Rusdi Maslim, 2013)
Terdapat peningkatan enersi, aktivitas Beberapa data menunjukkan bahwa
yang berlebihan, konsentrasi yang gangguan skizofrenia dan gangguan
terganggu, dan hilangnya hambatan afektif mungkin berhubungan secara
norma sosial. Waham kebesaran, waham genetik. Ada peningkatan resiko
terjadinya gangguan skizofrenia diantara
keluarga dengan gangguan skizoafektif
(Jibson, 2011).
Pengobatan untuk dengan gangguan
skizoafektif merespon baik terhadapat
pengobatan dengan obat antipsikotik
yang dikombinasikan dengan obat mood
stabilizer atau pengobatan dengan
antipsikotik saja. Untuk orang gangguan
skizoafektif dengan tipe manik,
menggabungkan obat antipsikotik
dengan mood stabilizer cenderung
bekerja dengan baik. Karena pengobatan
yang konsisten penting untuk hasil
terbaik, psiko-edukasi pada penderita
dan keluarga, serta menggunakan obat
long acting bisa menjadi bagian penting
dari pengobatan pada gangguan
skizoafektif. (Melliza, 2013).

ILUSTRASI KASUS
Pasien perempuan, 42 tahun, agama
Hindu, suku Bali, bangsa Indonesia,
pendidikan tamat SMP, pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga, sudah
menikah, datang ke Poliklinik Psikiatri
RSUP Sanglah (04/10/2013) untuk
kontrol obat habis. Pasien mengatakan
maksud kedatangannya karena obat
habis. Obat pasien dikatakan habis dan
minum obat terakhir kemarin malam.
Obat yang diminum pasien adalah

2
stelazine dan Carbamazepin sebanyak 2 saya?”. Pasien mengatakan kalau dirinya
kali sehari yaitu pada pagi hari dan sering diteror oleh orang yang tidak
malam hari sebelum tidur. Pasien diketahui keberadaannya karena
mengatakan minum obatnya sendiri, kekuatan yang dia miliki tersebut. Pasien
suaminya hanya mengingatkan pasien tidak ingin orang lain mengambil
setiap mau minum obat tanpa kekuatannya.
mengawasinya. Pasien sudah minum Pasien menjelaskan bahwa dirinya
obat tersebut selama 13 tahun terakhir juga memiliki kemampuan untuk
dan efek yang dirasakan sudah baik. mendengar suara-suara berupa pawisik
Pasien mengaku perasaannya saat ini yang tidak didengar oleh orang lain,
“biasa saja”, dan hanya ingin kontrol pasien tidak mengetahui secara jelas
karena obat pasien habis. Pemeriksa mengapa dia memiliki kekuatan tersebut.
kembali melanjutkan pertanyaan Keluhan tersebut mulai dirasakan sejak
mengenai perasaan yang biasa – biasa pertengahn tahun 1987. pada saat itu
saja itu seperti apa, apakah senang atau pasien mengalami banyak masalah yaitu
sedih, pasien menjawab “saya senang ibu pasien meninggal secara mendadak,
dan bahagia”, pasien mengatakan hal pasien mengatakan ibunya tidak sakit
tersebut dengan memperlihatkan cincin apapun, namun tiba-tiba ditemukan
di jari – jari tangannya dengan mimic meninggal. Belum lama ibunya
muka yang nampak takut dan curiga meninggal ayahnya menikah kembali
terhadap pemeriksa dan sekeliling dengan wanita lain, pasien mengaku
karena beberapa kali mengamati ruang tidak cocok dengan ibu barunya dan
pemeriksaan. menjadi sering bertengkar dengan
Pasien merasa dirinya memiliki mata ayahnya akibat kehadiran ibu barunya
batin yang dapat berhubungan dengan tersebut. Sejak saat itu pasien mulai
dunia niskala. Pasien mengatakan hanya mendengar suara-suara yang berkata-
dirinya di keluarga yang memiliki kata kasar dan tidak menyenangkan
kekuatan seperti tersebut. Hal itu tentang dirinya. Pasien mendengar suara
disebabkan karena pasien mempelajari tersebut di kedua telinganya. pasien pada
buku “Kanda Pat” yang didapat dari saat itu merasa bahwa suara tersebut
lemari milik ayah pasien. Menurut membicarakan pasien. Pasien mendengar
pasien buku tersebut sangat bagus karena suara-suara tersebut setiap malam dan
mengajarkan tentang kehidupan. Saat lama kelamaan suara tersebut semakin
wawancara pasien berkata kalau dirinya sering terdengar sampai akhirnya suara
sedang berhubungan dengan dunia tersebut sepanjang hari bergema di
niskala, ketika pemeriksa menanyakan kepala pasien. Hal tersebut sangat
bagaimana cara berhubungan dengan mengganggu pasien hingga akhirnya
dunia niskala sedangkan pasien masih pasien berhenti bersekolah. Pasien
duduk di ruang periksa. Pasien merasa sering curiga terhadap
mengatakan kalau hanya dirinya saja lingkungan sekitar karena terpengaruh
yang merasa dan seperti yang dibilang oleh suara yang pasien dengar dimana
tadi hanya dirinya yang memiliki pasien suara-suara tersebut seperti
kekuatan tersebut dan yang lain tidak membicarakan pasien. Setelah minum
memiliki apalagi pemeriksa. Pasien obat karena suara yang mengganggu
kemudian bertanya kepada pemeriksa pasien tersebut, dikatakan suara-suara
kenapa bertanya tanya tentang tersebut semakin jarang didengar pasien.
kekuatannya?, pasien nampak curiga dan Pasien mengatakan mendengar lagi
berkata “apa dokter mau menteror suara – suara tersebut sejak seminggu
3
yang lalu. Suara – suara tersebut seperti hari sebelum mengantarkan anaknya ke
ada suara laki-laki dan perempuan yang sekolah dan sore hari sebelum dirinya
saling berbincang-bincang, mengenai mebanten. Pasien mandi atas
dirinya dan seperti menteror dirinya, kemauannya sendiri. Nafsu makan
pasien tidak mau menjelaskan lebih pasien dikatakan baik, pasien sehari
lanjut tentang suara tersebut. Walaupun makan 3- 4 kali dan mengambilnya
pasien masih mendengar suara-suara sendiri jika lapar. Pasien tidak pernah
yang sangat mengganggu aktivitasnya, mengamuk atau gelisah di rumah tanpa
pasien tidak pernah merasakan putus asa sebab.
dan tidak pernah ada keinginan untuk Akibat sering mendengar suara-
mengakhiri hidupnya.Pasien mengatakan suara tersebut maka pasien sempat
saat ini juga kadang-kadang melihat dibawa ke RSUD Wangaya, lalu dirujuk
makhluk-makhluk halus seperti pocong ke RSJ Bangli pada tahun 1989. Selama
dan rangda, namun saat ditanya dimana ini pasien sudah pernah dirawat inap di
melihat bayangan tersebut, pasien RSJ Bangli sebanyak 8 kali, namun
mengatakan “saya saja yang dapat semenjak 13 tahun terakhir pasien hanya
melihat dokter, karena saya mempunyai rawat jalan di RSUP Sanglah. Selain
mata batin” dan tidak mau dibawa ke RS pasien juga sempat
menjelaskannya lebih jelas. Selain itu dibawa ke balian oleh ayahnya. Di
pasien tidak pernah mencium bau atau Balian dikatakan dirinya terkena
aroma makhluk halus tersebut, tidak pengaruh ilmu hitam, karena pasien
pernah bisa merasakan atau menyentuh tidak mendapat perubahan selama ke
makhluk tersebut hanya bisa di dengar balian, pasien tetap memutuskan berobat
suara dan dilihat wujudnya saja. ke RSUP Sanglah.
Karena kejadian tersebut, tidur Pasien bersekolah hingga kelas 1
pasien mengalami gangguan. Tidur SMA tetapi putus sekolah. Pasien
pasien dikatakan mengalami gangguan mengatakan putus sekolah sejak ibunya
sejak 2 hari terakhir dan keluhan tersebut meninggal tiba – tiba tanpa sakit
dikatakan menetap sampai saat ini. sebelumnya. Pasien merasa sedih saat
Pasien mengatakan susah memulai tidur, itu, apalagi ayahnya menikah lagi
“saya biasanya tidur jam 10 malam, dengan wanita muda. Hubungan pasien
tetapi 2 hari terakhir ini saya tidur mulai dengan ibu barunya tidak baik. Pasien
jam 12 malam” karena merasa sangat juga mengatakan sempat bekerja sebagai
diganggu oleh suara tersebut, “saya dulu tukang jarit textile selama setahun.
sempat seperti gini tetapi sudah lama”. Tetapi karena pasien memiliki masalah
Menurut pasien suara tersebut tersebut, akhirnya pasien mermutuskan
mengganggu pasien lagi kemungkinan diri untuk berhenti.
karena dirinya sempat lupa minum obat Pasien mengatakan sejak kecil
dua hari karena sibuk membuat banten kurang suka bergaul, dan pasien lebih
untuk hari raya Galungan. Meskipun senang menyendiri di rumah daripada
pasien baru bisa tidur jam 12 malam, keluar rumah. Pasien juga mengatakan
pasien bangun pagi pukul 06.00 dan jika ada masalah, ia biasanya melempar
merasa segar., Diantara jam 12 malam – lemparkan barangnya sendiri tanpa
sampai bangun tidur pasien tidak ada melukai dirinya sendiri dan orang lain.
terbangun. Saat pasien tidak bisa tidur, Pasien juga mengatakan bahwa dirinya
pasien biasanya berdoa dalam hati lebih suka memendam masalahnya
sambil mencoba menutup mata. Pasien sendiri tanpa menceritakannya kepada
sehari mandi sebanyak 2 kali pada pagi orang lain. Ketika ditanyakan apakah
4
pasien memiliki riwayat menggunakan dikenalinya. Pasien sebelum sakit
obat-obatan terlarang, minum minuman kesehariannya bersifat emosional, cepat
beralkohol atau merokok, pasien terpancing emosinya bila mendapatkan
menjawab tidak ada. Pasien mengatakan masalah walaupun hanya masalah kecil.
minum kopi tiga kali sehari, pagi, siang, Selain bersifat emosional, pasien juga
dan sore. Pasien merupakan anak ketiga melampiaskan kekesalannya dengan cara
dari empat bersaudara, tetapi kakaknya melempar – lemparkan barang tetapi
nomor dua dan adiknya nomor empat tidak sampai menyakiti diri dan orang
meninggal karena keguguran. Pasien lain di sekitar.
tidak memiliki riwayat hipertensi, Suami pasien tidak mengetahui
diabetes mellitus, maupun asma. Dari kehidupan masa kecil pasien, dan pasien
awal sampai akhir wawancara, pasien juga tidak pernah menceritakan kepada
nampak duduk tenang tidak nampak dirinya, pasien hanya sering mengatakan
gelisah. dirinya sangat dekat dengan ibunya dan
Berdasarkan heteroanamnesis pada sangat menyayangi ibunya. Pasien
suami pasien yang juga dilakukan di sempat sekolah hingga kelas 1 SMA
poliklinik Psikiatri RSUP Sanglah. namun terputus karena masalah yang
Suami pasien sangat kooperatif dalam dihadapi tersebut. Saat ini pasien hanya
menceritakan keadaan pasien. Menurut tinggal dengan suaminya dan sangat
suaminya, pasien dikeluhkan karena jarang bertemu dengan ayahnya.
mendengar suara – suara dan melihat Ayahnya saat ini berada di daerah Suung
bayangan sejak seminggu terakhir. di sebuah Losmen yang dimilikinya
Suara-suara tersebut dikatakan hanya bersama ibu dan saudara tirinya.
dirinya saja yang bisa mendengar dan Suami pasien mengatakan sempat
orang lain tidak bisa mendengarnya. beberapa kali harus pindah rumah
Selain mendengar suara – suara, pasien kontrakan karena bertengkar dan tidak
juga dikatakan melihat bayangan cocok dengan tetangga disekitar. Pasien
bayangan seperti rangda dan pocong di saat ini belum mau bekerja karena masih
kamarnya dengan mata batinnya. Hal trauma untuk bertemu dan bekerja di
tersebut sangat mengganggu pasien tempat orang lain, karena sebelumnya
sehingga dalam dua hari terakhir pasien pasien pernah bekerja sebagai penjarit di
dikatakan susah memulai tidur. perusahaan textile tapi berhenti karena
Suami pasien tidak mengetahui bertengkar dengan rekan kerjanya,
secara pasti tentang awal mulanya pasien sehingga saat ini pasien memutuskan
sakit, karena dirinya mengenali pasien untuk bekerja di rumah saja dan merawat
13 tahun yang lalu setelah pasien rutin anaknya yang masih SD. Pasien juga
kontrol ke poliklinik Psikiatri. Namun tidak mau bergaul dengan lingkungan
pasien sering bercerita tentang ibu sekitar sehingga hubungan pasien
kandungnya yang meninggal saat pasien dengan tetangga tidak begitu baik,
masih bersekolah, lalu tidak cocok pasien jarang mau membantu tetangga
dengan ibu barunya dan sering jika memiliki suatu acara atau kegiatan.
bertengkar dengan ayahnya. Pasien juga Keluhan dan kondisi pasien seperti ini
sudah menikah sebelumnya selama 5 terus menerus berlangsung tidak ada
tahun, dan ditimggal oleh suami kondisi dimana pasien bisa bergaul atau
pertamanya karena sakit yang diderita bekerja dengan baik.
pasien. Banyaknya masalah yang Saat ditanya bagaimana nafsu makan
dihadapi pasien membuat pasien sering pasien, menurut suaminya tidak ada
berpikir curiga terhadap orang yang baru masalah dengan nafsu makannya pasien
5
makan 3 kali sehari. Pasien dikatakan 60-51. Pasien mendapatkan terapi yaitu
tidak memiliki riwayat merokok ataupun farmakoterapi berupa Carbamazepine
minum – minuman alkohol. Pasien 2x200 mg per oral dan Stelazine 2x5 mg
minum kopi 3 kali sehari pada pagi, per oral.
siang, dan sore hari. Saat ditanya
kepatuhan minum obat, suami pasien DISKUSI
mengatakan bahwa istrinya teratur
minum obat tetapi tidak ada yang Gangguan skizoafektif yaitu suatu
mengawasinya ketika minum obat. gangguan jiwa yang gejala skizofrenia
Suaminya hanya sekadar mengingatkan dan gejala afektif terjadi bersamaan dan
istrinya minum obat setiap hari tanpa sama-sama menonjol. Onset yang tiba-
mengawasinya. Riwayat tekanan darah tiba pada masa remaja, terdapat stresor
tinggi, asma, kencing manis, disangkal yang jelas serta riwayat keluarga
oleh suaminya. Pada riwayat keluarga, berpeluang untuk menderita gangguan
dikatakan bahwa kakak kandung istrinya skizoafektif. Prevalensi lebih banyak
memiliki riwayat gangguan jiwa dimana pada wanita. Berdasarkan national
kakaknya tersebut dulu sempat keluar comorbidity study, didapatkan bahwa, 66
rumah dan berbicara sendiri tanpa orang yang di diagnosa skizofrenia, 81%
menggunakan pakaian. Kakak pernah di diagnosa gangguan afektif
kandungnya tersebut tidak pernah yang terdiri dari 59% depresi dan 22%
dibawa ke dokter dan saat ini dikatakan gangguan bipolar.
berada di kampung bersama keluarga Kriteria dignostik untuk gangguan
istrinya. Selain kakak kandungnya, skizoafektif yaitu terdapat gejala
dikatakan pula anak kandung dari suami skizofrenia dan gejala gangguan afektif
pertamanya juga dikatakan mengalami sama-sama menonjol pada saat yang
gangguan jiwa. Dikatakan saat ini bersamaan atau dalam beberapa hari
anaknya tersebut dirawat di RSJ Bangli yang satu sesudah yang lain tetapi masih
karena dikeluhkan sering berteriak – dalam satu episode penyakit yang sama.
teriak sendiri. Diagnosa gangguan ini tidak ditegakkan
Dari pemeriksaan fisik didapatkan untuk pasien yang menampilkan gejala
Pada pemeriksaan didapatkan status skizofrenia dan gangguan perspektif
interna dan status neurologis dalam batas tetapi dalam episode penyakit yang
normal. Status psikiatri didapatkan berbeda. Gangguan mood yaitu kelainan
penampilan wajar, roman muka tampak fundamental dari kelompok gangguan
gembira, kontak verbal dan visual cukup, ini yaitu gangguan suasana perasaan
mood euforia, afek inappropriate, bentuk yang biasanya mengarah ke depresi atau
pikir logis realis, arus pikir koheren, isi ke arah elasi.
pikir waham kebesaran dan curiga ada, Gangguan skizoafektif yaitu gejala
pada dorongan instingtual didapatkan skizofrenia dan gangguan afektif sama-
ada riwayat insomnia dan raptus, serta sama menonjol atau dalam beberapa hari
pasien tenang saat pemeriksaan. sesudah yang lain, tetapi dalam satu
Diagnosis multiaxial pasien adalah episode penyakit (tidak memenuhi
axis I: Gangguan Skizoafektif Tipe kriteria diagnosis skizofrenia maupun
Manik (F25.0), axis II: ciri kepribadian gangguan afektif). Pedoman diagnosis
emosional tidak stabil, axis III: tidak ada gangguan skizoafektif tipe manik
diagnosis, axis IV: masalah dengan berdasarkan PPDGJ-III yaitu 1).
primary support group (ibu tirinya), axis Kategori ini digunakan baik untuk
V: GAF setahun 60-51 dan GAF saat ini episode skizofrenia tipe manik yang
tunggal maupun untuk gangguan
6
berulang dengan sebagian besar episode samping carbamazepine dapat
skizoafektif tipe manik. 2). Afek harus menyebabkan mulut kering dan
meningkat secara menonjol atau ada tenggorokan, sembelit, kegoyangan,
peningkatan afek yang tidak begitu mengantuk, kehilangan nafsu makan,
menonjol dikombinasi dengan iritabilitas mual, dan muntah. Karbamazepin tidak
atau kegelisahan yang memuncak. 3). boleh digunakan bersama dengan
Dalam episode yang sama harus jelas inhibitor monoamine oxidase ( MAOIs ).
ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi Hindari minum alkohol saat mengambil
dua, gejala skizorenia yang khas. carbamazepine. Hal ini dapat
Pemeriksaan status psikiatri pada pasien meningkatkan beberapa efek samping
ditemukan didapatkan penampilan wajar, carbamazepine yaitu dapat
roman muka tampak gembira, kontak meningkatkan risiko untuk kejang.
verbal dan visual cukup, mood euforia, (Kaplan H I, Sadock B J, 2010).
afek inappropriate, bentuk pikir logis Stelazine memiliki efek antiadrenergik
realis, arus pikir koheren, isi pikir sentral, antidopaminergik, dan efek
waham kebesaran dan curiga ada , pada antikolinergik minimal. Hal ini diyakini
dorongan instingtual didapatkan ada stelazine dapat bekerja dengan
riwayat insomnia dan raptus. Dari gejala memblokade reseptor dopamin D1 dan
di atas, pasien memenuhi kriteria D2 di jalur mesokortical dan
skizoprenia yaitu adanya waham mesolimbik, menghilangkan atau
kebesaran dan curiga, afek yang meminimalkan gejala skizofrenia seperti
inappropiate sehingga dapat digolongkan halusinasi, delusi, dan berpikir dan
skizoprenia. Disamping itu, juga tampak berbicara yang tidak terarah. Stelazine
adanya gejala gangguan mood yaitu menimbulkan efek samping
muka tampak gembira, mood euforia, ekstrapiramidal seperti akatisia, distonia,
berpakaian yang aneh sehingga dan parkinsonisme selain itu dapat
berdasarkan PPDGJ-III tampak adanya menimbulkan efek samping
gejala skizofrenia bersamaan dengan antikolinergik seperti merah mata dan
gangguan mood sehingga didiagnosis xerostomia (mulut kering). Stelazine
sebagai “Skizoafektif Tipe Manik” dapat menurunkan ambang kejang
(F25.0). ( Rusdi Maslim, 2013). sehingga harus berhati-hati penggunaan
Farmakoterapi untuk mengatasi stelazine pada orang yang mempunyai
gejala skizoafektif tipe manik yaitu riwat kejang. (Kaplan H I, Sadock B J,
pengobatan dengan obat antipsikotik 2010).
yang dikombinasikan dengan obat mood Pengobatan untuk dengan gangguan
stabilizer atau pengobatan dengan skizoafektif merespon terbaik untuk
antipsikotik saja. Pada kasus ini, pasien pengobatan dengan obat antipsikotik
diberikan carbamazepin dan stelazine. yang dikombinasikan dengan obat mood
Carbamazepine adalah obat antikejang stabilizer atau pengobatan dengan
yang digunakan sebagai stabilizer mood. antipsikotik saja. Untuk orang gangguan
Cara kerja mood stabilezer yaitu skizoafektif dengan tipe manik,
membantu menstabilkan kimia otak menggabungkan obat antipsikotik
tertentu yang disebut neurotransmitters dengan mood stabilizer cenderung
yang mengendalikan temperamen bekerja dengan baik. Karena pengobatan
emosional dan perilaku dan yang konsisten penting untuk hasil
menyeimbangkan kimia otak tersebut terbaik, psiko-edukasi pada penderita
sehingga dapat mengurangi gejala dan keluarga, serta menggunakan obat
gangguan kepribadian borderline. Efek long acting bisa menjadi bagian penting
7
dari pengobatan pada gangguan Disorders DSM-IV-TR. 4th ed.
skizoafektif. (Melliza, 2013). Arlington, Va.: American Psychiatric
Association;2000.http://www.psychiatry
online. com. (akses: 5 Desember 2013)
RINGKASAN
Schizophrenia. In: Hales RE, et al. The
Gangguan skizoafektif adalah penyakit
American Psychiatric Publishing
dengan gejala psikotik yang persisten,
Textbook of Psychiatry. 5th ed.
seperti halusinasi atau delusi, terjadi
Washington, D.C.: American Psychiatric
bersama-sama dengan masalah suasana
Pub;2008.
(mood disorder) seperti depresi, manik,
http://www.psychiatryonline.com.
atau episode campuran. Pasien pada
(akses: 5 Desember 2013)
ilustrasi kasus yang disajikan didiagnosis
dengan “Gangguan Skizoafektif Tipe Factsheet: Schizoaffective disorder.
Manik” yang mendapatkan psikoterapi, Mental Health America. (akses: 5
cognitive behavioral therapy, dan Desember 2013)
farmakoterapi berupa Carbamazepine Ken Duckworth, M.D., and Jacob L.
2x200 mg per oral dan Stelazine 2x5 mg Freedman, M.D. 2012. Schizoaffective
per oral. Prognosis dari pasien ini sangat disorder. (akses: 5 Desember 2013)
tergantung pada diagnosis yang
ditegakkan sehingga terapi yang Schizoaffective disorder. National
didapatkan adekuat. Selain itu, dukungan Alliance on Mental Illness.
keluarga sangat diperlukan untuk http://www.nami.org. (akses: 5
membantu kesembuhan pasien. Desember 2013)
Jibson MD. 2011. Schizophrenia:
DAFTAR PUSTAKA Clinical presentation, epidemiology, and
Melissa Conrad Stöppler. 2013. pathophysiology.
Schizoaffective disorder. http://www.uptodate.com. (akses: 5
http://www.medicinenet.com. (akses: 5 Desember 2013)
Desember 2013) Rusdi Maslim. 2013. Diagnosis
Schizoaffective disorder. In: Diagnostic Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas
and Statistical Manual of Mental PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.

Anda mungkin juga menyukai