Sejarah Misa Kudus
Sejarah Misa Kudus
Dengan mengimani bahwa Kristus hadir seutuhnya baik dalam rupa hosti saja
maupun anggur saja, maka sejak abad ke-12 Gereja umumnya memberikan
Komuni satu rupa, yaitu dalam rupa Hosti. Setelah penerimaan Komuni, masing-
masing umat berdoa secara pribadi dalam keheningan, dan kemudian dilanjutkan
dengan doa syukur setelah Komuni oleh imam. Setelah imam mendoakan umat
umat, umat diutus, Ite, missa est. Imam memberi berkat penutup dan berakhirlah
perayaan Ekaristi. Umat dapat melanjutkan dengan doa syukur secara pribadi
dalam keheningan, atas Komuni kudus yang baru saja diterima.