Anda di halaman 1dari 35

CHAPTER 1

DASAR KEPERAWATAN LANSIA

I. KEHORMATAN DAN KEMANDIRIAN PADA PENERIMA PERAWATAN

1. KEPERAWATAN YANG MENDUKUNG KEMANDIRIAN


A. MENGHARGAI HAK ASASI MANUSIA
Setiap orang memiliki hak untuk hidup seperti manusia sejak awal,
dan ini disebut hak asasi manusia. Menjaga martabat dan
menghormati cara ideal seseorang sebagai pribadi dan menerima
penampilan orang tersebut (karakter orang itu ).

B. BERPUSAT PADA PENGGUNA


Dukungan penentuan nasib sendiri secara alami “untuk
memutuskan diri sendir” dari orang tersebut. Pendukung akan
bertanggung jawab untung mendukung penentuan nasib pasien itu
sendiri.

C. QUALITY OF LIFE (QOL)


QOL adalah “kualitas” dalam kehidupan yang berarti “hidup
bahagia sebagai pribadi individu”. kemampuan melakukan sendiri
(meningkatkan ADL ) sangat penting untuk meningkatkan kualitas
hidup.

D. NORMALISASI
Normalisasi setiap orang dapat berpartisipasi bahkan jika dia
memiliki cacat, tanpa diskriminasi, dan dapat hidup normal.

2. BANTUAN KEMANDIRIAN
Dukungan kemandirian adalah untuk membantu pengguna apa yang
ingin mereka lalukan mereka dapat memiliki hari yang memuaskan
bahkan jika mereka memiliki cacat atau sakit dan untuk membantu
pengguna menjalani kehidupan mereka sendiri. Menghormati hak
sendiri dan menghargai pentingnya memutuskan apa yang ingin
dilakukan oleh mereka.
a) Ability kemampuan residual : kemampuan untuk para disabilitas
untuk emnggunakan fungsi yang tersisa
b) Seleksi / penentuan nasib sendiri : memilih sesuatu dan membuat
keputusan
c) Support dukungan individual : dukungan untuk dirancang untuk
setiap pengguna individu

3. PENGERTIAN KEHIDUPAN
A. KEHIDUPAN
Setiap negara memiliki perbedaan budaya adat istiadat seperti :
pemikiran individu, nilai mengenai pandangan hidup dan cara hidup
yang berbeda beda.

B. MEMBANTU WAKTU LUANG


adalah elemen penting untuk meningkatkan kualitas hidup.
Menumbuhkan diri pasien, memperluas imajinasi / kemampuan.
Penting juga bagi perawat mendukung waktu luang pengguna.

II PERAN PEKERJA KEPERAWATAN LANSIA PADA ETIKA


KEPERAWATAN

1. ETIKA PROFESIONAL PEKERJAAN KEPERAWATAN


A. MEMPERHATIKAN PRIVASI
Saat melakukan bantuan eleminasi dan memandikan. Lakukan
privasi penting agar pasien tidak merasa malu.

B. MENJAGA PRIVASI
Laporan yang berhubungan pada pengguna ( tahun lahir, alamat
tinggal, riwayat penyakit dll) dilarang berbicara pada orang lain.

C. PENGEKANGAN ANGGOTA TUBUH ( restrain )


Adalah kebebasan badan pada pengguna
a) Mengikat anggota tubuh supaya tidak bergerak
b) Sekitar kasur diberi penghalang agar tidak dapat turun sendiri
c) Menutup pintu kamar lalu mengunci dari luar
d) Menggunakan sabuk pengekang agar tidak dapat berdiri
e) Memberi banyak obat psikotropika sehingga pasien tidak banyak
bergerak aktif atau menjadi liar

pengekang pada tubuh hal yang dilarang tetapi pada keadaan yang
benar benar diperlukan / urgent.

D. KEKERASAN
Adalah melanggar hak asasi pengguna
a) Fisik
b) Psikologis (verbal, emosional)
c) Neglect/ mengabaikan
d) Ekonomi
e) Seksual
2. KOLABORASI MULTI PROFESIONAL
Agar para lansia dan penyandang cacat melanjutkan kehidupan sosial
sambil mempertahankan martabat mereka sebagai manusia. Oleh
karena itu penting untuk memberikan pelayanan bagi pengguna dengan
kesehatan, perawat medis dll.
Spesialis : Pekerja sosial, kesehtan mental, dokter, perawat, perawat
kesmas, apoteker, ahli terapi fisik, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara,
ahli gizi, ahli diet.
A. PELAYANAN KEPERAWATAN
Tipe Pelayanan Keperawatan
 Houmong kaigo : Kunjungan perawatan rumah
 Houmong nyuyoku : Kunjungan keperawatan
 Houmong kaigo : kunjungan keperawatan
 Houmong rihatiri : Kunjungan rehabilitasi
 Day servic : Layanan harian
 Short stay : Asuhan keperawatan jangka pendek
 Tokutei shisetstu nyukyiosya seikatsu kaigo : Rumah jompo
yang dibayar
 Fukusi yougu taiyo : peminjaman peralatan kesehatan
 Tokutei fukushi yogu hangbai : penjualan kesejahteraan khusus
 Kyotaku kaigo sieng : dukungan perawatan rumah
 Nincisyoutaiougata kyioudou seikatsu : komunitas perawatan
berbaris lansia
 Tokubetsu yogo roujing homu : fasilitas perawatan untuk
orang tua
 Roekeng : fasilitas keperawatn untuk orang tua

B. CARE PLAN/ RENCANA ASUHAN


 Pengkajian
 Membuat Planning
 Evaluasi
 Implementasi

III PEMELIHARAAN PEMERIKSAAN DAN MANAJEMEN RESIKO


DALAM PERAWATAN LANSIA

A. MEMASTIKAN KEAMANAN DALAM KEPERAWATAN


a. Pentingnya Observasi
untuk memperhatikan pengguna secara lebih mendetail, membantu
progess hidup penggunanya, observasi dilakukan dengan mencatat
dokumen dan sharing dengan para petugas, caranya : dengan
melibatkan pengguna dan melibatkan pengukuran dll.
b. Tanggung jawab pekerja perawatan dalam kesehatannya sendiri
c. Mekanika tubuh (body mechanic)
adalah teknologi yang menggunakan hubungan timbal balik yang
dinamis antara tulang, sendi, dan otot, yang merupakan fungsi motorik
manusia.
d. Prinsip dasar mekanika tubuh
Semakin area dasar pendukung tubuh semakin besar stabil tubuh
Tutup pusat gravitasi pengguna dan pekerja perawat
Gunakan kelompok otot yang lebih besar seperti paha
Buat tubuh pasien kecil dengan menggabungkan lengan dan kaki
Dari pada mendorong lebih baik menarik
Melakukan pusat gravitasi secara horizontal
Pertahankan tingkat bahu dan pinggul anda tanpa memutar tubuh
anda
Gunakan prinsip tuas
B. PENGETAHUAN DASAR TENTANG INFEKSI
Adalah masuknya patogen dalam tubuh sehingga menyebabkan timbulnya
berbagai gejala penyakit. Dalam hal ini penting bagi setiap perawat untuk
mengetahui menjegah terjadinya infeksi.
Berikut bagan dari 3 elemen penyakit menular dan prinsip pemutusan
rantai penularan penyakit :

host (manusia,
hewan dsb )

H H

Sumber infeksi Penghantar infeksi


(mikeorganisme sme, ( tangan , benda, sekitar
urine, feses makanan

Ada 3 dasar pengendalian infeksi yaitu :


1. Jangan membawa
2. Jangan mengeluarkan
3. Jangan menyebar
a. Jenis penghantar infeksi
 Melalui bersin atau batuk, contohnya :Influenza
 Melalui udara, contohnya TBC, campak
 Kontak fisik, contohnya : Norafirus

b. Jenis sumber infeksi


 Plasma dara
 Cairan tubuh
 Hasil eliminasi
c. Jenis jenis perlengkapan perlindungan diri
 Sarung tangan
 Apron berbahan plastik
 Masker

C. METODE PENTING DALAM CUCI TANGAN


Mencuci tangan dengan air yang mengalir dengan menggunakan cairan
sabun dan alkohol.

D. PANDUAN KEAMANAN DALAM PENCEGAH TERJADINYA


KECELAKAAN
 Perhatikan dengan baik keadaan dan kondisi pasien
 Memastikan dengan benar apapun yang dikenakan oleh pasien
 Ketika akan menggunakan perlengkapan bantuan keperawatan sebelum
dipakai lakukan pengecekan.
 Periksa keadaan lingkungan sekitar

E. MENAJEMAN RESIKO
Adalah suatu upaya dalam mengantisipasi potensi resiko demi mencegah
terjadinya kecelakaan, memprediksi apapun yang berpotensi bahaya
merupakan kunci penting dalam menjalankan upaya ini.
F. PERSIAPAN MENGHADAPI BENCANA
 Perlengkapan yang perlu disiapkan, contohnya : tas, obat obatan, senter,
baju, uang dll
 Melakukan pelatihan simulasi bencana

CHAPTER 2
PENGERTIAN MEKANISME TUBUH DAN PIKIRAN

1. PENGERTIAN BAGAIMANA CARA PIKIRAN BEKERJA


 Manusia adalah makhluk yang memiliki pemikiran dan perasaan.
Ekspresi pemikiran dan perasaan yang berbeda beda.
 perbedaan karakterristik seseorang tergantung dari kehidupan dan
pendidikan masa lalu.
 Motivasi
adalah suatu pemikiran perasaan yang bersedia untuk melakukan
seseuatu untuk mencapai target tersebut.
 Stress
adalah timbulnya ketegangan pada tubuh
 Memori
adalah ingatan yang tidak bisa dilupakan
PROSES :
Nama (memori baru) Menjaga ( menyimpan memori ) Recall
( mengingat ingatan )
 Tipe Memori
Memori jangka pendek
 Memori priming : memori yang berhubungan dengan ingatan
 Ingatan prosedur : memori yang berhubungan dengan gerakan
Memori jangka panjang
 Memori episodic : memori yang berhubungan dengan tempat,
tanggal, hari
 Memori rasa : memori informasi atau pengetahuan umum tentang
dulu
 Keinginan adalah suatu keadaan yang menginginkan seseuatu
 Hirarki Maslow
5. Aktualisasi diri ( kebutuhan untuk membuktikan menunjukan
dirinya )
4. Kebutuhan penghargaan ( kebutuhan akan status, apresiasi,
kemuliaan )
3. Kebutuhan akan kasih sayang ( kebutuhan akan dicintai dan
mencintai )
2. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
1. Kebutuhan dasar manusia

2. PENGERTIAN SISTEM TUBUH


 Homeostatis
Keadaan tubuh yang mengalami perubahan yang disebabkan oleh
lingkungan sebagai adaptapsi perubahan.
 Vital Sign
Tanda tanda vital suhu tubuh , nadi, tekanan darah dan tanda
kehidupan seseorang.
 Penyakit yang di sebabkan oleh tekanan darah tinggi
- Stoke hemorajik
- Strok non hemorajik
- Perdarahan subracnoid
- Tekanan darah pada retina
- Infak miokard
- Kejang jantung
- Arterioskelorosis
 Struktur tubuh
 Bagian kepala
 Bagian leher
 Ekstermitas atas
 Estermitas bawah
 Bagian dada
 Bagian tubuh
 Telapak tangan
 Kaki
 Bagian saraf
Otak
Saraf pusat
Tulang belakang
12 saraf otak
Saraf parineal
31 saraf tulang belakang
 Tulang dan rangka tubuh
 Pada seluruh tubuh terdapat tulang besar dan kecil masing
masing tulang tersebut berbentuk susunan menjadi kerangkat
 Fungsi utama tulang adalah
a) Berperan sebagai pilar tubuh
b) Memainkan sebagai penggerak
c) Melindungi organ penting pada bagian jantung dan otak
d) Menyimpan kalsium
e) Memproduksi sel darah merah dan sel darah putih keping
darah
 Bagian otot
Menjaga postur tubuh terlibat dalam program internal dan
penggerakan
 Bagian panca indra
Melihat benda (pengelihatan), mendengar (pendengaran), merasakan
bau bauan (penciuman), merasakan rasa (perasa), merasakan
sentuhan pada sebuah benda (peraba) adalah panca indra yang
berfungsi sebagai penerima stimulus lalu ditransfer ke otak melalui
saraf saraf
 Proses melihat sebuah benda
 Retina : jaringan tipis yang membungkus di jaringan mata
 Lensa : bentuk seperti bola ruby yang transparan menyesuaikan
fokus
 Saraf optic : stimulus pada retina yang disampaikan ke otak
 Proses suara terdengar
 Gendang telinga menerima vibrasi suara
 Tulang kecil vibrasi menjadi luas
 Saraf pendengar menyampaikan sinyal pada otak besar
 Rumah siput mengubah sinyal
 Organ pernafasan
Udara masuk melalui saluran pernafasan, pada bagian paru paru, O2
diterima, carbon di oksida dilepaskan kembali menuju saluran
pernafasan
3. SISTEM SIRKULASI
O2 serta nutrisi, produk limbah dll, dimasukan kedalam aliran darah
dan getah bening untuk diedarkan
 Jantung
Jantung terbagi menjadi 4 bagian adanya pengulangan kontraksi
dan ekspansi serta mendorong aliran darah untuk dipompa
jantung
 Aliran darah dan pembulu darah
 Pembulu darah arteri adalah pembulu darah yang mengangkut
O2 dari jantung keseluruh tubuh
 Pembuluh darah vena adalah pembulu darah yang banyak
mengangkut CO2 dan sisa pembuangan dari seluruh tubuh
 Kapiler adalah sebagi penghubung dari pembulu darah arteri
dan vena
 Sistem sirkulasi siskemik dan sistem sirkulasi pulmonalis
 Arteri yang mengalir pada pembulu darah arteri yang
mengalir di pembulu darah vena, mengedarkan dari seluruh
tubuh. hal ini di sebut sitem darah siskemik.
 Sedangkan darah yang bersal dari seluruh tubuh lalu mengalir
kembali ke paru paru, pembulu darah arteri pulmonalis
mengalirkan darah ke vena dari atrium jantung kanan ke paru
paru. hal ini disebut sirkulasi pulmonalis.
 Sistem pencernaan
 Organ pencernaan dari mulut ke anus yang melakukan sistem
pencernaan (kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar)
dan menghasilkan enzim pada organ pencernaan
 Mencerna makanan, melakukan absorsi dan menyerap nutrisi
penting
 Sietem urinaria
Mengeluarkan sisa sisa residu tubuh, terbentuk di ginjal dibawa
melalui ureter ke kandung kemih, terakumulasi sementara dan
kemudian dikeluarkan melalui uretra diluar tubuh.
 Sistem kekebalan tubuh
Aadalah reaksi yang melindungi tubuh ketika berbagai patogen
seperti bakteri dan virus yang ada di lingkungan luar masuk
kedalam tubuh.
 Hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah
- Olahraga teratur
- Sering tertawa
- Hangatkan tubuh
- Makanan gizi seimbang
 Hal yang dapat menurunkan daya taha tubuh
- Penuaan
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Olahraga berlebihan
- Stress jiwa
4. KERJA TUBUH SAAT SEDANG TIDUR DAN ISTIRAHAT
a) Pentingnya istirahat dan tidur
Istirahat adalah suatu keadaan untuk menghentikan aktivitas
kegiatan tubuh dan pikiran.
Istirahat berfungsi untuk memulihkan keadaan tubuh
Tidur adalah kegiatan otak tertidur sementara yang sangat
diperlukan untuk kesehtan fisik dan mental
b) Cara kerja tidur
manusia memiliki jam biologis yang memiliki ritme setiap hari. jam
biologis tersebut diatur setiap hari ketika terkena cahaya matahari
c) Tahapan tidur
Tidur tejadi proses pengulangan setiap malam tidur non rem dan
tidur rem
 Tidur non rem
Otak tertidur dan bermimpi
 Tidur REM
Otak tidak tertidur dan bermimpi
d) Karakterristik tidur lansia
Jam tidur menjadi lebih pendek
Fase tidur non REM berkurang dan fase tidur REM mengalami
peningkatan
CHAPTER 3

Teknologi Komunikasi

1. Dasar komunikasi
A. Paparan tentang komunikasi
Komunikasi adalah suatu upaya atau proses untuk menyampaikan pesan,
perasaan, ide, bertukar pikiran atau prihal lain dari penyebar pesan
(komunikator) kepenerima pesan (komunikan) dengan tujuan tertentu

B. Cara menyampaikan Informasi


 Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal adalah komunikasi dalam bentuk tulisan ataupun
lisan.
 Komunikasi Non Verbal
Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang umumnya
mengunakan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, gelengan
kepala, tanda, tindakan dan sebagainya.

C. Teknologi Komunikasi
 Mendengarkan
Mendengarkan adalah sikap mendengarkan topic pembicaraan dengan
penuh semangat, dengarkan baik-baik dan akurat.

 Empati
Empati adalah menempatkan diri pada posisi lawan bicara dan berbagi
perasaan bersama lawan bicara tersebut.

 Penerimaan
Penerimaan berarti menerima perasaan dan pendapat orang lain tanpa
menyangkal atau menegaskannya.

2. Komunikasi Terhadap Pengguna Atau Pasien


A. Teknik Mendengarkan
 Menghargai Nilai-nilai Pengguna
 Setiap pengguna atau pasien, tentunya memiliki nilai-nilai tersendiri
dalam dirinya, nilai-nilai ini bergantu pada usia, tempat dilahirkan dan di
besarkan, serta lingkungan sekitar tempat tinggal.
 Poin Yang Perlu Diingat Pada Komunikasi Secara Verbal
a) Penggunaan Kosakata/bahasa
b) Teknik dalam Bertanya Terbagi 2 yaitu:
Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya bisa di jawab
pihak lain dalam 1 kata, seperti “Ya” atau “Tidak”.
Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan Terbuka adalah pertanyaan yang bisa dijawab dengan
orang lain secara bebas, seperti “apa yang sedang anda fikirkan”.
Mengulang
Dengan Mengulang kata-kata yang diucapkan oleh pengguna
atau pasien, perawat lansia dapat sampaikan pesan bahwa saat ini
dalam posisi sedang “Mendengarkan” apa yang diucapkan oleh
pengguna atau pasien tersebut.

 Poin yang perlu di ingat pada Komunikasi secara Non Verbal


a) Gerakan dan Ekspresi Wajah
Perawar lansai mengamati gerakan dan ekspresi wajah pengguna
atau pasien, kemudian berkomunikasilah dengan pasien sesuai
dengan apa yang telah di tunjukan oleh pengguna atau pasien
tersebut.
b) Garis Pandangan Mata
Ketika berkomunikasi, perawat lansia dan pengguna atau pasien akan
terlibat dalam garis pandangan mata satu sama lain.
c) Nada atau Intonasi\
Berbicaralah dengan nada pelan, dengan tenang dan dengan jeda
yang tepat.
d) Mengangguk dan Menanggapi
Menganggukan kepala dan mengatakan “ya” terhadap pembicaraan
pengguna atau pasien, kemudian dengarkan dengan baik dan pahami
apa yang diucapkan oleh pasien.
e) Postur atau Posisi Tubuh dan Gerakan Tangan
Perawat lansia menghadap ke arah dimana pengguna atau pasien
berada dan berkomunikasi dengan baik.
f) Jarak dan Sentuhan Fisik
Dibeberapa Negara, dialok yang erat dan sentuhan tubuh dapat
menciptakan rasa simpati. Di Jepang lebih baik menjaga jarak
tertentu, sekalipun anda memiliki hubungan dekat dengan orang
tertentu.

B. Penjelasan dan Persetujuan


Agar pengguna atau pasien dapat menjalani hidup mereka sendiri, perawat
lansia membantu pengguna atau pasien dalam mengambil keputusan.
 Berikan pilihan
 Jelaskan secara seksama dan hati-hati tentang kelebihan dan
kekurangan dari setiap pilihan.
Biarkan pasien berfikir dan mengambil keputusannya sendiri

C. Komunikasi yang sesuai dengan pengguna


Penting bagi perawat lansia untuk memilih metode komunikasi yang tepat
dan sesuai dengan penyakit atau keterbatasan pengguna atau pasien
 Pentingnya metode komunikasi sesuai dengan karakteristik berbagai
penyakit atau kecacatan.
 Komunikasi terhadap tuna netra.
a) Karakteristik komunikasi terhadap tuna netra
Pasien tuna netra tentunya mengalami gangguan dalam penglihatan.
Oleh karena itu pasien dalam kondisi ini tidak bisa mendapatkan
informasi yang cukup dengan mata, sehingga pasien menjadi tidak
tahu jarak atau lokasi objek.
b) Poin yang perlu diingat ketika berkomunikasi dengan pengguna atau
pasien tuna netra.
Gunakan informasi Non Visual
Lokasi dan karakteristik hal-hal yang perlu dijelaskan, jelaskanlah
secara rinci dalam kata-kata.
Panggil nama pengguna atau pasien, kemudian sapa
Jika perawat lansia menyentuh tubuh pasien tanpa mengatakan
apa-apa, itu akan membuat pasien terkejut atau kaget.
Jelaskan lokasi atau tempat
Ketika menjelaskan tentang lokasi, ucapkan dengan jelas,
misalnya “disebelah kanan anda…” “kearah suara saya”.
c) Contoh sarana Komunikasi dan Alat pendukung untuk orang dengan
gangguan penglihatan
Dengan memanfaatkan alat pendukung yang sesuai dengan kondisi
pasien tuna netra, maka komunikasi lebih mudah.
Braille dan Blok Braille adalah alat yang mengkomunikasikan
informasi kepada pasien tuna netra
 Komunikasi Terhadap Tuna Rungu
a) Karaktaristik komunikasi untuk Tuna Rungu
Kurangnya kemampuan mendengar, kurangnya kepekaan dan
kehilangan fungsi pendengaran yang dialami oleh pasien tuna rungu
menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi
b) Poin yang perlu diingat ketika berkomunikasi dengan tuna rungu
Berbicaralah dari depan sehingga baik perawat lansia maupun
pengguna atau pasien dapat memahami ekspresi wajah dan gerakan
mulut masing-masing.
Jika pasien memiliki bagian telinga yang mudah mendengar, maka
saat berkomunikasi, komunikasi bicaralah dibagian daerah tersebut.
Pasien C masih dapat mendengar dengan baik, maka perawat lansia
harus berbicara disebelah kiri.
Berbicaralah dengan perlahan dan suara yang jelas.
Jangan mengeluarkan volume suara lebih keras dari yang dibutuhkan
oleh pasien.
Sebisa mungkin, bicaralah ditempat yang tenang
c) Contoh alat komunikasi dan pendukung untuk orang dengan gangguan
pendengaran atau tuna rungu
Membaca (Ucapan atau Lisan)
Tulisan atau menulis
Bahasa isyarat
Alat bantu dengar
 Komunikasi dengan penderita Afasia (tuna wicara)
a) Karakteristik komunikasi dengan penderita afasia
Afasia adalah kerusakan pada area yang berhubungan dengan bahasa
pada otak besar. Adamya penurunan fungsi seperti pemahaman,
membaca, dan memahami menulis, berbicara, dan menulis.
b) Poin yang perlu diingat ketika berkomunikasi dengan penderita afasia
Berbicara dengan perlahan dan jelas dalam kata-kata pendek, mudah
di mengerti
Manfaatkan komunikasi non-bahasa seperti gambar, foto, gerakan
tangan, dan gerakan tubuh.
Jangan tunjukkan kesalahan kecil ataupun detail pada ucapan pasien.
c) Contoh sarana dan alat pendukung komunikasi untuk penderita afasia
Selain bicara, gunakan gerakan atau isyarat.
Gunakan gambar, dan ilustrasi
d) Komunikasi terhadap penderita demensia
Karakteristik komunikasi pada penderita demensia Penurunan kognitif
dapat menyebabkan percakapan berulang, hal ini melibatkan
komunikasi antara perawat lansia dan pengguna atau pasien.
Poin yang perlu diingat ketika sekalipun hal yang diucapkan oleh
pasien berbeda dari kenyataan, jangan menyangkal, kemudian terima
apadanya sesuai pernyataan pasien.
e) Berkomunikasi dengan penderita demensia
Berbicaralah dengan perlahan.
Gunakan kata-kata mudah atau sederhana dan kalimat pendek.
3. PEMAHAMAN DASAR BERBAGAI INFOMASI CATATAN
A. Tujuan berbagi Informasi
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan tentunya melibatkan tidak
hanya pekerja keperawatan saja tetapi merupakan kerja dalam satu yang
juga melibatkan profesi lain seperti tim medis.

 Cara berbagi informasi


Berbagi informasi dengan catatan, catatan mengenai rencana dengan
asuhan keperawatan, catatan kasus, catatan tambahan, Dll.
 Berbagi informasi melalui rapat
Melakukan pertemuan kemudian membahas dan membicarakan
informasi mengenai pengguna atau pasien antara staf dan tim
perawatan, serta profesi terkait
B. Paparan mengenai catatan dalam keperawatan
Untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi, perawat lansia perlu
menerima informasi tentang pengguna atau pasien. Perawat lansia haris
mengkaji, mencatat kondisi pengguna, dan melakukan tindakan serta
respons terhadap pengguna atau pasien
C. Dasar dasar untuk menulis catatan keperawatan
 Catatlah selagi ingat.
 Catat hari, tanggal dan waktu kejadian dengan akurat
 Catat faktanya
 Fakta Subjektif : hal yang dilihat dan dirasakan pasien atau keluhan
pasien.
 Fakta Objektif : hasil observasi, tanda-tanda vital, dan cek
laboratorium
 Catat apa yang bisa anda baca sekilas
 When
 Where
 Who
 What
 Why
 How
D.Perlindungan dan kerahasiaan informasi Pribadi
Perawat lansia harus berhati-hati tentang manajeman informasi. Selain itu,
melindungi informasi pribadi dan menjaga kerahasiaan sangat di perlukan
sebagai etika professional para profesional.
 Jenis informasi pribadi
Nama, alamat, no telpon, foto orang tersebut, dll.
 Jangan berbicara tentang pasien atau tempat kerja di luar tempat kerja.
 Jangan pernah tulis informasi tentang pasien dan tempat kerja di internet
atau jejaring sosial media di manapun juga.

4. LAPORAN KONTAK
A. Laporan kontak
 Mengirim informasi
 Sampaikan secara ringkasis.
 Sampaikan dan bedakan antara fakta dan penilaian.
 Fikirkan dan laporkan detail lokasi dan waktu.
 Menerima informasi
 Mencatat
 Mendengarkan tentang fakta
 Ulangi dan konfirmasi
B. Konsultasi
Konsultasi harus diberikan pada anggota staff atau anggota professional
lainnya. Anda perlu mendapatkan saran dari ketua tim lainnya. Jangan
pernah mengambil keputusan sendiri, terutama disaat sedang bingung
CHAPTER 4

TEKNOLOGI BANTUAN KEHIDUPAN

1. PengertianGerak
A.Pengertian gerak pada keperawatan lansia
Manusia melakukan pergerakan dengan memperluas rentang lingkupan.
Hidup dalam berbagai kegiatan berpengaruh untuk meningkatkan fungsi-
fungsi pada tubuh dan fikiran.

 ADL
ADL adalah aktivitas dasar manusia untuk hidup mandiri, hal yang
termasuk ADL, bergerak, makan, pakaian, eliminasi, mandi, dll.
 IADL
IADL adalah kemampuan untuk bertahan hidup dilingkungan dan rumah
tangga. Hal yang termasuk IADL adalah memasak, mencuci baju,
mengontrol uang, dll.
B. Cara kerja pikiran dan tubuh yang berhubungan dengan gerak
 Bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan gerak
Gerak berhungan dengan masing-masing otot dan sendi pada tubuh
 Posisi tubuh
a) Posisi tubuh
 Berdiri
 Duduk
- Tegap
- Kursi
- Meluruskan kaki
- Semi fowler
 Berbaring
- Terlentang
- Telungkup
- Sim
b) Posisi tubuh yang nyaman
 Posisi nyaman berbaring poster paling stabil
 Posisi nyaman berbaring miring
 Posisi nyaman setengah berbaring
c) Syndrome disuse
Syndrome disuse adalah keadaan tubuh yang timbul akibat penurunan
kemampuan dan bedrest dalam jangka waktu lama.

d) Ulkus decubitus
Ulkus decubitus adalah kematian jaringan kulit, akibat gangguan
sirkulasi peredaran darah di bagian tulang yang menonjol.
Akibat berbaring dalam jangka waktu yang lama. Penyebabnya akibat
adanya gesekan ketika tidur, dan kerutan pada seprai.
Cara pencegahan ulkus decubitus :
 Membangunkan pasien jika memungkinkan
 Melakukan perpindahan posisi secara regular
 Memberi asupan nutrisi
e) Alat-alat bantuan peralatan kesejahteraan yang berhubungan dengan
pergerakan. Selain kursi roda, alat-alat bantuan peralatan kesejahteraan
yang berhubungan dengan pergerakan adalah tongkat, walker, lift, dll.
 Perpindahan praktek praktik gerak pada keperawatan
 Dasar-dasar keperawatan fisik
- Observasi
- Menjelaskan tujuan dan membiarkan pasien untuk memilih
- Mengatur ketinggian tempat tidur pasien
 Mengubah posisi pasien
- Observasi
- Menjelaskan tujuan tindakan membiarkan pasien untuk memilih
- Mengatur ketinggian tempat tidur pasien
- Mencondongkan lutut pasien
- Meletakkan sisi yang sakit di posisi lateral
- Menarik pinggul pasien
- Letakkan kaki pasien di posisi yang nyaman
 Membangunkan pasien
- Observasi
- Menjelaskan tujuan tindakan dan membiarkan pasien memilih
- Mengatur ketinggian tempat tidur pasien
- Meletakkan sisi yang sakit di posisi lateral
- Menggerakan kedua kaki pasien sampai disisi tempat tidur
- Menurukan kedua kaki pasien pada tempat tidur, taruh kekuatan
pada siku, selanjutnya membangunkan pada baguan tubuh atas.
- Observasi kembali
- Pastikan kaki pasien menyentuh lantai
 Bantuan berdiri

- Observasi

- Menjelaskan tujuan tindakan

- Membentukan letak duduk agak ke dalam

- Tarik kaki yang sehat kearah belakang, pada saat itu perawat
berada di posisi yang sakit

- Perawat menopang dengan tangannya supaya tidak jatuh


C. TONGKAT BERJALAN
a) Cara berjalan menggunakan tongkat ada 2 macam
- Langkah (Tongkat Kaki sakitKaki sehat)
- Langkah (TongkatKaki sakitKaki sehat)
b) Bantuan pada tongkat berjalan
Perawat berdiri di bagian samping belakang yang sakit
Menaiki tangga :
- Perawat berdiri di samping belakang bagian yang sakit
- Tongkatbagian yang sehatbagian yang sakit
c) Menuruni tangga
- Perawat berdiri di bagian yang sakit satu tingkat di bawah pasien demi
menjaga kestabilan tubuh pasien
- Tongkatbagian yang sakitbagian yang sehat
d) Bantuan pada pasien yang memiliki gangguan penglihatan
- Jarak berjalan sesuai dengan kecepatan pasien, jelaskan secara verbal
segera sebelum ketika adanya perubahan keadaan sekitar, adanya
tangga, belokan, pojokan, dll.

D. Hal-hal yang perlu di ingat berhubungan dengan kursi roda


a) Ketika menggunakan kursi roda, sebelum digunakan di periksa pada
tekanan roda dan kondisi rem. Jika tekanan roda kurang dan rem tidak
cukup stabil maka akan timbul bahaya
b) Ketika berhenti, pasti kan menerapkan rem. Ketika tidak ada orang yang
menaikipun pastikan untuk menerapkan rem karena dapat berbahaya jika
bergerak
E. Menaiki Tangga
Ketika akan menaiki tangga berhenti sekali sebelum menaiki tangga lalu
beritahu pasien bahwa akan menaiki tangga.
F. Menuruni Tangga
Ketika akan menuruni tangga berhenti sekali sebelum menuruni tangga
beritahu pasien bahwa akan menuruni tangga lalu turunkan roda penggerak
kea rah belakang dengan lembut.
G. Menuruni Lereng

Ketika harus menuruni lereng secara tiba-tiba maka jelaskan pada pasien
bahwa akan bergerak kearah beralakng

CHAPTER 4
TEKNOLOGI BANTUAN KEHIDUPAN

1. PENGERTIAN MAKAN

Makan adalah mencerna sesuatu kedalam mulut, yang bertujuan untuk

melanjutkan kehidupan serta menyerap nutrisi ke dalam tubuh

2. CARA KERJA PIKIRAN DAN TUBUH YANG BERKAITAN


DENGAN MAKAN
 PRECEDING (pra proses)
- Melakukian observasi terhadap bau, bentuk, warna makanan.
- Timbulkan sekresi air liur
 PERIODE PERSIAPAN
- Makanan yang masuk kedalam mulut, dikunyah bercampur air
liur, membentuk menjadi bolus-bolus.
 PRIODE ORAL
- Bolus-bolus yang berasal dari mulut, masuk kedalam laring
- Menggunakan lidah sebagai alat pengirim
 PERIODE FARING
- Ketika bolus melewati faring terjadi reflex menelan
- Katup laring tertutup, mencegah bolus masuk kedalam trakea
 PRIODE KERONGKONGAN
- Bolus dari kerongkongan di transfer menuju lambung
3. PRAIKTIK BANTUAN PERAWATAN MAKAN
 Poin penting perawatan makan
- Mengkonfirmasikan adakah makanan yang disukai dan yang
tidak disukai.
- Perhatikan adakah makanan yang tidak dapat dimakan karna
alergi atau karena pengobatan penyakit tertentu
- Menyesuaikan fungsi mengunyah dan menelan pada pasien,
kelembutan
- Perhatikan, makanan yang seharusnya hangat, makanan yang
seharusnya dingin agar dapat dimakan
4. BENTUK MAKANAN SESUAI DENGAN FUNGSI MENGUNYAH
DAN MENELAN
- Makanan cincang : mencincang makanan agar mudah dimakan
- Makanan blended: makanan yang di blender hingga halus
- Makanan soft : bentuk makanan lunak
- Makanan lunak : pada pasien yang memiliki fungsi menelan,
supaya tidak tersedak karena meminum air maka ditambahkan
pengenyal

a) POSISI SAAT MAKAN


 Posisi saat makan yang benar
- Duduk di kursi agak kedalam, telapak kaki menyentuh
permukaan lantai. Sedikit membungkuk kedepan, posisi dagu
menghadap ke depan.
 Posisi makan di atas tempat tidur
- Jika posisi makan sambil duduk sulit, maka bisa dilakukan
posisi makan di atas tempat tidur.
- Naikan gatchup pada tempat tidur, posisikan bagian tubuh atas
bangun
- Setelah bangun, tegakan badan pada matras.
- Jika posisi mengang kattubuh sulit maka posisi lateral dapat
dilakaukan

b) PERAKTIK PEMBERIAN MAKAN


- Observasi kondisi keadaan pasien
- Jelaskan tujuan yang akan dilakukan serta menerima saran dan
pendapat
- Bersihkan tangan pasien
- Pindah kemeja makan, kursi
- Posisikan makan di depan pasien, di tempat yang dapat di lihat
- Perawat berada disebelah tangan yang dominan, kemudian
duduk di diagonal depan bagian yang sehat.
- Menjelaskan menumakan
- Pada makanan pertama, berikan sup miso atau ocha agar dapat
memberikan asupan cairan.
- Perawat memberikan bantuan dengan menyesuaikan laju
kecepatan makanan.

c) POINT-POINT PENTING DALAM BANTUAN MAKAN


- Laju makan, posisi makan, apakah ada masalah ketika makan,
observasi juga ketika proses mengunyah dan menelan.
- Menyesuaikan makanan yang dibawa kemulut dengan
keinginan pasien
- Pada pasien gangguan penglihatan gunakanposisi jam (clock
postion)
5. PENGERETIAN ELIMINASI
Eliminasi adalah peruses pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang
tidak diperlukan oleh tubuh, berupa urin, feses, keringat dan CO2.

a) Proses eliminasi urin


Ginjal menghasilkan urin, jika sekali waktu, setelah ditampung di
bladder (kantung kemih), dikeluarkan melalui uretra. Pada bladder
ketika urin mencapai kira-kira 200-300 ml maka akan timbul rasa
keinginan untuk buang air kecil.
b) Proses eliminasi feses
Dari mulut makanan dan cairan yang sudah di transfer masuk ke
dalam lambung, hingga dimulai proses pencernaan. Makanan dan
cairan yang melalui usus kecil, diserap beberapa nutrisi dan cairan-
cairan penting, sisa makanan yang tidak diserap sebagai nutrisi
maka akan terbentuk menjadi feses. Feses yang tertampung di usus
besar akan memunculkan rasa keinginan untuk melakukan buang
air besar. Jika ditahan, rasa keinginan buang air besar akan
menghilang seiring waktu.

6. BANTUAN PERAWATAN DIRI


A. Pengertian perawatan diri
Perawatan adalah mencuci wajah, merapihkan rambut, mengganti
baju, dan berdandan.
B. Efek pada perawatan diri
- Mengatur suhu tubuh, menjaga kulit
- Menjaga fungsi tubuh perbaukan
- Dapat hidup stabil dan nyaman
- Memperjelas hidup
- Dapat mengekspresikan diri
C. Poin-poin dalam perawatan mandi
- Menghormati hal yang disukai dan pola kebiasaan hidup
seseorang
- Melakukan bantuan untuk menyesuaikan aktifitas harian pada
musim-musim
- Menyesuaikan fungsi tubuh
D. Bantuan memakai melepas pakaian di posisi duduk (hemiplegia)
- Mengobservasi kedaan kondisi pasien
- Menjelaskan tujuan dan menerima pendapat pasien
- Mengatur lingkungan menyesuaikan suhu kamar
- Mempersiapkan pakaian ganti
- Melepas pakaian atas
- Memakai pakaian atas
- Paastikan kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai