Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MENGGALI NILAI SIRI’ NA PACCE SEBAGAI TINJAUAN


SOSIOLOGIS PEMBENTUKAN PERDA ANTI KORUPSI

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Fadillah Gerhana Ultsani; 04020160249; 2016
Reza Aviva Prastika; 04020160202; 2016
Herlin; 04020170051; 2017

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


MAKASSAR
2019
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA

1. Judul Kegiatan : Menggali Nilai Siri' Na Pacce Sebagai Tinjauan Sosiologis


Pembentukan PERDA Anti Korupsi
2. Bidang kegiatan : PKMPSH - Humanrora
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : FADILLAH GERHANA ULTSANI
b. NIM : 04020160249
c. Program Studi : S 1 Ilmu Hukum
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Indonesia
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Budi Daya Permai B. I 0 Tamalanrea Makassar, telp. , hp.
085340952673
f. Alamat email : fdgerhana@gmail.eom
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
MOCH. ANDRY WIK.RAW ARDHANA MAMONTO
a. Nama Lengkap dan Gelar
S.H.,M.H
b. NIDN : 0928039301
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : LINGKUNGAN m INOBONTO I, telp. -, hp.
085243637454
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 11,199,000
b. Sumber Iain (sebutkan ... ) : Rp O; Sumber lain:
1. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan.

Makassar, 16 - 1 - 2019

Menyetujui
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Alumni,

(Dr. H. M. Kam Hidjaz, S.H., M.H.) (F ADILLAH GERHANA UL TSAN!)


NIP/NIK. 19631001199103001 NIM. 04020160249

Dosen Pendamping,

(MOCH. ANDRY WIKRA W ARDHANA


. L Ode Husen, S. f'.""l,~~~
MAMONTO S.H., M.H)
104860192
NIDN. 0928-0393-01

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
1.4 Urgensi ......................................................................................................... 2
1.5 Luaran .......................................................................................................... 3
1.6 Manfaat ........................................................................................................ 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4


2.1 Perihal Korupsi............................................................................................. 4
2.2 Perihal Siri’ Na Pacce .................................................................................. 5
2.3 Perihal Peraturan Daerah.............................................................................. 6

BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 7


3.1 Jenis, Sifat dan Pendekatan .......................................................................... 7
3.2 Data dan Bahan Penelitian ........................................................................... 7
3.3 Jalannya Penelitian ....................................................................................... 8
3.4 Analisis Data ................................................................................................ 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9


4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


A. Buku ............................................................................................................ 10
B. Jurnal ........................................................................................................... 10
C. Undang-undang ........................................................................................... 10

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ...................... 11


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....... 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................ 18

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan dari setiap rezim
pemerintahan termasuk di era reformasi, pemberantasan korupsi merupakan salah
satu tuntutan yang diminta oleh masyarakat. Untuk merespon tuntutan masyarakat,
maka hal ini diwujudkan melalui kebijakan sebagai langkah nyata suatu
pemerintahan.
Adapun jawaban tuntutan reformasi yang berhubungan dengan pemberantasan
korupsi yaitu dengan kebijakan pembentukan lembaga yang secara khusus untuk
menangani kasus-kasus korupsi, lembaga ini dikenal dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) yang keberadaannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002, pembaharuan langkah pemberantasan korupsi dapat juga dilihat dengan adanya
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi.
Semua paham bahwa tujuan pembentukan undang-undang yang pada
pokoknya melarang praktik korupsi berdasarkan dari dampak praktik korupsi. Banyak
sekali penelitian yang telah menjelaskan dampak dari praktik korupsi, misalnya
Komisi Pemberantasan Korupsi dalam modul pembelajaran tentang Dampak Sosial
Korupsi yang dihimpun dari berbagai hasil penelitian menjelaskan beberapa dampak
korupsi, yaitu telah terbukti menimbulkan kerugian dibanyak bidang dan
memperlambat proses pemulihan ekonomi di Indonesia, seperti dampak negatifnya
terhadap perbaikan iklim usaha, kebiasaan masyarakat dalam berbisnis dan juga
meningkatkan kemiskinan. (Komisi Pemberantasan Korupsi :2016 : 24-34).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Transparency International yang
dirilis pada tahun 2017 tentang Indeks Persepsi Korupsi, Indonesia masuk ke
peringkat 96 dengan skor 37 (0 sangat korup, 100 sangat bersih). Di peringkat ini
Indonesia sama dengan Brazil, Colombia, Panama, Peru, dan Zambia. Secara umum
survei Global Corruption Barometer pada tahun 2017 yang dilakukan oleh
International Transparency, menjelaskan bahwa terdapat sektor-sektor atau lembaga-
lembaga yang dinilai terkorup, yakni DPR, Birokrasi, DPRD, Dirjen Pajak, dan
Kepolisian.
Akan tetapi, mirisnya ialah dari penjelasan data di atas, nampak bahwa
Indonesia masih berada dalam kondisi darurat korupsi, jika hal demikian tetap terjadi
maka tujuan dari pembentukan negara Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan bangsa sulit untuk
tercapai.
Indonesia yang masih berada pada kondisi darurat korupsi memberikan
peringatan untuk terus mencari dan merumuskan strategi untuk mencegah dan
memberantas korupsi, untuk mencari rumusan strategi pencegahan dan
2

pemberantasan korupsi terlebih dahulu mengetahui faktor penyebab terjadinya


korupsi. Berdasarkan penelitian Knack, Lee, dan Azfar menyimpulkan bahwa budaya
merupakan salah satu faktor korupsi, maka secara a contrario untuk melawan praktik
korupsi juga dapat dilakukan dengan budaya.(Swamy, A.S Knack : 2001: 25-55).
Di Indonesia terdapat satu budaya yang dipahami oleh masyarakat Bugis-
Makassar yaitu budaya Siri’ Na Pacce, dimana memiliki empat unsur di dalamnya,
yaitu aktualisasi diri, rasa malu dan bersalah, kesetiaan, serta kejujuran. Apabila Siri’
Na Pacce sebagai pandangan hidup tidak dimiliki oleh seseorang, akan dapat
berakibat orang tersebut bertingkah laku seenaknya karena tidak memiliki unsur
kepedulian sosial dan hanya mau menang sendiri (Mughny Ilman Wali Rusdi dan
Susanti Prasetnyanigrum : 2015 : 70). Menggali nilai budaya untuk penyusunan
kebijakan adalah solusi yang tepat, dalam hukum dikenal pernyataan dari Eugen
Elrich bahwa “hukum yang baik adalah hukum yang hidup dalam masyarakat” (M
Yunus Wahid : 2011 : 5-23).
Dengan demikian, untuk mencegah praktik korupsi di Sulawesi Selatan
melalui penyusuanan Peraturan Daerah Pencegahan Anti Korupsi maka penting untuk
dilakukan penelitian tentang menggali nilai-nilai anti korupsi yang terkandung dalam
nilai budaya Siri’ Na Pacce sebagai tinjauan sosiologis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian iniadalah:
Bagaimanakah Nilai-nilai Anti Korupsi yang terkandung dalam Nilai Budaya
Siri’Na pacce masyarakat Bugis-Makassar?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Mengetahui dan memahami nilai-nilai Anti Korupsi yang terkandung dalam
Nilai Budaya Siri’Na pacce Bugis-Makassar.

1.4 Urgensi
Menurut survei Global Corruption Barometer yang dilakukan oleh
Internasional Transparency, Indonesia masih berada di kondisi darurat korupsi.
Dengan melihat kondisi Indonesia yang darurat korupsi, diperlukan upaya untuk
mencegah praktik korupsi di Indonesia. Salah satu faktor penyebab terjadinya korupsi
adalah budaya. Di Indonesia terdapat suatu budaya yang dijadikan pedoman hidup
masyarakat Bugis-Makassar, yaitu Siri’Na Pacce.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggali nilai-nilai Siri’Na
Pacce yang hidup dalam masyarakat Bugis-Makassar sebagai upaya untuk
3

memberantas korupsi dan menghidupkan Nilai-nilai Budaya Siri’Na Pacce dalam


perilaku anti korupsi.

1.5 Luaran
Adapun luaran yang diharapkan :
1.5.1 Luaran Wajib :
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah; dipublikasikan dalam artikel Aksarata.com
1.5.2 Luaran Tambahan :
1. Dipublikasikan Pada Jurnal Terakreditas Nasional; Jurnal Hukum dan
Pembangunan Universitas Indonesia
2. Diseminarkan dalam Seminar Nasional di Universitas Muslim Indoneisa

1.6 Manfaat
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:
1.6.1 Manfaat Teoritis :
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat yaitu:
1. Memberikan sumbangan pembaharuan dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahun tentang pengaruh Budaya Siri’Na Pacce terhadap perilaku anti
korupsi.
2. Sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan berupa dasar penelitian
selanjutnya tentang Budaya Siri’Na Pacce
1.6.2 Manfaat Praktis :
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada stakeholder dalam perumusan kebijakan
terkait dengan penanaman nilai-nilai anti Korupsi.
2. Memberikan masukan kepada stakeholder sebagai tinjauan sosiologis
dalam pembentukan Peraturan Daerah Anti Korupsi di Sulawesi Selatan.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki relavansi terkait
dengan objek pada penelitian ini misalnya: Pertama, penelitian yang dilakukan oleh
Mugny Ilman Wali Rusdi dan Susanti Prasetyanigrum pada tahun 2015 dalam Jurnal
Indigenous dengan judul Nilai Budaya Siri’Na Pacce dan Perilaku Korupsi. Dimana
dari penelitian tersebut disimpulkan, bahwa Nilai Budaya Siri’Na Pacce memiliki
korelasi yang negatif atau timbal balik dengan perilaku Korupsi. Sehingga Nilai
Budaya Siri’Na Pacce dapat menjadi salah satu faktor untuk menekan perilaku
Korupsi, dan dengan menambah nilai-nilai Budaya Siri’Na Pacce, perilaku Korupsi
dapat dicegah. Kedua, Haerani dalam Skripsi pada tahun 2017, dengan judul
Implementasi Nilai Budaya Siri’Na Pacce dalam Meningkatkan Akuntabilitas
Pengelolaan Alokasi Dana Desa, adapun kesimpulan dalam penelitian tersebut,
bahwa nilai Budaya Siri’Na Pacce dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan
alokasi dana Desa karena sebagaimana akuntabilitas berkaitan dengan kejujuran dan
tanggungjawab nilai budaya juga memiliki nilai Lempu’ ( kejujuran ) dan Ada’
Tongeng ( berkata benar ) dalam mempertanggungjawabkan suatu perbuatan Siri’ Na
Pacce memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menjalankan suatu amanah.

2.1 Perihal Korupsi


Andi Hamza menyatakan bahwa korupsi berasal dari bahasa latin “Corruptio”
atau “Corruptus”, yang kemudian muncul dalam banyak bahasa Eropah, Inggris,
Prancis “Corruption”, bahasa Belanda “Corruptie” yang kemudian muncul pula
bahasa Indonesia “Korupsi”, jika kita merujuk pada kamus-kamus Indonesia-Inggris
maupun yang Inggris-Indonesia, akan didapati bahwa arti kata Korupsi itu ialah
busuk, buruk, bejat, dapat disogok, suka disuap. Jadi pada mulanya pengertian dalam
arti delik terbatas pada arti penyuapan saja (La Sinia : 2008 : 40).
Sedangkan, menurut Klitgaard yang melihat korupsi dari perspektif
administrasi negara, pengertian korupsi adalah suatu tingkah laku yang menyimpang
dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara untuk memperoleh keuntungan status
atau uang yang menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok
sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.
(Srinita : 2016 : 1892).
Rumusan yuridis formil definisi korupsi di Indonesia ditetapkan dalam
undang-undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-undang Nomr 20 Tahun 2001 mengatakan
bahwa korupsi secara terminologi adalah melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara (Fazzan : 2015 : 149).
5

Adapun dampak dari korupsi menurut Soejono Karmi, yaitu: Merusak sistem
tatanan masyarakat, Norma-norma masyarakat dirusak oleh persengkongkolan yang
didukung publik, Penderitaan sebagian besar masyarakat baik dalam sektor Ekonomi,
Administrasi, Politik maupun Hukum, dan Kehancuran perekonomian suatu Negara
yang diakibatkan tindak Korupsi secara langsung atau tidak langsung akan
mengakibatkan penderitaan bagi sebagian besar masyarakat. (La Sinia: 2008 :43).

2.2 Perihal Siri’ Na Pacce


Siri’ dan Pacce merupakan pandangan hidup masyarakat Bugis-Makassar
dalam aktivitas kehidupannya. Apabila Siri' dan Pacce tidak dimiliki oleh seseorang,
maka akan dapat berakibat orang tersebut bertingkah laku melebihi binatang (tidak
punya malu/ siri') karena tidak memiliki unsur kepedulian sosial dan hanya mau
menang sendiri (tidak merasakan sedih/pacce). Dalam Siri’ Na Pacce terdapat
falsafah nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi; berlaku adil pada diri sendiri
dan terhadap sesama, bagaimana hidup dengan tetap memperhatikan kepentingan
orang lain.
Mencatat lima perkara atau pesan penting yang terdapat dalam lontara Bugis-
Makassar mengenai falsafah siri’ yang diperuntukkan bagi generasi pada saat itu dan
generasi selanjutnya serta sangat diharapkan untuk senantiasa dipegangi, serta
ditegakkan dalam segala aspek kehidupan yaitu;
1) manusia harus senantiasa berkata yang benar (ada’ tongeng),
2) harus senantiasa menjaga kejujuran (lempu’),
3) berpegang teguh pada prinsip keyakinan dan pendirian (getteng),
4) hormat-menghormati sesama manusia (sipakatau), dan
5) pasrah pada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa (mappesona ri dewata
seuwae).
Lima pesan dari falsafah siri’ tersebut menekankan pentingnya etika atau tata
krama dalam pergaulan dan menyangkut persoalan kedirian (jati diri) seseorang.
Pacce menurut istilah, antara lain adalah suatu perasaan yang menyayat hati, pilu
bagaikan tersayat sembilu apabila sesama warga masyarakat atau keluarga atau
sahabat ditimpa kemalangan (musibah) (Nur Alimin Azis: 2015 :147-148).
Falsafah Siri’ Na Pacce yang sudah ada dan dipegangi sejak dahulu oleh
masyarakat Suku Makassar serta merupakan pandangan hidup yang perlu
dipertahankan dan perlu diselaraskan dengan ajaran dan akidah Islam, sebab
pemahaman dan keyakinan masyarakat tentang makna dan tujuan Siri’ Na Pacce
pada saat ini mulai terkikis akibat perkembangan zaman dan pengaruh pemikiran
serta budaya dari luar. Ada ungkapan suku Makassar yang berbunyi “Punna tena
siriknu, Paccenu seng pakania” (kalau tidak ada siri’-mu pacce-lah yang kau pegang
teguh). Ungkapan ini menggambarkan bahwa antara Siri’ dan Pacce selalu seiring
6

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. (Rizal Darwis dan Asna Usman :
2012:187 ).

2.3 Perihal Peraturan Daerah


Menurut istilah, peraturan perundang-undangan berarti Wettelijke regels, yang
artinya peraturan mengenai peraturan negara yang kemudian dapat didefinisikan
sebagai “Setiap keputusan tertulis yang dibentuk, ditetapkan, dan dikeluarkan oleh
pejabat atau lingkungan jabatan yang berwenang yang berisi aturan tingkah laku yang
bersifat atau mengikat secara umum dan berlaku terus menerus (Syihabudin :2003 :
49-51).
Di Indonesia, Peraturan perundang-undangan dibagi atas beberapa jenis, salah
satunya adalah Peraturan Daerah. Peraturan Daerah sebagai salah satu PUU nasional
memiliki landasan konstitusional dan landasan yuridis dengan diaturnya kedudukan
Perda dalam UUD 1945 Pasal 18 ayat (6), UU No.12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah termasuk perundang-undangan tentang daerah otonomi khusus
dan daerah istimewa sebagai lex specialis dari UU No.23/2014.
Sesuai asas desentralisasi daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan
daerah untuk mengatur urusan pemerintahannya sendiri. Kewenangan daerah
mencakup seluruh kewenangan dalam bidang pemerintahan, kecuali bidang politik
luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama
yang diatur dalam ketentuan Pasal 10 ayat (3) UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. (Aristo Evandy A. Barlian : 2016 : 609-610).
7

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis, Sifat dan Pendekatan
Dilihat dar segi fokus kajiannya, penelitian hukum yang dilakukan oleh
penulis termasuk jenis penelitian normatif-empiris. Penelitian hukum normatif-
empiris dimana penelitian hukum normatif menggunakan studi hukum normatif
berupa produk perilaku hukum, misalnya mengkaji rancangan undang-undang. Pokok
kajiannya adalah hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku
dalam masyarakat dan menjadi perilaku setiap orang. (Abdulkadir Muhammad : 2004
: 52). Sedangkan penelitian hukum empiris menggunakan studi kasus hukum empiris
berupa perilaku hukum masyarakat, pokok kajiannya adalah hukum yang
dikonsepkan sebagai perilaku nyata (actual behavior) sebagai gejala sosial yang
sifatnya tidak tertulis. (ibid. 40-54).
Merujuk pada F.Sugeng Istanto dapat diketahui sifat penelitian ini ialah
bersifat Deskptif Eksploratoris, yaitu: 1) Deskriptif: peneliti dalam menganalisis
berkeinginan untuk mengungkan kebenaran dari suatu penelitian yang bertujuan
menggambarkan suatukebenaran dalam keadaan seperti apa adanya. 2) Eksploratoris:
peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk mengungkapkan kebenaran dari
suatu penelitian yang bertujuan menjajaki keberadaan suatu kebenaran. Dimana
ungkapan kebenaran ini baru menyatakan kemungkinan keberadaan suatu kebenaran
(F. Sugeng Istanto : 2007 : 9).
Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah, di dalam penelitian hukum
terdapat beberapa pendekatan. Pendekatan (approach) merupakan salah satu cara
untuk mendekati objek penelitian (M. Syamsudin : 2007 : 56). Adapun pendekatan
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-
undangan (statutory approach), pendekatan konseptual (conceptual approach),
pendekatan sejarah (history approach).

3.2 Data dan Bahan Penelitian


Data yang dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif-empiris adalah data
sekunder dan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil
penelaahan kepustakaan atau penelaahan terhadap berbagai literatur atau bahan
pustaka yang berkaitan dengan masalah atau materi penelitian. Data primer
merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui wawancara
kepada Ahli terkait dengan objek penelitian menggunakan teknik wawancara terbuka
(Mukti Fajar, Yulianto Achmad : 2015 : 156).
Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku sebagai
data pelengkap sumber data primer, yang terdiri dari: Bahan hukum primer adalah
bahan hukum yang bersifat otoritatif yang artinya mempunyai otoritas. Bahan Hukum
Sekunder adalah bahan hukum yang dapat memberikan penjelasan terhadap bahan
8

hukum primer. Bahan hukum sekunder tersebut adalah: (1) Buku-buku yang terkait
,(2) Hasil penelitian,dan (3) Jurnal Ilmiah. (ibid)

3.3 Jalannya Penelitian


Penelitian hukum normatif-empiris dilaksanakan melalui 2 (dua) tahap, yaitu :
Pertama, tahap pelaksanaan, pada tahap ini, peneliti melakukan penelitian berupa
studi pustaka (dokumen) dan studi lapangan. Dalam studi pustaka dilakukan
pemilahan dan pengumpulan data-data yang terkait dengan objek kajian yang diteliti.
Hasil penelitian sementara data sekunder dikonsultasikan kepada pembimbing untuk
memperoleh masukan. Kemudian dilanjutkan dengan studi lapangan yang erat
kaitannya dengan permasalahan yang dibahas dengan cara wawancara narasumber
yang berkompeten dalam penelitian ini. Hasil sementara pengolahan data primer ini
dikonsultasikan dengan pembimbing untuk memperoleh masukan guna
tersistemasinya penyusunan laporan kemajuan penelitian ini.
Kedua, ialah tahap penyelesaian, pada tahap ini dilakukan dengan membuat
suatu laporan atas hasil penelitian. Laporan disusun dengan sistematis dan terstruktur
sesuai pedoman penulisan yang dijadikan acuan. Kemudian laporan hasil penelitian
ini dikonsultasikan dengan pembimbing dan dibuat laporan akhir.

3.4 Analisis Data


Dalam penelitian ini proses analisis data menggunakan metode kualitatif.
Metode, kualitatif ialah suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-
eksploratoris, yang mempelajari objek penelitian sebagai sesuatu yang utuh sehingga
dapat menggungkapkan serta memahami kebenaran atas objek tersebut (Abdul Kadir
Muhammad : 2004).
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan Yang diperlukan 2.505.000
2 Bahan Habis Pakai 1.294.000
3 Perjalanan 1.350.000
4 Lain-lain 6.050.000
Jumlah 11.199.000

4.2 Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Pengumpulan Literatur
2 Pengolahan data dari Literatur
3 Menyusun teori yang berhubungan
dengan masalah
4 Meneliti di tempat
5 Mengkaji dan meneliti temuan -
temuan di lokasi
6 Pengolahan data berdasar temuan
7 Menganalisa temuan dilokasi
8 Menyusun laporan kemajuan
9 Menyusun laporan akhir
10 Menyusun artikel ilmiah
11 Publikasi
10

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad. 2015. Dualisme Penelitian Hukum-Normatif dan
Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Istanto, F. Sugeng. 2007. Penelitian Hukum. Yogyakarta: CV. Ganda
Muhammad, Abdul kadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum, cet.1. Bandung:
PT.Citra aditya bakti
Syamsudin,M. 2007.Oprasionalisasi Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers

B. Jurnal
Aristo Evandy A. Barlian, 2016, Konsistensi pembentukan Peraturan Daerah
berdasarkan hierarki perundang-undangan dalam perspektif politik Hukum,
Fiat Justisia, Volume 10, Nomor 4.
Azis, Nur Alimin,dkk, 2015, Memaknai Indenpendensi Auditor dengan
KeindahanNilai-Nilai Kearifan Lokal Siri’ Na Pacce, Jurnal Akuntansi
Multifaradigma, Volume. 6,Nomor 1
Darwis, Rizal dan Asna Usman Dilo, 2012, Implikasi Falsafah Siri’Na PaccePada
Masyarakat Suku Makassar di Kabupaten Gowa, el Harakah, Volume 14,
Nomor 2
Fazzan, 2015, Korupsi di Indonesia dalam perspektif Hukum Pidana Islam, Jurnal
ilmiah Islam Futura, Volume 14, Nomor 2
Komisi Pemberantasan Korupsi, 2016, Modul Dampak Sosial Korupsi, Direktorat
Pendidikan dan Pelayanan Masyrakat Kedeputian Bidang Pencegahan,
Jakarta
Rusdi, Mughny Ilman Wali dan Susanti Prasetyanigrum, 2015, Nilai Budaya
Siri’NaPacce dan Perilaku Korupsi. Jurnal Indigenous.
Sinia La, 2008, Dampak dan upaya pemberantasan serta pengawasan korupsi di
Indonesia, Jurnal Hukum pro Justitia, Volume 26, Nomor 1
Srinita, 2016, Strategi menihilkan Korupsi di sector Pendidikan dan Kesehatan,
Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan, Volume 12, Nomor 02
Wahid, M.Yunus, 2011, Prinsip dan Karakter Hukum Lingkungan, Jurnal Ilmu
Hukum Ishlah, Volume 13, Nomor 12
Y.Lee, Swamy, A.,S.Knack dan O.Azfar.2001, Gender and Corruption, Journal of
Development Economics 64

C. Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana
Korupsi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang PERDA
11

Lampiran1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


Biodata KetuaPelaksana

A Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fadillah Gerhana Ultsani
2 Jenis Kelamin p
,.,
.J Program Studi Hukum
4 NIM 04020160249
5 Tempat dan Tanggal Sentani, 22 Agustus 1998
Lahir
6 Alamat Email Fdgerhana@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085340952673

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 !
2
3

C. Penghargaan yang Pemah Diterima


No J enis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara Hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Makassar, 16 J anuari 201 9


Pengusul
12

Biodata Anggota Pelaksana

A Identitas Diri
1 Nama Lengkap Reza Aviva Prastika
2 Jenis Kelamin p
3 Program Studi Hukum
4 !NIM 04020160202
'
5 Tempat dan Tanggal Makassar, 5 Maret 1999
Lahir
6 Alamat Email Rezaavivaprastika05@gmail.com
7 Nomor Telepon!HP 085398900122

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pemah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat I
11
2
3

C. Penghargaan yang Pemah Diterima


Nol Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun J

1 I I
2 I I

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara Hukum. Apabila di kemudian hari temyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk mernenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Makassar, 16 Januari 2019


Pengusul

Reza Aviva Prastika


13

Biodata Anggota Pelaksana

A. Identitas Diri
1 N ama Lengkap Herlin
2 J enis Kelamin p
,.,
.) Program Studi Hukum
4 NIM 04020170051
5 Tempat dan Tanggal Ge'tengan, 17 Agustus 1998
Lahirp I
6 Alamat Email Herlinbufri 12@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082347708111 I

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
,.,
.)
I

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


Nol Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
I
1 I
2 I

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara Hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Makassar, 16 Januari 2019


Pengusul

Herlin
14

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Moch Andry Wikra Wardhana Mamonto,
SH.,.MH.
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIP/NIDN 0928039301
5 Tempat dan Tanggal Lahir Inobonto, 28 Maret 1993
6 Alamat E-Mail moch.andrymamonto@umi.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085243637454

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Muslim Universitas -
N ama Institusi Indonesia Gadjah Mada
Ilmu Hukum Magister Ilmu -
J urusan/Prodi Hukum
Tahun Masuk-Lulus 2010-2014 2014-2016 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Waj ib/Pilihan SKS
1 Ilmu Negara Wajib 4
2 Hukum Tata Negara Wajib 4
3 Hukum Administrasi Negara Wajib 4
4 Hukum Pemerintah Daerah Wajib 2
5 HukumPajak Wajib 2
6 Hukum Keuangan Negara Wajib 2

C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Seminar Optimalisasi Penerapan Bolaang 2014
Undang-Undang Desa Mangondow
2 Forum Aspirasi Nasional BNI 2015
3 Seminar Pemerhati Hukum Tata Fakultas Hukum 2016
Negara Universitas
Muslim Indonesia
4 Forum Penyusun Rencana Aksi Bolaang 2017
15

Daerah Mangondow
5 Forum Grup Diskusi Penyesuaian Visi Fakultas Hukum 2017
dan Misi Cal on Kepala Daerah Universitas
Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Muslim Indonesia
6 Penyusun Kode Etik Dewan Dewan 2018
Perwakilan Daerah Perwakilan
Daerah
7 Reformasi Pengaturan Tanggung LP2S Universitas 2018
Jaw ab Sosial dan Lingkungan Muslim Indonesia
Berbasis Pembangunan Berkelanjutan
8 Perlindungan Jaminan Hak Kebebasan LP2S Universitas 2018
Beragama Bagi Penganut Muslim Indnesia
Kepercayaan Toani Tolotong
9 Penyusun Blue Print Lembaga Negara LP2S Universitas 2018
Independen di Indonesia Muslim Indonesia

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Bahaya Hoax dalam Perspektif Krise 2017
Hukum
2 Bahaya Narkoba Dalam Perspektif Foisc 2017
Hukum
3 Penguatan Pemahaman Uergensi LPMD 2018
Pengawasan Pemilihan Umum Bagi Universitas
Karang Taruna Muslim Indonesia
4 Pendomaingan Masyarakat Kelurahan Masyarakat 2018
Inobonto ten tang Hak-Hak Bagi Kelurahan
Masyarakat Lingkar Tambung Inobonto

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenanya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH.
Makassar, 16 januari 2019
Dasen Pendamping

Moch Andry Wikra Wardhana Mamonto, S.H.,M.H


16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Beli Buku Literatur 1 set 2.000.000 2.000.000
Flashdisk 3 unit 85.000 255.000
Modem 1 unit 250.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 2.505.000

2. Bahan habis pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Tinta Printer 2 unit 150.000 300.000
Kertas A4 2 unit 65.000 130.000
Buku dan Alat tulis 3 set 100.000 300.000
Langganan Internet dan 3 orang 150.000 450.000
pulsa
Bensin (pengumpulan data) 5 liter/unit 7.600 114.000
(3 unit)
SUB TOTAL (Rp) 1.294.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Sewa Kendaraan 3 hari 300.000 900.000
Bensin (selama penelitian) 3 hari 150.000 450.000
SUB TOTAL (Rp) 1.350.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Pembuatan Laporan 10 Eks 100.000 1.000.000
Kemajuan dan Akhir
Sewa Gedung Seminar 1 unit 2.500.000 2.500.000
Konsumsi peserta Seminar 80 orang 30.000 2.400.000
Spanduk Seminar 1 unit 150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 6.050.000
TOTAL (Rp) 11.199.000
SEBELAS JUTA SERATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN RIBU RUPIAH
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian


Studi Waktu Tugas
(jam/Minggu)
1 Fadillah S1 Ilmu Hukum 12 Jam / Penyusun,
Gerhana Ultsani Hukum Minggu peneliti,pen
gamaat
Dan
mencari
solusi
2 Reza Aviva S1 Ilmu Hukum 12 Jam/ Peneliti,
Prastika Hukum Minggu pengamat
dan mencari
solusi
masalah
3 Herlin S1 Ilmu Hukum 12 Jam/ Peneliti,
Hukum Minggu Pengamat,
dan
melengkapi
berbagai
kebutuhan
laporan
dalam
penelitian
YAYASAN WAKAF UMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 18

MAKASSAR SULAWESI SELATAN


Lampiran 4. Surat
l'aa I T :Jl_ir.lamim •-Pernyataan
'D T lOUI}Ketua Pelaksana
51'3018-815lll!f1IK.. lOUI) 81Ulll3 • I ~

r..,..u :JU11i¢ w'wjDTe!p_ (Ol11) 449715 - 45DJI - 45381.8 Fax_ {0411) 4'5DlB) M ft 90Z3l.

- - ·- -1~
~

SURATPERNYATAANKETUAPELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Fadillah Gerhana Ultsani
NIM : 04020160249
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM PSH dengan judul "Menggali Nilai Siri' Na Pacce
Sebagai Tinjauan Sosiologis Pembentukan PERDA Anti Korupsi" yang diusulkan untuk tah un
anggaran 2019 adalah asli karya kami dan belum pemah dibiayai oleh lembaga atau sumber di.ma
lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaiaan dengan pemyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh bia ya
penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Makassar, 16 Januari 2019


Mengetahui,

--
(fadillah Gerhana Ultsani)
NIP: 19631001199103001 NIM:04020160249

Anda mungkin juga menyukai