Anda di halaman 1dari 4

Cerita Fabel Ayam Jantan dan Serigala

contoh teks cerita fabel ayam jantan dan serigala

tabloidbintang.com

Orientasi

Suatu hari, serigala yang lapar mengincar ayam jantan. Dia mendekati ayam jantan pelan-
pelan dan segera menerkamnya. Hampir saja ayam jantan meloloskan diri, tapi salah satu
kakinya dipegang oleh serigala.

Komplikasi

“Kena kau!” kata serigala yang segera membawa ayam jantan ke rumahnya.

Air liur serigala keluar membayangkan daging ayam yang lezat. Dia sudah sangat lapar
sehingga tidak sabar untuk melahap mangsanya itu.

Namun, saat serigala hendak melahapnya, ayam jantan berkata, “Hei, aku mohon berdoalah
dulu sebelum kau makan.”

Serigala menunda keinginannya untuk melahap ayam jantan. “Bagaimana cara berdoa?
Katakan padaku,” kata serigala kebingungan.

“Manusia melipat tangannya di dada saat berdoa,” kata ayam jantan. Serigala pun melipat
tangan di dadanya.

“Manusia menutup matanya saat berdoa,” kata ayam jantan lagi. Lalu, serigala pun
menutup matanya.

Resolusi

Saat serigala menutup mata, dengan cepat ayam jantan terbang melarikan diri.

“Hahahah, selamat tinggal serigala!” kata ayam jantan yang senang karena bisa lolos dari
serigala.

Koda

Maka, selamatlah ayam jantan cengkeraman serigala. Sementara itu, serigala duduk
terbengong-bengong melihat ayam jantan sudah tidak ada dihadapannya
Cerita Fabel Tikus Rajin dan Sepupunya yang Pemalas

contoh teks cerita fabel tikus rajin dan sepupunya yang pemalas

ariellucky.wordpress.com

Orientasi

Di sebuah padang rumput yang luas, seekor tikus kecil sibuk mengumpulkan kacang tanah.
Kacang tanah itu dikumpulkan di atas kulit ular.

Setelah terkumpul banyak, kulit ular berisi kacang itu dia seret ke dalam sarangnya. Kacang
tanah tersebut sebagai persediaan makanan pada musim dingin.

Komplikasi

Tikus kecil mempunyai sepupu yang suka sekali bernyanyi dan menari. Namun, dia tidak
mau bekerja selama musim gugur, dia tidak mau mengumpulkan makanan.

Musim dingin hampir tiba, sepupu tikus kecil tidak punya persediaan makanan sama sekali.
Ia mendatangi tikus kecil dan berkata, “Sepupu, aku tidak punya kacang tanah. Musim
dingin hampir tiba. Maukah engkau meminjamkan aku kulit ular untuk mengangkut
kacang?”

“Mengapa engkau tidak punya kulit ular sendiri? Ke mana saja engkau saat ular berganti
kulit?” tanya tikus kecil.

“Aku ada di sini,” kata sepupunya.

“Apa saja yang engkau lakukan?” tanya tikus kecil.

“Aku hanya menari dan bernyanyi,” jawab sepupunya.

Koda

“Sekarang ini, kau dapat ruginya akibat malas. Baiklah, kali ini akan aku pinjamkan kulit
ulatku. Semoga saja engkau lebih rajin lain kali,” kata tikus kecil yang baik hati.

“Terima kasih sepupuku, lain kali pasti aku akan lebih rajin,” jawab sepupunya.
Cerita Fabel Kisah Pesta Ulang Tahun Domba

cerita fabel panjang tentang domba

http://wallpapercave.com

Suatu sore, Kolin si kelinci diundang ke pesta ulang tahun Dombi si domba. Saat Kolin tiba di
rumah Dombi, teman-temannya sudah banyak yang datang.

“Kolin, asyik, ya, di sini banyak makanan,” ujar Ruso si rusa sambil melahap sepotong kue
cokelat. “Dan sekarang, aku ingin mencicipi es krim.”

Glek… es krim? Kolin meneguk liurnya. Wah…, Kolin kan suka sekali makan es krim. Tetapi, ia
ingin bertemu Dombi terlebih dahulu untuk memberikan kado dan menyalami Dombi.

“Terima kasih, Kolin. Aku senang kamu datang,” ujar Dombi gembira.”Sekarang, silakan
makan sepuasmu.”

Kolin pun langsung melompat dengan cepat ke meja yang penuh dengan makanana. Ia
langsung melahap tiga potong kue. Nyam…lezzzaaat!

“Nah, sekarang aku ingin menyantap es krin,” ujar Kolin.

Namun, olala… lihatlah! Banyak sekali yang sedang mengantri di depan meja es krim. Kolin
jadi tidak sabar. Apalagi, di depannya Kuri si kura-kura dan Murang si semut rangrang
berjalan sangat pelan.

“Wah… bisa-bisa, es krimnya. keburu habis ssaat aku sampai di meja,” bisik kolin khawatir.

Kolin pun melompat cepat ke depan Kuri dan Murang. Kuri dan Murang tampak marah
kepadanya. Tetapi, belum sempat marah, kolin sudah menyelinap ke dekat kaki Korbi si
Kerbau. Lalu, Kolin melewati Tiku si tikus dan Kodo si kodok. Kini, ia sudah berada di
belakang Ruso.

“Hei, bagaimana kamu bisa ada di belakangku?” tanya Ruso heran.

“Ugh… Kolin curang! Dia menyelinap ke depanku!” seru kodo jengkel.

“Sudahlah, jangan cerewet!” tukas Kolin. “Aku sudah tidak sabar ingin makan es krim yang
lezaat inii!”

Namun, Kolin masih melihat masih ada dua bebek lagi di depan Ruso.

“Wah… Beti dan Bebe kan lamban,” ujar Kolin. “Sepertinya, tidak mengapa kalau aku
mendahului mereka,”
“Jangan, Kolin!” seru Ruso marah dan berusaha menghalanginya.

Namun, Kolin tidak peduli. Bau es krim yang lezat, membuatnya semakin tidak sabar. Kolin
bergegas melompati Ruso. Tapi, apa yang terjadi? Owww…owww…tuk…! Kaki kolin
tersandung tanduk Ruso. Kolin pun terjatuh dan menimpa Bebe. Bebe kaget sekali dan
akhirnya kolin pun menabrak Beti yang baru saja mengambil semangkuk es krim.

Prang.. prang…! Semangkuk es krim itu terlepas dari tanga Beti dan jatuh tepat di punggung
kolin. Lalu, mangkuk itu meluncur ke lantai dan pecah.

“Aduh!” Kolin menjerit dan terlompat kaget. Kakinya tersandung kaki meja. Brak…prang!
Meja es krim terbalik. Mangkuk-mangkuk es krim berjatuhan dan pecah di lantai.

Kolin pucat saat melihat es krim tumpah mengotori lantai. Bukan main kesalnya teman-
teman Kolin.

“Dasar kamu tidak sabar!” tukas Beti marah. “Lihatlah, kita semua jadi tidak bisa makan es
krim!”

Kolin malu sekali dan menyesal. Kini, ia tidak bisa mencicipi es krim. Malah, ia harus
membersihkan lantai yang kotor.

Anda mungkin juga menyukai