Anda di halaman 1dari 8

ASPEK GENETIK TALASEMIA

Joyce Regar

Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract: Genetic disorders are caused by the presence of affected genes. Thalassaemia, a
kind of anaemia due to a genetic disorder, reveals defects in haemoglobin synthesis and chain
balance. Signs and symtomps depend on the severity of this disease which vary from slight
anemia to facies Cooley, the main characteristic of thalassaemia patients. Diagnosis of
thalassaemia is based on clinical signs and symptoms, ethnicity, family history, laboratory
examinations, and other supporting examinations. Good management can prolong the life
span of thalassaemia patients.
Keywords: thalassaemia, genetic factor, haemoglobin

Abstrak: Penyakit genetik adalah penyakit yang disebabkan oleh karena adanya kelainan
dalam susunan gen seseorang. Talasemia merupakan salah satu jenis anemia akibat adanya
defek dalam sintesis hemoglobin dan keseimbangan rantainya dengan faktor genetik sebagai
penyebab utama. Gejala yang timbul tergantung tingkat keparahan penyakit ini, mulai dari
anemia ringan hingga facies Cooley yang merupakan ciri khas pengidap talasemia. Diagnosis
talasemia dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik, asal etnis, riwayat keluarga,
pemeriksaan keluarga, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Penatalaksanaan yang baik dapat memperpanjang masa hidup dari penderita talasemia.
Kata kunci: talasemia, faktor genetik, hemoglobin

Manusia adalah makhluk yang sangat unik. babkan oleh adanya defek produksi hemo-
Manusia berbeda satu sama lain dalam ciri globin normal, akibat kelainan sintesis
normal fisik, fisiologi, dan mentalnya. Ma- rantai globin dan biasanya disertai kelainan
nusia juga berbeda dalam kemungkinan morfologi eritrosit dan indeks-indeks eri-
menderita penyakit-penyakit tertentu atau trosit.1-3
abnormalitas lain. Keanekaragaman ini se- Hemoglobin terdapat dalam sel darah
bagian disebabkan karena perbedaan kon- merah. Hemoglobin terdiri dari dua gugus
disi lingkungan tempat mereka hidup dan molekul yaitu heme dan globin. Heme ada-
sebagian juga disebabkan oleh kelainan lah pirol yang memiliki poros atom Fe, se-
genetik (bawaan).1-3 dangkan globin diatur oleh dua varian
Genetik merupakan faktor penting da- molekul yang menyusun satu molekul Hb
lam penurunan sifat-sifat manusia. Gen ter- yaitu α dan ß. Ketiga molekul ini memiliki
kandung dalam kromosom-kromosom yang variasi yang sangat kecil, namun memiliki
tersusun secara teratur, berurutan, dan me- sifat yang sangat berbeda. Jika salah satu
miliki posisi khas. Pada saat terjadi per- rantai tidak terbentuk pada waktunya maka
ubahan atau mutasi pada gen, maka akan terjadilah talasemia.1-3
terjadi berbagai macam kelainan, salah satu Talasemia secara khusus terdapat pada
contoh adalah penyakit talasemia.1-3 orang-orang yang berasal dari kawasan Laut
Talasemia adalah sekelompok penya- Tengah, Timur Tengah, atau Asia. Jarang
kit/kelainan herediter yang heterogen dise- sekali ditemukan pada orang-orang dari

151
152 Jurnal Biomedik, Volume 1, Nomor 3, November 2009, hlm. 151-158

Eropa Utara. Frekuensi gen talasemia di FAKTOR GENETIK TALASEMIA


Indonesia sendiri berkisar 3-10%. Berdasar- Talasemia adalah penyakit genetik
kan angka ini, diperkirakan lebih 2000 pen- yang diturunkan secara autosomal resesif
derita baru dilahirkan setiap tahunnya di menurut hukum Mendel dari orang tua ke-
Indonesia.1-3 pada anak-anaknya. Penyakit talasemia
Pada saat ini, dengan makin dapat meliputi suatu keadaan penyakit dari gejala
diatasinya penyakit-penyakit infeksi, insi- klinis yang paling ringan (bentuk hetero-
den penyakit keturunan (genetik) makin me- zigot) yang disebut talasemia minor atau
nonjol sehingga penyakit genetik menjadi talasemia trait (carrier/pengemban sifat)
semakin penting. Dengan mengetahui hu- hingga yang paling berat (bentuk homo-
bungan antara mutasi gen sampai menye- zigot) yang disebut talasemia mayor. Ben-
babkan talasemia maka dapat dilakukan tuk heterozigot diturunkan oleh salah satu
pencegahan secara dini atau pengobatan orang tuanya yang mengidap penyakit ta-
secara tepat.1-3 lasemia, sedangkan bentuk homozigot ditu-
runkan oleh kedua orang tuanya yang meng-
DEFINISI idap penyakit talasemia.7,8,9
Permasalahan talasemia akan muncul
Talasemia merupakan kelainan here-
jika talasemia trait kawin dengan sesa-
diter yang ditandai dengan penurunan sin-
manya sehingga kemungkinan yang bisa
tesis rantai globin. Penurunan sintesis rantai
terjadi adalah 25% dari keturunannya
globin ini menyebabkan penurunan sintesis
menurunkan talasemia mayor, 50% anak
hemoglobin dan akhirnya dapat mengaki-
mereka menderita talasemia trait dan hanya
batkan terjadinya anemia mikrositik oleh
25% anak mempunyai darah normal.7,8,9
karena hemoglobinisasi eritrosit yang tidak
Umumnya penderita talasemia minor
efektif. Secara garis besar kelainan genetik
tidak merasakan gejala apapun. Hanya ka-
ini dibagi dalam dua kelas yaitu: talasemia
dang-kadang mengalami anemia kekurang-
α, dimana produksi rantai α terganggu, dan
an zat besi ringan. Berbeda dengan talase-
talasemia ß yang disebabkan karena gang-
mia minor, anak yang menderita talasemia
guan produksi rantai ß.4,5
mayor perlu mendapat perhatian juga pe-
rawatan khusus karena di dalam tubuhnya
EPIDEMIOLOGI tidak tersedia hemoglobin dalam jumlah
cukup diakibatkan sumsum tulangnya tidak
Penyakit ini merupakan kelainan ge-
dapat memproduksi sel darah merah dalam
netik yang disebabkan oleh mutasi gen
kadar yang dibutuhkan.7,8,9
tunggal dengan kasus yang terbanyak di
dunia. Frekuensi pembawa atau carrier
penyakit ini (mempunyai gen terganggu tapi
pemyakitnya tidak nampak) di masyarakat
Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 5%.
Penderita talasemia akan lahir dari suami
istri yang keduanya carrier talasemia,
sehingga timbul ide pre-marital screening
(pemeriksaan sebelum nikah) untuk
mendeteksi talasemia. Berdasarkan angka
ini, diperkirakan lebih 2000 penderita baru
dilahirkan setiap tahunnya di Indonesia.
Biasanya lebih dari 30% penderita
mengandung kadar HbF yang tinggi dan
45% juga mempunyai HbE. Kadang-kadang Gambar 1. Skema penurunan penyakit talase-
ditemukan hemoglobin patologik.6,7 mia (dikutip dari www.usu.ac).
Regar, Pengaruh Faktor Genetik pada Talasemia 153

PATOFISIOLOGI 2,9 Terdapat dua globin α yang berhubungan


erat dalam kromosom 16. Dengan demikian
Molekul globin terdiri atas sepasang
terdapat empat gen globin α per selnya.
rantai-α dan sepasang rantai lain yang me-
Talasemia-α di tandai dengan penurunan
nentukan jenis Hb. Pada orang normal
sintesis rantai α globin karena delesi salah
dewasa terdapat tiga jenis Hb, yaitu Hb A
satu sampai keempat gen α globin yang
(merupakan > 96% dari Hb total, tersusun
seharusnya ada.
dari dua rantai-α dan dua rantai-ß = α2ß2),
Hb F(< 2% = α2γ2) dan HbA2 (< 3% = Kelainan genetik pada talasemia-α 11,12
α2δ2). Kelainan produksi dapat terjadi pada
Talasemia α dapat dibagi menjadi dua
rantai-α (α-thalassaemia), rantai-ß (ß-
kelompok yaitu :
thalassaemia), rantai-γ (γ-thalassaemia),
a. Talasemia-α tipe delesi
rantai-δ (δ-thalassaemia), maupun kombi-
b. Talasemia-α tipe nondelesi
nasi kelainan rantai-δ dan rantai-ß (ßδ-
thalassaemia). Talasemia-α tipe delesi
Pada thalassemia-ß, kekurangan pro-
Ditandai oleh delesi (kehilangan) gen
duksi rantai-ß menyebabkan kekurangan
α. Delesi gen α dapat terjadi karena persi-
pembentukan HbA (α2ß2); kelebihan rantai-
langan yang tak seimbang (unequal cross-
α ini akan berikatan dengan rantai-γ yang
over) yang dapat menghilangkan satu atau
secara kompensatoir menyebabkan Hb F
bahkan dua gen α dengan halotip -/ dan --/.
meningkat; sisanya dalam jumlah besar
Gejala klinis yang timbul tergantung
diendapkan pada membran eritrosit sebagai
pada jumlah gen α yang utuh (intact), mulai
Heinz bodies dengan akibat eritrosit mudah
dari yang paling ringan (hampir normal)
rusak (ineffective erythropoesis).
pada α-Thal-2 sampai yang paling berat pa-
Pada talasemia-α, berkaitan dengan
da hydrops fetalis, dimana bayi lahir mati
ketidakseimbangan sintesis rantai α dan
atau sesaat sesudah lahir.
rantai non-α (ß, γ,atau δ). Rantai non-α yang
tidak mempunyai pasangan akan memben- Talasemia-α tipe nondelesi
tuk agregat yang tidak stabil, yang merusak
Pada bentuk ini tidak dijumpai delesi
sel darah merah dan prekursornya.
gen α, namun terjadi mutasi pada gen ter-
sebut yang menyebabkan gangguan pada
JENIS-JENIS TALASEMIA4,5,10 rantai globin α. Gen α abnormal yang me-
nyebabkan gangguan pada sinteis rantai
Secara molekuler talasemia dibedakan globin α tersebut di tulis sebagai: α T se-
atas: hingga terdapat halotip αTαT/, αT-/, dan ααT/.
 Talasemia-α (gangguan pembentukan Gangguan yang menyebabkan timbulnya
rantai α). gen αT bervariasi, tetapi pada dasarnya da-
 Talasemia-ß (gangguan pembentukan pat berupa gangguan pada mRNA atau pada
rantai ß). protein, yaitu:
 Talasemia-ß-δ (gangguan pembentukan  Mutasi yang menyebabkan gangguan pa-
rantai ß-δ yang letak gennya diduga ber- da proses splicing sehingga menghasil-
dekatan). kan mRNA abnormal yang mudah dipe-
 Talasemia-δ (gangguan pembentukan cah oleh endonuklease sel. Contoh: Me-
rantai δ). diteranian non deletion α-Thal.
 Mutasi yang menyebabkan perubahan
Talasemia-α pada polyadenylation signal sehingga
Talasemia-α pertama kali di laporkan menghasilkan mRNA tanpa ekor poli- α
di Amerika Serikat dan Yunani tahun 1955 (poly-α tail) yang menyebabkan mRNA
dan dikenal sebagai penyakit hemoglobin H. mudah di pecah. Contoh: Saudi Arabian
154 Jurnal Biomedik, Volume 1, Nomor 3, November 2009, hlm. 151-158

non deletion α -Thal type 2.  Sindrom hydrops fetalis Hb Barts


 Mutasi yang menyebabkan perubahan Delesi keempat gen α-globin. Pada fetus
kerangka baca (frame-shift) sehingga kelebihan rantai γ-globin membentuk
menghasilkan protein yang tak berfungsi. tetramer (Hb Barts) yang mempunyai
Contoh: Saudi Arabian non deletion α - afinitas terhadap oksigen.
Thal type 1
 Mutasi yang menyebabkan timbulnya Talasemia-ß 2,7
rantai α globin yang tidak stabil dan Talasemia-ß pertama kali di laporkan
mudah di pecah oleh endopeptidase sel. oleh Cooley pada tahun 1925. Penyakit ini
Contoh: Hb Quong Sze, Hb Constant ditandai oleh berkurangnya sintesis ß
Spring. globin. Gen talasemia-ß disebut ßT. Ber-
Klasifikasi klinis talasemia-α 11,12 beda dengan gen α, tiap kromosom hanya
mengandung satu gen ß. Bentuk ini lebih
Dibuat berdasarkan jumlah gen α glo- heterogen dibandingkan dengan talasemia-
bin yang hilang, yang pada gilirannya me- α, tetapi untuk kepentingan klinis umumnya
nentukan tingkat keparahan anemia. dibedakan antara ß0-Thalassaemia dan ß+-
 Silent Carrier thalassaemia. Pada ß0-thalassaemia tidak
Diakibatkan oleh delesi satu gen α dibentuk rantai globin sama sekali,
globin; berkurangnya sintesis rantai α sedangkan pada ß+-thalassaemia terdapat
globin hampir tidak terdeteksi. Murni pengurangan (10-50%) daripada produksi
asimtomatik. rantai globin ß tersebut.
 Ciri Talasemia-α
Delesi dua gen α globin baik di kromo- Tabel 2. Genotip dan fenotip talasemia-ß.3,10
som yang sama atau satu dari masing- Klasifikasi Genotip Fenotip
masing kromosom. Kedua pola genetik klinis
tersebut secara klinis identik, tetapi po- Talasemia ß/ß+
sisi gen yang hilang membuat perbedaan ß/ßT
minor ß/ß0
terjadinya talasemia-α yang parah (pe- Talasemia ß+/ß+
nyakit HbH atau hydrops fetalis) pada ßT/ß T
intermedia ß+/ß0
keturunan. Talasemia
 Kelainan Hemoglobin H ßT/ß T ß0/ß0
mayor
Delesi tiga dari empat gen α-globin,
mengakibatkan sintesis rantai α sangat
tertekan dan membentuk tetramer yang Kelainan genetik pada talasemia -ß 3,7,12
tak stabil dari kelebihan ß-globin (HbH).
Berbeda dengan talasemia α, talasemia-
Secara klinis, penyakit HbH menyerupai
ß lebih banyak disebabkan oleh mutasi,
ß-thalassaemia intermedia.

Tabel 1. Klasifikasi genetik talasemia-α.9,10


Klasifikasi klinis Genotip Fenotip Penyakit
Silent Carrier -α/αα α-Thal-2 Asimtomatik, tidak terdapat
kelainan sel darah merah
ciri talasemia-α --/αα (orang Asia) α-Thal-1 (cis) Asimtomatik, seperti ß-
α-/α- (orang Afrika) α-Thal-1 (trans) thalassaemia minor.
Kelainan Hb H α-/-- Penyakit Hb H Berat, menyerupai ß-
thalassaemia intermedia
Hydrops fetalis --/-- Hydrops fetalis de- Mati dalam kandungan
ngan Hb Barts
Regar, Pengaruh Faktor Genetik pada Talasemia 155

walaupun diketahui ada dua bentuk tala- transfusi akan mengalami gagal jantung
semia-ß yang disebabkan oleh persilangan akibat kelebihan besi yang progresif,
tak seimbang. dan hemokromatosis sekunder merupa-
kan penyebab morbiditas dan mortalitas
 Keadaan ini dapat menyebabkan delesi
yang penting.
sebagian dari gen β atau menimbulkan
gen gabungan (fusion genes) δβ dimana  Talasemia minor
Adanya satu gen normal pada individu
keduanya menghasilkan fenotip Thal-β0.
heterozigot memungkinkan sintesis ran-
Hemoglobin yang dihasilkan oleh gen
tai ß globin yang memadai sehingga
gabungan δß disebut Hb Lopore.
penderita biasanya secara klinis asim-
 Talasemia ß karena mutasi titik
tomatik. Pemeriksaan apusan darah tepi
Mutasi titik dapat terjadi pada berbagai
seringkali menunjukkan anemia ringan
tempat dan menimbulkan akibat yang
dengan derajat bervariasi. Biasanya ter-
berbeda-beda .
dapat abnormalitas yang khas dari mor-
Klasifikasi klinis talasemia-ß 10,13,14 fologi sel darah merah. Umumnya he-
moglobin yang ditemukan adalah Hb A,
Berdasarkan pada tingkat keparahan
dan yang khas proporsi Hb A2 (α2δ2)
anemia, dengan melihat defek genetik (ß+
meningkat dengan nilai kira-kira 4-7%
atau ß0) serta jumlah gen (homozigot atau
dari total hemoglobin, tidak seprti
heterozigot).
halnya dengan angka normal, yaitu se-
 Talasemia mayor kitar 2-3%. Pengenalan ciri Talasemia-β
Penyakit ini paling sering di Negara Me- penting untuk konseling genetik. Selain
diterania dan di beberapa bagian Afrika itu juga perlu didiagnosis banding de-
serta Asia Tenggara. Keadaan ini me- ngan anemia mikrositik hipokromik aki-
nimbulkan salah satu dari dua sindrom; bat defisiensi besi.
1) ditandai dengan anemia berat biasa-  Talasemia intermedia
nya timbul antara bulan kedua dan ke- Ditandai oleh gambaran klinis dan dera-
duabelas dari kehidupan (Talasemia-ß jat keparahan yang berada di antara ben-
mayor) dan 2) ditandai dengan anemia tuk mayor dan minor. Penderita ini seca-
moderat yang timbul setelah usia 1-2 ra genetik bersifat heterogen. Umumnya
tahun (Talasemia-ß intermedia). Anemia penderita dengan kelainan ini cukup
berat ini disebabkan karena kekurangan sehat dan hanya membutuhkan transfusi
Hb A (α2ß2). Ketidakmampuan untuk darah pada saat terjadinya infeksi.
memproduksi rantai ß menyebabkan
adanya rantai α yang berlebihan pada
Talasemia-δ dan -γ
tahap awal dan akhir dari eritroblas
polikromatik. Rantai α mengendap da- Kelainan ini disebabkan oleh delesi
lam sel dan mengakibatkan timbulnya gen δ atau gen γ. Mekanisme terjadinya di-
gangguan terhadap berbagai fungsi sel, perkirakan karena persilangan yang tidak
serta terjadi fagositosis dan degradasi seimbang. Talasemia-δ dan γ tidak menim-
dari sebagian eritroblas yang mengan- bulkan gejala-gejala klinis (asimtomatik)
dung endapan tersebut oleh makrofag sehingga sulit dikenal. Talasemia-δ ditandai
sumsum tulang. Perjalanan penyakit dengan ketidakadaan Hb A2 (homozigot)
talasemia mayor biasanya singkat atau kadar Hb A2 yang lebih rendah dari
karena bila penderita tidak didukung normal (heterozigot). Talasemia-γ ditandai
dengan transfusi, kematian terjadi pada dengan delesi gen G-γ disertai adanya gen
usia dini akibat anemia yang berat. gabungan G-γ/A-γ. Gejala satu-satunya
Transfusi darah memperbaiki anemia adalah kadar Hb F yang lebih rendah pada
dan juga menekan gejala sekunder darah tali pusat (cord blood). Pada penderita
(deformitas tulang) karena eritropoiesis dewasa hanya dijumpai Hb F (tanpa Hb A
berlebihan. Penderita yang sering di- dan Hb A2) dalam kadar yang lebih rendah
156 Jurnal Biomedik, Volume 1, Nomor 3, November 2009, hlm. 151-158

dibanding dengan penderita Thal-F. hasilnya digunakan untuk menentukan jenis


mutasi melalui metode lain. Dalam keadaan
tertentu PCR dapat langsung digunakan
DIAGNOSIS untuk menentukan mutasi, yaitu apabila
Salah satu tanda khas dari talasemia mutasi berupa delesi yang panjang (Large
mayor adalah facies Cooley (Gambar 2). deletion) misalnya pada talasemia-α tipe
Gejala klinis talasemia terutama dise- delesi.
babkan oleh anemia, hipoksia dan kerusak-
an membran eritrosit. Bentuk heterozigot DNA Sequencing
talasemia biasanya asimtomatik dan hanya Cara ini digunakan untuk menentukan
menunjukkan gejala anemia ringan se- urutan nukleotida dalam DNA yang
hingga sulit dideteksi melalui pemeriksaan dilaksanakan dengan dua metode, yaitu:
klinis atau pemeriksaan laboratorium biasa. a. Metode kimia (Metode Maxam dan
Untuk mendeteksinya diperlukan diagnosis Gilbert)
molekuler untuk menentukan jenis mutasi b. Metode dideoksinukleotida (Metode
yang terjadi. Sanger)

Southern blotting
Cara ini digunakan untuk mendeteksi :
a. Delesi yang panjang (Large Deletion)
b. Mutasi titik, bila mutasi tersebut
menghapus atau menimbulkan tempat
restriksi

Dot blotting
Dipakai untuk mendeteksi mutasi titik.
Syarat-syaratnya adalah mutasi tersebut te-
lah diketahui sebelumnya. Bila mutasi be-
lum diketahui perlu diterapkan strategi lain,
misalnya dengan menggunakan DGGE
(Tabel 3).

Tabel 3. Deteksi mutasi titik dengan


Gambar 2. Ilustrasi fascies Cooley (bird face). DGGE.7,10
Sumber: Google ©2010.14
Genotip ASOP-N ASOP-M
Normal (NN) + -
Diagnosis molekuler Mutan
Heterozigot + +
Talasemia dapat juga didiagnosis de- (NM)
ngan diagnosis molekuler. Tujuannya Mutan
adalah untuk menentukan perubahan urutan Homozigot - +
DNA pada seorang penderita. Untuk (MM)
keperluan tersebut digunakan berbagai
macam metode pemeriksaan, baik dilakukan
Denaturating gradient gel electrophoresis
secara terpisah maupun secara gabungan
(DGGE)
(kombinasi).
DGGE digunakan untuk mendeteksi
Polymerase Chain Reaction (PCR) mutan yang sebelumnya tak diketahui. Bila
Tujuan penggunaan PCR adalah untuk DGGE menunjukkan adanya mutasi, maka
menggandakan gen globin yang kemudian selanjutnya fragmen DNA tersebut ditentu-
Regar, Pengaruh Faktor Genetik pada Talasemia 157

kan urutan nukleotidanya. Pemberian secara teratur membantu me-


Langkah-langkah yang dilakukan adalah ngurangi terjadinya hemosiderosis.
sebagai berikut : - Pemberian kelasi besi (desferoxamine)
untuk mengatasi masalah kelebihan zat
a. Penggandaan fragmen DNA yang didu-
besi.
ga mengandung mutan yang belum di-
- Pemberian asam folat 2-5 mg/hari untuk
ketahui (dilakukan dengan PCR).
memenuhi kebutuhan yang meningkat,
b. Aplikasi DNA pada denaturating gra-
khususnya pada pasien yang jarang men-
dient gel
dapat transfusi darah.
c. Elektroforesis.
- Vitamin E 200-400 IU (International U-
d. Pewarnaan dengan etidium bromide.
nit) setiap hari sebagai antioksidan dapat
Bila mutan sudah diketahui, maka memperpanjang umur sel darah merah.
DGGE juga dapat dipakai untuk deteksi mu- - Vitamin C 100-250 mg/hari selama pem-
tasi tersebut yaitu membandingkannya de- berian kelasi besi, untuk meningkatkan
ngan pola pada mutan yang sudah diketahui. efek kelasi besi

Diagnosis prenatal Bedah


Bertujuan untuk mengetahui sedini - Splenektomi diindikasikan bila terjadi
mungkin apakah janin yang dikandung hipersplenisme yang membatasi gerak
menderita talasemia mayor. Diagnosis ini pasien, meningkatkan tekanan intraabdo-
terutama ditujukan pada janin dari pasangan minal yang mengganggu pernapasan,
baru yang sama-sama pengemban sifat serta beresiko ruptur limpa.
talasemia serta janin dari pasangan yang - Transplantasi sumsum tulang: perlu di-
telah mendapat bayi talasemia sebelumnya. pertimbangkan pada setiap kasus baru
Diagnosis ini dilakukan dengan meng- dengan talasemia mayor. Pada saat ini
gunakan darah yang diperoleh dari fetus keberhasilannya hanya mencapai 30%
berusia 18-20 minggu, kemudian dilanjut- kasus.
kan dengan analisis terhadap produksi rantai
ß retikulosit. Diagnosis talasemia-ß homo- Lain-lain
zigot ditegakkan jika tidak terdapat produk-
Dilakukan pemantauan fungsi organ
si rantai ß atau produksinya sangat rendah.
lainnya seperti jantung, paru-paru, hati,
organ endokrin (termasuk kadar glukosa
PENGOBATAN11-14 darah), gigi, telinga, mata, dan tulang.
Hingga saat ini belum ada obat yang
dapat menyembuhkan penyakit talasemia. KOMPLIKASI 10,11
Penatalaksanaan penyakit ini dilakukan de-
ngan beberapa cara, yaitu: Anemia yang berat dan lama sering
mengakibatkan terjadinya gagal jantung.
Suportif Transfusi darah yang berulang-ulang dan
adanya proses hemolisis menyebabkan
Transfusi darah kadar besi dalam darah sangat tinggi,
Transfusi darah diberikan bila kadar sehingga ditimbun dalam berbagai jaringan
Hb telah rendah (< 6 g/dL ). Pemberian tubuh seperti hepar, limpa, kulit, jantung,
transfusi darah berupa PRC (Packed Red dan lain-lain. Hal ini dapat mengakibatkan
Cell) untuk mempertahankan kadar Hb di- gangguan fungsi organ-organ tersebut
atas 12 g/dL dan tidak melebihi 16 g/dL. (hemokromatosis). Limpa yang besar
mudah mengalami ruptur dengan trauma
Medikamentosa yang ringan. Kadang-kadang talasemia
- Pemberian iron chelating agent untuk disertai oleh tanda hipersplenisme seperti
mengeluarkan besi dari jaringan tubuh. leukopenia dan trombopenia. Kematian
158 Jurnal Biomedik, Volume 1, Nomor 3, November 2009, hlm. 151-158

terutama disebabkan oleh infeksi dan gagal nin yang akan dikandung memiliki gen
jantung. talasemia, perlu dilakukan diagnosis
prenatal.
PENCEGAHAN 13,14
Kelahiran penderita talasemia dapat DAFTAR PUSTAKA
dicegah dengan : 1. Harris H. Dasar-dasar genetika biomedis
1. Pencegahan primer manusia (Edisi ketiga). Jogjakarta: UGM
Penyuluhan sebelum perkawinan untuk Press, 1994; p.166-89.
2. Soeparman, Waspadji S. Ilmu Penyakit
mencegah perkawinan diantara penderi-
Dalam. Jilid II. Persatuan Ahli Penyakit
ta talasemia agar tidak medapat ketu- Dalam Indonesia, 1999; p 121-29.
runan yang homozigot atau varian-va- 3. Notopuro H. Harapan terapi gen pada
rian talasemia dengan mortalitas yang penderita talasemia. MEDIKA. 1999; 25(3):
tinggi2. 181-84.
2. Pencegahan sekunder 4. Lawrence TM et al. Diagnosis dan terapi
Pencegahan kelahiran bayi homozigot kedokteran penyakit dalam. Jakarta:
dari pasangan suami istri dengan ta- Salemba Medika, 2003.
lasemia heterozigot. 5. Talasemia: Permasalahan dan Penanganan-
nya. [homepage on the Internet]. Nodate.
Available from: http://www.usu.ac.id.?files/
KESIMPULAN pidato/ppgb_2005_ratna_akbari_ganie.pdf,0
1-02-08
1. Talasemia adalah sekelompok penyakit
6. Cotran RS, Kumar V, Collins T. Robbins
genetik yang diakibatkan ketidakseim- Pathologic basis of diseases (Sixth Edition).
bangan pembuatan salah satu rantai a- Philadelphia: WB Saunders Co, 1999.
sam amino yang membentuk hemoglo- 7. Purnomo S. Kapita Selekta – Ilmu kedok-
bin. teran molekuler. Jakarta: CV. Agung Seto,
2. Talasemia digolongkan berdasarkan pe- 2000; p.17-30
nurunan sintesis rantai asam amino yang 8. Hugnes–Jones NC, Wickramasinghe SN.
terkena, dengan dua jenis utama yaitu Catatan kuliah hematology (Edisi kelima).
talasemia-α dan talasemia-ß. Jakarta: ECG; p.46-51.
3. Semua penderita talasemia akan meng- 9. Hoffbrand AV, Pettit JE. Kapita Selekta
alami gejala anemia tetapi berat ringan- Hematologi (Edisi kedua). Jakarta:
ECG,1996; p.78-83.
nya anemia bervariasi, tergantung ting-
10. Sunarto. Diagnostik molekuler talasemia.
kat keparahan talasemia. Berkala Ilmu Kedokteran 1996;28(1): 44-51
11. Purnawan J. Kapita selekta kedokteran. Ji-
lid 2 (Edisi ketiga). Jakarta: Media Aes-
SARAN kulapius FKUI, 1982, p.33-39.
1. Karena frekuensi pembawa atau carrier 12. Dewoto HR, Wardhini SBP. Antianemia
penyakit ini di masyarakat Indonesia cu- defisiensi dan eritropoietin. Farmakologi
kup tinggi, maka disarankan agar mas- dan Terapi (Edisi kelima). Departemen
Farmakologi dan Teraupetik FKUI. Jakarta:
yarakat lebih memberi perhatian
Balai Penerbit FKUI, 2007, p.794-803.
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 13. Suryo. Genetika manusia. Yogyakarta:
penyakit ini terutama pada pasangan UGM Press, 2005; p 107-110.
yang akan menikah. 14. Fascies Cooley. [homepage on the internet].
2. Sebaiknya pasangan yang akan meni- Nodate. [cited 2010 Oct 10]. Available
kah, sebelumnya melakukan pemeriksa- from: http://www.google.co.id/images?hl=
an kesehatan untuk mengetahui apakah id&source=imghp&biw=1230&bih=621&q
mereka memiliki gen pembawa sifat =fascies+cooley&gbv=2&aq=f&aqi=&aql=
talasemia. &oq=&gs_rfai=
3. Untuk mengetahui lebih awal apakah ja-

Anda mungkin juga menyukai