Anda di halaman 1dari 13

ANALISA DATA

No Analisa Data Etiologi Dx. Keperawatan


1. Ds : Peningkatan pelvic Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri score
dibagian ulu ati
- Klien mengatakan nyeri seperti Kontraksi uterus
ditusuk-tusuk meningkat
- Klien mengatakan nyeri
menjalar ke perut Tekanan berlebih pada
- Klien mengatakan skala nyeri 6 uterus
(1-10)
- Klien mengatakan nyeri hilang Penekanan jaringan
timbul sekitar

Do : Menstimulus zat
- Klien tampak meringis kimiawi (histamine,
- Klien tampak memegangi area bradikinin dan
sekitar perut/ulu ati prostaglandin)
- Nadi : 119x/menit
Merangsang nociseptor

Mempresentasikan
nyeri
2. Ds : Hipertensi Penurunan curah
- Klien mengatakan kepalanya jantung
pusing Kerusakan vaskuler
- Klien mengatakan badannya pemb. Darah
lemas
Perubahan struktur
Do :
- Klien tampak pucat Ganguan sirkulasi
- TTV :
TD : 190/100 mmHg Vasokontriksi pemb.
N : 119 x/menit Darah sistemik
RR : 23 x/menit
- CRT >3 detik Afterload meningkat
- Nadi teraba lemah
- Irama jantung irregular
3. Ds : Kelebihan volume
- Klien mengatakan kaki cairan
merasa kebas dan kesemutan
- Klien mengatakan sudah
minum air sebanyak 1500 ml
sebelum masuk rumah sakit

Do :
- Ekstremitas bawah edema
dengan drajat II
- Ekstremitas teraba dingin
- Input cairan
SMRS : 1500 ml
Output cairan : 100 ml (urin)
DIAGNOSA NOC NIC
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
selama 1x8 jam diharapkan masalah nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
akut berkurang, ditandai dengan kriteria hasil: dan intensitas nyeri
Tingkat Nyeri - Identifikasi skala nyeri klien
 Nyeri klien berkurang - Identifikasi respon nyeri non verbal
 Klien tampak tenang - Identifikasi faktor yang memeperberat nyeri klien dan
Kontrol Nyeri menjadi penyebab nyeri timbul

 Klien mampu menggunakan teknik - Berikan teknik non farmakologi untuk mengatasi nyeri

non farmakologi untuk mengurangi (teknin non farmakologi); misalnya TENS, hypnosis,

nyeri akupresure, terapi music, biofeedback, terapi pijat,


aromaterapi, teknik imajinasi terpimpin, kompres hangat
atau dingin, teknik nafad dalam, terapi bermain.
- Control lingkungan yang memeperberat nyeri (kebisingan,
suhu ruagan, pencahayaan)
- Tingkatkan istirahat dan tidur
- Kolaborasi pemberian anlgetik , jika perlu sesuai kebutuhan
Penurunan Curah Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Jantung
Jantung selama 1x8 jam diharapkan masalah - Identifikasi tanda dan gejalan penurunan curah jantung
penurunan curah jantung teratasi, ditandai (dipsnea, kelelahan, edema, ortopnea, PND, peningkatan
dengan kriteria hasil: CVP)
- Identifikasi tanda dan gejala sekunder penurunan curah
jantung (peningkatan BB, hepatomegaly, distensi vena
jugularis, palpitasi, ronki basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
- Monitor teknana darah (termasuk tekanan ortostatik, jika
perlu)
- Monitor intake dan output cairan klien
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor EKG 12 sadapan
- Monitor aritmia (kelainan irama, kualitas dan frekuensi)
- Monitor nilai labolatorium jantung (elektrolit, enzim jantung,
BNP, NT-pro BNT)
- Posisiskan klien semi-fowler dengan kaki kebawah atau
posisis nyaman
- Berikan oksigen sesuai kebutuh jika perlu untuk
mempertahankan saturasi oksigen
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Fluid management
selama 1x8 jam diharapkan masalah - Identifikasi status udem pasien
ketidakseimbangan volume cairan teratasi, - Monitor asupan intake dan output cairan pasien
ditandai dengan kriteria hasil: - Masukkan kateter urin, jika diperlukan monitor status hidrasi
 Keseimbangan intake dan output - Pantau hasil lab yang berhubungan dengan status cairan
dalam 24 jam stabil pasien
 Turgor kulit elastis - memantau tanda-tanda vital pasien
 Elektrolit serum pasien stabil - monitor tanda dan gejala edema
Hari/tgl/wakt DX Implementasi Evaluasi
u
Rabu, 1 S:
30/Jan/19 - Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
14.00 - mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri O:
h/ klien mengatakan nyeri uluhati berkurang - Keadaan umum klien : baik
- Klien kooperaratif saat dianjurkan melakukan teknik
14.03 - mengidentifikasi skala nyeri klien nonfarmakologi (nafas dalam unutk mengurangi
h/ skala nyeri 2 nyeri)
- Skala nyeri : 2
15.10 - mengajarkan teknik non farmakologi untuk - Klien tampak tenang
mengatasi nyeri (teknin non farmakologi);
misalnya TENS, hypnosis, akupresure, terapi A:
music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, - Nyeri akut teratasi sebagian
teknik imajinasi terpimpin, kompres hangat atau
dingin, teknik nafas dalam, terapi bermain. P: Lanjutkan Intervensi
h/ klien mampu mendemontrasikan ulang teknik - Pantau keadaan umum klien
nafas dalam - Monitor adanya nyeri yang timbul

15.15 - Menganjurkan klien untuk meningkatkan istirahat


dan tidur
h/ klien mengerti tentang anjuran yang dianjurkan
perawat
Rabu, 2 - Mengukur irama nadi dan kualitas nadi S:
30/Jan/19 h/ Irama nadi regular, nadi teraba kuat
14.03 O:
- Mengukur TTV dan DJJ - TTV
h/ TD: 150/80mmHg
TD: 190/100mmHg, N: 119x/menit, RR:
14.05 N: 89x/menit
18x/menit, S: 36,60C, DJJ: 143x/menit
RR: 20x/menit
- Monitor teknanan darah (termasuk tekanan
S: 36,80C
ortostatik, jika perlu)
DJJ: 133x/menit Nadi regular dan teraba kuat
h/ klien mengatakan tidak pusing ketika bangun
14.10
dari tempat tidur
A: Penurunan Curah Jantung teratasi sebagian
- Berkolaborasi pemberian obat nifidefin 50 mg

P: Lanjutkan Intervensi
- Mengukur TTV dan DJJ
15.05 - Pantau TTV klien
h/
- Observasi tanda dan gelaja penurunan curah jantung
TD: 180/90mmHg, N: 109x/menit, RR:
16.05 19x/menit, S: 36,10C, DJJ: 142x/menit

- Mengukur TTV dan DJJ


h/
17.05 TD: 170/100mmHg, N: 82x/menit, RR:
18x/menit, S: 36,20C, DJJ: 139x/menit

- Mengukur TTV dan DJJ


h/
18.05
TD: 160/90mmHg, N: 96x/menit, RR: 21x/menit,
S: 36,90C, DJJ: 155x/menit

- Mengukur TTV dan DJJ


h/
19.05
TD: 150/80mmHg, N: 89x/menit, RR: 20x/menit,
S: 36,80C, DJJ: 133x/menit

Rabu, 3 - Memonitor status intake dan output cairan pasien S:


30/Jan/19 h/ - Klien mengatakan kaki mulai terasa
14.00 intake : 1500 cc (SMRS)
output : 200 cc O:
14.30 - Mengidentifikasi status edema pasien - Urin input : infus 500 ml/8 jam
H/ pitting edema : drajat II Minum peroral 100 ml
CRT > 3 detik Urin output : 1200 ml
Akral dingin
14.45 - Kolaborasi pemberian Lasix A : masalah kelebihan volume cairan sebagian teratasi
h/ furosemide 3 ml via iv
P : lanjutkan intervensi
16.00 - Memonitor haluaran urin pasien - Pantau hasil lab yang berhubungan dengan status
h/ haluaran 750 ml cairan pasien

18.55 - Memonitor status edema pasien


h/ pitting edema drajat I
CRT < 3 detik

20.00 - Memonitor output dan input cairan pasien


h/ Urin input : infus 500 ml/8 jam
Minum peroral 100 ml
Urin output : 1200 ml

07.30 - mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S:


frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri - Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
h/ klien mengatakan nyeri uluhati berkurang
O:
07.30 - mengidentifikasi skala nyeri klien - Keadaan umum klien : baik
h/ skala nyeri 2 - Klien kooperaratif saat dianjurkan melakukan teknik
nonfarmakologi (nafas dalam unutk mengurangi
07.45 - mengajarkan untuk menerapkan teknik relaksasi nyeri)
jika nyeri muncul kembali - Skala nyeri : 0
h/ klien mengerti tentang anjuran yang dianjurkan - Klien tampak tenang
perawat
A:
07.45 - Menganjurkan klien untuk meningkatkan istirahat - Nyeri akut teratasi
dan tidur
h/ klien mengerti tentang anjuran yang dianjurkan P: hentikan intervensi
perawat

09.00 - Kolaborasi pemberian obat ketorolac


h/ketorolac 1 ml via IV

13.00 - Mengkaji ulang skala nyeri pasien


h/ klien mengatakan sakit sudah tidak terasa

S:
08.00 - Mengukur irama nadi dan kualitas nadi
h/ Irama nadi regular, nadi teraba kuat O:
- TTV
08.05 - Mengukur TTV dan DJJ TD: 140/80mmHg
h/ N: 81x/menit
TD: 180/100mmHg, N: 106x/menit, RR:
RR: 20x/menit
18x/menit, S: 36,60C, DJJ: 143x/menit
S: 36,80C
- Monitor teknanan darah (termasuk tekanan
DJJ: 133x/menit
ortostatik, jika perlu)
Nadi regular dan teraba kuat
h/ klien mengatakan tidak pusing ketika bangun
dari tempat tidur
A: Penurunan Curah Jantung teratasi sebagian
- Berkolaborasi pemberian obat nifidefin 50 mg
09.10
P: Lanjutkan Intervensi
- Mengukur TTV dan DJJ
10.00 - Pantau TTV klien
h/
TD: 160/90mmHg, N: 109x/menit, RR:
19x/menit, S: 36,10C, DJJ: 142x/menit

11.00
- Mengukur TTV dan DJJ
h/
TD: 160/90mmHg, N: 82x/menit, RR: 18x/menit,
S: 36,20C, DJJ: 139x/menit

12.00
- Mengukur TTV dan DJJ
h/
TD: 160/90mmHg, N: 96x/menit, RR: 21x/menit,
S: 36,90C, DJJ: 155x/menit
13.00
- Mengukur TTV dan DJJ
h/
TD: 140/80mmHg, N: 81x/menit, RR: 20x/menit,
S: 36,80C, DJJ: 133x/menit
-
09.30 - Memonitor status intake dan output cairan pasien S:
h/ - Klien mengatakan kaki mulai terasa
intake : minum peroral 350 ml
output : 500 ml O:
09.45 - Mengidentifikasi status edema pasien - Urin input : infus 500 ml/8 jam
H/ pitting edema : drajat I Minum peroral 100 ml
CRT < 3 detik Urin output : 1000 ml
Akral hangat - Pitting edema : drajat I
- Akral hangat
11.38 - Memonitor status lab. pasien - Nadi kuat
h/ albumin :
A : masalah kelebihan volume cairan sebagian teratasi
13.55 - Memonitor output dan input cairan pasien
h/ Urin input : infus 500 ml/8 jam P : lanjutkan intervensi
Minum peroral 100 ml - Pantau intake dan output cairan pasien
Urin output : 1000 ml

Anda mungkin juga menyukai