KESENIAN
YOGYAKARTA
XXIV
2012
K atalog ini disusun untuk kebutuhan arsip
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) bidang
seni rupa. Dalam katalog ini kegiatan seni
rupa FKY 2012 yang menempatkan seni
sebagai gerakan sosial baru disampaikan
lewat foto. Foto-foto tersebut merupakan
dokumentasi atas berbagai kegiatan seni
rupa yang dikerjakan lewat komunitas-
komunitas seni di Yogyakarta. Selain foto
disertakan pula teks sebagai penjelas profil Rangkaian kegiatan seni rupa di Kampung
Bumen, Kotagede, Yogyakarta. Acara ini digagas
komunitas beserta kegiatan seni yang bersama oleh kelompok Ketjil Bergerak dengan
dikerjakan selama/untuk FKY, baik dalam warga kampung Bumen. Acara yang diikuti
oleh anak-anak dan remaja ini menunjukkan
bentuk teks profil komunitas dan teks caption bagaimana seni menjadi salah satu alternatif
foto-foto kegiatan seni tiap komunitas. dalam membangun imajinasi bersama yang baik
mengenai masa depan kita.
M
Semangat festival diharapkan dapat
emasuki gelaran Festival Kesenian menjadi point penting dari kota Yogyakarta
adalah karakter penduduknya yang ramah, memberikan ruang bagi semua bentuk
Foto dipilih sebagai salah satu bahasa arsip katalog post Yogyakarta yang ke 24, acara
lembut, dan mudah mengikuti aturan. ekspresi seni dan budaya masyarakat
event FKY kali ini karena kemampuannya sebagai bahasa pameran seni rupa yang selalu Masyarakat yang disurvey juga menyatakan dan seniman dalam sebuah peristiwa
analog, terutama sebagai pengabadi peristiwa. Dalam hadir setiap tahun juga melakukan bahwa pencapaian pembangunan di bersama. Acara pameran kali ini mencoba
hal ini pula foto analog tadi berusaha keluar dari bingkai pembenahan diri di tengah pasang Yogyakarta dilakukan bersama-sama untuk memberikan tempat lebih besar
peristiwa dan berusaha menyampaikan hal lain seperti surut penyajian dan pelaksanaannya. Di antara pemerintah daerah dengan warga bagi apresiasi masyarakat Yogyakarta dan
estetika, narasi/kisah, dlsb. Di samping itu foto-foto FKY usia yang hampir seperempat abad itu, masyarakatnya. umum.
juga diperankan sebagai praktik jurnalistik dalam artian acara pameran seni rupa selalu menjadi
beberapa foto dirancang untuk memiliki kemampuan Yogyakarta mempunyai geliat kegiatan Pameran seni rupa dalam FKY kali ini
perhatian yang utama dari komunitas
berbicara. Foto jurnalistik ini disusun secara terpisah dari seni budaya yang dinamis. Dinamika mengambil tema “Future of Us”. Tema ini
foto-foto komunitas. Dalam hal tertentu foto jurnalistik
seniman/ perupa di Yogyakarta. Acara
ini sudah menjadi bagian yang tak gerakan seni budaya itu didukung oleh merupakan tawaran kepada para komunitas
tersebut berusaha menjadi foto esai. Berhasil tidaknya keberadaan seniman beserta aktivitasnya seniman untuk memberikan kontribusi
Tim Kerja Katalog Post Event FKY tujuan tersebut juga bergantung pada pembaca. Untuk terpisahkan dari perkembangan seni
yang seringkali terjun langsung dalam terhadap masyarakat dalam hal gagasan,
Seni Bersama Masyarakat itulah foto-foto dalam katalog post event ini sedapat rupa di wilayah Yogyakarta. Perhatian
masyarakat. Melalui gerakan-gerakan harapan, dan imajinasi mengenai masa
“Future Of Us” mungkin menggambarkan apa yang menjadi gagasan seni yang penuh dari para seniman itu di kreatif, para seniman menjadi agen-agen depan kota Yogyakarta dalam konteks
rupa dalam FKY yaitu seni sebagai salah satu gerakan sosial satu sisi menjadikan acara FKY sebagai perubahan sosial baik secara langsung hidup bersama masyarakat. Gagasan
Editorial Rain Rosidi baru yang mampu menjadi masa depan hidup bersama. acara yang ditunggu, tapi di sisi lain maupun tidak langsung. Di Yogyakarta dari pameran ini adalah melihat kembali
juga melahirkan banyak kritik sebagai beberapa komunitas seniman membuat kontribusi seniman (perupa) di Yogyakarta
Desain Grafis Koskow Ringkas kata, baik foto, teks, maupun kegiatan seni bentuk kepedulian seniman terhadap ruang-ruang alternatif di tengah-tengah dalam memberikan semangat positif
itu sendiri diharapkan mampu menjadi ajakan untuk acara rutin yang menjadi salah satu lingkungan masyarakat, seperti di melalui karya seni rupa kepada masyarakat
Fotografi & Video Titik Api (Wisnu ‘Lele’, membangun kembali hubungan/sekat-sekat yang selama pedesaan, jantung-jantung perkotaan, dan umum tentang imajinasi, harapan, dan
penanda perkembangan seni rupa di
Cito Zoza, Yusuf Habibi) ini kurang ter/dirawat: seni, seniman, dan masyarakat. Lewat sebagainya. Begitu juga dengan projek- gagasan akan kualitas hidup yang lebih
foto-foto pula hubungan tersebut dapat dilihat, dibaca,
Yogyakarta.
projek seni yang dilakukan bersama-sama baik di masa depan. Kontribusi ini melihat
Keterangan Foto bertanda [K] diambil dari dan dimaknai guna menilai seberapa jauh keberhasilan/ antara masyarakat dengan seniman. beberapa aspek: (a) Hidup berdampingan;
komunitas bersangkutan. kebergunaan sebuah festival kesenian untuk masyarakat.
FKY 2012 5
Jalan Malioboro yang menjadi jantung kota Yogyakarta
direspon oleh beberapa komunitas seni dengan berbagai
kerja kreatif. Pada acara ini, Barak Seni Stefan, Tangan
Reget, dan Romantic Artvisory memberi warna yang
berbeda dengan aksi-aksi kreatif mereka. Isu yang
mereka angkat adalah persoalan identitas, keberagaman,
dan kesadaran akan hidup bersama yang lebih baik di
masa depan.
Kegiaran aksi seni di kampung Keloran,
Kasihan, Bantul Yogyakarta dengan tema Sumber foto: dokumentasi FKY 2012
“Keloran Bersih”. Digagas oleh kelompok
Postropic dan didukung sepenuhnya oleh
pemuda-pemudi serta warga kampung
Keloran. Acara ini juga mengupayakan
kesadaran bersama akan kampung yang
bersih, sungai yang tak tercemari, dan
pengelolaan sampah yang baik.
RUANG KELAS SD
VCY (KOMUNITAS VOLKSWAGEN
“KAMPUS TO KAMPUNG”
YOGYAKARTA)
KOMUNITAS SD LEMPUYANGAN 1 “VCY MELU FKY”
“WARNA-WARNI JOGJA”
MULYAKARYA X-MERK
LUDRUK KOMIK “GAMEZONE”
“SERANGAN NYAMUK”
YK LOGOS
PAGUYUBAN SIDJI
“ANGKRING BATIK” SIGN SYSTEM
“RAMBU-RAMBU MASA DEPAN”
PERAHU ART CONNECTION
“RUANG SENI DI KAMPUNG”
ABDUL SYUKUR DAN GIRILOYO BARAK SENI STEFAN menamatkan studi seni lukis di ISI seputar kesadaran mengenai konstruksi
Minggu, 24 Juni 2012 | 09.00 – 14.00 Wib PERFORMANCE ART “SELF RE- Yogyakarta, Stefan memilih untuk menetap identitas masing-masing subjek. BSS
Lokasi : Sorogenen, Sleman, Yogyakarta CONSTRUCTION” di Yogyakarta, dan menjadi bagian dari mengetengahkan gagasan itu melalui
Minggu, 3 Juni 2012 | 15.00 – 18.00 Wib komunitas seni di kota budaya itu. sebuah aksi seni yang melibatkan
Abdul Syukur adalah seorang pembatik Lokasi : Nol kilometer Yogyakarta partisipasi publik. Mereka memanfaatkan
yang sangat mencintai seni batik. Dia Barak Seni Stefan yang pada awalnya sisa-sisa kain kanvas untuk dijahit menjadi
menjadi salah seorang pribadi yang Barak Seni Stefan (BSS) adalah sebuah hanya merupakan studio pribadi Stefan pakaian yang didisain oleh masing-
menggiatkan kembali dan memberi arah komunitas yang terbentuk melalui ruang Buana, berkembang menjadi tempat masing volunteer dan seniman. Pakaian itu
baru pada perkembangan komunitas studio yang dimiliki oleh pelukis Stefan berkumpulnya beberapa seniman. Mereka kemudian dikenakan oleh para pembuatnya
batik di Desa Giriloyo, Imogiri, Bantul, Buana. Pelukis ini membangun sebuah membawa semangat bekerja bersama itu sendiri dan dibawa ke ruang publik di
Yogyakarta. Di desa itu batik sudah studio yang nyaman di kampung sepi yang dalam beberapa projek yang dilakukan kota Yogyakarta untuk direspon oleh para
menjadi bagian dari keseharian terletak di sebelah barat PG Madukismo baik di dalam barak itu sendiri maupun pengguna jalan dengan cara menorehkan
masyarakat setempat. Dengan dedikasi tepatnya di desa Sembungan. Stefan di lokasi lain. Pada FKY kali ini, mereka goresan kuas dan cat warna-warni.
dan pengetahuan yang dimilikinya, Abdul Buana adalah seniman rupa pendatang membuat sebuah projek yang digagas
Syukur juga melakukan pendampingan yang berasal dari Sumatera Barat. Setelah untuk memberikan fokus pada tema di
dan beberapa projek bersama dengan
masyarakat daerah lain, seperti di
Sorogenen. Dalam kegiatan FKY kali
ini Abdul akan berkerjasama dengan
Komunitas Bismania dalam penyediaan
armada ke lokasi workshop dan pemberian
santunan kepada anak yatim di sana.
Kegiatan workshop akan diikuti melalui
pendaftaran terbuka kepada masyarakat
umum.
50 SENI RUPA