Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BERDUKA KEHILANGAN

DAN KONSEP SPIRITUAL

Dosen Pengempu
RISTI MARIATI,S.Kep.,Ns

Disusun Oleh
Nama : FikaRiskiyati
NIM : 102091903
Prodi : Ilmu Keperawatan

UNIVERSITAS TRIATMA MULYA


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Segalapujihanyalayakuntuk
Allah SWT atassegalaberkat, rahmat, taufik, sertahidayah-Nya yang
tiadaterkirabesarnya, sehinggasayadapatmenyelesaikanmakalahdenganjudul
“MAKALAH BERDUKA KEHILANGAN DAN KONSEP SPIRITUAL”.
Dalampenyusunannya, sayamemperolehbanyakbantuandariberbagaipihak,
karenaitupenulismengucapkanterimakasih yang sebesar-besarnyakepada :kedua
orang tuadanteman–teman yang telahmemberkando’a, dukungandan saran. Dari
sanalahsemuakesuksesaniniberawal,
semogasemuainibisamemberikansedikitkebahagiaandanmenuntunpadalangkah
yang lebihbaiklagi.
Sayaberharapisidarimakalahinibebasdarikekurangandankesalahan,
namunselaluada yang kurang. Olehkarenaitu, sayamengharapkankritikdan saran
yang membangun agar makalahinidapatlebihbaiklagi. Akhir kata iniberharap agar
makalahinibermanfaatbagisemuapembaca.

Jembrana, 7 Juli 2020

FIKA
RISKIYATI

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1........................................................................................................Latar
Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2........................................................................................................Rum
usan Masalah ................................................................................ 2
1.3........................................................................................................Tujua
n Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

2.1........................................................................................................Peng
ertian berduka dan kehilangan.................................................. 3
2.2........................................................................................................ Jenis
-jenis kehilangan........................................................................... 4
2.3........................................................................................................Renta
ng respon berduka dan kehilangan................................................ 5
2.4........................................................................................................Peng
ertian konsep spritualitas............................................................... 6
2.5........................................................................................................Kara
kteristik spritualitas....................................................................... 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 7

a. Kesimpulan............................................................................ 8
b. Saran...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
iv
BAB I
PENDHULUAN

1.1. LatarBelakang.
Lahir, kehilangan, dankematianadalahkejadian yang unuiversal dankejadian
yang sifatnya unik bagi setiap individual dalampengalaman hidup seseorang.
Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti
sesuatu yang kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat
disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi/ego dari diri yang
bersangkutan atau disekitarnya. Pandangan-pandangan tersebut dapat menjadi
dasar bagi seorang perawat apabila menghadapi kondisi yang demikian. 
Pemahaman danpersepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan
asuhan keperawatan yang komprehensif. Kurang memperhatikan per bedaan
persepsi menjurus pada informasi yang salah, sehingga intervensi perawatan yang
tidak tetap (Suseno, 2004). Perawat berkerjasama dengan klien yang mengalami
berbagai tipe kehilangan. Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk menghadapi dan menerim akehilangan. Perawat membantuklien untuk
memahami dan menerima kehilangan dalam kontekskultur mereka sehingga kehidupan
mereka dapat berlanjut. Dalam kultur Barat, ketikaklien tidak berupaya melewati
dukacita setelah mengalami kehilangan yang sangat besar artinya, maka akan terjadi
masalah emosi, mental dansosial yang serius. Kehilangan dan kematian adalah realitas
yang sering terjadi dalam lingkungan asuhan keperawatan. Sebagian besa rperawat
berinteraksi dengan klien dan keluarga yang mengalami kehilangan dan dukacita.
Penting bagi perawatme mahami kehilangan dan dukacita. Ketika merawat klien dan
keluarga, parawat juga mengalami kehilangan pribadi ketikahubungan klien-kelurga-
perawat berakhir karenaper pindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian.
Perasaan pribadi, nilai dan pengalaman pribadi mempengaruhi seberapa jauh
perawat dapat mendukung klien dan keluarganya selama kehilangan dan kematian
(Potter & Perry, 2005). klien dalam perspektif keperawatan merupakan
individu,keluarga atau masyarakat yang memiliki masalah kesehatan dan
membutuhkan bantuan untuk memelihara,mempertahankan dan meningkatkan

1
status kesehatannya dalam kondisi optimal.Sebagai seorang manusia, klien
memiliki beberapa peran dan fungsi seperti sebagai makhluk
individu,makhluksosial,dan makhluk Tuhan.Berdasarkan hakikat tersebut,maka
keperawatan memandang manusia sebagai mahkluk yang holistik yang terdiri atas
aspek fisiologis,psikologis,sosial dan spiritual.

1.2. RumusanMasalah
1. Memahami arti dari berduka dan kehilangan
2. Memahami apa saja jenis-jenis berduka dan kehilangan
3. Memahami apa saja rentangrespon dari berduka dan kehilangan
4. Memahami arti dari konsep spiritualitas
5. Mengetahui karakteristik dari spiritualitas

1.3. TujuanPenulisan
Adapun  tujuan  dari  penulisan  makalah  ini  adalah  untukmengetahuiapa
itu berduka,kehilangan dan konsep spiritual secara keseluruhan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertianberduka dan kehilangan


Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan
yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas,
susah tidur, dan lain-lain. Berduka merupakan respon normal pada semua
kejadian kehilangan. NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu
berduka diantisipasi dan berduka disfungsional. Berduka diantisipasi adalah
suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon
kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang,
hubungan/kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum
terjadinya kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal. Berduka
disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang
responnya dibesar-besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun
potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini
kadang-kadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan/kekacauan.

Kehilangan adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai
sesuatu tanpa hal yang berarti sejak kejadian tersebut. Kehilangan mungkin
terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik,
diantisispasi atau tidak diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa
kembali atau tidak dapat kembali. Kehilangan adalah suatu keadaan individu
yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak
ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan
Lambert,1985,h.35). Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir
individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya
kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan merupakan suatu
kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari
sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki. Kehilangan

3
merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya.

2.2. Jenis-jenis berduka dan kehilangan


1. Berduka
 Berduka normal,terdiri atas perasaan,prilaku,dan reaksi yang normal
terhadap
kehilangan.Misalnya,kesedihan,kemarahan,menangis,kesepian,dan
menarik diri dari aktivitas untuk sementara.
 Berduka Antisipatif, yaitu proses melepaskan diri yang muncul
sebelum kehilangan dan kematian yang sesungguhnya
terjadi.Misalnya ketika menerima diagnosis terminal,seseorang akan
memulai proses perpisahan dan memyesuaikan berbagai urusan
didunia sebelum ajalnya tiba.
 Berduka rumit,yaitu kedudukan akibat kehilangan yang tidak dapat
diakui secara terbuka.Contohnya :kehilangan pasangan karena
AIDS,anak mengalami kematian orang tua tiri, atau ibu yang
kehilangan anaknya dikandungan atau ketika bersalin.
2. Kehilangan
Potter dan pery(2005) menyatakan kehilangan dapat dikelompokan dalam
5 kategori:

 Kehilangan objek eksternal:kehilangan benda eksternal mencakup


segala kepemilikan yang telah menjadi
usang,perpindahtempat,dicuri,atau rusak karena bencana alam.
 Kehilangan lingkungan yang dikenal :kehilangan yang berkaitan
sengan perpisahan dari lingkungan yang telah dikenal mencakup
meninggalkan lingkungan yang telah dikenal selamanya.
 Kehilangan orang terdekat : orang terdekat mencakup orang
tua,pasangan,anak-
anak,saudarasekandung,guru,pendeta,teman,tetangga dan rekan kerja.

4
 Kehilangan aspek diri :kehilangan aspek dalam diri dapat mencakup
bagian tubuh,fungsifisiologis,atau psikologis. Kehilangan bagian
tubuh dapat mencakup anggota gerak,mata,rambut,gigi,atau payudara.
 Kehilangan hidup: Seseorang yang menghadapi kematian menjalani
hidup,merasakan,berpikir,danmerespon terhadap kejadian dan orang
sekitarnya sampai terjadi kematian.

2.3. Rentang respon berduka dan kehilangan


1. Rentang respon berduka
a. Respon kognitif terhadap dukacita :berduka sering kali menyebabkan
keyakinan individu tentang dirinya dan dunia berubah,misalnya
persepsi individu tentang hal-hal yang baaik di dunia,makna hidup
ketika berhubungan dengan keadilan,dan makna takdir atau garis
kehidupan.
b. Respon emosional :perasaan marah,sedih,dan cemas adalah
pengalaman emosional yang dominan pada kehilangan.
c. Respon spiritual :Individu yang berduka dapat kecewa dan marah
kepada Tuhan atau tokoh agama yang lain.
d. Responprilaku :iritabilitas dan sikap,bermusuhan terhadap orang lain
memperlihatkan perasaan marah dan frustasi dalam proses tersebut.
e. Respon fisiologis : mengeluh insomnia,sakitkepala,gangguan nafsu
makan,berat badan turun,tidakbertenaga,palpitasi dan gangguan
pencernaan,serta perubahan sistem imun endokrin.
2. Rentang respon kehilangan.
a. Fase denial (penolakan)
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah
syok,tidakpercaya,atau mengingkari kenyataan bahwa kehilangan
benar-benar terjadi.
b. Fase anger/marah
Pada fase ini individu menolak kehilangan.kemarahan yang timbul
sering diproyekan kepada orang lain atau dirinya sendiri.
c. Fase begaining/tawar-menawar

5
Pada fase ini terjadi penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya
kehilangan dan dapat mencoba untuk membuat kesepakatan secara
halus atau terang-terangan seolah kehilangan tersebut.
d. Fase depresi
Pada fase ini pasien sering menunjukkan sikap menarik diri,kadang-
kadang bersikap sangat penurut,tidak mau berbicara menyatakan
keputusannya,rasa tidak berharga,bahkan bisa muncul keinginan bunuh
diri.
e. Fase acceptance( penerimaan)
Pada fase ini klien sudah menerima keadaan dan lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan.

2.4. Pengertian konsep spritualitas


Spriritualitas,keyakinan dan agama merupakan hal yang terpisah,
walaupun seringkali diartikan sama.pemahaman tentang perbedaan antara
perawat tiga istilah tersebut sangat penting bagi perawat untuk mengindarkan
salah pengertian yang akan mempengaruhi pendekatan yang digunakan
perawat.kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan
tujuan hidup,kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan,dan
kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf.

2.5. Karakteristik spritualitas.


a) Hubungan dengan diri sendiri
 Pengetahuan diri(siapa dirinya,apa yang dapat dilakukannya)
 Sikap (percaya pada diri sendiri,percaya pada kehidupan
/masadepan,ketenanganpikiran,harmoni/keselarasan dengan diri
sendiri).
b) Hubungan dengan alam harmoni
 Mengetahui tentang tanaman,pohon,margasatwa,iklim.
 Berkomunikasi dengan alam (bertanam,berjalan kaki),mengabdi dan
melindungi alam.
c) Hubungan dengan orang lain harmonis/suportif

6
 Berbagi waktu,pengetahuan dan sumber secara timbal balik.
 Mengasuh anak,orang tua dan orang sakit.
 Meyakini kehidupan dan kematian(mengunjungi melayat,dll.)
d) Hubungan dengan ketuhanan
 Sembahyang/berdoa/meditasi.
 Perlengkapan keagamaan.
 Bersatu dengan alam.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah
dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau
seluruhnya. Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian
kehilangan. NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka
diantisipasi dan berduka disfungsional. Berduka diantisipasi adalah suatu
status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang
aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, objek atau
ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. Tipe ini masih
dalam batas normal. Berduka disfungsional adalah suatu status yang
merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar-besarkan saat
individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan
ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal,
abnormal, atau kesalahan/kekacauan Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
Aktual atau nyata dan persepsi. Terdapat 5 katagori kehilangan,
yaitu:Kehilangan seseorang  seseorang yang dicintai, kehilangan lingkungan
yang sangat dikenal, kehilangan objek eksternal, kehilangan yang ada pada
diri sendiri/aspek diri, dan kehilangan kehidupan/meninggal. Elizabeth
Kubler-rose,1969.h.51, membagi respon berduka dalam lima fase, yaitu :
pengikaran, marah, tawar-menawar, depresi dan penerimaan.
.Sebagai seorang manusia, klien memiliki beberapa peran dan fungsi seperti
sebagai makhluk individu,makhluksosial,dan makhluk Tuhan.Berdasarkan
hakikat tersebut,maka keperawatan memandang manusia sebagai mahkluk
yang holistik yang terdiri atas aspek fisiologis,psikologis,sosial dan spiritual.

8
3.2. Saran
Dengan penulisan ini semoga penulis dan pembaca dapat mengerti mengenai
berduka kehilangan dan konsep spiritualitas serta dapat mempelajarinya dan
memahaminya dengan baik.

9
Daftar Pustaka

Kuliat,Budi Anna (1994).

Proses Keperawatan.Jakarta:EGCDoengoes,Mary,Marlyn (1995).

Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan.Edisi 2.Jakarta:EGC


Husain,M. (1993).

Pendidikan Keperawatan dan Hubunganya dengan Pengembangan


IPTEK.Bandung:Akper DEPKES RI

10

Anda mungkin juga menyukai