Anda di halaman 1dari 26

FESTIVAL

KESENIAN

YOGYAKARTA

XXIV

2012
K atalog ini disusun untuk kebutuhan arsip
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) bidang
seni rupa. Dalam katalog ini kegiatan seni
rupa FKY 2012 yang menempatkan seni
sebagai gerakan sosial baru disampaikan
lewat foto. Foto-foto tersebut merupakan
dokumentasi atas berbagai kegiatan seni
rupa yang dikerjakan lewat komunitas-
komunitas seni di Yogyakarta. Selain foto
disertakan pula teks sebagai penjelas profil Rangkaian kegiatan seni rupa di Kampung
Bumen, Kotagede, Yogyakarta. Acara ini digagas
komunitas beserta kegiatan seni yang bersama oleh kelompok Ketjil Bergerak dengan
dikerjakan selama/untuk FKY, baik dalam warga kampung Bumen. Acara yang diikuti
oleh anak-anak dan remaja ini menunjukkan
bentuk teks profil komunitas dan teks caption bagaimana seni menjadi salah satu alternatif
foto-foto kegiatan seni tiap komunitas. dalam membangun imajinasi bersama yang baik
mengenai masa depan kita.

Foto-foto dipilih melalui seleksi dengan berbagai


pertimbangan antara lain dokumentasi kegiatan itu sendiri,
keragaman kegiatan yang dikerjakan oleh komunitas
seniman beserta masyarakat, karya seni yang dihasilkan,
serta seniman itu sendiri. Di samping foto kegiatan seni
bersama masyarakat dalam katalog ini disertakan pula
foto pameran arsip kegiatan yang dipamerkan di gedung
Bank Indonesia di Yogyakarta. Foto-foto pameran meliputi
foto persiapan display, foto display komunitas, foto situasi
pameran, foto pembukaan, foto pembongkaran display, foto
gedung Bank Indonesia, serta foto sebagian panitia FKY. PAMERAN ARSIP Sebuah survey yang disebut dengan Dalam konteks inilah, FKY ke 24 ini merasa
Survey Most Livable City Index 2011 perlu untuk menampilkan gerakan seni
KEGIATAN menunjukkan bahwa kondisi kota-kota yang bersinggungan dengan aktivitas
Sebagian besar foto dikerjakan oleh Titik Api, sebuah
komunitas fotografi di Desain Komunikasi Visual ISI
SENI BERSAMA besar di Indonesia berada dalam kondisi gerakan sosial dan budaya dalam
yang mengkhawatirkan. Dari survey itu, masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta. Namun demikian terdapat pula foto yang MASYARAKAT kota Yogyakarta menempati posisi pertama Acara pameran seni rupa yang menjadi
diambil dari komunitas karena berbagai pertimbangan
salah satunya kegiatan seni komunitas tersebut tidak
“FUTURE OF US” berbarengan dengan kota Denpasar bagian dari rangkaian festival kesenian,
sebagai kota besar yang paling nyaman idealnya festival menjadi media perayaan
sempat didokumentasi oleh Titik Api karena jadwal yang dihuni di Indonesia. Salah satu yang bagi para pelaku dan penikmatnya.
bebenturan.

M
Semangat festival diharapkan dapat
emasuki gelaran Festival Kesenian menjadi point penting dari kota Yogyakarta
adalah karakter penduduknya yang ramah, memberikan ruang bagi semua bentuk
Foto dipilih sebagai salah satu bahasa arsip katalog post Yogyakarta yang ke 24, acara
lembut, dan mudah mengikuti aturan. ekspresi seni dan budaya masyarakat
event FKY kali ini karena kemampuannya sebagai bahasa pameran seni rupa yang selalu Masyarakat yang disurvey juga menyatakan dan seniman dalam sebuah peristiwa
analog, terutama sebagai pengabadi peristiwa. Dalam hadir setiap tahun juga melakukan bahwa pencapaian pembangunan di bersama. Acara pameran kali ini mencoba
hal ini pula foto analog tadi berusaha keluar dari bingkai pembenahan diri di tengah pasang Yogyakarta dilakukan bersama-sama untuk memberikan tempat lebih besar
peristiwa dan berusaha menyampaikan hal lain seperti surut penyajian dan pelaksanaannya. Di antara pemerintah daerah dengan warga bagi apresiasi masyarakat Yogyakarta dan
estetika, narasi/kisah, dlsb. Di samping itu foto-foto FKY usia yang hampir seperempat abad itu, masyarakatnya. umum.
juga diperankan sebagai praktik jurnalistik dalam artian acara pameran seni rupa selalu menjadi
beberapa foto dirancang untuk memiliki kemampuan Yogyakarta mempunyai geliat kegiatan Pameran seni rupa dalam FKY kali ini
perhatian yang utama dari komunitas
berbicara. Foto jurnalistik ini disusun secara terpisah dari seni budaya yang dinamis. Dinamika mengambil tema “Future of Us”. Tema ini
foto-foto komunitas. Dalam hal tertentu foto jurnalistik
seniman/ perupa di Yogyakarta. Acara
ini sudah menjadi bagian yang tak gerakan seni budaya itu didukung oleh merupakan tawaran kepada para komunitas
tersebut berusaha menjadi foto esai. Berhasil tidaknya keberadaan seniman beserta aktivitasnya seniman untuk memberikan kontribusi
Tim Kerja Katalog Post Event FKY tujuan tersebut juga bergantung pada pembaca. Untuk terpisahkan dari perkembangan seni
yang seringkali terjun langsung dalam terhadap masyarakat dalam hal gagasan,
Seni Bersama Masyarakat itulah foto-foto dalam katalog post event ini sedapat rupa di wilayah Yogyakarta. Perhatian
masyarakat. Melalui gerakan-gerakan harapan, dan imajinasi mengenai masa
“Future Of Us” mungkin menggambarkan apa yang menjadi gagasan seni yang penuh dari para seniman itu di kreatif, para seniman menjadi agen-agen depan kota Yogyakarta dalam konteks
rupa dalam FKY yaitu seni sebagai salah satu gerakan sosial satu sisi menjadikan acara FKY sebagai perubahan sosial baik secara langsung hidup bersama masyarakat. Gagasan
Editorial Rain Rosidi baru yang mampu menjadi masa depan hidup bersama. acara yang ditunggu, tapi di sisi lain maupun tidak langsung. Di Yogyakarta dari pameran ini adalah melihat kembali
juga melahirkan banyak kritik sebagai beberapa komunitas seniman membuat kontribusi seniman (perupa) di Yogyakarta
Desain Grafis Koskow Ringkas kata, baik foto, teks, maupun kegiatan seni bentuk kepedulian seniman terhadap ruang-ruang alternatif di tengah-tengah dalam memberikan semangat positif
itu sendiri diharapkan mampu menjadi ajakan untuk acara rutin yang menjadi salah satu lingkungan masyarakat, seperti di melalui karya seni rupa kepada masyarakat
Fotografi & Video Titik Api (Wisnu ‘Lele’, membangun kembali hubungan/sekat-sekat yang selama pedesaan, jantung-jantung perkotaan, dan umum tentang imajinasi, harapan, dan
penanda perkembangan seni rupa di
Cito Zoza, Yusuf Habibi) ini kurang ter/dirawat: seni, seniman, dan masyarakat. Lewat sebagainya. Begitu juga dengan projek- gagasan akan kualitas hidup yang lebih
foto-foto pula hubungan tersebut dapat dilihat, dibaca,
Yogyakarta.
projek seni yang dilakukan bersama-sama baik di masa depan. Kontribusi ini melihat
Keterangan Foto bertanda [K] diambil dari dan dimaknai guna menilai seberapa jauh keberhasilan/ antara masyarakat dengan seniman. beberapa aspek: (a) Hidup berdampingan;
komunitas bersangkutan. kebergunaan sebuah festival kesenian untuk masyarakat.

FKY 2012 5
Jalan Malioboro yang menjadi jantung kota Yogyakarta
direspon oleh beberapa komunitas seni dengan berbagai
kerja kreatif. Pada acara ini, Barak Seni Stefan, Tangan
Reget, dan Romantic Artvisory memberi warna yang
berbeda dengan aksi-aksi kreatif mereka. Isu yang
mereka angkat adalah persoalan identitas, keberagaman,
dan kesadaran akan hidup bersama yang lebih baik di
masa depan.
Kegiaran aksi seni di kampung Keloran,
Kasihan, Bantul Yogyakarta dengan tema Sumber foto: dokumentasi FKY 2012
“Keloran Bersih”. Digagas oleh kelompok
Postropic dan didukung sepenuhnya oleh
pemuda-pemudi serta warga kampung
Keloran. Acara ini juga mengupayakan
kesadaran bersama akan kampung yang
bersih, sungai yang tak tercemari, dan
pengelolaan sampah yang baik.

Kelompok X-Merk mengingatkan kembali


permainan tradisional sebagai bagian dari
pengembangan kreativitas anak-anak. Acara ini
MEMECAH RUANG RUANG ‘RITUAL’ Nggeneng, Komunitas SD Lempuyangan 1,
PENIKMATAN KARYA SENI RUPA Barak Seni Stefan, Postropic, Mulyakarya,
menggunakan situs Pojok Beteng sebagai ruang
untuk bermain bersama.
Pameran seni rupa Sculpcrut, DEKA-EXI(S) Project, Romantic
dalam FKY kali ini Bentuk pameran kali ini dibuat agak lain, Artvisory, Nine, Paguyuban Sidji, Abdul
yaitu dengan memecah ruang ‘ritual’ Syukur dan Komunitas Batik Giriloyo,
Paguyuban Sidji memberi warna baru pada mengambil tema penikmatan karya seni di ruang-ruang X-Merk, Bendera, Perahu Art Connection,
sebuah warung angkringan milik Bapak
Wardoyo. Mereka menggunakan warung itu “Future of Us”. Tema bersama masyarakat. Beberapa komunitas Co-V Toraja, Street Art Metro Monster, Print
untuk mendialogkan mengenai batik yang
menjadi salah satu kekayaan budaya masyarakat ini merupakan tawaran seniman menggunakan ruang-ruang
yang tidak biasa digunakan sebagai ruang
Making Remedi, dan YK Logos.
Imogiri dengan bahasa visual dan diskusi khas
warung makan.
kepada para komunitas pamer untuk mengetengahkan karya Yang menarik adalah beberapa kelompok
seniman untuk seninya ke masyarakat. Diharapkan dari seniman muda itu mencoba untuk
proses ini akan tercipta interaksi dengan bekerja sama dengan masyarakat melalui
Situs Kandang Menjangan digunakan oleh memberikan kontribusi publik masyarakat dan memberikan ruang caranya masing-masing. Mereka ada
kelompok Deka Exis sebagai ruang berekspresi
seni. Kelompok ini memberikan kesempatan terhadap masyarakat apresiasi yang lebih luas. Beberapa ruang yang menggunakan ruang bersama
yang digunakan antara lain pos ronda, masyarakat seperti pendopo kampung,
kepada masyarakat yang mengunjungi situs
ini untuk mengapresiasi keragaman karya seni
dalam hal gagasan, ruang heritage, jalanan, sekolah dasar, pos ronda, gedung bekas sekolah dasar,
dengan berbagai macam pendekatannya. harapan, dan imajinasi lokasi-lokasi penting dalam kampung- jalanan, ruang transportasi publik, ruang
kampung, ruang-ruang untuk transportasi heritage, lembaga pemasyarakatan dan
mengenai masa depan publik, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. sebagainya untuk mempresentasikan karya
kota Yogyakarta dalam 25 komunitas ambil bagian dalam projek dan menyelenggarakan ruang pertemuan
kali ini. Mereka adalah Tangan Reget, Titik kreatif dengan masyarakat. [ Rain Rosidi ]
konteks hidup bersama Api, VCY (Volkwagen Club Yogyakarta),
masyarakat. Ketjil Bergerak, Sanggar Anak Kampung
bahwa kehadiran ‘orang lain’ dalam polusi, ruang publik yang nyaman, dsb), Memberikan ruang bagi gerakan-gerakan Indonesia, Sanggar Anak Alam, Kelas SD
kehidupan bermasyarakat kita semakin makanan yang sehat, kehidupan sosial alternatif yang hadir saat ini yang walaupun
tak terhindarkan. Kemampuan bangsa ini yang sehat, pendidikan yang bermartabat, kecil namun mempunyai potensi dalam
dalam membangun toleransi masih sangat kesehatan yang berkualitas dan murah. memberikan kontribusi untuk masa depan.
relevan dihadirkan untuk membangun (c) Melihat kembali kearifan lokal dalam Pendidikan alternatif, kesehatan alternatif,
imajinasi bersama mengenai masa depan masyarakat dan tantangan perkembangan gaya hidup alternatif, ruang seni alternatif,
kita yang lebih baik. (b) Kualitas hidup hari ini, sebagai bagian dari menyusun dan gerakan-gerakan alternatif lainnya.
yang lebih baik; bahwa kualitas hidup masa depan bersama. (d) Menempatkan (f) Menghadirkan pula kerja-kerja seni
yang mendasar bagi seluruh masyarakat masyarakat sebagai bagian penting dalam yang mampu meningkatkan kualitas hidup
meliputi aspek-aspek yang juga mendasar, produksi seni, sebagai mitra, audiens, pemirsanya melalui selera, etika, dan
seperti lingkungan yang sehat (bebas dan pembangun kesadaran bersama. (e) estetika.

6 SENI RUPA FKY 2012 7


ABDUL SYUKUR & ROMANTIC ARTVISORY
PAGUYUBAN BATIK GIRILOYO “BACK TO CULTURE”
“MASALALU & MASAKINI”
SANGGAR ANAK ALAM
BARAK SENI STEFAN “JAGA BUMIMU, JAGA SELALU”
PERFORMANCE ART
“SELF RE-CONSTRUCTION”
SAKI & PRINT MAKING REMEDY
BENDERA “KAMPUNGKU MENCUKIL”
“ART THERAPY”
SCULPCRUT
CO-V: Toraja Coffee ‘n Friends “JANGAN ADA SAMPAH DI
“PSHYCO-THERAPY”
ANTARA KITA”
DEKA EXI(S) feat. SENYAWA
“SARANG BURUNG” STREET ART METRO MONSTER
“URBAN VIBRANT”
KELOMPOK NINE
“TROPICAL PENGUIN”
TANGAN REGET
KELOMPOK POSTROPIC FREEZE MOB “DIAM ITU EMAS”
“KELORAN BERSIH”

KETJIL BERGERAK TITIK API


“URBAN SINOM” “DOKUMENTER FUTURE OF US”

RUANG KELAS SD
VCY (KOMUNITAS VOLKSWAGEN
“KAMPUS TO KAMPUNG”
YOGYAKARTA)
KOMUNITAS SD LEMPUYANGAN 1 “VCY MELU FKY”
“WARNA-WARNI JOGJA”

MULYAKARYA X-MERK
LUDRUK KOMIK “GAMEZONE”
“SERANGAN NYAMUK”
YK LOGOS
PAGUYUBAN SIDJI
“ANGKRING BATIK” SIGN SYSTEM
“RAMBU-RAMBU MASA DEPAN”
PERAHU ART CONNECTION
“RUANG SENI DI KAMPUNG”
ABDUL SYUKUR DAN GIRILOYO BARAK SENI STEFAN menamatkan studi seni lukis di ISI seputar kesadaran mengenai konstruksi
Minggu, 24 Juni 2012 | 09.00 – 14.00 Wib PERFORMANCE ART “SELF RE- Yogyakarta, Stefan memilih untuk menetap identitas masing-masing subjek. BSS
Lokasi : Sorogenen, Sleman, Yogyakarta CONSTRUCTION” di Yogyakarta, dan menjadi bagian dari mengetengahkan gagasan itu melalui
Minggu, 3 Juni 2012 | 15.00 – 18.00 Wib komunitas seni di kota budaya itu. sebuah aksi seni yang melibatkan
Abdul Syukur adalah seorang pembatik Lokasi : Nol kilometer Yogyakarta partisipasi publik. Mereka memanfaatkan
yang sangat mencintai seni batik. Dia Barak Seni Stefan yang pada awalnya sisa-sisa kain kanvas untuk dijahit menjadi
menjadi salah seorang pribadi yang Barak Seni Stefan (BSS) adalah sebuah hanya merupakan studio pribadi Stefan pakaian yang didisain oleh masing-
menggiatkan kembali dan memberi arah komunitas yang terbentuk melalui ruang Buana, berkembang menjadi tempat masing volunteer dan seniman. Pakaian itu
baru pada perkembangan komunitas studio yang dimiliki oleh pelukis Stefan berkumpulnya beberapa seniman. Mereka kemudian dikenakan oleh para pembuatnya
batik di Desa Giriloyo, Imogiri, Bantul, Buana. Pelukis ini membangun sebuah membawa semangat bekerja bersama itu sendiri dan dibawa ke ruang publik di
Yogyakarta. Di desa itu batik sudah studio yang nyaman di kampung sepi yang dalam beberapa projek yang dilakukan kota Yogyakarta untuk direspon oleh para
menjadi bagian dari keseharian terletak di sebelah barat PG Madukismo baik di dalam barak itu sendiri maupun pengguna jalan dengan cara menorehkan
masyarakat setempat. Dengan dedikasi tepatnya di desa Sembungan. Stefan di lokasi lain. Pada FKY kali ini, mereka goresan kuas dan cat warna-warni.
dan pengetahuan yang dimilikinya, Abdul Buana adalah seniman rupa pendatang membuat sebuah projek yang digagas
Syukur juga melakukan pendampingan yang berasal dari Sumatera Barat. Setelah untuk memberikan fokus pada tema di
dan beberapa projek bersama dengan
masyarakat daerah lain, seperti di
Sorogenen. Dalam kegiatan FKY kali
ini Abdul akan berkerjasama dengan
Komunitas Bismania dalam penyediaan
armada ke lokasi workshop dan pemberian
santunan kepada anak yatim di sana.
Kegiatan workshop akan diikuti melalui
pendaftaran terbuka kepada masyarakat
umum.

10 SENI RUPA FKY 2012 11


BENDERA CO-V: Toraja Coffee ‘n Friends
“ART THERAPY” “PSHYCO-THERAPY”
Performance Art Minggu, 17 Juli 2012 | 19.00 Wib – selesai
Minggu, 1 Juli 2012 | 15.00 – 15.15 Wib Jln. Ambarbinangun no. 28, Sonopakis
Lokasi : Museum Bank Indonesia Kidul, Yogyakarta
Yogyakarta [ Depan Kampus Unit III PGRI / selatan
Workshop di Lapas Wirogunan I Proxy Computer ]
3, 4, 5 juli | 09.00 – 11.00 Wib Pembukaan Pameran: Minggu, 17 Juni
2012 | 19.30 Wib - selesai
Kelompok Bendera mempunyai pernyataan
bahwa mereka “ingin mengibarkan seni di Co-V adalah warung kopi kecil yang
semua tempat”. Kerja yang dilakukan oleh spesial menyediakan kopi Toraja. Warung
kelompok ini lebih pada pendidikan dan ini juga digunakan untuk memamerkan
pendampingan ke masyarakat. kelompok karya-karya seni rupa. Yerry Padang selaku
Bendera terdiri dari beberapa seniman pengelola tempat ini bekerja sama dengan
muda yang bekerja secara lintas disiplin, beberapa seniman muda membuat sebuah
termasuk dengan isu pendidikan, terapi pameran seni rupa “Psycotherapy”. Yang
kejiwaan, dan gerakan sosial. berpameran pada kali ini adalah: Age,
Ardian Kresna, Arnoldus Febri R, Dgam,
Kali ini kelompok Bendera mengusung Erry Styawan, Idham, Innox Angga, Iwan
gagasan mengenai pendidikan pada Hasto, Muncek, E.Reza Prima, dan Yerry
masyarakat. Dalam projek pameran Padang. Mereka juga bekerja sama dengan
seni rupa FKY ini, Bendera membawa Dukuh, pemuda dan warga setempat
gagasan itu pada sebuah kerja seni berupa dalam penyelenggaraan acara tersebut.
worskhop di Lapas Wirogunan, Jl. Taman Pembukaan pameran dimeriahkan oleh
Siswa Yogyakarta. Workshop yang mereka kelompok musik KICK JHONNY ‘n friends.
lakukan berada dalam konteks terapi
terhadap para narapidana yang sedang
menghuni lapas tersebut.

12 SENI RUPA FKY 2012 13


DEKA EXI(S) PROJECT DEKA EXI(S) merupakan komunitas pekerja kelompok DEKA EXI(S) dari akhir tahun KELOMPOK NINE
“DE PROJECT” seni yang berangkat dari latar belakang 2011 hingga saat ini secara kuantitas “TROPICAL PENGUIN”
Jumat, 22 Juni 2012 | 15.00 - Selesai studi di PPS ISI Yogyakarta Angkatan dalam kegiatan berkesenian terhitung 18 Juni 2012
Lokasi : Situs “Kandang Menjangan” 2011. Komunitas ini pada awalnya dimulai cukup lumayan diantaranya kegiatan Lokasi : Malioboro Mall Yogyakarta
Krapyak Kraton Yogyakarta dari kegiatan tugas kampus baik praktek yang pernah dilakukan: Pameran “Addict
maupun teori, yang kemudian berkembang dan Contraadict” di Galeri ISI Yogyakarta, Karya instalasi ini mengangkat tema
Yogyakarta dengan modal kultural yang mulai dari pameran, penelitian hingga “Drawing Expresion” di Galeri Biasa pergeseran budaya luar dan lokal.
kuat mempunyai situs-situs bersejarah workshop. Nama DEKA EXI(S) ini diambil Yogyakarta, Workshop, Dialog, Pemutaran Masuknya budaya asing akan menghasilkan
yang masih terjaga keberadaannya. Salah dari bahasa Yunani yang berarti enam belas Film Gambar Ekspresi di Kaliurang respon yang berbeda dari tiap masyarakat. [K]
satunya adalah bangunan peninggalan (16) yang merupakan jumlah dari anggota Yogyakarta, Workshop Eksplorasi Bentuk Reaksi terhadap pengaruh budaya asing
Kraton Yogyakarta yang dikenal sebagai kelompok, namun seiring berjalannya di PPS ISI Yogyakarta. Pameran bersama oleh beberapa golongan menganggap
“Kandang Menjangan”. Kelompok DEKA waktu kelompok ini semakin berkembang “Canda Candu” di Galeri H. Widayat, bahwa kebudayaan Timur sudah tidak
EXI(S) mengangkat isu mengenai heritage baik dari segi keanggotaan maupun Mungkid Magelang. relevan lagi untuk kondisi saat ini,
itu dengan cara melakukan projek seni rupa kegiatannya. Memang kalau dihitung kebudayaan barat dianggap lebih unggul
di Kandang Menjangan. secara waktu kelompok ini masih seumur dan mampu melahirkan manusia yang
jagung tetapi dari intensitas kegiatan berkualitas. Perbenturan budaya antara
Barat dan Timur ini, mengambil jarak dan
melihat secara jujur keunggulan budaya
barat dan kelemahan budaya timur,
sekaligus mempertahankan relevansi
nilai-nilai budaya barat dan timur. Dampak
kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan
dalam wujud globalisasi dan modernisasi
yang dapat membawa dampak positif dan
dampak negatif bagi bangsa kita.

14 SENI RUPA FKY 2012 15


KELOMPOK POSTROPIC warga. Lalu lintas pergerakan manusia kampung Keloran. Kelompok Postropic KETJIL BERGERAK 06 Kelurahan Purbayan, Kotagede, di Kotagede, bekerjasama dengan Muda
“KELORAN BERSIH” yang tidak pernah berkurang setiap tahun yang beranggotakan empat orang seniman WORKSHOP SENI - MURAL KAMPUNG – Yogyakarta yang terdiri dari 5 RT, yaitu Mudi Bumen, sebuah organisasi pemuda
10, 17, 24 Juni 2012 | 10.00 – Selesai melahirkan persoalan-persoalan, seperti muda ini melakukan koordinasi dengan PEMENTASAN SRANDUL “URBAN SINOM” RT 23-27. Kampung Bumen dikelilingi setingkat karang taruna di kampung yang
Lokasi : Dusun Keloran Kasihan Bantul sampah. Kelompok ini walaupun terdiri warga kampung untuk membuat tempat Kampung Bumen, Kotagede, Yogyakarta oleh kampung-kampung pengrajin perak. sangat aktif dalam kegiatan berkesenian
Yogyakarta dari anak-anak muda pendatang, tetapi sampah dan menghiasnya di setiap RT yang Mata pencaharian utama warga Kampung tradisional dan nguri-uri kabudayan Jawi.
mengusung semangat untuk kembali ada di kampung itu. Mereka juga membuat Sebagai sebuah komunitas, Ketjil Bergerak Bumen adalah pekerja pada industri-
Kelompok Postropic beranggotakan empat melihat lingkungan sekitar sebagai festival kecil untuk menggambar bersama mempunyai beberapa pengalaman dalam industri rumahan, selain PNS dan pedagang Proses berkesenian yang akan dilakukan
seniman muda yaitu Harlen Kurniawan, bagian dari keseharian mereka. Isu yang dan workshop dengan anak-anak warga proses bekerja dan berkesenian dengan rumahan. Terdapat 175 KK dengan 833 jiwa, dalam Pameran Seni Rupa FKY XXIV
Allatief, Fuad Danar, dan Doni Kabo. Mereka diangkat bukan saja isu tentang sampah kampung Keloran. masyarakat. Dalam hal ini komunitas dengan tingkat pendidikan rata-rata pada adalah:
menyewa sebuah rumah di kampung dan lingkungan sungai, tetapi juga pada menjadi mediator pertemuan antara warga angkatan kerjanya adalah SMP. Kampung Minggu, 10 Juni 2012: Workshop Seni
Keloran yang digunakan sebagai ruang interaksi dengan warga setempat. Hal itu Jadwal projek “Keloran Bersih”: masyarakat (kampung/desa) dengan Bumen memiliki angkatan muda yang Menghias Kue Kembang Turi
bersama untuk berkarya dan beraktivitas mereka lakukan dengan menyelenggarakan 10 Juni 2012: Workshop lukis anak dan seniman-seniman (sebagai representasi berpotensi selain lokasinya yang berada di Minggu, 10 Juni 2012: Workshop Kreasi
yang lain. Projek ini mengetengahkan salah workshop menggambar bersama warga pameran. 17 Juni 2012: Bersih kampung. dari dunia di luar kampung/desa) cultural heritage area Kotagede. Kain Perca
satu gerakan alternatif dari anak-anak kampung, terutama anak-anak. 24 Juni 2012: Pembuatan dan pemasangan sehingga diharapkan terjadi komunikasi 17 dan 18 Juni 2012: Mural Kampung
muda dalam mensikapi isu lingkungan di tong sampah serta Pelepasan Benih Ikan terus menerus dan membuka cakrawala Kampung Bumen juga memiliki banyak Bumen
sekitar tempat tinggal mereka. Yogyakarta Projek seni ini melibatkan parsitipasi warga ke Sungai bekerjasama dengan Komunitas baru bagi ketiga belah pihak. Metode potensi seni tradisi, seperti Srandhul Rabu 20 Juni 2012: Pementasan Seni
dipenuhi oleh banyak pendatang, yang kampung untuk mengingatkan kembali Tirtoharjo, yaitu komunitas pembenih ikan dialog ini juga merupakan salah satu (pertunjukan ketoprak-tari tiga babak), Srandul
kebanyakan adalah mahasiswa dan pelajar akan pentingnya menjaga lingkungan yang concern dengan lingkungan sungai. metode pendidikan bagi warga untuk Genderuwo (arak-arakan boneka ogoh-
yang tinggal dan berinteraksi dengan alam, terutama sungai yang melintasi mengetahui hal-hal yang terjadi di luar ogoh), Sholawatan, Karawitan, tari-tarian
kampung/desanya, serta bagi seniman khas kampung, roti kembang waru (kuliner
untuk mengkontekstualisasikan karya tradisional khas Kampung Bumen), usaha
dan khasanah pemikirannya, bahwa ada kerajinan perak dan logam dan usaha
banyak hal konkret yang sedang terjadi kerajinan (handicraft).
di masyarakat yang kadang alpa untuk
ditangkap jika berjarak. Kali ini dalam kegiatan pameran seni rupa
Kampung Bumen secara administratif FKY XXIV, ketjilbergerak akan bekerja di
merupakan bagian dari wilayah RW Kampung Bumen, sebuah kampung kecil

16 SENI RUPA FKY 2012 17


RUANG KELAS SD kepala dukuh setempat dengan harapan hasil observasi dan wawancara antara para KOMUNITAS SD LEMPUYANGAN 1
PAMERAN KOMIK “KAMPUS TO KAMPUNG” terciptanya ruang bertemu antara aktivitas mahasiswa dengan warga masyarakat Pembukaan Pameran: Sabtu, 2 Juni 2012 |
20 - 29 Mei 2012 seni para pendatang yang kebanyakan sekitar kampus mengenai hubungan antara 08.00 – 12.00 Wib
Lokasi: Dukuh Geneng, Panggungharjo, mahasiswa seni di ISI Yogyakarta dengan kampus dengan kampung. Hasil dari Pameran berlangsung: 2 – 30 Juni 2012
Sewon, Bantul, Yogyakarta aktivitas seni dan budaya masyarakat penelitian itu dituangkan dalam bentuk Lokasi : SD Lempunyangan 1
setempat. komik yang dikoordinasi oleh dosen mata “MARCHING ART CHILD”
Ruang Kelas SD adalah sebuah ruang kuliah seminar. Rabu, 20 Juni 2012 | 15.00 Wib
kecil untuk aktivitas seni, yang digagas Aktivitas pertama mereka adalah sebuah Lokasi : Jl. Malioboro
oleh beberapa seniman muda, antara pameran komik yang dinamai Pameran Selain pameran komik, hubungan antara
lain: Muhammad Yusuf Siregar, Andres Komik Warga “Kampus to Kampung” kampus dengan warga juga didiskusikan Komunitas SD Lempunyangan 1
Busrianto, Justian Jafin, Rengga Yulian, pada tanggal 20 – 29 Mei 2012. Komik bersama Ibu Dekan Fakultas Seni Rupa, mengadakan kegiatan pameran seni rupa
dan sebagainya. Mereka memanfaatkan hasil karya beberapa mahasiswa mata bersama dengan kepala dukuh Geneng. karya anak, yang dibimbing oleh Bapak
sebuah ruang kelas gedung bekas sekolah kuliah seminar di Program Studi Disain Diskusi itu membahas mengenai potensi Petro Beni guru kesenian mereka. Dari
dasar yang dikosongkan setelah gempa Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta yang dimiliki oleh kedua belah pihak dan bimbingan seniman lulusan ISI Yogyakarta
Yogyakarta di tahun 2006. Sekolah dasar dipamerkan berbarengan dengan beberapa harapan-harapan akan hubungan yang ini, siswa SD Lempuyangan mengorganisasi
itu terletak di dekat kampus ISI Yogyakarta. karya fotografi keluarga warga masyarakat lebih baik antara kampus dan kampung. pameran yang tidak hanya memamerkan
Penggunaan ruang ini didukung oleh sekitar kampus. Komik itu merupakan hasil karya siswa-siswi sekolah tersebut,
tetapi juga melibatkan beberapa siswa
sekolah lain, termasuk beberapa dari luar
negeri. Karya yang dipamerkan adalah
lukisan dan instalasi. Selain kegiatan
pameran di SD Lempuyangan mereka juga
akan performance art “Marching Art Child”
dalam rangka Pawai FKY di Jl Malioboro.
Anak-anak ini membuat kostumnya sendiri
dengan mengkreasikan kostum unik
berbahan karung gandum yang di lukis
secara menarik.

18 SENI RUPA FKY 2012 19


MULYAKARYA Mulyakarya adalah komik katalog. Komik Gagasan aksi seni komik ini dimulai PAGUYUBAN SIDJI Warung itu mereka perlakukan sebagai
“LUDRUK KOMIK SERANGAN NYAMUK” katalog ini berisi review komik-komik self dari kisah warga mengenai kampung “ANGKRING BATIK” media untuk berdiskusi dengan masyarakat
Minggu, 17 juni 2012 | 16.00 – 18.00 Wib publish terbaru yang ada di Yogyakarta. Minggiran tempat studio Mulyakarya, Kamis, 7 Juni 2012 : Menghias angkringan mengenai isu tersebut dengan cara khas
Lokasi : Di Studio Mulyakarya, Minggiran Katalog ini sudah terbit 3 edisi. Dicetak yang belum lama ini ada penyemprotan Sabtu, 9 Juni 2012 : Obrolan Angkring obrolan warung makan, di mana setiap
MJ II / 1184 RT 67,RW 17 1000 lembar dan disebar secara gratis. untuk membasmi wabah demam berdarah. Lokasi: Angkringan Bapak Wardoyo (depan malam warung tersebut ramai dikunjungi
Suryodiningratan 55141 Yogyakarta "MULYAKARYA" berasal dari gabungan Penyemprotan dilakukan setelah 6 warga Puskesmas Imogiri) Bantul oleh pekerja bangunan, petani, dan
nama orang, yaitu ibu MULYO DIHARJO sekitar terjangkit demam berdarah. anggota masyarakat lainnya. PS merespon
Tahun ini Mulyakarya, sebuah kelompok dan bapak KARYADI. Mereka adalah pemilik Mulyakarya ingin memberikan sebuah Paguyuban Sidji (PS) adalah sebuah warung itu dengan beberapa bentuk visual
komik asal Yogyakarta mulai menempati rumah kontrakan dan tetangga sebelah, cerita komik yang bercerita tentang demam komunitas perupa yang berdomisili di yang dapat dinikmati oleh masyarakat dan
sebuah rumah di daerah Minggiran rumah pertama yang disewa sebagai base berdarah. Cerita ini akan dibuat sebuah Imogiri, kota kecil di selatan Yogyakarta. kemudian mendokumentasikan respon dari
Yogyakarta yang mereka pergunakan camp MULYAKARYA (www.mulyakarya.com). pertunjukan dengan melibatkan anak- Sebagai komunitas mereka banyak warga itu beserta obrolan yang mereka
sebagai base camp, ruang studio bersama, anak dan pemuda Kampung Minggiran terlibat dalam acara-acara seni rupa lakukan.
dan ruang bereksperimen. Mulyakarya Menanggapi tawaran FKY pada kali ini, sebagai bagian dalam proses produksi. di Yogyakarta, termasuk Biennale, FKY,
adalah sebuah media independent yang Mulyakarya melihat situasi yang terjadi Pertunjukannya tetap bernuansa komik. dan sebagainya. Dalam acara kali ini,
digagas dan dibuat oleh Danang Catur di sekitar basecamp mereka. Mulyakarya Yaitu ada komik yang digambar besar, PS mencoba mengingatkan masyarakat
dan Yudha Sandy pada tahun 2007 di akan membuat semacam ludruk komik dan pemainnya tidak berbicara, tapi pakai terhadap seni batik melalui projek seni
Yogyakarta. Media ini bertujuan untuk (pertunjukan komik yang digabungkan balon kata yang selalu muncul setiap di sebuah warung makan (angkringan).
menampung dan mempublikasikan karya- dengan musik). Mulyakarya berkolaborasi aksinya. Gerakan ini untuk membangun Aktivitas membatik masih banyak ditemui
karya seni rupa alternatif perupa-perupa dengan anak-anak warga Minggiran kesadaran bersama dalam mewaspadai di sebagian masyarakat Imogiri. Akan tetapi
independent terutama yang berada di dengan membuat pementasan komikal dan mencegah nyamuk demam berdarah. PS merasakan apresiasi masyarakat yang
Yogyakarta, tidak tertutup kemungkinan berjudul: Serangan Nyamuk. Tempat Mulyakarya juga mengundang penyuluh semakin lama semakin berkurang terhadap
juga karya-karya dari kota lain di Indonesia. pertunjukannya di kampung Minggiran, dari Dinas Kesehatan untuk memberikan hasil karya tradisi masyarakat itu.
Baik itu komik, toys, grafis, lukis, maupun daerah tempat studio Mulyakarya. Mereka pemahaman terhadap masyarakat
karya bebas media sebagai bagian menggunakan ruang terbuka halaman mengenai bahaya demam berdarah berikut
dari dunia seni rupa Indonesia. Embrio studio Mulyakarya. cara mengantisipasinya.

20 SENI RUPA FKY 2012 21


PERAHU ART CONNECTION seniman muda yang ikut serta dalam ROMANTIC ARTVISORY mempunyai kekuatan gaib dan dianggap lokal dalam mensikapi situasi sosial hari
LAUNCHING “PERAHU ART SPACE” komunitas ini adalah beberapa anak muda “BACK TO CULTURE” sebagai binatang pelindung. Bangkal ini. Judul yang mereka angkat secara
Jumat, 22 Juni 2012 | 19.00 – 22.00 Wib yang tidak saja berasal dari disiplin seni Aksi Barong Bangkal Sesi 1 | 11 Juni 2012 | artinya adalah babi besar yang berumur langsung menggambarkan itu, yaitu “Back
Tempuran, Tamantirto, RT 9, RW 15, Kasihan rupa, tetapi juga berasal dari anak-anak 15.00 – 18.00 tua, oleh sebab itu Barong Bangkal to Culture”. Setelah pementasan, bentuk
Bantul Yogyakarta muda yang belajar di kampus non seni. Lokasi : Jl. Abu Bakar Ali - Jl. Malioboro – disebut juga barong celeng atau barong barong yang mereka gunakan untuk menari
Mereka belajar berkarya bersama dengan Titik Nol Yogyakarta bangkung. Umumnya tarian ini dipentaskan itu dipajang di Malioboro Mall, sebagai
Beberapa pelukis yang tergabung dalam cara saling berbagi pengetahuan mengenai Aksi Barong Bangkal Sesi 2 | 18 Juni 2012 berkeliling desa (ngelelawang) oleh dua salah satu pusat perbelanjaan modern
Perahu Art Connection membuka sebuah produksi seni, terutama seni lukis. Lokasi : Malioboro Mall Yogyakarta orang penari pada hari-hari tertentu yang yang besar di Yogyakarta. Karya itu dapat
ruang pamer di tengah lingkungan dianggap keramat atau saat terjadinya dinikmati langsung oleh pengunjung mall
pedesaan di daerah Tempuran, Kasihan, wabah penyakit yang menyerang desa. itu, bersandingan dengan produk-produk
Bantul. Pameran dalam rangka FKY ini Romantic Advisory adalah sekelompok Umumnya dipentaskan tanpa membawakan komersial yang dijajakan.
sekaligus menjadi acara mereka untuk mahasiswa seni rupa yang kesemuanya sebuah lakon dan diiringi oleh gamelan
membuka studio itu sebagai ruang publik adalah pendatang di Yogyakarta. Mereka batel atau tetamburan. Masyarakat
untuk menikmati karya seni. Beberapa adalah salah satu kelompok yang muncul Bali percaya dengan hadirnya barong
dari komunitas perupa Bali di Yogyakarta tersebut dapat menghindarkan desa dari
yang tergabung bersama dalam Sanggar terjadinya gangguan setan, ilmu hitam dan
Dewata Indonesia. Kelompok ini terdiri dari sebagainya.
5 orang, yaitu: Putu Edy Kharisma, I Wayan
Feri Andika, I Wayan Adhy Yoga, I Wayan
Putra Eka, I Gst A.B. Ari Maruta, dan Gede Pada rangkaian pameran seni rupa FKY
Maha Ardika. kali ini, RA mengkreasi kembali bentuk
barong bangkal yang dirangkai dengan
Mereka menampilkan karya yang diambil kain batik sebagai bentuk aksi seni. RA
dari gabungan antara Barong, Bangkal membawa pementasan tari itu dalam
dan motif batik. Tari Barong merupakan sebuah aksi seni di jalan terpenting di
salah satu tari Bali dari peninggalan Yogyakarta, yaitu di kawasan Maliboro.
masa pra Hindu, selain tari Sangyang. Aksi seni ini menggunakan ruang publik
Kata Barong berasal dari kata bahruang, jalan Maliboro untuk memberikan
yaitu seekor binatang mitologi yang tawaran tema mereka mengenai budaya

22 SENI RUPA FKY 2012 23


SANGGAR ANAK ALAM fasilitator dan pengelola Salam dalam SANGGAR ANAK KAMPUNG INDONESIA
“JAGA BUMIMU, JAGA SELALU” membangun situasi bersama melalui (SAKI) “WORKSHOP SENI”
Lokasi : Nitiprayan, Ngestiharjo, Kasihan, berbagai kegiatan. Kegiatan yang terkait
Bantul, Yogyakarta dengan FKY kali ini adalah Kemah bersama Sepanjang tepi sungai Code memberikan
anak-anak SD Salam, dan sekaligus pemandangan yang berbeda dari suasana
Salah satu komunitas yang mewakili isu presentasi hasil karya anak-anak selama kota Yogyakarta. Anda akan menemui
pendidikan adalah Sanggar Anak Alam mereka belajar dan bermain di Salam. bangunan yang berdekatan dan mirip
(SALAM). Sanggar yang menyelenggarakan Kemah yang unik itu menjadi sarana belajar dengan situasi di kota-kota besar lainnya
pendidikan ini hadir secara unik di tengah bersama mengenai lingkungan sekitar di Indonesia, seperti di Jakarta. Tapi ada hal
carut marut kondisi pendidikan di tanah air. mereka. yang berbeda dari kondisi di tepi kali Code,
Bu Wahyaningsih, sebagai pendiri sanggar yaitu anda masih menemukan keramahan
ini mengawali SALAM sebagai sebuah penghuni yang akan anda temui di sela-
aktivitas pendidikan untuk anak-anak sela bangunan hunian itu. Di dua sisi sungai
yang tidak dapat mengakses pendidikan itu dibangun jalan kecil memanjang yang
dengan baik. Pada perkembangannya memudahkan kita untuk menyusuri tepian
Salam bertransformasi menjadi kegiatan kali itu. Jalan kecil yang nyaman untuk
belajar mengajar yang secara formal, yang dilewati dan terlihat dijaga kebersihannya.
mengarah pada pendidikan alam dan Beberapa warga bahkan menghiasinya
riset. Sesuai dengan namanya, Sanggar dengan pot-pot tanaman hias. Di beberapa
Anak Alam fokus pada pendidikan yang titik, juga dibangun semacam tempat
mengarah pada kesadaran akan alam dan berteduh yang dijalari oleh tanaman
lingkungan tempat kita hidup bersama. menjalar yang pada saat ini masih belum
rindang.
Salam selain sebuah lembaga pendidikan
informal, juga membangun kebersamaan Sayangnya, pemandangan yang unik
melalui komunitas yang terbentuk. Salah itu kadang terganggu oleh mengalirnya
satunya adalah keberadaan Forum Orang onggokan sampah di tengah sungai Code.
Tua, yang melakukan sinergi dengan para Beberapa warga, baik di atas sungai,
maupun warga sekitar masih belum
menyadari pentingnya menjaga kebersihan
sungai. Dalam konteks inilah Sanggar Anak
Kampung Indonesia (SAKI) berkolaborasi
dengan teman-teman dari Kelompok Print
Making Remedy/ PMR menyelenggarakan
kegiatan Workshop. Acara ini digagas
sebagai bagian dari kepedulian terhadap
situs bersejarah kawasan Kali Code dan
Kampung Ledok Tukangan.

24 SENI RUPA FKY 2012 25


PRINT MAKING REMEDY SCULPCRUT
Lokasi : Ledok Tukangan, Yogyakarta “JANGAN ADA SAMPAH DI ANTARA KITA”
Instalasi patung
Seni grafis sebagai salah satu cabang Karya dipasang mulai tgl 24 Juni 2012
seni rupa dikukuhkan kehadirannya Lokasi Ds Keloran Kasihan Bantul
melalui salah satu minat utama dalam Yogyakarta
kampus seni rupa. Perkembangan zaman [K]
memunculkan berbagai teknis pada seni Kelompok ini terdiri dari beberapa
grafis yang semakin meluas seiring dengan mahasiswa seni patung. Mereka adalah
berkembangnya seni rupa. Upaya untuk Sarwoto, Liflatul Muharom, Dwi Galuh
menggali potensi dalam pembelajaran kami Kusuma, Theofillus Eddo Rizano, Indra
sekelompok mahasiswa yang tergabung Lesmana, Ahmad Faiz, Suparman, Nugroho
di jurusan seni grafis ISI Yogyakarta Hoho, Angga Deri, dan Astohari. Dalam
menyepakati sebuah pembentukan projek pameran FKY kali ini mereka
kelompok seni grafis pada tahun 2010, membuat beberapa karya patung yang
setelah beberapa kali merundingkan nama dibuat dari bahan-bahan bekas kerajinan
yang representatif terhadap substansi keramik. Karya mereka sengaja diletakkan
kelompok dan harapannya, akhirnya di sebuah tempat pembuangan sampah
diputuskanlah nama PMR (PrintMaking liar yang berdekatan dengan sungai kecil [K]
Remedy). di dekat kampung Keloran. Sebenarnya [K]
lokasi itu bukan tempat pembuangan
PMR (PrintMaking Remedy). PrintMaking sampah, namun beberapa orang secara
dalam bahasa berarti seni grafis, sedangkan rutin membuang sampah di tempat
Remedy sendiri berarti mengobati. Harapan tersebut yang bisa mencemari lingkungan
kelompok seni grafis yang terdiri dari sungai. Karya instalasi patung itu
bermacam-macam karakter individu yang dipergunakan untuk mengingatkan warga
beragam ini dapat mengobati keinginan akan pentingnya menjaga sungai dan tidak
memvisualisasikan gagasan, pemikiran membuang sampah secara sembarangan.
ataupun suatu ekspresi yang dimiliki lewat
seni grafis. Pada pameran seni rupa FKY ini,
PMR akan berkolaborasi dengan teman-
teman SAKI Ledok Tukangan membuat
workshop seni grafis dengan merespon
media sederhana seperti sampah non
organik, plastik, dll.

26 SENI RUPA FKY 2012 27


STREET ART METRO MONSTER gambar yang akan ditampilkan adalah TANGAN REGET
“URBAN” “Urban”. “Urban” bisa juga dikatakan FREEZE MOB “DIAM ITU EMAS”
Lokasi : Dinding PT Kereta Api Indonesia, kota atau perkotaan. Berkaitan juga 19 Mei 2012 | 18.30 – 18.45 Wib
Lempuyangan, Yogyakarta dengan Lokasi yang akan menjadi spot Lokasi : Titik Nol kilometer Yogyakarta
menggambar yaitu stasiun Lempuyangan 23 dan 24 Juni 2012 | 15.00 – 21.00 Wib
Konsep karya METROMONSTERS sendiri, Yogyakarta yaitu tempat dimana dimulainya Lokasi : Area parkir Museum Bank
tidak lepas dari konsep METROMONSTERS dan diakhirinya aktivitas perkotaan. “Future Indonesia Yogyakarta
pada dasarnya, mengeluarkan ide dalam of Us” itu erat kaitannya dengan menuju ke
bentuk karya ringan disuguhkan untuk masa depan dimana disetiap orang dimana Tangan Reget adalah kelompok mahasiswa
memperkenalkan street arts sekaligus ingin maju pasti yang dituju adalah “Urban” yang mendalami seni grafis ISI Yogyakarta.
memperindah ruang public dengan topic dan salah satu tempat mengawalinya Mereka terdiri dari Yanwar Nugroho, Yucki
ringan serta dapat dinikmati oleh semua adalah di stasiun kereta dan ketika pulang W.A, Ungki Prasetyo, Daud Mahagni, M.
lapisan masyarakat. Sehubungan dengan dari perkotaan juga salah satunya melalui Saifuttibyan, Anggalasa Aranella, Y.M Fakri
perhelatan FKY yang bertemakan “Future stasiun kereta. Syahrani, Rizal Eka, Candra Irmawan. Dalam
of Us” atau (terjemahan bebasnya yaitu) kegiatan pameran seni rupa FKY tahun
“Masa Depan Kita” maka kalau boleh ini Tangan Reget berpartisipasi dengan
diwakilkan dengan satu kata, konsep melakukan performance art Freeze Mob di
Titik Nol Yogyakarta. Tema yang diangkat
adalah Diam Itu Emas sebagai bentuk
protes terhadap aksi anarkis yang seringkali
terjadi di Negara ini. Freeze Mob dilakukan
bersama anak-anak SD Lempuyangan 1,
panitia FKY XXIV, dan masyarakat umum.
Kegiatan ini berlangsung selama 15
menit. Selain performance, Tangan Reget
juga akan memamerkan karya poster
berkolaborasi dengan Print Making Remedy
dan VCY di area parkir Museum Bank
Indonesia Yogyakarta.

28 SENI RUPA FKY 2012 29


TITIK API VCY (KOMUNITAS VOLKSWAGEN
1 – 5 Juli 2012 YOGYAKARTA)
Lokasi : Museum Bank Indonesia PAMERAN MOBIL VW & PEMUTARAN
Yogyakarta VIDEO
23 dan 24 Juni 2012 | 15.00 – 21.00 Wib
Komunitas Titik Api adalah komunitas Lokasi : Area parkir Museum Bank
penggemar fotografi yang muncul dari Indonesia
dalam kampus FSR ISI Yogyakarta. Para
eksponen dalam komunitas ini adalah VCY mendukung gelaran pameran seni
mereka yang belajar disain komunikasi rupa FKY ke 24 ini dengan menggunakan
visual, dan bergerak di bidang fotografi, media mobil-mobil mereka sebagai ruang
videografi, dan disain. Mereka aktif penyajian karya seni. Bekerja dengan
berperan dalam kegiatan-kegiatan seni komunitas Tangan Reget dan Print Making
rupa baik dalam kampus maupun di luar Remedy, mereka menjadikan mobil-mobil
kampus. VW itu sebagai ruang pamer di area
parkiran gedung museum Bank Indonesia.
Komunitas Titik Api dalam pameran seni Tema yang mereka angkat bersama adalah
rupa FKY XXIV akan membuat karya photo mengenai kebersamaan komunitas untuk
dan video dokumenter tentang proses dan menuju kota yang lebih baik dengan Judul :
kegiatan komunitas yang tergabung dalam VCY Melu FKY.
pameran “Future of Us”. Teman-teman Titik
Api akan bersinergi langsung dalam kaitan
pendokumentasian pameran ruang publik
dengan melakukan pendampingan pada
setiap kegiatan komunitas. Dari kegiatan
yang berlangsung selama ini, sebuah
proses merupakan bentuk motivasi positif
yang bisa dirasakan secara langsung.
Hasil akhir dari project ini mereka akan
memamerkan karya dokumenter Titik Api
di ruang pamer Museum Bank Indonesia.

30 SENI RUPA FKY 2012 31


X-MERK YK LOGOS berkecimpung dalam dunia street art
“GAMEZONE” INSTALASI “RAMBU-RAMBU MASA DEPAN” dengan anggota yang terus bertambah,
17 dan 19 – 30 Juni 2012 18 juni 2012 | Pemasangan karya instalasi sampai saat ini berjumlah 6 orang, sebut
Lokasi : Pojok Beteng Kulon Patehan Lokasi : Malioboro, Yogyakarta saja mereka: THREETWOFIVE, DEA LINE,
Yogyakarta RYFK, EMEN, RATER, CROAK.
Gerakan Street Art di Yogyakarta mulai
Projek ini menggunakan ruang publik memasuki babakan yang berbeda. Projek kali ini adalah membuat dan
Pojok Beteng Kulon di Patehan Yogyakarta. Gerakan-gerakan seni jalanan yang sifatnya memasang rambu-rambu kreatif dan
X-Merk mengangkat kembali permainan individual dan sporadis mulai membentuk interaktif yang dibuat anak anak YK LOGOS
anak-anak tradisional yang hampir terkikis wajahnya sendiri dengan menciptakan dan dipasang di Malioboro, Yogyakarta.
oleh permainan-permainan produk dari komunitas dan ruang tempat bertemu Rambu-rambu ini ditujukan kepada
industrialiasi. Karya mereka bersifat dan berapresiasi. Salah satu kelompok dari masyarakat luas khususnya yang melakukan
interaktif dengan memanfaatkan penyajian gerakan ini adalah YK Logos. YK LOGOS aktivitas di pusat kota Yogyakarta. Rambu-
permainan industrial seperti ‘game zone’ merupakan perkumpulan pekerja street art rambu ini bertujuan agar masyarakat luas
yang ada di pusat-pusat perbelanjaan. yang terbilang muda, dibentuk sekitaran lebih menyadari dan tidak melanggar hal-
Selain itu, kelompok ini juga membawa awal 2011. Perkumpulan ini digagas oleh hal sepele yang mengganggu ketertiban
dokumentasi permainan-permainan anak- beberapa pemuda yang bermedium seni umum, seperti mengenai kencing
anak tradisional dalam bentuk kearsipan. rupa. YK LOGOS dibentuk bertujuan untuk sembarangan, buang sampah sembarangan
mewadahi para pelaku street art logos agar ataupun merusak lingkungan yang ada di
Jadwal projek “GAMEZONE”: bisa bekerja bersama dan bisa lebih mudah tengah kota.
Workshop melukis bersama Paud Teratai : untuk bertukar pikiran.
Minggu, 17 Juni 2012 | 10.00 – 12.00
Pembukaan Pameran dan Gamezone: YK LOGOS bergerak di bidang street logos
Selasa, 19 Juni 2012 | 15.00 - Selesai dengan keseharian membuat karakter-
Pameran Seni Interaktif: 19 – 30 Juni 2012 karakter unik di jalanan kota Yogyakarta.
Sampai tahun 2012 ini YK LOGOS telah

32 SENI RUPA FKY 2012 33


34 SENI RUPA FKY 2012 35
36 SENI RUPA FKY 2012 37
38 SENI RUPA FKY 2012 39
40 SENI RUPA FKY 2012 41
42 SENI RUPA FKY 2012 43
44 SENI RUPA FKY 2012 45
46 SENI RUPA FKY 2012 47
“Cuman ada di Jogja.” “Seni yang oleh orang-orang dianggap sangat
“wah” ternyata bisa merangkul masyarakat
(Pengunjung event FKY, asal dari kota Malang)
dengan baik dan nyaman…Seni-seni yang
belum tercover oleh masyarakat sekitar
dengan diadakannya pameran seni untuk
rakyat ini sekiranya bisa menumbuhkan atau
memberitahukan kepada khalayak umum bahwa
seni bukan sesuatu yang ganjil, tetapi global,
universal.”
(Damar, Pengunjung Pameran FKY di Bank Indonesia)

“FKY mendatang bisa seperti FKY kali ini namun


mesti lebih luas lagi, lebih baik, lebih rame,
meriah, terutama lebih merakyat.”
(Komunitas Ketjil Bergerak)

48 SENI RUPA FKY 2012 49


Tim Kerja Pameran Seni Rupa Terima kasih KEPADA: Yogyakarta Senyawa
Festival Kesenian Yogyakarta XXIV, Kepala Dukuh dan Warga Krapyak Abdul Syukur
2012 Dinas Kebudayaan Provinsi DIY Juru Kunci Kandang Menjangan Metro Monsters
Drs. GBPH Yudhaningrat, MM Kepala Dukuh dan Warga Dusun Print Making Remedy
Kurator Rain Rosidi UPT Malioboro Yogyakarta Geneng Sewon Bantul Sanggar Anak Alam
Unit Manajer Hanif Zuhana
Museum Bank Indonesia Warga Giriloyo Imogiri Bantul Mas Petro Beni
Riset Anang Tri Wahyudi
Yogyakarta Kepala Dukuh dan Warga Mas Stefan Buana
Artistik
Drs. Suhayatno “Yamiek” Polda DIY Sonopakis Kidul Love Hate Love
Komunitas Tangan Reget Dinas Pekerjaan Umum Tangan Reget Angkringan Pak Wardoyo Imogiri
Print Making Remedy Kabupaten Bantul Yogyakarta Ketjil Bergerak DISKO comic club DKV ISI
Badan Lingkungan Hidup SD Lempuyangan 1 Yogyakarta
Logo Event Ahmad Oka Kabupaten Bantul Yogyakarta Titik Api Komunitas Bismania
Ilustrasi Tangan Reget Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Klas SD Dr. Suastiwi, M. Des
Disain Grafis Koskow Balai Pelestarian Peninggalan X-Merk Anusapati, MFA
Dokumentasi Titik Api Purbakala DIY Barak Seni Stefan M. Hadid
Volunteer
PT KAI Lempuyangan Yogyakarta Postropic Sujud Dartanto
Enni Jesica Silitonga
Lapas Wirogunan Yogyakarta Romantic Artvisory Nano Warsono
Ahmad Waskhita
Eko Aribowo Media partner Nine Nasirun
Rizkinessa G Rekan-Rekan Wartawan Mulyakarya Ahmad Fauzan
Arthyas Fresty Archassanty Warga Kampung Bumen CO – V (KOVi) Toraja Coffe n Muhammad Fajar
Andy Setyanta Kotagede Yogyakarta Friends Komunitas Tirtoharjo
Dekasari Suryaningrum Warga Keloran Kasihan Bantul Bendera Seluruh Panitia FKY XXIV
Nur Lianasari Pudyadewi Bapak Lurah Patehan dan YK Logos Warga Daerah Istimewa
Nadia Iffatul Ulya Warga Nagan Tengah Patehan Perahu Art Connection Yogyakarta
Meylia Candrawati Yogyakarta Volk Wagen Club Yogyakarta Dan semua pihak yang telah
Yuanda Daya Putra
Warga Minggiran Sculpcrut mendukung kelancaran kegiatan
Dyah Ayu Santika Dewi
Suryodiningratan Yogyakarta Paguyuban Sidji Pameran Seni Rupa FKY XXIV
Sekretariat Warga Tempuran Kasihan Bantul Sanggar Anak Kampung
Taman Budaya Yogyakarta Yogyakarta Indonesia
Hanif ZR | 081903790404 Warga Ledok Tukangan Deka EXI[s]

50 SENI RUPA

Anda mungkin juga menyukai