Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN PENURUNAN
CURAH JANTUNG PADA DIAGNOSA MEDIS Congestive Heart Failure
(CHF) DI IGD RSUD Dr. ADJIDARMO RANGKASBITUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Kegawatdaruratan
Kardiovaskuler
Dosen Pembimbing : Bangun Wijonarko , SST.,Ners.,M.Kes

Disusun oleh :
ANICAH SOVIANTI
P27901121056

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


PRODI DIII KEPERAWATAN TANGERANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
TAHUN 2024
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN
PENURUNAN CURAH JANTUNG PADA DIAGNOSA MEDIS
Congestive Heart Failure (CHF) DI IGD RSUD Dr. ADJIDARMO
RANGKASBITUNG
1. DATA BIOGRAFI PASIEN
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 68 tahun
c. Medrec : 020282
d. Diagnose Medis : CHF
2. PRIMARY SURVEY (CABDE)
a. C : Tidak terdapat perdarahan pada Tn. S, denyut nadi klien teraba, akral
hangat, turgor kulit normal, tampak udem pada kedua kaki TD:
150/70 mmHg, N: 64x/i, S:36,7C, RR :28x/i, Saturasi: 90x/i, Klien
terpasang IVFD RL 500 ml 21 cc/jam, klien terpasang foley chateter
dan urine sebanyak 700 cc
b. A : Jalan nafas tidak efektif, pasien terlihat sesak, pasien mengalami batuk
dan ada sekret pada jalan napas pasien dan tidak ada trauma pada jalan
napas pasien.
c. B : Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan bahwa :
Look : Klien tampak sesak, RR: 28 x/i, SP O2 90 x/i
Listeen : Nafas pasien terdengar ronkhi
Feel : Hembusan nafas pasien terasa
Pasien terpasang O2 4 liter/jam dengan menggunakan nasal canula
d. D : Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan bahwa tingkat kesadaran
klien compos mentis dengan GCS 15 (E4M6V5) reaksi pupil terhadap
e. E : Pada saat dilakukan pengkajian tidak ada luka lecet dan jejas pada
tangan dan kaki pasien. Kedua kaki mengalami pembengkakan.
3. SECONDARY SURVEY
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak jika beraktivitas seperti berjalan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian, klien mengalami gagal jantung sejak 3 tahun yang lalu.
Dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri terasa seperti ditekan oleh benda berat, dan
mudah kelelahan lalu sesak, kemudian keluarga merujuk ke rumah sakit dan
dilakukan pemeriksaan bahwa klien terdiagnosa gagal jantung
c. Data focus
a. Data subjektif :
Pasien mengatakan :
1. Nafas sesak saat berbaring dan terlentang
2. Nafas sesak saat atau setelah aktivitas
3. Nyeri pada daerah dada seperti menusuk dan datang secara tiba-tiba
4. Batuk berdahak dengan warna kekuningan
5. Batuk datang pada malam hari
6. Saat batuk nafas terasa sesak
7. Sulit tidur dan sering terjaga pada malam hari
8. Merasa tidak puas terhadap tidur
9. Batuk tampak mengganggu tidur
10. Badan terasa lelah dan letih
11. Cepat mengalami kelelahan
12. Edema pada ektremitas bawah piting edem 2
b. Data objektif :
1. TD : 150/70 mmhg, nadi 64 x/m, RR: 28 x/i, suhu : 36,7c, SPO2 90%
2. Pasien terpasang bedside monitor
3. Skala nyeri 3 (skala ringan)
4. Terpasang O2 nasal canul 4 liter/menit
5. Irama nafas teratur dan Bunyi nafas ronkhi
6. Pola nafas cepat dan dangkal
7. Batuk berdahak dengan warna kekuningan
8. Pasien tidak nyaman dengan posisi terlentang atau berbaring
9. Tampak letih, lelah dan pasien dengan total care
10. Sering pada malam hari terbangun saat batuk
11. Tangan kiri terpasang infus RL 21cc/jam
12. Lama tidur 5-6 jam
13. Adanya edema pada ektremitas bawah piting edem 2
c. Data penunjang
-
Hasil aktifitas sehari-hari pasien :
No Anamnesa Pola aktivitas sehari-hari
Pola kebiasaan Sebelum sakit: tidak ada keterbatasan aktivitas
setiap hari seperti mengangkat air,berjalan kaki ke masjid,
setelah sakit: aktivitas terbatas, Keletihan, nyeri dada
1.
saat beraktivitas terlalu berat, sesak saat telat minum
obat. Perubahan status mental, gelisah, TTV berubah
setelah melakukan aktifitas.
Makanan atau Nafsu makan berkurang, pembengkakan pada
2.
cairan ekstremitas bawah, edema.
Keamanan dan Nyeri pada daerah dada sebelah kiri kadang-kadang
kenyamanan P: kelelahan beraktivitas, telat minum obat
3. Q: seperti ditusuk-tusuk
R: tidak menyebar
S: GCS:15, kesadaran composmentis
T: bertahap sekitar 15 menit
4. Aktivitas Klien mengatakan Mengalami keletihan saat
melakukan perawatan diri.

4. ANALISA DATA
a. Diagnosa Keperawatan

Analisa Data Tabel 4.6 Analisa Data Gagal Jantung Kongestif (CHF)
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Kegagalan Penurunan curah
- Pasien mengeluh jantung jantung sesak dan nyeri jika memompa
darah
kelelahan setelah
beraktivitas dan telat Preload minum obat menurun
- Pasien mengatakan
kakinya bengkak Afterload
- Klien mengeluh lelah menurun
- Klien mengeluh BAK sedikit Penurunan curah
DO: jantung
- Edema pada ekstermitas bawah 2 mm
- RR:26x/menit
- TD: 150/80 mmHg
- N: 103 x/menit
- Oliguria/ BAK sedikit
- Klien tampak lelah

2 DS: Suplai darah ke Intoleransi


- Pasien mengeluh jaringan aktifitas
sesak saat telat menurun
minum obat dan
setelah beraktivitas penurunan
- Klien mengeluh lelah nutrisi dan O2

DO: ke sel

- Klien tampak lemah kelemahan


- Aktifitas terbatas
- Konjungtiva anemis

a. . Diagnosa keperawatan

1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload ditandai dengan


klien mengatakan Pasien mengeluh sesak dan nyeri jika kelelahan setelah
beraktivitas dan telat minum obat, edema, tekanan darah meningkat 150/80
mmHg, Oliguria, lelah.
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan Pasien
mengeluh sesak saat telat minum obat dan setelah beraktivitas, pasien mengeluh
mudah lelah, konjungtiva anemis dan keterbatasan dalam aktifitas.
5. PERENCANAAN KEPERAWATAN-EVALUASI
No Hari/tgl Diagnosis Perencanaan Keperawatan Implementasi Evaluasi
DX Keperawatan
1. Rabu, Penurunan Tujuan Intervensi Implementasi S :klien mengatakan
13- 3- curah jantung Setelah dilakukan PERAWATAN utama: sesak dan nyeri jika
2024 tindakan keperawatan 1 JANTUNG (1.02075) A. Perawatan kelelahan berkurang
berhubungan x 8 jam diharapkan Observasi jantung kakinya bengkak
dengan curah - Identifikasi Observasi : berkurang BAK masih
perubahan jantung membaik tanda/gejala primer
1. mengukur TTV 2. sedikit
preload ditandai dengan - Penurunan curah
kriteria hasil : jantung (meliputi Memonitor minum O : Edema pada
dengan klien dispenea, kelelahan, dan urine Terapeutik ekstermitas, RR
- Sesak berkurang
mengatakan - Edema berkurang adema ortopnea 1. mempersiapkan sebelum :26x/menit,
Pasien paroxysmal nocturnal lingkungan RR sesudah:
- tekanan darah
mengeluh sesak dyspenea, peningkatan 2. Memposisikan 25x/menit TD
menurun
CPV) semi-fowler atau sebelum: 150/80
dan nyeri jika - lelah berkurang - Identifikasi tanda fowler posisi mmHg, TD sesudah:
kelelahan - BAK semakin /gejala sekunder nyaman 145/80 mmHg,
setelah banyak penurunan curah 3. mengajarkan Oliguria/ BAK masih
beraktivitas dan jantung (meliputi terapi relaksasi untuk sedikit, Klien tampak
peningkatan berat
telat minum mengurangi stress masih lelah
badan, hepatomegali
obat, edema, ditensi vena jugularis, dan sesak A : masalah teratasi
tekanan darah palpitasi, ronkhi a) meminta klien sebagian
basah, oliguria, batuk, memejamkan mata P : Intervensi
meningkat
kulit pucat) b) meminta klien dilanjutkan
150/80 mmHg, - Monitor tekanan darah untuk I : jika pernapasan dan
(termasuk tekanan membayangkan tekanan darah belum
darah ortostatik, jika berada ditempat stabil maka diulangi
perlu) yang disukai untuk terapi relaksasi
- Monitor intake dan c) membawa klien distraksi
output cairan berada pada suasana/ E : terjadi penurunan
- Monitor berat badan tempat yang disukai pernapasan setelah
setiap hari pada waktu d) meminta klien dilakukan terapi
yang sama untuk merasakan relaksasi menjadi RR:
- Monitor saturasi berada pada tempat 27x/menit dan TD:
oksigen
yang disukai dan hal 145/80 mmHg
- Monitor keluhan nyeri
dada (mis. Intensitas,
yang membuat R : tidak ada
lokasi, radiasi, durasi, seluruh tubuhnya intervensi yang
presivitasi yang merasa nyaman dan direvisi
mengurangi nyeri) segar, seluruh
- Monitor EKG 12 ototnya menjadi
sadapan rileks dan nyaman.
- Monitor aritmia e) menginstruksikan
(kelainan irama dan klien untuk menarik
frekwensi) napas dalam melalui
- Monitor nilai hidung dan
laboratorium jantung
mengeluarkan secara
(mis. Elektrolit, enzim
jantung, BNP, Ntpro-
perlahan melalui
BNP) mulut
- Monitor fungsi alat f) menginstruksikan
pacu jantung pada klien untuk
- Periksa tekanan darah mengulangi
dan frekwensi nadi sebanyak 3 kali
sebelum dan sesudah g) minta klien
aktifitas membuka mata 4.
- Periksa tekanan darah mengukur tekanan
dan frekwensi nadi darah, pernapasan
sebelum pemberian
dan kecemasan
obat (mis.
Betablocker,
ACEinhibitor, calcium Respon hasil
channel blocker, implementasi
digoksin) utama
Terapeutik A. Perawatan
- Posisikan pasien semi- jantung
fowler atau fowler 1. Tekanan darah
dengan kaki kebawah
sebelum : 150/80
atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung
mmHg, BB: 64 kg,
yang sesuai (mis, Suhu: 36,0 C, RR:
Batasi asupan kafein, 26x/menit
natrium, kolestrol, dan 2. minum sehari 1,5
makanan tinggi liter dan bak masih
lemak) sedikit
- Gunakan stocking 1. lingkungan
elastis atau nyaman
- pneumatik intermiten, 2. posisi klien fowler
sesuai indikasi di kursi
- Fasilitasi pasien dan
3. klien tampak
keluarga
- untuk modifikasi
tenang, nyaman
hidup sehat dilakukan terapi
- Berikan terapi relaksasi
relaksasi untuk 4. klien mengikuti
- mengurangi stres, jika tindakan yang
perlu dilakukan dengan
- Berikan dukungan baik 5. pernapasan
emosional dan setelah dilakukan
spiritual terapi RR: 25x/menit
- Berikan oksigen untuk dan klien merasa
memepertahankan
tenang
saturasi oksigen >94%
Edukasi
- Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
- Anjurkan berhenti
merokok.
- Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur
berat badan harian
- Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur
intake dan output
cairan harian
Kolaborasi
- Pemberian antiaritmia,
jika perlu
- Rujuk ke program
rehabilitasi jantung

2. Rabu, Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi Manajemen Energi S : Klien mengatakan
13-3- aktifitas intervensi Defenisi: Observasi : sulit tidur berkurang
2024 keperawatan Selama Mengidentifikasi dan 1. melakukan dan tidak terlalu
berhubungan
1 x 8 Jam diharapkan mengelola penggunaan monitor kelelahan mudah lelah
dengan
intoleransi energi untuk fisik dan emosional: O : - pasien tampak
kelemahan aktivitas kembali mengedukasi agar lebih segar -
mengatasi atau
ditandai adekuat terjadi mencegah kelelahan tidak beraktivitas pernapasan pasien
dengan Pasien dengan kriteria hasil: dan mengoptimalkan berat. 25x/menit menjadi
mengeluh - Aktivitas bertahap proses pemulihan 2. melakukan 24x/menit - nadi:
sesak saat telat normal Observasi monitor pola dan 102x/menit menjadi
minum obat - Keadaan umum - Identifikasi jam tidur: 100x/menit
membaik penggunaan funsi menghubungi pasien A : masalah teratasi
dan setelah
- Sesak nafas tubuh yang setiap pagi dan sebagian
beraktivitas, berkurang memberikan edukasi P : Intervensi
mnegakibatkan
pasien - Edema bertahap pola dan jam tidur dihentikan
mengeluh berkurang kelelahan yang baik Terapeutik I : edukasi jika masih
mudah lelah, - Monitor kelelahan 1. Menyediakan sesak dan lemas
konjungtiva fisik dan emosional: lingkungan nyaman, E : klien masih tidak
dengan dan tidak kebisingan: tampak terlalu lemah
anemis dan
- Monitor pola dan didalam ruangan dan pernapasan turun
keterbatasan dengan suhu tidak menjadi 26x/menit
jam tidur: dengan
dalam aktifitas. tidak terlalu panas R: tidak ada intervensi
menghubungi
pasien setiaap pagi ataupun dingin yang direvisi
dan memberikan
edukasi pola dan 1 .Menyediakan
jam tidur yang baik lingkungan nyaman,
- Monitor lokasi dan dan tidak kebisingan:
ketidaknyamanan didalam ruangan
selama melakukan dengan suhu tidak
aktivitas tidak terlalu panas
Terapeutik ataupun dingin
- Sediakan 2. mengajarkan
lingkungan nyaman latihan rentang gerak
dan rendah stimulus ROM aktif
(mis. Cahaya, suara,
kunjungan) Respon hasil
- Lakukan latihan implementasi
rentang gerak pasif utama
dan/atau aktif A. Manajemen
Energi
- Berikan aktivitas
1. klien mudah lelah
distraksi yang
akibat sesak
menenangkan beraktivitas setelah
Fasilitasi duduk di sisi dilakukan ROM
tempat tidur, jika tidak mulai tidak terlalu
dapat berpindah atau
berjalan lelah saat
Edukasi : beraktivitas 2. klien
- Anjurkan tirah sulit tidur, tidur jam
baring 22.00 wib, setelah
itu berubah menjadi
jam 22.30 wib
1. klien berada
dalam lingkungan
yang nyaman
2. klien tampak
melakukan apa yang
diajarkan perawat
3. klien dalam posisi
nyaman
4. klien mengikuti
semua yang
diajarkan

1. klien melakukan
aktivitas secara
bertahap

Anda mungkin juga menyukai